JAKARTA:(GLOBALNEWS.ID)- Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenkop dan UKM Naun mengatakan memulai wirausaha tidak harus ribet atau njlimet. Yang penting mulai dulu, baru setelah itu ada penyesuaian disana sini seiring perkembangan usaha yang digeluti
“Bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita, misalnya makanan atau warung. Saya punya teman saat dulu kuliah suka maka pecel lele atau warteg tiap hari. Sekarang ia memiliki kolam lele berikut usaha kuliner lele. Ia juga punya warteg yang bersih dan nyaman,” ujar Nasrun dalam diskusi publik menyoal “KewirausahaanPermodalan, Permasalahan dan Solusi bagi UMKM, di gedung Smesco Jakatta Kamis (5/5/2020).
Selain Nasrun, nara sumber lainnya adalah CEO dan Founder PT Arinofa Visi Karya Indonesia, Platform Digital Baqoel, Dhian Arinofa dan CEO of Sunchila,
Nasrun mengatakan menjadi wirausaha adalah profesi yang mulia. Selain bisa mandiri juga bisa memberi lapangan kerja bagi orang lain. ” Kami di Kemenkop dan UKM siap membina, memberikan pelatihan pelatihan terkait kewirausahaan,” katanya.
Materi pelatihan bisa mencakup penanaman semangat atau jiwa wirausaha kepada wirausaha pemula, digitalpreneur, membangun jaringan bisnis terkait peningkatan nilai produk teknik mendesain kemasan, branding dan media untuk usaha kecil, pelatihan membuat website publishing dan search Engine Marketing, serta membangun jaringan marketing berbasis digital”, Nasrun.
Selain itu, lanjut Nasrun, ada juga pelatihan vocational untuk wirausaha sektor perikanan melalui pelatihan produksi dan pengolahan nugget dan abon ikan, serta dilengkapi dengan pelatihan Laporan Akutansi Usaha Mikro (LAMIKRO). “Tak Ketinggalan, kita juga memberikan pelatihan perkoperasian dengan materi akutansi koperasi”, ujarnya
Nasrun menambahkan mengenai permodalan, banyak skema yang disiapkan pem rintah mulai dari yang nilainya, maksimum Rp 5 juta, ada di PNM (Permodalan Nasional Madani) melalui program Meekar, juga kredit Ultramikro dari PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Juga ada dana bergulir dari LPDB KUMKM dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan, sejumlah koperasi dan beberapa LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank). (jef)