Arsip Tag: Dirut LPDB Supomo

LPDB-KUMKM dan KB Kookmin South Korea Jajaki Kerja Sama Joint-Financing untuk Dukung Industri Nasional

Jakarta:(globalnews.id)- Dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan, LPDB-KUMKM menjalin penjajakan kerja sama dengan KB Kookmin South Korea.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyampaikan beberapa inisiatif kerja sama yang dibicarakan saat pertemuan dengan Mr. Kang Nam Che selaku Director Of Global Business Group KB Financial Group adalah kerja sama joint-financing.

Adapun kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pelaku usaha terintegrasi dalam rantai pasok industri multinational.

Hal ini diungkapkan Supomo setelah melakukan lawatan kerja ke Korea Selatan bersama dengan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, dan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Jarot Wahyu Wibowo di KB Kookmin Bank IT Center dan KB Kookmin Bank Head Office di Seoul, South Korea.

“Skema joint financing ini dirancang untuk mendukung para pelaku usaha di Indonesia, terutama yang terhubung dengan perusahaan multinational seperti Hyundai. Hyundai, yang memiliki pabrik dan suplier-suplier lokal di Indonesia, dapat memanfaatkan ekosistem bisnis koperasi LPDB-KUMKM untuk mendukung industri-industri kecil di Indonesia,” ungkap Supomo dalam keterangannya.

Supomo meyakini, kerja sama ini dapat memperkuat ekosistem bisnis koperasi dan memberikan dukungan finansial bagi industri-industri kecil di Indonesia yang terkait dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan.

“Melalui sinergi ini, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan industri nasional dan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Dan membuka pasar ekspor bagi industri dalam negeri,” lanjut Supomo.

LPDB-KUMKM dan KB Kookmin South Korea berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Sebab selama ini hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan terus terjalin harmonis, baik dari sisi kerja sama ekonomi, hingga sektor lainnya,” kata Supomo.

KB Kookmin South Korea dan LPDB-KUMKM sepakat kondisi ekonomi global dan geopolitik menjadi tantangan bersama dalam mewujudkan ekosistem bisnis koperasi untuk mendorong para pelaku usaha di Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok global melalui peluang ekspor ke berbagai industri di Korea Selatan.

“Melalui skema ini LPDB KUMKM siap menopang kebutuhan para pelaku usaha melalui koperasi,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut delegasi LPDB KUMKM turut meninjau penerapan digitalisasi dari IT Center KB Kookmin Bank South Korea, Direktur Utama LPDB-KUMKM didampingi oleh Mr. Park Tae Jin selaku Head of Insfastructure & System KB Kookmin Bank IT Center untuk melihat penerapan teknologi yang bekerja 24 jam non-stop untuk melayani nasabah dari KB Koomin Bank di seluruh dunia.(Jef)

IKPRI Dukung Akses Permodalan, Pemasaran, dan Pendampingan Melalui LPDB-KUMKM

Jakarta:(globalnews.id)-Berbagai tantangan kian dihadapi oleh pelaku usaha koperasi di Indonesia. Keterbatasan modal usaha, perubahan iklim, serta persaingan pasar menjadi salah satu dari beberapa hal yang penting diperhatikan manajemen dan para pengurus koperasi. Dukungan pemerintah pun diharapkan hadir untuk membantu koperasi menghadapi persoalan-persoalan tersebut.

Pemerintah hingga kini berupaya untuk mengembangkan dan mengoptimalkan pilar-pilar ekonomi melalui berbagai program dan kebijakan, reformasi struktural, serta investasi, termasuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi serta masyarakat di sekitarnya.

Tujuan hadirnya koperasi di tengah masyarakat juga menjadi harapan dari salah satu koperasi di Kecamatan Menteng Jakarta Pusat, yakni Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI). IKPRI merupakan koperasi sekunder nasional yang berkantor pusat di Jalan R.P. Soeroso Nomor 21, Menteng Jakarta Pusat, dan berbadan hukum sejak tahun 1968. IKPRI beranggotakan total 29 koperasi sekunder tingkat provinsi, yang terdiri dari 13 Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) dan 16 Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI).

Adapun jumlah anggota primer dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) tercatat sebanyak 9.098 primer, dengan anggota per tahun 2022 sebanyak 1.330.628 orang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Menyelenggarakan sembilan unit usaha di sektor energi, di antaranya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas, wisma dan jasa, dengan enam di antaranya berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

*Meningkatkan Modal Melalui LPDB-KUMKM*

Menurut Ketua Koperasi IKPRI Gunarto, pada tahun 2023 IKPRI melakukan upaya intensif untuk mendapatkan sumber-sumber permodalan untuk menopang usaha koperasi guna keperluan investasi salah satunya melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

“IKPRI mendapat informasi mengenai LPDB-KUMKM dari anggota IKPRI (sekunder dibawahnya) yang sudah terlebih dahulu memanfaatkan dana bergulir. Pada Agustus 2023, IKPRI mendapatkan fasilitas pinjaman dana bergulir dengan plafond sebesar Rp20 miliar melalui dua tahap pencairan,” ujar Gunarto.

Gunarto melanjutkan, pelayanan dana perkuatan modal anggota IKPRI didasarkan pada syarat dan ketentuan, di antaranya penilaian kelayakan pinjaman yang mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hal tersebut mengadaptasi prinsip “Prudential Banking” berbasis “The Five C’s of Credit Analysis” yaitu collateral, capital, capacity, character, dan condition of economy. Untuk meminimalis kondisi gagal bayar anggota, koperasi pun menerapkan strategi memperbaharui sistem penagihan dengan memberi teguran kepada anggota yang tidak tepat waktu dan tidak tepat jumlah membayar angsuran pinjaman.

Gunarto berharap, koperasi di Indonesia mendapat dukungan penuh dari pemerintah dalam memperoleh akses pinjaman, pemasaran, pendampingan, dan perlindungan. Selain itu, melalui perkuatan permodalan dan kontribusi LPDB-KUMKM yang menawarkan pinjaman berbunga relatif rendah dibandingkan lembaga keuangan lain, dapat membantu IKPRI dan koperasi-koperasi lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha.

Selaras dengan IKPRI, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, permodalan dan pendampingan LPDB-KUMKM menjadi cikal bakal koperasi untuk maju dan berkembang. LPDB-KUMKM bersama koperasi bersinergi dalam membentuk ekosistem yang tangguh dan kondusif, sehingga koperasi mampu meningkatkan sisi ekonominya dan pembiayaan LPDB-KUMKM dapat berkontribusi aktif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“LPDB-KUMKM terus mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat melalui berbagai sektor. Sektor usaha koperasi yang menjadi fokus penyaluran karena sektor ini merupakan tulang punggung dan pilar ekonomi rakyat. Melalui pinjaman dan pembiayaan LPDB-KUMKM yang disalurkan untuk dua sektor usaha penting, yakni sektor riil dan simpan pinjam, harapannya dana bergulir terus berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Supomo.

Selain pembiayaan, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM juga meningkatkan kapasitas koperasi melalui pendampingan dan pelatihan melalui Program Inkubator Wirausaha. Program ini bertujuan menginkubasi koperasi dan UKM guna mendorong peningkatan kewirausahaan hingga berkontribusi aktif bagi perekonomian Indonesia.

“Dengan integritas dan kualitas layanan penyaluran pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM, diharapkan mampu menumbuhkan dan memajukan koperasi dan UMKM (KUMKM) di Indonesia. Melalui program dana bergulir yang tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian, serta program pendampingan Inkubator Wirausaha, kami berharap mampu mendukung KUMKM maupun startup untuk naik kelas dan go internasional,” tutup Supomo.(Jef)

Kopkar Gobel Ciptakan Peluang Bisnis Melalui Suntikan Dana Bergulir LPDB-KUMKM

Jakarta:(Globalnews.id)-Koperasi merupakan wadah usaha yang cukup penting dan berkembang di Indonesia.
Perkuatan permodalan merupakan kunci bagi pertumbuhan dan keberlanjutan koperasi di Indonesia. Dengan modal yang cukup, koperasi dapat memperluas operasional, meningkatkan pelayanan kepada anggota, meningkatkan kapasitas produksi, serta membuka peluang baru dalam memasarkan usaha.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu koperasi di Jakarta Timur yakni Koperasi Karyawan (Kopkar) Kelompok Gobel.

Kopkar Kelompok Gobel didirikan oleh Thayeb Mohammad Gobel, pendiri perusahaan Panasonic Gobel Group pada tanggal 16 November 1974. Selain untuk tujuan meningkatkan derajat kesejahteraan karyawan, kehadiran koperasi diharapkan mendukung gerakan ekonomi rakyat. Koperasi pada awalnya bernama Kopkar Pabrik Diesel dan Traktor dan PT. National Gobel (Kopkar PADINABEL) dan beralamatkan di Komplek PT. National Gobel Jalan Dewi Sartika Cawang II Jakarta Timur.

Kemudian pada tahun 1975, koperasi memiliki badan hukum dan kemudian dikenal dengan nama Kopkar Kelompok Gobel. Hingga saat ini koperasi beralamatkan di Komplek PT Panasonic Manufacturing Indonesia Pasar Rebo Jakarta Timur.

Guna menunjang usaha dan aktivitas koperasi, Ketua Kopkar Kelompok Gobel Mustar Kai mengatakan, koperasi mencari sumber dana permodalan guna mendukung perkuatan usaha. Awal mulanya, koperasi mendapat peluang bisnis dari PT Gobel Dharma Sarana Karya (PT GDSK) yang membutuhkan supply bahan makanan yang cukup banyak dan dalam jangka waktu lama.

“Pada tahun 2022, koperasi memperoleh informasi mengenai Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dari Pembina Koperasi sekaligus Wakil Ketua DPR RI yaitu Rachmad Gobel. Melalui beliau, kami mendapat pencerahan mengenai keberadaan LPDB-KUMKM sebagai lembaga penyalur pinjaman bertarif rendah dan cocok untuk perkoperasian,” kata Mustar Kai.

Permohonan pinjaman pertama diajukan pada tahun 2022 dan disetujui LPDB-KUMKM dengan plafond sebesar Rp22 miliar melalui empat kali pencairan bertahap. Setahun kemudian, Kopkar Kelompok Gobel mendapatkan pinjaman kedua dari LPDB-KUMKM sebesar Rp6,25 miliar, tutur Mustar Kai.

“Menurut kami, peluang bisnis dari PT GDSK merupakan usaha yang menjanjikan dan memerlukan modal yang banyak. Adanya suntikan modal LPDB-KUMKM sangat membantu koperasi dalam memenuhi kebutuhan modal kerja khususnya dalam hal pembelian bahan-bahan berupa ayam, ikan, sayur mayur, beras dan bumbu masak. Selain itu, koperasi juga terus mengembangkan unit-unit usaha yang menjanjikan, salah satunya di sektor perumahan. Oleh sebab itu, pengajuan pinjaman ke LPDB-KUMKM akan dipertimbangkan untuk mewujudkan rencana tersebut,” jelas Mustar Kai.

Koperasi yang tahun ini genap berusia 49 tahun, memiliki total karyawan sebanyak 27 orang, dengan jumlah anggota sebanyak 4.154 orang. Per Juli 2023, Kopkar Kelompok Gobel mencatatkan total omzet sebesar Rp68,47 miliar, dan memiliki satu kantor pusat di Kawasan PT Panasonic Manufacturing Indonesia, serta lima toko yang berlokasi di Cawang Jakarta Timur, Cibitung, Cileungsi, dan Pasuruan.

“Kami terkesan dengan pelayanan LPDB-KUMKM yang sangat membantu dan mendampingi sejak awal pengajuan proposal hingga pencairan pinjaman, khususnya saat melengkapi syarat-syarat pinjaman. Kami berharap, LPDB-KUMKM semakin berkembang ke depan agar dapat membantu koperasi-koperasi di Indonesia yang membutuhkan akses permodalan,” tutur Mustar.

Untuk harapannya ke koperasi, lanjut Mustar, kiranya dapat terus maju dan berkembang menjadi lebih inovatif dalam penjualan. Dari sisi digitalisasi, kami juga berharap dapat segera terwujud guna mendukung penjualan dan meningkatkan bisnis koperasi. Dengan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan pemberdayaan anggota, Kopkar Kelompok Gobel dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya.

Senada dengan Mustar Kai, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, penguatan permodalan koperasi dapat dicapai melalui berbagai cara, salah satu di antaranya adalah perkuatan modal dari pemerintah. Melalui LPDB-KUMKM yang merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM, koperasi didorong memiliki permodalan yang cukup untuk tumbuh dan berkontribusi secara signifikan pada ekonomi negara.

“Modal yang mencukupi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan usaha koperasi. Seiring perkembangan zaman, koperasi akan dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi, sehingga dengan adanya modal yang cukup, koperasi dapat memberikan pelatihan dan pendidikan kepada anggota, termasuk pelatihan keterampilan, pengelolaan keuangan, dan pelatihan teknis. Anggota yang terlatih memiliki potensi lebih besar dalam mencapai kesuksesan usaha koperasi,” tutur Supomo.

“Implementasi sistem manajemen yang efisien, penggunaan digital teknologi, serta perkuatan permodalan sangat dibutuhkan oleh koperasi modern dalam upaya memperluas jangkauan pemasaran dan pasar. Kehadiran LPDB-KUMKM menjadi nilai positif bagi koperasi di Indonesia, karena selain memiliki layanan perkuatan permodalan, LPDB-KUMKM juga bertugas untuk mendampingi dan mendorong koperasi agar lebih berkembang,” lanjut Supomo.

Perkuatan permodalan yang digulirkan LPDB-KUMKM, sambung Supomo, selain bertujuan untuk meningkatkan usaha koperasi dan kesejahteraan anggota, akses pembiayaan yang menawarkan bunga layanan rendah ini diharapkan dapat mendorong koperasi-koperasi di Indonesia untuk tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap perekonomian nasional.(Jef)

Dana Bergulir Bangkitkan Kesadaran Masyarakat Untuk Bergabung Dengan Koperasi

Jakarta:(Globalnews.id)-Memperkuat keberlanjutan koperasi di Indonesia membutuhkan banyak faktor penting, salah satunya faktor permodalan. Koperasi mengumpulkan modal dari berbagai pihak, di antaranya simpanan anggota, pinjaman/pembiayaan perbankan, ataupun dana dari lembaga keuangan. Permodalan koperasi dimanfaatkan untuk kegiatan operasional, mengurangi ketergantungan dengan sumber eksternal, serta dapat meningkatkan produktivitas koperasi dan usaha anggota.

Hingga kini, permodalan menjadi tantangan tersendiri bagi koperasi, khususnya bagi koperasi yang baru berdiri atau baru beroperasi. Masing-masing koperasi juga memiliki kebijakan permodalan yang berbeda-beda, bergantung pada tujuan, jenis usaha, serta struktur organisasi koperasi itu sendiri. Keberadaan lembaga pembiayaan yang menawarkan bunga rendah menjadi nafas segar bagi koperasi dan anggotanya yang merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan UKM melalui satuan kerjanya yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) hadir di tengah masyarakat. LPDB-KUMKM bertugas mengelola dan menyediakan pinjaman/pembiayaan berupa dana bergulir yang ditujukan untuk mendukung operasional, pengembangan produk, serta peningkatan layanan koperasi. Selain pembiayaan, LPDB-KUMKM juga berperan dalam peningkatan kapasitas koperasi melalui pendampingan dan pelatihan dalam Program Inkubator Wirausaha.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM terus mengembangkan produk-produk pembiayaan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik koperasi-koperasi di Indonesia. Kehadiran LPDB-KUMKM memiliki tujuan utama yakni mendukung kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemberian dukungan permodalan kepada koperasi.

“Berbagai program dan kegiatan dilakukan LPDB-KUMKM guna mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat dari berbagai sektor, khususnya koperasi dan UMKM. Sektor ini menjadi tulang punggung dan pilar ekonomi Masyarakat, dimana melalui pembiayaan LPDB-KUMKM diberikan kepada dua sektor usaha, yakni sektor riil dan simpan pinjam,” tutur Supomo.

Perbedaannya, lanjut Supomo, terletak pada sifat dan tujuan dari peruntukkan pembiayaan tersebut. Pembiayaan sektor riil lebih menekankan pada pengembangan usaha jangka panjang dan investasi besar, sedangkan simpan pinjam lebih berfokus pada pemberian akses cepat dan fleksibel terhadap modal kerja dan kebutuhan operasional dalam jangka pendek kepada koperasi.

“Harapannya, permodalan dan pendampingan LPDB-KUMKM menjadi cikal bakal koperasi untuk maju dan berkembang. Dengan visi, misi, dan tujuan yang sama, LPDB-KUMKM bersama koperasi bersinergi dalam membentuk ekosistem yang tangguh dan kondusif, sehingga koperasi mampu meningkatkan sisi ekonominya. Pada akhirnya, pembiayaan LPDB-KUMKM dapat berkontribusi aktif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” tutur Supomo.

Selaras dengan LPDB-KUMKM, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Batra Mandiri di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah mengakui bahwa permodalan menjadi kebutuhan koperasi dalam meningkatkan produktivitas usaha. Ketua KSP Batra Mandiri Akhmad Isroil mengatakan, pinjaman bertarif rendah dibutuhkan untuk pengembangan unit usaha produktif kepada anggota yang memiliki prospek usaha potensial untuk pengembangan usaha.

“Peningkatan pendapatan dan produktivitas usaha selama ini dilakukan dengan menerapkan strategi pemasaran usaha anggota yang lebih selektif dan disesuaikan dengan kemampuan kewajiban pembayaran angsuran atau perpanjangan kontrak. Selain itu, monitoring dan evaluasi juga dilakukan guna memantau kelancaran pembayaran pinjaman dari anggota,” sahut Akhmad.

Memenuhi kebutuhan koperasi, lanjut Akhmad, KSP Batra Mandiri mencari informasi mengenai pinjaman murah untuk permodalan koperasi. Melalui Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Banjarnegara diperoleh informasi mengenai keberadaan LPDB-KUMKM. Dinas Koperasi dan UKM menyampaikan bahwa permodalan yang asalnya dari APBN tersebut disalurkan LPDB-KUMKM kepada pelaku usaha koperasi di Indonesia.

“Setelah mengetahui adanya LPDB-KUMKM, KSP Batra Mandiri mengajukan dan mendapatkan pinjaman yang pertama di tahun 2011 sebesar Rp1 miliar. Dua tahun kemudian di tahun 2013, koperasi kembali mendapat pinjaman kedua dari LPDB-KUMKM sebesar Rp1 miliar, dan pinjaman ketiga pada tahun 2015 sebesar Rp2 miliar,” tutur Akhmad.

Ketiga pinjaman tersebut kini sudah berstatus lunas. Pada tahun 2022, koperasi yang berdiri tahun 2004 dan berlokasi di Jalan Raya Matrianom KM 06, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, kembali mendapat pinjaman yang keempat sebesar Rp1 miliar dan satu tahun kemudian mendapat pinjaman kelima sebesar Rp1,5 miliar. Kedua pinjaman tersebut kini berkolekbilitas lancar.

“Berkat bantuan permodalan LPDB-KUMKM, koperasi dan anggota merasa sangat terbantu. Anggota mendapat tambahan modal usaha dengan tarif jasa rendah. Melalui dana bergulir, kepercayaan terhadap pemerintah pun meningkat. Perkuatan permodalan tersebut dinilai mampu mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan, khususnya di lingkup KUMKM,” kata Akhmad.

Momentum hari jadi koperasi ke-76 tahun 2023 ini, lanjut Akhmad, menjadi waktu yang tepat dalam meningkatkan kesadaran berkoperasi di Indonesia. KSP Batra Mandiri yang mencatatkan jumlah anggota sebanyak 1.192 orang, dengan total aset hingga 31 Juli 2023 sebesar Rp6,12 miliar, meyakini bahwa LPDB-KUMKM menjadi angin segar bagi koperasi dari segi permodalan.

“Sejalan dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, suntikan modal LPDB-KUMKM menciptakan kontribusi positif bagi masyarakat, salah satunya adalah kesadaran masyarakat untuk bergabung dengan koperasi. Selain itu, LPDB-KUMKM sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha koperasi dan anggotanya yaitu UMKM,” tutup Akhmad.(Jef)

Tingkatkan Layanan ke Anggota, KSPPS BMT Bina Umat Wedi Catatkan Total Aset Rp16,69 Miliar

Jakarta:(Globslnews.id)- Kehadiran koperasi di Indonesia memiliki fungsi membangun dan mengembangkan potensi ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

Manfaat bergabung dengan koperasi diharapkan dapat dirasakan positif oleh anggota, di antaranya mendapatkan sejumlah kemudahan dari sisi pelayanan dan dapat menikmati fasilitas yang ditawarkan koperasi. Anggota pun diarahkan untuk berperan aktif dalam upaya mengembangkan potensi dan kemampuan demi kesejahteraan dan kemajuan bersama.

Seperti salah satu koperasi di Kabupaten Klaten Jawa Tengah yaitu Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Bina Umat Wedi. Koperasi yang berdiri pada tahun 2003 dan berkantor pusat di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 87 Wedi Klaten Jawa Tengah, hingga kini telah memiliki satu kantor cabang dan hingga 30 Mei 2023 mencatatkan total aset sebesar Rp16,69 miliar.

Mitra koperasi LPDB-KUMKM yang memiliki karyawan sebanyak 14 orang, dengan total anggota sebanyak 3.434 orang, terus mempertahankan dan meningkatkan eksistensinya.

Ketua KSPPS BMT Bina Umat Wedi Mujiyono mengungkapkan, koperasi melakukan sejumlah strategi di tahun 2023, antara lain meningkatkan penyaluran (lending), efisiensi biaya, penanganan pembiayaan secara maksimal, serta penekanan pembiayaan macet.

“Dalam upaya meningkatkan penyaluran kepada anggota, koperasi membutuhkan modal dengan tarif layanan yang rendah. Melalui sosialisasi Satuan Tugas Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Satgas LPDB-KUMKM) di Kabupaten Klaten Jawa Tengah, KSPPS BMT Bina Umat Wedi mendapatkan informasi mengenai pembiayaan murah untuk koperasi,” jelas Mujiyono.

Dana Bergulir Solusi Koperasi

Dana bergulir LPDB-KUMKM, tambah Mujiyono, menjadi solusi terbaik bagi koperasi dalam mendukung perkuatan permodalan, serta sebagai upaya meningkatkan layanan kepada anggota. Selama 10 tahun bermitra, KSPPS BMT Bina Umat Wedi telah lima kali mendapatkan fasilitas permodalan LPDB-KUMKM dengan total plafond sebesar Rp7,1 miliar.

“Pembiayaan pertama didapatkan pada tahun 2013 sebesar Rp2 miliar, pembiayaan kedua pada tahun 2017 sebesar Rp900 juta, pembiayaan ketiga pada tahun 2020 sebesar Rp1,1 miliar, tahun berikutnya digulirkan pembiayaan keempat sebesar Rp1,1 miliar, dan pembiayaan kelima diperoleh pada tahun 2023 sebesar Rp2 miliar,” rinci Mujiyono.

Pembiayaan LPDB-KUMKM, lanjut Mujiyono, memiliki margin atau bagi hasil yang ringan dibanding lembaga keuangan lainnya. Kendati prosesnya sedikit rumit, namun melalui dukungan tim LPDB-KUMKM yang ramah dan professional, koperasi mampu melalui tahapan demi tahapan hingga akhirnya mendapatkan pembiayaan dari pemerintah pusat. Hal ini menjadi tolak ukur KSPPS BMT Bina Umat Wedi untuk terus menjadi koperasi yang sehat dan berkredibilitas baik.

“Harapannya, LPDB-KUMKM terus beroperasi, memprioritaskan, dan semakin meningkatkan volume penyalurannya kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia. Di samping itu, kami pun berharap LPDB-KUMKM dapat memperlonggar persyaratan pembiayaan sehingga proses pengajuan pinjaman dapat berjalan lebih cepat dan lancar,” harap Mujiyono.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mengedapkan prinsip pelayanan publik yang prudent dan profesional.

“Kami berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui pelayanan yang transparan dan akuntabel. Salah satunya melalui transformasi digital yang menjadi langkah inovasi dan instrumen LPDB-KUMKM dalam meningkatkan layanan pembiayaan kepada masyarakat,” kata Supomo.

Sejak awal beroperasi ditahun 2006 hingga kini, papar Supomo, LPDB-KUMKM diharapkan untuk terus menjadi integrator bagi percepatan dan pengembangan industri keuangan mikro di daerah melalui badan usaha koperasi.

“Dana bergulir yang sumbernya dari APBN ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis koperasi dan usaha anggota, sehingga kami mengajak insan koperasi untuk mengakses layanan pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM dengan tarif layanan rendah. Untuk memperoleh informasi terkait program dana bergulir, koperasi dapat menghubungi call center di nomor 1500-856 atau operator 021-7990756. Sedangkan untuk mengetahui kriteria dan persyaratan dana bergulir, silahkan mengakses situs resmi LPDB-KUMKM di www.lpdb.go.id,“ tutup Supomo.(Jef)

Dukung Ketahanan Pangan, Sinergi Ekosistem Koperasi Sektor Produktif Diperkuat

Magelang:(Globalnews.id)-Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan pemerintah, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus memperkuat ekosistem bisnis koperasi sektor produktif.

Selain dukungan program pemerintah, perkuatan ekosistem bisnis koperasi juga dilakukan LPDB-KUMKM sebagai pendampingan koperasi dari hulu hingga hilir agar memiliki perencanaan bisnis yang matang, berkelanjutan, dan menguntungkan.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, salah satu perkuatan ekosistem bisnis koperasi sektor produktif yang tengah digarap LPDB-KUMKM adalah sinergi antara mitra yakni Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq dari Ciwidey Jawa Barat, dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Mitra Abadi Jaya (AMAJ) dari Magelang, Jawa Tengah.

“Jadi kami sedang memperkuat sinergi bisnis antar mitra LPDB-KUMKM dalam rangka ketahanan pangan, karena beberapa mitra koperasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan bila dilakukan sinergi maka akan saling menguatkan,” kata Supomo dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

Supomo menambahkan, seperti di Kopontren Al-Ittifaq Ciwidey, Jawa Barat, LPDB-KUMKM telah berhasil melakukan pembinaan hingga mendapatkan kepercayaan daripada modern market seperti Superindo.

Kemudian, salah satu mitra LPDB-KUMKM dari Jawa Tengah yakni KSP AMAJ yang bergerak pada pembiayaan petani juga memiliki produk-produk pertanian yang membutuhkan akses pasar.

“Jadi ini kami sinergikan, Al-Ittifaq membutuhkan pasokan produk pertanian untuk mendukung ekosistem bisnisnya, sedangkan KSP AMAJ membutuhkan kepastian harga dan akses pasar, karena memiliki produksi yang melimpah,” terang Supomo.

Menurut Supomo, saat ini produk-produk pertanian dari KSP AMAJ hanya membutuhkan sentuhan sedikit agar mampu mencapai standar yang ditetapkan oleh modern market. “Selama ini mereka sudah mampu berproduksi cuma kestabilan harga belum ada, kepastian market belum, sehingga mulai sekarang ada manajemen yang lebih baik jadi ada pola tanam, sehingga Al-Ittifaq continue sepanjang tahun memasok ke modern market,” jelas Supomo.

Meningkatkan Penyaluran Dana Bergulir

Selain memperkuat sinergi ekosistem koperasi, dan program ketahanan pangan, piloting project ini juga dalan rangka meningkatkan penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Ini otomatis meningkatkan penyaluran dana bergulir, karena working capital daripada Al-Ittifaq menggunakan dana bergulir dalam membeli produk petani secara tunai, dan KSP AMAJ melalui anggotanya fokus berproduksi dengan permodalan dari dana bergulir, karena masalah petani ini adalah akses pasar dan permodalan,” ungkapnya.(Jef)

Hadapi Gejolak Ekonomi Global, Ini Strategi LPDB-KUMKM Perkuat Sektor Koperasi dan UMKM Nasional

Jakarta:(Globalnews.id)-Sepanjang tahun 2023, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ditargetkan menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,8 triliun.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan, pihaknya mengaku optimis dengan target yang diberikan, meskipun saat ini tengah ada tekanan akibat dampak dari gejolak perekonomian global.

“Memang dengan siatuasi kondisi ekonomi seperti saat ini, tentunya kami lebih prudent, kami lebih hati hati dan konsentrasi kepada koperasi sektor riil,” kata Supomo di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Menurut Supomo, penyaluran dana bergulir ini bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi meningkatkan produktivitas dan daya saingnya.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Kami percaya bahwa koperasi memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan oleh karena itu, kami ingin memberikan dukungan keuangan yang maksimal kepada koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Supomo.

*Libatkan Komunitas*

Selain menyasar kepada koperasi sektor riil, lanjut Supomo, pihaknya juga akan intens melibatkan komunitas baik itu koperasi syariah maupun koperasi konvensional, sebab dengan melalui komunitas akan memberikan kemudahan dalam mensosialisasikan program-program pinjaman atau pembiayaan dana berguli.

“Strateginya kami akan mendekati komunitas-komunitas, kemudian tim daripada frontliner (pelayanan pinjaman atau pembiayaan) untuk lebih aktif melihat kembali mitra mitra yang sudah ada untuk dikembangkan lebih lanjut. Dan juga kami lebih meningkatkan koordinasi dengan daerah-daerah. Insyaallah sangat optimis mencapai target yang diberikan pemerintah,” tegas Supomo.

*Lanjutkan Pendampingan*

Strategi selanjutnya adalah, dengan memperkuat program pendampingan kepada koperasi dalam pengelolaan usaha dan manajemen keuangan, hingga laporan keuangan, sehingga berdampak pada peningkatan kepercayaan daripada masyarakat.

Dalam rangka memaksimalkan program ini, LPDB-KUMKM juga telah menggandeng Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan pendampingan dan bimbingan teknis dalam penyusunan laporan keuangan koperasi yang berstandar

Tak hanya itu, dalam melaksanakan program pendampingan LPDB-KUMKM juga terus melaksanakan Program Inkubator Wirausaha yang melibatkan 10 lembaga inkubator dalam menjalankan inkubasi kepada koperasi dan juga pelaku startup.

“Program pendampingan ini merupakan salah satu upaya LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kualitas pengelolaan usaha koperasi, khususnya dalam pengelolaan keuangan. Melalui pendampingan ini, diharapkan koperasi dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik dan mengoptimalkan potensi usahanya,” kata Supomo.

Adapun pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM bukan hanya kepada calon mitra maupun tenant program inkubator tetapi juga termasuk koperasi yang telah menjadi mitra LPDB-KUMKM. Tujuannya adalah untuk membantu koperasi dalam meningkatkan kualitas pengelolaannya, sehingga dapat mengelola dana tersebut dengan baik dan efektif.

“Kami tidak hanya memberikan dukungan keuangan kepada koperasi, tapi juga memberikan dukungan dalam hal pengembangan kapasitas pengelolaan usaha. Hal ini merupakan upaya kami untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan dampak yang positif bagi koperasi dan perekonomian nasional,” jelas Supomo.

Sejak tahun 2008 hingga 2023, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp16,1 triliun, yang disalurkan kepada 3.240 mitra di seluruh Indonesia.

Sedangkan untuk tahun 2023 ini, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp299 miliar, dengan rincian pola konvensional sebesar Rp203 miliar, dan pola syariah sebesar Rp96 miliar.(Jef)

KSP Sari Sedana Bali Maksimalkan SDM Unggul Diperkuat Modal LPDB-KUMKM

Bali:(Globalnews.id)-Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 terus dilakukan di tengah tantangan dan isu resesi global yang menyeruak akhir-akhir ini. Seluruh pelaku usaha perlahan bangkit dan berjuang setelah usahanya nyaris tumbang akibat terjangan wabah dunia tersebut. Seluruh sektor usaha di Indonesia mulai dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terkena imbasnya. Demikian halnya yang dialami oleh pelaku usaha koperasi yang sejak dulu menjadi tonggak atau sokoguru perekonomian nasional.

Kendati bukan hanya sektor pariwisata yang terdampak, sektor usaha lain pun mengalami efek domino. Banyak tempat penghasil pundi-pundi rupiah termasuk di Provinsi Bali merasakan defisit pemasukan bahkan tercatat minus. Penerapan kebijakan pembatasan wilayah (PPKM) guna menekan laju penyebaran Covid-19 berdampak signifikan hingga menyebabkan menurunnya daya beli dan pendapatan masyarakat.

Keadaan seperti ini berlangsung kurang lebih dua tahun terakhir, hingga ditahun 2022 sejumlah perbaikan ekonomi terjadi dimana kondisi ekonomi dunia pun perlahan membaik. Demikian halnya yang terjadi di Indonesia. Pemulihan dirasakan oleh para pelaku usaha, khususnya koperasi-koperasi di tanah air. Salah satunya yang dialami Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Bali di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.

KSP Sari Sedana Bali yang diketuai I Kadek Oka Astika merupakan koperasi simpan pinjam yang berdiri sejak September 2002. Dengan jumlah anggota sebanyak 2.981 orang dan total karyawan sebanyak 36 orang, koperasi yang memiliki dua kantor cabang ini mencatatkan total asset hingga Desember 2022 berjumlah Rp82 miliar.

Ketua KSP Sari Sedana Bali Oka mengungkapkan, sejak semester pertama tahun 2022 usaha koperasi bertumbuh secara positif, terlihat dari segi aset, simpanan, pinjaman, dan modal. Ditambah perhelatan akbar Internasional G20 di Bali pada November 2022 lalu, kegiatan ini memberikan nafas baru bagi pergerakan perekonomian daerah khususnya dibidang pariwisata dan sektor UMKM.

“Dampak tersebut juga kami rasakan terhadap perkembangan usaha anggota, meskipun sebagian besar usaha anggota tidak bergerak disektor parawisata. Pendapatan koperasi pun berangsur-angsur pulih kembali dan pemulihan ekonomi di Bali dapat dirasakan secara merata yang terlihat dari peningkatan volume usaha yang signifikan,” jelas Oka.

Untuk memperkuat usaha koperasi, KSP Sari Sedana Bali memilih Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai lembaga pembiayaan yang paling terpercaya. Selama 11 tahun bermitra dengan LPDB-KUMKM bukan semata-mata hanya sebagai lembaga penyalur dana murah saja, namun dikarenakan beberapa faktor.

“Di antaranya, LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM sehingga membuat akses pinjaman kepada koperasi menjadi lebih mudah. Alasan lainnya, skim pembiayaan sesuai dengan kebutuhan KUMKM sehingga penyaluran dilakukan secara profesional, akuntabel, transparan, dan berkelanjutan,” jelas Oka.

Tiga kali mendapat kesempatan memperoleh pinjaman LPDB-KUMKM dan memiliki catatan pengembalian angsuran berkategori baik, menjadikan KSP Sari Sedana Bali terus menjaga kepercayaan yang diberikan LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama tahun 2011 sebesar Rp2 miliar dan pinjaman kedua tahun 2013 sebesar Rp5 miliar, kedua pinjaman tersebut kini telah lunas. Pada Juni 2022 mendapatkan pinjaman yang ketiga sebesar Rp4,95 miliar dan saat ini berada dalam kategori lancar.

“Tentu koperasi tidak lepas dari permasalahan dalam menjalani roda usahanya, namun saat pengajuan pinjaman, kami terus dibimbing dan diarahkan hingga akhirnya menyelesaikan proses tersebut dan mendapatkan pinjaman LPDB-KUMKM. Menurut kami, LPDB-KUMKM terbaik dari sisi pelayanannya. Selain itu, dari segi kecepatan, kesigapan (tanggap), kesantunan, dan dalam mengayomi mitra-mitranya, LPDB-KUMKM memang luar biasa,” kenang Oka.

Kami mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM sejak tahun 2011 melalui kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karangasem maupun Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. Melalui bimbingan Dinas Koperasi dan UKM tersebut, koperasi mampu meningkatkan produktivitas usaha, serta mendapatkan informasi terkait modal usaha, pendampingan, serta strategi pemasaran produk anggota yang bisa dipasarkan melalui media sosial koperasi,” tambah Oka.

Oka melanjutkan, kehadiran Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Bali turut dirasakan kehadirannya dalam membina dan mengarahkan KSP Sari Sedana Bali, khususnya mengenai upaya peningkatan kualitas usaha koperasi dan anggota. Sharing dan diskusi dengan koperasi lain pun dinilai sangat membantu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang kerap menghambat kemajuan dan peningkatan usaha koperasi.

Maksimalkan Daya Saing

Mengawali tahun 2023, KSP Sari Sedana Bali telah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2022 pada Januari 2023 silam. Dalam RAT tersebut, Oka menyampaikan bahwa koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis terutama dalam menghadapi tantangan di tahun ini. Adapun target 2023, akan lebih banyak ke peningkatan manajemen SDM. Oleh sebab itu, anggota diharapkan dapat terus aktif dan memanfaatkan produk-produk (program) koperasi.

“Kami berharap koperasi di masa kini dan mendatang lebih maju dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Guna meningkatkan usaha anggota agar lebih berkembang, keberadaan LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan di tengah-tengah pelaku usaha. Kepercayaan yang diberikan kepada KSP Sari Sedana Bali diharapkan kembali diberikan karena sebagai lembaga penyalur dana murah, LPDB-KUMKM memberikan kemudahan, serta fasilitas dana murah yang dapat membantu koperasi bersaing dengan lembaga pembiayaan lain, sehingga koperasi lebih maju dan berkembang,” tutur Oka.

Menghadapi perubahan zaman tersebut membutuhkan kesiapan dan keterampilan SDM yang maksimal. Demikian pula yang mendorong LPDB-KUMKM menerapkan budaya kerja EPICS guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Melalui Excellence, Professionalism, Integrity, Customer Focus, Synergy diharapkan mampu mewujudkan visi dan misi lembaga yang terdepan dengan kinerja yang unggul.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, seluruh karyawan LPDB-KUMKM bekerja secara profesional dan terukur dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, etika, kepatuhan terhadap peraturan lembaga. Sikap proaktif dan produktif dalam melayani pemenuhan kebutuhan mitra/calon mitra LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis.

“Saya berharap EPICS menjadi pemacu energi dan penyemangat bagi para pegawai dalam menjalani pekerjaan khususnya saat melayani calon mitra dan mitra LPDB-KUMKM di seluruh Indonesia. Melalui budaya kerja tersebut diharapkan tercipta etos kerja pegawai yang profesional dan kompeten sehingga mampu berjuang secara optimal menghadapi tantangan di kondisi apapun,” kata Supomo.

Supomo menuturkan, transformasi dan reformasi layanan LPDB-KUMKM yang lebih optimal dan cepat terus dilakukan seiring perkembangan teknologi yang kian pesat. Proses pemberian pinjaman/pembiayaan ke koperasi dengan speed up lebih cepat memang sangat dibutuhkan agar penyalurannya dapat tepat sasaran dan tepat guna bagi peningkatan usaha koperasi dan anggota.

“Pada akhirnya, budaya kerja EPICS serta peningkatkan sistem dan infrastruktur di dalam LPDB-KUMKM dapat menguatkan manajemen dalam mendukung Tri Sukses LPDB-KUMKM. Harapannya, LPDB-KUMKM dapat menjadi integrator bagi percepatan dan pengembangan industri keuangan mikro di daerah, khususnya mitra-mitra koperasi di tanah air,” tutup Supomo.(Jef)

Kejar Target Penyaluran Dana Bergulir 2023, LPDB-KUMKM Siapkan Langkah Strategis

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) tengah menyiapkan langkah strategis dalam menyalurkan dana bergulir sepanjang tahun 2023.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, pada tahun 2023 ini target penyaluran yang diberikan oleh pemerintah kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp1,8 triliun.

“Jadi kalau target tahun 2023 ini sedang finalisasi, angka penyaluran masih dikisaran Rp1,8 triliun, mirip-mirip tahun lalu,” ujar Supomo di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Seperti diketahui, pada tahun 2022 lalu, LPDB-KUMKM berhasil melampaui target penyaluran dana bergulir yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp1,8 triliun.

Tercatat, kinerja penyaluran dana bergulir sepanjang tahun 2022 lalu mencapai Rp1,86 triliun yang disalurkan kepada 193 koperasi di seluruh Indonesia dengan rincian pola penyaluran konvensional sebesar Rp950 miliar dan pola syariah sebesar Rp911 miliar.

*Strategi 2023*

Supomo mengungkapkan, pada tahun 2023 ini LPDB-KUMKM telah menyiapkan langkah strategis dalam melakukan penyaluran dana bergulir.

“Strategi kita yaitu tetap kami akan mengembangkan terus penyaluran kepada koperasi sektor riil, dimana pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya dan ini yang diharapkan oleh Bapak Menteri Koperasi UKM untuk sektor riil lebih difokuskan karena menyangkut UKM yang banyak, jadi fungsi daripada koperasi sebagai agregator kelihatan sekali,” ucap Supomo.

Langkah strategis selanjutnya adalah dengan mengembangkan ekosistem bisnis koperasi yang berdaya saing dan saling terintegrasi dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang dilaksanakan melalui piloting project bersama pemerintah pusat, daerah, hingga asosiasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“LPDB-KUMKM di tahun 2023 ini kami akan banyak membuat suatu ekosistem bisnis baru di beberapa daerah sehingga bisa termasuk produknya,” kata Supomo.

Sedangkan strategi untuk pola syariah, Supomo menambahkan, pihaknya akan kembali melibatkan berbagai komponen mulai dari persatuan BMT, Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren.

Sebab, saat ini berbagai komunitas ekonomi syariah khususnya komunitas koperasi syariah sedang berlomba-lomba berbenah diri agar bisa menjadi lebih baik dan bisa mendapatkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Sekarang ditingkat BMT, Kopontren, Inkopsyah sekarang sedang gencar berbenah benah diri, karena sekarang sudah terbukti nyata, yang bermitra dengan LPDB-KUMKM banyak kemajuan jadi pertumbuhan kelihatan bagus dan kelihatan manfaatnya, dan sekarang juga banyak yang ingin berkolaborasi melaksanakan pendampingan dan bimbingan teknis,” ungkap Supomo.

Sementara itu, Supomo menambahkan, untuk langkah strategis penyaluran dana bergulir pola konvensional, pihaknya telah menyiapkan strategi, mulai dari pendekatan kepada komunitas, asosiasi bahkan pendekatan melalui koperasi BUMN.

“Karena ternyata koperasi-koperasi yang bernaung dibawah BUMN itu kontribusi pendayagunaan dan akselerasi UMKM itu besar sekali dan jelas offtakernya BUMN, dan kami sudah merambah kesana,” tambah Supomo.

Selain itu juga tengah mengembangkan, program kerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU) yang tengah dirancang bersama dengan Kementerian Keuangan.

Supomo berharap dengan berbagai langkah dan strategi penyaluran dana bergulir tahun 2023, LPDB-KUMKM bisa secara optimal menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Diharapkan dengan penyaluran dana bergulir yang murah, mudah, dan ramah ini bisa memberikan efek ganda ekonomi dan meningkatkan kontribusi sektor koperasi dan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas Supomo.(Jef)

Akses Dana Bergulir, Usaha Koperasi dan Anggota Bertumbuh

Jepara:(Globalnews.id)- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai lembaga yang melayani pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi tengah konsisten memberikan pelayanan guna pertumbuhan usaha koperasi maupun anggota koperasi.

Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kontribusi Koperasi dan UMKM kepada pertumbuhan ekonomi nasional atau produk domestik bruto (PDB) koperasi.

Seperti salah satu mitra LPDB-KUMKM di wilayah Jepara, Jawa Tengah yakni Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Harapan Bersama Kalingga yang telah mendapatkan pembiayaan dana bergulir dengan prinsip syariah dengan total sebesar Rp10 miliar merasakan manfaat pertumbuhan usaha koperasi dan anggota koperasi.

Rif’an Ketua Pengurus KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga menjelaskan, koperasi dibentuk sejak tahun 1999 dan telah menjadi koperasi syariah sejak tahun 2016, pendirian koperasi dalam rangka meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Seiring berjalannya waktu, KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga telah bermitra dengan LPDB-KUMKM dan telah mendapatkan empat kali pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Alhamdulillah mendapatkan informasi mengenai dana bergulir LPDB-KUMKM dari Perhimpunan BMT yang menyampaikan bahwa ada lembaga yang memberikan pembiayaan kepada koperasi dan itu dari pemerintah, Alhamdulillah sampai saat ini kami telah mendapatkan empat kali pembiayaan,” ujar Rif’an, Jum’at (6/1/2023).

Dengan mendapatkan dana bergulir,
Rif’an menjelaskan, pertumbuhan usaha koperasi dan anggota terus bertumbuh, tercatat hingga saat ini jumlah anggota koperasi telah mencapai 9.300 anggota, dengan satu kantor pusat, dan tujuh kantor pelayanan.

“Alhamdulillah juga saat ini jumlah aset koperasi kita mencapai Rp64 miliar 2022. Setelah mendapatkan dana bergulir tambahan cabang perluasan layanan, dan pendekatan layanan anggota koperasi bisa terus dilakukan, termasuk pertumbuhan anggota koperasi. Alhamdulillah ada LPDB-KUMKM yang menyediakan (pembiayaan) prinsip syariah dan selama pandemi bisa masih memberikan bagi hasil koperasi kepada anggota. Serta pendampingan kepada anggota juga kami terus lakukan karena untuk menumbuhkan perkonomian masyarakat,” tutur Rif’an.

Kemudahan Pengajuan Proposal Pembiayaan

Kemudian, dari sisi pemenuhan persyaratan mengakses dana bergulir, Rif’an mengungkapkan, KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga mengakui tidak ada kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang diajukan oleh LPDB-KUMKM.

“Untuk mengakses LPDB-KUMKM memang terkait administrasi persyaratan tidak ada kesulitan karena kita dibantu sekali oleh LPDB-KUMKM seperti kemarin terkait Online Single Submission (OSS) oleh LPDB-KUMKM dibantu pengurusan perizinan dan legalitas terkait perubahan AD-ART juga dibantu oleh personel oleh LPDB-KUMKM dan dihubungkan dinas-dinas terkait,” pungkas Rif’an.

Salah satu anggota KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga yakni Muhammad Saipullah yang memiliki usaha pedagangan sandal, sepatu, dan tas telah merasakan manfaat yang nyata menjadi anggota koperasi.

Saipullah mengatakan, dirinya sudah menjadi anggota KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga sejak lama, dan mendapatkan akses permodalan dari BMT.

“Saya menjadi anggota sudah lama, untuk usaha toko sandal sepatu tas, mendapat modal usaha sejak empat tahun yang lalu sampai sekarang, Alhamdulillah pertumbuhannya dari satu cabang, sekarang sudah dua cabang,” ujar Saipullah.

Menurutnya, tarif permodalan dari
KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga cukup terjangkau bagi anggota dan memberikan dampak bagi usaha para anggota. “Kalau tarif lumayan terjangkau dibanding BMT yang lain, bisa untuk modal kerja atau usaha. Sebagai anggota BMT saya juga mendapat manfaat tambahan untuk anggota setiap tahunnya,” jelanya.

Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM pada tahun 2023 ini akan terus intensif menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dana bergulir kapada koperasi di seluruh Indonesia.

“Berkaca dari penyaluran dana bergulir sepanjang tahun 2022 yang mencapai target pemerintah sebesar Rp1,8 triliun, pada 2023 ini kami akan semakin intes memberikan penyaluran, dan juga pendampingan kepada koperasi,” kata Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM juga tidak berhenti melakukan inovasi dan transformasi pelayanan guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada calon maupun mitra eksisting LPDB-KUMKM.

“Kami yakin bahwa dengan terus meningkatkan kinerja penyaluran dana, kami dapat membantu koperasi-koperasi dan anggoatanya yang membutuhkan perkuatan permodalan untuk tumbuh dan berkembang,” papar Supomo.

Supomo juga mengajak para pelaku UMKM untuk bergabung kepada koperasi, dan para koperasi untuk mengakses dana bergulir yang disediakan oleh pemerintah guna meningkatkan usaha koperasi dan anggota.

“Kami mengajak koperasi di Indonesia untuk mengakses dana bergulir ini. Kami yakin bahwa dengan adanya dana bergulir ini, KUMKM akan mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlebih tarif layanan kami yang murah bagi koperasi” pungkas Supomo.(Jef)