Peringati Hari Sampah, BNI Jadi Pionir Sustainable Financing

BNI Peduli Sampah: Direktur BNI Endang Hidayatullah (dua kanan), Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov DKI Jakarta, Isnawa Adji (kedua kiri), VP GCG & Biro Direksi BNI Ariyanto Soewondo Geni (kiri), Puteri Indonesia Lingkungan 2018 Vania Fitryanti Herlambang (tengah), dan perwakilan milenials BNI (kanan) membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk komitmen mengurangi sampah plastik pada Hari Peduli Sampah *Nasional* yang diselenggarakan di *Lobi Grha* BNI, Jakarta, Kamis (21 Februari 2019). *BNI menjadi salah satu Bank First Mover* dalam Sustainable Financing, salah satunya dengan mendukung Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah sebagai wujud dukungan dan komitmen kepada Pemerintah melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

JAKARTA:(Globalnews.id)- Bau menyengat, menjijikan, dan tak bernilai merupakan sifat-sifat yang kerap menempel pada objek kata “Sampah”. Namun, yang dilakukan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI setidaknya dalam dua tahun terakhir ini benar-benar membalikan kemarginalan “Sampah”. BNI membentuk Agen46 yang khusus menerima tabungan dari nasabahnya dalam bentuk sampah, atau Bank Sampah. Budaya menabung dengan sampah ini memperkuat budaya hidup bersih dan sekaligus mempercepat literasi keuangan di kalangan masyarakat.

Peran BNI dalam memberdayakan Bank Sampah sebagai Agen46, yang merupakan kepanjangan tangan korporasi dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat dibuktikan dalam peringatan Hari Peduli Sampah Indonesia yang diselenggarakan di Lobi Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (21 Februari 2019). Pada peringatan Hari Peduli tahun 2019 ini, BNI mengajak salah satu Bank Sampah yang sudah bekerjasama sebagai Agen46 ke Kantor Pusat BNI dan memperkenalkannya kepada generasi milenial. Hadir pada acara tersebut Direktur Kepatuhan BNI Endang Hidayatullah dan Putri Indonesia Lingkungan 2018 Vania Fitriyanti Herlambang.

Bank Sampah yang diundang tersebut dikelola oleh Pemerintah Kota Administratif Jakarta Barat yang operasionalnya berada di bawah supervisi Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Edy Mulyanto, dengan nama Bank Sampah Induk Satu Hati asal Jakarta Barat yang merupakan potret sukses program Keuangan Berkelanjutan.
Endang menuturkan bahwa BNI mencatat pertumbuhan jumlah rekening yang dibuka di Bank Sampah Induk Satu Hati, tonase sampah yang disetorkan, dan omzet yang signifikan. Jumlah rekening yang dibuka melalui Bank Sampah Induk Satu Hati tumbuh 626% year on year (YoY) dari 4.622 rekening pada 2017 menjadi 33.578 rekening pada tahun 2018. Tonasenya juga tumbuh dari 395 ton pada 2017 menjadi 1.457 ton pada 2018 atau meningkat 269% secara YoY.

“Pertumbuhan yang signifikan tersebut turut mendorong pertumbuhan omzet sebesar 167% secara YoY yaitu dari Rp 1,5 miliar pada 2017 menjadi Rp 4 miliar pada tahun 2018. Angka tersebut baru berlaku untuk daerah Jakarta Barat yang telah menerapkan Bank Sampah semenjak tahun 2017. Angka tersebut masih akan meningkat seiring dengan mulai diterapkannya program ayo menabung dengan sampah bekerja sama dengan Bank Sampah Induk yang dikelola oleh Pemerintah Kota Administratif Kota Jakarta Timur dan Jakarta Utara pada tahun 2018 lalu dan akan terus akan diperluas ke Kota Administratif Jakarta lainnya serta kota-kota di provinsi lain,” ujarnya.

Pada kesempatan ini ditunjukkan pula simulasi transaksi menabung dengan sampah oleh Putri Indonesia Lingkungan 2018 Vania Fitriyanti Herlambang.Endang juga menjelaskan, sebagai Bank yang menjadi First Mover dari Sustainable Financing, BNI mempersembahkan Gerakan Menabung dengan Sampah sebagai wujud dukungan dan komitmen kepada Pemerintah, yaitu mewujudkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari kegiatan berbasis kepedulian terhadap lingkungan dan kegiatan literasi serta inklusi keuangan, dengan memberikan akses keuangan dan perbankan kepada berbagai golongan masyarakat seluas-luasnya dengan cara yang mudah, nyaman, dekat, dan bermanfaat sekaligus meningkatkan kebersihan lingkungan.

“Pengelolaan sampah dengan menggunakan Bank Sampah sebagai Agen46 dan rekening tabungan bagi para nasabahnya, membuat pengelolaan sampah menjadi lebih modern, administrasi dan layanan akan menjadi lebih baik, sementara bagi Bank Sampah dapat lebih meningkatkan akuntabilitasnya di mata masyarakat. Pada sisi lain, masyarakat dapat langsung merasakan manfaat dari menabung sampahnya. Hari ini para pegawai BNI juga bersama-sama menandatangani komitmen pengurangan sampah sebagai simbol kepedulian dan tanggung jawab kita terhadap lingkungan sekitar,” ujar Endang.
Pada kesempatan yang sama BNI memberikan bantuan Corporate Social Responsibilty (CSR) dalam bentuk Mesin Press Hydraulic kepada Bank Sampah Induk Lingkungan Berseri, Jakarta Timur serta infrastruktur pengolahan sampah untuk Kampung Asri di daerah Jakarta Barat.

*Sustainable Financing*
BNI telah menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) 2019 yang akan menjadi dasar dan pedoman bagi implementasi Keuangan Berkelanjutan (sustainable financing). Keuangan Berkelanjutan di BNI tersebut antara lain diimplementasikan dengan merintis beberapa program antara lain Program Ayo Menabung Dengan Sampah. Selain itu, BNI juga melakukan Pengembangan Kapasitas Internal dalam bentuk pelatihan-pelatihan dan program edukasi masyarakat, hingga memperkuat SOP perkreditan yang mempertimbangkan faktor lingkungan dan sosial.

Sejalan dengan Kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang diatur dalam Petunjuk Teknis POJK Nomor 51/2017, BNI juga mengikuti kriteria Debiturnya. Debitur dimaksud adalah yang mendapatkan pembiayaan apabila di dalam proses bisnisnya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya alam, melaksanakan mitigasi dan adaptasi lingkungan menghadapi dampak perubahan iklim, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kategori kegiatan yang berkelanjutan (berwawasan lingkungan) yaitu Energi Terbarukan; Efisiensi Energi; Pencegahan dan Pengendalian Polusi; Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan; Konservasi Keanekaragaman Hayati Darat dan Air; Transportasi Ramah Lingkungan; Pengelolaan Air dan Air Limbah yang Berkelanjutan; Adaptasi Perubahan Iklim.

BNI konsisten menyalurkan pembiayaan pada sektor-sektor yang berwawasan lingkungan. Ini antara lain Sektor Perkebunan seperti ke Perkebunan Sawit yang tersertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Round Table Sustainble Palm Oil (RSPO), serta pembiayaan energi terbarukan seperti Micro Hydro, dan menyalurkan pembiayan hanya pada perusahaan yang dinyatakan dinilai propher oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (yaitu mendapat penilaian Emas, Hijau, Biru).(jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.