Arsip Kategori: ekbis

Lewat Reuni Akbar BNI Trisakti Festival Connect 2019, BNI Ajak Alumni Guyub & Melek Produk Bank

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (tengah) dan Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Usakti Saidu Solihin (kanan) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Penyediaan dan Pemanfaatan Layanan Jasa Perbankan dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penerbitan dan Pengelolaan Kartu Anggota IKA USAKTI di Jakarta, Minggu (17 Februari 2019). Penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh PJS Rektor Universitas Trisakti Ali Gufron Mukti (kiri). Kerjasama tersebut memungkinkan BNI untuk menanamkan beragam layanan digitalnya di dalam Aplikasi Trisakti Connect

JAKARTA;(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKA USAKTI) berkolaborasi untuk mengajak alumni Usakti menjadi lebih mudah terhubung satu sama lain sekaligus tetap melek dengan perkembangan layanan perbankan terkini. Guyub dan tetap melek layanan perbankan inilah yang mendorong BNI mendukung penuh acara Reuni Akbar BNI Trisakti Connect Festival 2019 yang dilaksanakan pada Hari Minggu (17 Februari 2019) di Istora Senayan, Jakarta.

Pada perhelatan ini, BNI mengajak perusahaan-perusahaan anaknya untuk menampilkan produk-produk terbarunya kepada para Alumni Usakti yang lulus sejak 1965 hingga lulusan terakhir, yang berarti produk perbankan yang cocok untuk berbagai usia. Berbagai program promo disajikan untuk menarik minat para alumni Usakti menggunakan beragam produk BNI terbaru.

Untuk menegaskan kerjasama kedua belah pihak, BNI dan Ikatan Alumni (IKA) Usakti memanfaatkan momentum Reuni Akbar ini untuk menandatangani nota kesepahaman Penyediaan dan Pemanfaatan Layanan Jasa Perbankan dan sekaligus dituangkan ke dalam Perjanjian Kerjasama Penerbitan dan Pengelolaan Kartu Anggota IKA USAKTI serta Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Program Asuransi. Kesepakatan ini memungkinkan BNI untuk menanamkan beragam layanan digitalnya di dalam Aplikasi Trisakti Connect. Aplikasi ini dibangun Usakti untuk membuat para alumninya semakin guyub, sementara BNI membuatnya menjadi semakin mudah mengakses layanan perbankan digital.

Direktur Hubungan Kelembagaan Adi Sulistyowati menuturkan, Aplikasi Trisakti Connect merupakan salah satu aplikasi yang dapat menjadi wadah penghubung antar alumni dan mewujudkan ikatan antar alumni. Sedangkan Kartu Debit IKA USAKTI yang diterbitkan BNI akan melengkapi aplikasi tersebut dan disiapkan sebagai kartu multifungsi, antara lain sebagai Identitas Anggota, Kartu Belanja yang terhubung dengan rekening tabungan Anggota, dan Kartu Tapcash serta manfaat perlundungan asuransi. Bagi Mahasiswa Universitas Trisakti yang saat ini menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa dari BNI yang telah menjadi alumni, cukup datang untuk mengkonversikan Kartu Tanda Mahasiswa menjadi Kartu Debit Alumni IKA USAKTI tanpa dikenakan biaya pembuatan kartu perdana.

“Program yang kami tawarkan ini juga didukung oleh BNI Life dalam memberikan berbagai penawaran Program Pengelolaan Asuransi,” imbuhnya. Kegiatan positif ini diharapkan dapat terus berkelanjutan mulai tahun ini dan akan menjadi agenda rutin tahunan bagi IKA Universitas Trisakti untuk saling bersilaturahmi antar alumni dari berbagai angkatan dan jurusan dalam rangka membangun keakraban antar alumni dan berkontribusi terhadap almamater dan bangsa.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (kiri depan) menyerahkan mock up Kartu Ikatan Alumni Universitas Trisakti kepada Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Usakti Saidu Solihin (kanan depan) di Jakarta, Minggu (17 Februari 2019). BNI dan IKA Usakti bekerja sama dalam Penyediaan dan Pemanfaatan Layanan Jasa Perbankan serta Penerbitan dan Pengelolaan Kartu Anggota IKA USAKTI

Perlindungan bagi Alumni

Pada kesempatan reuni akbar ini juga akan dilakukan penandatanganan kerjasama antara BNI Life dan IKA USAKTI untuk Program Pengelolaan Asuransi. Produk ini merupakan asuransi jiwa yang dirancang khusus untuk IKA USAKTI dengan memberikan perlindungan jiwa 24 jam.

Adapun bentuk solusi layanan keuangan pada tahap awal berupa penerbitan Kartu Debit IKA USAKTI. Selain itu, terdapat fitur pembayaran tagihan serta pembelian melalui aplikasi Trisakti Connect yang dapat di download di play store dan apps store oleh seluruh anggota IKA USAKTI serta tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan solusi keuangan lainnya melalui aplikasi tersebut.

Saat ini total anggota IKA USAKTI yang aktif sebanyak lebih dari 150.000 anggota yang tersebar secara nasional, bahkan ada perwakilan IKA USAKTI di luar negeri. Selain memberikan solusi layanan keuangan, Aplikasi Trisakti Connect juga dapat memberikan informasi antar komunitas, berita serta fitur pembayaran lainnya. Harapannya dengan adanya Aplikasi Trisakti Connect ini kekeluargaan antar anggota IKA USAKTI semakin erat ditambah dengan adanya solusi layanan keuangan pada aplikasi IKA USAKTI yang didukung oleh BNI.

Promo BNI
Untuk menarik dan meningkatkan minat para Alumni Usakti dalam mengetahui produk layanan perbankan, BNI dan perusahaan anak membawa program-program promo menarik selama perhelatan ini serta dibuatkan edisi khusus Kartu Tapcash IKA Usakti. Bagi pengguna Kartu Debit BNI tersedia Free Voucher Belanja atau makan senilai Rp 50.000 hingga Rp 100.000 untuk minimal transaksi tertentu.

Adapun bagi Alumni Usakti yang membuka Tabungan Taplus, Kartu Alumni, Taplus Muda, Taplus Anak, atau Taplus Bisnis BNI dengan setoran awal tertentu dengan Setoran berpeluang mendapatkan free top up TapCash atau mendapatkan Merchandise BNI atau Java Jazz Festival atau Kartu TapCash edisi khusus dengan nilai saldo tertentu. Begitu juga untuk pemegang Kartu Kredit BNI yang berpeluang memperoleh Voucher belanja dan pembelian dengan cicilan. Bagi pemilik Kartu Uang Elektronik BNI TapCash berkesempatan mendapatkan free saldo.

Adapun program-program promo yang disiapkan perusahaan anak antara lain adalah promo BNI Life yaitu Gratis Perlindungan Asuransi BNI Life setiap pembelian Tap Cash edisi Trisakti Connect dan Gratis merchandise menarik setiap pembelian polis BNI Life. BNI Life juga menyediakan Pemeriksaan Kesehatan secara gratis.

Sementara dari BNI Asset Management menawarkan Unit Penyertaan Reksa Dana dan gimmick menarik untuk 100 orang pertama, yaitu untuk pembelian Reksa Dana BNI30 dan Reksa Dana Pasar Uang BNI-AM Dana Likuid. Adapun promo dari BNI Multifinance memberikan bungan ringan bagi pembeli kendaraan tertentu.Sementara itu dari BNI Sekuritas menawarkan gratis fee transaction selama sebulan penuh terhitung dari akun terbuat bagi yang melakukan pembukaan rekening selama acara. BNI Syariah pun memberikan program promo khusus yaitu Pemberian Gimmick menarik untuk pembukaan rekening tabungan iB Hasanah.(jef)

Perhutanan Sosial Jadi Motor Ekonomi Baru di LMDH Wono Lestari Lumajang

LUMAJANG:(Globalnews.id)-Upaya mengangkat perekonomian warga penggarap lahan di pinggir hutan melalui Program Perhutanan Sosial binaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mulai membuahkan hasil. Salah satu penerima manfaat program ini yaitu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Lestari di Lumajang, Jawa Timur, sukses mengembangkan potensi bisnis di daerahnya.

LMDH Wono Lestari ini mampu mengembangkan beragam produk seperti susu sapi yang dipelihara dari rumput gajah yang ditanam diatas lahan bersertifikat Program Perhutanan Sosial. Produk lainnya adalah pisang, madu, hingga tanaman hutan yaitu getah damar. Produk susu ini akan dikembangkan untuk pengolahan susu bernilai tinggi. Sukses LMDH Wono Lestari ini tidak terlepas dari kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan BNI bagi pengembangan usaha para petani anggota LMDH tersebut.

Keberhasilan LMDH Wono Lestari menjadi percontohan bagi penerima Program Perhutanan Sosial di daerah lain.
Demikian benang merah yang mendasari kunjungan Menteri BUMN RI Rini Soemarno ke Lumajang, Jawa Timur, Jumat (15 Februari 2019) yang dihadiri oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto beserta Direksi BUMN terkait.

LMDH Wono Lestari menjadi salah satu dari 9 kelompok Perhutanan Sosial terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan. LMDH Wono Lestari memiliki 367 anggota yang mengolah lahan di sekitar hutan seluas 940 hektar. Dengan adanya Program Perhutanan Sosial, sebanyak 367 petani anggotanya mendapatkan Surat Keterangan Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK). Dengan adanya sertifikat tersebut, petani tergerak untuk turut menjaga hutan, bukan merusaknya demi menanam tanaman pertanian.

Untuk mengembangkan hasil pertaniannya, para petani dan peternak yang menjadi anggota LMDH Wono Lestari membutuhkan suntikan modal yang dapat dipenuhi melalui KUR BNI. Sebagai pemilik SK Kulin KK, peternak dan petani menjadi layak mendapatkan dukungan dana.

Bambang Setyatmojo Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI menuturkan, berbagai manfaat yang diperoleh petani dan peternak yang mengikuti Program Perhutanan Sosial mendapatkan berbagai keuntungan yaitu Mendapatkan Hak Pengelolaan lahan hingga 35 tahun, berkesempatan memperoleh dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari BNI, tidak hanya memperoleh KUR melainkan juga layanan perbankan lain yaitu Kartu Tani, mendapatkan pembinaan secara profesional dan intensif, serta mendapatkan kepastian pasar. Keberhasilan pengelolaan cluster bisnis perhutanan sosial ini akan terus dikembangkan dan diperluas ke _cluster_ lainnya di seluruh Indonesia.

Kondisi Desa Burno, tempat LMDH Wono Lestari berada mencatat perubahan signifikan sejak Program Perhutanan Sosial menyentuh desa tersebut, antara lain pembiayaan KUR kepada 205 penerima SK sebesar Rp 4,6 miliar dengan jumlah sapi meningkat dari 400 ekor menjadi 882 ekor, produksi sapi meningkat dari 3.000 liter per hari menjadi lebih dari 5.100 liter per hari, dan jumlah ternak kambing tumbuh dari 8.000 ekor menjadi 11.000 ekor.

Sebelumnya, BNI telah menjadi bagian penting dalam penyaluran KUR Program Perhutanan Sosial di Jambi; Palembang Sumatera Selatan; Jawa Timur; dan Jawa Barat kepada para petani penggarap lahan hutan. Sejak tahun 2017, BNI sudah berkiprah dalam Perhutanan Sosial di Jawa Timur. Dimana sampai dengan 31 Januari 2019, penyaluran KUR BNI di Perhutanan Sosial sebesar Rp 18,8 miliar yang diterima oleh 3.170 penerima SK Perhutanan Sosial. (jef)

PT Taspen (Persero) Bukukan Laba Rp 271,55 Miliar di 2018


JAKARTA: (Globalnews.id)- Di tengah dinamika ekonomi global, pada 2018 PT Taspen (Persero) berhasil membukukan laba sebesar Rp 271,55 miIiar. Laba tersebut ditopang oleh pendapatan premi sebesar Rp 8,09 triliun (naik sebesar 3,55% dari tahun 2017) serta hasil investasi sebesar Rp 7,65 triliun (naik sebesar 1,25%) yang merefleksikan tingkat yield 8,7%.

Dirut PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan hal itu dalam jumpa pers kinerja Taspen 2018 di Jakarta Kamis (14/2/2019). Aset tercatat sebesar Rp 231,87 triliun atau tumbuh sebesar 0,65% dibanding tahun 2017. Dengan pertumbuhan ini, maka aset tumbuh secara konsisten rata-rata 9,68% selama 5 tahun terakhir. Pertumbuhan aset sebesar 0,65 % ditopang oleh naiknya aset investasi sebesar 3,71 % menjadi sebesar Rp 216,76 triliun.

Kualitas aset Taspen terjaga ditunjukkan dari pemilihan jenis instrumen dan emiten secara selektif. Selain obligasi pemerintah, Taspen melakukan investasi pada beberapa instrumen lainnya diantaranya obligasi korporasi, KIK EBA, reksadana, saham serta investasi langsung. Disamping menjaga kualitas aset dan yield yang optimal, Taspen berperan aktif dalam investasi pada proyek infrastruktur nasional di lebih dari 18 ruas tol yang tersebar di Jawa dan Sumatera.

Anak perusahaan Taspen serta entitas asosiasi, yakni Taspen Properti Indonesia, Taspen Life serta Bank Mandiri Taspen turut serta memberikan kontribusi pendapatan sebesar 4,5% dan laba sebesar 34%. Kontribusi tersebut telah konsisten diberikan oleh anak perusahaan selama 4 tahun terakhir ditunjukkan oleh nilai aset dan laba bersih yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Salah satu aksi korporasi Taspen tahun ini adalah pada peningkatan saham Taspen pada Bank Mantap menjadi 48,416%, dengan tujuan strategis agar Bank Mantap dimasa yang akan datang dapat memberikan peningkatan layanan kepada para peserta Taspen.

Sebagai wujud konsistensi Taspen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta, Taspen terus meluncurkan inovasi terkait dengan pelayanan kepada peserta, selain Layanan 1 Jam, Layanan Klim Otomatis, SIM Gaji serta Mobil Layanan, Taspen ke depannya akan terus berinovasi dengan didukung oleh teknologi informasi. Diantaranya adalah Aplikasi Taspen Care, New Taspen Mobile, Aplikasi Otentikasi Digital, Aplikasi New E-Dapem serta Taspen SmartCard yang merupakan wujud sinergi BUMN.

Inovasi serta kinerja Taspen pada 2018 diapresiasi oleh berbagai institusi dengan peraihan berbagai penghargaan, diantaranya Best Partnership Program and Community Development in Insurance and Financial Services Category serta Innovative Company in Pension Insurance Sector dari Warta Ekonomi, predikat “Sangat Bagus” dalam Rating Infobank BUMN Awards 2018, Digital Technology Development Strategy terbaik: Corporate Marketing Sector Financial and Hospitality dari BUMN Track, Sertifikasi ISO Terbaru yaitu ISO 9001:2015 dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu untuk Proses Bisnis Inti Perusahaan, yaitu: “Layanan Klim THT dan Pensiun dengan Dukungan Data yang Akurat pada Kantor Cabang PT Taspen (Persero)”, serta Penganugerahan Taspen sebagai Badan Publik Menuju Informatif dari Komisi Informasi Pusat.(jef)

End of ad break in 13 s

Raih Laba Rp 416,08 Miliar di 2018, BNI Syariah Canangkan 2019 Sebagai Tahun Quality Growth

JAKARTA: (Globalnews.id)- BNI Syariah berhasil menorehkan pertumbuhan laba ang siginfikan di tahun 2018, yang tercatat mencapai Rp 416,08 miliar atau naik 35,67 persen disbanding tahun 2017. Kenaikan laba itu disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based dan rasio dana murah yang optimal.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menguungkapkan hal itu dalam pemaparan kinerja BNI Syariah Triwulan IV tahun 2018 di Jakarta, Kamis (14/2/2019). Turut hadir dalam kesempatan itu, Direktur Bisnis SME dan Komersial Dhinas Widhiyati, Direktur Kepatuhan dan Risiko Tribuana Tunggadewi, Direktur Keuangan dan Operasional Wahyu Avianto serta SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan Iwan Abdi.

Firman menguraikan, per Desember 2018, asset BNI Syariah mencapai Rp 41,05 triliun atau tumbuh sebesar 17,88 persen dibandingkan tahun lalu. Dari sisi bisnis khususnya penghimpunan dana, Dana PIhak Ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp 30,50 triliun atau tumbuh 20,82 persen dengan jumah nasabah mencapai lebih dari 3 juta.

Sedang dari sisi penyaluran dana, BNI syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 28,30 triliun atau naik 19,93 persen. Dalam menyalurkan pembiayaan BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan dimana tahun 2018 berhasil menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) dibawah 3 persen yaitu sebesar 2,93 persen.

BNI Syariah juga menerima berbagai penghargaan atas kinerjanya, dimana 57 penghargaan dari dalam dan luar negeri diterima BNI Syariah sepanjang 2018

2019 Tahun Quality Growth

Lebih lanjut Firman mengatakan, tahun 2019 BNI Syariah mencanangkan sebagai tahun Quality Growth dimana BNI Syariah diharapkan dapat tumbuh secara berkualitas, baik dari sisi kapabilitas organisasi maupun secara bisnis termasuk untuk pembiayaan.

Pilihan ini dinilai relevan untuk menghadapi sejumlah tren yang berkembang pada tahun ini, baik level global diantaranya perang dagang dan mata uang antara AS dengan China. Kecenderungan naiknya reference rate juga adanya Pilpres dan Pileg.

Secara umum, pada 2019 BNI Syariah akan meningkatkan ekspansi pembiayan pada sektor komersial secara selektif kepada nasabah yang memiliki tingkat risiko rendah seperti BUMN. Namun secara bankwide kami akan meningkatkan porsi pembiayaaan pada segmen ritel (small and medium) dan sedikit menurunkan prosi segmen komersial.
Pada 2019 kami menargetkan segmen komersial tumbuh di kisaran 20 persen> Dengan penyaluran yang dilakukan secara prudent, kami meyakini NPF segmen ini bisa terjaga dibawah 2 persen. (jef)

BNI Realisasikan 1.150 Unit Huntara Bagi Korban Bencana


PANDEGLANG:(Globalnews.id)-Keluarga korban bencana di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Banten kini dapat memanfaatkan 1.150 unit Hunian Sementara atau Huntara yang dibangun oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, bekerjasama dengan beberapa badan usaha milik negara (BUMN) lainnya. Sebanyak 100 Huntara diantaranya adalah Huntara yang disiapkan bagi korban bencana tsunami di Pandeglang, Banten yang penggunaannya telah diresmikan di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada 11 Februari 2019.

Seluruh Huntara yang dibangun di Pandeglang ini dikerjakan sebagai bagian dari Program BUMN Hadir Untuk Negeri yang juga dilakukan oleh beberapa bank anggota Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Hadir pada peresmian 100 Huntara di Kecamatan Sumur tersebut Bupati Pandeglang Irna Narulita dan CEO BNI Wilayah Jakarta BSD Henry Panjaitan.

Tsunami Selat Sunda Provinsi Banten dan Lampung terjadi pada hari Sabtu tanggal 22 Desember 2018 Pukul 21.27 WIB dampak bencana terbesar berada di Kabupaten Serang dan Pandeglang (Provinsi Banten) dengan jumlah korban 355 meninggal dunia, 675 luka-luka, dan 7.469 pengungsi, serta mengakibatkan 162 Rumah Rusak Berat, 115 Rumah Rusak Sedang, dan 209 Rumah Ringan. Fasilitas Umum dan Sosial 1 Perpustakaan, 3 Madrasah, 2 Pondok Pesantren, 4 Mesjid, 4 Mushola, 3 Ruas Jalan dan 9 Jembatan.

Henry menyebutkan bahwa sebelumnya, BNI juga telah memberikan Bantuan Tanggap Darurat di Kecamatan Labuan, Carita, dan Sumur dalam bentuk penyaluran Sembako, Pakaian, Bantuan Trauma Healing, makanan siap santap, Tikar, dan Selimut. Posko Kesehatan bersama berupa Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan gratis juga dioperasikan di Kecamatan Labuan dan Sumur (Desa Kertamukti). Selain itu, BNI juga menggelar Dapur Umum tanggal 23 Desember 2018 – 13 Januari 2019 di Kecamatan Cikedal. Pada saat yang itu juga dimulai Pembangunan Huntara sebanyak 100 unit di Kecamatan Sumur ( 80 unit di Desa Sumberjaya dan 20 unit di DesaTunggaljaya).

Peresmian ini merupakan rangkaian proses realisasi dari salah satu Misi BNI dalam meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas. Keberadaan Huntara akan dapat juga membantu kebutuhan para korban bencana untuk memperoleh hunian yang layak.

Pembangunan Huntara di Sumur, Pandeglang tersebut menambah catatan pembangunan bangunan sejenis yang telah dibangun BNI di berbagai kawasan yang dilanda bencana di Indonesia. Sebelum ini, BNI bersama beberapa BUMN lain merealisasikan pembangunan 700 unit Huntara bagi korban gempa di Nusa Tenggara Barat. BNI juga membangun 350 unit Huntara lain di Sulawesi Tengah bagi korban bencana gempa bumi, dan pergerakan tanah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.(jef)

Bank DKI Dorong Inklusi Keuangan di Kepulauan Seribu


JAKARTA:(Globalnews.id)-Perluas akses layanan produk dan jasa perbankan di wilayah Kepulauan Seribu, Bank DKI terus mendorong inklusi keuangan di Kepulauan Seribu. Demikian disampaikan Corporate Secretary Bank DKI, Herry Djufraini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, (11/02).

Corporate Secretary Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, penerapan inklusi keuangan ini akan dilakukan dengan meningkatkan berbagai macam akses produk dan layanan yang berbasis perbankan digital di Kepulauan Seribu, termasuk program Laku Pandai dan juga penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha di wilayah tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa program Laku Pandai bertujuan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan. Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. “Saat ini Bank DKI telah melakukan akuisisi agen laku pandai, namun tentu jumlahnya masih harus ditingkatkan lagi” ujar Herry.

Dengan adanya agen laku pandai ini, warga kepulauan seribu akan semakin banyak dimudahkan dalam melakukan transaksi perbankan dengan Bank DKI. “Nasabah dapat melakukan pembukaan rekening ataupun pengambilan uang tunai kepada agen laku pandai yang telah bekerjasama dengan Bank DKI” ujar Herry.

Herry juga menyebutkan Bank DKI akan memprioritaskan menggandeng merchant-merchant JakOne Mobile yang telah bekerjasama dengan Bank DKI untuk menjadi agen laku pandai di wilayah Kepulauan Seribu. “Jadi merchant-merchant yang kebanyakan merupakan UMKM bukan cuma bisa menerima pembayaran dengan QR Code saja, tetapi juga bisa mendapatkan sharing fee dari transaksi perbankan yang dilayani kepada warga Kepulauan Seribu” ujar Herry. Bank DKI juga siap membantu permodalan para pelaku usaha yang ada di wilayah Kepulauan Seribu melalui penyaluran pembiayaan, tentunya dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking dan kehati-hatian.

Sekedar informasi, Bank DKI memiliki 1 kantor permanen di Pulau Pramuka dan 11 (sebelas) mesin ATM Bank DKI 69 (enam puluh sembilan) mesin EDC Bank DKI di wilayah kepulauan seribu. Adapun 11 ATM Bank DKI tersebut tersebar di Pulau Harapan sebanyak 2 unit, Pulau Pramuka sebanyak 2 unit, Pulau Kelapa 2 unit, Pulau Tidung sebanyak 2 unit, Pulau Panggang 1 unit, Pulau Pari 1 unit dan Pulau Untung Jawa 1 unit. Adapun 69 mesin EDCtersebar di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Lancang, Pulau Panggang, Pulau Pari, Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Sabira, Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa. Sebagai tambahan, penerima EDC Bank DKI merupakan pelaku UMKM di Kepulauan Seribu, “Ini merupakan komitmen Bank DKI dalam mendukung gerakan less cash society di seluruh wilayah Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu” ujar Herry.(jef)

Charity Funwalk Bank BTN Kumpulkan Dana Rp 200 Juta untuk Korban Gempa dan Tsunami


JAKARTA: (Globalnews.id)- Dalam rangkaian acara HUT ke 69 Bank BTN digelar sejumlah kegiatan diantaranya Charity Funwalk yang dilakukan sekaligus sebagai puncak acara HUT BTN diikuti lebih dari 10.000 peserta yang terdiri dari karyawan BTN dan keluarga serta mitra kerja Bank BTN.

“Pada kegiatan funwalk ini BTN mengajak setiap peserta menyumbangkan rupiah setiap kilo meter langkah dan terkumpul dana sebesar Rp200 juta yang akan disumbangkan ke Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri kepada para korban Gempa dan Tsunami,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono usai membuka acara funwalk bersama Deputi Bidang Jasa Perbankan, Konstruksi dan Konsultan Kementrian BUMN, Gatot Trihargo di Senayan, Jakarta, Minggu (10/2).

Selain acara funwalk, sebelumnya Bank BTN juga menggelar sepeda bersama yang diikuti lebih darin1.000 peserta dari pegawai dan mitra kerja, kemudian kompetisi olahraga sepak bola dan bowling antar pegawai BTN dan acara pencarian bakat lewat BTN Idol untuk meningkatkan tali silaturahmi antar seluruh pegawai BTN. (jef)

Sukses Jadi Bank Nomor 5 Terbesar, Bank BTN Realisasikan Kredit Rp 523 Triliun

JAKARTA:(Globalnews.id)-Menginjak usia yang ke 69 pada tanggal 9 Februari lalu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berhasil mewujudkan ambisinya menjadi Bank nomor 5 terbesar di Indonesia berdasarkan aset. Aset Bank BTN merangkak naik dalam 1 tahun terakhir menembus lebih dari Rp300 triliun atau naik sekitar 17% dibandingkan pencapaian tahun 2017 lalu yang tercatat sebesar Rp261,5 triliun.

Peningkatan aset Bank yang fokus pada kredit perumahan tersebut diiringi dengan pertumbuhan kredit yang positif meski dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi gejolak ekonomi global. Selama 69 tahun mengabdi untuk negeri, Bank BTN telah merealisasikan kredit sekitar Rp523 triliun yang didominasi oleh kredit pemilikian rumah (KPR). Kredit dan pembiayaan tersebut mengalir kepada lebih dari 4,5 juta keluarga di Indonesia.

“Peningkatan aset dan kucuran kredit BTN banyak didorong oleh Program Sejuta Rumah yang diinisasi oleh Pemerintah pada tahun 2015, dimana program memacu Bank BTN untuk melakukan inovasi produk KPR dan skema kredit yang memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah hingga milenial untuk memiliki rumah,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono usai membuka acara funwalk bersama Deputi Bidang Jasa Perbankan, Konstruksi dan Konsultan Kementrian BUMN, Gatot Trihargo di Senayan, Jakarta, Minggu (10/2).

Maryono juga mengapresiasi Pemerintah, regulator dan masyarakat Indonesia dalam mendukung kinerja Bank BTN selama 69 tahun berdiri. Menurut dia, kepercayaan keluarga Indonesia terhadap Bank BTN untuk memberikan layanan perbankan dan kepercayaan pemerintah untuk mengalirkan bantuan subsidi KPR melalui perseroan memotivasi Bank BTN untuk terus berkembang lebih baik.

Menapaki tahun-tahun ke depan, Maryono optimistis akan lebih baik setelah meletakkan pondasi bisnis dan program kerja yang terarah sesuai hasil rapat kerja BTN tahun 2019 yang dihadiri segenap jajaran manajemen BTN pada Januari lalu. Agar kinerja kredit Bank BTN terus melaju, perseroan memasang sejumlah strategi.

Pertama, meningkatkan kerja sama dengan instansi atau pihak swasta untuk jasa layanan perbankan, khususnya pembiayaan perumahan. Kedua, mengembangkan digital ecosystem dengan memperkuat fitur-fitur dari digital channel Bank BTN untuk layanan perbankan baik transaksi maupun kredit demi menghadapi disrupsi ekonomi yang terjadi.

Ketiga memperkuat kemitraan dengan Pemerintah baik pusat maupun daerah untuk pembiayaan dan penyediaan perumahan. Terakhir adalah menyelaraskan program dan target perseroan dengan misi pemerintah dalam holding perbankan serta Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang akan direalisasikan.

“Untuk menjalankan strategi tersebut tentu kami harus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perusahaan agar dapat memenuhi target-target yang dipasang pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan yang saat ini masih di kisaran 11 juta unit,” kata Maryono.

Tahun 2019 menjadi salah satu tahun penentuan bagi Bank BTN karena sejumlah program yang akan memperkuat peran perbankan sebagai kontributor terbesar di Program Sejuta Rumah berjalan, diantaranya program pembiayaan perumahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Polri dan juga TNI dan juga rencana pemerintah untuk menggulirkan program Tapera selain keberlanjutan program sejuta rumah oleh pemerintah. “Ketiga hal ini akan menentukan dominasi Bank BTN untuk menguasai bisnis KPR baik subsidi maupun non subsidi,” kata Maryono.

Tercatat Bank BTN telah menguasai pangsa pasar KPR subsidi di Indonesia lebih dari 94% (data per Juni 2018). Sementara untuk KPR secara nasional BTN menguasai sekitar 37% (data per Maret 2018).

Bank BTN tetap memegang komitmennya dalam mendorong sektor properti di Indonesia dengan menguatkan peran Housing Finance Center (HFC) untuk meningkatkan jumlah pengembang dan kualitas wirausaha properti di Indonesia.

“HFC akan lebih intensif melakukan program pelatihan dan advisory yang berkelanjutan bagi developer baru melalui kerja sama dengan berbagai stakeholder (APERSI, HIPMI, PUPERA dan Universitas) serta secara regular menyusun berbagai riset untuk mendukung skema pembiayaan perumahan bagi segmen MBR,” kata Maryono. (jef)

Bagi Perbankan Investasi dalam Pembangunan Jalan Tol Menguntungkan

JAKARTA: (Globalnews.id)-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia semakin memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini terjadi karena transformasi yang dilakukan BUMN di sektor infrastruktur. Peran BUMN di sektor infrastruktur ini disampaikan secara mendalam dalam acara Sharing Session Kebangkitan BUMN Sektor Infrastruktur yang diselenggarakan Pusat Studi BUMN di Jakarta, Kamis (7/2/19). Sharing session ini juga membahas perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia serta potensi bisnis yang tercipta

Pembangunan jalan tol lewat utang banyak mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Apalagi utang yang ditarik merupakan utang luar negeri yang mana berpotensi untuk dimiliki oleh asing jika mengalami gagal bayar. Menangggapi hal ini, Pengamat Ekonomi Cyrillus Harinowo mengatakan, sebenarnya pembiayaan infrastruktur ke jalan tol lewat utang luar negeri porsinya sangat kecil. Sebab menurutnya perbankan yang memberikan pinjaman kepada perusahaan konstruksi untuk membangun jalan tol tersebut.
“Sebetulnya kalau bicara infrastruktur yang dibicarakan seperti sekarang komponen utang luar negeri kecil sekali. Sebagian besar pembiayaan dilakukan oleh perbankan,” ujarnya yang juga komisaris BCA, saat ditemui di Menara BCA, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Bagi perbankan sendiri Harinowo, tentunya pinjaman untuk jalan tol ini sangat menarik. Sebab meskipun keuntungannya sedikit dan lama, namun bisnis ini memiliki penghasilan pasti dan terus meningkat. Sebagai salah satu contohnya adalah Bank BCA, sebagai bank yang memiliki independensi kuat karena bukan perusahaan plat merah tetap tertarik memberikan pinjaman untuk pembangunan jalan tol. Karena di sana perbankan melihat jika bisnis ini tetap stabil bahkan bisa meningkat terus. “Kami (Bank BCA) itu punya independensi yang kuat ikut atau tidak. Ternyata kita ikut sesadar sadarnya ikut,” ucapnya.

Menurut Harinowo, alasan kuat perbankan tertarik untuk meminjamkan uangnya adalah karena ada jaminan dari pemerintah pengembalian investasi lewat Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Di sisi lain, pemerintah juga memberikan jaminan jika proyek tersebut akan selesai.
Dirinya mencontohkan adalah pembangunan jalan tol Batang – Semarang. Salah satu bagian dari tol Trans Jawa tersebut nyatanya bisa selesai tepat waktu. Di sisi lain pengembalian waktunya pun jauh lebih cepat dari perjanjian awal. Pengembalian pinjaman dari Bank Rp2 triliun yang semula 2 tahun, bisa kembali hanya dalam waktu 6 bulan saja.
Ini contoh menarik Batang-Semarang waktu itu butuh dana talangan 2 triliun. Yang kita pikirkan ada garansi pemerintah. Kalau ada pemerintah tahu-tahu mundurin kita percaya Jasa Marganya. Waktu itu 2 tahun. Tapi 6 bulan sudah lunas. Dari situ ternyata pemerintah komitmennya tinggi sekali,” jelasnya.

Pendanaan Lewat Utang Hal Wajar

Sementara itu Head of Coorporation Finance Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan, berutang untuk pembangunan jalan tol bukan sesuatu yang haram dalam dunia bisnis. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun tidak terlepas dari yang namanya utang.Sebagai salah satu contohnya adalah saat membeli rumah. Menurut Eka, sangat sedikit masyarakat yang membeli rumah dengan membayar lunas alias cash. Justru hampir sebagian masyarakat membeli rumah dengan cara mencicil. Meskipun mereka yang memiliki penghasilan Rp10 juta per bulan sekalipun. “Sama halnya dengan membeli rumah. Saya kira jarang beli rumah cash,” ujarnya.

Lagi pula lanjut Eka, perusahaan juga tidak akan sembarangan dalam berutang. Karena perusahaan pasti akan melihat dari sisi risiko dan kemampuan bayar agar tidak merugikan di kemudian hari. “Kita juga enggak berani juga (kalau ngutang saat negara bubar). Apalagi kita sudah berhubungan dengan capital market itu tidak mudah,” jelasnya.
Eka melanjutkan, dalam berutang perseroan biasanya mempertimbangkan jika cicilannya harus sepertiga dari pendapatan. Karena jika lebih dari itu, akan membahayakan keuangan perseroan. “Dan biasanya cicilannya sepertiga dari penghasilan,” jelasnya.

Pihaknya mencatat, panjang jalan tol yang dibangun sejak 1978 hingga 2015 hanya 590km, atau rata-rata 20km pertahun, sementara era pembangunan tol selama 2015 hingga 2018 mencapai 400km atau lebih dari 100km pertahun.”Industri jalan tol dulu dengan sekarang, yang bedanya akuisisi lahan. Sejak undang-undang lahan berlaku di 2016 sekarang proses pembebasan lahan sangat cepat,” katanya. Lebih lanjut kata dia, permasalahan pembebasan lahan ini baru terpecahkan saat ini. Bahkan pada tahun 2006 hingga 2014 pihaknya mencatat hanya tiga tol yang beroperasi karena proyek lainnya pada saat itu terhambat pembebasan lahan. “Kita baru aja fully connected Jakarta-Surabaya Desember 2018, setelah bertahun-tahun karena kita prinsipnya punya jalan tol baru di 2007 hingga 2014 baru tiga yang operasi sisanya pembebasan lahan dan sebagainya,” katanya.

Selain itu kata dia, harga jual tanah juga menyesuaikan dengan harga pasar sehingga para pemilik tanah bisa tertarik untuk menjual lahannya. “Harga juga menggunakan harga pasar sehingga landowner lebih menarik harganya. Sehingga bagi tarif diperoleh saat tander. Fightnya di tarif yang paling kecil tarifnya dia pemenangnya lalu di adjust setiap dua tahun sekali sesuai inflasi,” pungkasnya. (jef)

BPN Berikan Kewenangan Hak Milik Aset Kepada BRI


JAKARTA;(Globalnews.id)-Badan Pertanahan Nasional (BPN) kembali menjalin kerjasama dengan Bank BRI berupa Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) mengenai Pelaksanaan Pendaftaran Tanah dan Penanganan Permasalahan Aset serta Agunan berupa Tanah Bank BRI, yang diselenggarakan di Kantor Badan Pertanahan Nasional, Jakarta Pusat (05/02). Perjanjian kerjasama ini merupakan langkah tindak lanjut Bank BRI dan BPN atas terbitnya Surat Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No 1544/27-I/v/2018 yang diterbitkan pada medio Mei 2018 silam. Surat tersebut memuat tata laksana kepemilikan tanah dengan status Hak Milik Bagi Bank Milik Negara.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Sofyan A. Djalil, Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Himawan Arief Sugoto, Direktur Utama Bank BRI Suprajarto, Jajaran Dirjen Kementerian Agraria dan Tata Ruang, serta Jajaran Direksi Bank BRI. Dalam sambutannya Suprajarto menyambut gembira dengan terbitnya surat keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang tersebut. Suprajarto menjelaskan bahwa dengan ditandatanganinya MoU dan PKS ini, kami berharap bahwa permasalahan yang sering kami hadapi terkait pertanahan seperti pendaftaran hak atas tanah aset dan agunan BRI yang meliputi pendaftaran tanah pertama kali, pemeliharaan data pendaftaran tanah, dan penanganan permasalahan aset tanah milik BRI dapat dilaksanakan dengan lebih optimal.

Polemik dalam persoalan pertanahan khususnya yang digunakan sebagai agunan di dunia perbankan bukan soal baru. Hal ini, telah berlangsung cukup lama dan menyita perhatian serius para pelaku industri perbankan di Indonesia. Sebagai contoh dalam penyaluran kredit mikro, saat ini Bank BRI menerima agunan dalam status kepemilikan Girik, Letter C , dan Patok D, hal ini perlu ditingkatkan menjadi hak atas tanah dan hal tersebut juga sejalan dengan program pemerintah Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL).
Suprajarto mengungkapkan, bahwa Saat ini, terdapat terdapat 451 aset yang belum berbentuk Hak Milik dengan rincian masing-masing, SHGB sebanyak 329, AJB sebanyak 42, Girik sebanyak 5, dan sebanyak 34 berupa kwitansi, SKGR, sementara dalam proses pengurusan masih sebanyak 28.

Adapun ruang lingkup kerjasama ini nantinya akan mencakup beberapa hal, di antaranya pendaftaran tanah pertama, pemeliharaan data pendaftaran tanah, penanganan aset dan agunan berupa tanah Bank BRI, agunan atau aset BRI yang dimintakan sita jaminan/ blokir oleh pihak lain, agunan atau aset BRI yang terindikasi tanah terlantar, pendidikan, pelatihan pertanahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pertanahan.

“kerjasama ini nantinya akan memberikan kemudahan yang cukup signifikan dalam proses pendataan dan penanganan masalah agunan di dunia perbankan. Bank BRI menjadi yang pertama dalam merespon perubahan ini, harapannya agar ke depan dapat meningkatkan kualitas penyaluran kredit Bank BRI.” tutup Suprajarto. (jef)