Arsip Kategori: koperasi dan ukm

KemenKopUKM Berkolaborasi dengan BEI Percepat UMKM Listing di Bursa Saham

Jakarta:(Globalnwws.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam memberikan penguatan kapasitas pelaku UMKM agar naik kelas hingga menjadi perusahaan publik dan listing di bursa saham untuk penawaran saham kepada masyarakat.

“Kerja sama ini untuk mempercepat semakin banyaknya pelaku UMKM yang Go Public, memanfaatkan alternatif permodalan di luar pembiayaan perbankan,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, usai menandatangani MoU dengan Direktur Utama BEI, di Jakarta, Rabu (7/6).

MenKopUKM pun mengapresiasi adanya Papan Akselerasi sebagai kebijakan yang inovatif dari BEI untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM agar bisa listing di bursa saham. “Alternatif pendanaan yang tepat bagi usaha skala menengah adalah skema investasi melalui pasar modal,” ucap Menteri Teten.

MenKopUKM mencontohkan UMKM yang berhasil berkembang menjadi perusahaan besar dan mampu mencatatkan sahamnya di pasar modal, yaitu PT Sari Kreasi Boga Tbk (Kebab Baba Rafi), PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO), dan lainnya.

“Ini menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM lainnya untuk dapat masuk ke pasar modal. Kunci utama UMKM naik kelas adalah tata kelola bisnis yang baik,” kata MenKopUKM.

Tapi, Menteri Teten mengakui, jika menunggu usaha kecil tumbuh secara organik, waktunya akan lama. Padahal, banyak sektor usaha sejenis yang bisa diagregasi dan dikonsolidasi agar membuat skala usaha mereka masuk batas minimum sehingga bisa listing di bursa saham.

“Maka, perlu ada keterlibatan dari inkubator untuk meningkatkan skala usaha dan merapikan sistem keuangan pelaku UMKM,” kata MenKopUKM.

Oleh karena itu, Menteri Teten optimistis Papan Akselerasi IDX Incubator dapat menjadi akselerator dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di sektor pasar modal. “Harus segera kita buat short list, mana yang bisa kita inkubasi, kemudian kita dorong untuk IPO. Dengan cara seperti itu, saya yakin akan semakin banyak UMKM yang listing,” kata MenKopUKM.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut BEI Iman Rachman menyebutkan, poin utama kerja sama ini adalah mempromosikan UKM-UKM yang ada di Indonesia untuk bisa listing di lantai bursa. “Kami bukan hanya menyiapkan papannya, tapi juga melakukan bimbingan,” kata Iman.

BEI, kata Iman, melalui IDX Inkubator bakal melakukan pendampingan bagi para pelaku UKM agar mereka siap untuk listing atau melakukan IPO. “Yang sudah siap bisa langsung, yang belum siap kita lakukan pendampingan. Jadi, tugas IDX Inkubator adalah menyiapkan UKM agar siap listing,” ucap Iman.

Dirut BEI berharap dengan adanya kerja sama ini proses inkubasi UKM bisa berjalan lebih cepat lagi sehingga mendorong UKM listing di lantai bursa. “Papan Akselerasi ada sejak 2021. Saat ini, ada sebanyak 33 perusahaan UKM yang sudah IPO. Jadi, bila ditargetkan menjadi 100 UKM bukan sesuatu yang sulit. Bisa dipastikan, setelah Kebab Baba Rafi, bakal ada beberapa UKM lagi yang akan listing,” ujar Iman. (Jef)

RI-Korsel Sepakat Bangun Ekosistem ICT Dukung UKM Go Global

Jakarta:(Globalnews.id)- Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Pemerintah Republik Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk bersama membangun ekonomi dan bisnis UKM, khususnya di bidang Teknologi Informasi (Information and Communication Technology/ICT) agar mampu meningkatkan kapasitas dan level UKM hingga go global.

“Kami sudah ada kerja sama dengan Korea Selatan terutama di bidang teknologi yaitu pengembangan startup. Di mana Indonesia menjadi negara ke-5 yang memiliki jumlah startup terbanyak mencapai 2.600. Ini adalah potensi yang akan dikerjasamakan dengan Korsel untuk membawa startup juga UKM Indonesia go global,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam acara 2023 Indonesia Korea ICT Business & Contents Partnership yang diselenggarakan oleh Ministry of Science and ICT Republic of Korea di Fairmont Hotel Jakarta, Selasa (6/6).

Hadir bersama MenKopUKM, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dan Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah. Sementara dari Korsel hadir The 2nd Vice Minister, Ministry of Science and ICT Republic of Korea Park Yun Kyu, dan Duta Besar Lee Jang-geun dari Kantor Perwakilan Korea Selatan untuk ASEAN.

MenKopUKM Teten Masduki mengapresiasi komitmen Pemerintah Republik Korea, khususnya Kementerian Ilmu Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, dan Teknologi dalam menjajaki peluang dan kerja sama di bidang digitalisasi UKM.

Sebelumnya, dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Republik Korea, telah ditandatangani Nota Kesepahaman Bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian UKM dan Start-Up Republik Korea pada 13 November 2022 di Bali.

Melalui Nota Kesepahaman ini, Menteri Teten menyampaikan bahwa Indonesia dan Korea telah mengimplementasikan beberapa program atau kegiatan. Antara lain Green Business Center, Knowledge Sharing Program (KSP), Official Development Assistance (ODA) Project, Korea-ASEAN Business Model Competition, dan Ecothon Indonesia.

Menurut Menteri Teten, beberapa potensi kerja sama bilateral yang bisa ditindaklanjuti antara Indonesia dan Korea, seperti Program Business Matching dan kegiatan konsultasi dengan para ahli, lembaga penelitian, dan UKM Korea untuk membangun jaringan inovasi dan membantu pengembangan teknologi, terutama di industri yang menjadi prioritas kedua negara, seperti mobil elektrik, perangkat elektronik pintar, bioteknologi, dan pemrosesan makanan.

Selain itu, ada juga seminar mengenai peningkatan kapabilitas, daya saing, dan inovasi UKM di Indonesia dan Korea melalui teknologi dan digitalisasi. Kemudian lokakarya bersama untuk mengembangkan kerangka kerja yang dapat meningkatkan akuntabilitas bisnis dan kepercayaan konsumen.

“Terutama dalam mendorong penggunaan perdagangan elektronik, perlindungan konsumen daring, dan keamanan dunia maya yang melibatkan bisnis dan pemangku kepentingan lainnya,” ucap Menteri Teten.

Selanjutnya, dukungan terhadap ekosistem digital di Indonesia melalui pembentukan inkubator bisnis dengan menyediakan bantuan teknis, penelitian dan pengembangan, infrastruktur, serta kerja sama antara UKM Korea dan Indonesia.

“Saya ingin menggarisbawahi, pentingnya pembentukan ekosistem digital bagi UKM kita. Dengan digitalisasi, kita dapat memberdayakan individu dan komunitas, agar UKM kita dapat berkembang dalam skala global,” katanya.

Hadir dalam kesempatan yang sama, The 2nd Vice Minister, Ministry of Science and ICT Republic of Korea Park Yun Kyu yang mengatakan, berbagai pihak sudah bekerja keras untuk mempersiapkan acara kemitraan IT bisnis dan konten hari ini, sehingga diharapkan ada hasil terbaik bagi perusahaan Korsel di bidang ICT dan konten.

“Indonesia sebagai negara mitra utama dan mitra bisnis Korsel, telah kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, dan sebagainya. Tahun in adalah tahun yang sangat bermakna karena hubungan diplomatik Korea antara Indonesia menginjak usia ke 50 tahun,” kata Yun Kyu.

Ia melanjutkan, perusahaan-perusahaan di bidang Smart City, perlindungan informasi, dan konten yang berpartisipasi dalam acara hari ini adalah yang memimpin inovasi digital di Korea berdasarkan teknologi dan layanan terbaik, tujuan menghadiri acara hari ini yaitu demi kemajuan bersama, melalui kerja sama dengan perusahaan Indonesia di bidang digital.

“Saya berharap, kerja sama hari ini akan memberikan peluang kerja sama dan peluang bisnis baru antara kedua negara di bidang ICT dan konten, serta memperkuat kerja sama kedua negara. Kami juga berkomitmen melakukan investasi di bidang ICT di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menambahkan, melalui program factory sharing di KemenKopUKM, pihaknya bersama Pemerintah Korsel siap melakukan research and development (R&D) untuk bersama-sama mengembangkan level baru bagi koperasi di Indonesia.

“Keberadaan riset kedua negara sangat penting. Tidak heran Korsel menjadi salah satu mitra negara yang sangat penting. Untuk itu kami siap menaikkan level UKM dan koperasi Tanah Air,” ujar Tri Handoko.(Jef)

KemenKopUKM Dukung Elders Garage Ekspansi Konversi Motor Listrik ke Eropa

Jakarta:(Globalnews.id)- KemenKopUKM memberikan dukungan penuh kepada bengkel konversi motor listrik Elders Garage yang akan membawa konversi motor listrik karya anak bangsa ke negara-negara Eropa.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyambut baik rencana tersebut, dengan menandatangani Scooter edisi khusus yang menjadi bentuk simbolis karya lokal yang akan masuk ke pasar mancanegara melalui Vespa World Day 2023.

Menteri Teten mengatakan bahwa saat ini, Indonesia dapat mengambil bagian dalam supply chain kendaraan listrik. Menurutnya, pelaku UMKM dalam hal ini bengkel dapat mengambil peran penting.

“Pemerintah memberikan subsidi Rp7 juta per motor berumur 10 tahun yang mau konversi ke listrik. Ini menjadi kesempatan bagi bengkel-bengkel UMKM konversi untuk ikut ambil bagian. Elders Garage sudah siap mendampingi bengkel tersebut,” kata Menteri Teten dalam penandatanganan scooter listrik secara simbolis di Jakarta, Senin (5/6).

Lebih lanjut, Menteri Teten bercerita bahwa pihaknya juga telah diminta oleh Kementerian ESDM untuk menyiapkan bengkel konversi motor listrik.

Dia menekankan bahwa dalam mengonversi kendaraan konvesional menjadi kendaraan listrik, pemerintah harus menyasar bahan baku konversi yang disiapkan oleh bengkel UMKM.

“Jadi harus disasar oleh pemerintah justru kit konversinya, karena kita bisa menjadi bagian dari produsen baterai motor atau mobil listrik. Pemerintah membuat regulasinya, pelakunya adalah sektor swasta termasuk di dalamnya bengkel,” ujar Menteri Teten.

Dikarenakan kerja sama ini merupakan proyek berkelanjutan, kerja sama KemenKopUKM dan Elders Garage untuk menyiapkan bengkel konversi akan dilakukan dengan pelatihan dan penambahan peralatan bengkel.

“Ini peluang bisnis, nanti akan kita gandeng Elders Garage untuk pelatihan termasuk meng-upgrade bengkel konvensional agar mereka bisa menikmati program pemerintah yang cukup besar untuk menggeser motor konvensional,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Chief Executive Officer (CEO) Elders Garage Heret Frasthio menyatakan siap untuk memberikan pelatihan konversi motor listrik. Dia mengatakan bahwa proses konversi tidak membutuhkan waktu lama dan juga hanya memerlukan peralatan yang sederhana.

“Proses konversi vespa manual ke elektrik hanya butuh waktu 3 jam. Kami juga sudah membuka online workshop untuk ini. Peralatan juga enggak complicated sih dan skala bengkel kami saja hanya 6X7 meter atau 3X4 meter juga sudah bisa,” ucap Heret.

Dia juga bercerita bahwa kerja sama antara Elders Garage dengan KemenKopUKM sudah berlangsung lama. Bahkan, Elders Garage juga memiliki bengkel yang terletak di Smesco Indonesia.

Pada kesempatan ini, Heret juga menyatakan bahwa pihaknya siap untuk memasuki Pasar Eropa. Dalam hal ini, pihaknya sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan Swiss untuk memasok peralatan konversi motor listrik.

“Kami meminta restu KemenKopUKM bahwa kami siap masuk Pasar Eropa. Kami sudah tanda tangan kontrak dengan Swiss. Mudah-mudahan ada 240 kits yang akan kita kirim ke Eropa. Saat ini kami tengah mempersiapkan dokumen pendukung dan hal ini akan dilaunching di Vespa World Day 2023 di Kota Interlaken, Swiss pada 15-18 Juni 2023,” katanya.

“Saya melihat beberapa kementerian punya hubungan kerja sama yang baik dengan Swiss dan pajak masuk juga 0 persen. Saya melihat ada kesempatan ini dan Swiss kan ada di tengah Eropa, jadi mudah kirim ke Jerman dan Italia,” katanya.(Jef)

MenKopUKM Dukung Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Bangun Ekonomi Umat Lewat Entrepreneurship

Yogyakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung pengembangan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, terutama agar bisa menjadi center of execellent yang menyiapkan benih-benih enterpreneur untuk memajukan ekonomi keumatan.

“Kami coba kolaborasikan dengan program yang ada di Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan swasta. Kami sudah punya semacam model dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, bagaimana ini supaya berkelanjutan dalam membangun ekosistem entrepreneurship,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara ground breaking ceremony Mu’allimin Sport Center Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (3/6).

Dalam menyiapkan entrepreneur ditegaskan Teten, harus by design sejak muda agar ekosistem bisa disiapkan dalam bentuk inkubasi sehingga melahirkan entrepreneur berdaya saing dan juga berkemampuan inovasi, terutama menguasai teknologi.

Menteri Teten mengatakan, Muhammadiyah melalui Madrasah Mu’allimin sudah sejak
lama melahirkan para tokoh bangsa, menjaga bangsa ini dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kebangsaan.

“Saya melihat bahwa Madrasah Mu’allimin bisa menjadi center of execellent, menyiapkan benih-benih enterpreneur untuk memajukan ekonomi keumatan,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dalam menyiapkan entrepreneur diperlukan dua skema, yakni melalui inkubasi dan juga lembaga pembiayaan.

“Ini persis seperti yang dilakukan KemenKopUKM dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, lembaga pembiayaan dihubungkan dengan market yang dipersiapkan seperti e-commerce dan offtaker lainnya,” kata MenKopUKM.

Yang terpenting, melahirkan entrepreneur bagi Madrasah Mu’allimin juga dalam rangka mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045, dengan rasio kewirausahaan minimum sebesar 4 persen.

“Saat ini kita baru mencapai 3,47 persen, Muhammadiyah memiliki jaringan kampus yang sangat besar. Diharapkan Muhammadiyah menjadi di depan melahirkan entrepreneur-entrepreneur berkualitas,” kata MenKopUKM.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berterima kasih atas dukungan Pemerintah dalam mengembangkan Madrasah Mu’allimin.

“Terima kasih kepada Pak Teten yang akan membuka akses kewirausahaan bagi para pelajar. Hal ini sebagaimana komitmen Presiden Joko Widodo untuk memajukan ekonomi bangsa salah satunya lewat Muhammadiyah melalui sekolah atau madrasah,” ucapnya.

Terkait pembangunan Mu’allimin Sport Center, Haedar mengatakan, fasilitas pengembangan Madrasah Mu’allimin sebelumnya ada kampus, masjid, juga hadir tempat olahraga. Sehingga kebutuhan rohani, intelektual, dan fisik bisa tumbuh seimbang bagi generasi penerus bangsa.

“Dari sisi entrepreneur, sejak dahulu umat Islam sudah punya kekuatan usaha, bahkan Muhammadiyah basis kekuatannya juga berbasis wirausaha, sehingga terintegrasi maupun kolaborasi terus dilakukan dalam membangun sisi intelektual, fisik jasmani, maupun ekonomi. Mempersiapkan embrio dalam menghasilkan umat yang berkualitas,” ujar Haedar.

Senada, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap, Madrasah Mu’allimin menjadi cikal bakal dari pemikiran tentang bangsa. Generasi muda yang bermanfaat serta patriotif dalam memajukan Indonesia menjadi Indonesia Emas tahun 2045.

“Apa yang dikembangkan Muhammadiyah bukan hanya tentang Islam, tapi bagaimana seluruh ekosistem kehidupan menjadi lebih maju,” kata Budi.

Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta melakukan ground breaking pembangunan Mu’allimin Sport Center. Di mana fasilitas tersebut didukung penuh oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mu’allimin Sport Center dibangun di kawasan Madrasah Mu’allimin yang memiliki total lahan mencapai 7,4 hektare (ha).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut MenKopUKM Teten Masduki, Menhub Budi Karya Sumadi, serta Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan pergurruan PP Muhamadiyah.(Jef)

KemenKopUKM Gandeng APSKI Kembangkan Peta Jalan Kewirausahaan Nasional

Bandung:(Globalnews.id)- Sebagai upaya mengembangkan kewirausahaan di Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggandeng APSKI (Aliansi Program Studi Kewirausahaan Indonesia) untuk berkolaborasi dalam menyusun peta jalan pengembangan kewirausahaan nasional sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional sekaligus menyusun arah kebijakan pengembangan kewirausahaan nasional dan pembahasan isu-isu strategis.

APSKI merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari sejumlah program studi kewirausahaan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang beraliansi untuk memperkuat kolaborasi dan kerja sama antara program studi kewirausahaan, dalam rangka mengembangkan pendidikan kewirausahaan yang berkualitas serta mendukung pengembangan ekosistem kewirausahaan di Indonesia.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan upaya mengembangkan kewirausahaan di tanah air bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi menjadi tugas semua pemangku kepentingan termasuk perguruan tinggi.

“Sehingga dalam forum ini kami mengajak perguruan tinggi khususnya yang bergabung dalam APSKI untuk memedomani Perpres ini untuk pengembangan kewirausahaan di kampus terutama dalam penyusunan kurikulum atau silabus,” kata Siti Azizah dalam Sarasehan Kewirausahaan Nasional Entrepreneur Hub beberapa hari yang lalu.

Lebih lanjut, Siti Azizah mengatakan perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam upaya melahirkan wirausaha yang memiliki jiwa bisnis kuat, wirausaha yang by design, sehingga tidak ada lagi necessity entrepreneur.

“Saya membayangkan masa depan wirausaha Indonesia didominasi oleh opportunity entrepreneur, mereka yang melihat peluang kemudian memilih menjadi wirausaha dengan mengembangkan ide-ide kreatif, memiliki minat mendalam dalam industri atau bidang tertentu, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan, serta berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah dan inovasi bisnis mereka,” ucap Siti Azizah.

Di tempat yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Irwansyah Putra menjelaskan terdapat beberapa isu utama, yaitu penyusunan peta jalan pengembangan kewirausahaan nasional setelah Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022, penyusunan arah kebijakan pengembangan kewirausahan nasional dalam rencana pembangunan pemerintah, pembahasan isu-isu strategis Perpres 2 Tahun 2022 dan percepatan implementasinya, serta pembahasan peran strategis APSKI dalam penciptaan satu juta wirausaha baru.

Ia berharap melalui agenda bersama APSKI itu dapat dihasilkan ide-ide baru terkait upaya pengembangan kewirausahaan seperti yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 2 Tahun 2022 khususnya membentuk entrepreneur-entrepreneur muda yang inovatif karena didasarkan riset.

“Melalui agenda sarasehan ini diharapkan terbentuk komitmen dari para stakeholder dan tertuang ide strategis baru lainnya yang bisa menjadi hal baru dalam percepatan pengembangan kewirausahaan di Indonesia,” kata Irwansyah.

Kegiatan ini ditutup dengan penandatangan komitmen seluruh peserta Sarasehan Kewirausahaan Nasional Entrepreneur Hub untuk turut serta menumbuhkan 1 juta wirausaha baru yang dibubuhkan di atas canvas.(jef)

SMESCO Indonesia Gandeng Indofarma Upayakan Produk Herbal Masuk Rantai Industri Herbal dan Natural Ekstrak

Jakarta: (Globalnews.id) SMESCO Indonesia dan PT Indofarma Tbk sepakat mengupayakan agar produsen produk herbal unggulan Indonesia bisa masuk ke dalam rantai industri herbal dan natural ekstrak.

Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, melalui kerja sama ini SMESCO dan Indofarma berharap dapat membantu para pelaku UKM dalam meningkatkan pemasaran dan penjualan produk mereka, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis UKM lokal dan berdampak positif pada ekonomi nasional dengan bantuan teknologi.

“Nota Kesepahaman ini untuk mendorong, memajukan dan memberikan kontribusi bagi pembentukan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dalam pengembangan maupun akses usaha, distribusi dan pemasaran produk UKM serta sarana prasarana untuk mendukung pemulihan ekonomi,” kata Leonard seusai menandatangani Nota Kesepahaman, beberapa hari yang lalu di Gedung SMESCO.

Leonard meyakini dampak positif kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas UKM dalam meningkatkan kemampuan teknik produksi UKM herbal.

Ia juga menambahkan dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan terjalin kemitraan penyediaan sarana dan prasarana serta inisiasi dan fasilitasi dalam rangka transfer pengetahuan industrial kepada UKM herbal.

“UKM akan mendapatkan pelatihan oleh Indofarma terkait pengembangan produk herbal berkualitas, penggunaan bahan baku herbal organik yang higienis sehingga memenuhi standar manufaktur modern, agar beberapa tahun kedepan Indonesia memiliki UKM masa depan yang berdaya saing,” ujar Leonard.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Indofarma, Agus Heru Darjono menambahkan, pihaknya sangat bersemangat dengan kerja sama ini.

“Kami sangat bersemangat dengan kerja sama ini. Kami yakin bahwa dengan menggabungkan kekuatan, kami dapat memberikan kontribusi positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Agus Heru Darjono. (Jef)

Dorong UMKM Naik Kelas, KemenKopUKM Optimalisasi Peran PLUT-KUMKM

Tangerang Selatan:(Globalnews.id) Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengoptimalkan fungsi dan peran Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) demi mengakselerasi peningkatan kelas pelaku UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan selama ini mayoritas pelaku UMKM masih belum memiliki rencana bisnis (bisnis plan) yang terukur. Akibatnya sebagian besar UMKM terjebak dalam model bisnis konvensional dan tidak berkembang.

“Jadi strategi besar kita adalah mendorong UMKM untuk berevolusi dan tidak terus-menerus memproduksi di sektor berteknologi rendah. Kita harus mulai masuk ke produk berbasis kreativitas dan berbasis teknologi,” tutur MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) PLUT-KUMKM Tahun 2023 di Hotel Mercure, Tangerang Selatan, Rabu (31/5).

Dalam Rakor PLUT-KUMKM ini dihadiri para deputi di KemenKopUKM diantaranya Deputi Bidang Usaha Mikro Yulius, Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah, Deputi Bidang UKM Hanung Harimba Rachman, Asisten Deputi Pembaharuan dan Kemitraan Perkoperasian Deputi Bidang Koperasi Bagus Rachman, dan sejumlah pejabat dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM).

Untuk mencapai target itu, kata MenKopUKM, peran dari PLUT harus diperbesar. Para pendamping dan pengelola PLUT harus mengarahkan para pelaku UMKM untuk dapat berinovasi dan menciptakan market baru dengan peningkatan daya saing produknya.

MenKopUKM Teten Masduki meminta para pendamping dan pengelola PLUT bisa mendorong pelaku UMKM menciptakan produk-produk berkualitas berbasis keunggulan di setiap wilayahnya. Di sisi lain pendamping dan pengelola PLUT diharuskan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam layanannya termasuk dalam hal proses produksi UMKM.

“Kami punya agenda besar untuk melakukan transformasi UMKM dari yang berteknologi rendah ke teknologi yang tinggi. Kami juga sedang mendorong UMKM agar skala usahanya naik dengan melakukan transformasi digital,” katanya.

MenKopUKM juga berharap pola pikir pelaku UMKM bisa diubah untuk tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya skala usaha UMKM akan meningkat dengan cepat manakala terhubung dengan rantai pasok industri.

Dijelaskan bahwa saat ini UMKM yang terhubung dengan rantai pasok industri besar baru sekitar 7 persen. Padahal di negara tetangga seperti Vietnam, justru jumlah UMKM yang terhubung ke industri besar sudah mencapai 24 persen.

Oleh karena itu, MenKopUKM berharap peran tenaga pendamping dan pengelola PLUT-KUMKM dapat terlibat lebih aktif dalam mengubah cara pandang berusaha dari para pelaku UMKM agar tidak lagi berproduksi sendiri-sendiri dengan skala kecil.

“Penting bagi kita untuk mendampingi mereka selain untuk mulai berproduksi berbasis teknologi juga perlu mengarahkan mindset agar usaha mereka berbasis industri,” ucap MenKopUKM.

Di tempat yang sama Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius menambahkan Rakor PLUT-KUMKM ini diikuti oleh 174 orang yang merupakan pengelola dan konsultan pendamping dari 87 PLUT-KUMKM yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam Rakor PLUT-KUMKM ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara KemenKopUKM yang diwakili Deputi Bidang Usaha Mikro dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pos Indonesia (Persero), PT Promedia dan PT Erajaya Swasembada Tbk. Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya optimalisasi layanan pada PLUT-KUMKM.

Yulius berharap kedepan PLUT-KUMKM dapat secara mandiri melakukan berbagai kegiatan pendampingan kepada UMKM tanpa menggantungkan pembiayaan dari pemerintah. Oleh sebab itu dia meminta agar para pendamping dan pengelola PLUT-KUMKM mampu berinovasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan berbagai program pendampingan UMKM.

“Tanpa dukungan pembiayaan dari Pemda setempat tidak mungkin jalan, untuk itu ke depan PLUT kita dorong legalitas UPTD dan bahkan BLUD agar tidak ada ketergantungan dengan APBN/APBD,” ucapnya.(Jef)

KemenKopUKM Raih Dua Penghargaan di Ajang BKN Award 2023

Jakarta:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kembali menorehkan prestasi dalam ajang Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2023 dengan meraih dua penghargaan masing-masing pada kategori Implementasi NSPK Manajemen ASN Terbaik dan Kategori Implementasi Manajemen ASN: Pengembangan Kompetensi.

KemenKopUKM meraih dua predikat tersebut setelah melalui proses penilaian dalam hal penyelenggaraan manajemen ASN di lingkupnya. “Mulai dari aspek pengadaan, proses bisnis kepegawaian, manajemen kinerja, penerapan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK), sampai dengan pemanfaatan layanan digital ASN, serta dinilai melalui proses seleksi yang ketat,” kata Sekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim, dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (31/5).

Arif menjelaskan, penilaian BKN Award 2023 dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, kategori utama berupa Implementasi Manajemen ASN Terbaik. Kedua, kategori elemen implementasi manajemen ASN dan pemanfaatan sistem informasi yang mencakup Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian, serta kategori pengembangan Kompetensi, Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja, hingga penerapan Pemanfaatan Data – Sistem Informasi dan CAT.

“Ketiga, kategori special mention, yakni komitmen peningkatan pelayanan kepegawaian BKN,” kata SesKemenKopUKM.

Dengan diraihnya dua penghargaan tersebut, KemenKopUKM terus berkomitmen untuk meningkatkan Pengelolaan Manajemen ASN dan Pengembangan Sistem Manajemen ASN meliputi Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan ASN, Pengadaan ASN, Pengangkatan ASN, Pangkat, Jabatan, Pola Karier, Pengembangan Karier ASN, Mutasi, Penilaian Kinerja, Penggajian, Tunjangan dan Fasilitas, Penghargaan, Disiplin, Cuti, Kode Etik, Pemberhentian, Jaminan Pensiun dan Hari Tua, Pensiun, dan Perlindungan.

Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan dalam acara penganugerahan yang diselenggarakan secara hybrid pada Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian Tahun 2023.

Adapun agenda utama kegiatan ini, yakni penyampaian implementasi Manajemen Talenta ASN menuju World Class ASN 2024, sharing experience dan best practices Manajemen Talenta di Instansi Pemerintah dan Swasta soal “Dynamic Governance, Organizational Structure” oleh Public Service Department Singapore serta pengumuman penerima BKN Award Tahun 2023.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) diberikan kewenangan melakukan pembinaan dalam penyelenggaraan manajemen ASN secara nasional.

Pada tahun ini, BKN pun memberikan penghargaan bagi instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui BKN Award 2023. “Penghargaan diberikan bagi instansi Pemerintah yang dinilai telah berhasil melaksanakan penyelenggaraan manajemen ASN di lingkupnya masing-masing, termasuk pemanfaatan layanan digital ASN,” kata SesKemenKopUKM.

Penyelenggaraan BKN Award tahun ini merupakan tahun kesembilan sejak BKN Award diluncurkan pada 2015 dengan tujuan untuk memacu kinerja K/L/D dalam melaksanakan implementasi manajemen ASN.

Untuk pemenang BKN Award Tahun 2023 diumumkan melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian 2023 yang diselenggarakan pada Selasa, 30 Mei 2023 di Kota Bandung.

Selain sebagai bentuk apresiasi atas komitmen penyelenggaraan manajemen ASN, pemberian BKN Award bagi pengelola kepegawaian di lingkup Instansi Pusat dan Instansi Daerah ini, Arif berharap ini menjadi pemacu peningkatan kualitas pengelolaan ASN, khususnya dalam mendukung sistem manajemen ASN berbasis sistem merit.(Jef)

KemenKopUKM Fasilitasi Generasi Muda Berwirausaha Melalui Program Entrepreneur Development

Jakarta:(Globalnews.id) – Dalam rangka mengakselerasi pengembangan kewirausahaan nasional dan pencapaian rasio kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) meluncurkan program Entrepreneur Development sebagai wadah sharing goals yang memfasilitasi konsultasi bisnis dan pendampingan usaha bagi wirausaha di sektor agrobisnis, kriya, jasa, dan teknologi.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam rilisnya, Jakarta, Rabu (31/5), mengatakan saat ini sebanyak 2300 wirausaha telah dinyatakan lolos assessment untuk mengikuti entredev 2023, dimana 800 orang akan mendapatkan fasilitasi konsultasi bisnis dan 1500 orang akan mendapatkan fasilitasi pendampingan usaha dari 32 provinsi.

“Kementerian Koperasi dan UKM melakukan evolusi program yang awalnya berupa sharing knowledge berupa pelatihan-pelatihan menjadi sharing goals untuk pencapaian target jangka pendek wirausaha untuk scale up dan perbaikan tata kelola perusahaan” ucap Siti Azizah.

Grand Opening Entrepreneur Development Melalui Konsultasi Bisnis 2023 diselenggarakan secara luring, dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah dengan dihadiri para peserta Entrepreneur Development, Konsultan, Fasilitator dan Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM Provinsi di 32 provinsi.

Peserta Entrepreneur Development melalui Konsultasi Bisnis ditetapkan berdasarkan hasil assessment, dimana peserta mengisi hal-hal terkait eksistensi usaha, bisnis model, laporan laba rugi, rencana strategi bisnis, dan kontribusi bisnis pada Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kegiatan Entreprenuer Development melalui konsultasi bisnis melibatkan 16 konsultan yang semuanya adalah praktisi bisnis di sektor agrobisnis, jasa dan teknologi, serta kriya,” ucap Azizah.

Program ini melibatkan 20 fasilitator yang berperan sebagai value orchestrator untuk mengobservasi, memetakan, dan menghubungkan permasalahan ke konsultan maupun ekosistem yang telah terbangun.

Adapun tahapan kegiatan Entreprenuer Development Melalui Konsultasi Bisnis meliputi pembahasan tematik dan konsultasi online, growth sprint untuk mencapai target pertumbuhan jangka pendek, offline consultation, dan networking untuk membantu akselerasi bisnis wirausaha.

“Sedangkan kegiatan Entrepreneur Development melalui pendampingan usaha akan dimulai pada pertengahan Juni 2023,” kata Azizah.

Sebagai teaser pelaksanaan pendampingan usaha, KemenKopUKM menyelenggarakan Peningkatan Kapasitas Wirausaha Penunjang Ekonomi Kreatif di Grand Pasundan Convention Hotel pada 30 Mei 2023. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid, diikuti oleh 100 peserta offline dan 380 peserta online. Peserta kegitan tersebut sebagian besar atau 70 persen di antaranya merupakan peserta yang telah dinyatakan lolos assement Entrepreneur Development melalui pendampingan usaha 2023.

Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Usaha Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Destry Anna Sari mengatakan kegiatan ini bukan hanya pemberian materi sehari saja, namun merupakan awal dari program pendampingan usaha entrepreneur development yang akan dilaksanakan selama 5 bulan kedepan.

Di kesempatan yang sama, Sean Bunjamin Impact Hub Jakarta memberikan pemahaman mengenai model bisnis berdampak atau lestari dalam rantai pasok usaha.

Salah satu peserta kegiatan Siska, De Honje Home Spa, baru menyadari bahwa tahapan usaha yang dilakukannya telah menerapkan model bisnis usaha lestari yaitu dalam proses produksi scrub yang menggunakan bahan baku kulit jeruk dan ampas kopi sisa konsumsi masyarakat sekitar lokasi usahanya.

Melalui pemaparan dari Impact Hub Jakarta ini, para peserta menjadi sadar untuk mengurangi limbah dari setiap tahapan proses usaha yang dilakukannya.

Di sesi kedua Ridha Nurul Azizah dari PT. Gama Inovasi berdikari memberikan pemahaman mengenai founder dan entrepreneur mindset, yang terdiri dari beberapa aspek yaitu motif, keterampilan, sikap, perilaku, dan pengetahuan. Selain itu, komitmen untuk pengembangan produk dan pelayanan dengan orientasi kepada pelanggan yang harus terus ditingkatkan.

“Dalam berwirausaha harus pandai melihat peluang, agar mampu sustain atau bertahan dalam jangka waktu lama serta mampu mendominasi pasar. Selain itu, dalam membangun super tim disuatu usaha diperlukan adanya komunikasi yang baik, dan penerapan SOP,” ujar Ridha Nurul.(Jef)

SesKemenKopUKM Tekankan RKP 2024 Jadi Acuan Daerah Dalam Menyusun RKPD

Medan:(Globalnewd.id) – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim menyebutkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2024 yang sudah disusun dan disepakati di tingkat nasional, dapat dijadikan acuan bagi daerah dalam menyusun RKPD.

“Pada 2024 nanti, kita harus mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan 8 arah kebijakan dan 7 prioritas nasional,” kata SesKemenKopUKM, Arif Rahman Hakim, pada acara penutupan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Perencanaan Bidang Koperasi, UMKM, dan Kewirausahaan Tahun 2023, bertema Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan melalui Penguatan Koperasi, UMKM dan Kewirausahaan, di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/5).

Di acara yang dihadiri seluruh Kepala Dinas Koperasi dan UKM seluruh Indonesia (provinsi dan kabupaten/kota) secara offline dan online, Arif menjelaskan, bidang koperasi, UMKM, dan kewirausahaan berperan dalam 2 arah kebijakan. Yaitu, pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta penguatan daya saing usaha.

“Sementara 2 prioritas nasional, yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, serta Revolusi Mental dan pembangunan kebudayaan,” kata SesKemenKopUKM.

SesKemenKopUKM berharap, dalam penyusunan RKPD, Pemda mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Permendagri Nomor 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah Pemuktahiran Kepmendagri Nomor 050-5889 Tahun 2021.

“Tujuannya, tercipta integrasi dan keselarasan perencanaan pembangunan daerah dan pengelolaan keuangan daerah. Selain itu, peraturan ini sebagai acuan sinkronisasi kebijakan antara daerah dengan pusat,” ucap Arif.

Untuk itu, lanjut Arif, untuk mencapai target RKP Tahun 2024 sesuai dengan arah kebijakan dan prioritas nasional, KemenkopUKM mengidentifikasi 8 kegiatan prioritas dan 7 kegiatan strategis pada 2024.

Kegiatan prioritas KemenKopUKM, pertama, pendataan lengkap KUMKM dengan target pada 2024 sebanyak 8 juta data yang pengumpulannya akan dikerjasamakan dengan BPS. “Pada 2022, pendataan lengkap telah dilaksanakan KemenKopUKM bersama dengan Pemda dengan hasil 9,2 juta data yang akan disosialisasikan pada Juli 2023,” ucap Arif.

Kedua, Rumah Produksi Bersama dengan target pada 2024 sebanyak 7 lokasi pembangunan baru. Program ini dimaksudkan untuk menjadi rumah produksi skala industri bagi UMKM untuk mengelola keunggulan daerah menggunakan teknologi produksi tingkat tinggi. “Harapannya, pasar produk hasil Rumah Produksi Bersama adalah pasar tingkat nasional dan global,” kata SesKemenKopUKM.

Ketiga, Pengembangan Layanan Rumah Kemasan dengan target pada 2024 sebanyak 10 unit. Selain bantuan peralatan, Rumah Kemasan utamanya akan menjadi pusat konsultasi UMKM dalam mendesain kemasan yang sesuai dengan karakteristik produk dan pasar. “Untuk itu, konsultan kemasan menjadi elemen yang penting dalam program ini,” kata Arif.

Keempat, Redesain PLUT-KUMKM/New PLUT dengan target pada 2024 sebanyak 63 lokasi eksisting. PLUT-KUMKM diharapkan dapat menjadi melting pot bagi UMKM dan wirausaha. “Pemerintah daerah diharapkan dapat menghubungkan PLUT dengan komunitas agar dapat melakukan aktivasi dan kegiatan di PLUT-KUMKM,” ucap SesKemenKopUKM.

Kelima, Revitalisasi Pasar Rakyat dengan target pada 2024 sebanyak 5 unit diharapkan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan di daerah tertinggal.

Keenam, Koperasi Modern dengan target pada 2024 sebanyak 500 koperasi. Untuk mencapai target dimaksud, didukung dengan penetapan Undang-Undang Perkoperasian dan implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan di bidang koperasi.

“Koperasi yang modern diharapkan dapat menjadi ekosistem lembaga ekonomi yang setara dengan perbankan,” ucap Arif.

Ketujuh, Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dengan target pada 2024 sebanyak 514 kabupaten/kota di 38 provinsi sesuai dengan ketetapan dari Pemerintah Pusat. “Selain melalui pelatihan secara langsung, sejatinya masyarakat miskin ekstrem dapat terbantu dengan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi daerah yang meningkatkan tersedianya lapangan kerja,” kata SesKemenKopUKM.

Kedelapan, Pengembangan Kewirausahaan Nasional dengan target Pertumbuhan Wirausaha sebesar 2,90 persen. Untuk mencapai target tersebut, koordinasi akan dilakukan lintas Kementerian/Lembaga dalam bidang digitalisasi KUMKM, inkubasi usaha, akses pembiayaan bagi wirausaha, pengembangan PLUT-KUMKM, dan pendataan lengkap UMKM dengan pendekatan konsultasi dan pendampingan bisnis.

Kegiatan Strategis

Dalam kesempatan itu pula, SesKemenkopUKM memaparkan 7 kegiatan strategis KemenkopUKM 2024, diantaranya KUR Klaster dan KUR Reguler sebagai sumber modal produktif bagi UMKM. “Dalam memenuhi akses pembiayaan, hendaknya pemerintah dapat menghindari hibah dan mengalokasikan dana tersebut menjadi subsidi bunga KUR,” ucap Arif.

Kemudian, penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM tahun 2024 akan diprioritaskan kepada koperasi sektor riil. “Digitalisasi UMKM yang diupayakan KemenKopUKM bukan hanya masuk ke dalam marketplace tetapi juga adopsi pencatatan keuangan secara digital agar dapat membuka kesempatan UMKM kepada lembaga keuangan formal,” kata Arif.

Kegiatan strategis berikutnya adalah 40 persen belanja pengadaan barang/jasa pemerintah untuk UMKM digalakkan sebagai daya ungkit bagi perekonomian nasional.

Begitu juga dengan perluasan kemitraan antara UMKM dengan usaha besar dalam upaya menjadikan UMKM Indonesia sebagai UMKM industri yang masuk ke dalam supply chain. “Pemerintah Daerah diharapkan secara proaktif mencari potensi kemitraan sesuai dengan keunggulan daerah masing-masing,” kata Arif.

Tak ketinggalan adalah Minyak Makan Merah sebagai upaya hilirisasi sawit rakyat yang diproduksi koperasi dengan SNI khusus. “Ada juga kegiatan strategis SOLUSI Nelayan sebagai upaya afirmatif distribusi solar subsidi untuk nelayan dengan perahu maksimal 10 GT yang perlu secara bersama-sama diawasi pelaksanaannya agar tepat sasaran,” ujar SesKemenkopUKM.

Arif mengingatkan, tahun 2024 merupakan tahun akhir pelaksanaan RPJMN 2020-2024. Maka, tahun ini, difokuskan untuk memastikan program dan kegiatan yang sudah direncanakan mulai 2020 hingga 2023 berjalan dengan tuntas. Di tahun 2024, diharapkan program dan kegiatan yang sudah berjalan dengan baik dapat terasa dampaknya bagi masyarakat.

“Bagi daerah yang telah mendapatkan alokasi program Rumah Produksi Bersama dan Rumah Kemasan, diharapkan dapat mengalokasikan APBD untuk mendukung keberlangsungan program dimaksud,” ujar SesKemenkopUKM.(Jef)