Menteri Puspayoga Apresiasi Kinerja Positif Kospin Jasa

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memberikan sambutan pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-34 Tahun Buku 2016 Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) Pekalongan,(18/3). Kospin Jasa merupakan koperasi pertama penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memberikan sambutan pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-34 Tahun Buku 2016 Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) Pekalongan,(18/3). Kospin Jasa merupakan koperasi pertama penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).

PEKALONGAN (Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengapresiasii keberhasilan Kospin Jasa meningkatkan kinerja selama tahun 2016. Pertumbuhan positif kinerja keuangan Kospin Jasa dapat menambah kepercayaan anggota yang pada akhirnya akan lebih meningkatkan kesejahteraan anggota.

Hal itu disampaikan Menteri Puspayoga dalam sambutan Rapat Anggota Tahunan (RAT)  ke-43 Kospin Jasa  di Pekalongan, Sabtu (18/3).  Turut hadir Ketua Umum Kospin Jasa Andi Arslan Djunaid dan Walikota Pekalongan Alf Arslan Djunaid.

Puspayoga mengatakan dengan kinerja yang baik Kospin Jasa telah mampu menjadi koperasi yang sehat dan mandiri.  “Kospin Jasa berhasil membangun sistem IT,  kinerja keuangan yang sehat, manajemen yang andal. Karena itu Kospin Jasa berhasil lolos seleksi sebagai koperasi penyalur  KUR pertama di Indonesia,” kata Menteri dalam sambutannya.

Dia menegaskan jika koperasi berkualitas sebagaimana harapan anggotanya dapat terwujud,  maka kehadiran koperasi akan mampu memperjuangkan kepentingan sosial dan ekonomi anggotanya.

Secara keseluruhan kinerja Kospin Jasa tahun buku 2016 menunjukkan kinerja cemerlang.  Total aset Kospin Jasa mencapai Rp 7 triliun atau tumbuh 28% dengan perincian aset layanan konvensional sebesar Rp 5,7 triliun dan layanan syariah Rp 1,3 triliun.

“Kami menargetkan pertumbuhan aset 2017 akan kembali meningkat menjadi Rp 9 triliun dari layanan konvensional dan syariah,” kata Andi Arslan Djunaid.

Dari sisi simpanan dan tabungan menunjukkan, pada layanan konvensional tahun 2016 mencapai Rp 4,9 triliun naik dari tahun 2015 yang besarnya Rp 3,5 triliun. Sedangkan dari pinjaman sektor syariah naik dari Rp 938 miliar tahun 2015 menjadi Rp 1,25 triliun pada 2016.

Pinjaman pada yang diberikan lewat layanan konvensional naik dari Rp 3,18 triliun tahun 2015 menjadi Rp 3,8 triliun tahun 2016 atau naik 19,5%. Sedangkan lewat pola syariah tumbuh 22,9% dari Rp 1,08 triliun pada 2015 menjadi Rp 1,3 triliun pada 2016. Tercatat jumlah anggota Kospin Jasa adalah 18.375 orang.

 Andi mengemukakan pertumbuhan kinerja keuanba  Kospin Jasa tersebut diperoleh  lesu perekonomian nasional yang masih rendah.  Kinerja ekonomi makro belum sepenuhnya pulih sehingga mempengaruhi ekspor dan dampak selanjutnya dirasakan oleh perkreditan perbankan dan menjalar ke sektor-sektor lainnya.

“Sebagai lembaga keuangan non bank,  Kospin Jasa tidak terhindar dari kondisi tersebut namun masih bisa mencetak pertumbuhan di beberapa sektor,” kata Andi.

Andi mengemukakan walau ada dinamika ekonomi demikian upaya-upaya meningkatkan kinerja koperasi terus dilakukan.  Koperasi,  disebutnya, melakukan berbagai inovasi dengan membuat berbagai kemasan produk jasa keuangan yang dibutuhkan amggota. Pihaknya juga terus membuka kantor baru untuk menjaring anggota di seluruh tanah air.

Menurutnya tantangan 2017 tidak kalah berat,  kompetisi semakin tinggi termasuk dengan perbankan. Penurunan suku bunga menjadi salah satu petimbangan yang harus dikaji cermat. Selain itu,  peningkatan kualitasSDM jadi tantangan juga apalagi dengan ekspansi Kospin Jasa ke berbagai daerah. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.