Arsip Tag: Penyaluran dana bergulir

Dukung Ketahanan Pangan, Sinergi Ekosistem Koperasi Sektor Produktif Diperkuat

Magelang:(Globalnews.id)-Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan pemerintah, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus memperkuat ekosistem bisnis koperasi sektor produktif.

Selain dukungan program pemerintah, perkuatan ekosistem bisnis koperasi juga dilakukan LPDB-KUMKM sebagai pendampingan koperasi dari hulu hingga hilir agar memiliki perencanaan bisnis yang matang, berkelanjutan, dan menguntungkan.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, salah satu perkuatan ekosistem bisnis koperasi sektor produktif yang tengah digarap LPDB-KUMKM adalah sinergi antara mitra yakni Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq dari Ciwidey Jawa Barat, dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Mitra Abadi Jaya (AMAJ) dari Magelang, Jawa Tengah.

“Jadi kami sedang memperkuat sinergi bisnis antar mitra LPDB-KUMKM dalam rangka ketahanan pangan, karena beberapa mitra koperasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan bila dilakukan sinergi maka akan saling menguatkan,” kata Supomo dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

Supomo menambahkan, seperti di Kopontren Al-Ittifaq Ciwidey, Jawa Barat, LPDB-KUMKM telah berhasil melakukan pembinaan hingga mendapatkan kepercayaan daripada modern market seperti Superindo.

Kemudian, salah satu mitra LPDB-KUMKM dari Jawa Tengah yakni KSP AMAJ yang bergerak pada pembiayaan petani juga memiliki produk-produk pertanian yang membutuhkan akses pasar.

“Jadi ini kami sinergikan, Al-Ittifaq membutuhkan pasokan produk pertanian untuk mendukung ekosistem bisnisnya, sedangkan KSP AMAJ membutuhkan kepastian harga dan akses pasar, karena memiliki produksi yang melimpah,” terang Supomo.

Menurut Supomo, saat ini produk-produk pertanian dari KSP AMAJ hanya membutuhkan sentuhan sedikit agar mampu mencapai standar yang ditetapkan oleh modern market. “Selama ini mereka sudah mampu berproduksi cuma kestabilan harga belum ada, kepastian market belum, sehingga mulai sekarang ada manajemen yang lebih baik jadi ada pola tanam, sehingga Al-Ittifaq continue sepanjang tahun memasok ke modern market,” jelas Supomo.

Meningkatkan Penyaluran Dana Bergulir

Selain memperkuat sinergi ekosistem koperasi, dan program ketahanan pangan, piloting project ini juga dalan rangka meningkatkan penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM.

“Ini otomatis meningkatkan penyaluran dana bergulir, karena working capital daripada Al-Ittifaq menggunakan dana bergulir dalam membeli produk petani secara tunai, dan KSP AMAJ melalui anggotanya fokus berproduksi dengan permodalan dari dana bergulir, karena masalah petani ini adalah akses pasar dan permodalan,” ungkapnya.(Jef)

KSPPS BMT BIMA Berharap LPDB-KUMKM Menjadi Lembaga Prioritas Bagi Koperasi

Magelang:(Globalnews.id)-Koperasi menjadi salah satu sektor keuangan yang berperan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional dan ekonomi dalam masyarakat.

Koperasi yang menjadi pilar utama perekonomian bangsa memilliki fungsi menguatkan ekonomi rakyat melalui skema yang mudah dan demokratis, sehingga menjadi sentra kegiatan ekonomi bagi setiap lapisan masyarakat, mulai dari tingkatan paling bawah, menengah, hingga atas.

Kehadiran Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) melalui satuan kerjanya yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjadi perwakilan pemerintah di tengah masyarakat dalam upaya mendukung eksistensi koperasi di tanah air.

Suntikan permodalan yang asalnya dari APBN ini menjadi sumber dana untuk digulirkan kepada pelaku usaha koperasi, dengan UMKM sebagai penerima akhir (enduser) dari dana bergulir tersebut.

Salah satu mitra koperasi penerima pembiayaan LPDB-KUMKM di Kabupaten Magelang Jawa Tengah adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Insan Mulia (KSPPS BMT BIMA).

KSPPS BMT BIMA menyakini keberadaannya di tengah masyarakat menjadi salah satu penyangga ekonomi daerah. Melalui fasilitas permodalan yang telah diterima sejak tahun 2011 hingga 2022, KSPPS BMT BIMA telah memperoleh dana bergulir sebanyak enam kali pembiayaan.

Pada tahun 2011, KSPPS BMT BIMA memperoleh pembiayaan pertama dari LPDB-KUMKM sebesar Rp13 miliar, dan satu tahun kemudian mendapat suntikan modal kembali sebesar Rp2,5 miliar. Kedua pembiayaan tersebut tercatat dengan status kolektibilitas lunas. Delapan tahun berselang, tepatnya di bulan Desember 2020, pembiayaan yang ketiga diperoleh KSPPS BMT BIMA sebesar Rp12 miliar, dan di tahun 2021 mendapatkan pembiayaan keempat sebesar Rp20 miliar.

Tahun pun berganti, pada Maret 2022, koperasi mengajukan permohonan pembiayaan kelima, dan disetujui oleh LPDB-KUMKM dengan total plafond sebesar Rp20 miliar. Di tahun yang sama di bulan November 2022, koperasi mendapat pembiayaan LPDB-KUMKM yang keenam sebesar Rp15 miliar. Keempat pembiayaan tersebut tercatat dengan status kolektibilitas pembiayaan lancar.

Ketua KSPPS BMT BIMA Abdul Hadi Nashir mengatakan, pembiayaan yang diterima koperasi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas salah satunya dengan menambah modal kerja, sehingga koperasi dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada anggota.

“Sebagai lembaga penyalur pembiayaan bagi koperasi, LPDB-KUMKM ibarat oase di gurun pasir. Bagaimana tidak, sejak mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM melalui kegiatan sosialisasi yang diwadahi Perhimpunan BMT Indonesia (PBMTI), KSPPS BMT BIMA tertarik untuk mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM karena menawarkan bagi hasil yang rendah sehingga dapat dimanfaatkan untuk perkuatan permodalan dan peningkatan kesejahteraan anggota,” jelas Abdul Hadi.

Koperasi yang berdiri pada tahun 1995, dimotori oleh tujuh alumni Lembaga Manajemen Insan Mulia (LMIM) Muntilan, dengan modal awal sebesar Rp530,800. KSPPS BMT BIMA merupakan BMT pertama di Kabupaten Magelang, tepatnya di Kota Muntilan Jawa Tengah, yang berkantor pusat di Jalan Pemuda Barat Nomor 2 Muntilan, Kabupaten Magelang.

Abdul Hadi memaparkan, hingga Desember 2022, KSPPS BMT BIMA memiliki total anggota sebanyak 37.092 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 117 orang. Koperasi juga mencatatkan total aset sebesar Rp229,67 miliar, dengan jumlah omzet sebesar Rp168,92 miliar.

“KSPPS BMT BIMA memiliki segmentasi anggota di kelas ekonomi mikro, sehingga dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan memiliki strategi yang harus terlaksana di setiap tahunnya,” tutur Abdul Hadi.

KSPPS BMT BIMA berharap agar LPDB-KUMKM menjadi lembaga prioritas bagi koperasi dalam meningkatkan modal usaha dan dapat mendampingi mitra koperasi di segala aspek. Hal ini dilakukan agar misi LPDB-KUMKM dalam memajukan koperasi Indonesia dapat tercapai.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo meyakini bahwa sektor UMKM menjadi penopang utama dari pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui wadah usaha koperasi yang memainkan peran pentingnya. Kehadiran LPDB-KUMKM di tengah masyarakat memiliki tugas utama dalam melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk permodalan koperasi berupa pinjaman atau pembiayaan dengan tarif layanan yang rendah.

“LPDB-KUMKM mempunyai target penyaluran dana bergulir di tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun. Target tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saingnya,” ujar Supomo

Pihaknya mengaku optimis dengan target yang diberikan, kendati saat ini masih banyak pelaku usaha yang terdampak akibat terjangan resesi global. LPDB-KUMKM berkomitmen penuh dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui koperasi, oleh karenanya upaya “jemput bola” dalam memaksimalkan penyaluran dana bergulir terus dilakukan ke seluruh wilayah di Indonesia, tambah Supomo.

“Kami tidak hanya memberi dukungan permodalan bagi mitra koperasi, namun juga dalam hal pengembangan kapasitas pengelolaan usaha koperasi. Ini merupakan upaya kami dalam memastikan pinjaman atau pembiayaan digulirkan secara tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian. Harapannya, dana bergulir dapat dimanfaatkan optimal oleh pelaku usaha koperasi dan UMKM sebagai penerima akhir, guna peningkatan perekonomian daerah, dan terutama untuk pemulihan ekonomi nasional,” tutup Supomo.(Jef)

Komitmen KSP Dharma Siaga Bali Untuk Maju Bersama LPDB-KUMKM

Bali:(Globalnews.id)-Upaya menumbuhkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui badan usaha koperasi terus digiatkan pemerintah, di antaranya oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui satuan kerjanya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Suntikan modal LPDB-KUMKM menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku UMKM yang merupakan anggota koperasi sekaligus penerima akhir dana bergulir.

Seperti salah satu penerima dana bergulir di Provinsi Bali yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dharma Siaga, koperasi yang berdiri pada tahun 2003 ini telah empat kali memperoleh fasilitas pinjaman dari LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama digulirkan pada tahun 2012 melalui pencairan bertahap dengan total plafond sebesar Rp2 miliar. Pinjaman kedua digulirkan pada tahun 2014 dan 2015 melalui pencairan bertahap dengan total plafond sebesar Rp5 miliar. Kedua pinjaman tersebut kini telah lunas.

Lalu, pinjaman ketiga digulirkan pada tahun 2021 sebesar Rp5 miliar, dan pinjaman keempat digulirkan pada Maret 2023 sebesar Rp8 miliar. Hingga kini, kedua pinjaman tersebut berstatus kolektibilitas lancar.

Ketua KSP Dharma Siaga I Gede Suriadnyana mengatakan, biaya bunga yang lebih rendah dari lembaga pembiayaan lain menjadi alasan utama koperasi bermitra dengan LPDB-KUMKM. Di samping itu, berbagai kemudahan dirasakan koperasi sehingga mempermudah pula proses penyaluran pinjaman kepada anggota.

Seiring berjalannya usaha, hingga Maret 2023 KSP Dharma Siaga memiliki total anggota sebanyak 2.987 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Koperasi yang beralamatkan di Jalan Pura Demak I Nomor 9 Denpasar Bali, berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp95,27 miliar.

Suriadnyana menjelaskan, informasi awal mengenai LPDB-KUMKM didapatkan dari sosialisasi Dinas Koperasi dan UKM. Informasi awal ini kemudian ditindaklanjuti oleh koperasi dengan mencari informasi lebih banyak lagi mengenai LPDB-KUMKM. Setelah mengetahui beberapa persyaratan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses pengajuan pinjaman dana bergulir, koperasi memutuskan untuk mengajukan permohonan pinjaman dengan arahan dan bimbingan dari LPDB-KUMKM.

“Setelah mendapatkan dana bergulir, KSP Dharma Siaga terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan di tahun 2023. Melalui Rencana Kerja (RK) yang dibuat setiap tahunnya, koperasi berharap strategi tersebut dapat mencapai target dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat khususnya anggota koperasi yang berada di wilayah Denpasar Bali dan sekitarnya. Selain itu, KSP Dharma Siaga juga konsisten melakukan promosi baik door to door mapun melalui kanal media sosial. Penerapan sistem operasional Giosoft, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan koperasi dalam proses pencatatan keuangan dan seluruh transaksi,” ujar Suriadnyana.

Melalui sejumlah strategi dan sinergi, Suriadnyana berharap, LPDB-KUMKM tetap mempertahankan penyaluran dana bergulir dengan bunga layanan yang rendah. Selain dukungan permodalan dari LPDB-KUMKM, sinergi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Denpasar dan Provinsi Bali diharapkan dapat meningkatkan kualitas usaha koperasi dan anggota, sehingga dapat maju dan berkembang bersama KSP Dharma Siaga,” harap Suriadnyana.

Senada dengan KSP Dharma Siaga, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan konsistensinya atas visi dan misi LPDB-KUMKM dalam memulihkan ekonomi nasional melalui koperasi. Kontribusi LPDB-KUMKM terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sangat dibutuhkan, khususnya peran penting koperasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Koperasi memiliki peran sebagai lembaga ekonomi, lembaga sosial, dan lembaga pendidikan. Koperasi yang dikelola dengan asas demokratis dan kekeluargaan menjadi wadah usaha profesional yang memberi manfaat ekonomi bagi anggota dan masyarakat. Peranan pendampingan dari LPDB-KUMKM juga tidak kalah penting dalam upaya mendampingi calon mitra dan mitra LPDB-KUMKM, bersama-sama dengan deputi teknis di Kementerian Koperasi dan UKM,” ujar Supomo.

LPDB-KUMKM yang memiliki target penyaluran di tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun, jelas Supomo, mencatatkan akumulasi penyaluran sejak tahun 2008 hingga April 2023 sebesar Rp16,16 triliun. Per tahun 2023, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp330,61 miliar, yang disalurkan melalui pola konvensional sebesar Rp224,75 miliar dan pola syariah sebesar Rp105,86 miliar.

“Koperasi dan UMKM yang sejak dulu menjadi sokoguru perekonomian nasional, saat ini juga didorong menjadi bagian dari “Tri Sukses” LPDB-KUMKM yakni sukses penyaluran, sukses pemanfaatan, dan sukses pengembalian. Sinergi dengan mitra koperasi ini menjadi bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, khususnya dalam menstabilkan situasi ekonomi dan upaya pemulihan ekonomi nasional,” tutup Supomo.(Jef)

Hadapi Gejolak Ekonomi Global, Ini Strategi LPDB-KUMKM Perkuat Sektor Koperasi dan UMKM Nasional

Jakarta:(Globalnews.id)-Sepanjang tahun 2023, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ditargetkan menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,8 triliun.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan, pihaknya mengaku optimis dengan target yang diberikan, meskipun saat ini tengah ada tekanan akibat dampak dari gejolak perekonomian global.

“Memang dengan siatuasi kondisi ekonomi seperti saat ini, tentunya kami lebih prudent, kami lebih hati hati dan konsentrasi kepada koperasi sektor riil,” kata Supomo di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Menurut Supomo, penyaluran dana bergulir ini bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa. Dukungan keuangan ini diharapkan dapat membantu koperasi meningkatkan produktivitas dan daya saingnya.

“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Kami percaya bahwa koperasi memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan oleh karena itu, kami ingin memberikan dukungan keuangan yang maksimal kepada koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Supomo.

*Libatkan Komunitas*

Selain menyasar kepada koperasi sektor riil, lanjut Supomo, pihaknya juga akan intens melibatkan komunitas baik itu koperasi syariah maupun koperasi konvensional, sebab dengan melalui komunitas akan memberikan kemudahan dalam mensosialisasikan program-program pinjaman atau pembiayaan dana berguli.

“Strateginya kami akan mendekati komunitas-komunitas, kemudian tim daripada frontliner (pelayanan pinjaman atau pembiayaan) untuk lebih aktif melihat kembali mitra mitra yang sudah ada untuk dikembangkan lebih lanjut. Dan juga kami lebih meningkatkan koordinasi dengan daerah-daerah. Insyaallah sangat optimis mencapai target yang diberikan pemerintah,” tegas Supomo.

*Lanjutkan Pendampingan*

Strategi selanjutnya adalah, dengan memperkuat program pendampingan kepada koperasi dalam pengelolaan usaha dan manajemen keuangan, hingga laporan keuangan, sehingga berdampak pada peningkatan kepercayaan daripada masyarakat.

Dalam rangka memaksimalkan program ini, LPDB-KUMKM juga telah menggandeng Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan pendampingan dan bimbingan teknis dalam penyusunan laporan keuangan koperasi yang berstandar

Tak hanya itu, dalam melaksanakan program pendampingan LPDB-KUMKM juga terus melaksanakan Program Inkubator Wirausaha yang melibatkan 10 lembaga inkubator dalam menjalankan inkubasi kepada koperasi dan juga pelaku startup.

“Program pendampingan ini merupakan salah satu upaya LPDB-KUMKM untuk meningkatkan kualitas pengelolaan usaha koperasi, khususnya dalam pengelolaan keuangan. Melalui pendampingan ini, diharapkan koperasi dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik dan mengoptimalkan potensi usahanya,” kata Supomo.

Adapun pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM bukan hanya kepada calon mitra maupun tenant program inkubator tetapi juga termasuk koperasi yang telah menjadi mitra LPDB-KUMKM. Tujuannya adalah untuk membantu koperasi dalam meningkatkan kualitas pengelolaannya, sehingga dapat mengelola dana tersebut dengan baik dan efektif.

“Kami tidak hanya memberikan dukungan keuangan kepada koperasi, tapi juga memberikan dukungan dalam hal pengembangan kapasitas pengelolaan usaha. Hal ini merupakan upaya kami untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan dampak yang positif bagi koperasi dan perekonomian nasional,” jelas Supomo.

Sejak tahun 2008 hingga 2023, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp16,1 triliun, yang disalurkan kepada 3.240 mitra di seluruh Indonesia.

Sedangkan untuk tahun 2023 ini, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp299 miliar, dengan rincian pola konvensional sebesar Rp203 miliar, dan pola syariah sebesar Rp96 miliar.(Jef)

Dapatkan Banyak Manfaat, KSP Rias Pilih Pinjaman Dana Bergulir LPDB-KUMKM

Sumatera Selatan: (Globalnews.id)-Koperasi Simpan Pinjam Rukun Iku Agawe Santoso (KSP RIAS) merupakan koperasi simpan pinjam yang berada di Desa Purwodadi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan.

Koperasi yang awalnya bernama Koperasi Kredit (Kopdit) RIAS, mendaftarkan badan hukum koperasi ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Perindagkop UKM) Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan pada tahun 2001 dan kemudian berganti nama menjadi KSP RIAS.

Perubahan nama tersebut mendorong KSP RIAS ke era baru yang lebih profesional, terutama dalam hal pengelolaan simpan pinjam, sistem manajerial, dan tata kelola SDM.

Per Januari 2023, KSP RIAS mencatatkan total aset sebesar Rp138,35 miliar, dengan jumlah karyawan sebanyak 63 orang. Koperasi yang hingga kini memiliki satu kantor pusat dan sembilan kantor cabang yang tersebar di Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan, memiliki sebanyak 10.102 anggota, yang sebagian besar anggotanya merupakan petani dan pegawai.

Ketua KSP RIAS Sarkam mengatakan, dengan setoran awal sebesar Rp202.000, seluruh anggota memiliki hak yang sama dalam meminjam dan menyimpan uang di koperasi. Pinjaman tersebut menawarkan bunga yang ringan sehingga bermanfaat bagi anggota yang akan mengembangkan usahanya. Adapun program simpanan yang dimiliki KSP RIAS bervariasi, mulai dari Simpanan Haji (Sihaj), Simpanan Bunga Harian (Sibuhar), Simpanan Sukarela Berjangka (Sisuka), hingga Tabungan Siswa (Tasis) yang diperuntukkan khusus untuk pelajar.

“Latar belakang terbentuknya koperasi di tahun 1985 adalah untuk menata dan mewadahi pelaku ekonomi terutama kelas menengah ke bawah. Melalui sosialisasi dari Dinas Koperasi dan UKM, KSP RIAS mendapatkan informasi mengenai Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), yakni satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM yang menyalurkan pinjaman kepada koperasi dengan bunga layanan rendah,” kata Sarkam.

Dapatkan Banyak Manfaat

Sebagai mitra kerja, lanjut Sarkam, KSP RIAS memilih LPDB-KUMKM dibanding lembaga pembiayaan lain atau perbankan. Hal ini dikarenakan, koperasi mendapat banyak manfaat mulai dari proses pengajuan pinjaman yang mudah, bunga yang ringan, serta pembayaran angsuran yang bisa disesuaikan misalnya per tiga bulan. Layanan dan pendampingan LPDB-KUMKM juga dirasakan oleh koperasi, sehingga membawa dampak signifikan bagi perkembangan usaha anggota, tambahnya.

Kemudahan tersebut menjadikan LPDB-KUMKM sebagai pilihan utama koperasi dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Sejak tahun 2010 hingga 2022, KSP RIAS sudah lima kali memperoleh fasilitas pinjaman dari LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama pada tahun 2010 sebesar Rp1 miliar, pinjaman kedua pada tahun 2012 sebesar Rp6 miliar, dan pinjaman ketiga pada tahun 2015 sebesar Rp12 miliar. Ketiga pinjaman tersebut kini telah lunas.

Pada tahun 2020, KSP RIAS kembali mendapatkan pinjaman yang keempat sebesar Rp15 miliar, dan tahun 2022 mendapat pinjaman kelima sebesar Rp4,95 miliar. Kedua pinjaman tersebut hingga saat ini tercatat dengan kolektibilitas pembayaran lancar. Sarkam menjelaskan, melalui kerja sama LPDB-KUMKM dengan KSP RIAS selama kurun waktu 12 tahun, mendorong koperasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja layanannya kepada anggota.

Sementara itu, memaknai arti di balik nama “Rukun Iku Agawe Santoso (RIAS)”, Sarkam menuturkan filosofi dasar kehidupan bahwa manusia apabila hidupnya rukun, pasti akan menjalani tugasnya dengan baik. Sarkam berharap, melalui tantangan yang dihadapi di tahun 2023 ini, koperasi mampu memenuhi kebutuhan permodalan, serta meningkatkan layanan pinjaman kepada anggota.

“Harapannya, LPDB-KUMKM semakin proaktif dalam menjaring koperasi-koperasi terbaik, dan melakukan sejumlah pelatihan kepada koperasi guna memaksimalkan penyaluran dana bergulir di Indonesia. Selain bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM, KSP RIAS juga bekerja sama dengan Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Sumatera Selatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada anggota,” jelas Sarkam.

Senada dengan Sarkam, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa LPDB-KUMKM terus berupaya memberi kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku usaha koperasi. Di antaranya, melalui perbaikan dari sisi internal terkait prosedur pengajuan pinjaman, perampingan syarat kriteria, serta pemanfaatan infrastruktur berbasis teknologi.

“Digitalisasi layanan yang digunakan LPDB-KUMKM merupakan upaya mempercepat penyaluran dana bergulir, serta strategi dalam menjangkau koperasi dan UMKM (KUMKM) seluas-luasnya. Melalui digitalisasi bisnis proses, manajemen tata kelola keuangan dan peningkatkan fungsi layanan, LPDB-KUMKM optimis mampu menyalurkan dana bergulir sesuai target yang ditetapkan. Kemudahan akses permodalan dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM juga merupakan langkah pemerintah dalam menciptakan koperasi-koperasi modern di masa depan,” tutur Supomo.

Dengan bunga pinjaman yang rendah, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM menjadi pilihan tepat bagi koperasi dalam perkuatan permodalan khususnya disektor usaha produktif. Melalui LPDB-KUMKM, koperasi mendapatkan akses permodalan yang mudah, murah, dan ramah, serta mengedepankan fungsi layanan dan pendampingan.

“Pendampingan dan pelayanan berbasis teknologi diterapkan LPDB-KUMKM guna memudahkan mitra koperasi dan anggotanya dalam mengembangkan usaha. Harapannya, bukan hanya mengedepankan dari sisi bisnis proses, namun juga dari sisi efisiensi layanan, transparansi, dan akuntabel, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap LPDB-KUMKM,” tutup Supomo.(Jef)

Pangkas Peran Rentenir, Koperasi Mitra LPDB-KUMKM Tumbuhkan Usaha Anggota

Wonosobo:(Globalnews.id)-Koperasi sebagai wadah pengembangan ekonomi masyarakat saat ini terus bertransformasi menjadi lembaga keuangan yang memberikan kemudahan bagi anggotanya dalam mengakses sumber pembiayaan atau pinjaman.

Tak hanya berperan sebagai lembaga pinjaman atau pembiayaan, koperasi saat ini juga bisa berperan sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan pekerjaan, hingga implementasi program ketahanan pangan nasional.

Seperti mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dari Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Wonosobo yakni KSPPS Tamzis Bina Utama yang mampu memangkas kehadiran rentenir, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan program ketahanan pangan nasional.

Ketua KSPPS Tamzis Bina Utama Saat Suharto mengungkapkan, awal mula kehadiran KSPPS Tamzis berawal dari melihat fakta-fakta di lapangan terutama perekonomian dari sektor pertanian, dan perdagangan, banyak pelaku ekonomi tersebut yang terjerat oleh praktik rentenir dan membuat kesejahteraannya tidak berjalan baik.

Berkat dari kenyataan sosial ekonomi tersebut, pihaknya bersama-sama masyarakat bergotong royong dan bahu membahu membentuk koperasi, dan patungan untuk permodalan pertama koperasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan permodalan kepada petani ataupun pedagang, harapannya agar kesejahteraan meningkat.

“Itu awal mula mendirikan Tamzis menjadi koperasi Tamzis Bina Utama ini dan bisa mensejahterakan anggota, dan hasilnya luar biasa, artinya ada semangat kita untuk saling menolong secara bersama-sama,” kata Saat Suharto.

Proses Mudah

Saat memaparkan, seiringnya berjalan waktu, KSPPS Tamzis bermitra dengan LPDB-KUMKM yang memang sangat mengerti dengan koperasi, khususnya pembiayaan dana bergulir untuk koperasi.

“Bukan hanya tarifnya yang relatif terjangkau dengan lembaga lain, LPDB-KUMKM juga sangat mengerti dengan koperasi, dan itu menjadi keunggulan bagi LPDB-KUMKM,” tambah Saat.

Menurutnya, proses pengajuan pembiayaan atau pinjaman dana bergulir kepada LPDB-KUMKM tidak ada yang sulit ketika koperasi sendiri sudah siap baik secara legalitas maupun administrasi.

“Selama koperasi menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) maka tidak sulit untuk melengkapi segala persyaratan yang diajukan oleh LPDB-KUMKM dalam proses pembiayaan dana bergulir,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu anggota KSPPS Tamzis Bina Utama yakni Adam Sudrajat yang merupakan petani pembibitan kentang mengungkapkan, bahwa kehadiran koperasi menjadi penolong bagi masyarakat yang membutuhkan akses permodalan maupun pendampingan usaha.

“Peran koperasi bagi saya itu sangat membantu sekali apalagi setelah kondisi tahun 2007 itu kolaps karena gagal panen, akhirnya saya bekerja sama dengan koperasi dan dari awal untuk membuat usaha pertanian dan pembibitan kentang dan Alhamdulillah diberikan kelancaran dan kemudahan dengan koperasi yang sangat membantu saya dari sisi financial sampai saat ini sampai meningkat terus dan lancar,” ujar Adam.

Adam menjelaskan, saat ini kerja sama dengan koperasi juga semakin diperluas mengembangkan untuk bisnis pembibitan kentang.

“Karena di pembibitan kentang ini potensinya sangat luar biasa khususnya petani kentang secara umum itu masih menggantung bibitnya dari luar daerah dan ini saya berinisiatif menjadi peluang usaha bagi saya, dan dengan harga yang lebih ringan tapi kualitas juga sama dengan kualitas bibit lainnya,” pungkas Adam.

Sebagai informasi, KSPPS Tamzis Bina Utama merupakan mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2010 dan telah mendapatkan pembiayaan dana bergulir sebesar Rp97 miliar.

KSPPS Tamzis Bina Utama sendiri memiliki jumlah anggota sebanyak 161.042 anggota, dan memilki jumlah pegawai sebanyak 517 orang.(Jef)

Dengan Dana Bergulir, KSP Mitra Usaha Mandiri Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu

Jember:(Globalnews.id)- Sumber dana murah diperlukan oleh para pelaku usaha, baik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tak terkecuali koperasi. Perkuatan modal kerja dengan bunga murah diharapkan dapat meningkatkan skala usaha dan produktivitas kerja.

Apabila dikelola dengan profesional, pendapatan koperasi akan meningkat dan berdampak pada penyerapan jumlah tenaga kerja, pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran, serta utamanya adalah pemerataan pendapatan dan pembangunan ekonomi di daerah.

Program pemerintah yang menawarkan pinjaman murah salah satunya berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Lembaga yang berdiri sejak tahun 2006 ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU), yang bertugas untuk menyalurkan dana bergulir kepada pelaku usaha koperasi.

Salah satu penerima manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM di Provinsi Jawa Timur adalah KSP Mitra Usaha Mandiri. Koperasi yang beralamat di Jalan Kamardikan Desa Sidomekar Semboro Kabupaten Jember Jawa Timur memiliki satu kantor pusat dan 13 orang karyawan. Diketuai oleh Saptadi, koperasi yang hingga kini memiliki 723 orang anggota, mencatatkan total asset per 2022 sebesar Rp224,95 miliar.

Saptadi menjelaskan, mayoritas anggota KSP Mitra Usaha Mandiri adalah petani tebu yang berdomisili di wilayah lokasi Pabrik Gula (PG) Semboro Kabupaten Jember Jawa Timur. Tingginya permintaan anggota akan perkuatan modal usaha dengan bunga rendah, mendorong koperasi untuk mengajukan pinjaman ke LPDB-KUMKM.

“Saat ini koperasi bekerja sama dengan PG Semboro (PT. Perkebunan Nusantara/PTPN XI) yang melayani dan mendukung usaha anggota. Adanya pinjaman bertarif rendah dan murah dari pemerintah, menjadi alasan bermitra dengan LPDB-KUMKM. Selain itu, pembayaran angsuran yang bisa disesuaikan bersama menjadi alasan KSP Mitra Usaha Mandiri mantap memilih LPDB-KUMKM sebagai mitra usaha yang ramah bagi koperasinya. Tanpa disadari, faktor ini sangat penting khususnya dalam upaya mendukung usaha koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggota,” ujar Saptadi.

Koperasi yang berdiri tahun 2005 ini telah empat kali mendapatkan fasilitas pinjaman dari LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama didapatkan pada tahun 2010 sebesar Rp2 miliar, kemudian pinjaman kedua tahun 2012 sebesar Rp2 miliar melalui pencairan bertahap, dan pinjaman ketiga tahun 2014 sebesar Rp4,5 miliar melalui pencairan bertahap. Ketiga pinjaman tersebut kini telah berstatus lunas. Terakhir, KSP Mitra Usaha Mandiri mendapatkan pinjaman keempat pada November 2022 sebesar Rp25 miliar dan hingga kini status pembayaran berkategori lancar.

Melangkah ke tahun 2023, KSP Mitra Usaha Mandiri yang merupakan koperasi primer tingkat kabupaten menjalankan beberapa strategi. Di antaranya, rutin melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penerapan efisiensi kepada anggota. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan koperasi, serta mampu mengoptimalkan produktivitas usaha anggota.

Kehadiran LPDB-KUMKM membawa nafas segar bagi koperasi, khususnya dalam mewujudkan masa depan koperasi yang lebih maju di Indonesia. Saptadi berharap, mitra-mitra koperasi yang bekerja sama dengan LPDB-KUMKM dapat menjalin sinergi yang baik, meng-update informasi, dan rutin berkomunikasi, sehingga usahanya semakin maju karena bimbingan dan perkuatan modal dari pemerintah.

“Selain LPDB-KUMKM, dukungan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur maupun Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jember sangat dirasakan kehadirannya. KSP Mitra Usaha Mandiri rutin menghadiri pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan dinas setempat guna mendapatkan arahan dan binaan yang bermanfaat. Kami pun mengetahui informasi seputar pinjaman LPDB-KUMKM dari Dinas Koperasi dan UKM, dan hal itu sangat membantu kami,” ujar Saptadi.

Terkait pinjaman/pembiayaan murah LPDB-KUMKM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan bahwa informasi mengenai keberadaan LPDB-KUMKM disebarluaskan melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis yang rutin dilakukan LPDB-KUMKM. Demikian juga sinergi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Koperasi dan UKM, serta lembaga terkait lainnya, informasi mengenai sumber dana murah LPDB-KUMKM diharapkan sampai ke publik dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Pelaku usaha harus mengetahui keberadaan dan fungsi LPDB-KUMKM di tengah masyarakat. Dengan mengedepankan prinsip pendampingan dan pelayanan publik yang berkualitas, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk melayani koperasi yang membutuhkan akses permodalan yang mudah, murah, dan ramah,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo.

Ke depan, Supomo menegaskan, LPDB-KUMKM sebagai satuan kerja KemenkopUKM semakin gencar bersinergi dengan berbagai pihak, utamanya kolaborasi guna mendukung peningkatan kapasitas koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional. Melalui pembinaan dan pembiayaan kepada koperasi yang mayoritas anggotanya adalah pelaku UMKM, LPDB-KUMKM berharap mampu mewujudkan koperasi modern melalui layanan yang andal, akuntabel, dan transparan.(Jef)

Manfaatkan Dana Bergulir, BMT Dana Insani Gunung Kidul Tumbuhkan Ekonomi Anggota

Yogyakarta:(Globalnews.id)-Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Dana Insani Gunung Kidul, Yogyakarta manfaatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM untuk menumbuhkan usaha dan perekonomian para anggotanya.

Ketua Pengurus KSPPS BMT Dana Insani Kurniawan Fahmi mengungkapkan, sejak tahun 2013 lalu, BMT Dana Insani sudah mengakses pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

Fahmi mengatakan, pada tahap awal memang BMT memiliki tantangan berupa pemenuhan persyaratan yang diwajibkan oleh LPDB-KUMKM, akan tetapi dengan semangat dan tekad yang kuat dari jajaran pengurus dan bantuan dari tim LPDB-KUMKM, koperasi berhasil mendapatkan pembiayaan dana bergulir.

“Kami coba mengakses ke LPDB-KUMKM pada tahun 2013, pada tahap awal memang penuh tantangan, karena ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi, tetapi Alhamdulillah setelah kami mengajukan permohonan dan berproses ternyata LPDB-KUMKM sangat mudah untuk kita akses selain memang pemenuhan persyaratan, ini juga menjadi perbaikan tata kelola kita sebagai koperasi,” ujar Fahmi dalam keterangannya, Jum’at (24/2/2022).

Fahmi mengatakan, pada tahun 2013 BMT Dana Insani berhasil mendapatkan pembiayaan sebesar Rp3,5 miliar, dan mengajukan kembali pada 2021 sebesar Rp3 miliar.

“Alhamdulillah sampai hari ini banyak kemudahan yang kami dapatkan dan kami bisa mengakses hingga saat ini persiapan pencairan ketiga kami mendapatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. Dan Alhamdulillah juga proses yang gampang dan pendampingan dari teman-teman LPDB-KUMKM juga begitu intens, sehingga apa yang menjadi kesulitan kami bisa kami selesaikan dengan baik, cepat, dan tepat,” kata Fahmi.

Tercatat, hingga Desember 2022, KSPPS BMT Dana Insasi telah memiliki 6.770 orang anggota, dengan 8 kantor cabang, dan satu kantor pusat, serta memiliki aset sebesar Rp87,4 miliar.

*Dampak Positif Penyaluran Dana Bergulir*

Fahmi menjelaskan, dengan penyaluran dana bergulir yang memiliki tarif yang murah, dampaknya bisa diakses oleh berbagai lapisan anggota pada semua sektor usaha produktif.

“Karena dana LPDB-KUMKM ini adalah dana yang sangat murah bisa diakses oleh semua anggota di semua sektor usaha dan dampaknya sangat positif karena anggota kami dengan dana LPDB-KUMKM ini mereka bisa meningkatkan produksinya, pendapatannya dan meningkatkan taraf hidupnya,” kata Fahmi.

Pihakya berharap, kedepan LPDB-KUMKM terus konsisten memberikan pembiayaan dana bergulir yang terjangkau bagi koperasi, agar koperasi bisa terus berperan menjadi lembaga keuangan di daerah dan desa-desa yang mendukung dan menumbuhkan usaha masyarakat.

“Khususnya kami di BMT Dana Insani Gunung Kidul, bersama LPDB-KUMKM berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat UMKM dan sektor, pertanian peternakan, perdagangan, perkebunan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu anggota KSPPS BMT Dana Insani, Alan Efendi yang merupakan pemilik bisnis home industri dan budidaya lidah buaya mengungkapkan dirinya bergabung menjadi anggota koperasi sejak tahun 2018.

“Sejak saat itu saya mendapatkan pendanaan modal usaha, dan juga pendampingan bagaimana caranya manajemen keuangan, dan juga manajemen promosi, hingga dihubungkan kepada dinas maupun lembaga terkait agar UKM binaan koperasi bisa bertumbuh usahanya, jadi dari hulu sampai hilir,” ungkap Alan.

Alan menambahkan, dengan pendanaan modal usaha dan juga pendampingan dari koperasi, kini usahanya semakin bertumbuh, dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT).

“Alhamdulillah dengan adanya koperasi dan dana LPDB-KUMKM sampai dengan saat ini semakin bertumbuh, perizinan usaha sudah ada, sertifikasi halal sudah ada, dan sekarang sedang proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau (BPOM),” jelasnya.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menambahkan, dengan banyaknya para UKM dan pengusaha yang terbantu kehadiran dana bergulir dari LPDB-KUMKM, pihaknya akan terus intensif menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Terlebih banyak sekali pelaku UMKM dan pengusaha di sektor produktif yang meraskan manfaat dana bergulir dari LPDB-KUMKM, hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah agar menyalurkan dana bergulir pada sektor produktif,” kata Supomo.

Guna menjaring koperasi potensial di daerah-daerah, Supomo menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada koperasi maupun pemerintah daerah untuk bisa mengakses dana bergulir.

“Kami sangat terbuka untuk melakukan sosialisasi dan juga bimbingan teknis kepada calon mitra koperasi, selain bisa mempermudah koperasi mengakses dana bergulir, hal ini juga merupakan upaya LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum yang mengedepankan prinsip melayani masyarakat,” pungkas Supomo.(Jef)

KSP Sari Sedana Bali Maksimalkan SDM Unggul Diperkuat Modal LPDB-KUMKM

Bali:(Globalnews.id)-Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 terus dilakukan di tengah tantangan dan isu resesi global yang menyeruak akhir-akhir ini. Seluruh pelaku usaha perlahan bangkit dan berjuang setelah usahanya nyaris tumbang akibat terjangan wabah dunia tersebut. Seluruh sektor usaha di Indonesia mulai dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terkena imbasnya. Demikian halnya yang dialami oleh pelaku usaha koperasi yang sejak dulu menjadi tonggak atau sokoguru perekonomian nasional.

Kendati bukan hanya sektor pariwisata yang terdampak, sektor usaha lain pun mengalami efek domino. Banyak tempat penghasil pundi-pundi rupiah termasuk di Provinsi Bali merasakan defisit pemasukan bahkan tercatat minus. Penerapan kebijakan pembatasan wilayah (PPKM) guna menekan laju penyebaran Covid-19 berdampak signifikan hingga menyebabkan menurunnya daya beli dan pendapatan masyarakat.

Keadaan seperti ini berlangsung kurang lebih dua tahun terakhir, hingga ditahun 2022 sejumlah perbaikan ekonomi terjadi dimana kondisi ekonomi dunia pun perlahan membaik. Demikian halnya yang terjadi di Indonesia. Pemulihan dirasakan oleh para pelaku usaha, khususnya koperasi-koperasi di tanah air. Salah satunya yang dialami Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Bali di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.

KSP Sari Sedana Bali yang diketuai I Kadek Oka Astika merupakan koperasi simpan pinjam yang berdiri sejak September 2002. Dengan jumlah anggota sebanyak 2.981 orang dan total karyawan sebanyak 36 orang, koperasi yang memiliki dua kantor cabang ini mencatatkan total asset hingga Desember 2022 berjumlah Rp82 miliar.

Ketua KSP Sari Sedana Bali Oka mengungkapkan, sejak semester pertama tahun 2022 usaha koperasi bertumbuh secara positif, terlihat dari segi aset, simpanan, pinjaman, dan modal. Ditambah perhelatan akbar Internasional G20 di Bali pada November 2022 lalu, kegiatan ini memberikan nafas baru bagi pergerakan perekonomian daerah khususnya dibidang pariwisata dan sektor UMKM.

“Dampak tersebut juga kami rasakan terhadap perkembangan usaha anggota, meskipun sebagian besar usaha anggota tidak bergerak disektor parawisata. Pendapatan koperasi pun berangsur-angsur pulih kembali dan pemulihan ekonomi di Bali dapat dirasakan secara merata yang terlihat dari peningkatan volume usaha yang signifikan,” jelas Oka.

Untuk memperkuat usaha koperasi, KSP Sari Sedana Bali memilih Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai lembaga pembiayaan yang paling terpercaya. Selama 11 tahun bermitra dengan LPDB-KUMKM bukan semata-mata hanya sebagai lembaga penyalur dana murah saja, namun dikarenakan beberapa faktor.

“Di antaranya, LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM sehingga membuat akses pinjaman kepada koperasi menjadi lebih mudah. Alasan lainnya, skim pembiayaan sesuai dengan kebutuhan KUMKM sehingga penyaluran dilakukan secara profesional, akuntabel, transparan, dan berkelanjutan,” jelas Oka.

Tiga kali mendapat kesempatan memperoleh pinjaman LPDB-KUMKM dan memiliki catatan pengembalian angsuran berkategori baik, menjadikan KSP Sari Sedana Bali terus menjaga kepercayaan yang diberikan LPDB-KUMKM. Pinjaman pertama tahun 2011 sebesar Rp2 miliar dan pinjaman kedua tahun 2013 sebesar Rp5 miliar, kedua pinjaman tersebut kini telah lunas. Pada Juni 2022 mendapatkan pinjaman yang ketiga sebesar Rp4,95 miliar dan saat ini berada dalam kategori lancar.

“Tentu koperasi tidak lepas dari permasalahan dalam menjalani roda usahanya, namun saat pengajuan pinjaman, kami terus dibimbing dan diarahkan hingga akhirnya menyelesaikan proses tersebut dan mendapatkan pinjaman LPDB-KUMKM. Menurut kami, LPDB-KUMKM terbaik dari sisi pelayanannya. Selain itu, dari segi kecepatan, kesigapan (tanggap), kesantunan, dan dalam mengayomi mitra-mitranya, LPDB-KUMKM memang luar biasa,” kenang Oka.

Kami mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM sejak tahun 2011 melalui kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karangasem maupun Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. Melalui bimbingan Dinas Koperasi dan UKM tersebut, koperasi mampu meningkatkan produktivitas usaha, serta mendapatkan informasi terkait modal usaha, pendampingan, serta strategi pemasaran produk anggota yang bisa dipasarkan melalui media sosial koperasi,” tambah Oka.

Oka melanjutkan, kehadiran Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Bali turut dirasakan kehadirannya dalam membina dan mengarahkan KSP Sari Sedana Bali, khususnya mengenai upaya peningkatan kualitas usaha koperasi dan anggota. Sharing dan diskusi dengan koperasi lain pun dinilai sangat membantu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang kerap menghambat kemajuan dan peningkatan usaha koperasi.

Maksimalkan Daya Saing

Mengawali tahun 2023, KSP Sari Sedana Bali telah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2022 pada Januari 2023 silam. Dalam RAT tersebut, Oka menyampaikan bahwa koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis terutama dalam menghadapi tantangan di tahun ini. Adapun target 2023, akan lebih banyak ke peningkatan manajemen SDM. Oleh sebab itu, anggota diharapkan dapat terus aktif dan memanfaatkan produk-produk (program) koperasi.

“Kami berharap koperasi di masa kini dan mendatang lebih maju dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Guna meningkatkan usaha anggota agar lebih berkembang, keberadaan LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan di tengah-tengah pelaku usaha. Kepercayaan yang diberikan kepada KSP Sari Sedana Bali diharapkan kembali diberikan karena sebagai lembaga penyalur dana murah, LPDB-KUMKM memberikan kemudahan, serta fasilitas dana murah yang dapat membantu koperasi bersaing dengan lembaga pembiayaan lain, sehingga koperasi lebih maju dan berkembang,” tutur Oka.

Menghadapi perubahan zaman tersebut membutuhkan kesiapan dan keterampilan SDM yang maksimal. Demikian pula yang mendorong LPDB-KUMKM menerapkan budaya kerja EPICS guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Melalui Excellence, Professionalism, Integrity, Customer Focus, Synergy diharapkan mampu mewujudkan visi dan misi lembaga yang terdepan dengan kinerja yang unggul.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, seluruh karyawan LPDB-KUMKM bekerja secara profesional dan terukur dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, etika, kepatuhan terhadap peraturan lembaga. Sikap proaktif dan produktif dalam melayani pemenuhan kebutuhan mitra/calon mitra LPDB-KUMKM sangat dibutuhkan agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis.

“Saya berharap EPICS menjadi pemacu energi dan penyemangat bagi para pegawai dalam menjalani pekerjaan khususnya saat melayani calon mitra dan mitra LPDB-KUMKM di seluruh Indonesia. Melalui budaya kerja tersebut diharapkan tercipta etos kerja pegawai yang profesional dan kompeten sehingga mampu berjuang secara optimal menghadapi tantangan di kondisi apapun,” kata Supomo.

Supomo menuturkan, transformasi dan reformasi layanan LPDB-KUMKM yang lebih optimal dan cepat terus dilakukan seiring perkembangan teknologi yang kian pesat. Proses pemberian pinjaman/pembiayaan ke koperasi dengan speed up lebih cepat memang sangat dibutuhkan agar penyalurannya dapat tepat sasaran dan tepat guna bagi peningkatan usaha koperasi dan anggota.

“Pada akhirnya, budaya kerja EPICS serta peningkatkan sistem dan infrastruktur di dalam LPDB-KUMKM dapat menguatkan manajemen dalam mendukung Tri Sukses LPDB-KUMKM. Harapannya, LPDB-KUMKM dapat menjadi integrator bagi percepatan dan pengembangan industri keuangan mikro di daerah, khususnya mitra-mitra koperasi di tanah air,” tutup Supomo.(Jef)

Kejar Target Penyaluran Dana Bergulir 2023, LPDB-KUMKM Siapkan Langkah Strategis

Jakarta:(Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) tengah menyiapkan langkah strategis dalam menyalurkan dana bergulir sepanjang tahun 2023.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, pada tahun 2023 ini target penyaluran yang diberikan oleh pemerintah kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp1,8 triliun.

“Jadi kalau target tahun 2023 ini sedang finalisasi, angka penyaluran masih dikisaran Rp1,8 triliun, mirip-mirip tahun lalu,” ujar Supomo di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Seperti diketahui, pada tahun 2022 lalu, LPDB-KUMKM berhasil melampaui target penyaluran dana bergulir yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp1,8 triliun.

Tercatat, kinerja penyaluran dana bergulir sepanjang tahun 2022 lalu mencapai Rp1,86 triliun yang disalurkan kepada 193 koperasi di seluruh Indonesia dengan rincian pola penyaluran konvensional sebesar Rp950 miliar dan pola syariah sebesar Rp911 miliar.

*Strategi 2023*

Supomo mengungkapkan, pada tahun 2023 ini LPDB-KUMKM telah menyiapkan langkah strategis dalam melakukan penyaluran dana bergulir.

“Strategi kita yaitu tetap kami akan mengembangkan terus penyaluran kepada koperasi sektor riil, dimana pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya dan ini yang diharapkan oleh Bapak Menteri Koperasi UKM untuk sektor riil lebih difokuskan karena menyangkut UKM yang banyak, jadi fungsi daripada koperasi sebagai agregator kelihatan sekali,” ucap Supomo.

Langkah strategis selanjutnya adalah dengan mengembangkan ekosistem bisnis koperasi yang berdaya saing dan saling terintegrasi dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang dilaksanakan melalui piloting project bersama pemerintah pusat, daerah, hingga asosiasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“LPDB-KUMKM di tahun 2023 ini kami akan banyak membuat suatu ekosistem bisnis baru di beberapa daerah sehingga bisa termasuk produknya,” kata Supomo.

Sedangkan strategi untuk pola syariah, Supomo menambahkan, pihaknya akan kembali melibatkan berbagai komponen mulai dari persatuan BMT, Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren.

Sebab, saat ini berbagai komunitas ekonomi syariah khususnya komunitas koperasi syariah sedang berlomba-lomba berbenah diri agar bisa menjadi lebih baik dan bisa mendapatkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

“Sekarang ditingkat BMT, Kopontren, Inkopsyah sekarang sedang gencar berbenah benah diri, karena sekarang sudah terbukti nyata, yang bermitra dengan LPDB-KUMKM banyak kemajuan jadi pertumbuhan kelihatan bagus dan kelihatan manfaatnya, dan sekarang juga banyak yang ingin berkolaborasi melaksanakan pendampingan dan bimbingan teknis,” ungkap Supomo.

Sementara itu, Supomo menambahkan, untuk langkah strategis penyaluran dana bergulir pola konvensional, pihaknya telah menyiapkan strategi, mulai dari pendekatan kepada komunitas, asosiasi bahkan pendekatan melalui koperasi BUMN.

“Karena ternyata koperasi-koperasi yang bernaung dibawah BUMN itu kontribusi pendayagunaan dan akselerasi UMKM itu besar sekali dan jelas offtakernya BUMN, dan kami sudah merambah kesana,” tambah Supomo.

Selain itu juga tengah mengembangkan, program kerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU) yang tengah dirancang bersama dengan Kementerian Keuangan.

Supomo berharap dengan berbagai langkah dan strategi penyaluran dana bergulir tahun 2023, LPDB-KUMKM bisa secara optimal menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.

“Diharapkan dengan penyaluran dana bergulir yang murah, mudah, dan ramah ini bisa memberikan efek ganda ekonomi dan meningkatkan kontribusi sektor koperasi dan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas Supomo.(Jef)