Indonesia Ajak Negara BIMP-EAGA Turut Aktif Terapkan Digital Business Center

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang menjadi focal point Indonesia pada kerja sama Brunei Indonesia Malaysia Philippine East ASEAN Growth (BIMP-EAGA) Micro Small and Medium Enterprise Development Working Group (MSMED WG), turut serta menyampaikan perkembangan terbaru kegiatan/proyek pengembangan UMKM, terutama yang diinisiasi oleh Indonesia.

Dalam hal ini KemenKopUKM diwakili oleh Yogia Prihartiny selaku Head of Delegation hadir dalam pertemuan tahunan BIMP-EAGA, MSMED WG yang ke-10. Pada agenda yang telah dilaksanakan pada 10-11 Juli 2023 di Kota Kuching Sarawak ini, juga dihadiri oleh perwakilan dari negara anggota BIMP-EAGA, serta perwakilan dari dunia usaha yang diwakili oleh BIMP EAGA Business Council (BEBC).

Pada pertemuan tahunan tersebut, setiap negara menyampaikan perkembangan terbaru kegiatan/proyek yang dimiliki masing-masing negara terkait pengembanggan UMKM. Serta membahas isu dan tantangan terkini pengembangan UMKM dalam konteks yang ada di wilayah kerja sama BIMP-EAGA, termasuk dari sudut pandang dunia usaha yang diwakili oleh BEBC.

Yogia menyampaikan, perkembangan program BIMP-EAGA Digital Business Centre yang diampu oleh Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) saat ini sudah dapat dioperasikan untuk mendukung promosi dan pengembangan UMKM diwilayah BIMP-EAGA. Yakni dalam bentuk fasilitas E-Katalog, informasi kegiatan, pelatihan, akses pasar, dan video promosi.

“Indonesia mengembangkan Digital Business Center sebagai upaya pengembangan UMKM di wilayah perbatasan negara BIMP-EAGA. Selanjutnya kami mengundang negara BIMP-EAGA agar dapat turut serta berpartisipasi aktif dalam pengisian informasi terkait,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (13/7).

Yogia menuturkan, ke depannya Indonesia akan terus mengembangkan desain dan tampilan dari BIMP-EAGA Digital Business Centre agar lebih user friendly, agar dapat mendukung pengembangan UMKM secara lebih optimal.

BEBC menyambut baik inisiatif proyek BIMP-EAGA Digital Business Centre dari Indonesia, namun BEBC merekomendasikan agar proyek-proyek yang ada di BIMP-EAGA MSMED WG dapat diintegrasikan satu sama lain.

“Salah satunya integrasi proyek BIMP-EAGA Digital Business Centre dari Indonesia dan proyek Industri Database Industri dari Brunei Darussalam yang dapat saling melengkapi satu sama lain,” kata perwakilan BEBC.

Indonesia dan Brunei Darussalam akan menindaklanjuti dengan mendiskusikan peluang integrasi tersebut. Hasil diskusi dan tindak lanjutnya akan dilaporkan kembali pada pertemuan tahunan selanjutnya di tahun 2024, yang rencananya akan dilaksanakan di Palawan, Filipina pada Maret 2024.(Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.