BANGUN GIZI MASYARAKAT DENGAN GEMAR MAKAN IKAN


SEMARANG:(GLOBALNEWS.ID)-Sebagai upaya mensosialisasikan program pemerintah di Bidang Kelautan dan Perikanan 2020-2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik bermitra dengan Dinas Perikanan Kota Semarang dan kembali menyelenggarakan workshop Generasi Positif Thinking (Genposting) dengan tema “Gemar Makan Ikan: Yuk, Makan Ikan Agar Generasi Indonesia Sehat, Kuat dan Cerdas, pada tanggal 29 November 2021.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu secara luring dari Hotel PO Semarang dan secara daring melalui Zoom dan disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo.

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia paling utama, karena itu pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui program Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) diharapkan dapat bersama-sama membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan demi pemenuhan gizi maksimal.

“Program Gemarikan ini tidak hanya untuk peningkatan konsumsi ikan saja, namun diperluas untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 dengan harapan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi ikan. Selain itu, ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein dan omega-3 sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya berkaitan dengan kecerdasan,” demikian jelas Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo, Septriana Tangkary ketika membuka webinar.

Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang, Nurkholis menyampaikan bahwa tingkat konsumsi makan ikan di kota Semarang ini mencapai 40,16 kilogram per kapita setahunnya, ini sebenarnya sudah nomor dua di Jawa Tengah tetapi bila dibandingkan secara nasional masih jauh apalagi bila dibandingkan dengan negara Jepang yang mencapai 120 kilogram per kapita.

“Harapan kami dengan adanya webinar ini paling tidak bisa menggugah dan meningkatkan konsumsi makan ikan sehingga kita sehat, kuat, cerdas, dan juga aman dari stunting”, tutur Nurkholis.

Sementara KSM Gizi Klinik RSUP Dr. Kariadi Semarang, dr. Khairuddin, Sp.GK., mengatakan dengan kita mengkonsumsi ikan secara rutin saja kita tidak perlu tambahan multivitamin dan suplemen. Penelitian FAO/WHO Joint Expert Consultation tahun 2011 mengatakan konsumsi ikan memberikan dampak nutrisional yang lebih besar daripada gabungan manfaat dari zat gizi yang dikonsumsi secara terpisah.

“Dibandingkan kita misalnya mengkonsumsi minyak ikannya saja, atau konsumsi ekstrak vitaminnya saja, itu lebih baik mengkonsumsi ikannya langsung, manfaatnya jauh lebih banyak”, ungkap dr. Khairuddin.

Pakar Sosial Media, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si., yang akrab disapa “Kang Arul” menuturkan meskipun konten media sosial saat ini meluap dengan berbagai macam info apa saja, uniknya sedikit sekali bahkan jarang ditemukan hoaks mengenai ikan. Melihat perilaku dari para pengguna media sosial yang seolah-olah tidak henti untuk mempublikasikan dan menyebarkan konten, menjadikan peran generasi netizen dalam mempromosikan gemar makan ikan menjadi penting.

“Perbanyak aktivitas digital yang terkait dengan ikan, kemudian juga komposisi hashtag dan mention soal ikan diperbanyak nanti lama-lama orang akan berubah”, demikian saran Kang Arul bagi para netizen. (Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.