JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)-
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimis kinerja industri asuransi jiwa akan tumbuh positif sepanjang 2019.
” Secara keseluruhan Kinerja industri asuransi jiwa di kuartal II-2019, mencatatkan total pendapatan yang meningkat sebesar 31,9% senilai Rp 118,32 triliun dibandingkan dengan kuartal II-2018,” kata Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, didampingi Kabid Marketing & Komunikasi, Wiroyo Karsono dan Kabid Operasional & Perlindungan Konsumen Freddy Thamrin, dalam Konferensi Pers kinerja industri asuransi jiwa Semester I 2019, di Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Budi mengatakan, AAJI telah menghimpun 59 data yang dirangkum dari perusahaan-perusahaan asuransi jiwa anggota, dari 60 perusahaan anggota. Data yang telah diolah tersebut mencatatkan industri asuransi jiwa Indonesia, di kuartal kedua 2019 secara keseluruhan mencatat pertumbuhan total pendapatan industri asuransi jiwa meningkat 31,9%, hal ini memberikan gambaran yang positif, kinerja asuransi jiwa Indonesia akan memperoleh prospek pertumbuhan yang baik di tahun 2019 ini. Pendapatan, Investasi dan Aset Industri Asuransi Jiwa Indonesia Kuartal II-2019 Dalam paparannya saat konferensi pers Kinerja Industri Asuransi Kuartal kedua 2019,
Budi Tampubolon, menyampaikan bahwa pencapaian Total Pendapatan industri asuransi jiwa Indonesia kuartal kedua 2019 meningkat 31,9%, sebesar Rp. 118,32 triliun dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp. 89,73 triliun. ”Pada kuartal kedua 2019, AAJI mencatat Total Pendapatan, Total Klaim dan Manfaat yang dibayarkan serta jumlah Agen berlisensi di industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan, meski total Pendapatan Premi mengalami perlambatan.”
Pada kuartal Kedua 2019, total Pendapatan Premi tercatat mengalami perlambatan 3,6% sebesar Rp. 90,25 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 93,58 triliun, dan memiliki kontribusi terhadap Total Pendapatan sebesar 76,3%. “Terhitung 60,5% dari Total Premi tersebut merupakan kontribusi dari Premi Bisnis Baru sebesar Rp 54,7 triliun dan mengalami perlambatan 8,8%, sementara 39,5% merupakan kontribusi dari Premi Lanjutan sebesar Rp 35,68 triliun, yang meningkat sebesar 5,8% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu” papar Budi.
Perlambatan Premi Bisnis Baru dipengaruhi oleh melambatnya kinerja saluran distribusi bancassurance sebesar 16,8% dan saluran keagenan sebesar 8,6% dan masing-masing berkontribusi sebesar 50,8% dan 27,5%. Pendapatan Premi Bisnis Baru yang berasal dari produk asuransi kesehatan memiliki kontribusi sebesar 5,9% dari keseluruhan Total Pendapatan Premi Bisnis Baru, hal ini menunjukkan bahwa produk asuransi kesehatan tetap menjadi produk yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Total Pendapatan industri asuransi jiwa juga dipengaruhi oleh hasil investasi, meningkat tinggi, sebesar 373,4%, menjadi Rp 22,84 triliun dibandingkan periode tahun lalu. Perbaikan kinerja hasil investasi asuransi jiwa dipengaruhi oleh kondisi pasar modal yang menguat, yaitu adanya penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal tahun 2019.
Total Aset kuartal kedua 2019 meningkat 10,1% senilai Rp. 550,38 triliun, dibanding pencapaian periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp. 499,96 triliun, tercatat selama kuartal kedua 2017 sampai dengan kuartal kedua 2019, Total Aset perusahaan asuransi jiwa mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,6%. Klaim dan Manfaat yang Dibayarkan Industri Asuransi Jiwa Indonesia Kuartal II2019 Komitmen AAJI dan seluruh anggotanya adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabah untuk membayarkan klaim, nilai tunai penyerahan polis, anuitas dan manfaat lainnya dengan cepat. Untuk itu, kepatuhan dalam membayarkan klaim dan manfaat sesuai polis menjadi syarat utama. Total Klaim dan Manfaat yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa, pada kuartal kedua 2019 meningkat 8,21% atau sebesar Rp. 65,77 triliun, sementara di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 60,78 triliun.
Nilai Tebus Tumbuh
Sementara itu Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono memaparkan,”Klaim nilai tebus (Surrender), bertumbuh 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp. 36,07 triliun, klaim ini memiliki proporsi terbesar di dalam Pembayaran Klaim dan Manfaat, yakni sebesar 54,8%”. Klaim Penarikan Sebagian (Partial Withdrawal), meningkat sebesar 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2018, menjadi Rp. 4,58 triliun dan berkontribusi sebesar 13,3%.
Sementara, Klaim Akhir Kontrak memiliki kontribusi sebesar 12,4% dan mengalami peningkatan sebesar 1,0% dibandingkan dengan kuartal kedua 2018. Wiroyo menuturkan,“Tingginya kenaikan pada klaim akhir kontrak menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berasuransi dan berinvestasi dalam jangka panjang”.
Selanjutnya, Klaim Kesehatan (medical), mengalami peningkatan 10,7% menjadi Rp. 5,22 triliun, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya Klaim Kesehatan Perorangan sebesar 5,0% dan Klaim Kesehatan Kumpulan sebesar 15,5%. Proporsi dari Klaim Medical adalah 56,4% dari produk asuransi kesehatan kumpulan dan 43,6% berasal dari produk asuransi kesehatan individu. Total Tertanggung dan Tenaga Pemasar Industri Asuransi Jiwa Indonesia Kuartal II-2019 Total Tertanggung industri asuransi jiwa Pada kuartal kedua 2019, mencatat peningkatan 11,9% menjadi 59.589.285 orang dibandingkan periode yang sama 2018 sebanyak 53.271.946 orang.
Jumlah Tertanggung Naik
Sedangkan Ketua Bidang Operasional & Perlindungan Konsumen Freddy Thamrin mengatakan, ”Meningkatnya Jumlah Tertanggung diakibatkan adanya peningkatan dari Jumlah Tertanggung Kumpulan sebesar 16,1% dan Jumlah Tertanggung Perorangan sebesar 3,2% di kuartal kedua 2019”.
“Kenaikan Jumlah Tertanggung, khususnya Jumlah Tertanggung Perorangan pada kuartal kedua 2019, menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat atas pentingnya asuransi jiwa semakin meningkat” tambah Freddy.
Pada Kuartal kedua 2019, penetrasi asuransi jiwa yang dilihat dari besarnya jumlah tertanggung perorangan terhadap jumlah penduduk menunjukkan nilai di angka 6,7% dan selama kuartal kedua 2017 sampai dengan kuartal kedua 2019, jumlah tertanggung mengalami kenaikan ratarata sebesar 0,9% AAJI terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat dengan merekrut tenaga pemasaran yang handal dan berkualitas.
Terkait tenaga pemasar Fredy memaparkan,”Jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi pada kuartal kedua 2019, mengalami perlambatan 0,9% menjadi 598.029 orang, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya berjumlah 603.605 orang, dimana 90,8% dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan”.
Berdasarkan saluran keagenan berlisensi pada kuartalkedua 2018 dan kuartal kedua 2019, tercatat; o Saluran Keagenan melambat 1,2% menjadi 543.034 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 549.354 orang; o Bancassurance meningkat 2,2% menjadi 29.742 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 29.096 orang; dan Saluran alternatif meningkat 0,4% menjadi 25.253 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 25.145 orang. (jef)
Komentar