SINGAPURA:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meluncurkan aplikasi Mobile Remittance atau MoRe yang memberikan kemudahan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Singapura untuk mengirim uang ke Indonesia.
Pengiriman uang melalui MoRe menawarkan pilihan gaya hidup yang jauh lebih hemat, karena tarif yang termurah di Singapura yaitu SGD 5,- per transaksi.
Aplikasi MoRe juga dapat diakses dimana pun sehingga akan menghemat ongkos transportasi yang harus dikeluarkan para pekerja migran dari rumah majikan menuju bank atau agen remitansi.
MoRe BNI ini diluncurkan pada Acara Semarak Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Minggu (11 Maret 2018). Hadir pada acara tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Rini Soemarno, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Gusti Ngurah Swajaya, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, serta Direktur Tresuri & Internasional BNI Panji Irawan. Pada saat yang sama hadir juga ribuan pekerja migran Indonesia di Singapura.
Rini Soemarno menegaskan, manfaat yang diperoleh dari pengembangan MoRe BNI ini adalah akan mengedukasi PMI untuk lebih mengenal produk-produk keuangan terkini. Kemudahan-kemudahan yang diberikan juga akan mendorong PMI untuk lebih rajin menabung, apalagi MoRe dapat memberikan efisiensi bagi para PMI.
Selain itu, data PMI yang sudah masuk di BNI melalui MoRe akan menjadi basis data bagi pemberdayaan PMI lebih lanjut. “Dengan data tersebut BNI dapat memikirkan pemberdayaan lebih lanjut bagi para PMI ini. Harapannya, para PMI akan semakin produktif di Indonesia. Sebaliknya saat dikirim lagi ke luar negeri akan lebih tinggi keterampilannya,” ujarnya.
Achmad Baiquni menuturkan, MoRe disajikan sebagai aplikasi yang memudahkan para pekerja migran dalam mengirimkan uang ke Indonesia. Pengiriman uang merupakan aktivitas rutin para pekerja migran yang selama ini hanya dapat dilakukan di agen remitansi atau bank yang memiliki layanan remitansi sehingga ada ongkos yang ditimbulkan. Dengan menggunakan aplikasi MoRe dari telepon pintarnya, maka para pekerja migran tidak harus mengalokasikan waktu untuk mengirim uang, karena pengiriman uang dapat dilakukan kapan pun, sehingga tidak perlu menunggu hari libur.
“Dengan MoRe layanan remitansi siap dalam 24 jam dan 7 hari seminggu. Dengan cara ini PMI sangat fleksibel, tidak perlu izin majikan dulu untuk kirim uang. Ini bagian dari upaya perbankan untuk menjadi agen pembangunan. Dengan MoRe kami memberikan transaksi dengan keamanan, kenyamanan, dan fleksibilitas bagi pekerja migran yang menjadi Pahlawan Devisa,” ujarnya.
Panji Irawan menyebutkan, ongkos pengiriman uang dari agen remitansi di Singapura rata-rata sebesar SGD 8 -10 per transaksi, dengan MoRe cukup dengan SGD 5 per transaksi. Ongkos transportasi yang harus dikeluarkan pekerja migran untuk mendatangi agen remitansi bisa mencapai SGD 3, namun dengan MoRe tidak ada lagi biaya transportasi yang harus dikeluarkan.
Menurut Panji, jumlah PMI yang bekerja di Singapura sekitar 150 ribu orang. Sekitar 90% diantaranya adalah pengguna telepon genggam pintar (smartphone) sehingga sangat cocok menjadi pengguna MoRe. Para pekerja migran tersebut mayoritas berusia 27 sampai dengan 40 tahun dan sekitar 23 ribu diantaranya sudah bertransaksi melalui layanan BNI Remittance.
“Penggunaan smartphone sangat tinggi sehingga dalam beberapa minggu ini saja minat penggunaan MoRe sangat tinggi. Dalam 2 minggu pertama, MoRe sudah mencatat transaksi Rp 251 juta, pada 351 transaksi, aplikasi MoRe sudah diunduh oleh 6.204 downloader dan yang sudah aktif serta lolos KYC (know your customer) sudah mencapai 3.000 account,” ujar Panji.
Untuk saat ini, aplikasi Mobile Remittance sudah dapat diunduh di Google Play Store dan dalam waktu dekat juga di Apple App Store. Proses sign up aplikasi Mobile Remittance tidak mengharuskan user menjadi nasabah BNI.
Aplikasi Mobile Remittance menggunakan sistem top-up yang dapat dilakukan melalui BNI Singapore, Singapore Post, transfer ATM, sistem internet banking bank lokal dan segara di 7-Eleven di seluruh Singapura.
Sejumlah dana yang sudah di-top-up akan dapat dikirim melalui sistem BNI Smart Remittance ke rekening BNI atau bank lain yang ada di Indonesia yang tergabung dalam jaringan Link, ATM Bersama, maupun Prima. Limit pengiriman uang melalui Mobile Remittance adalah sebesar SGD 1.500 per hari atau SGD 5.000 per bulan dengan tarif hanya SGD 5,- per transaksi. Tarif kompetitor masih berada di atas tarif Mobile Remittance.
Selain dapat digunakan oleh nasabah dan non nasabah BNI, empat fitur utama lain yang ditawarkan oleh aplikasi Mobile Remittance adalah nyaman karena pengiriman dilakukan melalui aplikasi yang ter-install pada smartphone sehingga dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Mobile Remittance juga cepat dengan layanan yang hanya membutuhkan waktu dalam hitungan menit.
Tarif Mobile Remittance murah yaitu hanya SGD 5,- per transaksi tanpa potongan lain di pihak penerima dan kurs yang diberlakukan kompetitif. Tidak hanya itu, Mobile Remittance terjamin aman dengan dukungan BNI Smart Remittance di Indonesia. Uang dipastikan sampai kepada penerima yang dituju. Bagi pihak bank, Mobile Remittance turut terproteksi oleh sistem Know Your Customer yang telah diberlakukan oleh keimigrasian.
Di samping memberikan kemudahan bagi para PMI, peluncuran aplikasi Mobile Remittance juga sejalan dengan Program Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Bersama BNI yang telah diresmikan sejak 17 Februari 2016 oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno, Duta Besar RI Singapura I Gusti Ngurah Swajaya, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Tujuan program tersebut antara lain adalah memberikan layanan memadai bagi TKI sebelum, saat, dan setelah bekerja di luar negeri.
BNI merupakan bank Indonesia pertama yang beroperasi di Singapura pada tahun 1955. Pada tahun 1969, BNI mendapatkan lisensi untuk bertransaksi perbankan di Singapura. BNI Singapore Branch menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang memiliki lisensi “Full Bank”.(jef)