Arsip Kategori: ekbis

Gandeng BNI, Biaya Panjar Perkara e-Court MA Kini Dapat Dibayar Non-Tunai


Jakarta, 28 Agustus 2018 (Globalnews.id) — Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dalam pengembangan aplikasi e-Court yang memungkinkan pembayaran biaya berperkara di MA dilakukan secara non-tunai atau e-Payment. E-payment tersebut dapat diwujudkan melalui fasilitas BNI Virtual Account, yang memungkinkan para pencari keadilan untuk membayar biaya panjar perkara secara non-tunai dari berbagai channel BNI.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Sekretaris MA Achmad Setyo Pudjoharsoyo dengan Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Ketua MA Muhammad Hatta Ali serta jajaran direksi BNI di Jakarta, Selasa (28 Agustus 2018).

Herry Sidharta menuturkan, melalui aplikasi e-Court tersebut pengguna terdaftar dapat melakukan pendaftaran perkara (e-Filing) dan mendapatkan taksiran panjar biaya perkara secara online. Proses pembayarannya kemudian dapat dilakukan secara online melalui berbagai channel transaksi BNI, di mana MA RI telah terfasilitasi dengan BNI Virtual Account. Setelah pembayaran selesai, proses pemanggilan pihak yang berperkara juga dilakukan secara online (e-Summons).

Sistem e-Court ini akan memangkas waktu, menyederhanakan cara pembayaran, memudahkan pemanggilan, serta memudahkan Advokat untuk mengajukan gugatan secara elektronik tanpa harus datang ke pengadilan.

Salah satu keunggulan BNI Virtual Account adalah memungkinkan pengacara melakukan pengembalian pembayaran apabila terdapat selisih nilai putusan pengadilan dengan biaya perkara yang telah dibayarkan sebelumnya. Sesuai dengan semangat Digitalisasi pelayanan yang terus dikembangkan BNI saat ini, BNI siap mendukung implementasi e-Court MA RI pada seluruh Pengadilan di Indonesia, baik Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara), maupun Pengadilan Militer.

“BNI juga telah menyiapkan kemudahan bagi seluruh Advokat atau Pengacara di seluruh penjuru tanah air guna melakukan pembayaran biaya panjar perkara secara elektronik,” ujar Herry.

Dipilihnya BNI sebagai salah satu bank penyedia Virtual Account sebagai sarana pembayaran kepada pengadilan tempat mendaftar perkara karena BNI dinilai telah berpengalaman mengelola collection system (sistem penghimpunan) Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP. Fasilitas ini telah digunakan oleh berbagai lembaga pemerintahan, seperti pada Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dipakai untuk penerimaan PNBP Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Lintas Batas Negara, dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Pilihan.

Fasilitas BNI Collection ini juga digunakan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI untuk penerimaan pembayaran akta notaris dan paspor. Badan Pertanahan Nasional (BPN) juga memanfaatkannya untuk pembayaran PNBP Akta Tanah. Begitu pula pada Kementerian Kominfo yang digunakan untuk menghimpun pembayaran PNBP Frekuensi. Adapun pada Kementerian Keuangan dalam hal ini oleh Dirjen Bea Cukai, Fasilitas BNI Collection dipakai untuk PNBP Cukai. Pada Kementerian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Laut, Fasilitas BNI Collection untuk PNBP Jasa Kepelabuhanan. Di Kementerian Pekerjaan Umum, Fasilitas BNI Collection digunakan untuk menghimpun PNBP Sewa Rumah Negara, dan pada Kementerian Tenaga Kerja untuk pembayaran PNBP Tenaga Kerja Asing.

Untuk lebih meningkatkan pengelolaan Keuangan yang transparan dan akuntabel, BNI telah memberikan dukungan bagi Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan bernagai layanan cash management, BNI Corporate Card, Collection System pengelolaan PNBP dan solusi lain untuk kebutuhan pegawai mulai kartu tanda Anggota Mahkamah Agung, Penyaluran Gaji dan Remunerasi, Pemberian Fasilitas Kredit Rumah/BNI Griya, Kredit Tanpa Agunan (BNI Flexi), Kartu Kredit BNI dan Kebutuhan Tabungan pensiunan (BNI Simponi).(jef)

Pimpin Pembiayaan Sindikasi Proyek Jalan Tol Pemalang Batang, BNI Himpun Dana Tambahan Rp 1,9 Triliun dari Belasan Bank

(Ki-ka) Pemimpin Divisi BUMN & Institusi Pemerintah (BIN) BNI A.A.G Agung Dharmawan, Direktur Utama PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Supriyono, Direktur Teknik PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Arman D Panjaitan, dan Pemimpin Unit Sindikasi BNI Betty N Alwi sedang melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Tambahan di Jakarta, Senin (27 Agustus 2018). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menghimpun dana tambahan sebesar Rp 1,9 Triliun secara sindikasi dari 14 bank konvensional serta bank syariah. Total nilai proyek yang sebesar Rp. 7,49 Triliun tersebut, sekitar 70% atau Rp. 5,21 Triliun dibiayai secara sindikasi. Pada kesempatan sebelumnya, BNI sudah terlibat pembiayaan tersebut dengan porsi sebesar Rp 1,5 Triliun.

JAKARTA: (Globalnews.id)- Sebagai Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners (MLAB) pembiayaan proyek jalan tol Pemalang Batang, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menghimpun dana tambahan sebesar Rp 1,9 Triliun secara sindikasi dari 14 bank konvensional serta bank syariah. Total nilai proyek yang sebesar Rp. 7,49 Triliun tersebut, sekitar 70% atau Rp. 5,21 Triliun dibiayai secara sindikasi. Pada kesempatan sebelumnya, BNI sudah terlibat pembiayaan tersebut dengan porsi sebesar Rp 1,5 Triliun.

Pemberian tambahan kredit sindikasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit Tambahan di Jakarta, Senin (27 Agustus 2018) antara Direktur Utama PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Supriyono, Direktur Teknik PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Arman D Panjaitan, Pemimpin Divisi BUMN & Institusi Pemerintah (BIN) BNI A.A.G Agung Dharmawan, Pemimpin Unit Sindikasi BNI Betty N Alwi, dan segenap pimpinan bank peserta sindikasi.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, proyek jalan tol tersebut secara keseluruhan dibiayai oleh 19 Bank Konvensional dan 6 Bank / Anak Perusahaan Syariah. Dengan total dukungan BNI sebelumnya sebesar Rp 1,5 Triliun serta berperan sebagai MLAB untuk menghimpun pembiayaan tambahan, membuktikan bahwa BNI sangat aktif berkontribusi dan memimpin Sindikasi pembiayaan proyek-proyek infrastruktur.

Ki-Ka) Pemimpin Divisi BUMN & Institusi Pemerintah (BIN) BNI A.A.G Agung Dharmawan, Direktur Utama PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Supriyono, Direktur Teknik PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Arman D Panjaitan, Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidyakto, Wakil Direktur Utama Sumber Mitra Jaya Sumitra Gowindasamy, dan Pemimpin Unit Sindikasi BNI Betty N Alwi setelah selesai melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Tambahan di Jakarta, Senin (27 Agustus 2018

“Fasilitas ini sebenarnya adalah upaya BNI untuk menggalang perbankan nasional tidak saja bank umum tetapi juga perbankan syariah dan bank-bank daerah yang potensi pembiayaannya untuk infrastruktur patut diperhitungkan. Dengan berpartisipasi dan memimpin kredit sindikasi ini, BNI mendukung penuh program pemerintah yang salah satu memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Prinsip pembiayaan ini juga mempedulikan sosial dan lingkungan seperti ini untuk memitigasi risiko sosial dan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat sekitar sekaligus memotivasi untuk semua pihak untuk menjalankan pembangunan yang keberlanjutan,” ujar Kiryanto.

Dengan penandatanganan pemberian fasilitas pembiayaan sindikasi ini, BNI berharap peran bank-bank Syariah dan bank-bank daerah di dalam pembangunan infrastruktur semakin meningkat, sejalan dengan misi BNI sebagai bank komersial sekaligus Agen Pembangunan dalam menunjang pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang menjadi prioritas utama pemerintah.

Pada kesempatan sebelumnya, BNI telah aktif terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yaitu itu jalan tol ruas Kanci Pejagan, Pejagan-Pemalang, Semarang Solo, Solo Ngawi, Ngawi Kertosono, dan Surabaya Mojokerto. BNI juga aktif membiayai proyek infrastruktur lainnya seperti Pelabuhan Laut, Jalan Tol Trans Sumatera, Jaringan Telekomunikasi, Pembangkit Listrik dan Jaringan Transmisi Jarak Jauh. (jef)

Industri Asuransi Jiwa Indonesia Terus Tumbuh,Total Pendapatan Premi, Pembayaran Klaim & Manfaat serta Jumlah Agen Asuransi Meningkat


JAKARTA: (Globalnews.id)- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) telah menghimpun 58 data yang dirangkum dari perusahaan-perusahaan asuransi jiwa anggota, dari 59 perusahaan anggota. Hasil data yang telah diolah tersebut mencatat bahwa industri asuransi jiwa Indonesia, memiliki prospek pertumbuhan yang baik di tahun 2018 ini.

“Pendapatan, Investasi dan Aset Sampai dengan kuartal kedua 2018, AAJI mencatat Total Pendapatan Premi, Total Klaim & Manfaat, serta Jumlah Agen berlisensi industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan, meski total pendapatan mengalami perlambatan. Industri asuransi jiwa pada kuartal kedua 2018 mencatatkan total pendapatan (income), pertumbuhan industri senilai Rp89,73 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp116,35 triliun atau mengalami penurunan sebesar 22,9%,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (27/8).

Hendrisman menjelaskan, total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 104,3%. Nilai pendapatan premi ini lebih besar dibandingkan total pendapatan yang disebabkan nilai negatif dari hasil investasi yang cukup tinggi. Pada kuartal kedua 2018, Total pendapatan premi bertumbuh 5,5% sebagai hasil dari meningkatnya pertumbuhan total premi bisnis baru dan total premi lanjutan, menjadi Rp93,58 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp88,66 triliun.

Pertumbuhan total pendapatan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 9,5% dan berkontribusi sebesar 44,9%, selanjutnya dari saluran keagenan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara saluran distribusi yang ada sebesar 9,9% dengan kontribusi 39,3%, sementara saluran distribusi alternatif mengalami perlambatan 12,2% dan memiliki kontribusi sebesar 15,9%.

Dari sisi pertumbuhan bisnis baru, hal ini ditopang oleh meningkatnya kinerja saluran distribusi keagenan sebesar 27,9% dan saluran bancassurance yang naik 8,5%, dengan masing-masing berkontribusi sebesar 27,5% dan 55,7% terhadap premi bisnis baru.

Didorong Unit Link
Pertumbuhan industri masih didorong oleh jenis produk asuransi terkait investasi (unit link) yang berkontribusi 59,5% dari total premi, dan berkontribusi 52,4% dari bisnis baru. Sementara itu, produk tradisional berkontribusi 40,5% dari total premi, dan berkontribusi 47,6% dari bisnis baru. Jumlah investasi, pada kuartal kedua 2018 turut mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% menjadi Rp445,83 triliun.

Kenaikan jumlah investasi menjadi kontributor utama dari kenaikan total aset sebesar 1,2% menjadi Rp499,96 triliun dibanding pencapaian periode yang sama tahun 2017 senilai Rp493,99 triliun. Klaim dan Manfaat yang Dibayarkan Industri asuransi jiwa selalu berkomitmen untuk menuntaskan janji dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabah dalam membayarkan klaim yang sesuai dengan syarat dan ketentuan, baik klaim murni saat risiko terjadi, maupun penarikan dana sebagian, penebusan polis, anuitas, dan manfaat lainnya.

Pada kuartal kedua 2018, total klaim dan manfaat menjadi Rp60,78 triliun, meningkat 14,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp53,08 triliun. Proporsi terbesar pembayaran klaim dan manfaat adalah dari klaim nilai tebus (surrender) yang mencapai 57,3% dari total klaim dan manfaat, meningkat sebesar 16,2% menjadi Rp34,80 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp29,96 triliun. Peningkatan ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin tumbuh terhadap produk asuransi.

Klaim penarikan sebagian (Partial Withdrawal) berkontribusi sebesar 13,3%, turut naik sebesar 6,2% dibandingkan periode kuartal kedua tahun 2017, dari Rp7,61 triliun menjadi Rp8,08 triliun. Pada kuartal kedua 2018 ini, klaim kesehatan (medical), tercatat meningkat 9,1% menjadi Rp4,72 triliun, di mana peningkatan ini didukung oleh meningkatnya klaim kesehatan kumpulan sebesar 8,7% dan klaim kesehatan perorangan sebesar 9,7%.

Total Tertanggung dan Tenaga Pemasar Sampai akhir kuartal kedua 2018, pertumbuhan total tertanggung industri asuransi jiwa mengalami penurunan 9,0% dari 58.509.690 orang menjadi 53.271.946 orang, hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah tertanggung, baik perorangan maupun kumpulan, dimana banyaknya klaim nilai tebus (surrender) dengan proporsi terhadap total klaim mencapai 57,3%.

Berdasarkan catatan AAJI, Pada kuartal kedua tahun 2018, penetrasi asuransi jiwa yang dilihat dari besarnya jumlah tertanggung perorangan terhadap jumlah penduduk menunjukkan nilai di angka 6,6%.

Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bangsa, AAJI terus berkomitmen penuh untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat dengan merekrut dan mengembangkan tenaga pemasaran yang handal dan berkualitas melalui para anggotanya. Jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi pada kuartal kedua 2018, meningkat 5,7% yaitu menjadi 603.605 orang, dibandingkan dengan kuartal kedua 2017 sebanyak 571.117 orang, di mana 91,0% dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan.

AAJI juga mencatat, berdasarkan saluran distribusi pada kuartal kedua 2018: • Saluran Keagenan meningkat 5,9% menjadi 549.364 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 518.675 orang; • Bancassurance meningkat 7,1% menjadi 29.096 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 27.161 orang; dan • Saluran alternatif mengalami perlambatan 0,5% menjadi 25.145 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 25.281 orang. (jef)

Tingkatkan Literasi Keuangan, BNI Latih PMI Seoul Jadi Agen Laku Pandai

General Manager BNI Seoul Anisfu (Kanan) menyerahkan beasiswa kepada 5 orang PMI berprestasi di Seoul, Minggu (26 Agustus 2018). PMI tersebut merupakan mahasiswa Universitas Terbuka Seoul yang nantinya juga akan dilatih untuk menjadi Agen Laku Pandai BNI atau Agen46. Langkah tersebut dilakukan demi meningkatkan literasi keuangan, serta mempromosikan layanan remitansi dan tabungan BNI di kalangan PMI di Seoul dan kota-kota sekitarnya.

SEOUL: (Globalnews.id)- Sebagai satu-satunya Bank asal Indonesia yang memiliki cabang di Korea Selatan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) meningkatkan literasi keuangan di kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Seoul dan kota-kota di sekitarnya.

Kali ini penguatan literasi keuangan tersebut dilakukan dengan memberikan pembinaan untuk menjadi agen laku pandai BNI (Agen 46) bagi 5 PMI berprestasi. Kelima PMI tersebut juga mendapatkan beasiswa dari BNI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul karena berprestasi sebagai mahasiswa Universitas Terbuka.

Penyerahan Beasiswa dan pelatihan sebagai Agen46 tersebut dilaksanakan pada Upacara Penyerahan Ijazah Sarjana Mahasiswa Universitas Terbuka Korea di Seoul, Minggu (26 Agustus 2018). Hadir pada acara tersebut General Manager BNI Seoul Anisfu.

Anisfu menuturkan, sistem Agen46 merupakan kepanjangan tangan BNI dalam memberikan layanan perbankan. Agen46 membantu warga yang ingin mendapatkan layanan perbankan tidak perlu jauh-jauh mendatangi outlet atau kantor cabang BNI, cukup datang ke Agen46 – Agen46.

Agen46 dapat memberikan layanan perbankan mulai dari membuka rekening tabungan hingga menabung, serta menjadi penyedia layanan e-banking. BNI berharap PMI yang dibina menjadi Agen46 tersebut menjadi perpanjangan tangan dalam rangka mempromosikan produk-produk BNI terutama layanan remitansi dan tabungan kepada mahasiswa Universitas Terbuka Seoul dan PMI lainnya di Seoul.

“Skema keagenan tersebut sebelumnya sudah diterapkan oleh BNI Seoul pada para mahasiswa Indonesia yang saat ini telah tersebar di 10 titik kota di Korea Selatan atau dengan istilah tenaga internship. Rencananya skema tersebut juga akan kami terapkan dengan para PMI wisudawan Universitas Terbuka Seoul. Dengan memberikan pelatihan keagenan dan beasiswa, diharapkan mereka memiliki daya saing dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri ketika kembali ke Indonesia,” ujar Anisfu.

General Manager BNI Seoul Anisfu (Kedua Kiri), Rektor UT Seoul Ojat Darojat, (Ketiga Kanan), Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi (Kedua Kanan), Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri UT Seoul Dewi Artati Padmo Putri (Kanan) beserta 5 orang PMI penerima beasiswa di Seoul, Minggu (26 Agustus 2018

Ambassador Award
Dalam waktu yang berbeda, KBRI Seoul bekerja sama dengan BNI memberikan penghargaan Ambassador Award 2018 di Seoul, pada Minggu malam (26 Agustus 2018) kepada kepada masing-masing CEO terbaik dari perusahaan yang menerima PMI bekerja di Korea Selatan, PMI teladan, PMI Peduli Persatuan dan Diaspora Peduli WNI.

Ambassador Award 2018 merupakan bentuk apresiasi yang diberikan kepada pemilik perusahaan di Korea yang telah mempekerjakan dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak PMI dan sekaligus mendorong Warga Negara Indonesia (WNI) dan diaspora di Korea agar dapat terus berpartisipasi aktif dalam upaya mempromosikan seni dan budaya Indonesia serta menjaga persatuan dan kesatuan.

“Saat ini lebih dari 40,000 WNI bekerja di Korea Selatan terutama di sektor-sektor industri manufaktur. PMI Korea Selatan dapat dikatakan sangat beruntung karena mendapatkan gaji yang cukup tinggi. Untuk itu, KBRI Seoul dan BNI bekerja sama dalam hal inklusi keuangan salah satunya melalui Agen46. Misi utama yang ditanamkan adalah bagaimana agar PMI ketika kembali ke Indonesia memiliki tabungan yang cukup sebagai modal, dan dengan bekal pengalaman yang dimiliki dapat bekerja secara mandiri bahkan menciptakan lapangan kerja bagi yang lain,” ujar Anisfu.

Ambassador Award pertama kali diselenggarakan tahun 2016 dengan tujuan untuk mengapresiasi hubungan diplomatik yang terjalin sangat baik antara Korea Selatan dan Indonesia salah satunya melalui penyaluran tenaga kerja Indonesia di perusahaan-perusahaan di Korea Selatan.(jef)

Catatkan Kinerja Keuangan Positif, Bank DKI Raih 3 Penghargaan Sekaligus


Jakarta – (Globalnews.id):Catatkan kinerja keuangan positif pada triwulan II 2018, Bank DKI raih 3 penghargaan sekaligus pada acara Top Bank 2018 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Agustus 2018 oleh majalah BusinessNews Indonesia yang bekerja sama dengan ABRC (Asia Business Research Center), SGL Management, PPM Management, Melani K. Harriman & Associate, Alvara Strategi Indonesia, Investment & Financial Learning Center – IFLC, dan Yayasan Pengembangan Keuangan Mikro (Pakem). Pencatatan kinerja positif tersebut ditandai dengan pertumbuhan penyaluran kredit Bank DKI yang tercatat meningkat 9,34% dari sebesar Rp25,52 triliun per Juni 2017 menjadi Rp27,90 triliun per Juni 2018. Demikian disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta (13/08).
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi menyampaikan, pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang tumbuh 64,37% dari Rp351,62 milyar per Juni 2017 menjadi Rp577,96 milyar per Juni 2018. Pertumbuhan kredit di sektor mikro didorong oleh pengembangan jaringan kantor Bank DKI di lokasi-lokasi pasar di DKI Jakarta. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan meningkatnya rasio LDR Bank DKI per Juni 2018 yang tercatat membaik dari 72,07% per Juni 2017 menjadi 79,37% per Juni 2018. Selain itu, pertumbuhan penyaluran kredit juga dibuktikan dengan perbaikan rasio NPL Gross yang tercatat sebesar 3,82% YoY per Juni 2018 dari 4,73% per Juni 2017.
Membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent. Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan. Selain itu, Bank DKI juga melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit. Berbagai peningkatan kinerja keuangan tersebut telah mendorong pencapaian laba per Juni 2018 sebesar Rp356,39 miliar dengan total aset mencapai Rp46,43 triliun.
Borong 3 Penghargaan Top Bank 2018
Dengan meningkatnya kinerja keuangan tersebut, Bank DKI menambah prestasinya dengan mencatatkan 3 penghargaan sekaligus pada Top Bank 2018 yakni TOP BPD BUKU III 2018, TOP CEO Bank 2018 dan TOP Bank bidang Fintech–Transaksi Non Tunai. Top Bank 2018 merupakan penghargaan tertinggi di Indonesia yang diberikan kepada perusahaan Perbankan yang memiliki kinerja keuangan, produk, dan layanan terbaik, serta meiliki prospek bisnis dan berkontribusi tinggi dalam pembangunan nasional. Hal tersebut merupakan bukti bahwa Bank DKI terus meningkatkan kinerja keuangan maupun kinerja non-keuangan sepanjang tahun 2017.
Sebelumnya Bank DKI juga berhasil mendapatkan sejumlah pernghargaan diantaranya Most Promising Prepaid Smart Card For Smart City pada Produk JakCard dalam acara penghargaan Jawara Financial Indonesia 2018, Innovative Company in Digital Financial Services kategori Bank Pembangunan Daerah pada Indonesia Digital Innovative Awards 2018, The First Trendsetter E-Money Kategori Bank Pembangunan Daerah pada Infobank Banking Service Excellence Awards 2018. Yang tidak kalah membanggakan, Bank DKI juga berhasil mendapatkan Rekor MURI pada kategori Pelayanan STNK Secara Digital Dengan Sistem Pembayaran QR Code Pertama di Indonesia dari Museum Rekor Indonesia. (jef)

Angkasa Pura Logistik Kini Cashless dengan BNI


JAKARTA:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyediakan sistem pembayaran non-tunai atau cashless untuk pembayaran berbagai jasa yang disediakan oleh PT Angkasa Pura Logistik, salah satunya adalah layanan Total Baggage Solution. Biaya jasa dimaksud adalah mulai dari Jasa Pemeriksaan Kargo, Pos Pesawat Udara, dan layanan di Terminal Kargo milik PT Angkasa Pura Logistik dalam hal biaya jasa penanganan kargo dan pos.

Layanan-layanan yang tersedia dalam Total Baggage Solution antara lain pembayaran jasa bungkus (wrapping), jasa ikat (strapping), layanan di Regulated Agent untuk pembayaran biaya Jasa Pemeriksaan Kargo, hingga Pos Pesawat Udara.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Herry A Sikado dengan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji di Jakarta, Kamis (16 Agustus 2018).


Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menuturkan, BNI mengembangkan solusi khusus Virtual Account Debit untuk memberikan kemudahan pembayaran dan kontrol bagi pengguna jasa layanan Logistik dan Kargo. Selain itu, Virtual Account Debit juga mencegah adanya risiko penggunaan uang tunai. Usaha digitalisasi pelayanan perbankan tersebut juga didukung oleh adanya aplikasi yap! (Your All Payment) di area Total Baggage Solution bagi pengguna layanan wrapping dan strapping di Area Bandara di bawah kelolaan Angkasa Pura Logistik.

“Salah satu cara untuk mengefisiensikan waktu antrian adalah sistem pembayaran cashless atau non-tunai. Sistem pembayaran cashless dari BNI dimungkinkan dengan adanya Virtual Account Debit dan aplikasi yap! yang berbasis scanning QR Code. Kedua sarana pembayaran tersebut menghilangkan keharusan petugas untuk menyediakan uang kembalian sehingga pelayanan yang diberikan semakin cepat. Keluar masuknya uang juga akan tercatat dan terpantau dengan lebih baik,” ujar Susi.

“Angkasa Pura I sebagai induk perusahaan Angkasa Pura Logistik senantiasa mendukung langkah inovatif yang dilakukan anak perusahaannya, seperti kerja sama dengan BNI ini. Diharapkan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan pelayanan kepada customer dan efektivitas proses bisnis Angkasa Pura Logistik sehingga kinerja bisnis juga meningkat,” kata Devy Suradji.

Apotik Kimia Farma Kini Jadi Agen46 BNI


JAKARTA:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus memperluas jaringan Agen46 yang merupakan kepanjangan tangan BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke outlet-outlet bank. Kali ini, BNI menggandeng PT Kimia Farma (Persero) Tbk untuk menjadikan jaringan Outlet Apotik Kimia Farma sebagai Agen46, sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang lebih lengkap, mulai dari membeli obat-obatan, alat kesehatan, serta berbagai kebutuhan medis, melainkan juga beragam transaksi perbankan. Kerja sama ini menjadi bagian dari program percepatan literasi dan inklusi keuangan yang terus digelorakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sinergi kedua BUMN tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Keuangan Kimia Farma IGN Suharta Wijaya dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati di Jakarta, Rabu (15 Agustus 2018). Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Utama Kimia Farma Apotek Imam Fathorrahman dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menuturkan, Agen46 merupakan terobosan dalam mempercepat literasi keuangan yang terus dikembangkan oleh BNI. Program Agen46 ini dapat memberdayakan perekonomian masyarakat karena memudahkan pelaku usaha mikro dan kecil untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari setiap transaksi perbankan yang dilakukan. Disamping itu, Agen46 juga merupakan salah satu sumber utama pertumbuhan Pendapatan Berbasis Komisi (FBI) BNI.

Melalui kerja sama ini, akan ada 546 Outlet Apotik Kimia Farma di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Pulau Bali, dan Sumatera yang akan menjadi Agen46. Agen46 yang juga Apotik Kimia Farma ini akan memperluas jaringan Agen46 BNI yang hingga akhir Semester I Tahun 2018 telah mencapai 93.765 agen di seluruh Indonesia. Sistem Agen46 akan terintegrasi dengan sistem Smart Stock dari Kimia Farma yang memberikan informasi keluar masuknya stok obat-obatan.

“Selain hadir memberikan solusi transaksi financial bagi Kimia Farma, BNI juga hadir memberikan peluang bagi Kimia Farma untuk memaksimalkan pendapatan outlet apoteknya di seluruh Indonesia dengan menjadi Agen46. Sebagai Agen46, Apotik Kimia Farma dapat memberikan layanan keuangan antara lain pembukaan rekening BNI, setor, tarik, transfer dana, pembayaran cicilan, kartu kredit, dan lain sebagainya. Untuk pembelian langsung di apotik dapat dibayarkan hanya dengan sistem scanning QR Code melalui aplikasi yap!,” ujar Susi.

Dalam rangka mendukung industri farmasi, BNI memberikan layanan untuk Kimia Farma berupa Penyimpanan dan pengelolaan dana dalam bentuk produk-produk BNI, antara lain deposito, giro dan tabungan. BNI juga menyiapkan fasilitas Integrated Cash Management dalam hal penyimpanan dan pengelolaan dana seperti BNI Direct, Virtual Account, BNI e-tax, dan lain-lain.

“Selain itu, BNI juga memberikan Layanan Corporate Credit Card dan Individual Credit Card; Pemberian fasilitas pinjaman kepada pegawai Kimia Farma; hingga Pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), serta Layanan produk dan jasa perbankan lainnya,” ungkap Susi.(jef)

Dimulai di NTT, BNI Pionir Penyaluran KUR untuk Petani Garam

KUPANG: (Globalnews.id) – Pemerintah makin memperluas cakupan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan meluncurkan KUR Usaha Garam Rakyat sejak awal Agustus 2018. Sejalan dengan itu, maka BNI menjadi bank pionir dalam menyalurkan KUR kepada petani garam.
Penyaluran KUR untuk pertama kali kepada Petani Garam ini dilaksanakan secara simbolisasi bersamaan dengan acara Panen Raya Garam Rakyat mitra PT Garam di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14 Agustus 2018). Acara tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko, serta masyarakat Bipolo, Sulamu dan sekitarnya.


Kupang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi sentra garam, hal ini didukung oleh kondisi geografis, lahan, salinitas air laut, dan klimatologi. Untuk itu, Kementerian BUMN mendorong PT Garam untuk melakukan pengelolaan potensi garam ini dengan mendirikan unit produksi garam dengan sistem bagi hasil dengan warga setempat di Bipolo yang saat ini telah memiliki luas lahan 304 hektar (ha) dari potensi 7.700 ha.
Bagi masyarakat, adanya usaha garam di Desa Bipolo merupakan suatu keajaiban mengingat potensi penghasilan dari usaha garam lebih tinggi dibanding usaha yang saat ini digarap oleh sebagian besar masyarakat setempat. Mata pencaharian yang mendominasi adalah bercocok tanam padi atau jagung dan komoditas pertanian lain yang mengandalkan musim penghujan saja. Untuk itu, BUMN berperan penting dalam mendorong agar masyarakat memiliki pengetahuan dan semangat untuk dapat menjadi petani garam.
Dalam rangka meningkatkan potensi garam tersebut, BNI bersinergi dengan PT Garam dengan melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk dapat melakukan percepatan. PKS ini tidak hanya mengatur penyediaan permodalan, namun juga capacity buiding pengelolaan garam oleh rakyat.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto menyampaikan bahwa dengan kerja sama tersebut, BNI memungkinkan untuk menyalurkan KUR. BNI juga bekerjasama sama dengan PT Garam menggelar Capacity Building untuk memberikan pemahaman masyarakat bahwa menjadi petani garam itu lebih menguntungkan. Capacity Building tersebut juga memberikan pembinaan tentang cara meningkatkan Produksi Garam. Capacity building tersebut diiikuti oleh 100 petani dan calon petani garam.


Melalui sinergi BNI dan PT Garam ini petani akan mendapatkan berbagaoi manfaat, yaitu Pertama, mendapatkan pembinaan, akses pembiayaan, dan akses pasar hasil panen garam. Kedua, kualitas dan produktivitas sesuai dengan standar garam konsumsi dan industri nasional. Ketiga, harga jual garam lebih pasti dan lebih tinggi dari harga pasar.
“Dengan demikian pada akhirnya pendapatan dan kesejahteraan petani garam akan meningkat. Sinergi ini menjadi awal yang positif dan motivasi kami untuk terus berupaya dalam peningkatan kesejahteraan petani dan pengembangan dalam sektor produksi garam rakyat,” ujar Catur.


Sampai dengan bulan Juli 2018, penyaluran KUR BNI telah mencapai Rp 10,07 triliun atau 75% dari alokasi plafond KUR 2018 yang diberikan kepada BNI sebesar Rp 13,5 triliun. Khusus pembiayaan kepada sektor Garam, BNI telah menyalurkan kredit segmen kecil produktif sebesar Rp 7,4 miliar pada cluster-cluster garam binaan di Sumenep – Jawa Timur, Indramayu – Jawa Barat, dan Bipolo – NTT.
“Melalui program perluasan KUR kepada sektor garam dan dengan strategi sinergi BUMN-PT Garam, maka BNI yakin akan terus dapat meningkatkan pembiayaan ke sektor produksi, khususnya dengan penyaluran KUR sektor produksi di cluster-cluster produksi garam,” ujar Catur. (jef)

Literasi Keuangan & Kampanye AG 2018, BNI Hadiahi 2.000 Taplus Anak

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri) bersama Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati (kanan) ikut meramaikan parade 700 anak yang membawa simbol 45 negara peserta dan Cabang Olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018 di kawasan Car Free Day, Jakarta, Minggu (12 Agustus 2018). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung puncak perhelatan “Energy Rangers School Campaign 2018” yaitu kegiatan edukasi mengenai olahraga dan Asian Games untuk anak sekolah dasar di 15 kota di Indonesia, dengan menghadiahi sebanyak 2.000 anak pemenang berbagai lomba dengan tabungan BNI Taplus Anak.

JAKARTA:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung puncak perhelatan “Energy Rangers School Campaign 2018” yaitu kegiatan edukasi mengenai olahraga dan Asian Games untuk anak sekolah dasar di 15 kota di Indonesia, dengan menghadiahi sebanyak 2.000 anak pemenang berbagai lomba dengan tabungan BNI Taplus Anak.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memperluas program literasi keuangan dengan memperkenalkan produk tabungan secara dini kepada anak-anak usia sekolah dasar (SD), sehingga diharapkan nantinya akan menumbuhkan budaya menabung.

BNI juga mendukung upaya mengampanyekan kompetisi-kompetisi olahraga berskala internasional yang akan digelar di Indonesia, terutama Asian Games 2018 yang digelar mulai Agustus 2018, serta Para Asian Games pada Oktober 2018. Salah satu bentuk dukungan BNI terhadap pengembangan olahraga sejak dini tersebut dilakukan dengan memberikan tabungan BNI Taplus Anak kepada Lima atlet cilik berprestasi, yang beberapa diantaranya bahkan telah mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga internasional.

Puncak acara “Energy Rangers School Campaign 2018” dihelat di kawasan Car Free Day, Jakarta, Minggu (12 Agustus 2018). Hadir pada acara tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi,
Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak- Benny Bernard Arnold dan Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati. Pada acara tersebut, Tambok menyerahkan secara simbolis BNI Taplus Anak dengan Kartu Debit Edisi Khusus Asian Games kepada Samantha Edithso, atlet catur Indonesia yang baru saja memenangkan Juara 1 Rapid dan Juara 2 Blitz U12 Eastern ASIA CHESS CHAMPIONSHIP di Shanghai serta empat atlet cilik lainnya.

Pada acara yang dipusatkan di area parkir Sarinah ini, BNI turut meramaikan parade 700 anak yang membawa simbol 45 negara peserta dan Cabang Olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018. Salah satu kelompok peserta parade ini mengikutsertakan anak-anak yang mengusung simbol BNI Taplus Anak, sebagai salah satu kampanye pengenalan produk perbankan sejak dini kepada anak-anak.

Tambok menyebutkan, lebih dari 2.000 anak SD pemenang berbagai lomba dalam kegiatan _School to School Energy Rangers_ yang digelar di 15 kota sejak April 2018 akan menerima hadiah tabungan BNI Taplus Anak dengan Kartu Debit edisi khusus Asian Games. BNI dan Majalah CIA juga menyediakan lebih dari 35.000 Kartu Pos bertema Asian Games 2018 sebagai Kartu media untuk diwarnai oleh anak-anak dan akan mendapatkan Rekor MURI.

“Hari ini, akan diberikan rekor MURI dan kartu pos tersebut akan diserahkan kepada perwakilan atlet Indonesia yang hadir, sebagai simbol penyaluran energi atau semangat dari anak-anak Indonesia kepada para atlet Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018 dan mengharumkan nama Indonesia,” ujarnya.

Tambok menuturkan, sebagai Official Prestige Digital Banking Partner dari Asian Games 2018, perhatian BNI diarahkan kepada atlet-atlet cilik yang sudah menorehkan prestasi sejak usia dini. Atlet cilik ini akan menjadi idola di kalangan anak-anak. Untuk itu, BNI berharap atlet cilik dapat menjadi _role model_ dari segi prestasi dan kebiasaan menabung sejak dini. Agar pesan positif untuk menabung sejak usia kecil dapat tersampaikan dengan baik kepada anak-anak, BNI menghadiahkan Tabungan BNI Taplus Anak dengan saldo total Rp 70 juta kepada Samantha, dan 4 atlet cilik lainnya.

BNI Taplus Anak dirancang khusus agar dapat mengajarkan prinsip menabung kepada anak-anak tanpa melupakan sistem pengamanan yang ketat, antara lain dengan adanya batasan transaksi pada BNI Taplus Anak sebesar Rp 500.000 per hari, notifikasi SMS kepada orang tua untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh anak, dan makin hebat karena rekening ini bebas dari biaya pengelolaan rekening.

“Desain kartu BNI Taplus Anak juga dapat menggunakan fotonya sendiri atau desain bebas sesuai keinginan anak. Nantinya, pada saat anak menginjak usia 17 tahun, rekening BNI Taplus Anak akan secara otomatis dikonversi menjadi BNI Taplus Muda dengan nomor rekening yang sama,” ujar Tambok.

*Promo BNI*
Selama Puncak Acara “Energy Rangers School Campaign 2018” dilaksanakan, BNI juga memberikan beragam promo menarik yang juga diberlakukan sebagai bagian dari kampanye pengenalan produk-produk perbankan secara dini kepada anak-anak. Promo-promo tersebut antara lain berupa diskon hingga 72% untuk pembelian tiket pertandingan Asian Games 2018 di website resmi Asian Games 2018 (kiostix). Dimana pembelian tiket tersebut dapat menggunakan aplikasi yap! yang diterbitkan BNI untuk memberikan kemudahan transaksi non-tunai (cashless) dan tanpa kartu (cardless). Aplikasi yap! ini sangat cocok digunakan oleh kaum milenial.

BNI juga memberikan diskon 15% dengan Kartu Kredit BNI untuk pembelian merchandise Asian Games 2018 di Pop-up Store Jakarta dan Palembang. Disamping itu, BNI menerbitkan produk-produk edisi khusus Asian Games 2018 seperti Kartu Debit, Kartu Virtual Account Debit, Tapcash, dan Filantropi Card.

Energy Rangers School Campaign 2018 merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan oleh Majalah Anak CIA sejak bulan April hingga Oktober 2018. Inti acara tersebut adalah untuk memperkenalkan event-event olahraga penting bertaraf internasional kepada anak-anak sekaligus memperluas program literasi keuangan dalam bentuk pengenalan produk tabungan anak sejak dini kepada anak-anak pelajar sekolah dasar (SD).

Rangkaian “Energy Rangers School Campaign 2018” dilakukan di 100 SD terpilih di 15 kota di Indonesia untuk mengedukasi tak kurang dari 30.000 anak. Program tersebut digelar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Denpasar, Surabaya, Medan, Bandung, Palembang, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Pontianak, dan Cirebon. (jef)

Bank DKI Raih Penghargaan Top Bank Bidang Fintech – Transaksi Non Tunai

JAKARTA:(Globalnews.id)-Atas upaya mendorong penerapan transaksi non tunai, Bank DKI memperoleh penghargaan TOP Bank Bidang Fintech – Transaksi Non Tunai 2018 dari majalah BusinessNews Indonesia bekerja sama dengan Asia Business Research Center, PPM Manajemen, dan SGL Manajemen dalam Acara penghargaan Top Bank 2018 Awards.

Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Priagung Suprapto di Jakarta, (10/08). Selain penghargaan tersebut, Bank DKI juga menerima penghargaan sebagai Top BPD BUKU III 2018 dan Top CEO Bank 2018.

TOP Bank 2018 merupakan ajang penghargaan yang diberikan kepada sektor perbankan yang memiliki kinerja keuangan, produk dan layanan terbaik, serta memiliki prospek bisnisdan berkontribusi tinggi dalam pembangunan nasional. Penilaian TOP Bank 2018 dilakukan dengan menggunakan metode desk analysis&research terhadap laporan keuangan peserta dan melakukan market research di 6 (enam) kota besar di Indonesia.

Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Priagung Suprapto menyampaikan bahwa pihaknya memang terus mendorong penerapan transaksi non tunai khususnya di DKI Jakarta. Hal ini dilakukan dengan mendukung transaksi non tunai Pemprov DKI Jakarta melalui sistem Jakarta One, antara lain e-Retribusi, penyaluran transaksi untuk subsidi pangan dan subsidi transportasi untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar, Pajak Kendaraan Bermotor melalui pembayaran non tunai/ less cash dan digitalisasi STNK, yang bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya, e-samsat, e-ticketing, e-Parking, dan lain sebagainya.

Penerapan transaksi non tunai tersebut juga mencakup sektor pendidikan di DKI Jakarta, dimana Bank DKI turut berpartisipasi membangun Sistem Informasi Akuntabilitas Pendidikan Bantuan Operasional Sekolah – Bantuan Operasional Pendidikan (SIAP BOS BOP) berbasis Cash Management System (CMS) Bank DKI yang diberi nama CMS – SIAP BOS BOP. Bank DKI juga turut mendorong optimalisasi penerimaan pajak daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor.

Sebagai upaya meningkatkan kemudahan warga DKI Jakarta dalam pembayaran pajak daerah, JakOne Mobile saat ini sudah dapat dipergunakan sebagai alat transaksi dalam pembayaran Pajak Bumi & Bangunan dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan di DKI Jakarta.

Pada fitur pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Wajib pajak kini hanya perlu melakukan scan to pay pada fitur JakOne Mobile di kasir pembayaran SAMSAT DKI Jakarta. Adapun Aplikasi JakOne Mobile tersebut dapat diunduh melalui Google Play store pada android dan App Store pada IOS.

Untuk memudahkan transaksi, JakOne Mobile juga dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dengan menggunakan fitur scan to pay pada merchant-merchant yang sudah bekerjasama dengan Bank DKI. “Pengguna JakOne Mobile hanya perlu melakukan scanning pada QR Code yang disediakan oleh merchant-merchant yang sudah bekerjasama dengan Bank DKI antara lain warteg Kharisma Bahari, kantin-kantin di sekitar lingkungan Pemprov DKI, pedagang UMKM di pasar-pasar serta merchant lifestyle& Fashion seperti Bakmi GM, Breadlife, Haagen-Dazs, I-tasuki, Giordano, Moc dan lain-lain,” ujar Priagung.

Tahun 2018, Bank DKI juga mendapatkan beberapa penghargaan terkait dengan inovasi dan digital banking seperti Most Promising Prepaid Smart Card For Smart City pada Produk JakCard Jawara Financial Indonesia 2018, Innovative Company in Digital Financial Services kategori Bank Pembangunan Daerah pada Indonesia Digital Innovative Awards 2018, The First Trendsetter E-Money Kategori Bank Pembangunan Daerah pada Infobank Banking Service Excellence Awards 2018. Bank DKI juga mendapatkan Rekor Pelayanan STNK secara Digital dengan Sistem Pembayaran QR Code Pertama di Indonesia dari Museum Rekor Indonesia.(jef)