KemenkopUKM Tingkatkan Kualitas SDM Usaha Mikro di Garut

Garut:(Globalnews.id)- Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM yang diwakili oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Ferindra Roza, mengatakan bahwa program strategis KemenkopUKM dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM, khususnya pada sektor usaha mikro, adalah peningkatan kapasitas SDM melalui kegiatan konsultasi, pelatihan, pendampingan dan pengembangan usaha.

“Dalam mewujudkan program strategis tersebut, memiliki peran penting khususnya melalui program pelatihan bagi SDM usaha mikro,” kata Ferindra dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.

Ferindra berharap, melalui pelatihan e-commerce kepada para pelaku usaha di sektor pertanian/perkebunan, peserta dapat membuka toko online sendiri dalam memasarkan produk mereka.

“Saya juga menghimbau bagi peserta yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) agar segera mendaftarkan usaha mereka. Karena, legalitas usaha merupakan nilai tambah dalam memasarkan produk,” tandas Ferindra

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut Suhartono mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM atas atensinya terhadap pelaku UMKM di Kabupaten Garut. “Pelatihan ini berawal dari aspirasi kelompok pemuda bertani,” kata dia

Menurut dia, Kabupaten Garut merupakan pendaftar program BPUM terbanyak. Hal tersebut menunjukkan antusias para pelaku UMKM Garut untuk tetap bertahan bahkan memajukan usaha mereka di masa pandemi.

Seorang pelaku usaha cemilan moring turut mengikuti pelatihan bernama Hari Suhut, mengaku senang karena selama ini dia memanfaatkan media sosial dalam menjual hasil produksinya.

Namun, Hari mengaku dirinya belum dapat maksimal menjual produknya melalui toko online seperti Shopee dan Tokopedia. “Sudah mencoba pakai Shopee dan Tokopedia, tapi jarang closing”, ujar Hari. 

Hal berbeda dialami peserta lainnya, Ahmad Sofani, yang masih duduk di bangku SMK. “Saya tergabung dalam wadah binaan sekolah, yaitu usaha kopi Sri Manganti.  Saya berniat kelak dapat memilki usaha kopi sendiri,” pungkas Sofani.(Jef)
 
 

Pertama di Indonesia, BNI Terbitkan AT – 1 Bond

Jakarta:(Globalnews.id)-T Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menerbitkan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 sebesar USD 600 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp 14.299 per USD). Surat berharga yang dilepas dengan suku bunga 4,3% per tahun ini merujuk pada ketentuan Regulation S (”Reg S”), berdasarkan US Securities Act, dan didaftarkan di Singapore Stock Exchange. BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier 1 ini.

Aksi korporasi ini merupakan langkah Perseroan untuk memanfaatkan peluang yang masih sangat terbuka dan melakukan ekspansi bisnis. Penguatan modal ini juga dimaksudkan untuk menambah bantalan dalam memitigasi risiko usaha yang mungkin timbul di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid – 19.

Atas aksi perseroan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui penetapan dana dari penerbitan BNI Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 tersebut sebagai Modal Inti Tambahan. Ketentuan tersebut berlaku sejak surat keputusan OJK diterbitkan pada 30 September 2021.

”Kami melihat peluang pengembangan sangat terbuka, sementara modal masih terbatas. Oleh karena itu, kami melakukan penguatan modal,” ujar Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, di Jakarta, Senin (4 Oktober 2021).

Dalam rangkaian rencana penerbitan tersebut, pada tanggal 16 September 2021, BNI telah menyelesaikan roadshow dan pricing AT-1 Capital Securities. Selama proses bookbuilding (penawaran awal), BNI menerima kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga melebihi USD 1,8 miliar, dari rencana penerbitan USD 600 juta.

*Sejarah Baru*

Atas penerbitan instrumen ini, BNI mencatat sejarah baru sebagai bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier 1 dan ditawarkan kepada investor publik asing. Dana hasil penerbitan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 ini digunakan untuk keperluan penguatan modal, meningkatkan pembiayaan, pendanaan umum Perseroan, dan memperkuat komposisi struktur dana jangka panjang.

Adapun fitur dalam Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 yang diterbitkan ini merupakan instrumen utang yang memiliki karakteristik modal, bersifat subordinasi, tidak memiliki jangka waktu, dan pembayaran imbal hasil tidak dapat diakumulasikan (perpetual non-cumulative subordinated debt).

”Penguatan modal ini merupakan langkah kami untuk melompat dan bergerak lebih cepat. Dalam kondisi normal, pemenuhan modal seperti ini hanya dapat dipenuhi pada tahun 2025. Kami akan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukannya,” ujar Novita.(Jef)

Kopi Indonesia Tembus Pasar AS Melalui Ajang Specialty Coffee Expo 2021

New Orleans:(Globalnews id)- Sejumlah UKM Indonesia yang bergerak pada usaha kopi berhasil menembus dan memperluas akses pasarnya ke Amerika Serikat melalui ajang Ajang Specialty Coffee Expo 2021.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga sekaligus ketua delegasi Indonesia pada kesempatan pameran tersebut Luhur Pradjarto mengatakan para pelaku UKM kopi tersebut difasilitasi oleh
Kementerian Koperasi dan UKM dalam upaya memperluas akses pasar produk kopi Indonesia pada kegiatan Specialty Coffee Expo. Ajang tersebut berlangsung di Ernest N. Morial Convention Center, New Orleans, pada 30 September – 3 Oktober 2021.

Pada kesempatan pameran, Kementerian Koperasi dan UKM memberikan fasilitasi kepada 6 (enam) pelaku UKM sektor kopi yang berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Utara. Mereka menampilkan kopi jenis robusta dan arabika dari berbagai area Nusantara termasuk diantaranya, Mandhailing (Sipirock Coffee – Koperasi Lestari), Toraja (PT. Madalle – Kopinta), dan Temanggung (Identix Coffee), serta Sundanika Coffee.

“Partisipasi pada event Specialty Coffee Expo 2021 ini bekerja sama dengan Atase Pertanian pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, AS,” kata Luhur.

Kopi saat ini telah menjadi salah satu produk dan juga komoditas yang paling dicari di seluruh dunia, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi ketika saling diperdagangkan ke negara lain.

“Saya berharap melalui pameran ini, kopi Indonesia akan mengalami peningkatan permintaan khususnya dari pasar Amerika Serikat serta negara lain dunia”, ujarnya.

Ia menekankan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM akan terus mendukung pelaku sektor kopi Indonesia dalam meningkatkan pemasaran produk kopi Indonesia di pasar Amerika Serikat melalui fasilitasi pada pameran Specialty Coffee Expo 2021 ini.

Pameran tersebut dianggap strategis bagi segmen pasar kopi Indonesia karena diikuti oleh kurang lebih 200 pelaku usaha produsen kopi dan peralatan pengolah kopi dari 30 negara, seperti Colombia, Guatemala, Honduras, Ethiopia, Puerto Rico, Turki, Rwanda, Belgia, Korea Selatan.

“Estimasi potensial order yang dapat dibukukan sementara adalah senilai 2,172 juta dolar AS atau lebih dari 31 miliar rupiah untuk jenis kopi Arabika,” katanya.

Sejumlah negara yang telah melayangkan order dan sample order di antaranya Turki, Arab Saudi, Peru, Jepang, Korea Selatan, Finlandia, dan Amerika Serikat. Bahkan Gubernur Provinsi Risaralda dari Columbia, Victor Manuel Tamayo Vargas, menyatakan apresiasinya terhadap kopi Indonesia dan mengundang kehadiran pelaku usaha kopi Indonesia untuk berpromosi di negaranya secara langsung pada tahun ini.

Konsulat Jenderal RI di Houston Andre Omer Siregar menyambut baik adanya sinergi antar Kementerian dalam penguatan pemasaran produk Indonesia khususnya sektor kopi ke pasar Amerika Serikat. Hal ini sebagai salah satu upaya strategis yang dapat mengangkat tidak hanya citra produk kopi Indonesia di pasar internasional namun juga membuka akses pasar lebih luas lagi bagi produk kopi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia.

Seiring dengan upaya pemerintah dalam pengembangan UKM dan Koperasi Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen dalam pemberdayaan UKM dan Koperasi melalui berbagai program penguatan sektor baik dari hulu ke hilir.

Transformasi UMKM menuju masa depan membutuhkan pendekatan yang berbasis ekosistem yang holistik serta inisiatif serta sinergi dari seluruh stakeholder.(Jef)

Komunitas Cyclist Srikandi BNI Dukung Digitalisasi UMKM di Kawasan Wisata


Jakarta:(Globalnews.id)- Pandemi Covid-19 mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta ritel segera menerapkan digitalisasi agar tetap bisa bertahan dan mencapai efisiensi bisnis. Upaya ini mendapat dukungan dari kalangan industri perbankan dengan menghadirkan beragam produk dan layanan yang bersifat digital demi keberlanjutan usaha UMKM dan ritel di Indonesia. 

Sebagai kawasan wisata yang ikut terdampak selama pandemi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kini mulai menerapkan digitalisasi. Melalui kebijakan ini, masyarakat diajak menjalankan kebiasaan baru melakukan pembayaran secara digital dimulai dari pembelian tiket masuk secara online dan pembayaran wahana permainan secara digital dan pembelanjaan di tenant-tenant di kawasan wisata TMII demi kenyamanan bertransaksi secara mudah, cepat dan sehat. 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI merupakan bank yang konsisten mengembangkan layanan keuangan berbasis digital sebagai solusi bertransaksi untuk nasabah UMKM dan ritel, bersamaan mendorong percepatan pemulihan perekonomian nasional. Salah satunya melalui pembayaran berbasis Quick Response Indonesian Standar (QRIS) dalam rangka mendukung Strategi Pengembangan Sistem Pembayaran 2025 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI).

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengatakan, BNI terus berinovasi dalam menyediakan layanan pembayaran digital yang semakin mudah, nyaman, dan aman dengan transaksi tanpa kontak langsung. Transaksi pembayaran dengan QRIS BNI menggunakan BNI Mobile Banking memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pengunjung kawasan wisata untuk melakukan pembayaran apa saja di dalam kawasan wisata TMII.

Komunitas Srikandi BNI sebagai bagian dari Srikandi BUMN Indonesia juga turut meresmikan komunitas olahraga pesepeda dengan nama Cyclist Srikandi BNI pada Sabtu, 2 Oktober 2021. Hal ini merupakan manifestasi kegiatan Srikandi BNI dalam hal mendorong dan mendukung pola hidup sehat. 

Komunitas ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi Srikandi-Srikandi BNI yang memiliki minat olahraga khususnya sepeda, untuk berolahraga bersama dan terus meningkatkan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi melalui kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.

Srikandi BNI ini merupakan komunitas yang dibentuk untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di level management BNI, dengan harapan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan yang berperan sebagai mitra yang setara dalam mewujudkan tujuan perusahaan dan pembangunan untuk Indonesia yang lebih baik.

Selain digitalisasi cara pembayaran, BNI juga melakukan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 2 (dua) UMKM Binaan BNI. Melalui pemberian kredit ini, diharapkan dapat membantu UMKM Binaan BNI meningkatkan skala usaha dan pendapatan dari bisnisnya, sehingga hal ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar UMKM Indonesia.

“Kami bersinergi untuk memberikan value added serta solusi digital bagi merchant UMKM di Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia, sehingga mendorong para pengunjung untuk tetap merasa nyaman, aman, dan mudah melakukan transaksi pembayaran kepada tenant-tenant penjual makanan dan minuman di dalam Kawasan Wisata,” ujar Susi.

Ia melanjutkan, pada kerja sama kali ini, BNI mendorong transaksi digital pada masyarakat dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan. Salah satunya yaitu melalui digitalisasi cara pembayaran di dalam kawasan wisata, seperti tenant-tenant usaha penjual makanan, pembayaran parkir, dan pembayaran wahana. Tenant-tenant yang sudah beroperasi kembali di TMII sudah menerima transaksi pembayaran menggunakan QRIS BNI.

Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana menyampaikan, “Melalui solusi keuangan digital yang BNI fasilitasi, para UMKM atau tenant penjual di dalam Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia semakin dimudahkan untuk terus mengembangkan usahanya. Dengan demikian, pengunjung Kawasan Wisata TMII memiliki cara pembayaran tanpa sentuhan ketika melakukan transaksi pembayaran yaitu menggunakan QRIS atau TapCash. Lebih lanjut, potensi pemasukan tenant TMII juga diharapkan dapat meningkat dan mempercepat pemulihan ekonomi.”

Kolaborasi KemenkopUKM dan Local Heroes Kembangkan Potensi Umbi Sente Pandeglang Lewat Koperasi

Pandeglang:(Globalnews.id) – “Setelah koperasi resmi berbadan hukum, kami lebih percaya diri lagi.” Hal itu diungkapkan aktifis penggerak tani Umbi Sente (Talas Balitung) sekaligus Ketua Koperasi Pamatang Kembang Mandiri (PKM), Hendra Pranova, usai menerima sertifikat badan hukum koperasi dari Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, di Kampung Cinyurup (Kampung Domba), Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (2/10).

Dalam kesempatan itu, SesKemenkopUKM meyakini, dengan berkoperasi, komunitas petani Umbi Sente di Cinyurup bakal lebih besar lagi. Baik dari sisi kapasitas produksi, maupun kualitas produknya. “Peluang bisnis Umbi Sente masih besar, dimana kebutuhan akan Umbi Sente sebesar 10 ton tapi baru bisa dipenuhi 2 ton,” kata Arif.

Terlebih lagi, lanjut Arif, model bisnis sudah tercipta dan sudah berjalan dengan baik. “Ada komunitas petani, koperasi, offtaker, hingga pihak-pihak pendukung lainnya, termasuk swasta. Saya yakin, Koperasi PKM akan semakin maju,” papar Arif.

Arif menambahkan, pihaknya akan selalu memberikan dukungan bagi perkuatan kelembagaan koperasi, termasuk pelatihan-pelatihan perkoperasian untuk pengurus dan anggota. “Sehingga, koperasi bisa lebih mensejahterakan masyarakat petani disini,” ujar Arif.

SesKemenkopUKM juga berharap program Perhutanan Sosial di Cinyurup semakin berkembang dengan mendorong pertumbuhan wisata agro dan Desa Wisata. “Ini semua menggambarkan bagusnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, Perhutani, dan stakeholder lainnya,” imbuh Arif.

Arif mengapresiasi banyaknya pihak yang terlibat dalam pengembangan potensi Umbi Sente di Kampung Cinyurup. Selain KemenkopUKM, Perhutani, dan dinas terkait dari provinsi dan kabupaten, program sinergi ini juga melibatkan World Wildlife Fund (WWF), dan program CSR dari PT Indah Kiat Pulp and Paper.

Sementara itu, Hendra bercerita, setelah sekian lama menggeluti bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan domba di Pandeglang sejak 2009, sekitar satu setengah tahun lalu mulai menggarap komoditas Talas atau Umbi Sente. “Kelompok tani anggota koperasi mulai diarahkan menanam Umbi Sente karena ada permintaan dari beberapa industri makanan,” kata Hendra.

Tercatat ada tiga industri besar yang menyerap Umbi Sente hasil produksi Hendra (39 tahun) bersama 47 petani anggota koperasi. Yaitu, PT Maxindo (Sentul, Bogor) untuk bahan pembuatan makanan ringan (snack), PT Endho Yushin (Bogor) untuk industri pembuatan keripik, dan CV Arista.

“CV Arista merupakan perusahaan suplier, dimana Umbi Sente hasil produksi koperasi kami dikirim ke luar negeri mengisi pasar Cerelac di Jepang,” tukas Hendra.

Para petani di sana terbilang beruntung. Pasalnya, selain ketiga usaha besar itu berperan sebagai Offtaker, mereka juga mau berbagi ilmu dan pengetahuan cara menanam Umbi Seten. Hendra mengakui, awal mengirim contoh hasil Umbi Sente, sempat ditolak beberapa kali.

“Mereka mau mengajarkan cara menanam Umbi Sente hingga menghasilkan kualitas yang masuk kualifikasi pabrikan. Ternyata, selama ini, kita panen Umbi setelah masa tanam enam bulan. Padahal, setelah mendapat edukasi yang benar, seharusnya kita panen setelah masa tanam 10 bulan hingga menghasilkan Umbi Sente berkualitas tinggi,” jelas Hendra.

Meski begitu, Hendra mengakui bahwa kapasitas produksinya belum mampu memenuhi kebutuhan pabrikan. Dari kebutuhan 10 ton per minggu, Koperasi PKM baru bisa memenuhi tiga ton saja.

Solusinya, lanjut Hendra, pihaknya sudah mendapat lampu hijau dari Perhutani untuk menambah lahan sebesar 50 hektar. “Produksi tiga ton per minggu itu dihasilkan dari lahan seluas 75 hektar. Perhutani sudah menyiapkan lahan khusus Umbi Sente seluas 117 hektar, tapi kita ambil 50 hektar terlebih dahulu,” tukas Hendra.

Selama ini, Koperasi PKM memiliki total lahan seluas 75 hektar, dimana yang 25 hektar milik masyarakat (anggota), sedangkan yang 50 hektar milik Perhutani lewat program Perhutanan Sosial.

*Industri Olahan*

Mimpi Hendra yang juga Dosen statistik dan ilmu ekonomi di Universitas Mathlaul Anwar (Pandeglang) itu, tak hanya sampai disitu. Setelah di sisi hulunya diperkuat, Koperasi PKM bakal masuk ke sisi hilir. Yakni, membangun industri olahan Umbi Sente menjadi tepung, produk rebusan, hingga cerelac.

“Umbi Sente juga bisa diolah menjadi pengganti nasi bagi penderita diabetes,” ungkap Hendra

Terkait harga Umbi Sente, Hendra menjelaskan, pabrik membeli dari koperasi sebesar Rp3000 per kilogram. Hitungan koperasi berbagi keuntungan dengan petani adalah sebesar 50:50.

“Tapi, yang 50% keuntungan koperasi juga kan milik mereka juga sebagai anggota koperasi. Jadi, dengan berkoperasi itu lebih adil, dari kita untuk kita. Keuntungan kita nikmati bersama,” kata Hendra.

Untuk itu, Hendra mengungkapkan bahwa para pengurus dan anggota Koperasi PKM membutuhkan pelatihan perkoperasian dari Kemenkop dan UKM. “Selama ini kita berkoperasi secara otodidak. Kami butuh pelatihan manajemen mengelola koperasi yang baik dan benar,” tandas Hendra.

Hendra berharap, dengan pelatihan perkoperasian, SDM di Koperasi PKM dapat lebih teredukasi. “Kami juga berharap ada penambahan literasi, khususnya terkait pupuk organik dan non organik, lewat pelatihan-pelatihan,” imbuh Hendra.

Di samping itu, dalam pemasaran Umbi Sente dan produk pertanian lainnya, Koperasi PKM sudah menerapkan digitalisasi dengan membuat lapak penjualan di PlayStore dengan nama Gudang Tani. “Tak lama lagi akan berjalan. Sekarang masih tahap trial and error,” ungkap Hendra.

Selain mengembangkan produk Umbi Sente, Koperasi KMP juga berencana untuk masuk ke komoditas lain seperti wortel, umbi beneng, alpukat, duren, dan petai. “Lewat koperasi, kita akan terus mengembangkan potensi sektor pertanian, khususnya yang ada si Pandeglang. Walau kita akui, permodalan Koperasi PKM harus terus mendapat perkuatan agar bisa lebih berkembang lagi,” pungkas Hendra.(Jef)

Dukung Pertumbuhan Wirausaha Baru, LPDB-KUMKM Buka Rekrutmen Calon Inkubator 2022


Jakarta:(Globalnews.id)- Guna mendukung pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali membuka rekrutmen calon penyelenggara Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022.

Rekrutmen calon penyelenggara Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022 ini dibuka pada 01 Oktober 2021 sampai dengan 01 November 2021.

Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM terus dijalankan oleh LPDB-KUMKM untuk mendampingi koperasi maupun pelaku usaha pemula atau startup potensial di Indonesia dalam mengembangkan usahanya, mulai dari tata kelola bisnis, operasional bisnis, manajemen keuangan, hingga manajemen sumber daya manusia.

Pada tahun 2021 sendiri, LPDB-KUMKM telah bekerja sama dengan 8 (delapan) Inkubator Wirausaha yang melakukan inkubasi kepada 178 tenant untuk masa inkubasi selama 6 (enam) bulan.

Sedangkan untuk tahun 2022 mendatang, LPDB-KUMKM membuka rekrutmen kepada 10 (sepuluh) calon Inkubator Wirausaha dengan beberapa kriteria persyaratan yang sudah ditetapkan.

Mulai dari memiliki tanda daftar Lembaga Inkubator yang terdaftar dalam sistem pendaftaran, informasi, dan evaluasi Inkubasi pada Kementerian Koperasi dan UKM.

Kemudian, diutamakan berbadan hukum Koperasi, atau berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), dan/atau lembaga lainnya yang
berada di bawah naungan Perguruan Tinggi atau Koperasi.

Selanjutnya, memiliki sumber daya manusia yang profesional, memiliki
sarana dan prasarana yang memadai, memiliki kurikulum Inkubasi, memiliki sumber pendanaan yang sah, mendapatkan pengantar atau keterangan dari dinas setempat yang membidangi urusan koperasi dan UMKM.

Selain itu, memiliki status kepemilikan kantor yang jelas, memiliki pengalaman melakukan Inkubasi kepada Koperasi, Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan/atau usaha rintisan minimal 1 (satu) tahun. Dan bersedia menerima segala keputusan hasil seleksi dari LPDB-KUMKM.

*Digitalisasi Proses Rekrutmen*

Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, guna memberikan transparansi terkait proses rekrutmen calon penyelenggara Inkubator Wirausaha tahun 2022 mendatang, maka seluruh proses dilaksanakan secara digital melalui aplikasi Room for Incubation Development Over Internet (RiDi).

“Seluruh proses rekrutmen akan dilaksanakan secara digital untuk
transparansi proses rekrutmen, dan juga untuk mempercepat proses
guna meningkatkan efisiensi pelaksanaan,” kata Jaenal.

Jaenal memaparkan, kehadiran program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM memiliki tujuan yang konkret mulai dari pencipataan lapangan pekerjaan, mendorong terciptanya inovasi dari koperasi dan UMKM, hingga memfasilitasi para rintisan usaha atau startup maupun koperasi memiliki akses pembiayaan kepada lembaga yang tepat.

Selain itu, program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM juga untuk membentuk karakter inkubasi yang berbasis koperasi seperti yang
tengah digencarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Diharapkan dengan Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM akan melahirkan koperasi dan wirausaha baru yang dapat bersaing, dan juga terus melakukan inovasi dalam mengembangkan usahanya.

“LPDB-KUMKM mendorong pelaku usaha rintisan melalui program inkubator wirausaha, harapannya agar para pelaku usaha rintisan bersama-sama membentuk koperasi untuk meningkatkan nilai ekonomi bisnisnya, dan memiliki jiwa berkoperasi yang kuat,” tambah Jaenal.

Sebab, saat ini semangat berwirausaha pada generasi milenial semakin meningkat, dan juga semakin beragam model bisnis yang dijalankan, akan sangat baik jika para wirausaha baru didampingi, dan diberikan pelatihan manajemen bisnis, tata kelola keuangan dan sumber daya manusia melalui program inkubator.

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait rekrutmen calon penyelenggara Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022, dapat mengunjungi inkubator.lpdb.id (jef)

Sinergi dengan Dirjen Pajak dan Peruri, BNI Dukung Peluncuran e-Materai

Jakarta:(Globalnews.id)-Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI dan Peruri resmi meluncurkan Materai Elektronik yang merupakan salah satu kegiatan dalam rangka implementasi dari Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2020 beserta aturan pelaksanaannya kepada masyarakat luas.

Penyelenggaraan acara tersebut dilakukan secara hybrid di Gedung CBB Direktorat Jenderal Pajak dan secara virtual dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa transaksi di era digital harus disiapkan secara infrastruktur maupun instrumennya, baik dari sisi teknikal hingga aplikasi untuk mewujudkan penggunaan materai elektronik atau e-materai.

“Alhamdulilah pada hari ini kita meluncurkan e-materai. Hari ini merupakan hari awal Direktorat Jenderal Pajak bersama Peruri yang ditunjuk secara sah untuk mengeluarkan e-materai. Kita mulai uji coba ini dengan perbankan, Bank BUMN dan perusahaan telekomunikasi Indonesia,” ujarnya. 

Pada kesempatan ini, BNI mendukung penuh pengenaan materai elektronik atas dokumen elektronik. “Pengenaan materai elektronik atas dokumen elektronik menjadi salah satu wujud nyata transformasi digital yang juga sedang dilakukan oleh BNI,” ungkap Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.

Iqbal mengatakan, sebagai bank BUMN, BNI telah berkomitmen menggunakan materai elektronik di lingkungan BNI Group untuk mendukung transaksi keuangan digital di Indonesia. Kedepannya, e-meterai akan diterapkan di berbagai transaksi elektronik masyarakat yang masuk dalam kategori transaksi yang dikenakan bea meterai.

Penerapan e-meterai ini semata-mata bertujuan untuk memberikan kepastian hukum atas dokumen elektronik serta mengoptimalkan penerimaan negara dengan tarif bea meterai yang berlaku saat ini.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia harus masuk ke ekosistem digital agar bisa bersaing dengan negara lain. Seluruh elemen pemerintah baik itu Kementerian/Lembaga dan BUMN harus saling mendukung dan berkolaborasi untuk mewujudkan transformasi digital.(Jef)

Sigi Wimala Bocorin Rahasia Dapetin Mobil Hanya dengan Selfie di BNI Mobile Banking


Jakarta:(Globalnews.id)- Hidup di era digital, menuntut segalanya harus serba cepat. Begitu juga dengan segala transaksi perbankan. Kalau dulu buka rekening mesti datang ke kantor cabang, sekarang tinggal Selfie lewat BNI Mobile Banking, rekening kamu jadi seketika!

Memiliki wajah memesona, aktris dan model Sigi Wimala mencoba langsung betapa mudahnya buka rekening di BNI Mobile Banking. Simple banget!

“Gampang banget, buka rekening digital cukup Selfie. Langsung bisa transaksi apa aja pakai BNI Mobile Banking dan Kartu Debit BNI,” ungkapnya, Kamis (30/9/2021).

Makin menarik, buka rekening lewat BNI Mobile Banking otomatis dapat 4600 BNI POIN+ yang bisa ditukarkan sama 2 unit mobil Tesla model 3, 2 unit mobil Toyota Hilux Double Cabin 2.4 G, 17 unit mobil Toyota Raize 1.0 Turbo CVT, dan 100 unit sepeda motor All New Honda PCX 160 di Program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti.

Makanya, Sigi mengajak masyarakat agar buruan jadi nasabah BNI! Karena beneran nggak bakal rugi, malah banjir untung. Di aplikasi canggih BNI Mobile Banking, kita bisa bayar listrik, bayar tagihan kartu kredit, isi pulsa, isi e-wallet, belanja online di e-commerce, semuanya bisa deh!

“Jangan lupa kalau belanja bayarnya pakai kartu debit BNI, biar poinnya makin banyak. Semakin banyak poin, semakin besar kesempatan dapetin hadiah di Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti,” pungkasnya.

Untuk informasi, periode Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti dimulai dari 1 Agustus 2021 hingga 31 Januari 2022 mendatang. Jangan lupa kunjungi bit.ly/nabungcukupselfie-gelegar untuk buka rekening BNI dan dapatkan langsung Bonus Saldo e-Wallet Rp 250 ribu dan 4600 BNI POIN+.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menambahkan, untuk meningkatkan experience nasabah tabungan, program Reward BNI POIN+ juga mendorong peningkatan saldo tabungan maupun transaksi nasabah yang bisa diikutkan dalam Program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti.

Program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti ini terdiri dari dua jenis yaitu Program Undian Reguler yang bisa diikuti oleh seluruh nasabah BNI Taplus serta derivatifnya dan Program Undian Khusus SME/Wirausaha bagi wirausaha nasabah BNI Taplus Bisnis.

“Nasabah cukup memperbanyak transaksi Kartu Debit dan BNI Mobile Banking dan terus meningkatkan saldo tabungannya yang otomatis akan mendapatkan sejumlah poin. Setelah itu, tukarkan 10 (sepuluh) BNI POIN+ menjadi 1 (satu) Kupon Undian di BNI Mobile Banking. Pengundian pemenang akan dilakukan pada Februari 2022,” ujar Corina.(Jef)

MenKopUKM: Solo Great Sale 2021 Event Strategis Genjot Pertumbuhan Bisnis UMKM

Solo:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama lintas sektoral Kementerian dan Lembaga (K/L) lainnya, siap berkontribusi maksimal untuk menyukseskan event Solo Great Sale 2021. Event ketiga belas ini sebagai ajang yang sangat tepat untuk mendorong UMKM di wilayah Solo, Jawa Tengah agar usahanya bisa bangkit kembali usai diterpa pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengapresiasi inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang cukup sukses menyelenggarakan event tahunan tersebut karena terbukti bisa mendorong meningkatnya omzet UMKM. Di tengah pandemi seperti saat ini memang diperlukan terobosan agar produk UMKM bisa laris yang diawali dari konsumen lokal. Praktik baik Pemkot Solo tersebut sebaiknya direplikasi oleh pemerintah daerah lainnya agar pasar baru bagi produk UMKM di wilayah masing-masing bisa terbentuk.

“Saya mengapresiasi inisiasi Solo Great Sale 2021 karena saat ini yang perlu digenjot adalah omzet UMKM, maka gerakan belanja adalah gerakan yang tepat. Gerakan belanja di pandemi itu juga dinilai ibadah karena bisa menolong banyak orang. Saya kira ini jadi contoh yang sangat baik dan perlu dilakukan di kota lainnya,” kata Teten Masduki dalam sambutannya pada pembukaan Solo Great Sale 2021 di kompleks Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/10/2021).

Solo Great Sale 2021 akan digelar mulai tanggal 1-31 Oktober 2021. Setiap belanja produk UMKM melalui aplikasi belanja online minimal Rp50.000, pembeli mendapatkan satu kupon undian yang nantinya akan berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah yang disediakan panitia. Masyarakat bisa melakukan transaksi jual beli melalui aplikasi belanja online dan dengan pembayaran cashless.

Tetan meyakini gelaran Solo Great Sale 2021 bisa meraup transaksi Rp800 miliar. Namun dengan potensi produk UMKM Kota Solo yang beragam dan berdaya saing tinggi target tersebut seharusnya bisa meningkat hingga dua kali lipat.

Teten menegaskan demi memaksimalkan potensi produk UMKM di pasar digital dalam gelaran Solo Great Sale 2021, pihaknya siap melakukan berbagai upaya lanjutan. Seperti pendampingan kepada UMKM, rebranding produk UMKM, perluasan akses pasar, hingga fasilitasi pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan Satuan Kerja (Satker) di KemenKopUKM.

“Kami di KemenKopUKM melalui Smesco dan LPDB serta dengan para mitra dari K/L dan BUMN sudah menyusun sebuah ekosistem transformasi bagi UMKM. Kita ingin jadikan UMKM masa depan dengan produk berdaya saing tinggi berbasis produk kreatif dan teknologi,” lanjut Teten.

Sementara itu terkait dengan upaya digitalisasi UMKM, Teten menegaskan bahwa pihaknya menargetkan jumlah UMKM yang terhubung pada market digital mencapai 30 juta di tahun 2024 mendatang. Saat ini jumlah UMKM yang sudah memanfaatkan ekosistem digital telah mencapai 15,9 juta UMKM atau lebih baik 100 persen dari pada sebelum pandemi yang hanya 8 juta UMKM.

“Kami ditugaskan oleh Pak Presiden agar jumlah UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital bertambah menjadi 30 juta di tahun 2024. Kami kerja sama dengan e-commerce dan pemerintah daerah untuk selalu mendampingi usaha mikro, memperbaiki branding-nya, produknya dikurasi untuk bisa go online,” sambung Teten.

Teten berharap event Solo Great Sale 2021 bisa benar-benar membawa manfaat yang nyata bagi UMKM di wilayah Solo dan sekitarnya. Dia percaya hanya UMKM yang mau memanfaatkan teknologi digital, yang akan tumbuh ekspansif selain dengan terus memperbaiki kualitas produknya.

“Semoga ikhtiar kita melalui Solo Great Sale 2021 ini bisa memberikan dampak yang positif bagi UMKM di Solo dan bisa memberikan semangat bagi seluruh UMKM di Indonesia,” pungkas Teten.

Di tempat yang sama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, juga memberikan apresiasi yang besar kepada Pemkot Solo. Menurutnya UMKM yang akan tumbuh besar adalah mereka yang bisa masuk dalam sistem rantai pasok industri.

Ditegaskan bahwa sebanyak 99 persen dari industri manufaktur adalah berasal dari IKM (industri kecil menengah). Selain itu sebanyak 66 persen serapan tenaga kerja berasal dari IKM. Namun sayangnya jumlah yang besar tersebut kontribusi IKM terhadap pertumbuhan industri secara umum masih kecil yaitu hanya 21 persen.

“Nah ini menjadi PR kita bersama bahwa nilai output dari IKM terhadap industri secara keseluruhan masih rendah. Jadi kunci keberhasilan membina iKM untuk bisa tumbuh hanya dua yaitu dia harus menjadi bagian rantai pasok industri besar atau dia naik kelas jadi industri besar sendiri,” kata Agus.

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, mengatakan bahwa sektor UMKM menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia terutama di tengah krisis. Oleh sebab itu semua pihak harus bersama-sama memberikan dukungan yang optimal agar sektor ini bisa kembali pulih paska dihantam pandemi. Bank Indonesia menyatakan komitmen penuhnya untuk mendorong UMKM secara nasional tumbuh lebih baik dengan sistem klasterisasi dan mendorong pemanfaatan teknologi digital.

“Klasterisasi itu penting bagi UMKM untuk maju. Sebab melalui klasterisasi menjadi kunci keberhasilan UMKM. Jadi mari kit terus tingkatkan kapasitas kemampuan dan juga kebersamaan untuk membantu UMKM,” kata dia.

Acara Solo Great Sale 2021 ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wilayah Surakarta, dan berbagai stakeholder lainnya.(Jef)

Buku Marketing 5.0 Makin Mendunia, Masuk 30 Buku Marketing Terbaik Versi Soundview

Jakarta:(Globalnews.id)- Perjalanan seri Marketing X.0 di kancah internasional, Soundview melalui akun Twitter resminya, baru saja mengumumkan 30 Buku Bisnis Terbaik 2021. Dalam pengumuman tersebut, Marketing 5.0: Technology for Humanity, yang ditulis Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan, dipilih editor Soundview sebagai salah satu 30 Buku Bisnis Terbaik 2021 dari ribuan buku bisnis. Soundview juga menandai akun Twitter Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya.

Wiley, penerbit buku ini, resmi meluncurkannya pada Februari 2021 melalui penjualan online via amazon.com. Wiley telah bekerjasama dengan ketiga penulis tersebut sejak tahun 2009 melalui perjanjian penulisan Marketing 3.0: From Product to Customer to Human Spirit.

Keberhasilan komersial Marketing 3.0 secara global telah mendorong penerbit dan tiga penulis untuk menerbitkan seri Marketing X.0, dimulai dengan Marketing 4.0 pada tahun 2016, diikuti Marketing 5.0 pada tahun 2021.

“Saat ini, ketiga penulis sedang meneliti untuk Marketing 6.0. Penerbit akan meluncurkannya pada tahun 2023,” kata Hermawan Kartajaya, dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.

Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan adalah dua konsultan senior dari MarkPlus Inc, sebuah perusahaan yang didirikan Hermawan Kartajaya pada 1 Mei 1990 di Surabaya Indonesia.

Hermawan mengatakan, dirinya mulai berkolaborasi dengan Philip Kotler pada tahun 1998 untuk menulis tentang Asian Crisis in 1998: Repositioning Asia. Mereka melibatkan penulis lain dari buku mereka yang lain, termasuk Rethinking Marketing dan Think ASEAN.

Pada 2020, lanjut Hermawan, ketika dunia mulai menghadapi Covid-19 yang memaksa
perusahaan, institusi, dan organisasi dari berbagai latar belakang industri untuk mempercepat transformasi digital, MarkPlus mengadakan serangkaian webinar dengan topik percepatan transformasi digital di bidang pemasaran.

Rangkaian seri webinar ditulis dalam bahasa Inggris, tersedia di situs web
MarkPlus. Pada saat yang sama, ketiga penulis Marketing 5.0 mengadaptasi perubahan yang didorong Covid-19 dan menyelesaikan penulisan buku yang erat kaitannya dengan kebutuhan percepatan transformasi digital, termasuk di bidang pemasaran.

Dengan latar belakang tersebut, ketiga penulis Marketing 5.0 ini berharap buku mereka dapat menjadi pedoman bagi perusahaan, institusi, dan organisasi yang ingin mempercepat transformasi digital di bidang pemasaran.

Para editor Soundview memberikan komentar yang baik tentang buku tersebut. Marketing 5.0 memberi pemasar cara untuk mengintegrasikan model teknologi dan bisnis dengan perubahan dramatis dalam perilaku konsumen yang telah terjadi dalam dekade terakhir. Mengikuti pola yang disajikan dalam seri Marketing X.0 terlaris, penulis membahas topik penting yang diperlukan untuk memahami pemasaran modern, termasuk pemasaran yang gesit, kecerdasan buatan untuk otomatisasi pemasaran, pemasaran segmen satu, teknologi kontekstual, dan banyak lagi.

“Dalam ringkasan ini, Anda akan belajar tiga tantangan utama yang melatarbelakangi Marketing 5.0, mengapa kemanusiaan tetap menjadi fokus utama Marketing 5.0, untuk memanfaatkan pengalaman pelanggan sebagai kunci untuk
memenangkan pasar yang sangat diperebutkan,” pungkas Hermawan.(Jef)

globalnews.id