Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan pentingnya pemerataan akses teknologi ke semua kalangan termasuk pelaku UMKM untuk mengakselerasi target transformasi digital bagi 30 juta UMKM di Indonesia pada 2024.
Menteri Teten mengatakan, tantangan utama transformasi digital UMKM Indonesia adalah literasi digital yang tergolong masih rendah. Hasil survei IMD-Digital Competitiveness Rank pada 2022 menyatakan, Indonesia masih berada di peringkat 51 dari 63 negara atau lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN, misalnya Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 31, bahkan Singapura di posisi nomor 4.
“Dukungan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder sangat diperlukan, untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045,” ucap Menteri Teten dalam acara Indonesia Cloud Day 2023 bertajuk “Akses Teknologi untuk Semua” di Jakarta, Selasa (26/9).
Hingga Juni 2023, sebanyak 22,8 juta UMKM di Indonesia telah onboarding digital. Angka tersebut bertambah sebanyak 14,8 juta sejak awal pandemi atau 35,5 persen dari total populasi UMKM, dan 76 persen dari target 30 juta UMKM onboarding dalam ekosistem digital pada 2024.
Diakui Teten, manfaat perkembangan ekonomi digital telah banyak dirasakan masyarakat. Ia bersyukur, Indonesia menjadi negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di ASEAN. Bisa dikatakan, pertumbuhannya juga paling cepat, dua kali lipat dalam dua dekade terakhir ini. Diprediksi nilainya mencapai 133 miliar dolar AS setara Rp2.041,5 triliun di tahun 2025.
“Kita tidak boleh berpuas diri dari kemajuan teknologi digital ini. Kita berpeluang menciptakan ekonomi baru, tanpa membunuh ekonomi lama. Tetapi, jangan sampai kita hanya tumbuh sebagai pasar. Kita tidak mau hanya menjadi penonton dari kemajuan ekonomi digital,” kata MenKopUKM.
Menteri Teten menekankan, Pemerintah ingin Indonesia menjadi pemain ekonomi digital yang unggul. Salah satunya, dengan melakukan hilirisasi digital yang juga tidak kalah penting, di mana hal tersebut akan memberikan nilai tambah yang luar biasa.
Indonesia kata Menteri Teten, terus menyambut baik hadirnya perusahaan teknologi global. Pihaknya juga terus mendorong komitmen dan usaha perusahaan teknologi global untuk ikut mendukung hilirisasi ekonomi digital, agar Indonesia tidak sekadar menjadi konsumen, tapi juga produsen dan pemain yang berdaya saing.
“Pemerintah terus mengundang kehadiran perusahaan teknologi. Silakan datang dan berinovasi di Indonesia, tapi jangan sekadar untuk jualan saja. Terutama, ada yang mengambil untung dari transaksi ekonomi dan transaksi data di Indonesia, tapi buka kantornya saja tidak ada. Dengan potensi pasar sebesar Indonesia, seharusnya kantor pusat regionalnya ada di Indonesia bukan di negara lain,” tuturnya.
Ia mengatakan, dalam investasi teknologi, Pemerintah ingin solusi yang win-win, jangan ada yang ingin menang sendiri. Pemerintah ingin memastikan masyarakat semua merasakan berkah ekonomi digital dan teknologi, yang harus bisa diakses untuk semua pihak dan kalangan.
“Kami mendukung investasi, tetapi juga mereka harus buka dong pusat riset di sini, latih dan tingkatkan kualitas SDM digital kita. Tingkatkan UMKM lokal kita, dan akselerasikan dengan agenda transformasi digital Pemerintah,” ucap Menteri Teten.
Integrasi dan Kolaborasi
MenKopUKM juga melihat, pentingnya potensi penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML).
“Namun penerapan AI dan ML juga berpotensi mendisrupsi semua sektor, termasuk di dalamnya sektor UMKM. Untuk itu, perlunya konsistensi dalam pembukaan akses yang merata terhadap teknologi,” katanya.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kata Menteri Teten, berinisiatif untuk mengembangkan strategi guna mendukung percepatan transformasi digital UMKM di Indonesia termasuk perusahaan rintisan atau startup melalui berbagai program.
Salah satunya, melalui Entrepreneur Hub yang merupakan Platform Ekosistem Wirausaha Indonesia yang mengintegrasikan berbagai Kementerian/Lembaga dan pemangku kepentingan serta pelaku UMKM. Dengan tujuan untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan seperti pendataan, pemetaan, klasterisasi, serta fitur lainnya.
MenKopUKM mengatakan, Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang potensi pemanfaatannya untuk perusahaan rintisan atau startup sangat besar.
Misalnya beberapa startup di Indonesia seperti eFishery (yang juga hadir dalam kegiatan ini) sudah menggunakan inovasi teknologi ini untuk mendorong peningkatan produksi tambak udang dan ikan. “Ini salah satu contoh peluang besar kemajuan sektor akuakultur Indonesia melalui pemanfaatan inovasi teknologi ini,” ujarnya.
Melalui riset yang dilakukan oleh AWS pada tahun 2023, pemanfaatan teknologi Cloud atau Komputasi Awan oleh UMKM Indonesia akan memperluas dan meningkatkan produktivitas tahunan yang mencapai Rp79,6 triliun khususnya pada sektor agrikultur, kesehatan, dan pendidikan.
“Saya percaya banyak UMKM kita yang berpotensi untuk naik kelas jika mereka menggunakan teknologi. Saya berharap, dengan diselenggarakannya Indonesia Cloud Day 2023 dapat meningkatkan penyerapan teknologi bagi pelaku UMKM dan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia,” ucapnya.
Ia juga mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan, untuk berkolaborasi bersama dalam upaya percepatan transformasi digital UMKM guna mendukung peningkatan daya saing UMKM, sebagai salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia, serta dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.(Jef)