Jakarta:(Globalnews.id)- Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020 ini menjadi istimewa bagi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Perseroan mendapatkan dua award sekaligus dari Bank Indonesia (BI), yaitu Penghargaan Bank Konvensional Pendukung Pengendalian Moneter Rupiah dan Valas Terbaik serta Penerima Penghargaan Bank Peserta Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Kantor Pengelolaan Daftar Hitam Nasional (KPDHN) Terbaik Bank BUKU 3 dan BUKU 4.
Penganugerahan kedua penghargaan tersebut disaksikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo secara virtual di Jakarta, Kamis (3 Desember 2020), sebagai bagian dari rangkaian acara PTBI yang juga dihadiri secara daring oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta seluruh jajaran kabinet. Kedua penghargaan tersebut diterima oleh Komisaris Utama BNI Agus DW Martowardojo dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Penghargaan ini diberikan secara tahunan sebagai bentuk apresiasi dan sekaligus pengakuan BI kepada para mitra strategisnya yang telah mendukung pelaksanaan tugas-tugas bank sentral. Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara BI dengan para pelaku ekonomi, Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
BNI menyabet 2 dari 44 penghargaan yang diberikan BI pada kesempatan ini. BI menyiapkan 13 kategori penghargaan yang terdiri atas bidang pengelolaan stabilitas moneter dan sistem keuangan, sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah, pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah, serta pendukung kebijakan Bank Indonesia dan kontribusi perorangan.
Royke Tumilaar menuturkan, BNI menjadi salah satu bank nasional yang dinilai Bank Indonesia (BI) mampu terus menjaga komitmen dalam memberikan layanan yang prima dan solusi yang bernilai tambah bagi seluruh nasabah dan mitra pilihan utama. Dalam rangka menjaga komitmen tersebut, BNI secara konsisten terus melakukan perbaikan tiada henti baik dari aspek Kinerja, Compliance, maupun Tata Kelola Perusahaan. Komitmen itu berbuah hasil salah satunya ditandai dengan penghargaan BI tersebut.
Layanan transfer dana melalui SKNBI merupakan sistem kliring BI yang meliputi layanan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Layanan transfer dana melalui SKNBI BNI dapat dinikmati oleh nasabah di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan dukungan lebih dari 1.880 outlet BNI.
Jakarta:(Globalnews.id)-Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia, termasuk cara bertransaksi. Untuk turut memutus mata rantai penyebaran virus melalui uang tunai, pemerintah menghimbau masyarakat untuk menggunakan metode pembayaran cashless (non-tunai).
Selain produk kartu debit dan kartu kredit, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah memiliki kartu uang elektronik atau biasa disebut TapCash sebagai alternatif pembayaran. Masyarakat tidak perlu menjadi nasabah untuk dapat menggunakan BNI TapCash.
Demikian penjelasan Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, Jumat (20 November 2020).
Corina mengatakan bahwa TapCash bisa didapatkan di toko retail mitra BNI seperti Alfamart, Indomaret, Circle K, official store TapCash di e-Commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Dinomarket atau di vending machine yang tersebar di area transportasi. Hingga Oktober 2020, BNI sudah menerbitkan hampir 8 juta Kartu TapCash di seluruh Indonesia.
“Berbagai transaksi seperti membayar tarif kendaraan umum, jalan tol, parkir, berwisata, hingga berbelanja di mini market serta merchant-merchant lain yang telah bekerja sama dengan BNI, bisa dilakukan dengan TapCash. TapCash dapat menggantikan fungsi uang tunai sehingga transaksi dapat berlangsung dengan lebih mudah dan aman,” ujar Corina.
Demi memberikan lebih banyak kemudahan bagi penggunanya, BNI terus memperluas akseptasi TapCash ke seluruh pelosok negeri seperti Medan, Padang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado hingga Papua. Akseptasi TapCash di pelosok akan memudahkan penerapan salah satu protokol kesehatan yaitu pembayaran non-tunai di lokasi-lokasi wisata.
Corina menambahkan, “perluasan akseptasi transaksi tentunya harus diimbangi dengan perluasan akseptasi isi ulang (top-up). Pengguna dapat melakukan isi ulang melalui e-channel BNI, e-Wallet seperti LinkAja dan Gopay, serta e-Commerce seperti Shopee, Bukalapak, dan Blibli. Bahkan, TapCash juga telah dapat diisi ulang melalui aplikasi Jenius.”
“Segala kemudahan tersebut berhasil meningkatkan bisnis TapCash khususnya pada jumlah transaksi. Jumlah transaksi top up sampai dengan Oktober 2020 terdapat lebih dari 3,5 juta transaksi dimana jumlah tersebut meningkat sebesar 19,7% secara year on year (yoy). Selain itu, masyarakat dapat mengetahui info lengkap seputar TapCash baik akseptasi isi ulang, belanja, beragam desain, hingga berbagai program promo dapat dilihat di website TapCash.id,” tutup Corina.(Jef)
Disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Aster Panglima TNI – Mayjen TNI Madsuni (kedua kiri) dan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia – Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan (kedua kanan) menyerahkan secara simbolis Beasiswa kepada perwakilan Putra Putri TNI Polri yang Berprestasi di Jakarta, 10 November 2020. BNI dan 33 BUMN lainnya menyisihkan sebagian dari hasil usahanya untuk memberikan bantuan dana pendidikan kepada 2.200 putra dan putri prajurit TNI dan anggota Polri yang berprestasi dari 34 Provinsi di Indonesia
Jakarta:(Globalnews.id)-Putra – putri para prajurit TNI dan anggota Polri tetap meraih prestasi dalam pendidikannya di perguruan tinggi disaat orang tua mereka bekerja keras mengamankan tanah air dan bahkan mengharumkan nama baik bangsa Indonesia di kancah internasional. Terdorong oleh simpati terhadap perjuangan para prajurit TNI dan anggota Polri tersebut dan semangat gotong royong, 34 BUMN bersatu menyisihkan sebagian dari hasil usahanya untuk menyelenggarakan “Program Beasiswa Perguruan Tinggi Bagi Putra dan Putri TNI dan Polri”. Melalui program inilah, kini 2.200 putra dan putri prajurit TNI dan anggota Polri yang terpilih akan memperoleh bantuan dana pendidikan.
Program Beasiswa ini secara simbolis diberikan kepada beberapa putra dan putri TNI dan Polri berprestasi di Kantor Kementerian BUMN RI, Jakarta, Selasa (10 November 2020), bersamaan dengan Peringatan Hari Pahlawan. Hadir pada kesempatan tersebut Menteri BUMN Erick Thohir, Aster Panglima TNI – Mayjen TNI Madsuni, serta Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia – Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan. Hadir juga direksi dari BUMN-BUMN yang menjadi penyedia beasiswa, termasuk direksi BNI sebagai koordinator Program tersebut yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN.
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan, “hari ini, saya juga merasa bangga. Bahwa di tengah pandemi dan hiruk-pikuk penanganannya, BUMN terus membuktikan kontribusinya terhadap negeri. Kali ini melalui penyerahan beasiswa untuk putera-puteri berprestasi dari keluarga TNI dan POLRI.”
Tidak kurang dari 34 Badan Usaha Milik Negara, membuktikan diri untuk selalu peduli dan menjadi bagian dari keluarga besar TNI Polri. Beasiswa ini diberikan kepada putera-puteri TNI/Polri yang masih aktif bertugas. Tak lupa TNI/Polri menjadi penolong yang serba bisa, ada yang membantu menggali kuburan para korban Covid-19, ada yg harus membantu menjadi Tenaga Kesehatan, namun juga tetap menjalankan tugas utama yaitu menjaga keamanan dan keutuhan NKRI.
“Dalam kesempatan ini, saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman di 34 BUMN, yang telah bersama menginisiasi program yang sarat manfaat ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar TNI Polri atas dedikasi luhurnya dalam menjaga kesatuan NKRI,” ujar Erick.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menyebutkan bahwa melalui program ini, beasiswa diberikan kepada anak anggota TNI AD, TNI AL, TNI AU aktif, dan Polri dengan jumlah total peserta sebanyak 2.200 mahasiswa. Di mana setiap anak mendapatkan beasiswa sebesar Rp 5 juta. BNI sendiri menyalurkan bantuan pendidikan kepada 160 mahasiswa dengan nilai Rp 800 juta.
“Ini merupakan bentuk kepedulian BUMN terhadap tanggung jawab bela negara yang dibebankan kepada anggota TNI dan Polri, sekaligus menjadi upaya BUMN dalam meningkatkan sumber daya manusia yang unggul melalui Pendidikan,” ujarnya.
Beasiswa ini diberikan kepada anak-anak TNI dan Polri yang berada di 34 provinsi di Indonesia, dimana para mahasiswa tersebut merupakan putra-putri kandung anggota TNI dan Polri aktif dengan Pangkat Orang Tua maksimal Perwira Pertama atau setingkat. Penerima bantuan pendidikan adalah mahasiswa Perguruan Tinggi untuk Level DIII dan SI, minimal di Semester III dengan IPK ≥ 3,00.
Saat ini tercatat berbagai prestasi TNI dan Polri yang patut menjadi perhatian, yaitu prestasi Tidak terkalahkan dalam lomba Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 10 kali berturut-turut (TNI). Konsisten dilibatkan PBB dalam berbagai misi dunia (TNI). Masuk dalam 15 besar kekuatan militer terbesar di dunia (TNI). Indonesia menempati ranking 9 dari 142 negara teraman 2017 di dunia diatas Denmark, China, Belanda, hingga Jepang menurut versi survey Gallup (Polri).(Jef)
Jakarta:(Globalnews.id)- Sebagai _agent of development_, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bersinergi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan dukungan bagi pelaku UMKM khususnya yang merupakan binaan Kementerian Perdagangan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN). Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara *Direktur Jenderal PEN Kemendag* Kasan dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (5 November 2020).
Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto, dan Kepala Disperindag Cirebon Maharani Dewi.
Agus Suparmanto menerangkan bahwa pemerintah telah merilis 8 cara untuk mendongkrak ekspor bagi UMKM. Langkah tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan daya saing produk, penguatan produk dalam pemenuhan standar internasional, pelatihan bagi eksportir baru, khususnya UMKM, relaksasi kebijakan ekspor-impor, kemudahan pengajuan Surat Keterangan Asal (KSA) ekspor melalui penerapan affect nature dan stamp, meningkatkan fasilitas perdagangan melalui automatic authentication, memfasilitasi pembiayaan ekspor melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan peningkatan fasilitas dan layanan informasi promosi ekspor, business matching, pemanfaatan TEI, peningkatan penguatan perdagangan dalam negeri.
“Kita berharap hal tersebut dapat memberikan peluang bagi UMKM agar ekspor Indonesia dapat kembali pulih dan tumbuh,” ujarnya.
Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa berkat kerjasama tersebut, para pelaku UMKM binaan untuk mendapat pembinaan, akses informasi dan ekspor, serta dukungan permodalan dari BNI sehingga UMKM dapat produktif dan terus berkembang. Pengembangan yang diharapkan tidak hanya meliputi skala usaha, melainkan memiliki nilai tambah dan orientasi ekspor. Selain momen penandatangan MoU, dalam kegiatan tersebut juga diikuti dengan kegiatan lain, diantaranya penyerahan simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI kepada UMKM binaan, pengarahan Menteri Perdagangan, sarasehan, factory visit, serta pelepasan ekspor Cirebon ke kancah Global.
“Ini akan menjadi titik balik positif serta memberi dampak yang luas bagi UMKM, memberi akses kemudahan berupa produk perbankan baik pinjaman (KUR) maupun layanan perbankan digital seperti QR Code, EDC, dan lainnya. Dalam kata lain, melalui program ini UMKM dibekali capability untuk memiliki nilai tambah dan kompetitif agar dapat menembus pasar ekspor,” ujar Sis Apik.
Disamping dengan pembinaan dan pendampingan bagi UMKM, BNI terus mendorong geliat UMKM dengan dukungan melalui digitalized loan process (BNI Move) yang mampu memberdayakan UMK agar dapat naik kelas dan bernilai tambah. Berbasis smart database system, BNI Move memberikan feed ke user aplikasi yakni tenaga pemroses BNI di seluruh nusantara sehingga proses kredit dapat tersampaikan, termonitor, dan dijalankan dengan baik. Dengan BNI Move, aplikasi pintar yang mudah dalam genggaman proses kredit semakin mudah dan cepat.
Sis Apik Wijayanto juga menyebutkan bahwa kerjasama tersebut merupakan sinergi dari BNI selaku BUMN yang selalu berada di samping pemerintah untuk menyukseskan program-program yang ada.
“Setelah sebelumnya kami bersama Kementerian Perdagangan sehati dalam menggaungkan program ‘Bangga Buatan Indonesia’ serta dukungan UMKM di Semarang dan Yogyakarta, kini kami hadir, dan akan kembali bersinergi pada kesempatan berikutnya untuk tujuan yang baik, tidak hanya sekedar bermuatan ekonomi atau finansial, tetapi memiliki tujuan sosial dan humanis. Dengan komitmen ini kami harap BNI bisa berkontribusi lebih nyata untuk memajukan UMKM nasional ke kancah global,” tutupnya.
BNI tetap berkomitmen penuh dalam mendukung program pemerintah khususnya sektor ekonomi dan pemberdayaan UMKM. BNI secara konsisten menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta stimulus bagi nasabah peminjam terdampak Covid – 19 untuk merestrukturisasi ekonomi kecil & mikro, melakukan pendampingan, digitalisasi perbankan, digitalisasi proses kredit, hingga inisiasi program-program terkait. Untuk penguatan sektor riil, hingga periode 31 Oktober 2020 BNI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 17,02 triliun kepada 191.127 debitur.(Jef)
Jakarta:(Globalnews.id)- Menjadi bankir, bisa jadi merupakan mimpi sebagian orang. Lalu bagaimana jika selain menjadi bankir, diajak juga magang di luar negeri? Ini tentu menjadi idaman lebih banyak lagi para pencari kerja muda saat ini. Pengalaman menjadi bankir muda sekaligus berkesempatan magang di kantor – kantor cabang di luar negeri kini dapat menjadi kenyataan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Perusahaan satu ini membuka _Overseas Branch Internship Program_ bagi karyawannya yang lolos seleksi untuk magang di salah satu dari kantor cabang internasionalnya, yaitu Singapura, Tokyo, Hong Kong, London, New York, atau Seoul.
Sejatinya cabang-cabang BNI pada dasarnya selama ini telah digunakan sebagai _training ground_, bukan hanya untuk internal pegawai BNI, bahkan juga eksternal yang bukan pegawai BNI. Beberapa mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri sering belajar dengan melakukan proses magang di _overseas branches_ BNI.
_Overseas Branches Internship Program_ bagi pegawai BNI telah berjalan dari tahun 2017 dan saat ini semakin diintensifkan, serta akan dilaksanakan secara berkesinambungan, namun tentunya menyesuaikan kondisi pandemi Covid yang terjadi secara global. _Overseas Branch Internship Program_ ini sejalan dengan langkah Kementerian BUMN dalam 365 Hari Untuk Indonesia dengan terus mendorong BNI untuk Go Global.
Bagi BNI, _Overseas Branch Internship Program_ perlu dilakukan dalam rangka membentuk talent berprestasi optimal dan berwawasan Global. Melalui program ini, para BNI Hi-Movers (sebutan karyawan BNI) diharapkan dapat memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai _International Banking_ serta memiliki _net working_ yang luas. Bisnis International Banking ini perlu diperkuat karena menjadi salah satu _strength point_ dan _competitive advantage_ BNI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.
“BNI berkomitmen untuk _Go Global_, sehingga pengembangan kapasitas sumber daya manusianya juga diarahkan pada peningkatan literasi _International Banking_. Melalui Program _Overseas Branch Internship_ ini, kami akan memiliki _Pipeline Talent_ dalam bidang _International Banking_. Program ini juga menjadi sarana pengembangan pegawai, serta menjadi sarana retensi pegawai yang _High-Potential_,” ujar Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI Bob Tyasika Ananta di Jakarta, akhir pekan lalu.
BNI menerapkan persyaratan yang cukup ketat bagi pegawainya yang ingin lolos seleksi menjadi peserta Program _Overseas Branch Internship_, yaitu pegawai yang memiliki kinerja diatas rata-rata dan berpotensi tinggi. Pada saat melaksanakan program internship ini, para peserta selain melakukan proses belajar akan mendapatkan penugasan untuk memberikan gagasan inovasi terhadap proses bisnis di cabang tersebut. Diharapkan gagasan ini dapat membantu proses improvement yang senantiasa harus dilakukan.
Program _Overseas Branch Internship_ merupakan salah satu langkah yang diterapkan BNI dalam pengembangan _Talent Management_ – nya. Rangkaian program _Talent Management_ ini menjadi bagian dari implementasi 6 nilai utama “AKHLAK” yang diterapkan oleh Menteri BUMN RI Erick Tohir. Dimana _Talent Management_ BNI ini memenuhi salah satu dari nilai utamanya, yaitu Kompeten.
Nilai Utama Kompeten ini merupakan upaya terus menerus untuk meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab berbagai tantangan dan perubahan, termasuk kompetensi persaingan bisnis secara global. Upaya ini yang akan mewujudkan BUMN sebagai mesin penyedia talenta, terlebih talenta dengan kompetensi global.(Jef)
Jakarta:(Globalnews.id)- Siapapun yang berniat memulai sebuah bisnis dari awal, sepertinya layak memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terhadap para pelaku usaha kecil. BNI tengah menjalankan serangkaian program terintegrasi yang diharapkan dapat membawa pelaku usaha kecil, yang sedang merintis bisnisnya dari embrio, hingga kemudian berkembang menjadi pelaku usaha sukses yang berorientasi ekspor.
BNI membagi dua kelompok Program Pemberdayaan UMKM nya. Pertama, Program Pendampingan bagi UMKM dalam pengembangan usahanya. Kedua, Program Pembiayaan. Pada Program Pendampingan, BNI selalu menyertai pelaku usaha kecil sejak tahapan Peningkatan Kapasitas Produksi, berlanjut pada tahap pengembangan Nilai Tambah pada Produk dan Jasa UMKM, hingga akhirnya sanggup Menjangkau pasar Ekspor.
Adapun pada Program Pembiayaan, BNI siap dengan bantuan berskema CSR dan Program Kemitraan (ketika mereka masih Unfeasible dan Unbankable), lalu naik kelas menjadi Kredit Usaha Rakyat atau KUR (saat sudah feasible namun Unbankable), hingga akhirnya layak menjadi penerima kredit komersial (ketika pengusaha sudah feasible dan bankable). Tidak berhenti di pembiayaan, BNI juga fokus dalam mempertemukan UMKM binaan BNI dengan potential buyer baik dari Nasabah Menengah maupun Korporasi BNI sehingga tercipta value chain yang saling menguntungkan.
BNI mengajak pihak lain yang memiliki misi yang sama untuk membangun sebuah ekosistem pendukung UMKM agar mampu berkembang, baik start up, e-commerce, maupun fintech. Langkah ini dilakukan untuk mempertajam upaya digitalisasi UMKM sehingga mereka mampu mengakses pasar lebih luas lagi. Selain itu, di sektor produksi, BNI juga menggandeng mitra strategis dari kalangan start up untuk membentuk klaster-klaster spesifik berdasarkan produk yang dikembangkan, seperti program smartfarming dan klaster pertanian uggulan bekerjasama dengan RiTx, Agrosolutions, Agree serta klaster perikanan bekerjasama dengan Aruna, FishON, dan FisTX.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan BNI siap mendampingi UMKM untuk melalui masa sulit ini,” ujar Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto di Jakarta, awal pekan ini.
Setelah membawa UMKM menjadi Go Digital, tahap selanjutnya adalah membawa UMKM tersebut menjadi layak untuk GoEkspor. Para UMKM terpilih akan melalui rangkaian seleksi, mulai dari kurasi produk, kemudian masuk ke tahapan inkubasi dimana pelaku usaha diberi kesempatan untuk menjelaskan keunggulan produknya dan menyempurnakan konsep produknya. Kemudian, jika memungkinkan akan masuk ke tahap Scalling Up antara lain untuk memberikan modal kerja dari BNI agar UMKM dapat memperluas pasar, meningkatkan produksi, dan melakukan diversifikasi produk. Setelah itu, pelaku UMKM yang layak ekspor akan diajak memanfaatkan kantor-kantor cabang BNI di luar negeri untuk memperkenalkan produk-produk unggulannya kepada calon pembeli asing.
BNI memiliki pengalaman dalam membantu ekspor pelaku usaha asal dalam negeri. Saat ini, BNI mengangkat 250.000 UMKM untuk melek digital. BNI juga telah turut membantu 21,38% dari volume ekspor Indonesia. Selain itu BNI juga aktif menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR juga menjadi salah satu kredit yang diprioritaskan dalam program penempatan dana pemerintah.
Hingga akhir September 2020, BNI telah menyalurkan KUR senilai Rp 15,05 triliun dan tersebar untuk 170.569 debitur. KUR BNI ini tersalurkan pada berbagai sektor, antara lain ke sektor pertanian sebesar maksimal Rp 3,95 triliun; sektor perdagangan Rp 7,37 triliun; sektor jasa-jasa Rp 2,44 triliun; serta untuk sektor industri pengolahan senilai Rp 1,08 triliun.(Jef)
Jakarta:(Globalnews.id)-Di tengah kondisi perekonomian nasional yang penuh tantangan, perseroan terus mengambil langkah yang diperlukan untuk melakukan penguatan fundamental dengan tetap menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, dengan pertumbuhan yang selektif dan terukur.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta Selasa (27/10) memaparkan hingga akhir September 2020, Total Aset tumbuh 12,5% year on year (yoy) terutama dikontribusi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 21,4% yoy dari Rp 580,9 triliun pada Kuartal 3 – 2019 menjadi Rp 705,1 triliun pada Kuartal 3 – 2020.
Upaya menghimpun DPK dilakukan dengan menjadikan dana murah (CASA) sebagai prioritas utama yang dimaksudkan untuk dapat terus menekan cost of fund. Saat ini CASA BNI berada pada level 65,4% dengan cost of fund 2,86%, atau membaik 30 bps dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,24%. DPK tersebut menopang penyaluran kredit BNI yang tumbuh 4,2% yoy, dari Rp 558,7 triliun pada Kuartal 3 tahun 2019 menjadi Rp 582,4 triliun pada Kuartal 3 tahun 2020.
Namun dalam hal ini, Manajemen lebih berfokus pada perbaikan kualitas aset, salah satunya dengan cara melakukan assessment secara komprehensif dan intens untuk memantau debitur-debitur, mengingat kondisi ekonomi yang menantang di tengah pandemi ini.
Perseroan mencatat Pendapatan Bunga Bersih pada Kuartal 3 tahun 2020 tumbuh negatif yaitu -0,8% yoy. Namun penurunan tersebut dapat diimbangi dengan upaya penurunan beban bunga yang signifikan sebesar -8,0% yoy sehingga NIM pada Kuartal 3 tahun 2020 mencapai 4,3%.
Sementara itu, dari sisi pendapatan non bunga (Fee Based Income), BNI mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,2% yoy, membaik dibandingkan kuartal kedua yang lalu yang tumbuh 3,2%. Adapun laba bersih hingga Kuartal 3 tahun 2020 dibuku sebesar Rp 4,32 triliun atau turun -63,9% yoy.
Penurunan ini merupakan bagian dari upaya BNI untuk memperkuat fundamental keuangan bank dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa mendatang, yaitu dengan melakukan pembentukan pencadangan yang lebih konservatif sehingga rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio hingga Kuartal 3 tahun 2020 berada pada level 206,9% lebih besar dibandingkan Kuartal 3 tahun 2019 yang sebesar 159,2%.
Optimalisasi Layanan Digital
Kebutuhan layanan perbankan digital semakin meningkat selama masa pandemi ini, antara lain BNI Mobile Banking yang menjadi salah satu preferensi utama bagi nasabah untuk bertransaksi. Hingga September 2020, volume transaksi melalui BNI Mobile Banking tumbuh 80,4% yoy. Adapun jumlah transaksi meningkat dari 142 juta pada Kuartal 3 tahun 2019 menjadi 211 juta transaksi pada Kuartal 3 tahun 2020 atau meningkat 48,1%.
Kedepannya layanan perbankan digital akan semakin menjadi ujung tombak.
Pengembangan Digital Banking akan dilakukan tidak hanya untuk menghasilkan produk dan layanan keuangan digital yang mendukung inklusi keuangan dan meningkatkan customer engagement, namun juga digitalisasi pada proses bisnis internal yang melahirkan produktivitas dan efisiensi.
Partisipasi Aktif dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Dalam menghadapi dampak pandemi, BNI secara aktif melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang berkinerja baik namun bisnisnya terdampak Covid-19. Dalam perkembangannya, hingga akhir September 2020, BNI telah memberikan restrukturisasi kredit sebesar Rp 122,0 triliun atau 22,2% dari total pinjaman yang diberikan, kepada 170,591 debitur, yang mayoritas adalah debitur sektor perdagangan, restoran, dan hotel, sektor jasa usaha, serta manufaktur.
Selain itu, BNI juga mendukung upaya pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui optimalisasi penempatan dana dari pemerintah dalam bentuk penyaluran pinjaman modal kerja pada pelaku usaha yang berorientasi ekspor, padat karya, dan ketahanan pangan. Pada tahap pertama, pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp 5 triliun, kemudian pada tanggal 24 September 2020, pemerintah kembali memberikan tambahan penempatan sebesar Rp 2,5 triliun.
Tujuan dari penempatan dana ini diharapkan akan menambah daya ungkit penyaluran kredit oleh perseroan hingga 3 kali. Hingga 20 Oktober 2020, BNI telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 21,1 triliun, yang mayoritas (70%) disalurkan pada segmen kecil terutama melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hingga akhir September 2020, BNI telah menyalurkan KUR senilai Rp 15,05 triliun dan disalurkan untuk 170.569 debitur. KUR BNI ini tersalurkan pada berbagai sektor ekonomi, antara lain ke sektor pertanian sebesar Rp 3,95 triliun; sektor perdagangan Rp 7,37 triliun; sektor jasa usaha Rp 2,44 triliun; serta untuk sektor industri pengolahan senilai Rp 1,08 triliun.
Pemberian restrukturisasi kredit dan tambahan modal kerja ini kami harapkan dapat meningkatkan ketahanan bisnis debitur ditengah krisis akibat pandemi covid-19. Harapannya, saat Covid-19 dapat ditanggulangi, bisnis debitur dapat kembali ke arah yang lebih baik.
Tumbuh Dengan Sehat & Hati-Hati
Manajemen telah menelaah seluruh situasi terkini yang penuh tantangan dan menetapkan hal-hal yang menjadi prioritas bagi perusahaan dalam melangkah ke depan. Pertama, melanjutkan pengawasan dan Analisa terhadap kualitas kredit, serta menyiapkan pencadangan yang sesuai. Kedua, memperkuat manajemen risiko melalui transformasi proses perkreditan dan peningkatan budaya risiko. Ketiga, pertumbuhan bisnis yang tidak hanya fokus pada segmen korporasi, namun juga pada segmen kecil dan konsumer. Keempat, mempertajam kemampuan layanan digital sebagai ujung tombak dalam meningkatkan bisnis.
Implementasi dan paduan kebijakan ini akan dapat membantu perseroan untuk menghadapi tantangan bisnis kedepan. Manajemen akan terus mencermati perkembangan dari pandemi covid-19 ini serta memastikan perbaikan fundamental dapat tercapai sebagai basis pertumbuhan yang kuat untuk perseroan di masa mendatang.(Jef)
Jakarta:(Globalnews.id)-Dikalangan generasi muda masa kini, wirausaha sosial adalah salah satu pilihan populer anak muda untuk berkarya dan berkontribusi untuk sesama. Dalam keterbatasan, mereka bergerak membangun usaha untuk memberdayakan masyarakat. Makna cinta tanah air mereka aplikasikan dalam usaha sosial yang bukan hanya bukan mengejar profit, namun juga dapat menjadi solusi bagi masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Seperti sosok Meybi Agnesya Founder Timor Moringa yang bergerak meningkatkan kesejahteraan petani di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui inovasi produk daun kelor. Ada juga Afidha Fajar Adhitya (Founder Ebony Watch) yang berhasil membangun brand jam tangan dari Klaten hingga menembus pasar dunia melalui pemasaran digital. Lihat juga, Adhika Mahardhika (Founder Agradaya). Dia sukses memberdayakan lebih dari 300 petani dengan inovasi produk rempah kekinian.
Ada banyak anak muda lainnya yang telah melakukan aksi nyata melalui wirausaha sosial di daerah masing-masing dengan segala keterbatasan dan kreativitasnya. Menyambut Hari Sumpah Pemuda 2020, BNI bersama Rumah BUMN BNI dan Ayo Naik Kelas ingin kembali menggelorakan semangat cinta tanah air dan nasionalisme kepada generasi muda melalui UMKM MUDA VIRTUAL WEEK SPESIAL SUMPAH PEMUDA pada 20 – 26 Oktober 2020 dengan tema MUDA, BERDAYA dan BERDAMPAK. Event ini dilaksanakan secara virtual di official social media Rumah BUMN BNI dengan menghadirkan anak-anak muda yang berhasil menjadi wirausaha sosial dari berbagai bidang dan kota di Indonesia.
“Menjadi Wirausaha Sosial buat generasi muda saat ini adalah bentuk semangat Sumpah Pemuda yang kekinian, bagaimana mereka bisa bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri namun juga lingkungan di sekitarnya. Melalui kegiatan ini, BNI ingin memberikan panggung inspirasi bagi penggerak wirausaha sosial dari berbagai kota di Indonesia untuk berbagi ilmu dan semangat kepada generasi muda lainnya dengan harapan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha sosial di berbagai bidang yang dimotori oleh anak-anak muda,” ujar Corporate Secretary BNI Meiliana di Jakarta, Senin (26 Oktober 2020).
Empat agenda kegiatan UMKM MUDA Virtual Week Spesial Sumpah Pemuda adalah *Pertama*, UMKM Muda Talk bersama Meybi Agnesya Founder Timor Moringa di Kupang NTT, Afidha Fajar Adhitya Founder Eboni Watch di Klaten, I Gede Artha Sudiarsana Founder Gede Jamur di Bali dan Meika Hazim Founder Cokelat Ndalem di Yogyakarta. *Kedua,* UMKM Podcast Muda Berjuang bersama Dokter Nanang Masrani Founder & CEO Gloskin Aesthetic Clinic & Davit Manalu Junior Project Manager Du Anyam dan Krealogi.
*Ketiga,* UMKM Muda Virtual Bisnis Tour bersama Andhika Mahardika CEO Agradaya di Yogyakarta. Serta, *Keempat,* Virtual Pop up Market yang menghadirkan kurasi produk-produk kreatif lokal untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Salah satu founder Ayo Naik Kelas, Nur Aini Hanifah mengatakan, “Anak muda butuh panggung positif untuk mereka berkarya, UMKM Muda Virtual Week adalah sebuah inisiatif sosial dari Ayo Naik Kelas bersama Rumah BUMN BNI untuk memberikan apresiasi dan energi positif bagi anak-anak muda untuk terus bergerak dan berdampak dari hal terkecil yang bisa mereka lakukan untuk Indonesia Maju. Dari anak muda untuk anak muda”.
Hingga saat ini, BNI membina 44 Rumah BUMN di seluruh Indonesia melalui program-program pelatihan untuk mendorong UMKM Naik Kelas serta membantu pembiayaan UKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). BNI juga membantu pemasaran produk lokal Indonesia dalam program BNI UKM Unggulan Nusantara (Bunga Nusantara) yang aktif melakukan kurasi produk asli Indonesia untuk Galeri UMKM di marketplace nasional serta kegiatan pameran di tingkat nasional dan dunia.(Jef)
Jakarta:(Globalnews.id)- Dikalangan generasi muda masa kini, wirausaha sosial adalah salah satu pilihan populer anak muda untuk berkarya dan berkontribusi untuk sesama. Dalam keterbatasan, mereka bergerak membangun usaha untuk memberdayakan masyarakat. Makna cinta tanah air mereka aplikasikan dalam usaha sosial yang bukan hanya bukan mengejar profit, namun juga dapat menjadi solusi bagi masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Seperti sosok Meybi Agnesya Founder Timor Moringa yang bergerak meningkatkan kesejahteraan petani di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui inovasi produk daun kelor. Ada juga Afidha Fajar Adhitya (Founder Ebony Watch) yang berhasil membangun brand jam tangan dari Klaten hingga menembus pasar dunia melalui pemasaran digital. Lihat juga, Adhika Mahardhika (Founder Agradaya). Dia sukses memberdayakan lebih dari 300 petani dengan inovasi produk rempah kekinian.
Ada banyak anak muda lainnya yang telah melakukan aksi nyata melalui wirausaha sosial di daerah masing-masing dengan segala keterbatasan dan kreativitasnya. Menyambut Hari Sumpah Pemuda 2020, BNI bersama Rumah BUMN BNI dan Ayo Naik Kelas ingin kembali menggelorakan semangat cinta tanah air dan nasionalisme kepada generasi muda melalui UMKM MUDA VIRTUAL WEEK SPESIAL SUMPAH PEMUDA pada 20 – 26 Oktober 2020 dengan tema MUDA, BERDAYA dan BERDAMPAK. Event ini dilaksanakan secara virtual di official social media Rumah BUMN BNI dengan menghadirkan anak-anak muda yang berhasil menjadi wirausaha sosial dari berbagai bidang dan kota di Indonesia.
“Menjadi Wirausaha Sosial buat generasi muda saat ini adalah bentuk semangat Sumpah Pemuda yang kekinian, bagaimana mereka bisa bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri namun juga lingkungan di sekitarnya. Melalui kegiatan ini, BNI ingin memberikan panggung inspirasi bagi penggerak wirausaha sosial dari berbagai kota di Indonesia untuk berbagi ilmu dan semangat kepada generasi muda lainnya dengan harapan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha sosial di berbagai bidang yang dimotori oleh anak-anak muda,” ujar Corporate Secretary BNI Meiliana di Jakarta, Senin (26 Oktober 2020).
Empat agenda kegiatan UMKM MUDA Virtual Week Spesial Sumpah Pemuda adalah *Pertama*, UMKM Muda Talk bersama Meybi Agnesya Founder Timor Moringa di Kupang NTT, Afidha Fajar Adhitya Founder Eboni Watch di Klaten, I Gede Artha Sudiarsana Founder Gede Jamur di Bali dan Meika Hazim Founder Cokelat Ndalem di Yogyakarta. *Kedua,* UMKM Podcast Muda Berjuang bersama Dokter Nanang Masrani Founder & CEO Gloskin Aesthetic Clinic & Davit Manalu Junior Project Manager Du Anyam dan Krealogi.
*Ketiga,* UMKM Muda Virtual Bisnis Tour bersama Andhika Mahardika CEO Agradaya di Yogyakarta. Serta, *Keempat,* Virtual Pop up Market yang menghadirkan kurasi produk-produk kreatif lokal untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Salah satu founder Ayo Naik Kelas, Nur Aini Hanifah mengatakan, “Anak muda butuh panggung positif untuk mereka berkarya, UMKM Muda Virtual Week adalah sebuah inisiatif sosial dari Ayo Naik Kelas bersama Rumah BUMN BNI untuk memberikan apresiasi dan energi positif bagi anak-anak muda untuk terus bergerak dan berdampak dari hal terkecil yang bisa mereka lakukan untuk Indonesia Maju. Dari anak muda untuk anak muda”.
Hingga saat ini, BNI membina 44 Rumah BUMN di seluruh Indonesia melalui program-program pelatihan untuk mendorong UMKM Naik Kelas serta membantu pembiayaan UKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). BNI juga membantu pemasaran produk lokal Indonesia dalam program BNI UKM Unggulan Nusantara (Bunga Nusantara) yang aktif melakukan kurasi produk asli Indonesia untuk Galeri UMKM di marketplace nasional serta kegiatan pameran di tingkat nasional dan dunia.(Jef)
Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mendukung program IPDN menjadi smartcampus. Kerjasama ini juga dapat memperkuat pelayanan perbankan digital dan transaksi keuangan di lingkungan IPDN.
Kerjasama kedua belah pihak dilaksanakan di Jakarta, Jumat (2 Oktober 2020). Hadir pada kesempatan tersebut Rektor IPDN Hadi Prabowo, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.
Sis Apik Wijayanto menuturkan, kerjasama ini diharapkan dapat membuat terobosan inovatif dalam rangka meningkatkan kinerja IPDN. Terobosannya dilakukan melalui penerapan cashless society di lingkungan IPDN, antara lain dengan menyediakan layanan jasa perbankan yang berbasis digital.
“Program ini merupakan wujud nyata dukungan BNI kepada IPDN. Dalam hal ini, BNI mendukung dalam pengembangan program Smart Campus seperti penggunaan Kartu Multifungsi Praja yang berfungsi sebagai kartu Identitas Praja, uang elektronik, kartu akses masuk ke fasilitas-fasilitas kampus, serta dapat dikembangkan sebagai e-absensi Praja,” ujar Sis Apik.
Rencana kerjasama bisnis antara BNI bersama IPDN ini akan diterapkan di seluruh Kampus IPDN sebagai aktivitas berkelanjutan dengan menerapkan solusi layanan keuangan bagi IPDN, para pegawainya (PNS & non PNS), serta para mitra IPDN. Dengan demikian, kerja sama BNI dengan IPDN menjadi salah satu layanan dan solusi keuangan yang terpadu mulai dari tingkatan Institusi Kampus sampai dengan perorangan.
“BNI berkomitmen untuk selalu mendukung pengembangan program Smart Campus IPDN, terkait digitalisasi kegiatan belajar mengajar untuk menghadapi tantangan di era digital dan khususnya di masa pandemik Covid -19 ini,” ujar Sis Apik.(Jef)