Kunjungan Awal Tahun, Menteri Puspayoga Tinjau PIK Pulogadung

Menteri Puspayoga meninjau salah satu sentra  penjualan sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Jaktim, Selasa (3/1)
Menteri Puspayoga meninjau salah satu sentra penjualan sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Jaktim, Selasa (3/1)

JAKARTA (Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM  Puspayoga mendukung penuh rencana Koperasi Perkampungan Industri Kecil (Kopik) untuk membentuk Jaringan Usaha Koperasi (JUK), khususnya pemasaran produk koperasi, di seluruh Indonesia.

“Ini program jaringan pemasaran yang luar biasa. Dengan adanya jaringan pemasaran antar koperasi di seluruh Indonesia, maka kendala pemasaran yang selama ini membelit koperasi produksi bisa kita atasi. Saya mendukung penuh upaya tersebut, dan berharap hal itu segera direalisasikan”, kata Puspayoga saat kunjungan kerja awal tahun di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Jakarta Timur, Selasa (3/1).

PIK berdiri 1982 diatas lahan seluas 37,5 ha. Kawasan PIK dikelola oleh Unit Pengelola Kawasan Pusat Pengembangan UMKM serta Pemukiman (UPK PPUMKMP) Pulogadung di bawah Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh 691 UMKM menjadi tempat pengembangan usaha. Sebagian besar merupakan UMKM dengan objek usaha garmen sebanyak 408 unit dan logam sebanyak 208 unit.

Menteri Puspayoga mengatakan bahwa potensi PIK Pulogadung sangat luar biasa. Selain untuk dikembangkan pemasarannya, juga bisa dijadikan sebagai destinasi unggulan wisata belanja. “Ini yang harus kita pikirkan bersama, bagaimana menjadikan PIK Pulogadung sebagai kawasan wisata belanja unggulan”, tandas Puspayoga.
Mitra Usaha Besar

Sementara itu John Frial Kepala UPK UPT PPUMKMP menjelaskan, koperasi yang menjembati para pengusaha diPIK saat ini sudah mulai bekerja kembali, dan Koperasi juga sudah bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Astra, Honda. “Jadi Koperasi kami saat ini sudah menjadi mitra perusahaan besar,” ujarnya.

Salah satu anggota Koperasi adalah PT Hang Putra Jaya yang memasok komponen sepeda motor ke PT Astra Internasional. Menurut Lutfi, pemiliknya, pihaknya dalam sebulan memasok 50 ribu komponen ke Astra, mulai dari standard, setang maupun spion motor, dengan omzet penjualan antara Rp 6-10 miliar pertahun.

Ketua Koperasi PIK Ali Rasyidi menambahkan , program Jaringan Usaha Koperasi (JUK) pernah digulirkan beberapa tahun lalu. “Namun, hal itu bisa dibilang gagal, karena JUK justru tidak menyentuh komoditi-komoditi hasil produksi koperasi. Harusnya, JUK benar-benar untuk memasarkan produk buatan koperasi, termasuk produk buatan PIK. Kami berharap, jaringan usaha koperasi atau JUK bisa diwujudkan di era sekarang”, kata Ali

Ali meyakini bahwa bila linkage pemasaran antar koperasi di seluruh Indonesia‎ bisa diwujudkan akan menjadi satu kekuatan yang sangat besar. “Bayangkan, bila produk buatan koperasi, termasuk yang ada di kawasan PIK Pulogadung ini bisa masuk ke Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagainya, melalui jaringan usaha koperasi tadi. Untuk hal itu, kita bisa kerjasama pemasaran dengan banyak Koperasi Pasar dan Koperasi Karyawan di seluruh Indonesia”, tandas Ali.

Selain itu, Ali menjelaskan, anggota Koperasi PIK ‎bergerak di sektor kerajinan kulit (sepatu, sandal, tas, dompet, sarung tangan), garmen (kemeja, tshirt, busana Muslim, bordir, pakaian anak-anak, dan sebagainya), sentra aneka (sablon, roti, percetakan, bakso, kopi, aksesoris), sentra logam (elektrikal, mekanikal, dan lain-lain), serta sektor mebel. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.