Arsip Tag: Bank BNI

BNI Gandeng Agung Sedayu Group

Jakarta:(Globalnews.id)-Kolaborasi perbankan dengan pengembang menjadi salah satu kunci sukses pertumbuhan di sektor properti sekaligus pemicu signifikan peningkatan distribusi Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Oleh karena itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bekerjasama dengan kelompok pengembang PT Agung Sedayu Group untuk mempercepat penyaluran KPR sekaligus merangsang pertumbuhan perumahan pada segmen primary market di Indonesia.

Sinergi kedua perusahaan ini ditandai dengan Penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) di Jakarta, Minggu (31 Januari 2021) yang dilaksanakan oleh Pemimpin Divisi Penjualan BNI Efrizal dengan Direktur III Agung Sedayu Group Belly Djaliel dan Direktur I Agung Sedayu Group Yohanes Edmond Budiman. Hadir menyaksikan acara Direktur Layanan & Jaringan BNI tersebut Ronny Venir serta Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies.

Ronny menyebutkan, sepanjang tahun 2020, KPR BNI telah mencatat pertumbuhan positif dengan nilai penyaluran hampir Rp 9 triliun, dimana market share BNI dibandingkan perbankan Indonesia berada pada peringkat ke-3, yaitu sekitar 10%. Komposisi terbesar KPR BNI adalah untuk segmen pembelian primary market. Untuk tahun 2021 ini, BNI akan tetap fokus pada segmen yang sama untuk pembelian rumah komersil dan subsidi di primary market.

Ronny menambahkan, Agung Sedayu Group merupakan salah satu pengembang terbesar dengan proyek perumahan prestisius yang berada pada Kawasan PIK 2. Kawasan tersebut berkembang begitu pesat dan menjadi penanda tingginya potensi bisnis pada proyek Agung Sedayu Group. Besarnya potensi tersebut telah mendorong BNI untuk bekerjasama dan siap memenuhi kebutuhan pembiayaan bagi konsumen Agung Sedayu Group.

Untuk mendukung kerjasama antara BNI dan Agung Sedayu Group, BNI telah menyiapkan beberapa kemudahan bagi nasabah. Kemudahan tersebut diberikan dalam bentuk fleksibilitas dalam cara pembayaran, yaitu Bebas Angsuran Pokok Hingga 2 tahun, Pemberian Suku Bunga Khusus, dan Proses Instant Approval (INSAP), yang memungkinkan persetujuan kredit dengan cepat dan simplifikasi dokumen bagi calon debitur. Disiapkan juga beberapa fasilitas lainnya yang khusus diberikan bagi konsumen Agung Sedayu Group.

Ronny menuturkan, Sebagai bentuk keseriusan BNI dengan Agung Sedayu Group, BNI akan menghadirkan satu outlet BNI di Kawasan PIK 2. Harapannya dengan pembukaan outlet tersebut dapat lebih mendekatkan seluruh layanan perbankan BNI kepada nasabah yang berada di lokasi PIK 2.

“Sejalan dengan semangat Digitalisasi, BNI juga menghadirkan kemudahan pengajuan KPR BNI melalui (e-form) yang dapat diakses melalui website www.bni.co.id atau melalui aplikasi BNI Mobile Banking, sehingga nasabah tidak lagi harus datang ke Cabang BNI. Semuanya cukup dalam genggaman, hal ini merupakan inovasi BNI untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah selama masa pandemi,” tutup Ronny.(Jef)

Ekosistem Keuangan BNI Sentuh Ponpes di Bondowoso, Ikan Nelayan Bisa Diekspor

Bondowoso:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mengembangkan pelayanannya dengan lebih inovatif untuk membantu usahawan mikro kecil dan menengah agar segera bangkit setelah didera pandemi Covid – 19.

Pelayanan ekstra yang melampaui jasa keuangan standar ini diberikan BNI dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, kali ini diterapkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al – Ishlah Bondowoso, Jawa Timur. Ponpes ini tepat sebagai lokasi percontohan pengembangan ekosistem keuangan BNI pada sektor perikanan darat.

Pembentukan ekosistem keuangan ini ditandai dengan kunjungan Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ines Rahmania ke Ponpes Al – Ishlah, akhir pekan ini. Pada kesempatan tersebut BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada sejumlah nelayan Bondowoso dan sekitarnya.

Acara tersebut disaksikan secara virtual oleh Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto. Hadir juga Wakil Pemimpin BNI Wilayah Malang Yugo Heriawan dan VP Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Ahmad Salman Somantri.

Dengan adanya ekosistem keuangan ini, upaya membantu para nelayan perikanan darat dan laut menjadi lebih lengkap dan menyeluruh. Sebelumnya, pelayanan keuangan masih sebatas transaksi keuangan Agen46 standar seperti pembukaan rekening para santri, sistem e-collection untuk penerimaan pembayaran santri, dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada mitra yang tergabung dalam ekosistem pondok pesantren Al – Ishlah.

Kini, dengan adanya sinergi BNI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan mitra start-up pelayanan mencakup seluruh kebutuhan nelayan perikanan darat, mulai dari kebutuhan benih ikan, menjamin penyerapan hasil panen, hingga menghubungkan produk-produk perikanan darat ke pasar ekspor.

Selain itu juga tersedia akses layanan perbankan lain dan juga pendampingan melalui Program Kemitraan. Petambak dapat mengakses pembiayaan dengan mudah dan murah, disertai pendampingan yang akan diberikan untuk meningkatkan produktivitas petambak.

Terdapat juga tambahan pelatihan keterampilan bagi Ibu-Ibu Nelayan dalam mengolah hasil laut, pelatihan pemasaran dan _packaging_, literasi keuangan, serta penjualan hasil perikanan darat di pasar ekspor melalui jaringan pasar mitra BNI. Agar berbagai fasilitas tersebut terpenuhi, BNI berperan dalam menginisiasi adanya kolaborasi berbagai pihak lain, termasuk dengan Kementerian Pertanian RI.

Pada kesempatan ini, KKP memberikan bantuan berupa gudang beku, dan paket peralatan pengolahan ikan kepada beberapa kelompok usaha perikanan di daerah Pasuruan dan Bondowoso. Selain itu KKP juga membagikan 500 paket Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) kepada santri Ponpes Al-Ishlah yang berisi olahan makanan ikan dan materi tentang kandungan gizi dan manfaat ikan.

Ines menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program Gemarikan yang dilaksanakan oleh KKP. Diharapkan hasil panen yang akan dihasilkan akan dibeli Pesantren untuk dikonsumsi oleh para Santri.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan, “BNI akan tetap terus mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia melalui peningkatan inklusi keuangan dengan memanfaatkan layanan perbankan baik pembiayaan, hingga penyimpanan, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera,” ujarnya.

Pembentukan ekosistem finansial di pondok pesantren ini merupakan bentuk dukungan BNI dalam meningkatkan Inklusi Keuangan di segala sektor. Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh KKP, potensi pengembangan bisnis pondok pesantren semakin besar. Begitu pula BNI dalam  menjawab kebutuhan dan permintaan pasar serta selaras dengan program DigiKU yang digaungkan pemerintah, maka implementasi Pengembangan ekosistem digital ini juga didukung dengan penggunaan teknologi digital berbasis aplikasi & data base yakni berupa BNI MOVE.

Komitmen BNI dalam mendukung kesejahteraan para pelaku UMKM khususnya di sektor kelautan dan perikanan tercermin dengan realisasi penyaluran KUR di BNI secara besaran yang telah disalurkan selama tahun 2020 sebesar Rp 21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia.(Jef)

Sambut 2021, BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan Transformasi

Jakarta:(Globalnews.id)-Pandemi Covid – 19 telah menyebabkan banyak tantangan bagi dunia usaha di tanah air hampir disepanjang tahun 2020. Namun, perkembangan yang terjadi selama Kuartal IV – 2020 menunjukkan bahwa perekonomian mulai menunjukkan pemulihan, meskipun tanda berakhirnya pandemi Covid – 19 belum terlihat jelas. Sejak akhir tahun 2020 hingga saat ini, pemerintah masih terus menjalankan kebijakan pembatasan aktivitas sosial dengan seksama untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19, sambil mempercepat program vaksinasi kepada masyarakat yang ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2021.

“PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI terus beradaptasi di tengah masa pemulihan dari Pandemi Covid-19 dan terus berupaya menumbuhkan bisnis, terutama pada triwulan terakhir tahun 2020, dengan fokus pada penguatan fundamental perseroan. Hasilnya cukup memuaskan. Dengan progam transformasi yang dilakukan, kami yakin bahwa kinerja BNI tahun 2021 jauh akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020,” jelas DirekturUtama BNI Royke Tumilaar di Jakarta Jum’at (29/1/2021)

BNI dapat mengelola imbal hasil dari aset – aset pencetak pendapatan perseroan dengan sangat baik, yang tentunya ditopang oleh kredit yang disalurkan pada 2020 sebesar Rp 586,2 triliun atau tumbuh 5,3% YoY. Di samping itu, pada Kuartal IV 2020 perseroan juga melakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan komposisi aset dan liabilities, sehingga pengelolaan dana perseroan dapat lebih efektif.

Pada tahun 2020, perseroan mampu menjaga NIM di level 4,5% melalui strategi manajemen biaya dana yang efektif. BNI mencatatkan biaya dana (cost of fund) yang terus mengalami perbaikan di setiap kuartalnya, terutama pada Kuartal IV – 2020 yang berada pada level 2,0% atau membaik 60 basis poin dari kuartal sebelumnya, sehingga cost of fund pada akhir 2020 turun menjadi 2,6% dari 3,2% di 2019.

Sementara itu, di tengah kondisi perkonomian yang menantang, Perseroan dapat merealisasikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp 11,9 triliun atau tumbuh 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2019, serta dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang hanya tumbuh 2,2% YoY. Kedua hal ini menjadi sasaran utama perusahaan selama masa pandemi untuk meredam tekanan pendapatan bunga yang turun 4,0% YoY dalam rangka pemberian stimulus restrukturisasi kredit kepada para debitur yang terdampak oleh pandemi, serta berkontribusi pada pencapaian pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) sebesar Rp 27,8 triliun pada akhir 2020.

Bekal PPOP tersebut menambah ruang bagi BNI untuk memupuk pencadangan yang memadai dalam menghadapi tantangan perekonomian di masa mendatang dan juga memberikan kekuatan untuk meminimalisir volatilitas keuntungan perseroan. Dimana pada tahun 2020, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,3 triliun disertai dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio berada pada level 182,4% lebih besar dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 133,5%.

*Intermediasi*

Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) masih dapat tumbuh berkat penyaluran kredit di tengah pandemi, sekaligus memastikan fungsi intermediasi perseroan tetap berjalan. Kredit BNI tersalurkan pada segmen korporasi, segmen bisnis kecil, dan payroll loan dari segmen bisnis konsumer yang memiliki risiko rendah.

Pada Desember 2020, penyaluran kredit di segmen korporasi meningkat 7,4% YoY menjadi Rp 309,7 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit kepada segmen bisnis kecil masih sustain sebesar 12,3% YoY menjadi Rp 84,8 triliun. Demikian juga kredit konsumer yang masih tumbuh 4,7% YoY menjadi Rp 89,9 triliun pada akhir tahun lalu. Pertumbuhan kredit segmen kecil terutama disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), adapun kredit konsumer sebagian besar tersalurkan dalam bentuk kredit pemilikan rumah dan payroll loan.

Penyaluran kredit tersebut ditopang oleh akumulasi Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada akhir tahun 2020, DPK tumbuh 10,6% YoY menjadi sebesar Rp 679,5 triliun. Strategi perseroan untuk terus fokus pada peningkatan dana murah tercermin dari rasio CASA pada akhir Desember 2020 yang berada di level 68,4% atau meningkat 160 bps secara YoY. Upaya perseroan dalam peningkatan CASA berhasil menekan biaya dana pihak ketiga. Dampak positif dari penurunan biaya dana pihak ketiga ini diteruskan oleh bank kepada nasabah dalam bentuk penurunan suku bunga kredit.

*Program Restrukturisasi Kredit*

BNI menjadi salah satu bank yang aktif mendukung upaya – upaya pemerintah menekan dampak Pandemi Covid – 19, mulai dari restrukturisasi kredit hingga program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). BNI telah membukukan pinjaman yang direstrukturisasi dengan stimulus Covid-19 sebesar Rp 102,4 triliun atau 18,6% dari total pinjaman. Dimana berdasarkan segmen bisnis, restrukturisasi kredit diberikan kepada segmen Korporasi sebesar Rp 44,2 triliun, segmen Menengah Rp 21 triliun, segmen Kecil Rp 28 triliun, dan Rp 9,2 triliun untuk segmen Konsumer.

Sebagian besar debitur yang mendapatkan fasilitas restrukturisasi pinjaman berasal dari sektor manufaktur 27,0% atau sekitar Rp 27,6 triliun; sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 15,4% atau sekitar Rp 15,8 triliun; dan sektor pertanian sebesar 12,6% atau sekitar Rp 12,9 triliun. Ketiga sektor ini terdampak paling parah oleh pandemi dan merupakan 55% dari total pinjaman yang direstrukturisasi karena Covid-19.

Untuk skema restrukturisasi, perseroan menggunakan beberapa skenario yang meliputi penjadwalan ulang pokok, penundaan pembayaran bunga, serta penurunan suku bunga. Pelaku usaha membutuhkan waktu untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19. Tanpa restrukturisasi kredit, pengusaha tentunya akan berat menyangga permodalannya. BNI berharap debitur yang telah memanfaatkan restrukturisasi ini untuk tetap survive.

Selain mendukung program Restrukturisasi Kredit untuk menekan dampak Covid – 19, BNI juga bersama – sama dengan bank – bank HIMBARA serta beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) berperan aktif dalam program PEN pada tahun 2020 lalu. Akumulasi Penempatan Dana Pemerintah dalam rangka PEN pada 2 tahap di BNI sebesar Rp 7,5 triliun.

Dari target penyaluran kredit dalam rangka PEN, BNI telah merealisasikan penyaluran kredit sebanyak Rp 28 triliun atau setara 3,7 kali dana PEN, di atas target Rp 22,5 triliun. Fokus BNI menyalurkan kredit ke segmen UMKM Rp 24,26 triliun atau 86,64% total penyaluran kredit dalam rangka program PEN.

*Bertransformasi*

Pada tahun 2021 ini, BNI akan melangkah dengan lebih optimis, setelah melalui tantangan yang cukup berat selama masa awal pandemi Covid – 19. Untuk itu, BNI telah menggulirkan Transformasi BNI yang secara resmi dimulai pada 27 Januari 2021.

Langkah – langkah transformasi yang disiapkan BNI akan memastikan perseroan tetap mampu tumbuh secara berkelanjutan. Manajemen telah menetapkan strategi untuk menjadikan BNI sebagai Lembaga Keuangan Yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja secara Berkelanjutan.

Pada saat pandemi seperti saat ini, dimana bisnis secara umum menurun, BNI berinisiatif melakukan transformasi sebagai upaya akselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan, serta menyempurnakan rencana jangka panjang BNI. Program Transformasi BNI ini berbasiskan value BNI RACE, yaitu Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented.

Dengan nilai – nilai BNI RACE yang diimplementasikan sehari-hari tersebut BNI pun dapat bersaing dengan kompetitor, mempersiapkan diri untuk melaju lebih kencang, memimpin persaingan, dan meraih kemenangan.(Jef)

Hadapi Pandemi, BNI Bertransformasi

Jakarta:(Globalnews.id)- Perbankan mengalami tantangan yang signifikan dalam melaksanakan fungsi intermediasinya akibat Pandemi Covid – 19. Untuk mengoptimalkan kembali fungsi intermediasi itu, perbankan perlu melakukan transformasi demi menjawab berbagai permasalahan yang muncul dengan solusi.

Demikian benang merah yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (27 Januari 2021) saat _sharing_ dalam Business Meeting BNI 2021 dan BNI Transformation Kick Off 2021.

Sri Mulyani mencatat, akibat pandemi, perbankan nasional mengalami perlambatan kredit hingga ke level terendah akibat permintaan terhadap pembiayaan bank yang menurun seiring kinerja korporasi yang tertekan, juga karena sikap perbankan yang semakin berhati-hati.

Kredit Modal Kerja bahkan memasuki zona kontraksi sejak Juni 2020, sehingga dapat memperberat upaya pemulihan ekonomi. Pemulihan ekonomi tidak dapat dipercepat hanya dengan mengandalkan APBN. Oleh karena itu, diperlukan langkah – langkah untuk normalisasi pertumbuhan kredit.

Dalam menghadapi berbagai goncangan, perbankan sudah mempersiapkan diri dengan permodalan yang cukup baik. Bank juga terus melakukan efisiensi sebagai dampak positif dari digitalisasi layanan. Bank juga terus menyesuaikan suku bunga yang diharapkan terjaga konsistensinya, agar upaya menormalisasi kredit.

Saat ini tengah berlangsung perubahan ekosistem yang muncul, seperti teknologi digital, shadow banking, hingga cloud computing. Perbankan harus memahami perubahan ekosistem ini dan melakukan langkah – langkah struktural, serta jangan terlena karena merasa besar. Diperlukan penguatan struktural, adanya transformasi digital, serta transformasi kerja.

“Tujuannya adalah karena kami ingin sektor perbankan tetap memiliki ketahanan, serta menjadi agen intermediasi yang efisien dengan tetap kompetitif. Saya berharap dalam situasi pandemi ini, sektor perbankan dan dunia usaha melakukan refleksi dan melihat secara teliti perubahan yang terjadi, _capture_ perubahan yang positif serta terus berupaya mengembangkan bisnis model dan daya saing, sehingga tidak hanya bisa beradaptasi tetapi bisa keluar dari krisis secara lebih cepat dan kuat,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah memiliki fokus masing-masing, di mana BNI akan fokus pada ekspansi bisnis di pasar global. Dengan mengandalkan jaringan Kantor Cabang Luar Negeri, BNI dapat membantu para pengusaha Indonesia mulai dari segmen UMKM hingga korporasi untuk Go Global, termasuk BUMN.

“Tentunya kehadiran BNI, sebagai bank BUMN di kancah internasional akan mengakselerasikan program BUMN Go Global,” ujarnya

Tidak hanya mengorbitkan pengusaha lokal, BNI juga dapat membiayai usaha-usaha kecil milik diaspora di luar negeri. Terdapat sekitar 6,64 juta diaspora di 16 negara yang dapat terbantu oleh kehadiran BNI. Tentunya peran KBRI, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Indonesia Investment Promotion Center (IIPC), serta asosiasi-asosiasi diaspora akan memperkuat kolaborasi ini.

*Optimis Menapaki 2021*
Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo mengatakan, “Langkah – langkah dan transformasi tengah disiapkan BNI untuk memastikan perseroan tetap mampu tumbuh secara berkelanjutan. Manajemen telah menetapkan strategi untuk menjadikan BNI sebagai Lembaga Keuangan Yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja secara Berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menegaskan bahwa disaat pandemi seperti saat ini, dimana bisnis secara umum menurun, BNI berinisiatif melakukan transformasi sebagai upaya akselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan, serta menyempurnakan rencana jangka panjang BNI. Program Transformasi BNI ini berbasiskan value BNI RACE, yaitu Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented.

“Dengan nilai – nilai BNI RACE yang diimplementasikan sehari-hari tersebut BNI pun dapat bersaing dengan kompetitor, mempersiapkan diri untuk melaju lebih kencang, memimpin persaingan, dan meraih kemenangan,” ujar Royke.(Jef)

Bencana Sulut dan Jabar: Berlanjut, Bantuan BNI untuk Korban Banjir

Pemimpin BNI wilayah Manado Koko Prawira Butar Butar menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban bencana

Jakarta:(Globalnews.id)-Bencana banjir melanda berbagai wilayah di Indonesia, setelah Kalimantan Selatan, kali ini bencana tengah merundung Kota Manado, Sulawesi Utara dan Bogor, Jawa Barat. Guna meringankan beban para korban, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui Program BNI Berbagi – Bersama Membangun Negeri.

Dari Jakarta, Corporate Secretary BNI Mucharom menuturkan, bantuan untuk korban banjir di Manado disalurkan pada Selasa (19 Januari 2021). Bantuan diserahkan langsung kepada masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di 3 lokasi Kelurahan Komo Luar, Kelurahan Mahawu, dan Kelurahan Dendengan. Adapun bantuan kemanusiaan ini berupa 500 paket pangan dan ratusan paket makanan siap saji. Penyaluran bantuan dilaksanakan oleh Pemimpin BNI Wilayah Manado Koko Prawira Butar-Butar.

“Kami berharap bencana tersebut dapat segera dapat ditanggulangi sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal. Kami membantu untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan masyarakat terdampak bencana selama masa tanggap darurat,” ujar Mucharom.

Mucharom juga mengatakan bahwa BNI akan segera menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban para korban banjir bandang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada berbagai bencana yang terjadi di awal tahun ini, BNI juga telah menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi korban banjir di Kalimantan Selatan, bencana gempa di Sulawesi Barat, banjir di Sulawesi Tenggara, dan tanah longsor di Jawa Barat. Bantuan bersumber dari Program Bina Lingkungan BNI dan donasi karyawan BNI yang dihimpun oleh Serikat Pekerja (SP) BNI.(Jef).

Kelola Aset, Taspen Percayakan pada Kustodian BNI

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendapatkan kepercayaan menjadi pemberi jasa kustodian untuk mengelola asset-aset PT Taspen (Persero). Kerjasama ini akan memperkuat sinergi kedua badan usaha milik negara (BUMN) tersebut, sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi kedua perusahaan pelat merah ini. Sebelumnya, BNI dan Taspen telah bekerja sama dalam hal pembayaran uang pensiun yang masih berjalan dengan baik sampai dengan saat ini.

Acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kustodian bertempat di Gedung Taspen, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat (15 Januari 2020). Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dan Direktur Keuangan Taspen Patar Sitanggang.

Sis Apik pada sambutannya mengungkapkan, Asset Under Custody (AUC) BNI per bulan Desember 2020 mencapai Rp 270,5 triliun dengan total nasabah mencapai lebih dari 200 institusi. Bila dibandingkan dengan akhir tahun 2019 lalu, AUC BNI Custody telah bertumbuh 9% dari AUC 2019 yang tercatat sebesar Rp 247 triliun, dengan penambahan nasabah baru pada tahun 2020 sebanyak 35 nasabah baru.

“Hal tersebut merupakan kepercayaan sekaligus prestasi bagi BNI. Kami masih dipercaya untuk melayani transaksi kustodian baik oleh nasabah existing maupun nasabah baru. Ditambah hari ini, BNI mendapatkan kepercayaan dari Taspen untuk melayani kebutuhan transaksi kustodian. BNI berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik untuk Taspen dan berharap kerjasama ini dapat meningkatkan bisnis kedua belah pihak,” ujarnya.

Gandeng Taspen Life

Selain penandatanganan PKS Kustodian, pada kesempatan ini dilakukan pula penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara BNI dengan Taspen Life tentang Kerjasama Penyediaan Produk Asuransi Jiwa Kredit dan Penyediaan Layanan Jasa Perbankan. PT Asuransi Jiwa Taspen atau Taspen Life merupakan perusahaan anak Taspen yang bergerak pada bidang asuransi jiwa.

Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Sis Apik Wijayanto dan Direktur Utama Taspen Life Ansar Arifin. Dengan adanya Nota Kesepahaman ini diharapkan dapat terjalin kerjasama yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak khususnya dalam hal pemberian pertanggungan asuransi bagi debitur kredit konsumer BNI.

“Melalui penandatangan Perjanjian Kerjasama dan MoU ini diharapkan menjadi langkah awal untuk terus meningkatkan hubungan kerjasama. Semoga kerjasama ini dapat mencerminkan perilaku Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif diantara sesama perusahaan BUMN yang memiliki core values yang sama, yakni AKHLAK,” ujar Sis Apik.(Jef)

BNI Tetap Penuhi Kebutuhan Transaksi Keuangan di Wilayah PPKM

Relationship manager sedang melayani nasabah BNI Emerald di lounge BNI Emeralld

Jakarta:(Globalnews.id)- Guna menekan penyebaran virus Covid-19, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sebagian wilayah Jawa dan Bali mulai dari 11 – 25 Januari 2021. Salah satunya menetapkan sektor keuangan harus terus beroperasi sebagai penyedia jasa yang esensial. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan siap memberikan pelayanan perbankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

BNI telah mengatur agar terdapat keseimbangan antara optimalisasi pelayanan dengan keamanan bagi pegawai dan nasabahnya dalam bertransaksi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengalihkan operasional sebagian outlet di kota dan kabupaten yang wajib mengimplementasikan PPKM minimal 30%, sehingga menekan potensi kerumunan dan pelanggaran _physical distancing_.

Di Jakarta, Minggu (10 Januari 2021), Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan bahwa penyesuaian sesuai dengan instruksi pemerintah yang menetapkan sektor-sektor esensial tetap beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

“Kami juga menerapkan pembagian shift kerja pegawai dan jam operasional yang lebih pendek di area zona merah. Outlet di zona merah beroperasi pada pukul 09.00 – 15.00, sedangkan di area non zona merah mulai 08.00 – 15.00 waktu setempat,” ujarnya.
“Info lengkap dan teraktual terkait cabang BNI yang beroperasi dapat diakses di tautan https://bni.co.id/id-id/kontak/lokator/cabangberoperasi ,” ujar Mucharom .

Mucharom juga mengatakan, BNI menyarankan nasabah untuk mengoptimalkan penggunaan layanan e-channel BNI, sehingga dapat tetap bertransaksi dari mana saja dan kapan saja dengan aman. Gunakan BNI Mobile Banking yang dapat melayani banyak transaksi. Apabila membutuhkan bantuan terkait layanan, BNI Call juga siap membantu nasabah selama 24 jam di nomor 1500046.

“Demi keamanan dan kenyamanan nasabah, BNI memastikan telah menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan kantor cabang. Perlindungan tersebut antara lain memeriksa suhu tubuh setiap orang yang masuk ke kantor cabang, menyebar _hand sanitizer_, melaksanakan disinfektan pada saat kantor tidak beroperasi, dan adanya pelarangan bagi pegawai BNI dan keluarganya untuk bepergian ke negara-negara yang dilaporkan menjadi lokasi wabah COVID-19.(Jef)

Ujicoba Smartfarming BNI Ditebar di 5 Propinsi

 Pegawai BNI sedang berbincang-bincang dengan debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI. Sebagai dukungan terhadap program ketahanan pangan, BNI memiliki program BNI Smartfarming yang dalam memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah dan mudah serta pendampingan yang memanfaatkan teknologi pertanian digital selama proses budidaya.

Jakarta:(Globalnews.id)-Ketahanan pangan nasional menjadi salah satu fokus utama pemerintah Presiden Joko Widodo. Pandemi Covid-19 yang belum diketahui masa berakhirnya semakin mendorong pemerintah untuk menggalang program pertanian guna ketahanan pangan nasional. Salah satu bentuk dukungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) adalah program BNI Smartfarming.

Melalui program tersebut, BNI terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Bahkan BNI turut melibatkan startup agri teknologi salah satunyq PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB) dalam menginisiasi program Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 sebagai program kegiatan untuk membantu petani meningkatkan hasil budidayanya.

Di Jakarta, Senin, (4 Januari 2021), Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan, program BNI smartfarming ini lebih menekankan nilai tambah pada peranan BNI dalam memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah & mudah, disertai pendampingan yang memanfaatkan teknologi pertanian digital selama proses budidaya. Program BNI smartfarming yang dihadirkan telah dipersiapkan agar sejak awal modal kerja pertanian diterima akan mendapat rekomendasi pertanian yang tepat, sistem pemupukan yang presisi, hingga penanganan hama dan pemanenan.

Di sisi lain, perbankan juga memanfaatkan smartfarming melalui dashboard dari aplikasi bertani untuk monitoring onfarm, pendampingan pertanian, yang muaranya untuk dapat memastikan kualitas kredit bank yang lebih baik dan inklusi keuangan di sektor pertanian.

“Memasuki musim panen, telah disiapkan fitur di dalam aplikasi agar mengakomodir hasil produksi petani diserap oleh offtaker mitra BNI. Dengan menempatkan alat sensor di lahan, maka kondisi tanaman sejak sebelum, saat tanam, pemeliharaan, hingga pemanenan dapat terpantau secara real time. Rekomendasi diperoleh dari alat sensor yang dapat menjangkau area hingga seluas 100 Ha akan terkoneksi dengan aplikasi yang disematkan ke dalam gadget berbasis android milik petani sehingga, kondisi lahan khususnya yang berkaitan dengan curah hujan, suhu, kondisi tanah (Ph), hingga kebutuhan pupuk dapat terdeteksi dengan mudah,” ujar Iqbal.

Dari sisi cost efficiency, maka rekomendasi dari sensor yang disematkan kedalam aplikasi di genggaman petani tidak hanya akan memudahkan petani, tetapi juga memberikan pola pertanian yang paling baik termasuk intensitas penggunaan pupuk. Dengan demikian, petani akan menjadi lebih produktif, lebih efisien dan efektif, hasil lahan/ladangnya mudah dijangkau pasar, serta akhirnya menjadi petani yang profesional dan berkualitas. Dengan volume hasil panen yang meningkat dan kualitas hasil yang lebih baik maka kesejahteraan petani akan semakin terjamin.

*Petani Sangat Terbantu*

Selama tahun 2020, beberapa kegiatan program smartfarming ini diimplementasikan di 6 (enam) titik di 5 (lima) propinsi di Indonesia dan manfaatnya telah dirasakan oleh para petani.

Salah satu petani dari Situbondo Fero Kamahendra menceritakan bahwa di daerahnya petani telah merasakan manfaat yang positif dari kehadiran program smartfarming ini, dimana selain mendapat dukungan permodalan untuk bertani, petani di daerahnya telah didukung dengan alat sensor, BNI benar-benar memperhatikan masyarakat pertanian di daerah kami.

Di tempat terpisah, Pujiono, petani di Malang menceritakan bahwa “dengan kehadiran BNI ke daerah kami, semangat petani semakin meningkat, bahkan lahan tidur yang sebelumnya kurang produktif telah dimanfaatkan sebagai lahan hijau untuk ditanami tanaman pangan dan hortikultura.

Ribut, petani lainnya di Banyuwangi, menceritakan “dengan dukungan seperti ini petani juga semakin mudah mendapat rekomendasi pertanian yang paling akurat dan hasilnya terlihat saat panen, dimana saat panen terakhir kami volume dan kualitas hasil panen meningkat”.

*Dukungan Penuh BNI*
Iqbal juga mengatakan, BNI diberbagai kegiatan juga memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa Soil and Weather Sensor yang digunakan untuk merekam kondisi lahan secara realtime dan memprediksi cuaca dan diharapkan mampu memberikan data pertanian yang lebih terukur serta presisi sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitasnya.

BNI smartfarming mensinergikan berbagai macam program dan produk seperti agen lakupandai (Agen46), penyaluran KUR Tani digital dengan BNI Move Agriculture, penyediaan kartu tani BNI untuk mendorong cashless transaction, dan digitalisasi budidaya pertanian presisi dan menghubungkan petani dengan offtaker.

Sebagai kelanjutan dari rangkaian kegiatan, BNI juga menggelar berbagai Webinar online dengan tujuan memberikan informasi kepada berbagai stakeholder terkait optimalisasi program BNI Smartfarming.

Komitmen BNI dalam mengembangkan smartfarming akan terus dioptimalkan pada tahun 2021, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani penerima KUR di sektor pertanian. Langkah itu juga diharapkan akan menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI. Hingga saat ini, BNI telah menyalurkan KUR pada sektor pertanian sebanyak Rp.7,21 triliun serta menyentuh lebih dari 285 ribu petani di seluruh Indonesia.

“Ke depannya program smartfarming akan dikembangkan melalui ekosistem pertanian digital agar penyaluran KUR dapat lebih ekspansif menyentuh petani seluruh nusantara sehingga dapat mendorong program ketahanan pangan nasional,” tutup Iqbal.(Jef)

Nasabah Emerald BNI tumbuh 12% didukung layanan Wealth Manajemen

Jakarta:(Globalnews.id)Sepanjang tahun 2020, dana kelolaan atau _Asset Under Management_ (AUM) nasabah Wealth di BNI mengalami pertumbuhan hingga mencapai Rp 154 triliun per 24 Desember 2020. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 12% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Di Jakarta, Sabtu (2 Januari 2021), Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan bahwa peningkatan terbesar terjadi pada AUM Reksadana yang tumbuh 37%, diikuti AUM Obligasi naik 15%, dan DPK tumbuh 10%. Komposisi tersebut tidak terlepas dari dampak penyesuaian suku bunga.

“Penyesuaian suku bunga turut memberikan pilihan yang lebih beragam bagi Nasabah BNI Emerald dalam berinvestasi. Tren menunjukkan bahwa nasabah cenderung mendiversifikasi aset dengan membeli Obligasi Pemerintah dan Reksadana,” ujar Corina.

Corina juga mengatakan, selama 2020 BNI aktif menawarkan obligasi Pemerintah baik itu Obligasi Ritel yang bisa dibeli melalui aplikasi BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking, serta Surat Utang Negara (SUN) melalui lelang yang diadakan Kementerian Keuangan RI setiap hari Selasa. Tercatat sepanjang 2020 BNI berhasil memasarkan Rp 5,27 triliun Obligasi Ritel Pemerintah.

“Di sisi lain, fee based income yang bersumber dari transaksi nasabah BNI Emerald mengalami pertumbuhan sebesar 17,5% dibanding pencapaian tahun 2019. Jumlah nasabah BNI Emerald mengalami peningkatan sebesar 12% year on year menjadi 92,097 nasabah per tanggal 24 Desember lalu,” ujar Corina.

Nyamannya Menjadi Nasabah BNI Emerald

Corina menambahkan, segala pencapaian tersebut tentunya didukung juga dengan adanya privileges yang diberikan kepada nasabah BNI Emerald yang selalu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan nasabah terutama di masa pandemi ini. Privileges tersebut seperti misalnya layanan gratis penyemprotan disinfektan untuk rumah nasabah prioritas, pemberian layanan swab tes gratis, hingga Passport Sameday Service langsung di Lounge BNI Emerald.

“BNI menjadi bank pertama yang mendukung Passport Sameday Service ini dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Prosesnya pun sangat cepat karena semua nasabah yang mendaftar langsung mendapatkan jadwal dari Relationship Manager. Nasabah pun bisa mengatur kedatangan sesuai jam yang sudah ditentukan serta tidak melanggar protokol kesehatan,” ujarnya.

Pada tahun 2021, BNI Emerald terus memfokuskan pengembangan bisnis wealth management dengan meluncurkan program-program menarik seperti Emerald Get Emerald dan Family Get Emerald program yang memberikan reward hingga Rp5 juta bagi nasabah yang mereferalkan 1 nasabah Private Banking. Nasabah baru tersebut akan mendapatkan free kartu kredit dan welcome rewards program hingga Rp 10 juta.

“Wealth Management BNI kedepannya akan terus mengembangakan berbagai inovasi, privileges dan program-program yang selalu mendukung kebutuhan nasabah setia Wealth Management BNI,” tutup Corina.(Jef)

Cash Management BNI Juara 1 Survei Euromoney

Nasabah menggunakan BNI Direct di rumahnya dalam mengelola keuangannya

Jakarta:(Globalnews.id)- Di tahun 2020, PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK kembali mendapatkan penghargaan sebagai No. 1 Indonesia Domestic Market Leader (Overall category Cash Management) dari Euromoney.

Sebelumnya BNI juga mendapatkan penghargaan dari Alpha Southeast Asia sebagai Best Cash Management Bank in Indonesia di tahun yang sama. Penghargaan tersebut dilakukan berdasarkan penilaian dari perusahaan-perusahaan yang telah memanfaatkan fitur, layanan dan keunggulan, serta kehandalan layanan cash management BNI.

Di Jakarta, Selasa 29 Desember 2020, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menyampaikan bahwa keberhasilan BNI dalam meraih penghargaan sebagai bank nomor satu dalam layanan cash management di Indonesia tidak terlepas dari kepercayaan nasabah dalam memilih BNI sebagai solusi untuk pengelolaan keuangan bisnis perusahaan.

Adapun fitur-fitur Cash Management BNI sebagai solusi terbaik nasabah, antara lain BNIDirect (Corporate Internet Banking), Solusi Pembayaran yang terintegrasi (Integrated Payment Solution), Virtual Account Debit dan Credit, Student Payment Center untuk Perguruan Tinggi, Corporate Billing, Pooling Account, BNI e-Tax, serta Open API for Corporate.

BNI senantiasa menerima dan mengapresiasi masukan serta perbaikan dari Nasabah selama ini, sehingga layanan cash management BNI menjadi semakin customized dan user-friendly.

Berdasarkan penilaian dari Euromoney, keunggulan-keunggulan cash management BNI dari sisi solusi, kualitas layanan, keamanan, efisiensi, tata kelola, sistem penanganan situasi darurat, dan after sales service menjadi faktor utama dalam menentukan pemenang No. 1 Indonesia Domestic Market Leader (Overall category Cash Management).

Susi juga menambahkan bahwa peningkatan layanan cash management di BNI dapat mendorong peningkatan dari sisi dana murah (giro) sebesar 27,6% dibanding periode yang sama di tahun lalu, serta peningkatan Fee-Based Income sebesar 16%. Selain itu, jumlah rekening institusi yang mempercayakan pengelolaan dananya menggunakan layanan Cash Management BNI juga meningkat tajam sebesar 27,1% dibandingkan periode tahun 2019.

Kedepannya, BNI yakin akan terus menjadi pilihan utama nasabah dan selalu menjadi yang terbaik dalam melayani nasabahnya dengan perbaikan-perbaikan tiada henti, untuk pengelolaan keuangan nasabah yang semakin efektif dan efisien. (Jef)