Arsip Tag: Jakarta Clothing (JakCloth)

MenKopUKM: JakCloth Summerfest Reload Perkuat Industri Fesyen UMKM

Jakarta:(Globalnews.id)-Event lokal clothing terbesar di Indonesia, JakCloth Summerfest Reload kembali digelar 5-9 Juli 2023 di Senayan, Jakarta. JackCloth merupakan wadah bagi inovasi, inspirasi, dan kolaborasi luar biasa para pelaku UMKM bidang fesyen.

“JakCloth bukan lagi hanya sebuah event, melainkan platform, bahkan agregator produk fashion terbaik lokal, ” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada pembukaan JakCloth Summerfest Reload di Jakarta.

Menteri Teten mengatakan JakCloth telah menjadi event lokal clothing terbesar di Indonesia yang mendapat dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM). KemenKopUKM memberikan dukungan pembiayaan melalui KUR dalam pembelian bahan baku kolektif, produksi bersama, gudang bersama, sampai dengan pembelian booth di event JakCloth agar UMKM semakin bisa mengakses pasar.

MenkopUKM mengatakan dukungan ini merupakan bentuk nyata bagaimana pemerintah juga merespon kebutuhan UMKM di Indonesia.

Ditegaskannya, industri fesyen memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Sebanyak 18% dari perolehan PDB Indonesia berasal dari sektor ini dan menyumbang 66% dari total nilai ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia.

“Angka-angka ini membuktikan potensi besar yang dimiliki oleh industri fesyen di Indonesia, dan JakCloth hadir sebagai wujud nyata dari keberhasilan ini. Perputaran ekonomi yang terjadi di setiap acara JakCloth dapat mencapai hingga milyaran rupiah, ” kata Menteri Teten.

Misalnya, pada acara Lebaran Tour, JakCloth bekerja sama dengan ribuan UMKM Clothing untuk mengunjungi 13 kota besar di Indonesia. Banjarmasin, Malang, Bekasi, Samarinda, Lampung, Surabaya, dan kota-kota lainnya menjadi saksi perkembangan pesat industri fashion di Indonesia. Setiap acara JakCloth melibatkan lebih dari 300 brand UMKM lokal dengan transaksi mencapai Rp200 miliar.

Tak bisa ditampilkan, acara ini memberikan kontribusi yang luar biasa bagi UMKM yang terlibat, mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat yang lebih luas.

“Di sinilah peran agregator sebagai kunci mengonsolidasikan naik kelasnya UMKM Indonesia, ” kata Menteri Teten.(Jef)

MenKopUKM: Tren Custom Fashion Jadi Peluang UMK Kuasai Pasar Lokal

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan seiring dengan perkembangan gaya hidup khususnya fashion saat ini yang tidak lagi berkiblat pada produksi massal atau skala pabrik melainkan mengarah pada custom fashion yang sesuai pesanan konsumen menjadi peluang bagi pelaku UMK untuk menguasai pasar lokal yang potensinya masih terbuka lebar.

“Brand lokal yang sebagian besar pelakunya adalah usaha mikro kecil dengan produk customnya yang unik, menjadi tren baru permintaan fashion saat ini. Terlebih tren media sosial juga mengarah ke hal-hal unik, kecil tapi menarik. Ini yang harus kita manfaatkan untuk menguasai pasar dalam negeri dengan brand lokal,” kata MenKopUKM Teten Masduki usai membuka JakCloth Summerfest Reload 2023 di Parkir Timur Senayan Jakarta, Rabu (5/7).

Dengan membidik pasar menengah ke atas, MenKopUKM Teten optimistis brand lokal yang memproduksi custom dan fashion unik, akan mendapatkan nilai tambah, karena harga produk custom umumnya lebih tinggi dibandingkan barang produksi massal. “Pasar yang dibidik juga bisa pasar upper dimana mereka sangat butuh akan ciri khas atau keunikan dari fashion yang dikenakan,” ucapnya.

Meski menekankan pada produk fashion custom dan unik untuk bisa menguasai pasar dalam negeri, MenKopUKM Teten juga mengingatkan agar industri fashion tetap bisa memproduksi fashion secara massal yang ditujukan untuk pasar menengah ke bawah. Ini diperlukan agar, Indonesia tidak perlu lagi mengimpor pakaian bekas yang jelas-jelas akan mematikan industri fashion dalam negeri.

Agregator Fashion

Terkait JakCloth Summerfest Reload, MenKopUKM mengakui ia sendiri sudah lama menantikan event ini digelar. “Ini sebuah event yang sangat berarti bagi industri fashion dan kreatif di Indonesia. Wadah bagi inovasi, inspirasi, dan kolaborasi yang luar biasa,” kata Teten.

Menurut Teten, sejak berdirinya pada 2007, JakCloth telah menjadi event lokal clothing terbesar di Indonesia. Bahkan JakCloth bukan lagi jadi sekadar event, melainkan platform, dan aggregator produk fashion lokal terbaik.

Menteri Teten menjelaskan, JakCloth juga telah bekerja sama dengan KemenKopUKM untuk pembiayaan KUR dalam pembelian bahan baku kolektif, produksi bersama, gudang bersama, sampai dengan pembelian booth di event JakCloth agar UMKM semakin bisa mengakses pasar. “Ini merupakan bentuk nyata bagaimana pemerintah juga merespons kebutuhan UMKM di Indonesia,” katanya.

Tidak hanya itu, JakCloth juga mendukung wirausaha di setiap daerah melalui tur ke kota-kota besar di Indonesia. Hal ini terbukti dengan kerja sama JakCloth dalam acara Lebaran Tour, di mana JakCloth bekerja sama dengan ribuan UMKM Clothing untuk mengunjungi 13 kota besar di Indonesia termasuk Banjarmasin, Malang, Bekasi, Samarinda, Lampung, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Kota-kota itu sekaligus menjadi saksi perkembangan pesat industri fashion di Indonesia.

Teten mengatakan, dalam setiap acara JakCloth lebih dari 300 brand UMKM lokal terlibat. Dan peran aggregator tampak semakin menjadi kunci yang mengonsolidasikan UMKM Indonesia naik kelas.

Lebih lanjut Menteri Teten memaparkan, industri fashion memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Tercatat 18 persen PDB Indonesia berasal dari sektor ini dan sektor fashion juga menyumbang 66 persen dari total nilai ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia.

“Angka-angka ini membuktikan potensi besar yang dimiliki oleh industri fashion di Indonesia, dan JakCloth hadir sebagai wujud nyata dari keberhasilan ini,” katanya.

Tidak heran, perputaran ekonomi yang terjadi di setiap acara JakCloth dapat mencapai ratusan juta hingga miliarab rupiah.

Sebagai contoh, Lebaran Tour JakCloth sukses mencapai penjualan sebesar Rp200 miliar. Dengan lebih dari 1 juta pengunjung di setiap kota, acara ini memberikan kontribusi yang luar biasa bagi UMKM yang terlibat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat yang lebih luas.

“Kepada seluruh brand UMKM yang berpartisipasi di JakCloth Summerfest Reload, selamat berkolaborasi dan unjuk gigi. Kepada seluruh masyarakat Indonesia selamat berbelanja produk fashion lokal terbaik di JakCloth Summerfest Reload,” ucap Menteri Teten.(Jef)

MenKopUKM Ajak Masyarakat Cintai dan Beli Produk Pakaian Lokal

Jakarta:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak masyarakat membangun kesadaran untuk mencintai dan membeli pakaian jadi atau busana (clothing) produksi dalam negeri atau buatan lokal.

“Dari segi kualitas, produk pakaian jadi, saya kira sudah bagus dan mampu bersaing, dari segi harga juga tidak terlalu menguras kantong. Tinggal bagaimana membangun sentimen atau kesadaran masyarakat untuk mencintai dan membeli busana lokal,” ujar MenKopUKM Teten Masduki, saat membuka Pameran Jackcloth (Jakarta Clothing) Ramadan 2023 dan Muslim Market Indonesia (MMI) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (5/4) malam.

Jackcloth atau Jakarta Clothing adalah pameran busana fesyen dengan segmen pasar anak muda hingga dewasa yang seluruhnya merupakan produk lokal. Pameran yang berlangsung 5-11 April 2023 ini tercatat merupakan penyelenggaraan untuk ke-14 kalinya.

“Dengan pengalaman 14 tahun yang dalam setahunnya bisa menggelar 30 kali event, saya kira Jackcloth sudah sangat dipercaya, baik dari sisi tenant maupun konsumennya. Jakcloth sudah tumbuh dan merupakan ekosistem penting pameran pakaian jadi produk dalam negeri dan di pasarkan di dalam negeri. Ini yang harus terus diperkuat, baik industri turunannya maupun marketnya,” ucap Teten.

MenKopUKM mengharapkan Jakcloth bisa terus berkembang, sehingga bukan tidak mungkin, bisa mengakses program pembiayaan pemerintah dalam hal ini KUR (Kredit Usaha Rakyat) Kluster. “Maka para produsen pakaian jadi maupun pakaian muslim maupun non muslim bisa mengakses KUR kluster yang satu orang bisa mendapat pembiayaan sampai 500 juta rupiah,” kata Teten.

“Tentu harus ada badan hukumnya yaitu koperasi. Saya ambil contoh di Bali ada toko oleh-oleh Krisna, dimana di dalamnya ada supplier barang dagangannya sekitar 360 UMKM, mereka itu lalu membentuk koperasi dan lantas dihubungkan dengan KUR kluster. Jadi, nanti para tenant Jakcloth bisa mengambil itu juga. Pengalaman 14 tahun dan 30 event dalam setahunnya itu sudah menunjukkan bahwa produksinya stabil. Jadi nanti kita coba Jakcloth menjadi bagian dan piloting KUR kluster,” kata Teten.

Meski demikian, Teten mengingatkan, Jakcloth maupun produsen pakaian dalam negeri untuk terus memperhatikan pengembangan R&D (Research & Development), mengingat lifesfyle atau gaya hidup termasuk dalam busana, itu cepat sekali berubahnya atau sangat dinamis.

Pusat Industri Halal

Terkait Muslim Market Indonesia (MMI) yang acaranya digelar bersamaan dengan Jackcloth, MenKopUKM mengatakan, hal ini sudah sesuai dengan tekad pemerintah yang menjadikan Halal Industry (Industri Halal) sebagai salah satu unggulan domestik, dimana lokomotifnya adalah industri muslim fesyen.

“Pemerintah sudah mencanangkan Indonesia menjadi salah satu pusat Halal Industry dunia. KemenKopUKM dan Bank Indonesia akan menggagas satu event multinasional, muslim fashion week, pada Oktober 2023 yang akan menjadi salah satu kalender dunia untuk industri halal,” kata Teten.

Dalam hal ini, desainer kelas dunia, akan diundang untuk berpartisipasi dalam ajang multinasional ini. Hal itu sebagai syarat agar pencanangan Indonesia sebagai pusat industri halal itu bisa terwujud. “Mereka para desainer dunia sangat tertarik, karena pasar kita yang besar dan kita juga secara historis dekat dengan negara-negara muslim khususnya Timur Tengah,” kata Teten.

Teten menambahkan, hal ini juga menjadi tantangan bagi desainer muslim Tanah Air, selain itu Indonesia punya banyak potensi dan keunggulan. “Misalnya dalam soal warna, kita lebih colourfull dibanding Timur Tengah yang umumnya dominan dengan warna hitam putih. Dalam soal suku dan budaya, kita memiliki kekayaan yang luar biasa, tinggal bagaimana desainer kita bisa memanfaatkan keunggulan itu sebagai sumber inspirasi dan menjadi produk yang bisa bersaing di pasar global,” kata Teten.

Sementara itu Ahmad Ihsan Nasution, Pendiri Jackcloth, mengatakan apresiasinya atas kepedulian dan keberpihakan pemerintah pada industri pakaian dalam negeri agar bisa terus tumbuh berkembang. “Industri pakaian lokal ini melibatkan banyak tenaga kerja mulai dari pemintal benang, penjahit, kuli panggul, dan lain lain, sehingga memerlukan dukungan berbagai pihak khususnya pemerintah,” ujar Ahmad Ihsan yang akrab dipanggil Ucok ini.

Ucok mengatakan, Jakcloth Ramadan 2023 di JCC ini diikuti oleh sekitar 500 pengusaha pakaian, yang seluruh produknya adalah buatan dalam negeri. “Jadi ini 100 persen produk dalam negeri dan hampir semua pesertanya adalah pelaku UMKM,” kata Ucok.

Pameran JakCloth Ramadan di JCC Jakarta ini menjadi bagian dari event Jakcloth di 13 kota di seluruh Indonesia, yang digelar secara bertahap selama bulan Ramadan.(Jef)