Arsip Kategori: ekbis

BRI Dukung Industri Infrastruktur Nasional Melalui Acara Konstruksi Indonesia 2018


JAKARTA:(Globalnews.id)-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam rangka meningkatkan konektivitas wilayah, daya saing ekonomi nasional, dan untuk menekan tingkat disparitas antar daerah di Indonesia. Terdapat lima kategori pembangungan infrastruktur nasional yang dicanangkan oleh pemerintah, yakni energi, transportasi, sumber daya air, komunikasi, dan pemukiman.

Untuk mengebut pembangunan infrastruktur tersebut, rencananya pemerintah pada tahun 2019 akan mengucurkan anggaran belanja infrastruktur sebesar Rp.420 triliun atau naik sebesar 400% dari tahun 2014 yang sebelumnya sebesar Rp.154,7 triliun. Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut pada ujungnya dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sebagai salah satu bank BUMN yang ikut mendukung berbagai program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah, Bank BRI melalui berbagai produk-produk perbankan unggulannya juga ikut mendorong pemerataan pembagunan infrastruktur di Indonesia. Salah satunya ditunjukkan melalui dukungan dan partisipasi Bank BRI pada acara Konstruksi Indonesia Tahun 2018 yang diselenggarakan di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat yang dilaksanakan selama 3 hari sejak 31 Oktober hingga 2 November 2018 dengan mengangkat tema “Ketahanan Masyarakat Jasa Konstruksi Indonesia Menghadapi Liberalisasi Perdagangan Barang dan Jasa dengan Fokus Utama Pada Peningkatan Sumber Daya Manusia.”

Dalam acara tersebut turut hadir Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta jajaran Menteri Kabinet Kerja dan didampingi oleh Direktur Corporate Banking Bank BRI Kuswiyoto yang menyaksikan langsung gelaran acara Konstruksi Indonesia 2018.

Acara ini merupakan ajang yang tepat bagi masyarakat & pelaku usaha yang bergerak di sektor industri infrastruktur, karena pameran ini menghadirkan berbagai platform dari banyak negara dalam satu tempat, sehingga dapat menjadi preferensi bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis lebih agresif lagi,” ungkap Kuswiyoto.

Selain menampilkan ribuan produk-produk inovatif yang menjawab berbagai kebutuhan bagi pembangunan dan konstruksi, acara ini juga menyajikan workshop/seminar mengenai konstruksi nasional dengan mengangkat tema-tema menarik.

Dalam rangkaian acara tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyerahkan sertifikat kepada perwakilan tenaga konstruksi berprestasi selama 2018, sertifikat ini nantinya akan dibagikan kepada 12.000 tenaga kerja konstruksi yang dianggap telah memberikan kontribusi bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Acara Konstruksi Indonesia 2018 juga menghadirkan The Global Meeting Program (GMP), sebuah program Business matchmaking yang efektif bagi para peserta pameran dan pengunjung yang dapat mengatur jadwal pertemuan bisnis selama acara berlangsung.

GMP menyediakan fasilitas online yang menjamin akses ke profil-profil bisnis peserta pameran dan pengunjung, sehingga mereka mampu mengidentifikasi klien-klien atau supplier prospektif dengan mencocokan tipe bisnis, supplier atau produk dan jasa khusus, maupun pembeli yang membutuhkan produk dan jasa khusus.

Kuswiyoto menambahkan bahwa Bank BRI bangga dapat turut menjadi bagian dari perhelatan acara pameran konstruksi terbesar di Indonesia ini, karena acara yang diselenggarakan ke-16 kalinya ini telah memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional serta pengembangan sektor konstruksi dan infrastruktur di Indonesia. (jef)

Triwulan III 2018, Kredit Bank DKI Tumbuh 20,4%

JAKARTA:(Globalnews.id)_ Sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan, per September 2018, Bank DKI telah menyalurkan kredit sebesar Rp30,82 triliun atau meningkat sebesar 20,4% dibandingkan periode September 2017 sebesar Rp25,59 triliun. Demikian disampaikan Direktur Keuangan Bank DKI, Sigit Prastowo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, (31/10).

Dalam pemaparan kinerja keuangan triwulan III 2018, Direktur Keuangan Bank DKI, Sigit Prastowo menyatakan, “peningkatan penyaluran kredit tersebut ditopang oleh sejumlah aspek seperti fokus Bank DKI dalam pemberdayaan segmen usaha mikro melalui pemberian modal usaha.”

Sampai dengan September 2018, Bank DKI telah menyalurkan Rp620 miliar ke segmen mikro. Secara year on year, kredit ke segmen mikro tumbuh 49,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp416 miliar. Peningkatan ini didorong oleh sejumlah ekspansi jaringan kantor Bank DKI di pasar-pasar DKI Jakarta dan sekitarnya. Sampai dengan saat ini, total kantor Bank DKI yang ada di pasar sebanyak 79 kantor layanan dari total 279 Kantor Layanan yang dimiliki Bank DKI.

Sementara itu, dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan, mengalami perbaikan dari 4,74% per September 2017 menjadi 3,19% per September 2018. Membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent. “Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan”, tambah Sigit.

Per September 2018, total Aset Bank DKI juga tercatat sebesar Rp48,81 triliun. Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan tersebut telah mendorong pencapaian laba per September 2018 sebesar Rp563,03 miliar atau meningkat 7,5% dibandingkan laba pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 524 miliar.

Adapun Dana Pihak Ketiga Bank DKI per September 2018 tercatat sebesar Rp37,29 triliun dengan didorong oleh pertumbuhan Tabungan sebesar 11,3% YoY dari Rp6,63 triliun per September 2017 menjadi Rp7,38 triliun per September 2018 dan pertumbuhan Giro sebesar 6,4% dari Rp10,44 triliun per September 2017 menjadi Rp11,10 triliun per September 2018.

Rasio keuangan Bank DKI posisi September 2018 tercatat antara lain Return On Asset (ROA) sebesar 2,11%, Return on Equity (ROE) sebesar 10,03% dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,50%. Per September 2018, LDR Bank DKI juga tercatat membaik dari 61,86% di periode tahun sebelumnya menjadi 82,66% per September 2018.

Perluas Jaringan Kantor di Pasar

Sebagai upaya dalam merealisasikan salah satu misinya untuk menjadi Bank Pilihan Bagi Sektor UMKM, pada tanggal 30 Oktober 2018, Bank DKI membuka 4 (empat) kantor layanan baru setingkat Kantor Kas yang tersebar di Pasar Cileungsi, Pasar Malabar, Pasar Muara Karang, dan Cipinang Elok. Peresmian 4 (empat) kantor layanan tersebut dilakukan secara terpusat di Pasar Malabar.

Pemilihan 4 lokasi kantor layanan Bank DKI ini didasarkan atas komitmen Bank DKI dalam mendekatkan jangkauan layanan bagi pelaku UMKM khususnya yang ada di lokasi-lokasi pasar di Jakarta dan sekitarnya.

Mulai awal Oktober 2018, Bank DKI juga sedang menggelar “Program Promo Pasar” di 5 (lima) lokasi pasar yaitu Pasar Induk Kramatjati, Pasar Tanah Abang Blok A, B, dan F, Pasar Cipulir, serta Pasar Senen Blok 1 sd 6 melalui program kemudahan proses persetujuan kredit satu hari disertai promo gratis asuransi, gratis administrasi dan gratis biaya survey.

Bank DKI juga bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta pada Program Kewirausahaan Terpadu. Bagi mereka yang baru merintis usahanya, Bank DKI menyediakan produk Monas Pemula yang merupakan fasilitas permodalan untuk modal usaha maupun investasi dengan plafon sampai dengan Rp10 juta dengan bunga yang kompetitif.(jef)

Fokus Sektor UMKM, Bank DKI Tambah Lagi 4 Kantor Layanan di Pasar


JAKARTA: (Globalnews.id)- Sebagai upaya merealisasikan salah satu misinya untuk menjadi Bank Pilihan Bagi Sektor UMKM, Bank DKI menambah lagi 4 (empat) kantor layanan baru setingkat Kantor Kas yang ada di Pasar-pasar tersebar di Pasar Malabar, Pasar Cileungsi, Pasar Muara Karang, dan Pasar Cipinang Elok. Peresmian 4 (empat) kantor layanan tersebut dilakukan secara terpusat di Pasar Malabar. Demikian disampaikan Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Priagung Suprapto. (30/10).

Priagung Suprapto menyampaikan, “Penambahan pembukaan 4 (empat) lokasi kantor layanan di pasar ini adalah sebagai wujud komitmen Bank DKI dalam mendekatkan jangkauan layanan bagi pelaku UMKM khususnya yang ada di lokasi-lokasi pasar di Jakarta dan sekitarnya.” katanya.

Sebelumnya, selama tahun 2018 Bank DKI telah membuka 4 kantor yang ada di pasar terdiri dari Pasar Baru Bantar Gebang, Pasar Kranggan Mas, PGC Cililitan dan ITC Depok. Sehingga sampai dengan akhir Oktober 2018, total kantor Bank DKI yang ada di pasar sebanyak 79 kantor layanan dari total 279 Kantor Layanan yang dimiliki Bank DKI.

Direncanakan sampai dengan akhir tahun 2018, Bank DKI akan menambah lagi 12 kantor yang ada di pasar, dan menambah beberapa kantor di Rusun-rusun kelolaan Pemprov DKI Jakarta.
Priagung menambahkan, untuk dapat memfasilitasi permodalan bagi para pelaku UMKM, Bank DKI memiliki produk kredit Mikro Monas 25, 75, dan 500 dengan plafon dari Rp25 juta hingga Rp500 juta yang dapat dimanfaatkan sebagai akses tambahan modal kerja maupun investasi.

Mulai awal Oktober 2018, Bank DKI juga sedang menggelar “Program Promo Pasar” di 5 lokasi pasar yaitu Pasar Induk Kramatjati, Pasar Tanah Abang Blok A, B, dan F, Pasar Cipulir, serta Pasar Senen Blok 1 sd 6 melalui program kemudahan proses persetujuan kredit satu hari disertai promo gratis asuransi, gratis administrasi dan gratis biaya survey.

Bank DKI juga bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta pada Program Kewirausahaan Terpadu. Bagi mereka yang baru merintis usahanya, Bank DKI menyediakan produk Monas Pemula yang merupakan fasilitas permodalan untuk modal usaha maupun investasi dengan plafon sampai dengan Rp10 juta dengan bunga yang kompetitif.

Sampai dengan September 2018, Bank DKI telah menyalurkan kredit mikro sebanyak Rp620 miliar. Secara year to date, tumbuh sebesar 32,7% dari posisi Desember 2017 sebesar Rp467 miliar dan secara year on year tumbuh 48,7 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp417 miliar. Peningkatan ini didorong oleh sejumlah ekspansi jaringan kantor Bank DKI di pasar-pasar DKI Jakarta dan sekitarnya.

Perluas Transaksi JakOne Mobile di Pasar

Sebagai upaya untuk merealisasikan salah satu misinya untuk mewujudkan masyarakat less cash, JakOne Mobile Bank DKI kini dapat digunakan untuk bertransaksi di pasar-pasar tradisional termasuk pasar-pasar kelolaan PD Pasar Jaya di DKI Jakarta. Hal ini merupakan wujud implementasi dukungan Bank DKI terhadap program cashless Pemprov DKI Jakarta.

Sampai dengan Oktober 2018, JakOne Mobile sudah dapat digunakan untuk bertransaksi di 36 pasar dengan rincian 31 pasar kelolaan PD Pasar Jaya dan 5 pasar tradisional di DKI Jakarta. Sejumlah pasar yang sudah dapat bertransaksi menggunakan JakOne Mobile diantaranya adalah Pasar Senen Blok III & IV, Pasar Blok M, Pasar UPB Kramat Jati, Pasar Mayestik, Pasar Bendungan Hilir dan Pasar Jatinegara. Untuk bertransaksi, pengguna JakOne Mobile hanya perlu melakukan scanning pada Quick Response (QR) Code yang disediakan oleh para pedagang pasar yang sudah bekerjasama dengan Bank DKI.(jef)

Pemulihan Fasilitas Pendidikan, BNI Bangun Rukatara di Sulawesi Tengah

seorang pendongeng sedang menghibur anak-anak sekolah di rukatara (ruang kelas sementara) Sigi Sulteng

SIGI: (Globalnews.id)- Demi mempercepat pemulihan kegiatan belajar mengajar di daerah yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membangun 4 Rukatara (Ruang Kelas Sementara). Keempat Rukatara telah rampung dibangun di Palu, Sigi, dan Donggala.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Rini M Soemarno dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni meninjau langsung aktivitas belajar mengajar yang terjadi di Rukatara di Palu, Selasa (29 Oktober 2018).
Rini menuturkan, BUMN bergerak berdasarkan laporan yang kami terima. Kami pun terinfo bahwa tidak hanya rumah, melainkan juga banyak sekolah yang rusak sehingga mengakibatkan anak-anak di Palu, Sigi, dan Donggala tidak dapat bersekolah.
“Anak-anak Indonesia harus tetap semangat dan tabah dalam menghadapi peristiwa ini. Untuk lebih melengkapi fasilitas di Rukatara ini, kursi dan meja belajar sedang dipesan. Tidak lupa, saya juga mengucapkan terimakasih kepada BUMN yang telah bekerja sama untuk memberikan berbagai bantuan di Sulawesi Tengah,” ujar Rini.
Baiquni menuturkan, BNI telah selesai membangun 2 Rukatara di Palu yang masing-masingnya menampung 301 siswa dari SD Inpres Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu dan 401 siswa dari SD Inpres Perumnas Balaroa, Palu Barat. Selain itu, BNI juga telah menyelesaikan pembangunan 1 Rukatara di Sigi yang menampung 700 siswa dari SMP 1 Sigi Kecamatan Sigi Birumaru dan 1 Rukatara di Donggala yang menampung 199 siswa dari SD Negeri 1 Lolitasiburi.
“Pembangunan Rukatara telah dilakukan dengan cepat agar dapat segera digunakan untuk kegiatan belajar mengajar para siswa. Walaupun dibangun dengan cepat, Rukatara tersebut telah memenuhi standard sehingga tahan gempa,” ujar Baiquni.
Selain telah membangun Rukatara, BNI dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) telah sukses membangun Hunian Sementara atau Huntara di daerah-daerah terdampak bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB), Badan – badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk BNI menambah jumlah Huntara yang dibangun untuk korban bencana di Sulawesi Tengah. BNI sebagai salah satu koordinator pembangunan Huntara, baik di NTB maupun di Sulawesi Tengah, menambah jumlah Huntara yang dibangun di Sulawesi Tengah, dari rencana awal 300 unit menjadi 450 unit Huntara.
Ke-450 unit Huntara yang dibangun BNI tersebut termasuk dalam program pembangunan 700 Huntara di seluruh daerah bencana yang melanda Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. BNI sebagai salah satu koordinator pembangunan Huntara di Kabupaten Sigi mendapatkan tugas membangun 450 huntara yang terdiri atas 300 unit di Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi dan 150 unit di Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi. Sementara sisanya sebanyak 250 Huntara dibangun Bank Mandiri di Desa Sibalaya (sebanyak 100 unit) dan di Desa Kabobona 150 unit.

Fasilitas Pendukung
Tidak hanya fokus pada pembangunan Rukatara dan Huntara saja, BUMN juga berupaya agar Huntara dapat memberi kenyamanan semaksimal mungkin bagi para pengungsi. Untuk itu, BUMN juga membangun berbagai fasilitas pendukung. Dalam hal ini, BNI membangun fasilitas MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus), Sumur Bor, dan tandon Air.
BNI membangun 101 unit MCK yang tersebar di beberapa lokasi, yaitu 30 di Proyek Huntara Tahap I di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru; lalu 15 unit di Huntara Tahap II Desa Potoya, Kecamatan Dolo Sigi; dan 20 unit di Desa Kabonena Kecamatan Palu Barat.

Selain itu, fasilitas MCK juga dibangun di area Mesjid Agung Palu sebanyak 6 bilik, lalu di kawasan Pengungsian Desa Vatutela sebanyak 6 bilik, di Rumah Dinas Bupati Donggala sebanyak 2 bilik, di Posko BUMN 2 bilik, kemudian di Alun-alun Kota Parigi 6 bilik. MCK juga dibangun di Desa Bantaya, Kecamatan Parigi Tengah sebanyak 6 bilik; di Desa Mahesa Kecamatan Parigi Tengah sebanyak 3 unit; di Desa Kampal Parigi sebanyak 3 bilik; serta di SD Inpres Perumnas Balaroa sebanyak 2 bilik.

Pembangunan di Sembalun
Sebelumnya, BNI telah menjadi koordinator pembangunan 700 unit Huntara di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB yang telah mencapai penyelesaiannya pada akhir Oktober 2018 ini. Sebagai koordinator, BNI merencanakan, mengkoordinir tenaga kerja, membantu penyediaan bahan material bangunan yang digunakan, pembagian kavling Huntara kepada penduduk, membantu pemeliharaan lingkungan Huntara – nya, hingga memastikan warga nyaman dengan hunian sementaranya itu. Pada pembangunan Huntara di NTB, BNI merupakan koordinator dari gabungan beberapa BUMN, yaitu Bank Tabungan Negara (BTN), Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). (jef)

OJK Dorong Perusahaan di Daerah Manfaatkan Pasar Modal


BALIKPAPAN: (Globalnews.id)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perusahaan-perusahaan di daerah memanfaatkan pembiayaan dari Pasar Modal dalam pengembangan usahanya sehingga bisa memicu percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Pasar Modal memiliki potensi dalam menyediakan sumber-sumber pembiayaan jangka panjang bagi pengembangan industri di daerah, seperti di Provinsi Kalimantan Timurini,” kata Hoesen Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dalam acara Sosialisasi Pasar Modal di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.(30/10)

Menurut Hoesen, Pasar Modal merupakan alternative utama bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan, khususnya untuk jangka panjang, sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan untuk pengembangan usaha.

Selain itu, menjadi perusahaan terbuka di Pasar Modal juga akan mendapatkan berbagai keuntungan seperti peningkatan kredibilitas dan reputasi perusahaan, peningkatan valuasi nilai perusahaan, dan peningkatan kepatuhan good corporate governance.

“Manfaat lain dari kegiatan Go Public adalah adanya peningkatan kredibilitas dan reputasi perusahaan, pertumbuhan valuasi terhadap nilai perusahaan, serta perbaikan tingkat kepatuhan dan good corporate governance perusahaan, hal ini seiring dengan pengawasan yang dilakukan oleh regulator terhadap keterbukaan informasi perusahaan,” kata Hoesen.

Hoesen juga menjelaskan,bahwa Pasar Modal saat inijuga bisa dimanfaatkan bagiUsaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengembangkan usahanyakarena OJK telah melakukan perbaikan dan penyederhanaan prosedur penawaran umum serta melakukan rasionalisasi terhadap berbagai kewajiban keterbukaan informasi berkelanjutan dalam mendukung proses go public UKM.

“Berbagai upaya penyederhanaan tersebut tentunya dilakukan tanpa mengabaikan aspek perlindungan investor, terutama mengenai ketersediaan informasi yang tepat waktu dan berkualitas,” kata Hoesen.

Dalam Peraturan OJK terkait prosedur penawaran umum bagi UKM, Emiten Dengan Aset Skala Kecil didefinisikan sebagai perusahaan dengan total aset yang maksimal Rp 50 miliar, sementara Emiten Dengan Aset Skala Menengah didefinisikan sebagai perusahaan dengan total aset Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar.

Selain itu, sejak tahun 2017 OJK juga telah menerapkan Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) secara online, sehingga seluruh proses pelaksanaan Penawaran Umum mulai dari penyampaian dokumen Penawaran Umum hingga kegiatan korespondensinya, disampaikan melalui proses elektronik.

“Dengan proses elektronik ini diharapkan proses Penawaran Umum akan semakin murah dan mudah, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang berkedudukan di daerah,” katanya.

OJK juga sedang mengembangkan infrastruktur berbasis sistem teknologi informasi yang digunakan dalam pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Efek Bersifat Ekuitas, serta Efek Bersifat Utang dan atau Sukuk, yang meliputi kegiatan Penawaran Awal (book building), Penawaran Efek (offering), hingga Alokasi, Penjatahan dan Distribusi Efek.
Melalui pengembangan berbagai sistem tersebut, diharapkan tidak hanya akuntabilitas dan transparansi proses Penawaran Umum di pasar modal yang akan semakin meningkat, namun juga inklusi di Pasar Modal Indonesia.

Kegiatansosialisasi Pasar Modal di Balikpapan ini, diikuti lebih dari 250 perusahaan lokal dan dihadiriGubernur Provinsi Kalimantan Timurserta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia. (jef)

OJK Gandeng BNI Canangkan Gerakan Menabung Sampah

(Ki-ka) Perwakilan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Momon Sulaiman, Walikota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau, Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara, Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Aji memukul perkusi sebagai tanda Implementasi Penyelenggaraan Bank Sampah di sekolah wilayah Jakarta Utara di Gedung Olahraga Sunter, Jakarta, Selasa (30 Oktober 2018).

JAKARTA:(Globalnews.id)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mencanangkan Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah sebagai rangkaian Bulan Inklusi Keuangan Oktober Tahun 2018. OJK menunjuk BNI sebagai bank perintis atau First Mover dalam mengembangkan budaya menabung sekaligus mencintai lingkungan hidup melalui program menabung di Agen46 atau Agen Laku Pandai BNI. Warga dilatih untuk menjual sampahnya kepada Agen46, dan hasil penjualannya pun ditabungkan melalui Agen46 sebagai kepanjangan tangan BNI.

Pencanangan Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah ini dilaksanakan di Gedung Olahraga Sunter, Jakarta, Selasa (30 Oktober 2018). Acara ini dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sondang Marta Samosir, Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah DKI dan Banten Duma Riana, Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Aji, Perwakilan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Momon Sulaiman, dan Walikota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau.

Pada kesempatan tersebut, OJK menyerahkan buku edukasi kepada perwakilan sekolah, yang dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat Agen46 bagi Bank Sampah kepada perwakilan sekolah. Selain itu, BNI juga menyerahkan apresiasi kepada siswa berprestasi dalam bentuk tabungan BNI Simpanan Pelajar (SimPel) kepada 5 siswa berprestasi dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Mereka antara lain Nabila Fauzia (SDN Sunter Agung 12, Juara 2 Mendongeng Festival Literasi Siswa Nasional Tingkat DKI Jakarta 2018), Winda Octaviani Fadilah (SMPN 21, Juara 1 OSN SMP Bidang IPS Provinsi DKI Jakarta), Ariya Dipankara (SMK 56, Juara 1 Bidang Software Aplikasi Internasiona dan Lomba Keterampilan SMK Tingkat DKI Jakarta 2018), dan M. Yudhan Azka (SMPN 173, Juara 1 Atletik Putra Tingkat Provinsi DKI Jakarta).

Kegiatan ini menghadirkan 200 siswa dari jenjang Pendidikan SD, SMP hingga SMA yang merupakan perwakilan dari seluruh siswa di Jakarta Utara dan 240 Kepala Sekolah se-Jakarta Utara. Pada kesempatan ini dilakukan sosialisasi dan simulasi transaksi menabung dengan sampah yang diperagakan BNI dengan siswa SDN 01 Rawa Badak. Selanjutnya sebagai penegasan status, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Isnawa Aji menyerahkan beberapa Surat Keterangan Bank Sampah kepada Bank Sampah yang berada di beberapa sekolah.
“Suatu kehormatan bagi kami program ini akan segera diimplementasikan di seluruh sekolah negeri di Jakarta Utara dengan jumlah siswa 120.620 di 220 sekolah,” ujar Tambok.

Sebagai rangkaian penutup acara, juga dilakukan talk show dengan narasumber dari OJK, BNI Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dimana para peserta yang hadiri diberikan kesempatan untuk melakukan dialog dan tanya jawab interaktif dengan para narasumber yang hadir. Kegiatan diakhiri dengan simulasi transaksi menabung yang dilakukan baik di mobil layanan BNI maupun di Bank Sampah Unit Sekolah yang sudah menjadi Agen46 oleh beberapa perwakilan siswa yang hadir.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mencanangkan Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah sebagai rangkaian Bulan Inklusi Keuangan Oktober Tahun 2018. OJK menunjuk BNI sebagai bank perintis atau First Mover dalam mengembangkan budaya menabung sekaligus mencintai lingkungan hidup melalui program menabung di Agen46 atau Agen Laku Pandai BNI.

Program Kombinasi
Program Ayo Menabung dengan Sampah ini merupakan kombinasi program edukasi keuangan dengan kepedulian terhadap lingkungan serta menjadi bagian upaya pembentukan karakter anak yang pandai menabung dan cinta lingkungan.

“Program Ayo Menabung dengan Sampah merupakan salah satu first mover Dalam Strategi Keuangan Berkelanjutan untuk meningkatkan Inklusi Keuangan yang dicanangkan OJK,” ungkap Tambok.

Adapun BNI SimPel merupakan produk tabungan yang diinisiasi oleh OJK dan dikolaborasi bersama dengan BNI untuk segmen siswa, mulai usia tingkat PAUD hingga sekolah menengah tingkat atas atau yang setara. Fitur yang menarik dan persyaratan diharapkan dapat mendorong minat menabung dan edukasi menabung sejak dini bagi para siswa. Peran BNI dalam kolaborasi ini adalah memastikan adanya nilai tambah yang dapat diterima oleh seluruh siswa yaitu memberikan kemudahan bagi anak-anak tersebut untuk menabung melalui pemberian rekening yang dilengkapi berbagai fasilitas perbankan.

Khusus BNI SimPel, selain fitur standar melalui ATM, juga dilengkapi dengan fitur transaksi melalui SMS banking dan yap! (Your All Payment), sehingga para siswa mulai terbiasa dengan transaksi menggunakan mekanisme digital, mengikuti trend yang ada di market. (jef)

BNI dan Kemenkumham Ajak Masyarakat Berdonasi melalui yap!

Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H Laoly (kiri) telah berhasil melakukan donasi menggunakan aplikasi yap! (Your All Payment) yang didampingi oleh Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta (kanan) pada acara Kumham-BNI Funwalk 2018 di Jakarta pada Minggu (28 Oktober 2018). Pada acara tersebut, BNI bersama Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI mengajak setiap orang yang hadir untuk berdonasi bagi masyarakat yang dilanda musibah Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah secara cashless dan cardless melalui aplikasi yap!.

JAKARTA:(Globalnews.id)- Dalam rangka memperingati Hari Dharma Karya Dhika 2018 (HDKD), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melaksanakan kegiatan Kumham-BNI Funwalk 2018 dan Layanan Masyarakat yang berbasis hak asasi manusia (HAM). Pada kesempatan yang sama, BNI mengajak setiap orang yang hadir untuk berdonasi bagi masyarakat yang dilanda musibah Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah melalui aplikasi yap! (Your All Payment) yang berbasis scanning QR (Quick Response) Code.

Hadir pada acara tersebut Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H Laoly, Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI Bambang Rantam Sariwanto, Inspektur Jenderal Kemenkumham RI Aidir Amin Daud, Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta dan Direktur Kepatuhan BNI Endang Hidayatullah di Jakarta, Minggu (28 Oktober 2018).

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, dalam acara tersebut, Kemenkumham RI menggandeng BNI untuk menerima transaksi pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam Kegiatan Layanan Masyarakat Berbasis HAM dan Aksi KUMHAM Peduli. Layanan masyarakat yang dimaksud berupa Pelayanan Pembuatan Paspor dengan target total pemohon maksimal sebanyak 500 orang, untuk Lansia (usia minimal 60 tahun, dan Disabilitas), Pelayanan Pemesanan Nama Perusahaan, hingga Unduh data. Selain itu dibuka juga kesempatan Konsultasi bagi masyarakat umum terkait Administrasi Hukum Umum (AHU), dan Pelayanan Pendaftaran Paten, Pendaftaran Merek dan Perpanjangan Merek, serta konsultasi untuk masyarakat terkait Kekayaan Intelektual.

“Dengan demikian, kegiatan ini juga merupakan perwujudan dukungan terhadap program pemerintah dalam memberikan kemudahan berusaha di Indonesia (Ease of Doing Business / EoDB),” ujarnya.

Selain bertujuan untuk mempererat hubungan kemitraan, BNI dan Kemenkumham bersama-sama mengajak hadirin untuk berdonasi bagi masyarakat di daerah bencana melalui aplikasi yap! yang menjadikan proses transaksi _cashless_ dan _cardless_. BNI juga menerbitkan *Kartu BNI-TapCash edisi khusus HDKD Kemenkumham 2018* untuk lebih mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kerjasama BNI dengan Kemenkumham terkait pembayaran PNBP telah berjalan sejak lama. Diantaranya kerjasama BNI dengan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) untuk pembayaran PNBP AHU dengan menggunakan aplikasi yap! serta Pelayanan Paspor pada Direktorat Jenderal Imigrasi dan PNBP Kekayaan Intelektual.

BNI berkomitmen untuk menyediakan layanan yang unggul dan produk yang inovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan transaksi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, yang meliputi Pembayaran gaji dan Tunjangan Kinerja, Penggunaan Fasilitas Integrated Cash Management dalam hal penyimpanan dan pengelolaan dana seperti BNI Direct, BNI e-Collection, BNI e-Tax, Pemberian fasilitas produk konsumer, pengelolaan dana pensiun, serta layanan produk dan jasa lainnya.

Untuk lebih melayani masyarakat yang melakukan pembuatan paspor, Kemenkumham juga bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk mengirimkan Paspor ke alamat pemohon.(jef)

BNI Dukung OJK Ajak Milenial Kenali Investasi


JAKARTA:(Globalnews.id) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memberikan dukungan penuh terhadap program Bulan Inklusi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menggagas peluncuran produk SiMUDA (Simpanan Pemuda dan Mahasiswa) RumahKu dan SiMUDA InvestasiKu. Melalui kedua produk tersebut, BNI memberikan sarana kepada para milenial untuk mulai berinvestasi sejak usia muda tanpa membebani keuangan mereka.

Produk SiMUDA RumahKu dan SiMUDA InvestasiKu diluncurkan pada Acara FinExpo & Sundown Run 2018 yang digelar di Jakarta pada Sabtu (27 Oktober 2018). Hadir pada acara tersebut Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, Kepala Eksekutif Ex-Officio Kementerian Keuangan Mardiasmo, dan Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati serta jajaran Pimpinan OJK dan Bank peserta.

Tambok menuturkan, melalui SiMUDA RumahKu para milenial dapat mulai berinvestasi untuk keperluan pembelian atau renovasi rumah, pendidikan, dan lain sebagainya. Setiap bulannya, BNI akan melakukan pendebetan dari rekening tabungan nasabah dengan jangka waktu fleksibel antara 1 sampai dengan 18 tahun. BNI juga menawarkan suku bunga yang kompetitif.

Dengan memiliki produk SiMUDA RumahKu, para milenial juga mendapatkan nilai tambahan yaitu perlindungan asuransi dari BNI Life SIMUDA Saving Protection tanpa premi. Melalui manfaat tersebut, milenial akan memperoleh pertanggungan santunan meninggal atau cacat yang disebabkan kecelakaan atau bukan kecelakaan. Maksimal pertanggungan untuk masing-masing tertanggung adalah Rp 6 Miliar.

BNI 30
Setelah memiliki SIMUDA RumahKu, milenial juga bisa mulai berinvestasi melalui SiMUDA InvestasiKu yang mendapat dukungan penuh dari BNI Asset Management (BNI AM). Produk investasi tersebut memiliki fitur investasi Reksa Dana BNI AM 30 (BNI 30) dengan jenis reksa dana indeks saham. BNI 30 itu mudah dimonitor serta transparan.

“Para milenial juga akan dibantu oleh tenaga ahli Pasar Modal dari BNI AM. Pembelian awalnya sangat murah yaitu hanya Rp 100 ribu serta proses pengelolaannya aman karena berada di bawah pengawasan OJK,” ujar Tambok.

Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati (kiri) menerima dua penghargaan yang diberikan oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara (kanan) pada Acara FinExpo & Sundown Run 2018 yang digelar di Jakarta pada Sabtu (27 Oktober 2018). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dinobatkan sebagai Bank Terbaik Implementasi SimPel/SimPel iB Kategori Pembukaan Rekening Tertinggi dan Bank Terinovatif Implementasi SimPel dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BNI menggenjot pembukaan rekening SimPel hingga mencapai sekitar 26.992 rekening SimPel dan 548 rekening SimPel Syariah, selama 3 hari terakhir ini. Jumlah tersebut menambahkan jumlah total rekening SimPel yang berhasil dibuka BNI hingga 30 September 2018 yaitu sebanyak 545.108 rekening

BNI Terbaik dan Terinovatif
Pada kesempatan, BNI dinobatkan sebagai Bank Terbaik Implementasi SimPel/SimPel iB Kategori Pembukaan Rekening Tertinggi dan dan Bank Terinovatif Implementasi SimPel Dalam FinExpo dari OJK. Penghargaan ini sangat beralasan karena BNI berhasil mencatatkan pembukaan rekening sebanyak 26.992 rekening SimPel dan 548 rekening SimPel Syariah itu, selama 3 hari terakhir ini. Rekening-rekening baru tersebut menambahkan jumlah rekening SimPel yang telah dibuka BNI hingga 30 September 2018 yang tercatat sebanyak 545.108 rekening. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui BNI SimPel telah mencapai Rp 50,34 Miliar.

“Dalam menggaungkan Bulan Literasi Keuangan dan meramaikan Financial Expo OJK ini BNI menggenjot pembukaan rekening SimPel baru dalam 3 hari terakhir ini. OJK bersama BNI memang terus mensosialisasikan Produk SimPel (Simpanan Pelajar) yang didesain khusus untuk menanamkan kebiasaan menabung kepada anak-anak sejak dini ini,” kata Corporate Secretary BNI Kiryanto.

Untuk terus mendukung Produk SimPel dari OJK, BNI telah mengerahkan BNI Layanan Gerak atau O-Branch untuk beroperasi di sekolah-sekolah serta melayani pembukaan rekening BNI SimPel selama acara berlangsung. Untuk ini, BNI juga mendapatkan penghargaan kedua yaitu menjadi Bank Terinovatif dalam Pengimplementasi SimPel dari OJK. (jef)

Belanja Cashless dan Cardless di Supermarket yap! Kini Hadir di Ranch Market

Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati (Kanan) dan Direktur Marketing PT Supra Boga Lestari Tbk (Ranch Market) Maria Suwarni (Kiri) mencoba langsung aplikasi yap! dari BNI untuk berbelanja di Ranch Market di Jakarta, Kamis (25 Oktober 2018). Aplikasi yap! memberikan kemudahan bertransaksi di Ranch Market dan Farmers Market secara cashless dan cardless

JAKARTA:(Globalnews.id)- Dalam rangka membangun cashless society serta menciptakan ekosistem digital yang mendukung, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menghadirkan yap! (Your All Payment) sebagai sistem pembayaran di Ranch Market, salah satu supermarket di Indonesia.

Implementasi sistem pembayaran non-tunai (cashless) dan tanpa kartu (cardless) melalui yap! di Ranch Market dimulai dengan uji coba oleh Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati, Direktur Marketing PT Supra Boga Lestari Tbk (Ranch Market) Maria Suwarni dan Direktur Finance PT Supra Boga Lestari Tbk (Ranch Market) Suryawati di Jakarta, Kamis (25 Oktober 2018).

Tambok P Setyawati menuturkan, BNI akan terus memperluas jaringan akseptasi aplikasi yap! di Indonesia. Kali ini BNI telah bekerja sama dengan Ranch Market untuk memberikan pengalaman transaksi cashless dan cardless ketika berbelanja di supermarket.

Melalui kerjasama tersebut, pelanggan hanya perlu memindai QR (Quick Response) Code yang muncul di mesin EDC (Electronic Data Capture) kasir Ranch Market. BNI juga telah menyiapkan promo khusus yaitu free voucher sampai dengan Rp 100.000 jika bertransaksi dengan menggunakan yap! di Ranch Market.

“Selain membuka outlet di berbagai tempat, Ranch Market juga menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari secara online melalui website www.kesupermarket.com. Pembelian yang dilakukan secara online tersebut nantinya dapat dibayarkan menggunakan yap!. Pengguna yap! hanya perlu memasukan email atau nomor handphone yang terdaftar pada aplikasi yap! pada payment page Kesupermarket. Selanjutnya, pengguna akan mendapatkan notifikasi pada aplikasi yap! untuk kemudian bisa dibayar dengan memilih sumber dana dan memasukan nomor PIN (Personal Identification Number),” ujar Tambok.

BNI menghadirkan yap! sebagai solusi pembayaran berbasis QR Code yang memiliki 3 sumber dana yaitu, Kartu Debit, Kartu Kredit dan uang elektronik (UnikQu). Dengan adanya kerjasama dengan Ranch Market, BNI akan mendapatkan berbagai benefit antara lain memperluas pangsa pasar BNI di sektor bisnis ritel dan konsumer, potensi penghimpunan dana pihak ketiga dan fee based income.

yap! juga diharapkan dapat menjadi top of mind pilihan masyarakat di semua lini usaha ritel, mulai dari groceries, food and beverages, logistics, transportation, entertainment, dan e-commerce. Kerja sama ini juga dapat menjadi langkah strategis untuk menjadikan BNI sebagai “One Stop Banking Solution” bagi pelaku usaha Ritel di seluruh Indonesia.(jef)

NPL TURUN, KREDIT BANK BTN TUMBUH DI ATAS RATA-RATA INDUSTRI

JAKARTA: (Globalnews.id)- Oktober 2018. Tren kenaikan suku bunga kredit tidak menekan pertumbuhan kredit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Per 30 September 2018, Bank yang telah berusia 68 tahun tersebut mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 19,28% secara tahunan (year on year/ yoy). Pertumbuhan kredit ini didorong kenaikan KPR Subsidi, karena Bank BTN telah resmi mendapat kucuran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Angka pertumbuhan kredit tersebut di atas rata-rata industri perbankan per Agustus lalu yang dicatat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 12,12%. Bank BTN berhasil mengucurkan kredit senilai Rp 220,07triliun per triwulan III 2018, naik dibandingkan triwulan III tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 184,50triliun.

“FLPP memberikan angin segar terhadap laju pertumbuhan kredit bagi Bank BTN lebih tinggi dan untuk mengoptimalkannya sekaligus mendukung target program sejuta rumah yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kami intensif menggandeng mitra swasta maupun pemerintah daerah agar penyerapan FLPP tepat sasaran,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat jumpa pers di Menara Bank BTN, Jakarta, Kamis (20/10).

KPR Subsidi yang memegang porsi 54,35% dari total KPR perseroan memang melaju kencang dibandingkan KPR non Subsidi. Secara keseluruhan KPR hanya tumbuh sebesar 21,81% yoy atau sebesar Rp 163,61triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 134,31triliun. Sementara KPR Subsidi melejit sebesar 30,11% yoy atau menjadi sebesar Rp 88,92 triliun lebih baik dibandingkan triwulan III/2017 yang mencapai Rp 68,34triliun sedangkan KPR non Subsidi tumbuh sebesar 13,22% yoy menjadi Rp 74,69triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 65,97triliun. Sementara sektor kredit konstruksi perumahan, Maryono menambahkan, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 17,41% yoy atau sebesar Rp 28,45triliun lebih tinggi dibandingkan triwulan III/2017 yang mencapai Rp 24,23triliun yang mengalir bagi para pengembang perumahan.

Seiring dengan laju pertumbuhan KPR, kontribusi Bank BTN dalam menyalurkan kredit kepemilikan rumah maupun kredit konstruksi properti terhadap Program Sejuta Rumah semakin besar yaitu mencapai 574.444 unit rumah, dengan nilai Rp 54,93 triliun per September 2018. Dari pencapaian tersebut sebanyak 408.350 unit rumah dibiayai dengan KPR Subsidi sementara sisanya dengan KPR Non Subsidi.

Sementara untuk kredit non perumahan, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,50% yoy menjadi Rp 19,67triliun dibandingkan triwulan III tahun lalu yang mencapai Rp 17,33triliun. Adapun kontribusi terbesar dari segmen kredit non perumahan adalah kredit komersial yang mengalir sebesar Rp15,05triliun sedangkan kredit konsumer tercatat mencapai Rp 4,6triliun.

“Kami terus melakukan inovasi produk untuk meningkatkan akses masyarakat memiliki hunian idaman, diantaranya baru-baru ini kami merilis KPR Gaeesss yang menyasar generasi milenial dan melakukan pilot project KPR Mikro dengan skema ABCG (Academy-Business- Community dan Government) bagi MBR untuk mengejar target pertumbuhan kredit di kisaran 19-20% tahun ini,” katanya

Laju pertumbuhan kredit yang kencang juga didukung oleh pengendalian rasio kredit macet yang prima. Non Peforming Loan (NPL) Bank BTN berhasil ditekan menjadi 2,65% per September 2018, angka tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,07%.

Dengan memoles NPL, laba perseroan berhasil dikerek sebesar 11,51% yoy menjadi sebesar Rp 2,236 triliun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2 triliun. Pertumbuhan laba BTN disokong pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat mencapai Rp 7,54triliun atau naik 15,29% dibandingkan triwulan III/2017 yang hanya sebesar Rp 6,54triliun. Pendapatan bunga bersih tetap terjaga karena Net Interest Margin (NIM) tetap tumbuh sebesar 4,35%. Pertumbuhan laba dan kredit mendongkrak aset Bank BTN menjadi sebesar Rp 272,3 triliun atau tumbuh 17,41% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 231,93triliun.

Di tengah persaingan mengail dana murah, Bank dengan kode emiten BBTN meraup Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 195,04 triliun atau naik 16,06% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp168,05triliun. Pertumbuhan dana simpanan Bank BTN tersebut berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Data OJK per Agustus 2018 menunjukkan DPK industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 6,88% yoy.

Pembiayaan UUS BTN Tumbuh 25,99%

Kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN terus memberikan kontribusi yang positif bagi perseroan. Hingga 30 September 2018, UUS BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp20,84 triliun atau naik 25,99% yoy dari posisi triwiulan III/2017 lalu yang hanya sebesar Rp 16,54 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) UUS pada triwulan III/2018 mencapai Rp 19,54triliun atau tumbuh 12,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 17,39triliun. Dengan melajunya pembiayaan, UUS yang berdiri sejak tanggal 14 Februari 2004 ini mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 226,28 miliar atau naik 9,68% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 313,77miliar . Dengan kinerja yang masih positif, aset UUS BTN menjadi sebesar Rp24,78 triliun per triwulan III/2018 atau naik 17,57% yoy dari posisi triwulan III tahun lalu yang sebesar Rp 21,08triliun.

Restrukturisasi di Palu

Sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan mengenai perlakuan khusus terhadap nasabah dan industri jasa keuangan yang terdampak bencana di Provinsi Sulawesi Tengah, Bank BTN telah memberikan fasilitas restrukturisasi kredit bagi para debitur yang terdampak gempa maupun tsunami di Sulawesi Tengah. Adapun jumlah debitur konsumer yang sudah mendapatkan fasilitas restrukturisasi berdasarkan data 23 Oktober 2018 adalah sebanyak 503 debitur. Sebagai informasi, berdasarkan laporan tim gabungan Business Continuity Management (BCM) tercatat sebanyak 7.870 debitur kredit konsumer yang sudah terinventarisi terdampak oleh bencana alam yang mengguncang 28 September lalu di Sulteng. Adapun nilai pokok kredit KPR dari debitur kredit consumer yang terdampak tersebut mencapai Rp 589 miliar. Hingga saat ini tim BCM masih dalam proses menginventarisi sekitar 931 debitur kredit konsumer di wilayah tersebut. Sebagai informasi, Bank BTN memiliki sebanyak 10.118 debitur kredit konsumer di Sulteng, dengan nilai pokok kredit keseluruhan senilai Rp 742,05 miliar.

“Untuk debitur yang rumahnya rusak, baik rusak ringan maupun berat diberikan sejumlah fasilitas restrukturisasi dengan ketentuan pola restrukturisasi grace period dengan jangka waktu 2 tahun, diskon tunggakan bunga dan denda hingga 100% dan pernyataan lancar bagi debitur yang terdampak sampai jangka waktu grace period berakhir, dan Bank BTN juga akan memberikan kemudahan persyaratan restrukturisasi,” kata Maryono.

Sementara untuk proses hapus buku, Maryono menjelaskan, hal tersebut berlaku untuk rumah atau agunan yang terkena dampak likuifikasi dan debitur menjadi korban meninggal dunia atau belum ditemukan maka kreditnya dapat diproses hapus buku untuk selanjutnya diusulkan hapus tagih. “Bagi debitur yang meninggal dunia atau belum ditemukan namun masih ada ahli warisnya dapat diproses asuransi jiwanya dengan persyaratan yang meringkan,” kata Maryono. Selain meringankan beban debitur maupun para ahli waris debitur, Bank BTN juga turut aktif menyalurkan bantuan bagi para korban yang terkena bencana tersebut. Bantuan berupa sembako, obat-obatan, selimut dan lain sebagainya dengan nilai lebih dari Rp 1,5 miliar sudah didistribusikan ke sejumlah wilayah di Palu, Donggala dan lokasi lain yang terdampak. (jef)