Arsip Tag: LPDB KUMKM

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

Jakarta:(Globalnews.id)-Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Salah satu upayanya, LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional yakni PT Kebon Agung dengan mendorong koperasi-koperasi binaan dari Pabrik Gula (PG) grup PT Kebon Agung untuk mengakses dana bergulir.

“Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, koperasi-koperasi sektor produktif memiliki peran yang sangat penting. Melalui kerja sama dengan LPDB-KUMKM, kami berharap dapat memberikan dukungan finansial yang memadai bagi koperasi-koperasi ini untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat kunjungan kerja ke PG Trangkil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Pada kunjungan kerja tersebut, Supomo didampingi oleh sejumlah pejabat terkait yakni Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Hj Kamari, Direktur Keuangan PT Kebon Agung Krisman Lumban Tobing, Direktur Produksi Prasetyo Budi Santoso, Pimpinan PG Trangkil Sukirno, Staf Khusus Menteri Agus Santoso, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus mendorong akses pembiayaan bagi koperasi-koperasi sektor produktif, sebagai bagian dari upaya konkret dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah.

“Dengan adanya pembiayaan yang terjangkau dan berkelanjutan, diharapkan koperasi-koperasi ini dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan,” lanjut Supomo.

Kunjungan ke Pabrik Gula Trangkil ini juga menjadi upaya positif dari LPDB-KUMKM untuk menjemput bola dan mendorong koperasi sektor produktif untuk meningkatkan skala usahanya, dan juga mendekatkan akses pembiayaan kepada koperasi-koperasi yang berpotensi memperluas dampak positifnya dalam sektor ekonomi, khususnya sektor pangan.

“Sebagai contoh yang sudah berjalan, LPDB-KUMKM sebelumnya telah memberikan pinjaman/pembiayaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso yang merupakan koperasi binaan dari PG Kebon Agung,” kata Supomo.

Menurut Supomo, dengan penjajakan yang LPDB-KUMKM lakukan, pihaknya berharap koperasi-koperasi yang terkait dengan Pabrik Gula Trangkil dapat segera mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM.

Terlebih dari sisi wilayah kerja, Pabrik Gula Trangkil ini meliputi berbagai wilayah di Pantura mulai dari Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Rembang dengan jumlah petani sebanyak 2.409 petani.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pengembangan sektor-sektor produktif, termasuk sektor gula, demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tambah Supomo.

Supomo berharap, dengan kerja sama yang sinergis antara pemerintah, industri, dan koperasi, diharapkan Indonesia dapat menjadi lebih mandiri atau swasembada dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional termasuk komoditi gula.

“Harapannya bisa turut andil dalam program ketahanan pangan hingga mencapai swasembada pangan, dan menekan laju inflasi dari sektor pangan, serta menekan jumlah impor komoditas pangan, pendapatan petani naik, kesejahteraan juga naik, dan usaha koperasi terus berkelanjutan dengan sinergi yang baik dengan seluruh pihak,” pungkas Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H

Jakarta:(Globalnews.id)-Mengawali hari pertama bekerja setelah Libur Idul Fitri 2024, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah bersama segenap jajarannya di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan secara offline dan online (hybrid) ini diikuti oleh Direktur LPDB-KUMKM, Kepala Divisi, Kepala Subdivisi, Kepala Satuan Tugas LPDB-KUMKM di lima wilayah di Indonesia, serta pegawai di lingkup LPDB-KUMKM.

Supomo mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh pegawainya. “Momen hari yang fitri ini kiranya kita rayakan dengan rasa syukur, kemenangan, kebahagiaan, serta memohon ampunan dariNya. Sebagai seorang “Pemenang” yang telah finish menjalani bulan Ramadan, kiranya nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan kerja keras terus diterapkan dalam menjalankan tugas kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan pelayan masyarakat,” katanya.

Tugas LPDB-KUMKM dalam menyalurkan dana bergulir ke seluruh koperasi di Indonesia, lanjut Supomo, harus diemban dengan amanah dan tanggung jawab. Untuk mencapai prestasi dan kemajuan bersama, Saya selaku Pimpinan LPDB-KUMKM mengajak seluruh pegawai LPDB-KUMKM untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi LPDB-KUMKM. Melalui semangat kebersamaan dan kesungguhan dalam mencapai tujuan bersama, ini menjadi komitmen kita dalam meningkatkan kualitas kerja dan integritas di LPDB-KUMKM.

Supomo menambahkan, sebagai salah satu langkah mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2024, Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) mengarahkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) menerapkan kebijakan kombinasi bekerja antara dari kantor (WFO) atau dari rumah (WFH) pada Selasa dan Rabu (16-17 April 2024). Kebijakan ini juga diberlakukan di lingkungan LPDB-KUMKM dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.

Dalam acara yang bertema “Taburkan Maaf, Sucikan Hati, Dalam Indahnya Kebersamaan dan Keberagaman Silahturahmi”, Supomo juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh pegawai LPDB-KUMKM atas integritas dan kontribusinya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan koperasi-koperasi di Indonesia.

“Melalui maping dan strategi yang baik di internal LPDB-KUMKM, serta sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait, diharapkan mampu menjawab tantangan dan tuntutan ke depan. Percepatan penyaluran dana bergulir 2024 terus ditingkatkan dan dimaksimalkan agar LPDB-KUMKM mencapai target yang telah ditetapkan,” tutup Supomo.(jef)

LPDB-KUMKM Tegaskan Komitmen Target Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2024 Sebesar Rp 1,85 Triliun

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menegaskan komitmennya untuk target penyaluran dana bergulir tahun 2024 sebesar Rp 1,85 triliun.

Dalam upaya mencapai target tersebut, LPDB-KUMKM menetapkan alokasi sebesar 60 persen untuk konvensional dan 40 persen untuk syariah.

Dari jumlah tersebut, sektor riil menjadi fokus utama dengan alokasi dana sebesar Rp600 miliar.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada koperasi sektor riil melalui ekosistem yang dibangun bersama offtaker, dalam rangka memperkuat sektor ekonomi riil di Indonesia,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, upaya strategis lainnya LPDB-KUMKM juga bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IA) dalam mengembangkan Standar Akuntansi Koperasi di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bergulir.

Supomo menambahkan, dalam melakukan proses penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM juga terus menerapkan aturan dan kriteria yang jelas dan konsisten dalam proses penyaluran dana bergulir.

“Kita harus tegakkan aturan, termasuk pendampingan LPDB yang mengikuti aturan yang ada, agar proses pengajuan dana bergulir dapat berjalan dengan lancar dan berkinerja baik,” ujarnya.

Adapun dalam menjalankan pendampingan, LPDB-KUMKM juga melaksanakan inkubator untuk menginkubasi koperasi agar memiliki kinerja yang sehat dan tata kelola yang baik.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran dana bergulir kepada koperasi,” kata Supomo.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia menambahkan, selain strategi penyaluran, LPDB-KUMKM juga terus memperkuat peran Satuan Tugas (Satgas) yang tersebar di lima Provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

“Kami terus memperkuat peran Satgas ini, dan juga intensif melaksanakan Sosialisasi dan juga Bimbingan Teknis, sehingga koperasi yang mau mengajukan proposal pinjaman atau pinjaman dana bergulir bisa mendapatkan informasi dan pelayanan yang tepat,” kata Oetje.(Jef)

Bermitra Sejak 2009, KSP Lombok Sejati NTB Tumbuh Tangguh Bersama LPDB-KUMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Harus diakui koperasi memiliki hubungan paling erat dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kehadiran Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjadi alternatif pembiayaan di luar perbankan yang dianggap lebih ramah dan dekat dengan masyarakat, sehingga diperlukan sistem pengawasan, penataan, pembenahan, serta kemampuan SDM yang ahli dibidangnya. Standar usaha pun dibutuhkan agar koperasi mampu bersaing dan berkembang seperti layaknya perbankan.

Pembinaan, pembenahan dan pengawasan pun terus dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM hingga saat ini. Sebagai lembaga negara yang membidangi urusan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM), KemenkopUKM mengemban fungsi dan tanggung jawab penting bagi kemajuan dan masa depan KUMKM di Indonesia. Dari segi permodalan, KemenkopUKM memiliki satuan kerja yang bertugas menyalurkan pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi dan UMKM yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

LPDB-KUMKM menggelontorkan dana bergulir yang utamanya ditujukan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan memberikan suku bunga yang lebih murah dibandingkan lembaga keuangan atau pembiayaan lainnya. Dana bergulir yang disalurkan LPDB-KUMKM kepada KUMKM sumbernya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan peruntukkannya harus dipertanggungjawabkan kepada negara.

Salah satu penerima manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu KSP Lombok Sejati NTB. Koperasi primer tingkat provinsi ini bergerak pada usaha simpan pinjam dengan jumlah anggota sebanyak 16.485 orang dan total karyawan sebanyak 53 orang. Koperasi yang sudah memiliki lima kantor cabang, yakni kantor cabang Mataram, Lombok Timur, Kopang, dan Gerung. Sedangkan kantor cabang yang terakhir di Praya saat ini masih proses persiapan.

Tingginya kebutuhan anggota khususnya yang memiliki usaha produktif, serta suku bunga bersaing dan rendah mendorong koperasi untuk mengajukan pinjaman ke LPDB-KUMKM. KSP Lombok Sejati NTB telah mendapat perkuatan permodalan LPDB-KUMKM sebanyak empat kali sejak tahun 2009 hingga 2023. Hingga kini, pembiayaan KSP Lombok Sejati berstatus kolekbilitas lancar.

Ketua KSP Lombok Sejati NTB Suyitno mengatakan, kepercayaan dan kepuasan terhadap layanan LPDB-KUMKM menjadi alasan mengapa bermitra dengan LPDB-KUMKM. Mulai pulihnya sektor ekonomi pasca pandemi Covid-19, serta banyaknya usaha anggota yang terdampak menyebabkan tingginya kebutuhan anggota akan tambahan modal usaha dengan tarif bunga rendah. Oleh sebab itu, apabila KSP Lombok Sejati NTB masih diberi kepercayaan untuk mengelola dana bergulir bagi anggota di tahun mendatang, maka koperasi berkomitmen akan amanah mengelolanya.

KSP Lombok Sejati NTB yang berkantor pusat di Jalan Achmad Yani Nomor 1 Kabupaten Lombok Barat NTB berupaya menggenjot prestasi yang lebih baik lagi di tahun 2024. Koperasi mencanangkan sejumlah strategi, di antaranya menjaring informasi pasar untuk penempatan dana, memasarkan produk pinjaman dengan tarif bunga bervariasi dan bersaing untuk dimanfaatkan oleh anggota dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, serta meningkatkan kunjungan penagihan kepada anggota-anggota peminjam yang telah mendapat pinjaman dari KSP Lombok Sejati NTB.

Sedangkan untuk pinjaman anggota yang bermasalah atau kondisi gagal bayar, koperasi harus benar-benar memperhatikan 5C dari unsur kelayakan usaha sejak awal pemberian pinjaman, yakni character, capacity/cashflow, capital, conditions, dan collateral. Selain itu, harus ada jaminan yang marketable, dan rutin membuat jadwal kunjungan ke anggota peminjam agar dilakukan pembinaan atau penagihan bila terjadi kondisi tersebut,” terang Suyitno.

Suyitno menambahkan, selain bersinergi dengan LPDB-KUMKM untuk mendukung pelayanan dan mengembangkan produk-produk yang ada, koperasi juga bersinergi dengan mitra perbankan dan Induk Koperasi Simpan Pinjam (IKSP). Bimbingan dan arahan juga didapatkan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Barat, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB Bidang Pengembangan Kelembagaan, serta Kementerian Koperasi dan UKM.

Harapannya, koperasi mampu memberi kontribusi positif bagi peningkatan layanan yang lebih sehat, mandiri, tangguh, dan berdaya saing. Koperasi yang berdiri tahun 2004 terus mengupayakan kinerja yang baik melalui peningkatan manajemen SDM serta kelembagaan yang baik dan tertib. Koperasi juga berharap dapat lebih maju, berkembang, dan mampu memberi manfaat besar bagi masyarakat terutama untuk kesejahteraan anggotanya.

“Pelayanan LPDB-KUMKM sangat berkesan bagi kami, karena kami selalu dibantu dan diarahkan khususnya saat kekurangan likuiditas untuk pengembangan usaha. LPDB-KUMKM menjadi mitra kerja yang kehadirannya nyata dan dapat diandalkan. Selama 14 tahun bersinergi dengan LPDB-KUMKM, KSP Lombok Sejati NTB dapat bertahan hingga saat ini tidak bisa dipungkiri berkat kerja sama yang baik dengan LPDB-KUMKM,” kenang Suyitno.

Harapan kami, lanjut Suyitno, LPDB-KUMKM dapat memberikan pinjaman berupa bantuan likuiditas, mengingat ada situasi tertentu yang mengharuskan koperasi untuk membayar namun cadangan kasnya tidak mencukupi. Di samping itu, ke depan LPDB-KUMKM dapat menjadi Lembaga Penjamin Simpanan bagi koperasi, karena hal ini dapat membantu mewujudkan masa depan koperasi yang lebih baik dan maju di Indonesia.

Tingkatkan Pelaku Koperasi

Berdasarkan data Online Data System (ODS) KemenkopUKM, jumlah koperasi di Kabupaten Lombok Barat tercatat sebanyak 268 unit di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah tersebut masih tergolong rendah dibanding wilayah-wilayah lain di Indonesia. Menanggapi hal ini Suyitno selaku Ketua KSP Lombok Sejati NTB mengatakan bahwa pola pikir masyarakat masih menjadi faktor dominan yang sangat mempengaruhi.

“Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih wadah usaha non-koperasi dibanding koperasi, karena dalam perkoperasian intervensi anggota melalu Rapat Anggota sangat dominan. Faktor ini menyebabkan orang lebih mencari wadah usaha lain yang lebih mudah dan cepat untuk dikerjakan. Kami harap, pemerintah perlu menjawab tantangan ini dengan membuat terobosan-terobosan baru khususnya untuk menjaring koperasi-koperasi potensial di daerah,” pinta Suyitno.

Menjawab tantangan ini, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan pinjaman/pembiayaan kepada pelaku KUMKM, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. LPDB-KUMKM didapuk oleh pemerintah khususnya KemenkopUKM untuk menjadi garda terdepan bagi perkuatan permodalan KUMKM di Indonesia.

“Misi melakukan pemihakan bagi kelangsungan KUMKM terus digaungkan di lingkungan LPDB-KUMKM. Bahwa kita merupakan bagian dari pelaku sejarah yang turut serta menggerakan denyut ekonomi terbesar di negeri ini, melalui koperasi dan UMKM. Selain itu, sinergi dengan pelaku KUMKM juga terus dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis, tentunya dengan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM setempat. Dinas KUKM pun membantu kami menjaring koperasi-koperasi potensial di wilayahnya masing-masing,” kata Supomo.

Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM terus melakukan mapping dengan mengundang koperasi-koperasi yang terafiliasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini dilakukan untuk mengurai kendala-kendala yang ditemui masyarakat khususnya saat mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM. Menjawab kendala lainnya yang seringkali dihadapi koperasi, kami juga tetap menggandeng lembaga-lembaga penjamin guna meminimalis kekurangan agunan saat mengakses dana bergulir.

“LPDB-KUMKM optimis penyaluran dana bergulir dan pencapaian target tahun 2024 ini dapat berjalan sesuai target dan waktu yang ditentukan. Melalui penerapan strategi, kebijakan, serta kolaborasi dan sinergi yang baik dengan semua pihak, baik internal, mitra koperasi, maupun para pemangku kepentingan (stakeholder), kami yakin bisa melalui tahun 2024 dengan penuh semangat,” tutup Supomo.(Jef)

LPDB-KUMKM Dukung Program Strategis Kemenkop UKM Melalui Kerja Sama Antarnegara dengan Vietnam

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) terus menggalang kerja sama strategis dengan negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat ekonomi regional, khususnya dalam sektor koperasi, UKM, dan produksi pangan.

Hal ini terbukti melalui kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, ke Vietnam pada tanggal 21-22 Maret 2024.

Dalam kunjungannya, Menteri Teten Masduki bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan Vietnam, termasuk Nguyen Hai Ninh, Sekretaris Komite Partai Provinsi yang bertindak sebagai ketua pertemuan, serta Nguyen Tan Tuan, Ketua Dewan Rakyat Provinsi Khanh Hoa.

Turut hadir dalam delegasi ini adalah Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, dan Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur, Adi Karyono, serta Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia.

Potensi ekonomi yang relatif sama antara Indonesia dan Vietnam menjadi dasar penting bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama yang erat, terutama dalam memperkuat sektor pertanian dan koperasi. Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menunjukkan bahwa ASEAN memiliki kontribusi signifikan dalam produksi pangan global, termasuk produksi ikan dan beras.

“Dalam konteks ini, LPDB-KUMKM sebagai Satuan Kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kesiapannya untuk mendukung program-program strategis Kemenkop UKM, termasuk kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam,” ujar Supomo, Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam keterangannya.

Kerja sama ini tidak hanya terfokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga pada upaya hilirisasi produk dan pengembangan ekosistem pertanian digital. Dengan melibatkan koperasi dan UMKM dalam proses ini, diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi kedua negara.

“Saat ini, kami tengah mengembangkan model-model bisnis dan kemitraan rantai pasok di sektor pertanian dan perikanan, serta mendukung inisiatif hilirisasi berbasis koperasi yang telah digagas oleh Kemenkop UKM,” tambah Supomo.

Menurut Supomo, langkah-langkah konkret telah diambil oleh pemerintah Indonesia, khususnya dalam mengembangkan model korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi.

“Melalui program Kemenkop UKM, berbagai inisiatif hilirisasi telah diimplementasikan, seperti transformasi kelapa sawit menjadi minyak makan merah, serta pengembangan komoditas unggulan oleh koperasi melalui rumah produksi bersama,” kata Supomo.

Dengan semakin terbukanya lapangan kerja berkualitas di sektor pertanian dan perikanan, diharapkan dapat memberikan peluang bagi generasi muda ASEAN untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi regional.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung upaya penguatan ekonomi kreatif dan inklusif di Indonesia, serta berperan aktif dalam memperkuat kerja sama ekonomi antar negara untuk kemajuan bersama,” kata Supomo.(Jef)

Koperasi TMI Tegal Dukung Kemajuan UMKM Melalui Dana Bergulir

Jakarta:(Globalnews.id)- Koperasi merupakan salah satu badan usaha penopang ekonomi rakyat yang terus hadir di tengah masyarakat sesuai dengan karakateristik unit usahanya. Menjadi pelaksana program pemerintah dalam memberdayakan dan menjaga tatanan perekonomian, koperasi di Indonesia memiliki banyak jenis, bukan hanya sebagai penyedia modal dan barang-barang kebutuhan masyarakat, melainkan juga memberikan pelayanan dibidang jasa.

Seperti halnya koperasi di Kabupaten Tegal yaitu Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI). Koperasi yang beralamatkan di Kawasan Industri Kecil Takaru Jalan Raya Dampyak km 04 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Jawa Tengah, berdiri pada tahun 2018 dan hingga kini memiliki total karyawan sebanyak tujuh orang dan jumlah anggota sebanyak 24 orang.

Koperasi TMI merupakan badan usaha berbentuk koperasi yang beranggotakan Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal dalam berbagai bidang. Antara lain, komponen otomotif, alat berat, perkapalan, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Koperasi TMI berangkat dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tegal Manufacture Parts pada tahun 2016.

Tercatat, Koperasi TMI menjadi penyumbang terhadap ekonomi nasional. Pada saat terjadi pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, Koperasi TMI mampu meningkatkan omzet hingga 100 persen. Hingga kini, sebanyak kurang lebih 15 perusahaan besar telah bekerja sama dengan Koperasi TMI dalam memesan produk koperasi, termasuk PT Astra dan PT PLN.

Menurut Ketua Koperasi TMI Tri Sukamto, koperasi di Indonesia bisa menjadi soko guru perekonomian nasional dan menjadi leader dalam pengembangan UMKM di Indonesia. Mengingat potensi pasar raw material yang cukup besar, terutama kebutuhan anggota koperasi, sehingga membutuhkan tambahan modal usaha yang cukup besar untuk bisa mengakomodir kebutuhan raw material.

“Melalui kunjungan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), dan Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ke wilayah LIK Takaru Tegal, kami mulai mengenal pinjaman bertarif rendah LPDB-KUMKM yang berasal dari pemerintah,” ujar Tri Sukamto.

Informasi mengenai sumber dana murah dari APBN, lanjut Tri, memberi oase segar bagi Koperasi TMI dalam meningkatkan produktivitas usaha, khususnya setelah mendapat suntikan modal LPDB-KUMKM. Dukungan dana bergulir LPDB-KUMKM berdampak signifikan bagi perkembangan bisnis Koperasi TMI, yang terlihat dari berkembangnya unit usaha material yang membantu dalam ketersediaan stok.

“Selain sinergi dengan YDBA, Kementerian Koperasi dan UKM, dan LPDB-KUMKM, pihak-pihak lain pun turut terlibat dalam pembinaan dan peningkatan usaha Koperasi TMI. Di antaranya, Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, Dinas Perindustrian Kabupaten Tegal, serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal,” papar Tri.

Di samping itu, jelas Tri, guna meningkatkan kinerja dan layanan, Koperasi TMI juga menerapkan aplikasi berbasis digital yang merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian. Di antaranya, aplikasi management inventory untuk pengecekan stok gudang dan mengetahui in-out stok secara real time, dan aplikasi Grandstream Device Management System (GDMS) sebagai logistik center dan mengetahui posisi armada, jumlah, dan jenis barang yang dibawa

Tri menambahkan, untuk tahun 2024, Koperasi TMI juga memiliki strategi dan upaya dalam meningkatkan produktivitas usaha. Di antaranya, trading yang berfokus pada tender Astra (mebeuler), peningkatan kapasitas produksi project yang telah berjalan seperti bak cargo roda tiga, serta material center berupa peningkatan penjualan raw material melalui efektifitas tenaga pemasaran.

“Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia berharap, melalui LPDB-KUMKM, lebih banyak koperasi-koperasi di Indonesia yang mendapatkan permodalan dana bergulir dengan rate bunga yang lebih rendah lagi. Ke depan, kami mengharapkan LPDB-KUMKM terus mendukung kemajuan koperasi dan anggotanya yaitu UMKM, sehingga perkembangan KUMKM di Indonesia bisa lebih maju dan modern,” harap Tri.

Senada dengan Koperasi TMI, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, LPDB-KUMKM memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendukung peningkatan akses permodalan terhadap koperasi sehingga layanan pembiayaan terhadap anggota menjadi lebih mandiri dan berkelanjutan.

Pemerintah melalui LPDB-KUMKM, lanjut Supomo, berupaya memberi kemudahan akses pembiayaan, investasi, dan pemasaran kepada pelaku UMKM melalui koperasi. Selain itu, fungsi pendampingan juga dilakukan LPDB-KUMKM dalam membantu koperasi sehingga mampu memenuhi syarat-syarat dan kriteria pengajuan pinjaman atau pembiayaan LPDB-KUMKM.

“Pendampingan kepada koperasi potensial menjadi poin penting dalam menjaring mitra baru. Tahapan ini menjadi cikal bakal dalam membentuk ekosistem yang baik, sehingga koperasi dapat menjadi aggregator bagi para anggotanya,” papar Supomo.

Dengan memaksimalkan prinsip pelayanan termasuk pendampingan, LPDB-KUMKM berharap dapat menyalurkan dana bergulir yang murah, mudah, dan ramah sehingga dapat memberi kontribusi positif terhadap sektor koperasi dan UMKM dan memberi efek ganda terhadap perekonomian nasional, tutup Supomo.(Jef)

Dirut LPDB-KUMKM Lantik 13 Pejabat Struktural dan Pilih 5 Kandidat Agent of Change

Jakarta:(Globalnews.id)-Guna memberikan apresiasi bagi pegawai Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang memiliki kinerja terbaik dalam menjalankan tugasnya, LPDB-KUMKM melaksanakan kegiatan Pemilihan Pegawai Teladan LPDB-KUMKM Tahun 2023 pada Kamis (1/2/2024).

Kegiatan ini bertujuan, memberikan motivasi dan inspirasi bagi seluruh pegawai di lingkup LPDB-KUMKM agar terpacu memberikan kinerja terbaik dalam melayani koperasi dan UMKM (KUMKM) di Indonesia.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, acara Pemilihan Pegawai Teladan Tahun 2023 telah melalui seleksi yang diawali dari usulan kandidat dari masing-masing lingkup Direktorat LPDB-KUMKM.

“Berdasarkan hasil penyeleksian dan penilaian dari kriteria yang ditetapkan, terpilih lima kandidat Pegawai Teladan Tahun 2023, dengan rincian tiga pegawai pria dan dua pegawai wanita. Kelima kandidat tersebut telah mempresentasikan karya tulisnya dihadapan Direksi dan seluruh karyawan dengan tema “Membangun Sinergi untuk Meningkatkan Pelayanan”, terang Supomo.

Supomo melanjutkan, seluruh karyawan di lingkup LPDB-KUMKM juga dilibatkan untuk memilih kandidat terbaik melalui web polling yang dilaksanakan pada hari ini dan secara transparansi akan diumumkan hasilnya pada tanggal 6 Februari 2024. Melalui Pemilihan Pegawai Teladan LPDB-KUMKM Tahun 2023 harapannya dapat memotivasi dan menginspirasi pegawai-pegawai lain di lingkup LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kinerja dan memberi pelayanan prima kepada mitra-mitranya di tanah air.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Oetje Koesoema Prasetia mengatakan, Pemilihan Pegawai Teladan LPDB-KUMKM Tahun 2023 bertujuan untuk memberikan penghargaan dan peningkatan motivasi kerja pegawai di lingkup LPDB-KUMKM.

“Masing-masing di lingkup Direktorat LPDB-KUMKM mengusulkan kandidat Pegawai Teladan Tahun 2023 kepada Direktur Utama LPDB-KUMKM. Atas usulan tersebut, diperoleh 29 (dua puluh sembilan) pegawai untuk mengikuti seleksi pemilihan Pegawai Teladan Tahun 2023,” jelas Oetje.

Adapun kriteria penilaian Pegawai Teladan Tahun 2023, lanjut Oetje, memiliki masa kerja minimal dua tahun berturut-turut sejak pengangkatan sebagai pegawai LPDB-KUMKM, tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin selama masa kerja, dan tidak sedang dalam proses pemeriksaan penjatuhan hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Direksi LPDB-KUMKM yang berlaku.

“Selain itu, kandidat pegawai terbaik juga memiliki persentase kehadiran minimal 95 persen, tidak mengalami penurunan dalam dua tahun berturut-turut, serta memiliki rata-rata Capaian Kinerja Pegawai (CKP) minimal kategori “Sangat Baik” dan tidak mengalami penurunan dalam dua tahun berturut-turut,” terang Oetje.

Oetje menambahkan, dari 29 nama yang masuk kriteria dari masing-masing direktorat, terseleksi menjadi lima nama yang memiliki hasil terbaik. Lima kandidat tersebut telah memaparkan presentasi mengenai “Membangun Sinergi untuk Meningkatkan Pelayanan” di hadapan Direksi dan Pegawai LPDB-KUMKM, dan juga dilakukan pemungutan suara (voting) melalui web polling guna memilih kandidat terbaik, masing-masing satu pria dan satu wanita.

“Harapannya, dengan terpilihnya dua pegawai teladan LPDB-KUMKM, dan satu pegawai terfavorit sesuai poling terbanyak, bisa menjadi “Agent of Change” dalam mentransformasi kinerja dan pelayanan LPDB-KUMKM menjadi lebih maksimal. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh pegawai LPDB-KUMKM agar optimal melayani mitra-mitra koperasi di Indonesia,” harap Oetje.

Dirut Lantik 13 Pejabat Struktural LPDB-KUMKM

Setelah melaksanakan kegiatan Pemilihan Pegawai Teladan Tahun 2023, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo melantik 13 (tiga belas) Kepala Divisi dan Kepala Subdivisi di lingkungan LPDB-KUMKM di Jakarta, Kamis (01/02/2024).

“Sebagai penyegaran organisasi dan upaya mencapai target-target penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM, kami melantik 13 Pejabat Struktural LPDB-KUMKM. Pelantikan ini merupakan wujud implementasi Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Permenkop) Nomor 8 Tahun 2020 tanggal 15 Oktober 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDB-KUMKM,” jelas Supomo.

Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi dan UMKM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk penataan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan, diperlukan restrukturisasi organisasi dan tata kerja LPDB-KUMKM.

“Semangat sinergi, transparansi, dan gotong kiranya tercipta di lingkungan LPDB-KUMKM agar core value dan culture lembaga dapat terwujud. Mari kita tingkatkan kualitas layanan dan memperluas program-program inovatif, sehingga dalam menjalankan visi dan misinya LPDB-KUMKM terus dipercaya masyarakat untuk memajukan koperasi dan UMKM di Indonesia,” pesan Supomo.(Jef)

Bambang Sadewo Resmi Menjabat Direktur Keuangan LPDB-KUMKM

Jakarta:(Globalnews.id)- Sebagai upaya penyegaran organisasi dan akselerasi kinerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Kementerian Koperasi dan UKM selaku pembina teknis resmi mengangkat Bambang Sadewo sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM.

Adapun Bambang Sadewo menggantikan Ahmad Nizar sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM sebelumnya.

Bambang Sadewo memulai karir jabatannya sebagai Pelaksana di Badan Akuntansi Keuangan Negara pada tahun 1999.

Sebelum menjabat Direktur Keuangan LPDB-KUMKM, pria kelahiran Jakarta 1970 ini menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Penganggaran, Pengelolaan Kinerja dan Risiko Investasi, Direktorat Sistem Manajamen Investasi, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

Bambang Sadewo dilantik oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menggantikan Ahmad Nizar di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (8/1/2024)

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengucapkan, selamat sukses dan selamat bergabung di keluarga besar LPDB-KUMKM.

Menurut Supomo, sebagai satuan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM terus bergerak memberikan pelayanan pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia.

“Sebagai pembina teknis dari LPDB-KUMKM, Kementerian Koperasi dan UKM maupun Kementerian Keuangan terus memberikan penugasan kepada kami LPDB-KUMKM untuk melayani koperasi dengan sebaik-baiknya, tentu dengan tata kelola good governance yeng terus dijaga dalam penyaluran dana bergulir,” kata Supomo di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Supomo melanjutkan, perubahan struktur organisasi dalam sebuah tata kelola perusahaan merupakan hal yang biasa dilakukan sebagai bagian dari akselerasi kinerja, dan penyegaran organisasi.

Selain itu, tambah Supomo, penyegaran struktur organisasi juga diharapkan menjadi bagian transparansi dan akuntabilitas, serta memastikan keberlanjutan dalam penyelenggaraan keuangan lembaga.

Supomo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bapak Ahmad Nizar atas seluruh dedikasi dan sumbangsihnya yang luar biasa selama menjabat sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM dan berharap sukses dalam langkah berikutnya.

“Terima kasih kepada Bapak Ahmad Nizar sukses selalu dalam setiap langkahnya, tentu banyak kenangan selama di LPDB-KUMKM. Kedepan diharapkan semua pihak di LPDB-KUMKM dapat memberikan dukungan penuh kepada Bambang Sadewo dalam mengemban amanah tugas barunya,” tambah Supomo.

Sementara itu, Bambang Sadewo mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

“Alhamdulillah hari ini saya bisa bertemu dengan keluarga besar LPDB-KUMKM, tentunya ini menjadi pengalaman saya yang pertama di luar Kementerian Keuangan, dan tentunya dengan amanah baru ini mohon arahannya Bapak Direktur Utama, dan mohon kerja samanya dari para Direksi untuk memperlancar dalam mengemban tugas sebagai Direktur Keuangan LPDB-KUMKM,” kata Bambang.

Pihaknya berharap, LPDB-KUMKM dapat terus memberikan layanan keuangan yang berkualitas dan berkelanjutan bagi pengembangan koperasi di Indonesia.

“Saya yakin insyaAllah teman-teman seluruh Kepala Divisi dan Kepala Subdivisi akan terus menjaga integrity dan loyalitas terhadap lembaga ini, dengan ketulusan dan kebersamaan membuat kinerja LPDB-KUMKM semakin baik dan harus diteruskan dan tingkatkan juga tidak kalah penting adalah inovasi dalam melayani mitra koperasi,” tandas Supomo.(Jef)

Dana Bergulir, Koperasi Makin Tertib Tata Kelola dan Administrasi

Jakarta:(Globalnews.id)- Akses permodalan menjadi hal paling penting dan krusial dalam membangun dan menjalankan usaha. Perkuatan pinjaman dan pembiayaan dalam membangun ekonomi umat, khususnya dalam wadah usaha koperasi, diharapkan berdampak bukan hanya terbatas pada meningkatnya ekonomi anggota, melainkan lebih luas lagi terhadap masyarakat sekitar.

Seperti mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dari Provinsi Jawa Timur, yakni Koperasi Konsumen Pusat Syariah Sarekat Bisnis Pesantren Jawa Timur atau KSBP Jatim. Koperasi yang berdiri tahun 2017 ini merupakan koperasi sekunder yang memiliki anggota 17 koperasi pesantren besar di Jawa Timur sebagai koperasi primernya.

KSBP saat ini menjalankan kegiatan usaha distribusi barang consumer goods yang utamanya merupakan produk antar pesantren. Jumlah potensi target market yaitu santri pada 17 (tujuh belas) pondok pesantren adalah sebanyak 200.000 orang. KSBP juga merupakan binaan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Jawa Timur, sehingga mendapatkan beberapa hibah berupa bangunan yang digunakan untuk Distribution Center (DC), namun tidak memberikan support untuk modal kerja.

Menurut Ketua KSBP Biyati Ahwarumi, untuk kebutuhan modal kerja, KSBP mendapat arahan untuk mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM dengan jaminan bunga rendah dan pelayanan maksimal. Pertimbangan memilih LPDB-KUMKM dibanding lembaga lain adalah pembiayaan LPDB-KUMKM mudah diproses dan menawarkan tarif layanan yang rendah.

“Sedangkan pembiayaan dari lembaga perbankan atau sumber keuangan lain, bunga yang ditawarkan jauh lebih tinggi. Di samping itu, LPDB-KUMKM bukan hanya melayani dari sisi pembiayaan saja, namun sisi pendampingan koperasi sehingga kami dapat lebih tertib secara administrasi dan laporan keuangan. Hal ini langsung atau pun tidak langsung menjadikan KSBP lebih baik setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM,” ujar Biyati.

*Bisnis Koperasi Berkembang Pesat*

Berbicara mengenai perkembangan Koperasi Konsumen Pusat Syariah Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan LPDB-KUMKM, lanjut Biyati, terdapat perkembangan signifikan. Sebelum mengakses LPDB-KUMKM, omzet koperasi antara Rp2 miliar hingga Rp5 Miliar. Setelah mengakses LPDB-KUMKM, menjadikan omzet koperasi mencapai Rp50 Miliar di tahun 2022 dan di akhir tahun 2023 kini omzet telah mencapai Rp90 Miliar.

“Hal ini dikarenakan semakin banyaknya modal untuk mitra KSBP (Toserba Sunan Drajat), maka akan semakin memperbanyak persediaan barang, sehingga memudahkan mitra KSBP untuk memperbanyak cabang Toserba. Kami juga terus berupaya meningkatkan produktivitas usaha, seperti mengevaluasi terkait barang-barang yang dibutuhkan konsumen dalam skala besar untuk diperbanyak kuantitinya, serta melengkapi jenis barang sesuai kebutuhan customer melalui riset lapangan,” jelas Biyati.

Biyati melanjutkan, KSBP akan membuka cabang toserba untuk memudahkan konsumen dalam jangkauan luas. Saat ini sudah ada satu cabang toserba yang existing, dan diakhir tahun akan dilakukan grand opening sebanyak 6 (enam) cabang tambahan. Selain itu, tahun depan KSBP akan menyatukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kebutuhan anggota agar lebih mudah mengakses LPDB-KUMKM lewat satu pintu.

Di kesempatan berbeda, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, pemerintah terus berupaya mempercepat roda perekonomian Indonesia melalui berbagai cara, salah satunya melalui suntikan modal LPDB-KUMKM.

Menurut Supomo, penyaluran dana bergulir bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak diberbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi meningkatkan produktivitas dan daya saingnya.

“LPDB-KUMKM berkomitmen mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui wadah usaha koperasi. Kami percaya koperasi memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan oleh sebab itu, dukungan keuangan maksimal kami gelontorkan kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Supomo.

Program pendampingan kepada koperasi, lanjut Supomo, juga dilakukan LPDB-KUMKM dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan usaha koperasi, manajemen, hingga laporan keuangan. Melalui pendampingan, diharapkan koperasi dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan mengoptimalkan potensi usahanya.

“Adapun pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM bukan hanya kepada calon mitra maupun tenant program inkubator, tetapi juga termasuk koperasi yang telah menjadi mitra LPDB-KUMKM. Tujuannya adalah membantu koperasi meningkatkan kualitas pengelolaannya, sehingga nantinya dapat mengelola dana bergulir dengan baik dan efektif. Program ini harapannya dapat berdampak banyak bagi peningkatan ekonomi masyarakat, terlebih perekonomian nasional,” tutup Supomo.(Jef)

Program Inkubator LPDB KUMKM 2023 Hasilkan Komitmen Pendanaan Rp23,6 Miliar

Jakarta:(Globalnews.id)-Program Inkubator Wirausaha Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Tahun 2023 telah menghasilkan komitmen pendanaan sebesar Rp23,6 miliar kepada 74 peserta inkubasi atau tenant.

Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 lalu yang mencapai komitmen pendanaan sebesar Rp16,5 miliar kepada 60 peserta inkubasi Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, Sesuai amanat Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor 4 Tahun 2020, LPDB-KUMKM terus melaksanakan program inkubator wirausaha.

“Pada tahun 2023, LPDB-KUMKM bekerja sama dengan 10 Lembaga Inkubator yang tersebar di 6 Provinsi dengan total jumlah peserta inkubasi atau tenant sebanyak 274 tenant. Jumlah tersebut terdiri dari 105 Koperasi dan 169 UMKM atau startup,” kata Supomo saat acara Evaluasi Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM di Kota Tangerang, Banten.

*Inkubasi Koperasi Berhasil*

Berdasarkan hasil evaluasi program inkubator tahun 2023 berjalan sangat baik, karena mampu menghubungkan dengan akses pembiayaan, dan juga semakin berkembangnya bisnis atau usaha daripada tenant-tenant, terutama tenant koperasi yang semakin mudah aksesibilitasnya kepada dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Untuk tahun ini, tenant yang mendapatkan komitmen pendanaan tahun 2023 sebanyak 74 tenant dengan nominal sebesar Rp23,6 miliar yang terdiri dari investasi sebesar Rp1 miliar kepada satu tenant, pinjaman sebesar Rp16,5
miliar kepada 19 tenant dan kerja sama bisnis sebesar Rp6,1 miliar kepada 54 tenant,” kata Supomo.

Dan pada tahun 2023 ini Lembaga Inkubator yang mendapatkan kategori terbaik adalah Siger Innovation Hub dari Provinsi Lampung.

Sementara itu, lanjut Supomo, sepanjang tahun 2023 ini Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM telah mampu menginkubasi koperasi hingga mendapatkan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir.

“Tahun 2023 merupakan tahun terbanyak LPDB-KUMKM melakukan inkubasi dan sebanyak delapan tenant koperasi berhasil mendapatkan fasilitas pinjaman atau pembiayaan dari LPDB-KUMKM dengan nominal sebesar Rp15,4
miliar,” lanjut Supomo.

Menurutnya keberhasilan inkubasi koperasi menjadi bukti nyata, bahwa sektor koperasi juga perlu pendampingan agar tata kelola koperasi semakin baik hingga bisa mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Saya sangat mengapresiasi kinerja dari semua lembaga inkubator mitra LPDB-KUMKM tahun 2023 atas capaiannya dalam mendapatkan komitmen pendanaan berupa investasi, pinjaman dan atau pembiayaan. Karena dengan pendampingan ini otomatis koperasinya lebih baik, dan menjadi keuntungan bagi LPDB-KUMKM,” pungkasnya.
(Jef)