Arsip Tag: Dorong UMKM Naik Kelas

KemenkopUKM Fasilitasi Pendampingan dan Bantuan bagi Pelaku UMKM di Jember Agar Naik Kelas

Jakarta:(Globalnews.id)- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) memfasilitasi pendampingan dan layanan bantuan termasuk mengajak pemerintah daerah untuk mengambil peran penting dalam upaya mengembangkan dan memberdayakan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah, khususnya untuk mentransformasi pelaku usaha mikro dari informal menjadi formal.

Untuk itu, KemenkopUKM menggelar acara Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Usaha Mikro Tahun 2023, di Jember, Jawa Timur, Minggu (25/6).

“Faktanya, pelaku usaha mikro dan kecil masih terkendala banyak permasalahan untuk menuju formal, terutama terkait dengan legalitas usaha, modal, pasar, dan keberlangsungan usaha yang kondusif,” kata Deputi Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Yulius dalam keterangannya.

Untuk itu, kata Yulius, sesuai amanat PP Nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan KUMKM, KemenkopUKM bersinergi dengan Komisi VI DPR RI untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi ini.

Selain itu, KemenkopUKM saat ini juga telah melaksanakan amanat PP Nomor 7 Tahun 2021 tersebut, dengan membentuk sebuah Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil, yang dapat diakses untuk semua pelaku usaha mikro dan kecil secara gratis.

“Saya berharap kegiatan ini bermanfaat bagi pelaku usaha mikro dan kecil, yang memiliki usaha atau produk yang sudah mapan dan berpotensi untuk menjalin kemitraan dengan usaha menengah atau usaha besar,” kata Yulius.

Untuk itu, ia berharap peserta kegiatan yang hadir pada hari itu, dapat mencermati apa yang akan disampaikan oleh para narasumber, sebagai bekal dalam pengembangan usaha, serta mengikuti kegiatan ini hingga selesai.

“Pemerintah daerah juga wajib memberikan layanan bantuan dan pendampingan hukum bagi pelaku usaha mikro dan kecil,” kata Yulius.

Oleh karena itu, Yulius mengharapkan kepada Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM Kabupaten Jember dapat segera membentuk layanan bantuan dan pendampingan hukum bagi pelaku usaha mikro dan kecil. “Tujuannya, agar pelaku usaha mikro dan kecil yang memerlukan layanan bantuan hukum dan konsultasi usaha dapat diberikan dan terlayani secara maksimal,” kata Yulius.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VI DPR RI Amin AK berharap para pelaku usaha mikro bisa menangkap peluang bisnis dan selalu meningkatkan kualitas produknya. “Selain itu, penting juga memahami peraturan dan arah kebijakan, terlebih ke depan persaingan akan semakin ketat,” ucap Amin AK.

Bahkan, kata Amin Ak, akses pasar saat ini sudah tidak antar lokal saja, melainkan sudah antar provinsi dan negara. “Jangan sampai bangsa ini hanya dijadikan pasar oleh bangsa lain. Tapi, kita juga harus mampu memasarkan produk di dalam dan luar negeri,” ujar Amin AK.(jef)

Dorong UMKM Naik Kelas, KemenKopUKM Optimalisasi Peran PLUT-KUMKM

Tangerang Selatan:(Globalnews.id) Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengoptimalkan fungsi dan peran Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) demi mengakselerasi peningkatan kelas pelaku UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan selama ini mayoritas pelaku UMKM masih belum memiliki rencana bisnis (bisnis plan) yang terukur. Akibatnya sebagian besar UMKM terjebak dalam model bisnis konvensional dan tidak berkembang.

“Jadi strategi besar kita adalah mendorong UMKM untuk berevolusi dan tidak terus-menerus memproduksi di sektor berteknologi rendah. Kita harus mulai masuk ke produk berbasis kreativitas dan berbasis teknologi,” tutur MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) PLUT-KUMKM Tahun 2023 di Hotel Mercure, Tangerang Selatan, Rabu (31/5).

Dalam Rakor PLUT-KUMKM ini dihadiri para deputi di KemenKopUKM diantaranya Deputi Bidang Usaha Mikro Yulius, Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah, Deputi Bidang UKM Hanung Harimba Rachman, Asisten Deputi Pembaharuan dan Kemitraan Perkoperasian Deputi Bidang Koperasi Bagus Rachman, dan sejumlah pejabat dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM).

Untuk mencapai target itu, kata MenKopUKM, peran dari PLUT harus diperbesar. Para pendamping dan pengelola PLUT harus mengarahkan para pelaku UMKM untuk dapat berinovasi dan menciptakan market baru dengan peningkatan daya saing produknya.

MenKopUKM Teten Masduki meminta para pendamping dan pengelola PLUT bisa mendorong pelaku UMKM menciptakan produk-produk berkualitas berbasis keunggulan di setiap wilayahnya. Di sisi lain pendamping dan pengelola PLUT diharuskan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam layanannya termasuk dalam hal proses produksi UMKM.

“Kami punya agenda besar untuk melakukan transformasi UMKM dari yang berteknologi rendah ke teknologi yang tinggi. Kami juga sedang mendorong UMKM agar skala usahanya naik dengan melakukan transformasi digital,” katanya.

MenKopUKM juga berharap pola pikir pelaku UMKM bisa diubah untuk tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya skala usaha UMKM akan meningkat dengan cepat manakala terhubung dengan rantai pasok industri.

Dijelaskan bahwa saat ini UMKM yang terhubung dengan rantai pasok industri besar baru sekitar 7 persen. Padahal di negara tetangga seperti Vietnam, justru jumlah UMKM yang terhubung ke industri besar sudah mencapai 24 persen.

Oleh karena itu, MenKopUKM berharap peran tenaga pendamping dan pengelola PLUT-KUMKM dapat terlibat lebih aktif dalam mengubah cara pandang berusaha dari para pelaku UMKM agar tidak lagi berproduksi sendiri-sendiri dengan skala kecil.

“Penting bagi kita untuk mendampingi mereka selain untuk mulai berproduksi berbasis teknologi juga perlu mengarahkan mindset agar usaha mereka berbasis industri,” ucap MenKopUKM.

Di tempat yang sama Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius menambahkan Rakor PLUT-KUMKM ini diikuti oleh 174 orang yang merupakan pengelola dan konsultan pendamping dari 87 PLUT-KUMKM yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam Rakor PLUT-KUMKM ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara KemenKopUKM yang diwakili Deputi Bidang Usaha Mikro dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pos Indonesia (Persero), PT Promedia dan PT Erajaya Swasembada Tbk. Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya optimalisasi layanan pada PLUT-KUMKM.

Yulius berharap kedepan PLUT-KUMKM dapat secara mandiri melakukan berbagai kegiatan pendampingan kepada UMKM tanpa menggantungkan pembiayaan dari pemerintah. Oleh sebab itu dia meminta agar para pendamping dan pengelola PLUT-KUMKM mampu berinovasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan berbagai program pendampingan UMKM.

“Tanpa dukungan pembiayaan dari Pemda setempat tidak mungkin jalan, untuk itu ke depan PLUT kita dorong legalitas UPTD dan bahkan BLUD agar tidak ada ketergantungan dengan APBN/APBD,” ucapnya.(Jef)