DAMRI Gandeng PT. Krakatau Lampung Tourism Development Tingkatkan Pariwisata Grand Elty

Jakarta:(Globalnews id)- DAMRI cabang Lampung dan Palembang telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan PT Krakatau Lampung Tourism, pada Rabu, (2/06/2021) bertempat di Hall Room, Grand Elty Krakatoa Kalianda, Lampung Selatan. Penandatanganan tersebut dilakukan antara General Manager DAMRI cabang Lampung Ferdik Sakona, General Manager DAMRI cabang Palembang Ivan Poluan, dan General Manager Grand Elty Krakatoa Lampung Dwi Prastiyo.

Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk membangun sinergi antar perusahaan serta menunjang marketing operasional melalui DAMRI sebagai operator transportasi darat untuk ikut mendukung penuh pengembangan pariwisata dunia.

Grand Elty Krakatoa Lampung merupakan kawasan Krakatoa Nirwana Resort yang memiliki luas 350 hektar dengan keindahan taman dan pantai yang bagus, maka DAMRI hadir untuk mendukung penuh destinasi wisata tersebut dengan senantiasa menyediakan armada yang handal, modern, dan berbasis teknologi mutakhir dilengkapi dengan prosedur D5K, yaitu aspek Keselamatan, Ketepatan, Keamanan, Kenyamanan, dan Kesehatan Pelanggan dan Pramudi. Layanan ini nantinya sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat dan mempeluas jaringan transportasi DAMRI khususnya di wilayah Provinsi Lampung Selatan.

Disamping itu, penandatanganan kerjasama ini mewakili semua trayek DAMRI yang beroperasi baik di mancanegara maupun domestik, yaitu DAMRI jurusan Jawa – Lampung, maupun Jawa – Sumatera Selatan. Diantaranya trayek Bekasi – Bogor – Sukabumi – Gambir – Depok – Lampung. Kemudian, Bandung – Jakarta – Palembang. Selain itu, DAMRI juga bakal mengoperasikan angkutan dengan trayek Kota Agung – Kota Bumi – Metro untuk berwisata di Grand Elty Krakatoa.

DAMRI berharap kerjasama ini dapat menjadi babak percepatan untuk recovery ekonomi dan dapat menjadi potensi untuk bangkit dan keluar dari kondisi perekonomian yang mengalami kontraksi di tahun sebelumnya. (Jef)

Target Pemerintah 30 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital pada Tahun 2024

Jakarta:(Globalnews.id)- Demi mendorong daya saing UMKM terus meningkat, pemerintah mencanangkan program digitalisasi dengan target sebanyak 30 juta pelaku UMKM masuk dalam ekosistem digital pada tahun 2024. Meskipun menjadi tantangan yang tidak mudah, program harus tetap dilaksanakan demi perbaikan struktur ekonomi nasional yang didominasi oleh sektor usaha tersebut.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, saat ini jumlah UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital baru mencapai 19 persen atau sekitar 12 juta UMKM. Jumlah ini relatif lebih besar jika dibanding tahun 2020 lalu yang masih di angka 13 persen atau sekitar 8 juta UMKM.

“Tidak hanya disrupsi akibat pandemi, tetapi disrupsi teknologi mengharuskan UMKM go digital. Jadi mohon dukungan dari seluruh komponen untuk mendigitalisasi UMKM. Nah, ini fokus utama transformasi UMKM di KemenkopUKM,” kata Fiki saat mewakili Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam webinar nasional bertema Pers Mendorong Perbankan Mempercepat Digitalisasi Sektor UMKM dan Sistem Pembayaran 2025, Rabu (2/6/2021).

Fiki menambahkan, digitalisasi menjadi kunci utama untuk mendorong pemulihan ekonomi. Apalagi dampak pandemi menyebabkan terjadi penurunan mobilitas barang dan orang sehingga memicu penurunan permintaan produk barang dan jasa. Order sepi pada sektor usaha termasuk UMKM.

Oleh karena itu, diperlukan terobosan dan inovasi agar UMKM bisa lebih tahan banting dan bisa tetap tumbuh walaupun di tengah pandemi yaitu melalui digitalisasi.

Fiki mengatakan, sejak pandemi Covid-19 di Indonesia, justru terjadi peningkatan jumlah transaksi secara daring sebesar 26 persen atau 3,1 juta transaksi per hari serta kenaikan 35 persen pengiriman barang. Hal ini menjadi peluang besar bagi UMKM untuk bisa memenuhi pasar daring yang terbuka sangat lebar.

“Transformasi digital di era pandemi ini menjadi sebuah keniscayaan sebab di tengah kebijakan PPKM dan PSBB itu sangat berdampak pada aktivitas usaha UMKM. Ini jelas berbeda dengan krisis 1998 atau krisis sebelumnya di mana UMKM kala itu menjadi bantalan atau striker untuk bangkitkan ekonomi,” lanjut Fiki.

Untuk mendorong UMKM masuk dalam ekosistem digital, lanjut Fiki, terdapat beberapa tantangan yang harus dicarikan solusinya. Pertama, terkait dengan literasi digital bagi UMKM nasional relatif masih rendah. Hal ini menjadi salah satu persoalan utama pemerintah agar literasi terus ditingkatkan.

“Survei dari KemenkopUKM bersama iDEA (Indonesian E-Commerce Association) ternyata 75 persen keberlanjutan dari UMKM setelah masuk ke e-commerce itu sulit mempertahankan sisi karakteristik, layanan purna jual, dan lainnya,” kata Fiki.

Tantangan kedua adalah kapasitas produksi UMKM masih relatif rendah. Hal ini menjadikan daya saing UMKM Masih lemah lantaran tidak bisa memenuhi order yang besar.

Ketiga adalah sulitnya UMKM memenuhi aspek kualitas dan konsistensi produk yang sama. Artinya produk UMKM yang satu dengan yang lain belum standar. Keempat adalah tantangan akses pasar yang belum sepenuhnya bisa dioptimalkan meski sudah masuk dalam ekosistem digital.

Hal ini menjadi PR besar bagi pemerintah, asosiasi, swasta dan semua pihak terkait untuk bisa mengurai persoalan-persoalan mendasar dari UMKM ketika sudah memanfaatkan media digital. Terlebih saat ini ada sekitar 37 persen pengguna jasa internet baru dan sebanyak 93 persen konsumen akan tetap memanfaatkan digital, dengan rata-rata penggunaan media digital antara 4,3-4,7 jam penggunaan online per hari.

“Sesuai amanah dari UU Cipta Kerja yang sudah diterbitkan PP-nya, maka ada kewajiban bagi Kementerian/ Lembaga dan BUMN untuk mengalokasi 40 persen dari belanjanya untuk menyerap produk-produk UMKM. Jadi, ini kesempatan yang harus kita optimalkan,” pungkas Fiki.(Jef)

MenkopUKM Gandeng Ikatan Alumni Universitas Brawijaya, Bangun Future SMEs Berdaya Saing Tinggi

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak banyak pihak untuk berkolaborasi dengan pemerintah guna menyiapkan Future SMEs atau UMKM masa depan yang memiliki daya saing tinggi.

“Produk yang dihasilkan koperasi dan UMKM kita harus masuk ke rantai pasok industri nasional maupun global,” ujar Teten, pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, di Jakarta, Rabu (2/6).

Menurut Teten, banyak ide dan gagasan besar dapat tumbuh dalam membangun Future SMEs lewat kolaborasi berbagai pihak yang saling mendukung.

“Kita akan melakukan pendekatan profesional dengan inkubator perguruan tinggi dan pihak swasta. Salah satunya, MoU dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya,” ujar MenkopUKM.

Bahkan ke depan, lanjut Teten, pemerintah akan membangun kewirausahaan secara by design, berdasarkan potensi yang dimiliki, dan berbasis SDM unggul.

“Kalau tidak begitu, sampai kapan pun UMKM kita tidak akan pernah bisa bersaing,” kata Teten.

Teten menambahkan, akan ada insentif pajak dan kebijakan upah bagi usaha besar yang berkolaborasi dengan UMKM. “Itu sudah tertuang dalam UU Cipta Kerja,” ucap Teten.

Bagi MenkopUKM, mendorong UMKM masuk ke rantai pasok, khususnya industri elektronik, otomotif, dan sebagainya, harus dilakukan dengan cepat. “Jadi, Future SMEs yang kita dorong itu UMKM yang memiliki produk inovatif dan mengandung unsur teknologi. Untuk itu, kita sudah menyiapkan ekosistemnya. Salah satunya, akses pembiayaan ke perbankan,” imbuh Teten.

Teten mengungkapkan, tingkat akses pembiayaan UMKM ke perbankan masih berada di level 9,8%. Sangat kecil bila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan China.

“Tahun 2024 mendatang kita harapkan akses kredit perbankan bagi UMKM harus di atas 30%,” tegas MenkopUKM.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menjelaskan bahwa isi MoU mencakup sosialisasi program dan kegiatan strategis. “Termasuk penelitian dan pengkajian isu-isu penting terkait koperasi dan UMKM, hingga peningkatan kapasitas SDM pelaku koperasi dan UMKM,” kata Arif.

Arif berharap kerja sama dan sinergi tersebut dapat mengakselerasi pengembangan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia. “Itu sebagai bentuk dukungan program strategis di bidang perkoperasian, UMKM, dan kewirausahaan,” kata Arif.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Profesor Ahmad Erani Yustika mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti MoU ini ke dalam kerja yang efektif dan riil di lapangan. “Apalagi, banyak alumni Unibraw yang berkecimpung di dunia koperasi dan UMKM,” pungkas Erani.(Jef)

MenkopUKM Apresiasi Kemitraan Marketplace-Bumdes Kembangkan Digitalisasi Ekonomi Desa

Jakarta:(Globalnews id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kemitraan marketplace online Shopee dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Barat. Program digitalisasi para pelaku UMKM dapat berkontribusi meningkatkan ekonomi desa.

MenkopUKM Teten Masduki mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital terjadi sangat masif dan berimbas ke seluruh sektor, termasuk UMKM.

“Kita melihat sejumlah terobosan dilakukan salah satu perusahaan berbasis digital yang dapat menunjang performa UMKM tersebut adalah para penyelenggara lokapasar digital. Salah satunya Shopee,” kata Teten saat memberikan sambutan secara virtual pada acara Peresmian Shopee Center-UMKM Jabar Go Digital yang diselenggarakan oleh Shopee, Rabu (2/6/2021).

Ia mengacu pada hasil survei World Bank 2021 yang menunjukkan bahwa sebanyak 48,5% responden bermatapencaharian wiraswasta dan 74,1% mengandalkan e-commerce sebagai pendapatan utama.

“Kita perlu terus dorong reseller untuk mendukung UMKM produsen dalam pemasaran digital, sembari diperbanyak UMKM produsen,” katanya.

Pengalaman serta data yang dimiliki Shopee, lanjut Teten, akan sangat membantu meningkatkan pembinaan UMKM di Jawa Barat yang dilakukan pemerintah.

“Pandemi juga telah mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi dalam e- commerce. Perkembangan pemasaran produk UMKM saat ini diakselerasi oleh digitalisasi,” ujarnya.

Menurut Teten, pendekatan yang dimulai dan didukung hasil kerja sama Shopee dan Bumdes Jabar melalui Shopee Center diharapkan dapat mendukung UMKM melalui peningkatan literasi digital dan beradaptasi dengan teknologi dalam era perdagangan terbuka berbasis daring.

“Ini untuk mendorong UMKM kenal teknologi produksinya. Jadi juga untuk meningkatkan daya saing produknya bukan sekadar memfasilitasi pada akses pasar,” kata Teten.

Secara simultan, kata Teten, KemenkopUKM juga tengah memperkuat UMKM go digital dengan dua pendekatan. Pertama, peningkatan kapasitas usaha melalui penguatan database, peningkatan kualitas SDM, pengembangan Kawasan/klaster Terpadu UMKM.
Kedua. perluasan pasar digital melalui Kampanye BBI, on boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping, dan Sistem Informasi Ekspor UMKM.

“Untuk itu saya mengucapkan selamat atas berdirinya Shopee Center dengan harapan semoga dapat memberikan dampak positif yang tangguh bagi pelaku usaha ekonomi digital semakin berkembang di Jawa Barat,” kata Teten.

Pada kesempatan itu, hadir pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah tamu undangan yang hadir secara virtual.(Jef)

Tingkatkan Pelayanan Bagi Pelanggan, PELNI Rencanakan Tambah Mesin Cetak Mandiri

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) berencana untuk menambah hadirnya mesin cetak _boarding pass_ tiket kapal secara mandiri _(vending machine)_ pada pelabuhan keberangkatan kapal. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kapal PELNI.

Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Opik Taufik menyampaikan sebagai Perusahaan penerima dana _Public Service Obligation_ (PSO), PELNI berkomitmen untuk melaksanakan penugasan yang diberikan oleh Pemerintah dengan sebaik-baiknya. “Peningkatan layanan terus dilakukan secara berkelanjutan mulai dari sisi fasilitas di atas kapal hingga sarana penunjang lainnya,” ungkap Opik.

Opik menerangkan pada awal penggunaan _vending machine_ tahun 2019, PELNI telah menyediakan di 7 pelabuhan keberangkatan meliputi pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya, Semarang, Makassar, Belawan, Bitung, dan Ambon. “Hingga tahun 2020, PELNI telah menambah fasilitas _vending machine_  di pelabuhan BauBau, Denpasar, dan Balikpapan. Tahun ini, Perusahaan mengupayakan agar dapat terpasang pada tiga pelabuhan lain seperti di Batam, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun,” ungkapnya.

Manajemen mengharapkan agar mesin cetak _boarding pass_ tiket kapal mandiri dapat terpasang pada seluruh pelabuhan keberangkatan kapal PELNI sehingga dapat memudahkan seluruh pelanggan kapal. “Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan. Penumpang tidak lagi harus mendatangi kantor cabang untuk menukarkan tiket tapi kini bisa langsung cetak pada hari h keberangkatan di pelabuhan,” terangnya.

Selain itu, Layanan prima juga tetap dilakukan Perusahaan dalam meningkatkan protokol kesehatan selama berlayar di masa pandemi Covid-19. Kru kapal secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas dan sarana yang ada diatas kapal seperti mini gym, seat/kasur penumpang, penyediaan handsanitizer pada sudut-sudut kapal, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan pada ruang-ruang kapal. “Dalam pelayanan makan selama pelayaran, pengambilan makanan dan minuman saat ini dilakukan secara mandiri oleh penumpang _(self service)_. Makanan juga telah kami kemas dalam box sehingga tetap higienis,” tambah Opik.

Sebagai informasi, saat ini 26 kapal penumpang PELNI telah dilengkapi dengan fasilitas GeNose C-19. “Perusahaan menyediakan fasilitas GeNose sebagai alat screening kesehatan seluruh kru kapal yang bertugas. Namun, alat GeNose C-19 juga dapat dipergunakan untuk melakukan _screening_ kepada penumpang yang tiba-tiba memiliki gejala tertentu dalam pelayaran. Kami pun juga menghimbau agar  para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menjaga jarak saat tiba di pelabuhan yang menjadi tanggung jawab otoritas pelabuhan,” tutupnya.

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 9 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.(Jef)

Puluhan Miliar Melayang, Sidang Kasus Penipuan Investasi Bergulir di PN Tangerang

Tangerang:(Globalnews.id)- Kasus dugaan penipuan investasi keuangan kembali mencuat. Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat berinisial SF mengaku tertipu hingga puluhan miliar rupiah oleh Direktur PT Berjalan Bersama Cakrawala, Timothy Tandiokusuma.

Kasus ini sendiri dilaporkan SF ke Polres Tangsel sejak 20 Juni 2020 lalu. Dan saat ini, menurut data pada Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Tangerang, kasus dengan nomor perkara 278/Pid.B/2021/PN Tng itu sudah masuk dalam agenda Sidang Pembacaan Tuntutan Pidana yang akan digelar Kamis (03/06) mendatang.

Dalam Surat Dakwaan No. Reg. Perk. :PDM-24/M.6.16/Eoh.2/02/2021 yang dibacakan Kamis, 4 Maret 2021 lalu disebut, kasus berawal saat korban mengenal Timothy Tandiokusuma pada 14 Agustus 2018 silam. Sejak itu keduanya kerap membahas bisnis investasi. Acap kali, pengusaha muda yang juga diketahui menjabat sebagai CEO perusahaan bisnis private equity bernama Black Boulder Capital (BBC) ini menceritakan kesuksesannya dalam mengelola dana investasi pada korban.

“Saya sudah lama mengelola pada mata uang kripto, selama ini saya pribadi satu tahun terakhir saya untung. Saya saat ini juga punya perusahaan H.O.P di Jakarta,” ujar Timothy pada SF seperti dikutip dari Surat Dakwaannya.

Bulan November 2018, SF mulai tertarik dengan bisnis investasi yang dijanjikan Timothy. Akhirnya Kontrak Perjanjian Investasi yang pertama pun dibuat di bulan Desember 2018 lalu. Dalam kontrak selama 1 tahun itu, korban mengeluarkan dana kelolaan Rp 1,2 miliar yang kemudian terus bertambah hingga di bulan April 2020 nilai investasinya sudah mencapai Rp13,2 miliar, belum termasuk bunga yang dijanjikan yaitu sebesar hampir Rp7 miliar.

Saat dikonfirmasi, SF mengaku percaya dengan kemampuan Timothy dalam berbisnis usai membaca pemberitaan di beberapa media massa yang menyebut kalau bisnis private equity yang baru dijalankan Timothy 2 tahun belakangan sudah mampu berkembang sangat pesat dengan total asset yang sangat besar. Namun ia tak menyangka kalau ternyata pemberitaan itu hanya pencitraan belaka.

“Di berita-berita kan banyak ditulis kalau bisnis private equity Black Boulder Capital (BBC) yang dikelola dia (Timothy Tandiokusuma) berkembang sangat pesat. Bahkan ditulis belum 2 tahun BBC sudah punya 15 perusahaan dengan total asset under management mencapai Rp 1,2 triliun,” terang SF dalam keterangan resminya, Jumat (28/5).

Kepercayaan korban kepada Timothy sendiri akhirnya berangsur pudar. Kewajiban Timothy membayar bunga investasinya terhenti di bulan November tahun 2019 silam. Yang mengejutkan, beberapa bulan kemudian Timothy mengirimkan surat kepada para investor mengenai Keadaan Kahar karena pandemi Corona. Dalam surat itu ia mengajukan pemohonan auto extend kontrak-kontrak yang habis di bulan Maret 2020.

“Alasan ini tidak dapat diterima karena kondisi Corona tidak termasuk dalam keadaan kahar. Hal ini dapat dilihat analoginya dengan praktek Lembaga keuangan di Indonesia di mana debitor tidak dapat menghindari kewajibannya kepada kreditor dengan alasan keadaan kahar. kewajiban Timothy untuk membayar bunga investasi yang terhenti sejak November 2019 hingga kini juga membuktikan bahwa ini bukan dikarenakan adanya pandemi Covid-19” terang SF lagi.

Selain itu, lanjutnya, 6 lembar cek jaminan pembayaran dana pokok investasi dari Timothy yang seharusnya bisa dicairkan disetiap akhir kontrak juga ditolak pencariannya karena ternyata rekening tersebut telah ditutup.

“Penutupan ini tidak diberitahukan sehingga dapat disimpulkan jika dia dengan niat tidak baik sudah berencana untuk melakukan penipuan,” urainya lagi.

Karena itu, SF 5melaporkan Timothy atas dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan sebagaimana dimaksud Pasal 378 KUHP, Pasal 372 KUHP, dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 8 Tahun 2010.(Jef)

KPDB KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp100 miliar ke KSP Balo Toraja

Makassar:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM terus menyalurkan dana bergulir ke koperasi. Penyaluran dana bergulir ini  untuk memperkuat likuiditas dalam membiayai usaha produktif anggotanya. 

“Dana bergulir yang disalurkan LPDB kepada koperasi untuk memperkuat likuiditas yang dapat digunakan sebagai modal investasi atau membiaya usaha-usaha produktif anggotanya,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menyerahkan penyaluran dana bergulir Rp100 miliar ke KSP Balo Toraja (Balo’Ta), di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (31/5/2021). 

MenkopUKM mengatakan potensi sektor produktif di Sulawesi Selatan sangat besar, mulai sumber daya laut, pertanian, perekebunan belum digarap secara maksimal oleh koperasi. Untuk itu, KSP Balo’Ta setelah menerima dana bergulir dari LPDB diharapkan dapat berinvestasi dalam pengelolaan sektor produktif sehingga menjadi kekuatan ekonomi bagi anggotanya. 

Ditegaskan, KSP harus hadir untuk menjawab permasalahan anggotanya, misalnya dengan menjadi offtaker terhadap produk yang dihasilkan anggota koperasi.

“Petani, nelayan jangan lagi ada yang terjerat tengkulak. Koperasi harus jadi offtaker. Banyak usaha yang dilakukan koperasi, membangun pabrik pengolahan, factory sharing di mana para anggota koperasi bisa maklon di sana,” kata Teten. 

MenkopUKM mengatakan KSP masih dibutuhkan untuk membangun ekonomi kerakyatan. Namun, saat ini  KSP yang hendak dibangun adalah  KSP dengan pendekatan bisnis bukan lagi dengan model bantuan hibah.

“Koperasi tidak bisa lagi dianggap ekonomi orang lemah, sehingga  konsep pengembangan koperasi sekarang dengan pendekatan enterpreneurship,” kata KemenkopUKM. 

Dirut LPDB KUMKM Supomo mengatakan pihaknya fokus pada penyaluran  dana bergulir kepada koperasi yang mengembangkan usaha-usaha produktif. KSP Balo’Ta merupakan koperasi yang membina anggota di sektor produktif, seperti  petani kopi, pengrajin kain khas Sulawesi, perdagangan kopi dan usaha lainnya. 

Menurut Supomo, sebagai mitra LPDB telah disepakati bahwa KSP Balo’ Toraja akan menyalurkan kredit ke anggota dengan prinsip kemudahan, murah dan fleksibel. Sebab, LPDB juga menyalurkan pembiayaan dana bergulir ke KSP kemudahan dan bunga murah. 

“LPDB juga akan melakukan pendampingan kepada mitra koperasi untuk mengembangkan usahanya,” kata Supomo. 

Ketua KSP Balo’ Ta Dedi Bongga menjelaskan, koperasi yang berdiri sejak 1941 telah memiliki aset Rp848 miliar dan anggota 38.000 orang. Dengan bertambahnya dana bergulir Rp100 miliar, aset KSP Balo’Ta hampir mencapai Rp1 triliun.(Jef)

MenkopUKM Lepas Ekspor Briket Tempurung Kelapa Ke Timur Tengah

ok

Makassar: (Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melepas ekspor briket tempurung kelapa ke Arab Saudi dan Jordania dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Ekspor sebanyak tiga kontainer dari CV Coconut Internasional Indonesia tersebut bernilai US$ 35.000 per kontainer.

Menteri mengatakan, ekspor briket merupakan salah satu potensi ekspor UMKM karena pasarnya ada di seluruh dunia.

“Ekspor briket ini harus didukung dari sisi pembiayaan dan pendampingan agar volumenya terus meningkat,” kata MenkopUKM, Senin, (31/5/2021) saat memberikan sambutan pelepasan ekspor briket.

Menteri Teten mengatakan potensi ekspor UMKM sangat besar apabila tiap daerah bisa fokus pada produk-produk unggulan UMKM yang hendak dikembangkan. Sulawesi Selatan saja, disebutnya, memiliki banyak produk unggulan mulai dari produk kelautan, pertanian, kopi, dan kakao.

“Jika tiap daerah bisa melakukan identifikasi produk unggulan dan secara serius melakukan pendampingan bagi tiap UMKM, ekspor akan meningkat,” kata Teten.

Untuk mendorong ekspor UMKM, Teten menegaskan perlu sinergi semua pihak, mulai dari perbankan lewat Himbara, Pemda, BUMN, dan pemerintah pusat. Saat ini, ekspor UMKM masih 14 persen dari volume ekspor nasional dan ditargetkan mencapai 17 persen pada 2024.

Ditegaskan Menteri Teten, KemenkopUKM terus mempersiapkan ekosistem yang mendukung UMKM go global. Ikhtiar itu dilakukan mulai dengan pembinaan UMKM lewat pendampingan model inkubasi.

“Pendampingan dilakukan secara profesional mulai dari peningkatan produksi, kurasi sampai dapat sertifikasi yang dibutuhkan di negara tujuan ekspor,” tegas Teten.

Selain itu, MenkopUKM juga mendorong perbankan menyalurkan pembiayaan bagi UMKM dengan porsi yang lebih besar. Penyaluran kredit dari perbankan kepada UMKM baru mencapai 19,8 persen. Jumlah ini masih sangat rendah dari porsi kredit ideal 30 persen kepada UMKM. Teten mengharapkan perbankan dapat mengubah pendekatan penyaluran kredit dari pendekatan aset ke cashflow.

“Bank harus berubah, untuk menyalurkan kredit jangan lagi hanya mengutamakan pendekatan aset lihat juga track record cashflow. Buat apa aset banyak kalau cashflow rendah,” tegas Teten.

Menteri Teten sangat mengharapkan tidak ada UMKM yang terganjal pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan ekspor. Dikatakan Menteri Teten, pemerintah melalui kebijakan KUR terus menyalurkan kredit yang lebih besar kepada UMKM. Kebijakan KUR bagi kredit mikro juga semakin dipermudah dengan meningkatkan nilai kredit tanpa agunan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Bahkan kelak, lewat KUR dapat menyalurkan kredit hingga Rp20 miliar bagi UMKM. Di samping itu, ada LPDB yang juga mendukung pembiayaan untuk koperasi produksi.

Pemilik CV Coconut Internasional Indonesia Asriani mengatakan permintaan ekspor briket ke Timur Tengah mencapai 10-20 kontainer per bulan. Akan tetapi, perusahaan hanya bisa memenuhi 3-5 kontainer per bulan karena terkendala modal kerja.

“Kami sebenarnya bisa meningkatkan produksi 5 kali lipat, kapasitas mesin bisa memproduksi hingga 2 kontainer per hari. Akan tetapi, kami belum bisa mewujudkannya karena modal usaha terbatas,” kata Asriani.

Asriani mengatakan perusahaan mendapatkan bahan baku briket tempurung kelapa dari 15 kelompok tani. Tiap kelompok tani beranggotakan 15 orang petani.

Pada kesempatan yang sama, Asriani menandatangani kerja sama pembiayaan dengan Bank Mandiri.

Hadir dalam pelepasan ekspor briket tempurung kelapa Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani, Dirut LPDB-KUMKM Supomo, dan perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara.(Jef)

MenkopUKM Fokus Pengembangan Model Bisnis Sektor Pertanian

Bogor:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya akan fokus dalam pengembangan model bisnis di sektor pertanian dengan membentuk korporatisasi petani. “Dari petani-petani perorangan berskala sempit, kemudian dikoperasikan agar masuk skala ekonomi dan model bisnis,” tandas Teten, saat bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Agribusiness and Technology Park (ATP) di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), kawasan Dramaga, Bogor, Minggu (30/5).

Dalam kunjungannya sekaligus melakukan panen melon di greenhouse melon di ATP IPB tersebut, Teten mengatakan, hal seperti itu perlu dilakukan supaya petani juga bisa lebih memproduksi dengan menggunakan bibit-bibit yang sudah melalui hasil riset yang bagus. Lalu, bisa terhubung dengan market dan pembiayaan.

“Korporatisasi petani juga upaya dalam peningkatan ekspor. Selain itu, substitusi produk komoditas pertanian yang impor akan didorong untuk mengurangi ketergantungan pada produk yang tidak bisa diproduksi dalam negeri,” jelas MenkopUKM.

Teten berharap, produk-produk petani itu bisa mensuplai pasar dengan stabil, baik kualitasnya maupun juga kapasitas produksinya.

Sementara Mentan Syahrul mengatakan bahwa dirinya bersama MenkopUKM ke IPB dalam kaitan mempersiapkan suatu konsepsi yang terukur dan terencana secara sistematis. “Artinya, komoditas komoditas unggul hasil riset dan uji coba harus diangkat untuk menjadi sesuatu yang mungkin langsung bisa diterapkan,” kata Mentan.

Mentan mengatakan, Kementan dan KemenkopUKM bersama perguruan tinggi akan bekerjasama dalam mengembangkan hulu hingga hilir sektor pertanian. Nantinya, KemenkopUKM bertugas dalam pembentukan kelembagaan dan off-farm, sedangkan Kementan akan melakukan budidaya dan peningkatan produktivitas, serta perguruan tinggi akan mengkoordinir budidaya tersebut baik hulu maupun hilir.

“Saya nanti akan main di budidaya dan produktivitasnya. Sehingga, nanti akan ada varietas-varietas tertentu apalagi untuk ekspor yang kita bedahi dari hulu sampai hilir dan itu yang kita hari ini kita lakukan di IPB,” ucap Syahrul.

Menurut Mentan, hal itu dilakukan sesuai arahan Presiden Jokowi terkait pelibatan perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi produk, khususnya produk pertanian akan terus ditingkatkan. “Tentunya hal ini guna menciptakan sebuah terobosan baik di sisi hulu maupun hilir dengan teknologi pertanian yang maju atau menjawab kondisi kekinian,” jelas Mentan.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor IPB Arif Satria menjelaskan Taman Teknologi Agribisnis yang dibangun belakang kampus, yaitu di Desa Cikarawang. Pengembangan ATP ini bagian dari Agromaritim 4.0 dan upaya mendorong petani untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang pertanian.

Rektor IPB mengatakan, produk pertanian yang dihasilkan di kampus IPB adalah hasil kerja sama dengan petani setempat. “Harapannya, manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya petani di sekitar IPB University,” kata Arif.

Kerjasama Taiwan

Sementara itu, Direktur Bisnis IPB University, Ahmad Yani, menambahkan,sejarah ATP IPB University bermula dari kerja sama antara IPB University dengan Taiwan dan fokus bekerja sama di bidang pembangunan kemitraan petani. Melalui kerja sama itu, kemudian dibangun kantor ATP IPB University yang berlokasi di Desa Cikarawang, Dramaga, Bogor.

ATP IPB University juga memiliki fasilitas penunjang bisnis seperti pembibitan, greenhouse, perkebunan dan area packaging house. Sebagai salah satu unit bisnis, ATP IPB University memiliki berbagai produk yang dihasilkan bersama petani mitra dengan produk unggulan sayuran organik.

“Sedikitnya, ada 30 petani mitra yang kami bina dan bekerja sama dengan ATP University. Melalui petani mitra inilah ATP University menghasilkan berbagai produk sayuran organik yang berkualitas,” kata Yani.

Selanjutnya, produk sayuran organik hasil dari petani mitra dipasarkan kepada pasar modern dan ritel di kawasan Jabodetabek, seperti Diamond Supermarket, Yogya, Total, Ranch Market, dan All Fresh market. Tidak hanya itu, ATP IPB University juga menggandeng toko online untuk turut memasarkan produk-produk yang dihasilkan.

“Selain produk sayuran organik, ATP IPB University juga menghasilkan produk buah jambu kristal, jambu mutiara, melon, sayur nonorganik, benih ikan nila, dan bibit tanaman,” jelas Yani.

Menurut Yani, ATP IPB memiliki hamparan pemandangan yang menyejukkan mata. Pengunjung, akan disapa oleh ranumnya golden melon di dalam greenhouse, hamparan jambu kristal dan jambu mutiara, warna warni sayur-sayuran, hingga ikan lele yang dibudidayakan di dalam kolam-kolam di dalam greenhouse.

Segmen bisnis ikan lele dimulai dari pembenihan, pendederan, pembesaran hingga pengolahan. Adapun produk bibit tanaman, ATP IPB University memproduksi berbagai bibit sayuran di dalam smart greenhouse yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bibit petani mitra. Selain bibit sayuran, ATP IPB University juga menyediakan bibit buah jambu kristal, jambu mutiara, buah pepaya calina.

Yani menambahkan, selain fokus pada lini bisnis, ATP IPB University juga memberikan layanan kepada mahasiswa dan masyarakat. Contohnya, lewat kegiatan kunjungan praktikum lapangan, agroedutourism, pelatihan dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Kegiatan Agroedutourism merupakan salah satu bentuk layanan yang diselenggarakan di ATP IPB University dalam rangka mengenalkan model bisnis pertanian yang dijalankan ATP IPB University kepada masyarakat luas,” pungkas Yani.(Jef)

Secepat Kilat, BNI Mudahkan Mahasiswa Bertransaksi

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati (kedua kiri), Wakil Rektor Sumber Daya, Perencanaan dan Keuangan IPB University Prof. Dr. Ir. Agus Purwito M.Sc. Agr (tengah), Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies (kedua kanan), Brand Ambassador BNI Mobile Banking Marianne Rumantir (kiri) dan Sigi Wimala (kanan) menunjukkan aplikasi BNI Mobile Banking dan Mock-up Kartu BNI TapCash Edisi Khusus HUT ke-75 BNI di Bogor, Minggu (30 Mei 2021). Di usianya yang akan menyentuh 75 Tahun pada 5 Juli 2021 nanti, sebagai bank perguruan tinggi di Indonesia, BNI menghadirkan solusi digital bagi para mahasiswa dan civitas akademi melalui fitur di BNI Mobile Banking seperti top up e-Wallet, beli pulsa dan paket data, tarik uang tunai tanpa kartu di ATM BNI, belanja online di marketplace dengan BNI Debit Online, transaksi pembayaran dengan QRIS di toko retail, hingga pembayaran uang kuliah

Bogor:(Globalnews.id)- Untuk mempermudah mahasiswa bertransaksi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyediakan segudang fitur lewat BNI Mobile Banking. Fitur – fitur tersebut kian dapat diandalkan karena memudahkan mahasiswa dan civitas akademi lainnya dalam bertransaksi. Hal tersebut semakin menegaskan kembali pandangan bahwa di usianya yang akan menyentuh 75 tahun pada 5 Juli 2021 nanti, BNI adalah banknya perguruan tinggi di Indonesia, bank yang menghadirkan solusi digital bagi para mahasiswa dan civitas akademi.

Menurut Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, semua kebutuhan transaksi harian mahasiswa/i di Indonesia, termasuk IPB University, bisa dilakukan lewat satu aplikasi, yakni BNI Mobile Banking. Mulai dari kebutuhan top up e-Wallet (seperti LinkAja, GoPay, OVO, dan DANA), beli pulsa dan paket data, tarik uang tunai tanpa kartu di ATM BNI, belanja online di marketplace dengan BNI Debit Online, transaksi pembayaran dengan QRIS di toko retail, hingga pembayaran uang kuliah bisa dilakukan di BNI Mobile Banking.

Dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki BNI Mobile Banking, pembukaan tabungan BNI bahkan bisa dilakukan cukup lewat selfie aja! Aplikasi ini benar-benar mempermudah mahasiswa di Tanah Air.
Klik aja di https://bit.ly/nabungcukupselfie, maka rekening tabungan BNI mahasiswa jadi dalam sekejap! 

“Tidak perlu datang ke kantor cabang, tidak perlu melakukan videocall dengan petugas Bank, bisa dibuka kapan saja dan dimana saja, selama ada jaringan internet,” tutur Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi dalam keterangannya di IPB Bogor, Sabtu (30/5/2021). Hadir juga pada kesempatan tersebut Rektor IPB University Arif Satria, dan Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies.

Setelah membuka rekening digital, langsung lakukan aktivasi BNI Mobile Banking agar dapat langsung menikmati kemudahan transaksi apa saja melalui satu aplikasi. Mahasiswa juga akan memperoleh BNI Poin+ dari aktivitas menabung dan transaksi melalui BNI Mobile Banking.

Susi juga menerangkan, lewat BNI Mobile Banking, semua kegiatan dan kebutuhan mahasiswa #GaPakeNanti, langsung bisa diselesaikan. Tidak berlebihan, Susi sangat bangga, setelah 75 tahun ini, BNI tercatat menjadi Digital Partner Universitas di Indonesia.

“BNI senantiasa berkomitmen memberikan solusi digital bagi milenial. Semua dapat dilakukan di satu aplikasi yaitu BNI Mobile Banking,” pungkasnya.(Jef)

globalnews.id