Arsip Tag: BNI 46

Bagi Dividen Rp7,3 Triliun, BNI Optimistis Kinerja Semakin Positif di 2023

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 dan telah menyetujui pembagian dividen sebesar 40% atau senilai total Rp7,32 triliun.

Nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp146.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah yang sebesar 60%, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara.

Sementara itu, atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.

Sedangkan sebesar 60% dari Laba Bersih Perseroan atau senilai Rp10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.

Perseroan tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2023.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 40% di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba Rp18,3 triliun di 2022.

Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 19,3% di Desember 2022, sehingga kami memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar.

Dengan meningkatnya nilai dividen per lembar saham tahun ini menjadi Rp392,78, diharapkan dapat memberikan dividen yield yang optimal kepada share holder.

Royke menuturkan perseroan optimis dalam meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Secara umum, tahun 2023 diprediksi sebagai tahun yang penuh tantangan dengan masih berlanjutnya isu geopolitik, perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi secara global. Inflasi pun diperkirakan melandai ke 3,8% setelah meredanya dampak kenaikan harga BBM ke inflasi konsumen. Stabilnya ekonomi domestik ini tentunya akan menjadi katalis pertumbuhan bisnis yang sehat bagi perbankan.

“Dengan mempertimbangkan prospek dan potensi bisnis serta kondisi makro ekonomi, perseroan tetap optimis pertumbuhan kinerja akan positif seiring dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2023,” sebutnya.

Royke mengutarakan tahun ini perseroan pun telah menyusun rencana bisnis bank dengan indikator kinerja utama berupa pertumbuhan kredit hingga 10,0%, dengan NPL Gross kurang dari 2,5% di penghujung 2023.

Target pertumbuhan neraca yang berkualitas tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap profitabilitas perseroan, sehingga NIM diproyeksikan berada di atas 4,8% dan ROE di kisaran 15,7% – 16%. Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, perseroan mengembangkan solusi transaksi dan pembiayaan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

Perseroan juga mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital dalam rangka peningkatan kemampuan transaksional, terutama pada aplikasi BNI Mobile Banking dan BNIDirect dengan tujuan untuk menjadi top-of-mind transactional bank bagi nasabah.

Perseroan juga gencar melakukan perluasan partnership melalui platform open API dan pengembangan teknologi terkini seperti AI, blockchain, hingga metaverse dalam rangka memperluas eksosistem bisnis dan meningkatkan customer experience.

Perseroan juga fokus pada peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan Fee Based Income (FBI) yang sustain sekaligus meningkatkan ekspansi bisnis terutama ke nasabah top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential banking.

“Tentunya kami juga akan melanjutkan transformasi human capital, culture, dan operasional sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis. Kami juga memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global serta terus mengoptimalkan sinergi BNI Group dalam memperkuat posisi Perusahaan Anak,” imbuhnya.

*Susunan Pengurus BNI*

Adapun, pada agenda selanjutnya RUPS Tahunan menyetujui perubahan pengurus perseroan.

RUPS Tahunan menyetujui pemberhentian dengan hormat dan pengangkatan kembali Bapak Sigit Widyawan sebagai Komisaris Independen BNI.

Selain itu, RUPS Tahunan menyetujui pengangkatan Robertus Billitea sebagai Komisaris BNI. Beliau saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG.

Dengan keputusan RUPS Tahunan ini, maka Susunan Anggota Dewan Komisaris BNI menjadi:
– Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo,
– Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,
– Komisaris Independen Asmawi Syam,
– Komisaris Independen Sigit Widyawan,
– Komisaris Independen Septian Hario Seto,
– Komisaris Independen Iman Sugema,  
– Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,
– Komisaris Askolani,
– Komisaris Fadlansyah Lubis,
– Komisaris Susyanto, dan
– Komisaris Robertus Billitea

Adapun susunan Anggota Direksi Perseroan menjadi:
– Direktur Utama Royke Tumilaar,
– Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,
– Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir,
– Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies,
– Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto,
– Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal,
– Direktur Finance Novita Widya Anggraini,
– Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,
– Direktur Network & Services Ronny Venir,
– Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan,
– Direktur Risk Management David Pirzada, dan
– Direktur Technology & Operations Toto Prasetio.

“Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi Lembaga Keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan,” kata Royke. (Jef)

BSDE Terima Fasilitas Pinjaman Rp1 Triliun dari BNI

Processed with VSCO with preset

Jakarta;(Globanews.id)-PT Bumi Serpong Damai Tbk. atau BSDE dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI sepakat bersinergi untuk pengembangan bisnis dalam merealisasikan potensi ekspansi ekonomi nasional.

Hal tersebut ditandai dengan pemberian fasilitas pinjaman dari BNI kepada BSDE senilai Rp 1 triliun berupa kredit term loan dan fasilitas treasury line sebesar US$ 2 juta.

Fasilitas ini dapat digunakan untuk ekspansi usaha ataupun corporate action lainnya sekaligus instrument hedging yang dapat melindungi dari risiko fluktuasi kurs ditengah ketidakpastian kondisi global saat ini.

Seremonial penandatanganan pemberian fasilitas kredit ini dilakukan Pemimpin Divisi Corporate Banking 1 I Made Sukajaya dengan Direktur Bumi Serpong Damai Lie Jani Harjanto, Hermawan Wijaya dan Syukur Lawigena yang disaksikan langsung oleh Direktur Consumer Banking BNI Corina Leyla Karnalies di Grha BNI Sudirman, Kamis (15/12/2022).

“Kami berterima kasih atas dukungan dan kerjasama antara BNI dan BSDE sehubungan pemberian fasilitas kredit ini yang rencananya akan kami gunakan untuk ekspansi usaha ataupun corporate action lainnya.

Perolehan fasilitas kredit tersebut akan menunjang secara langsung pengembangan usaha perusahaan seiring dengan mulai pulihnya sektor ekonomi dan aktivitas masyarakat yang berangsur normal yang berdampak positif pada pertumbuhan sektor properti,” tutur Lie Jani.

Menurutnya, meskipun berbagai isu bermunculan mulai dari adanya resesi, inflasi, hingga kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, sektor properti tetap menunjukkan tren yang positif.

Industri ini pun mampu terus menumbuhkan bisnisnya dalam mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional.

PT Bumi Serpong Damai Tbk. hingga Triwulan III-2022 mampu menorehkan prapenjualan sebesar Rp 6,7 triliun, perolehan tersebut setara 87% dari target tahunan yang ditetapkan Rp 7,7 triliun oleh anggota pengembang terkemuka Sinar Mas Land tersebut.

Mendukung Perkembangan Bisnis Sektor Properti di Indonesia, Corina mengatakan sinergi antara BNI dan BSDE merupakan momen yang tepat untuk mendorong pertumbuhan bisnis, peningkatan performa, dan juga penjualan BSDE yang merupakan pemain terbesar industri properti di Indonesia.

Selain itu, pemberian fasilitas kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI sebagai perbankan nasional untuk turut mendukung perkembangan bisnis sektor properti di Indonesia.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pun masih menunjukkan kinerja impresif sampai dengan Triwulan III-2022.

“Kami menyambut baik peluang kerja sama ini. Kami sebagai pelaku industri perbankan pun terus mencari peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan kinerja sehingga terus dapat mendorong pemulihan ekonomi,” sebutnya.

Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir pada kesempatan lain menyampaikan bahwa sebagai bank BUMN yang fokus pada penyaluran kredit di segmen korporasi, BNI saat ini aktif bertransformasi dan fokus melakukan penyaluran kredit ke top tier company di Indonesia.

Selain itu, BNI juga terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas untuk mendukung para pelaku industri melalui kapabilitas digital yang dimiliki, jaringan global yang luas di pusat keuangan dunia serta solusi keuangan yang lengkap mulai dari solusi pasar modal melalui BNI Sekuritas, solusi investasi melalui BNI Asset Management hingga solusi keuangan global melalui BNI Securities Pte Ltd yang berkedudukan di Singapura.

“Untuk kedepannya kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan BSDE melalui pemberian solusi keuangan yang komprehensif berbasis digital yang mampu memberikan nilai tambah untuk BSDE,” pungkasnya.(Jef)

Kinerja Solid Di Tengah Turbulensi Ekonomi, Laba BNI Tumbuh Sehat 76,8%

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus membukukan kinerja yang solid hingga kuartal ketiga tahun 2022, sehingga dapat memperkuat fondasi perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi global ke depan.

Sampai dengan September 2022, laba bersih BNI tumbuh 76,8% Year on Year (YoY) mencapai Rp 13,7 triliun. Pertumbuhan laba yang sehat ini tetap dapat dicapai meskipun perseroan menerapkan strategi fungsi intermediasi selektif. Pertumbuhan kredit mencapai 9,1% YoY menjadi Rp 622,61 triliun dengan fokus pada segmen berisiko rendah, debitur Top Tier di setiap sektor industri prospektif, serta regional champion di masing-masing daerah. Diharapkan, eksposur kredit berkualitas tinggi ini berdampak pada perbaikan kualitas kredit dalam jangka panjang.

Sebagai penopang pertumbuhan kredit, BNI mengandalkan pendanaan terutama dari Current Account Savings Account (CASA) yakni tabungan dan giro. Rasio CASA BNI mencapai 70,9% dari total dana pihak ketiga (DPK). Angka ini merupakan pencapaian yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dengan performa tersebut, Net Interest Income BNI tumbuh 5,2% YoY menjadi Rp 30,2 triliun. Non-Interest Income juga tumbuh baik mencapai 7,8% YoY menjadi Rp11 triliun, yang didorong oleh transaksi digital dan fee dari bisnis sindikasi, sehingga BNI mencetak pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 25,8 triliun atau meningkat 9,7% YoY.

“Kami sangat bersyukur sampai dengan kuartal ketiga 2022 ini, kami dapat konsisten membukukan kinerja yang solid di tengah berbagai tantangan ekonomi global maupun domestik,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Jakarta Senin (24/10/2022)

Dia berpendapat, kondisi eksternal di kuartal tiga ini tergolong menantang dipicu oleh eskalasi tensi geopolitik sehingga menciptakan sejumlah risiko baru di tengah efek Pandemi Covid-19 mulai mereda. Ketegangan geopolitik telah mengganggu rantai pasok sehingga menyebabkan lonjakan harga komoditas energi dan pangan global. Hal ini pun berdampak pada meningkatnya laju inflasi yang kemudian diikuti pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara.

Tren ini berpotensi menyebabkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. “Tentunya kami akan terus berupaya untuk menjaga kinerja perseroan agar tetap sustain sehingga dapat membantu pemerintah melanjutkan tren pemulihan ekonomi serta tetap memberikan imbal hasil investasi kepada pemegang saham,” katanya.

Royke melanjutkan, perseroan yakin dapat merealisasikan kinerja positif hingga akhir 2022, didukung oleh portofolio kredit yang sudah jauh lebih sehat dan tetap mengedepankan aspek prudential banking.

Terlebih, tren kinerja ekonomi Indonesia yang masih tumbuh impresif sebesar 5,4% YoY di kuartal dua dan hingga akhir tahun diperkirakan masih pada kisaran di atas 5,3% YoY. “Tren pertumbuhan ini masih cukup baik dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia. Maka, kami optimis masih berada dalam jalur yang tepat untuk memenuhi perkiraan laba tahun 2022 sesuai dengan corporate plan,” pungkasnya.

Distribusi Pembiayaan

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati, memaparkan kinerja pertumbuhan kredit di Kuartal Ketiga 2022 ini didorong oleh kredit korporasi swasta yang mencapai Rp 211,9 triliun atau tumbuh 20,4% YoY, selanjutnya diikuti oleh segmen large komersial tercatat sebesar Rp 49,4 triliun tumbuh 22,3% YoY.

Pada segmen kecil, pertumbuhan terutama pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tercatat sebesar Rp 51,3 triliun atau naik 24,3% YoY, dan untuk segmen konsumer mencapai Rp 106,9 triliun atau naik 11,3% YoY dengan pertumbuhan terutama pada produk payroll loan.
“Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi manajemen untuk tumbuh dengan sehat dan sustain dengan menyasar pada debitur top tier di segmen industri prospektif diiringi dengan kebijakan manajemen risiko yang prudent,” sebutnya.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menuturkan, perkembangan kinerja BNI hingga Kuartal Ketiga 2022 juga didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai sebagaimana tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level 18,9% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada pada posisi 91,2%. “Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di 193% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) berada di 124% yang menunjukkan bahwa BNI memiliki kecukupan likuiditas untuk mendukung pertumbuhan bisnis,” katanya.

Dari sisi kualitas aset, Susi menyampaikan bahwa Loan at Risk (LAR) mengalami penurunan signifikan dari 25,2% di September 2021 menjadi 19,3% di September 2022, terutama karena menurunnya jumlah kredit restrukturisasi karena Covid – 19. “Kami pun terus berupaya menjaga LAR Coverage atau rasio pencadangan untuk debitur LAR pada level yang memadai yakni sebesar 42,7%. Bahkan, kami melihat bahwa kemampuan pembayaran kewajiban dari debitur LAR semakin membaik sehingga mendorong perbaikan pada pendapatan bunga, serta menjadi indikasi pemulihan bisnis nasabah yang lebih baik setelah terdampak pandemi,” sebutnya.

Strategi BNI

Royke Tumilaar mengakui prospek ekonomi domestik berpotensi tidak lagi seimpresif semester pertama. Namun, perseroan masih melihat indikator makro ekonomi di Indonesia akan cukup sehat dibandingkan negara lain. Inflasi hingga September berada pada level 6%, dan masih cukup wajar untuk ukuran negara berkembang dan tahun depan diperkirakan membaik di bawah 4%.

Meskipun tren perlambatan ekonomi global cukup mengkhawatirkan, perekonomian Indonesia diperkirakan relatif stabil dengan didukung bauran kebijakan fiskal dan moneter yang efektif untuk menjaga stabilitas. Indikator kestabilan eksternal ekonomi Indonesia pun terus membaik, terutama dari cadangan devisa yang kuat serta tingkat eksposur utang luar negeri yang rendah.

“Tentu kita perlu mewaspadai potensi meningkatnya risiko yang akan dihadapi oleh perekonomian dan perbankan Indonesia ke depan. Untuk itu, perseroan mengambil langkah proaktif untuk menjaga profitabilitas dapat sustain dalam jangka panjang,” katanya.

Strategi pertumbuhan BNI akan tetap fokus pada segmen yang memiliki return yang atraktif dengan kualitas kredit yang baik, seperti korporasi sektor unggulan dan value chain-nya, pinjaman payroll di segmen konsumer, serta KUR di segmen kecil.

Dengan strategi yang konservatif ini, Net Interest Margin (NIM) diperkirakan akan berada di level yang moderat, namun akan dikompensasikan dengan Cost of Credit atau biaya CKPN yang rendah dan fee income yang optimal dari transaksi nasabah.

“Kami percaya ini adalah strategi yang tepat di tengah turbulensi ekonomi global, untuk memberikan hasil yang optimal dan sustainable bagi para pemegang saham kami”, imbuh Royke.

Pengelolaan UMKM Indonesia Dipandang Sangat Tepat, Ini Pandangan Simon Paris CEO Finastra

Nusa Dua Bali:(Globalnews.id)-Strategi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dipandang sudah tepat dengan mengedepankan subsidi yang menjadi dasar perbankan untuk menyalurkan trade finance.  

CEO Finastra Group Holding Ltd. Simon Paris berpandangan ekonomi Indonesia memiliki harapan yang cukup besar terhadap pertumbuhan kinerja segmen UMKM. Terlebih, kontribusi ekonomi UMKM dalam produk domestik bruto mencapai lebih dari 65%.  

Menurutnya, langkah Pemerintah Indonesia yang mengedepankan subsidi baik dengan skema kredit usaha rakyat, penjaminan kredit, dan lainnya tergolong sudah sangat tepat khususnya dalam mendorong pelaku industri keuangan menyalurkan pembiayaan.  

“Jika pemerintah memberi garansi terhadap semua transaksi dari pelaku UMKM, maka akan lebih banyak perbankan yang menyalurkan trade finance. Terlebih saat ini sudah mulai banyak marketplace yang mewadahi perdagangan mereka,” katanya dalam SOE International Conference #BUMNuntukG20 #SOEInternationalConference di Bali Nusa Dua Conference Center, Senin (17/10/2022).  

Dia berpendapat langkah untuk memperluas keterjangkauan dengan memanfaatkan solusi digital banking juga sudah tergolong tepat. Terlebih, hal ini diikuti pula dengan berbagai program yang menjangkau kelompok masyarakat rentan seperti Wanita dan masyarakat di daerah terpencil.  

“Pemerintah juga terus mendorong semua pelaku ekonominya untuk mampu menjadi teman seperjalanan bagi para UMKM untuk berkembang dan memberi nilai tambah,” katanya.  

Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary *PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Okki Rushartomo mengatakan,* sebagai bank milik negara tentunya ekspansi pembiayaan inklusif atau kredit UMKM menjadi salah satu prioritas *BNI*. Terlebih, BNI telah memiliki ekosistem pengembangan UMKM berbasis digital yang mampu *menjadi sarana bagi* UMKM agar naik kelas dan Go Global. 

Beragam solusi yang BNI miliki mencakup cash management, mobile banking, aktivasi EDC, dan QRIS, serta dukungan peningkatan kapabilitas dan membuka pasar melalui BNI Xpora. 

BNI pun telah memperlengkapi diri dengan beragam solusi keuangan untuk mendukung operasional UMKM. Berbagai program pengembangan dan pendampingan UMKM akan terus dilaksanakan. 

“Sesuai dengan semangat di G20 yakni *Recover Together Recover Stronger* BNI terus membuka akses pasar dengan menggandeng banyak asosiasi UMKM, e-commerce hingga komunitas diaspora di luar negeri,” pungkasnya. (Jef)

Transformasi BNI Berlanjut Demi Penguatan Kinerja Ekonomi Indonesia

Jakarta:(Globalnews.id)-Sebagai Agent of Development PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus melanjutkan transformasi guna memberikan dorongan kinerja maksimal pada masa pemulihan ekonomi. 

Melalui journey transformasi perusahaan, BNI terus memperbaiki setiap lini operasional bisnis guna meningkatkan fundamental keuangan dan kapabilitas perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi, investasi, dan penyediaan solusi transaksi keuangan yang unggul melalui digitalisasi. 

BNI memastikan lebih adaptif terhadap perkembangan preferensi nasabah dan memiliki daya tahan terhadap turbulensi ekonomi ke depan seperti yang terjadi akibat pandemi covid-19. 

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan transformasi BNI hingga saat ini telah berbuah manis dalam bentuk peningkatan kinerja pada dua tahun terakhir setelah terdampak pandemi. 

Dia mengakui kondisi ekonomi ke depan masih cukup menantang dengan beberapa isu seperti perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada perekonomian dunia dan Indonesia. 

Terlebih, banyak negara kini dihadapkan pada risiko inflasi lebih tinggi sehingga berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

Namun, sebagai bank milik pemerintah yang proaktif melakukan transformasi BNI tentunya tidak hanya sekadar riding the wave tetapi proaktif mencari ceruk pertumbuhan baru melalui Journey transformasi perusahaan. 

Transformasi ke depan meliputi perbaikan end-to-end credit proses, crosss selling dan up selling nasabah Segmen Korporasi, peluncuran SMExporter HUB, pengelolaan Loan at Risk (LaR), solusi bisnis untuk klaster kelembagaan terpilih, dan lainnya. 

“Journey transformasi perusahaan BNI ini telah dimulai sejak 2021, dan masih berlanjut hingga tahun ini. Kami harap upaya ini dapat semakin memperkuat kinerja pemulihan ekonomi.” katanya. 

Okki memaparkan dengan transformasi yang telah berjalan sejauh ini, perseroan mampu mendorong peningkatan kinerja melalui salah satu program andalan BNI Xpora. 

Melalui kolaborasi dengan asosiasi UMKM dan e-commmerce, BNI terus menciptakan lebih banyak program pembinaan dan pelatihan BNI yang mendorong pelaku UMKM lebih berdaya saing global. 

Untuk mendorong penguatan ekspor pelaku UMKM, BNI juga menggandeng pihak sudah kompeten dengan ekspor-impor seperti Indonesia International Chamber of Commerce (ICC), Sarinah, hingga House of Indonesia di sejumlah negara. 

“Perluasan pasar ini juga semakin lengkap dengan semakin banyaknya komunitas diaspora di banyak negara. Kami telah menciptakan sebuah ekosistem ekspor agar UMKM bisa Go Global. Ini juga sejalan dengan mandat yang diberikan Kementerian BUMN kepada BNI untuk menjadi bank global,” katanya. 

Di samping itu, BNI juga semakin mampu menunjukkan kinerja di segmen korporasi dengan menjadi salah satu preferensi highly reputable company di Indonesia. Hal ini membuat portofolio kredit segmen korporasi mampu tumbuh lebih kuat serta berkualitas. 

“Tentunya BNI juga tak hanya mendorong kinerja pembiayaan, tetapi segmen korporasi ini membuka banyak peluang cross selling ke produk payroll, payroll loan, hingga kredit griya,” sebutnya. 

Selain transformasi secara organik, BNI juga melakukan transformasi secara anorganik untuk melakukan transformasi pada aspek digital, hal ini dilakukan dengan mengakuisisi Bank Mayora yang efektif terlaksana pada Mei 2022. 

Rencananya Bank Mayora akan ditransformasi menjadi Bank Digital dengan fokus utama pada segmen UKM, segmen yang berbeda dengan bank digital yang telah ada saat ini. 

“Kolaborasi antara group usaha Mayora sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Good terbesar di Indonesia dengan BNI sebagai salah satu preferred bank di Indonesia akan menjadi salah satu keunggulan dari Bank Digital ini nantinya” pungkas Okki. (Jef)

BNI Gelar Mudik Bersama 2022

Bni: Foto
Dokumen BNI
JAKARTA — Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati melakukan tengah berbincang dengan pemudik dalam program Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022, Rabu (27/4/2022).
Kali ini, BNI kembali mengadakan Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022. BNI menyediakan kuota 1.000 dengan moda transportasi bus jurusan Palembang via lampung, Yogyakarta via solo, Malang, Surabaya, dan Semarang.

Jakarta:(Globalnews.id)– PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) ikut memeriahkan Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 ini. Kali ini, BNI kembali mengadakan Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022. BNI menyediakan kuota 1.000 dengan moda transportasi bus jurusan Palembang via lampung, Yogyakarta via solo, Malang, Surabaya, dan Semarang. Inilah untuk pertama kali acara mudik bersama kembali digelar setelah Pandemi Covid – 19 mendera Indonesia mulai awal 2020. Kali ini, BNI memberangkatkan 20 armada bus dalam Mudik Bersama 2022.

Program mudik BNI kali ini akan memudahkan masyarakat untuk dapat mewujudkan mudik yang sehat dan aman di tengah pandemi tahun 2022. Mudik BNI ini pun sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada 23 April 2022, bahwa masyarakat diperbolehkan mudik lebaran 2022 dengan syarat-syarat tertentu. Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir menggagas program mudik gratis BUMN dan menunjuk PT Jasa Raharja selaku koordinator “Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022”.

Untuk menjaga kesehatan pemudik selama perjalanan melalui moda darat, mudik kali ini mewajibkan syarat protokol kesehatan. Pada mudik tahun 2022 ini peserta wajib vaksin booster, selalu menjaga protokol Kesehatan, dan harus mendaftar full online via aplikasi. Moda darat merupakan 80 persen dari seluruh perjalanan.

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kementerian Perhubungan RI, terdapat potensi peningkatan mobilitas dibandingkan Prediksi Mobilitas Lebaran 2021, masyarakat yang akan melakukan mudik setelah pengumuman vaksin sebagai syarat perjalanan justru meningkat 187,86% atau mencapai 85,5 juta orang. Khusus warga Jabodetabek yang melakukan mudik yaitu 14,3 juta orang.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Program Mudik Aman Mudik Sehat BUMN 2022 hadir kembali setelah dua tahun kita terbatas untuk berkumpul dengan keluarga secara langsung. “Akan tetapi dengan syarat, pemudik harus tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan, lewat program ini kami juga mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan. Juga, mengutamakan keselamatan saat mudik dengan memilih moda transportasi yang lebih aman,” jelas Arya.

Adapun, Arya melanjutkan program mudik ini setidaknya telah mengalihkan mobilitas dari 40 ribu orang dari menggunakan kendaraan pribadi roda dua menjadi angkutan umum yang sesuai standar keselamatan transportasi. “Semoga dengan adanya program Mudik Aman dan Sehat bersama BUMN ini dapat mengobati kerinduan masyarakat untuk kembali berkumpul dengan keluarga,” imbuh Arya.

Sementara itu, Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan, Perseroan berupaya mengembalikan semangat mudik agar kebersamaan Lebaran tahun ini lebih terasa. Lagi pula, program ini sejalan dengan semangat BNI Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa.

“Kami pun berharap semangat mudik ini menjadi sinyal pemulihan ekonomi yang lebih kuat tahun ini,” katanya.

Mucharom menuturkan pada Mudik Bersama kali ini, BNI pun memanfaatkan momentum untuk mempromosikan produk – produk olahan UMKM binaan yang tergabung dalam Rumah BUMN (RB) BNI.

“Kami menyertakan bingkisan bagi setiap pemudik berisi oleh-oleh dalam bentuk makanan ringan hasil olahan Rumah BUMN dari RB Ngawi, RB Wonogiri, RB Tegal, RB Pangandaran dan  RB Bekasi. Ini menjadi salah satu upaya BNI dalam mengenalkan produk UMKM yang menjadi oleh-oleh kebanggaan daerah,” sebutnya. (Jef)

BNI Proaktif Perkuat Ekosistem Diaspora “ Indonesia di” AS Seiring dengan Pemulihan Kinerja Ekonomi di Negeri Paman Sam

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) proaktif memperkuat ekosistem diaspora “ Indonesia di” Amerika seiring dengan pemulihan kinerja ekonomi di Negeri Paman Sam. BNI pun dipandang sangat luwes dalam memberikan pelayanan fleksibel sehingga mampu menjawab kebutuhan nasabah lebih cepat.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani memaparkan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat saat ini sudah sangat signifikan yakni naik 36% mencapai US$37 miliar dengan surplus mencapai US$14,1 miliar pada tahun lalu. Dari segi investasi, Amerika telah membukukan peningkatan penanaman modal hingga 76% menjadi US$2,5 miliar pada tahun lalu.

Dia melanjutkan ada 200.000 lebih diaspora “Indonesia” yang tersebar di seluruh negara bagian di Amerika. Tentunya, kebutuhan produk perbankan diaspora ini sangat beragam sehingga diperlukan produk dan program inovatif.

“Kami melihat perkembangan ini menjadi sebuah potensi pengembangan ekonomi sangat baik ke depannya. Kami pun melihat tren terus positif dan menguntungkan bagi banyak pelaku usaha dari sisi perdagangan maupun investasi di Indonesia,” sebutnya.

Rosan tak menampik pertumbuhan kinerja perdagangan tersebut merupakan hasil dari dukungan komprehensif dari BNI. Terlebih BNI cabang “New York” mampu memiliki kemampuan untuk merangkul 200.000 orang diaspora “Indonesia” di Amerika dengan membentuk ekosistem ekonomi.

Bahkan BNI mampu memberikan sebuah perhatian dan bimbingan yang holistic kepada para diaspora “Indonesia di Amerika” sehingga membantu pengembangan bisnis diaspora lebih berkelanjutan.

“Kami memandang BNI telah memberikan pelayanan yang sangat maksimal. BNI secara masif memberikan pelayanan banking serta kebutuhan lain seperti edukasi yang mana ini juga sangat dibutuhkan oleh para diaspora,” sebutnya.

Golden Nest Corporation Jemmy Pranyoto pun menyampaikan dukungan BNI sangat fleksibel dalam mendukung pengembangan bisnisnya. Jemmy yang 10 tahun lalu mengawali karier bisnis sebagai importir, sudah mulai mampu melakukan produksi makanan dengan skala besar di Amerika.

“Kami juga sangat mengapresiasi BNI karena pelayanannya bukan hanya sekadar memberi pembiayaan, tetapi juga melakukan kunjungan rutin, pandampingan yang artinya ini full package,”imbuhnya.

*Optimalkan Segmen “Diaspora Pelaku Bisnis yang Belum Bankable di” Amerika*
General Manager BNI New York Aidil Azhar menuturkan banyak diaspora “Indonesia” yang sulit mendapatkan layanan perbankan di Amerika karena masuk dalam kategori “belum bankable” di Amerika.

Namun, BNI New York melihat banyak diaspora “Indonesia” yang memiliki potensi bisnis sangat baik sehingga BNI melakukan tindakan proaktif dalam penyaluran pembiayaan baik modal kerja maupun investasi.

“Kami tentunya selalu siap untuk membantu diaspora “Indonesia” di Amerika. Kami banyak melihat diaspora yang sangat awam dan masuk dalam kategori “belum bankable” tetapi memiliki potensi sangat baik,” sebutnya.

Selain pembiayaan, Aidil melanjutkan, BNI New York juga memiliki produk trade finance yang mampu membantu kelancaran ekspor impor produk Indonesia dan Amerika.

“Di luar itu, kami juga “ membantu” membuka rekening rupiah di “Indonesia tanpa perlu harus datang ke Indonesia” untuk memfasilitasi pelaku usaha di Amerika yang memiliki hubungan bisnis secara erat di Indonesia,” imbuhnya.(Jef)

BNI Ekspansi Green Banking Korporasi Rp6,1 triliun

BNI mencatat setidaknya ada Rp6,1 Triliun pipeline korporasi kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan pada kuartal pertama 2022 yang telah disalurkan dan sedang menjalani proses perjanjian kredit.

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus mendorong potensi green banking seiring dengan peningkatan tren investasi bisnis hijau. BNI mencatat setidaknya ada Rp6,1 triliun pipeline korporasi kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan pada kuartal pertama tahun ini yang telah disalurkan dan sedang menjalani proses perjanjian kredit.

Segmen Green Banking yang mendapat penyaluran kredit ini antara lain adalah sektor energi terbarukan, pembangunan Gedung berwawasan lingkungan, serta transportasi ramah lingkungan.

Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan tren investasi perlahan mulai membaik pada awal tahun ini, khususnya dari segmen debitur korporasi berwawasan lingkungan.

Selain memberikan prioritas kepada debitur melaksanakan kegiatan usaha berkelanjutan, BNI juga memandang banyak proyek berpotensi yang dapat mendukung sumber pertumbuhan kinerja kredit BNI tahun ini.

“Pertumbuhan green banking awal tahun ini cukup bagus. Di tahun ini, kami pun tetap melanjutkan dukungan kebijakan pemerintah dan OJK dalam pemberian insentif hijau kepada debitur yang menurunkan emisi karbon bisa berupa penurunan suku bunga, pelonggaran waktu pinjaman maupun penambahan fasilitas kredit bagi debitur yang termasuk pada sektor hijau tersebut,” ucapnya.

Silvano menuturkan perseroan mengimplementasikan pendekatan green economy melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain, pertama, integrasi keuangan berkelanjutan pada sektor industri secara bertahap. Kedua, perseroan proaktif meningkatkan pemahaman aspek Lingkungan Sosial dan Tata Kelola (LST) untuk pegawai sekaligus nasabah dan debitur.

Ketiga, BNI sendiri telah memiliki program atau produk konsumtif yang termasuk Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dan terus dioptimalkan. Keempat, penerapan keuangan berkelanjutan dalam manajemen risiko untuk menjamin kesinambungan pertumbuhan bisnis green banking.

“Terakhir, BNI terus ekspansi kredit kepada sektor-sektor yang termasuk dan terkait dengan dengan green & sustainable banking.” (Jef)

Kembali Eksis di Proliga 2022, BNI Perkenalkan Susunan Tim Baru

(Ki-ka) Mahendra Rikha Buana, Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI Bob Tyasika Ananta, Takahiro Tozaki dan Sigit Ardian menunjukkan jersey Tim Jakarta BNI 46 untuk ajang Kompetisi Proliga tahun 2022, di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (2/1/2022). Foto/dok BNI

Jakarta:(Globalnews id)- Cabang olahraga bola voli di Indonesia berkembang dengan sangat pesat sehingga melahirkan banyak talenta atlet berbakat. Seluruh pemangku kepentingan termasuk pelaku usaha berupaya memberi dukungan terbaik guna mengakselerasi tren perkembangan salah satu cabang olahraga favorit di nusantara ini.  

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pun berkomitmen untuk melanjutkan dukungannya terhadap bola voli nasional. Perseroan yang konsisten dalam mendorong atlet go internasional ini, memperkenalkan Tim Putra BNI 46 baru yang akan berlaga di Proliga 2022.  

Pada Kompetisi Proliga tahun 2020 berada di rangking 1 sebelum pertandingan Proliga 2020 diberhentikan karena pandemi virus corona (Covid – 19).  

Pada musim kompetisi Proliga kali ini, Jakarta BNI 46 diperkuat oleh pemain-pemain nasional dan asing profesional. Pemain asing yang diboyong kali ini berasal dari Cuba dan Jepang.  

Untuk mengisi posisi Pelatih, BNI kembali mengundang Pelatih Tim Nasional Indonesia pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta, yaitu Samsul Jais. Samsul Jais didukung pula oleh dua Assistant Coach I W Wahyu dan Assistant Coach 2 Deny Saputra. Serta dengan dukungan Manajer Tim Sukandar.  

*Susunan Tim*  

Berikut susunan terbaru Tim Putra BNI 46. Yang berada pada posisi outside hitter antara lain Sigit Ardian, Muhammad Melgis Nur Amal, Rifaldi Azhar, Takahiro Tozaki, dan Yohanes Dedi Prasasti.  

Pemain di middle blocker ada Osmany, Rian Irawan, RD Ahmad Gumilar, dan Muhammad Alfian Taofik Aji Nugroho.  

Sementara itu, pemain di posisi opposite adalah Dimas Saputra Pratama, Ahmad Dwi Setiangga, dan Riko Arnanda Pratama. Adapun, setter Mahendra Rikha Buana, dan I Kadek Juliadi, sedangkan libero adalah Veleg Dhany Ristan dan Muhammad Syaifudin Najib.  

Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI Bob Tyasika Ananta menyampaikan BNI merupakan perusahaan yang konsisten dan berkomitmen dalam mendukung olah raga voli di Indonesia. Hal ini terbukti dari keikutsertaan BNI dalam kompetisi Proliga sejak tahun 2002 s/d saat ini serta bentuk dukungan lain untuk tim nasional bola voli.

Pada Kompetisi Proliga tahun 2020, Tim Jakarta BNI 46 menyelesaikan pertandingan Proliga sampai dengan penyisihan putaran 2 dengan posisi rangking 1.

Namun sangat disayangkan kompetisi harus diberhentikan karena pandemi virus corona (covid 19). Setelah hampir 2 tahun penggemar bola voli merindukan ada kompetisi nasional bola voli, akhir pada tahun 2022 ini Proliga Indonesia kembali digelar.

“Tahun ini, kami berharap dengan dukungan berkesinambungan ini, Tim BNI 46 dapat terus berkembang dan meningkatkan kemampuannya, dan cabang olahraga ini bisa semakin berkembang sehingga dapat melahirkan atlet-atlet juara internasional lebih banyak,” katanya.

Bob melanjutkan materi Tim Jakarta BNI 46 tahun ini memiliki kemampuan yang  lebih baik dari susunan sebelumnya. Terlebih, tim saat ini banyak darah-darah muda yang energik dan memiliki rasa haus untuk kemenangan lebih tinggi untuk mengalahkan lawan-lawannya.

Tentunya kami berharap tim baru ini bisa mencetak prestasi terbaik di ajang bergengsi bola voli nasional tahun ini. BNI juga berharap ajang ini menjadi awal untuk berbagai ajang kompetisi Bola Voli lainnya untuk diselenggarakan kembali guna meningkatkan kembali semangat pengembangan olahraga ini.

“Semoga apa yang telah dan akan kita lakukan dapat membawa Tim Jakarta BNI menjadi Juara pada Proliga tahun 2022,” imbuhnya.(Jef)