Jakarta:(Globalnews.id)-Setelah resmi diluncurkan pada Rabu, 5 Juli 2023, “Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang” sebagai inisiatif dalam Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023 bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN), akhirnya dimulai. Sederet kegiatan yang akan dilaksanakan di Jakarta, Bali, serta Bandung, Jawa Barat, ini akan dimulai dari Lokakarya Luring Jakarta, pada 13-15 Juli 2023, berlokasi di Pos Bloc Jakarta, dan melibatkan para peserta dari 13 Provinsi, dengan para peserta dari provinsi lainnya akan tersebar menghadiri rangkaian lokakarya di Bali dan Bandung.
Tema besar PKN Tahun 2023 “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan” ini juga dirumuskan menjadi metode aksi dengan simbol lumbung dan ruang tamu, untuk menggambarkan cara kerja yang berdasar pada serangkaian nilai, seperti penyimpanan kebutuhan domestik hingga inspirasi lokal dan solusi budaya demi merawat Bumi. Tentu pula dengan tujuan pemecahan masalah global menggunakan prinsip kerja konsolidasi jaringan yang mengutamakan proses dan lokalitas. Maka untuk kegiatan PKN Tahun 2023 ini pun tercetus inisiatif Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, dengan program di antaranya, “Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang”.
Rangkaian Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang yang dimulai di Jakarta, 13-15 Juli 2023, ini terdiri dari sederet kegiatan berisi ragam materi, diskusi, serta koordinasi seputar topik penguatan jejaring kota, jenama berdaya, ekosistem Ekonomi Kreatif Nasional, budaya sebagai fondasi Ekonomi Kreatif, literatur dan identitas kota, praktik baik dalam cipta ruang, hingga tur ke kawasan jenama lokal juga komunitas kreatif. Para narasumber dalam kegiatan Lokakarya Luring di Jakarta ini di antaranya Direktur Jenderal (Dirjen)/Ses Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Ketua Dewan Kurator PKN 2023 Ade Darmawan, Ketua Umum ICCN Fiki Satari, Komisaris Utama ITDC Ricky Pesik, Andesh Tomo, Laura Prinsloo sebagai Focal Point Jakarta UNESCO City of Literature, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Co-Founder M Bloc Group Yacobus Gatot Subroto Surarjo, serta Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad H. Mahfud.
Dalam hal ini, Ketua Umum ICCN Tubagus Fiki Chikara Satari turut menegaskan fungsi kekuatan kebudayaan yang dipadu kreativitas lokal, “Ini yang menjadikan Indonesia bangsa yang besar, ini yang menjadikan kita percaya diri. Ketika Indonesia maju dengan narasi Ekonomi Kreatif-nya yang berbasis budaya, kita tidak dapat dikalahkan oleh bangsa manapun.”
Inisiatif yang sejalan juga terus dilaksanakan oleh ICCN sejak berdiri pada April 2015 di Bandung, Jawa Barat, “Industri Kreatif berbasis budaya sudah banyak sekali diimplementasikan, dipraktikkan. Bagaimana sinergi-kolaborasi lintas subsektor dengan kebudayaan, bagaimana budaya ini ditranslasikan dengan pendekatan Ekonomi Kreatif, menghadirkan ragam inovasi, kebaruan, decoding. Proses-proses ini yang kemudian kita terus ingin inspirasikan melalui gerakan-gerakan, program-program, inisiatif, baik individu maupun komunitas, forum jejaring, kemudian sampai dengan ICCN. Gerakan kolektif menjadi kunci bagaimana hadirnya kebaruan budaya yang relevan, yang selalu akan relevan, dengan perkembangan zaman,” jelas Fiki.
Ketua Dewan Kurator PKN Tahun 2023 Ade Darmawan juga telah memaparkan makna tema serta pesan yang dibawa PKN tahun ini pada kegiatan peluncurannya (05/07), “Ada tema Merawat Bumi dan Kebudayaan, ini menjadi sangat penting, bagaimana kebudayaan tidak hanya seni-budaya, tapi bagaimana budaya juga menjadi sebuah tradisi, kebiasaan, cara pikir, dan tindakan. Yang paling penting, tidak hanya menjadi sebuah praktik untuk mendapatkan sebuah ekspresi, tapi juga bagaimana tindakan-tindakan atau sikap-sikap merawat bumi dan kebudayaan.”
Dewan Kurator PKN Tahun 2023, yang juga Executive Committee ICCN, Handoko Hendroyono pada kesempatan yang sama menjelaskan, “Kalau kita bicara tentang penjenamaan kota sebenarnya dalam konsep lumbung, saya mengibaratkan ini harus jadi simpul kalcer, yang kita harus baca skena-skenanya. Skena musik, skena media, skena seni, dan lain-lain. Bagaimana kita dalam proses, karena proses ini sangat penting, praktik-praktik baik dari skena yang ada di masyarakat itu harus kita lakukan kearsipan, dan kita harus melakukan pemberadaan terhadap skena-skena yang luar biasa ini”.
Simbolisasi lumbung yang diangkat PKN Tahun 2023 sebagai metafora nilai luhur tersebut pun nyatanya merepresentasikan substansi 10 Prinsip Kota/Kabupaten Kreatif dengan 11 Jurus Catha Ekadasa untuk pengembangan Ekonomi serta Kota/Kabupaten Kreatif dari ICCN. “Ini merupakan menjadi prasyarat bagaimana lumbung yang welas asih dan memprioritaskan keberagaman. Lumbung yang inklusif menghadirkan solidaritas dan perdamaian. Menjunjung tinggi HAM, memuliakan kreativitas, inovasi, kearifan lokal, daya cipta, ilmu pengetahuan dan teknologi. Lumbung yang hadir dan terus tumbuh bersama lingkungan yang lestari, memuliakan kearifan sejarah. Lumbung yang transparan, jujur, gotong royong, dan kolaboratif, yang memenuhi hak-hak dari kebutuhan dasar, hadir dengan energi terbarukan, dan tentunya dengan standardisasi fasilitas umum untuk semua. Ini merupakan 10 Prinsip kami di ICCN, kita semua selaku GBHN-nya untuk memastikan lumbung kreativitas Indonesia tetap terjaga,” jelas Fiki Satari.
Sebagai tema turunan dari tema besar PKN Tahun 2023 ini, ICCN juga untuk Rakornas ICCN 2023 mengangkat narasi bernuansa lokal, yaitu “Mulang Ngabandung”, yang mana dalam konteks ini dapat diartikan sebagai ajakan untuk kembali mendengarkan atau menampung inspirasi dari kreativitas kedaerahan dan kultur lokal atau kampung halaman kita, yang juga sejalan dengan makna lumbung serta ruang tamu, dengan tujuan merawat Bumi dan Kebudayaan, dalam tema besar PKN Tahun 2023.
Peserta rangkaian Lokarya Luring Jakarta pada 13-15 Juli 2023, Bali pada 19-22 Juli 2023, dan kemudian Bandung, Jawa Barat, pada 27-29 Juli 2023, ini terbuka bagi jejaring ICCN dan Hexa Helix Ekonomi Kreatif dari seluruh Indonesia. Publik juga dapat terus mengikuti informasi terkini mengenai berbagai kegiatan serta materi “Lokakarya Budaya, Jenama Kota, dan Cipta Ruang” melalui kanal media ICCN. (Jef)