LOMBOK (Globalnews.id): Perekonomian di kawasan Indonesia timur khususnya Nusa tenggara barat(NTB) terus menggeliat. Manajer Fungsi Data Ekonomi Statistik Keuangan Perwakilan Kepala Kantor BI Nusa Tenggara Barat (NTB), Suwarha Warno Wirapermana mengatakan pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,1 persen.
Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh sektor pertanian dan di luar sektor tambang.
“Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,1 persen melampaui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 5,06 persen. Untuk perekonomian ini 19 persen ditopang sektor pertambangan,” jelasnya dalam pelatihan dengan tema Kondisi Perekonomian Terkini dan Respons Kebijakan Ekonomi di Katamaran hotel and resort,senggigi,lombok Sabtu (21/4/2018).
Dari sisi kesejahteraan masyarakat, NTB juga mengalami perbaikan. Tingkat kemiskinan NTB menurun dari 23,08 persen di 2008 menjadi 15,05 persen periode 2017. Tingkat pengangguran juga menurun dari 6,25 persen di tahun 2009 menjadi 3,32 persen di tahun 2017.
Sementara untuk laju inflasi di tahun 2017 sebesar 3,7 persen, lebih rendah dari target 4 plus minus 1 persen.
Untuk prospek ke depan, perekonomian NTB diprediksi akan semakin kuat. Salah satunya dikarenakan investasi pembangunan yang sedang marak dilakukan, seperti Kawasan Eonomi Khusus (KEK) Mandalika dan pembangunan Pelabuhan Gili Mas.
“Jadi diharapkan kedua proyek ini bisa mendorong ekonomi NTB ke depan, selain sektor pariwisata yang juga semakin membaik,terutama Mandalika yang nantinya akan menjadi pusat konfrensi tingkat dunia layaknya Nusa dua, bali ,” pungkas Suwarha. (jef)