Mandalika:(Globalnews.id)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa ajang MotoGP Mandalika harus menjadi awal kebangkitan bagi UMKM khususnya di sektor otomotif. Menurutnya, sektor otomotif dapat membawa multiplier effect bagi sektor lainnya.
“Event MotoGP harus dijadikan momentum promosi pariwisata, perdagangan, investasi, tapi secara khusus kita ingin promosikan UMKM otomotif. Nanti event MotoGP yang akan datang saya harapkan produk kita terus menjadi lebih baik. Ini bisa menggerek banyak sektor termasuk garmen, makanan minuman, dan sektor lainnya,” ungkapnua saat meninjau Pameran Produk Unggulan UMKM Indonesia dan Festival Kuliner Mandalika di Pertamina Mandika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/3).
Menteri Teten menekankan bahwa pihaknya sudah menetapkan dua prioritas untuk pengembangan produk UMKM masa depan. Pertama ialah produk artisan dan kedua yaitu produk yang berbasis inovasi dan teknologi.
Menurutnya, event MotoGP menjadi momentum pengembangan produk artisan di sektor otomotif yang akan berdampak pada perekonomian NTB. Hal ini juga terlihat dari event World Superbike (WSBK) pada November 2021 lalu, di mana dampak positifnya sangat terasa signifikan.
“Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, terdapat tambahan pendapatan pajak hiburan sebesar 15%, pajak parkir 30%, serta pajak restoran dan hotel sebesar 15%. Data Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB juga menunjukkan gelaran WSBK mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 5,01–5,81% pada kuartal IV 2021 di Provinsi NTB,” tegas Menteri Teten.
“Efek peningkatan ekonomi tersebut tergambar dari peningkatan okupansi hotel, peningkatan omzet dari sektor jasa transportasi, serta para pelaku UMKM yang mengalami peningkatan penjualan selama event berlangsung. Dampaknya pesat. Kesuksesan WSBK lalu digunakan untuk kebangkitan sektor otomotif. Saya lihat UMKM ini banyak industri otomotif dan harus dijadikan momentum,” sambungnya.
Perlu diketahui, dalam ajang MotoGP Mandalika ini, UMKM yang difasiltasi oleh KemenKopUKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BI dan Pemda NTB telah mencapai 1.256 UMKM.
Jumlah tersebut dengan rincian KemenkopUKM menyiapkan 83 UKM Non Kuliner di Tenda A, yang terdiri dari kategori otomotif sebanyak 34 UKM, merchandise dan suvenir sebanyak 44 UKM, dan Kategori Healthy Product sebanyak 5 UKM.
Tak hanya itu, terdapat juga UMKM kuliner di Tenda B, di mana KemenKopUKM menyiapkan 44 UKM, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB bersama Grab Indonesia menyiapkan 45 UKM kuliner.
Selain itu, Kemenparekraf juga menyiapkan 300 UKM dalam bentuk planogram di Bandara BIZAM dan 10 Food Truck di Beach Park Mandalika, BI menyiapkan 83 UMKM di dalam sirkuit Mandalika.
Sebagai upaya untuk mempermudah dan mengenalkan produk-produk UMKM dari berbagai stakeholder yang membina UMKM, KemenKopUKM juga telah membuat e-katalog dan QR Code yang memberikan informasi tentang jenis, harga produk, kontak, media sosial dan marketplace dari UKM unggulan, yang ditempatkan di berbagai lokasi strategis di NTB.(Jef)