Arsip Tag: angkasa pura 1

Angkasa Pura I dan II bersama AirNav Indonesia Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023

JAKARTA;(GLOBALNEWS.ID)- PT Angkasa Pura I dan II bersama AirNav Indonesia memastikan siap melayani trafik penumpang dan penerbangan pada masa mudik Lebaran 2023. Terlebih, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan akan ada 123 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik pada tahun ini yang meningkat signifikan dibandingkan 2022 sebanyak 85 juta orang.

Direktur Utama PT Angkasa Pura atau AP I, Faik Fahmi mengatakan, AP I akan membuka Posko Angkutan Udara Hari Raya Idul Fitri 2023.

“Posko rencananya akan dibuka pada 15-30 April 2023 selama 16 hari,” kata Faik dalam Diskusi Forwahub di Pressroom Kemenhub, Selasa (21/3/2023).

AP I memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 18 April 2023 dan arus balik akan terjadi pada 26 April. Faik optimistis pada masa angkutan Lebaran 2023 akan melayani sekitar 3,38 juta penumpang atau naik sekitar 36 persen. Sementara trafik penerbangan diproyeksikan mencapai 27.510 penerbangan atau naik sekitar 28 persen.

Faik menambahkan, pada masa angkutan Lebaran 2023, tiga bandara AP I yakni I Gusti Ngurah Rai Bali, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Sam Ratulangi Manado akan beroperasi selama 24 jam. Meskipun begitu, Faik memastikan 15 bandara AP I standby operasi 24 jam berdasarkan permintaan operator penerbangan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II atau AP II Muhammad Awaluddin memastikan, periode angkutan Lebaran AP II akan dilakukan pada 12 April hingga Mei 2023. Awaluddin menuturkan, AP II juga akan membuka Posko Angkutan Lebaran 2023 sebagai wadah koordinasi seluruh stakeholder bandara.

Awaluddin optimistis, AP II akan melayani sebanyak 5,24 juta penumpang pada masa angkutan Lebaran 2023 atau naik sekitar 25 persen dibandingkan 2022. Sementara trafik pergerakan pesawat diprediksi akan mencapai 36.585 penerbangan atau naik sekitar 11 persen.

Untuk jam operasional bandara, Awaluddin menegaskan bandara AP II sangat fleksibel dan bisa beroperasi lebih pagi atau lebih malam untuk melayani pemudik.

“Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Bandara Kualanamu (Deli Serdang) tetap beroperasi 24 jam setiap harinya, begitu juga dengan Bandara Halim Perdanakusuma yang dipersiapkan beroperasi 24 jam. Bandara-bandara ini diperkirakan akan menjadi yang paling sibuk selama Angkutan Lebaran 2023,” ujar Awaluddin.

Awaluddin memproyeksikan puncak arus mudik akan terjadi pada 21 April 2023 yang diperkirakan akan ada 281.261 penumpang. Sementara arus balik akan terjadi pada 30 April 2023 yang diproyeksikan akan melayani 257.671 penumpang.

Direktur Operasi AirNav Indonesia Mokhammad Khatim memastikan siap melayani trafik mudik Lebaran 2023. Khatim memproyeksikan selama masa angkutan Lebaran akan ada 4.900 penerbangan.

“SDM dan fasilitas kami siap. Kami juga menyiapkan sistem kami untuk mengantisipasi cuaca dan proteksi petir yang menimbulkan gangguan,” kata Khatim.

Khatim menambahkan, penerbangan di Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang diprediksi akan berkurang. Hal itu disebabkan karena adanya operasional tol yang sudah memadai dan bisa menjadi pilihan bagi pemudik.

Khatim mengeaskan, AirNav juga siap melayani penerbangan tambahan pada masa mudik tahun ini. Khatim memastikan ada beberapa bandara yang tidak beroperasi 24 jam dan melebihi 24 jam sesuai trafik penerbangan.(Jef)

Rute Internasional Kembali dibuka, Angkasa Pura I Optimis, Bisnis Penerbangan Akan Cepat Pulih

JAKARTA:(GLOBALNEW.ID)- Angkasa Pura I optimistis bisnis penerbangan akan cepat recovery menyusul dibukanya kembali rute penerbangan internasional, menyusul kebijakan pelonggaran dari pemerintah seiring menurunnya kasus Covid-19

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengakui, pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup signifikan pada dua tahun terakhir.

“Namun memasuki tahun 2022 progres terus membaik ditambah lagi dengan dibukanya penerbangan internasional,” katanya di Jakarta, Rabu (20/4/2022)

Maklum saja sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Angkasa Pura I sempat alami vakum sama sekali layanan penerbangan internasional. Padahal penerbangan internasional terutama dari dan ke Bali, memberikan dampak positif yang cukup besar dan berkontribusi pada pendapatan perusahaan.

Kini sehari sedikitnya 300ribu penumpang internasional tiba di Bandara Ngurah Rai Bali. “Terakhir dengan adaya pelonggaran aturan dalam negeri sudah mulai meningkat. Tahun 2022 sampai april sudah sampai 10,9 juta. Optimistis pergerakan ke depan mulai membaik,” tuturnya.

Ditambahkan Direktur Pelayanan dan Komersial Devy Suradji, Bandara Ngurai Rai sebagai salah satu bandara andalan, maka dengan dibukanya kembali penerbangan internasional memberikan pencerahan bagi perusahaan.

“Untuk aero di Bandara Bali kontribusinya dari 15 bandara sudah mencapai 25 persen meskipun itu pendapatan sampai Maret,” katanya. Non aero nya juga mulai meningkat karena trafik sudah banyak per Maret ini dan awal April terhadap non aero 35 persen. (Jef)

Angkasa Pura I Siap Dukung Perhelatan Moto GP 2022 di Mandalika


Jakarta:(Globalnews id)- PT Angkasa Pura I, khususnya Bandara Lombok Praya, siap mendukung perhelatan dan menyambut kedatangan para peserta, _official_, serta penonton ajang Moto GP 2022 yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Maret 2022 mendatang.

Hal tersebut ditunjukkan dengan telah selesainya pengembangan Bandara Lombok Praya, di mana pengembangan tersebut mencakup perluasan terminal penumpang, perluasan apron, perpanjangan landas pacu _(apron)_, dan pengembangan fasilitas kargo.

“Angkasa Pura I, khususnya, Bandara Lombok Praya siap menyambut perhelatan Moto GP 2022 di Mandalika Lombok Maret mendatang seiring dengan telah selesainya pengembangan Bandara Lombok sebelum penyelenggaraan ajang World Super Bike 2021 lalu. Dengan pengalaman menyambut peserta, _official_, penonton, dan penanganan kargo ajang WSBK 2021, kami yakin penyambutan untuk ajang Moto GP tahun ini dapat berjalan lancar,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.

Saat ini terminal penumpang Bandara Lombok telah diperluas menjadi 43.501 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun, dari sebelumnya yang hanya seluas 24.123 meter persegi dengan kapasitas 3,25 juta penumpang per tahun. Apron Bandara Lombok kini dapat menampung 16 pesawat dengan konfigurasi 10 pesawat _narrow body_ dan 6 pesawat _wide body_, sedangkan landas pacunya siap untuk mendukung operasional pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 777. Sebagai informasi, landas pacu sepanjang 3.300 meter yang dimiliki Bandara Lombok merupakan landas pacu terpanjang nomor lima di Indonesia.

Selain mempersiapkan dari sisi konektivitas udara, Angkasa Pura I juga telah menyiapkan mitigasi risiko untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi kelangsungan perhelatan tersebut, seperti _over capacity_, cuaca buruk yang menyebabkan pesawat tidak dapat mendarat, dan lainnya. Adapun konsep mitigasi tersebut adalah “One Day Trip dalam _Triangle Area_ Bandara Lombok – Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali – Bandara Juanda Surabaya” yang mencakup berbagai upaya mitigasi seperti:
– _Seamless operating hours_ pada tiga bandara tersebut.
– Reposisi parkir pesawat jika terjadi _over capacity_ pada konfigurasi parkir pesawat di apron Bandara Lombok.
– _Alternate aerodrome_ jika Bandara Lombok tidak beroperasi akibat cuaca buruk atau hal-hal yang berpotensi menghalangi landas pacu.
– Ketersediaan hotel di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Juanda Surabaya.
– Angkasa Pura I juga berkoordinasi dengan pihak maskapai terkait usulan penambahan jumlah pesawat maskapai, _fleet management_, rotasi pesawat, kesiapan operator _ground handling_ yang melayani rute-rute _triangle_ tersebut.

Angkasa Pura I juga memanfaatkan momen Moto GP 2022 ini untuk turut mempromosikan UMKM Nusa Tenggara Barat (NTB) di Bandara Lombok melalui kerja sama antara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTB dengan anak perusahaan Angkasa Pura I, yaitu Angkasa Pura Supports, di mana Angkasa Pura Support membantu menyediakan layanan berskala internasional untuk layanan dan keamanan bukan hanya di bandara tetapi juga di Mandalika. Dukungan layanan logistik dan ritel juga diberikan oleh Angkasa Pura Logistik dan Angkasa Pura Retail yang menjadi daya dukung untuk Bandara Lombok.(Jef)

*Angkasa Pura I Jadi Contoh Penerapan Inisiatif _Green Airport_ pada Seminar _Green Airport_ ICAO*

Jakara:(Globalnews.id)- PT Angkasa Pura I merupakan pengelola bandara yang memiliki visi lingkungan dan senantiasa berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan hidup dalam melakukan operasi bisnisnya. Salah satunya dengan penerapan konsep _green airport_ pada bandara-bandaranya.

Kesuksesan penerapan _green airport_ atau _eco-airport_ Angkasa Pura I tersebut diakui oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), lembaga penerbangan sipil dunia di bawah lembaga PBB, di mana Angkasa Pura I dijadikan pemateri pada kegiatan “ICAO Seminar on Green Airports” yang diadakan ICAO pada 29-30 November 2021 secara virtual. Pada seminar tersebut, Angkasa Pura I diwakili oleh Direktur Pemasaran dan Pelayanan Devy Suradji yang menyampaikan materi dengan judul “Developing Sustainability for Airports in Indonesia through Innovation, Participation, and Reaching Out to the Communities”.

“Praktik bisnis berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan hidup dan lingkungan sosial merupakan salah satu fokus Angkasa Pura I di mana hal ini menjadi salah satu misi perusahaan. Kebijakan lingkungan yang dibuat perusahaan berupaya untuk merespon kebutuhan dan ekspektasi pemangku kepentingan dengan memberika layanan yang ramah lingkungan dan tunduk pada berbagai aturan terkait lingkungan, memberikan contoh perilaku disiplin dan mengembangkan ide kreatif terkait manajemen dan perlindungan lingkungan bandara, serta mencegah pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan upaya-upaya berkelanjutan melalui pembangunan _green building_, manajeman limbah, _green procurement_, _green process_, program _reduce-reuse-recycle_, manajemen habitat, konservasi energi, audit eksternal dan internal,” ujar Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy Suradji.

Sebagai perusahaan pengembang dan pengelola bandara, Angkasa Pura I beroperasi berdasarkan berbagai regulasi yang terkait lingkungan, seperti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunna Gedung Hijau, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandara Ramah Lingkungan _(Eco-Airport)_, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Konservasi Energi, dan berbagai regulasi lainnya.

Berbagai regulasi tersebut diturunkan ke dalam kebijakan internal perusahaan seperti pedoman bagi manajemen limbah beracun dan berbahaya, pedoman pembangunan _green building_ di bandara, pedoman implementasi ISO 14000:2015 Sistem Manajemen Lingkungan, dan langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Implementasi inisiatif _eco-airport_ dan sistem efektif manajemen lingkungan dilakukan melalui penerapan sistem manajemen lingkungan menggunakan pendekatan ISO 14001 di mana hampir seluruh bandara kelolaan telah mendapat sertifikat ISO 14001 tersebut; penerapan lebih jauh manajemen habitat atau studi biodiversitas sebagai program untuk mengontrol hewan liar di bandara; program manajemen limbah termasuk pengelolaan limbah cair dan limah padat; menyosialisasikan program _green airport_ ke _tenant_ dan penumpang pesawat (seperti pengurangan penggunaan sedotan pada _tenant_ restoran, pengurangan penggunaan plastik belanja, dan lainnya).

Terkait upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, beberapa inisiatif yang dilakukan Angkasa Pura I yaitu implementasi standardisasi _green airport_ termasuk pendirian _green building/ airports_ (Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang), _green construction_, dan _green procurement_; pencatatan gas rumah kaca melalui Airport Carbon Emission Rating Tools (ACERT); mitigasi emisi melalui penggunaan lampu LED, sistem sensor, sistem otomatis gedung, penanaman pohon, dan lainnya.

Sebagai informasi, Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon (YIA) Progo berhasil meraih sertifikat “Gold” Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Raihan ini membuat YIA menjadi yang pertama dan satu-satunya bandara di Indonesia yang dengan sertifikat “Gold” Greenship Building. Dalam kegiatan operasionalnya, YIA didukung berbagai perangkat utilitas yang mendukung konsep ramah lingkungan seperti penggunaan lampu LED, elevator, _lift_ dan travelator yang menggunakan fitur _sleep mode_, sanitair dengan fitur _dual flush_ and _auto faucet_, serta penggunaan kaca bangunan Sunergy Green yang mampu merefleksikan sinar matahari dengan baik dan mendukung efisiensi penggunaan pendingin ruangan di dalam area terminal. YIA juga didukung dengan fasilitas _stormwater management_ kawasan di mana berfungsi untuk menangkap, mengumpulkan, mengolah, meresapkan air limpasan hujan untuk digunakan sebagai sumber air alternatif yang mendukung keperluan operasional bandara.

Terkait implementasi konservasi energi, Angkasa Pura I menggunakan sistem panel surya di beberapa area, menggunakan biofuel atau materi lainnya terkait energi terbarukan, mengurangi konsumsi listrik dengan menggunakan sistem sensor otomatis gedung, pendingan magnetik, dan lainnya. Pada 2021 ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara Angkasa Pura I pertama yang menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018. Dengan menerapkan sistem manajemen energi ini, bandara dapat melakukan penghematan atau efisiensi energi yang dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Penerapan manajemen energi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hingga Desember 2021 ini berpotensi menghasilkan penghematan energi sebesar 3.627.686 Kwh atau setara dengan Rp. 4.309.691.285,-. Selain manfaat penghematan energi, manajemen energi di Bandara Bali juga berpotensi untuk menurunkan emisi GRK sebesar 2.866 ton CO2/Mwh.

“Mewujudkan keberlanjutan merupakan upaya yang tiada akhir mengingat kondisi lanskap area bisnis yang berbeda dan perubahan perilaku konsumen yang terus berubah. Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama untuk mewujudkan tujuan berkelanjutan di sektor aviasi, tidak hanya dengan melibatkan _stakeholder_ di dalam industri ini tapi juga seluruh _stakeholder_ di luar industri aviasi,” ujar Devy Suradji.(Jef)

Jelang Akhir Tahun, Bandara Juanda Surabaya Siaga Antisipasi Cuaca Ekstrem

Sidoarjo:(Globalnews.id)- Memasuki akhir tahun, kondisi cuaca akan memasuki musim penghujan di mana tentunya akan berpengaruh pada penerbangan. Guna mengantisipasi hal tersebut, Bandar Udara Internasional Juanda telah mempersiapkan langkah-langkah untuk menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan terutama pada saat cuaca ekstrim.

“Kami terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Otban Wilayah III, Lanudal Juanda, BMKG, Airnav, seluruh maskapai dan ground handling mengenai langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan. Sesuai prediksi BMKG, intensitas hujan hingga bulan Desember akan cukup tinggi dan akan memasuki puncak pada bulan Januari Hingga Februari 2022,” ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar.

Sisyani menambahkan rencana kontigensi telah disiapkan bersama stakeholder terkait. “Kami Bandara Juanda siap menerima pengalihan penerbangan dari bandara lain apabila terjadi cuaca buruk di bandara tujuan. Pengalihan pendaratan merupakan hal yang lazin ketika terjadi cuaca buruk musim hujan dikarenakan jarak pandang visual yang berkurang akibat tingginya curah hujan, kabut, atau kondisi lainnya. Ini dilakukan guna menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan,“ tambahnya.

Menurut Sisyani, pihaknya sebagai pengelola bandara tidak hanya berkoordinasi dengan eksternal, namun juga mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bersama tim internal perusahaan. “Dari sisi internal kami telah memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan, baik di area landside maupun airside berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan. Kemudian kami juga mempersiapkan pengaturan ruang tunggu apabila dalam waktu berdekatan ada beberapa pesawat penerbangan yang mengalami keterlambatan karena cuaca buruk, tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu, kondisi trafik Bandara Juanda menjelang akhir tahun mulai menunjukkan tren positif. “Jika dibandingkan dengan kinerja trafik bulan November, hingga pertengahan Oktober ini ada pertumbuhan rata-rata jumlah penumpang per hari sebesar 18 persen. Di November lalu rata-rata per hari kami melayani 21 ribu penumpang, sementara di Oktober ini rata-rata ada 18 ribu penumpang per hari,” jelasnya.

Secara keseluruhan, jumlah trafik penumpang Januari hingga Oktober tahun 2021sebanyak 4.504.190 penumpang dengan komposisi 4.426.047 penumpang penerbangan domestik dan 78.143 penumpang penerbangan internasional.

Kemudian untuk jumlah pergerakan pesawat mencapai 44.640 pesawat dengan komposisi 42.697 pesawat penerbangan domestik dan 1.943 pesawat penerbangan internasional.

Sedangkan pelayanan kargo mencapai 57.217.018 kg dengan komposisi 44.973.962 kg untuk penerbangan domestik dan 12.243.056 kg untuk penerbangan internasional.

Dirinya menambahkan bahwa sejak awal November jumlah penumpang harian tertinggi telah mencapai 24 ribu penumpang dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 21 ribu per hari. Untuk jumlah pesawat harian tertinggi mencapai 200 pesawat datang dan pergi sedangkan pada bulan sebelumnya hanya mencapai 173 pesawat per hari.

Sisyani menjelaskan tren peningkatan jumlah penumpang harian mulai nampak sejak diberlakukannya penggunaan swab antigen sebagai salah satu syarat terbang. “Sejak awal November pemerintah memberlakukan swab antigen selain RT PCR, hal tersebut berdampak positif pada dunia industri penerbangan. Terjangkaunya harga PCR dan swab antigen membuat meningkatnya animo pelaku perjalanan menggunakan transportasi udara. Kami berharap dan optimis jumlah penumpang terus meningkat hingga akhir tahun 2021,“ jelasnya.(Jef)

GMF dan Angkasa Pura I Tandatangani Nota Kesepahaman Rencana Kerja Sama Pemanfaatan Lahan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar


 
Jakarta :(Globalnews id)- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) pada Selasa 26 Oktober 2021 di Kantor Angkasa Pura I. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi dan Direktur Utama AP I Faik Fahmi. Nota kesepahaman ini menjadi landasan awal bagi GMF dan AP I untuk melakukan penjajakan kerja sama pengelolaan lahan milik AP I di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar untuk pengembangan dan operasional hangar ke depannya.
 
Faik Fahmi dalam sambutannya mengatakan bahwa posisi Makassar tergolong strategis untuk menggarap pasar di kawasan Indonesia Tengah dan Timur. “Transportasi udara di kawasan Indonesia Tengah dan Timur menjadi salah satu tumpuan dalam mendorong pergerakkan penumpang maupun kargo karena menawarkan akses yang lebih mudah dan cepat dibandingkan moda transportasi lainnya. Hal ini menjadikan Makassar sebagai pasar yang potensial untuk menjangkau kawasan Indonesia tengah dan timur,” ungkap Faik.  Untuk menangkap potensi ini, kolaborasi antara kedua pihak dalam mengelola lahan tersebut dijalin guna menarik investor dalam pembangunan hanggar beserta fasilitas pendukungnya, sehingga menciptakan _multiplier effect_ seperti pembukaan lapangan kerja, akselerasi ekonomi, serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
 
Kolaborasi ini  juga sejalan dengan rencana bisnis GMF dalam menangkap peluang perawatan pesawat saat momentum industri aviasi bangkit kembali. Andi mengakui bahwa pandemi yang saat ini memukul sektor aviasi mendorong GMF untuk memastikan strategi pemulihan kinerja dapat terimplementasi secara maksimal. “Strategi recovery memang masih menjadi fokus kami saat ini. Namun demikian, kami optimis bahwa industri aviasi dapat segera pulih dalam beberapa tahun ke depan. Kolaborasi ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mempersiapkan diri dalam menangkap peluang dan mengantisipasi momentum tersebut,” tutur Andi.
 
Dengan mengoperasikan hanggar di Makassar yang memiliki kedekatan lokasi dengan _customer_ di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, kemudahan akses yang ditawarkan ini diharapkan dapat membantu menekan biaya operasional operator penerbangan dan memperkuat industri aviasi di kawasan domestik.

Sebagai informasi, saat ini Bandara Sultan Hasanuddin Makassar juga tengah dikembangkan di mana pengembangan tersebut meliputi perluasan terminal penumpang yang nantinya akan menjadi 166.815 meter persegi sehingga dapat menampung 15 juta penumpang per tahun dari luasan terminal eksisting 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun. Selain itu, apron juga diperluas menjadi 385.346 meter persegi (kapasitas 53 parking stand) dari luasan eksisting yang hanya 185.500 meter persegi (kapasitas 42 parking stand). Pengembangan ini ditargetkan dapat rampung pada Mei 2022. (Jef)

Wisata Pasar Terapung Setiap Hari, Angkasa Pura I Serahkan Perahu Jukung

Banjarbaru:(Globalnews.id)– Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero), melalui Pemerintah Kota Banjarmasin (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin) menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan berupa perahu khas Kalimantan Selatan atau jukung pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Bertempat di Siring Tendean, sebanyak sepuluh buah jukung diserahkan secara langsung oleh General Manager Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor kepada Pemerintah Kota Banjarmasin yang diwakili oleh Walikota Banjarmasin. Total bantuan tanggungjawab sosial dan lingkungan yang diserahkan pada kesempatan ini adalah Rp 70.000.000,-.

“Pada kesempatan ini kami menyerahkan sepuluh buah jukung sebagai wujud perhatian dan dukungan untuk kemajuan pariwisata Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin. Sebagai wilayah yang tersohor dengan wisata Pasar Terapung, kami harap perahu ini bisa menjadi ikon baru di Siring Tendean”, ujar Dony Subardono, General Manager Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin.

Kegiatan dimulai dengan atraksi Acil Banjar di atas perahu khas Kalimantan Selatan beriringan dengan riak Sungai Martapura. Acara juga semakin semarak dengan Tari Radap Rahayu yang merupakan tarian klasik Banjar beraliran melayu dan bersifat sakral. Melalui gerak tari, digambarkan sosok bidadari turun dari khayangan ke bumi atau dara Banjar untuk menapung tawari tamu-tamu yang datang sebagai bentuk penghormatan dan tanda selamat datang di Tanah Banjar.

“Mulai sekarang wisatawan yang ingin mengabadikan moment wisata Pasar Terapung bisa setiap hari datang dan berfoto disini, tidak harus menunggu akhir pekan. Harapannya dengan semakin banyak wisatawan yang mengunggah ke media sosial pribadinya maka akan semakin banyak publik yang dapat dijangkau,” tutup Dony Soebardono.(Jef)

Menko Perekonomian Tinjau Kesiapan Bandara Internasional Lombok Jelang Perhelatan WSBK 2021

Jakarta:(Globalnews id) – Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto meninjau kesiapan Bandara Internasional Lombok, Kamis (14/10/2021) siang.

Airlangga ingin melihat secara langsung upaya yang telah dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dalam menyiapkan infrastruktur bandara untuk menyambut kedatangan peserta dan panitia perhelatan World Superbike (WSBK) 2021 yang akan diselenggarakan pada 19-21 November 2021 mendatang di Mandalika, Lombok, NTB.

Bandara ini didukung dengan telah rampungnya perluasan terminal penumpang dan  pembaruan dokumen administratif  Aeronautical Information Publication (AIP), di mana dalam AIP tersebut juga mencantumkan data terbaru fasilitas _runway_ dan _apron_ Bandara Internasional Lombok. Selain itu, fasilitas kargo untuk mendukung arus logistik WSBK 2021 berupa akses jalan sepanjang 1.500 meter dan pelataran kargo seluas 6.000 meter persegi juga telah rampung 100 persen.

“Bandara Internasional Lombok siap menyambut kedatangan peserta, _official_, dan penonton ajang balap motor internasional World Superbike 2021. Selesainya perluasan terminal penumpang Bandara Internasional Lombok ini menambah total luasan terminal penumpang menjadi 43.501 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun, dari sebelumnya yang hanya seluas 24.123 meter persegi dengan kapasitas 3,25 juta penumpang per tahun,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Selain perluasan terminal, juga dilakukan perluasan apron menjadi 136.300 meter persegi dari luas sebelumnya yang hanya 108.100 meter persegi. Apron yang telah selesai dikerjakan ini dapat menampung 16 pesawat dengan konfigurasi 10 pesawat _narrow body_ dan 6 pesawat _wide body_.

Angkasa Pura I juga telah menuntaskan proyek perpanjangan dan pengerasan landas pacu _(runway)_ Bandara Internasional Lombok dari 2.750 meter menjadi 3.300 meter dan menjadi runway terpanjang nomor lima di Indonesia saat ini. Dengan demikian, apron dan _runway_ Bandara Internasional Lombok telah mampu untuk mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas B777.

“Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan di berbagai bandara yang dikelola, termasuk salah satunya melalui pengembangan Bandara Internasional Lombok ini. Bandara ini merupakan infrastruktur strategis untuk mendukung pengembangan Destinasi Super Prioritas Nasional Mandalika serta kegiatan-kegiatan berskala internasional yang digelar di sini, seperti World Superbike dan MotoGP,” imbuh Faik Fahmi.
(Jef)

Dukung Pertumbuhan Ekspor Produk Perikanan Biak, Angkasa Pura I Rencanakan Pengembangan Fasilitas Kargo Bandara Frans Kaisiepo Biak

ok

Jakarta:(Globalnews.id)- Bandara Frans Kaisiepo Biak, yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero), siap mendukung peningkatan ekspor produk perikanan Biak, Papua. Hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah untuk mengembangkan sektor perikanan Biak Numfor dengan menjadikan Biak Numfor sebagai salah satu Lumbung Ikan Nasional.

Rencana Pemerintah tersebut dapat dilihat dari kunjungan kerja Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut B. Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ke Biak Numfor untuk memastikan infrastruktur dan fasilitas penunjang ekspor produk perikanan di Biak pada Rabu, 6 Oktober 2021 lalu. Pada kunjungannya tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai bahwa Bandara Frans Kaisiepo Biak sudah cukup memadai dalam mendukung ekspor komoditas perikanan dari Biak ke negara-negara di Asia.

“Angkasa Pura I senantiasa mendukung pewujudan berbagai program Pemerintah untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah, termasuk pengoptimalan sektor perikanan di wilayah Biak Numfor. Untuk mendukung hal tersebut, Angkasa Pura I berencana melakukan pengembangan fasilitas kargo Bandara Frans Kaisiepo Biak. Diharapkan, dengan adanya rencana pengembangan tersebut nantinya akan semakin mendukung potensi peningkatan kapasitas ekspor produk perikanan Biak,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Saat ini, Bandara Frans Kaisiepo Biak memiliki terminal kargo seluas 324 meter persegi dengan kapasitas penerimaan 20 ton kargo per hari dan kapasitas keluar 12 ton kargo per hari. Nantinya, terminal kargo Bandara Frans Kaisiepo Biak akan dikembangkan menjadi seluas 3.800 meter persegi yang dilengkapi dengan 2 gudang pendingin dengan kapasitas masing-masing gudang sebesar 5 ton dan gudang _transhipment_ seluas 60 meter persegi dengan kapasitas 65 ton.

Adapun komoditas perikanan yang dikirimkan dari Bandara Frans Kaisisepo Biak selama ini yaitu lobster, ikan kerapu, dan udang dengan tujuan Jakarta, Denpasar, Makassar, Sentani, dan Surabaya. Baru pada Agustus 2021 lalu, komoditas perikanan Biak diekspor ke Singapura. Nantinya komoditas perikanan Biak memiliki potensi untuk diekspor langsung ke China dan Jepang.(Jef)

September 2021, Angkasa Pura I Catat Pertumbuhan Trafik Penumpang 87,6 Persen

Jakarta:(Globalnews id)- PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat pertumbuhan trafik penumpang sebesar 87,6 persen pada September 2021 dibanding Agustus 2021, yaitu dari 1.035.527 pergerakan penumpang pada Agustus 2021 menjadi 1.943.424 pergerakan penumpang pada September 2021.

Pertumbuhan signifikan juga terjadi pada trafik pesawat pada September 2021 yang tumbuh 44,3 persen dari 16.192 pergerakan pesawat pada Agustus 2021 menjadi 23.379 pergerakan pesawat pada September 2021. Begitu juga dengan trafik kargo yang tumbuh 11,4 persen dari 31.943.593 kg pada Agustus 2021 menjadi 35.589.981 kg pada September 2021.

“Pertumbuhan trafik penerbangan, khsusnya trafik penumpang, di 15 bandara Angkasa Pura I pada September 2021 dibanding bulan sebelumnya didorong oleh status level PPKM yang berangsur turun dari level 4 ke level 3 di Pulau Jawa Bali dan beberapa daerah lainnya di mana syarat melakukan perjalanan udara sedikit dilonggarkan. Walau terdapat penurunan level status PPKM, penerapan protokol kesehatan di bandara tetap dilakukan dengan ketat dan sesuai prosedur. Selain itu, pertumbuhan trafik penumpang juga didorong oleh turunnya tarif RT PCR sejak akhir Agustus lalu dan tarif _rapid test_ antigen sejak awal September 2021,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Adapun trafik penumpang tertinggi pada Agustus lalu terdapat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang sebesar 273.722 pergerakan penumpang, sedangkan trafik penumpang tertinggi kedua terdapat di Bandara Juanda Surabaya yang sebesar 206.833 pergerakan penumpang, dan trafik penumpang tertinggi ketiga terdapat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan yang sebesar 114.306 pergerakan penumpang. Sementara itu, total trafik penerbangan di 15 bandara Angkasa Pura I sejak Januari hingga Agustus 2021 yaitu 16.450.928 pergerakan penumpang, 204.589 pergerakan pesawat, dan 266.363.122 kg kargo.

Adapun trafik penumpang tertinggi pada September lalu terdapat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang sebesar 473.566 pergerakan penumpang, sedangkan trafik penumpang tertinggi kedua terdapat di Bandara Juanda Surabaya yang sebesar 394.473 pergerakan penumpang, dan trafik penumpang tertinggi ketiga terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang sebesar 235.437 pergerakan penumpang. Sementara itu, total trafik penerbangan di 15 bandara Angkasa Pura I sejak Januari hingga September 2021 yaitu sebesar 18.394.352 pergerakan penumpang, 227.968 pergerakan pesawat, dan 301.953.103 kg kargo.

Pada September 2021, Angkasa Pura I melayani penumpang rata-rata 64.780 penumpang per hari di 15 bandaranya. Walaupun mengalami pertumbuhan rata-rata penumpang harian dibanding Agustus lalu yang hanya 33.404 penumpang per hari, namun peningkatan tersebut masih belum dapat menyamai dengan rata-rata trafik harian pada masa sebelum penerapan PPKM, khususnya perode 18 Mei – 2 Juli, di mana rata-rata trafik penumpang harian mencapai 119.845 penumpang per hari.

“Walaupun belum dapat menyamai trafik penerbangan sebelum masa PPKM Darurat, pertumbuhan trafik penerbangan pada September ini merupakan sinyal positif bagi industri aviasi untuk mulai bangkit secara bertahap. Kami juga berharap kekebalan komunitas atau _herd immunity_ lekas terwujud seiring dengan masifnya program vaksinasi Covid-19 dari Pemerintah sehingga masyarakat dapat melakukan mobilitas dan perjalanan udara dengan rasa aman dan nyaman. Pada akhirnya trafik penerbangan akan mulai bangkit kembali dan berdampak positif terhadap kinerja bisnis pelaku usaha di sektor aviasi dan pariwisata,” ujar Faik Fahmi. (Jef)