Arsip Tag: Ketua DK OJK Mahendra Siregar

SINERGI OJK DAN MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH (MES) AKSELERASI TINGKAT LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN SYARIAH

Jakarta:(Globalnews.id)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sepakat bersinergi dalam mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Ketua Umum MES Erick Thohir dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar serta disaksikan Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina MES bersamaan dengan acara Peringatan Hari Santri Nasional 2022 dengan tema “Santri Berdaya untuk Indonesia Sejahtera” di Masjid Raya At-Thohir, Depok, Jawa Barat, Senin (30/10/2022.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Depok Mohammad Idris serta jajaran pengurus MES.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan bahwa akselerasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah tidak dapat dilakukan secara parsial dan sendiri-sendiri, sehingga memerlukan kolaborasi dan sinergi yang dilakukan secara terintegrasi.

“Pada hari ini, OJK melakukan kerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah melalui penandatanganan MoU yang merupakan bentuk sinergi OJK dalam meningkatkan kualitas kebijakan oleh kedua lembaga dalam akselerasi literasi dan keuangan syariah,” kata Mahendra.
Ketua Umum MES Erick Thohir menyampaikan apresiasi atas kerja sama dengan OJK dalam Peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2022 lalu dengan menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan syariah bertema Sakinah (Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah) yang diselenggarakan serentak di lima pondok pesantren. dan diikuti oleh lebih dari 5.000 santri.

“Kerja sama seperti ini diharapkan dapat terus terjalin dengan berbagai pihak karena pelaksanaan kegiatan seperti ini bersama pondok pesantren diharapkan untuk memberikan efek yang positif bagi lingkungan dan sekitarnya termasuk masyarakat mengingat peran penting santri di lingkungannya,” kata Erick.
Ruang lingkup MoU OJK dan MES tersebut meliputi:

Pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta perlingdungan konsumen baik dalam bentuk lokakarya, seminar, sosialisasi, atau kegiatan lainnya;
Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan pengkajian terkait ekonomi dan keuangan syariah;
Penyediaan narasumber dan/atau tenaga ahli;
Penyediaan, pertukaran, serta pemanfaatan data dan/atau informasi; dan
Bidang kerja sama lain yang disepakati bersama.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan Penyerahan Simbolis Rekening Tabungan Simpel iB kepada santriwan dan santriwati sebagai bagian dari Program Gerakan Santri Menabung.

Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengajak seluruh pihak untuk kembali mengingat peran santri mengenang jasa-jasa santri terdahulu untuk menjadi pelajaran buat santri yang sekarang, yaitu selain menjaga agama juga menjaga negara.

Wapres juga berpesan tiga hal yang dapat dilakukan santri masa kini dalam membela negara, yaitu pertama, menjaga kesepakatan nasional yang tertuang dalam Pancasila dan UUD ’45; kedua, harus bersama membangun Indonesia yang sejahtera; dan ketiga, menjaga bumi dari kerusakan.

“Sekarang adalah santri revival kembali, kebangkitan santri kembali untuk menyongsong 100 tahun Kemerdekaan dan untuk menyongsong lahirnya Kebangkitan Nasional yang ke-dua,” kata Wapres.(Jef)

INDEKS LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN MASYARAKAT MENINGKAT

Jakarta:(Globalnews.id) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan adanya peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Nilai ini meningkat dibanding hasil SNLIK 2019 yaitu indeks literasi keuangan 38,03 persen dan inklusi keuangan 76,19 persen.

Demikian disampaikan Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi dalam penutupan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 di lokasi pameran jasa keuangan atau Financial Expo (FinExpo) di Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Friderica menjelaskan, SNLIK bertujuan untuk memetakan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia termasuk literasi keuangan digital.
Proses pengambilan data SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan responden sejumlah 14.634 orang berusia antara 15 s.d. 79 tahun yang dilakukan dengan metode wawancara secara tatap muka dan dibantu dengan sistem Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI).

Hasil SNLIK diharapkan dapat menjadi dasar bagi OJK dan seluruh stakeholders dalam membuat kebijakan, menyusun strategi, dan merancang produk/layanan keuangan yang sesuai kebutuhan konsumen serta bisa meningkatkan perlindungan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Friderica juga menjelaskan upaya OJK untuk semakin meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat antara lain melalui Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang digelar pada Oktober ini.

Kegiatan BIK 2022 dengan tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat” menggelar beberapa aktivitas seperti pemberian kredit atau pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil melalui kegiatan business matching; penjualan produk dan layanan jasa keuangan berinsentif (pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward); kegiatan pameran jasa keuangan, pembukaan rekening, polis, efek dan lainnya; termasuk kampanye dan publikasi program literasi dan inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.

BIK memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan sehingga dapat mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta guna mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional.

Sebagai rangkaian kegiatan BIK, diselenggarakan kegiatan pameran jasa keuangan atau Financial Expo (FinExpo) 2022 dengan tema “Go Inklusif, Go Produktif”. Kegiatan yang merupakan kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta Lembaga Jasa Keuangan diselenggarakan di Central Park Mall, Jakarta, selama lima hari mulai 26 hingga 30 Oktober 2022.

Ketua Dewan Komisoner OJK Mahendra Siregar didampingi Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, Direktur Eksekutif LPS Rudi Rahman serta Pimpinan LJK hadir pada Acara puncak FinExpo 2022 yang dilangsungkan pada tanggal 29 Oktober 2022.

Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pemahaman terkait produk dan/atau layanan jasa keuangan melalui berbagai program literasi dan inklusi keuangan.
FinExpo 2022 diikuti oleh 134 booth pameran yang terdiri dari berbagai industri jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, pasar modal, pembiayaan, dana pensiun, pergadaian, fintech, dan e-commerce, hingga para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)

Dalam pameran tersebut tersedia berbagai akses keuangan yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun pelaku UMKM. Melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mendapatkan berbagai promo produk berinsentif seperti bonus, cashback, reward dan lainnya serta berbagai penawaran lain terkait produk dan/atau layanan jasa keuangan.

Selain itu, dilakukan peluncuran
Peluncuran Modul Keangan Syariah pada Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan OJK, penyampaian hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, peluncuran Digitalisasi Tabungan Anak (DTA) dan pengumuman pemenang Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU).

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam kesempatan yang sama mengharapkan BIK dapat memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan jasa keuangan, serta membuka akses keuangan untuk sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Lembaga Pembiayaan, Pergadaian, Dana Pensiun, Fintech, serta E-commerce.
Ia menjelaskan bahwa literasi dan inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis sehingga diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Selama periode pelaksnaaan BIK tahun 2022, tercatat telah diselenggarakan sebanyak 2.538 kegiatan dengan total peserta sebanyak 1.599.860. Hingga saat ini capaian BIK tahun 2022 adalah sebesar:
Industri Perbankan: pembukaan rekening baru sebanyak 2.037.105 rekening;
Industri Pasar Modal sebanyak 64.228 rekening efek baru;
Industri Perasuransian adalah sebanyak 69.091 polis;
Industri Pembiayaan adalah sebanyak 451.638 debitur;
Industri Pergadaian adalah sebanyak 2.878.570 rekening;
Industri fintech adalah sebanyak 1.501.709 akun. (Jef)

OJK LUNCURKAN SARANA INFORMASI MOBIL LITERASI DAN EDUKASI KEUANGAN BAGI MASYARAKAT

Karanganyar:(Globalnews.id) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (Simolek) Edutainment dan menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Keuangan Bagi Masyarakat Karanganyar di Alun-alun Kabupaten Karangayar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Fredric Palit, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, Bupati Karanganyar Julyatmono dan Pimpinan Industri Jasa Keuangan.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan edukasi oleh OJK tidak hanya dilakukan secara daring, tetapi juga dilakukan secara langsung di tengah-tengah masyarakat, salah satunya dengan menggunakan mobil Simolek.

“Penyerahan mobil Simolek ini untuk menjangkau kelompok masyarakat yang belum mendapatkan akses edukasi secara online, dan juga sesuai pesan Bapak Presiden supaya OJK memberikan edukasi dengan cara yang kreatif dan variatif, dengan mengedepankan unsur edukasi juga entertainment,” kata Friderica.

Friderica juga menyampaikan bahwa saat ini OJK telah menyerahkan sebanyak 54 unit mobil Simolek yang telah dilengkapi dengan perangkat audio visual, ke seluruh Indonesia melalui Kantor Regional dan Kantor OJK di daerah berdasarkan luasan wilayah dan kepadatan penduduk.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk mengatasi permasalahan banyaknya praktek rentenir dan pinjaman online ilegal di masyarakat diperlukan tidak hanya peningkatan akses keuangan oleh industri jasa keuangan, tetapi juga adanya edukasi dan literasi keuangan.

“Yang harus dilakukan bersama adalah penyederhanaan dari segi pendekatan industri jasa keuangan itu sendiri dan melalui Simolek ini untuk peningkatan edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat,” kata Mahendra.

Lebih lanjut Mahendra menyampaikan bahwa pemanfaatan Simolek Edutainment juga disesuaikan dengan karakter daerah setempat yang dalam penyampaian edukasi kepada masyarakat dikaitkan dengan hiburan seni dan budaya lokal.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Fredric Palit menyampaikan di tengah kondisi pemulihan ekonomi saat ini, edukasi dan literasi keuangan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kami berterimakasih kepada OJK yang mengambil inisiatif untuk memperluas edukasi kepada masyarakat dan literasi keuangan melalui peluncuran Simolek pada hari ini, sehingga masyarakat dapat membedakan mana jasa keuangan yang legal, mana jasa keuangan yang ilegal, dan kalau sudah tertipu bagaimana cara mengatasinya,” Kata Dolfie.

Bupati Karanganyar Julyatmono menyampaikan apresiasi sekaligus harapannya dengan peluncuran mobil Simolek Edutainment di Karanganyar ini, agar masyarakat bisa mendapatkan edukasi keuangan yang baik agar terhindar dari pelaku penipuan dan terjebak pinjaman online ilegal.
“Agar masyarakat dapat teredukasi, mendapatkan nilai tambah yang baik dan tugas perbankan bagaimana ekonomi berjalan dengan cepat dan lancar, mobilitasnya kenceng sehingga masyarakat juga dapat menyimpan uangnya dengan sangat baik,” kata Julyatmono.

Dalam acara tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyerahkan secara simbolis mobil Simolek Edutainment kepada Kepala OJK Solo Eko Yunianto, untuk selanjutnya dapat digunakan OJK bersama industri jasa keuangan, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya di wilayah Solo Raya dalam pelaksanaan program edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat. (Jef)

OJK BERKOMITMEN PROAKTIF DAN KOLABORATIF MEWUJUDKAN STABILITAS, PERTUMBUHAN DAN PENGUATAN INDUSTRI JASA KEUANGAN SERTA PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN MASYARAKAT

Jakarta:(Globalnews.id)- Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Periode 2022 – 2027 menegaskan komitmen OJK untuk lebih proaktif dan kolaboratif pada upaya terciptanya stabilitas, pertumbuhan dan penguatan industri jasa keuangan yang memberikan manfaat bagi perekonomian nasional dan masyarakat.

Ketua DK OJK Periode 2022 – 2027, Mahendra Siregar menyatakan “Kami berkomitmen dan mempertegas posisi OJK sebagai mitra strategis Pemerintah dalam pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan demi terjadinya gerak ekonomi yang lebih cepat dan berkelanjutan. Kami akan proaktif memperkuat posisi sebagai pengarah, penggerak dan mitra kerja yang baik bagi industri. OJK juga akan terus memperkuat perannya dalam perlindungan konsumen dan masyarakat.”

Mahendra menjelaskan bahwa DK OJK juga menekankan pentingnya penguatan atas pengaturan dan pengawasan terintegrasi sektor jasa keuangan, termasuk pengaturan dan pengawasan di bidang perbankan, pasar modal, dan non-bank (IKNB) serta kepatuhannya (compliance). Sebagai langkah awal, OJK akan lebih mendorong sistem satu pintu untuk perizinan, pengesahan, dan persetujuan dengan layanan yang lebih cepat dengan tetap mengusung prinsip kehati-hatian (prudential).

OJK juga akan terus mendorong penguatan prinsip tata kelola (corporate governance) pada semua pelaku usaha jasa keuangan untuk mempercepat pemulihan ekonomi, penguatan ekonomi digital dan keuangan berkelanjutan.

Selain itu, untuk memitigasi risiko dampak inflasi tinggi dan resesi global (stagflasi) terhadap sektor jasa keuangan dan ekonomi Indonesia, OJK akan meningkatkan pengawasan kondisi masing-masing industri jasa keuangan maupun secara terintegrasi, serta berkoordinasi erat dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Kesehatan dan kinerja industri jasa keuangan yang baik, akan sangat menentukan keberlanjutan pertumbuhan sektor riil termasuk UMKM di tengah kondisi ekonomi dunia yang penuh tantangan, sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja dan daya beli masyarakat.
DK OJK pun meletakkan perhatian yang tinggi terhadap program edukasi dan perlindungan konsumen. Friderica Widyasari Dewi selaku ADK Bidang EPK menegaskan OJK memiki kewenangan melakukan tindakan pencegahan permasalahan konsumen dan masyarakat melalui pemberian informasi dan edukasi atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan dan produknya. OJK juga berwenang melakukan pengawasan perilaku (market conduct) Pelaku Usaha Jasa Keuangan dalam rangka Perlindungan Konsumen dan masyarakat.

Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, menegaskan akan meningkatkan kinerja perbankan dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pascapandemi, melalui penguatan sistem pengawasan perbankan yang responsif terhadap tantangan serta perubahan ekosistem keuangan domestik dan global.
Ke depan perhatian terhadap individual bank akan menjadi prioritas, antara lain melalui penerapan early warning system dengan parameter yang lebih sensitif, sehingga dapat menghindari keterlambatan penanganan bank bermasalah.
Penegakan integritas sistem perbankan juga akan menjadi perhatian utama sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perbankan secara lebih sehat dan berkelanjutan.

Sedangkan Inarno Djajadi selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal berkomitmen terus mendorong good governance pelaku pasar untuk mendukung upaya pendalaman pasar dan makin meningkatkan jumlah perusahaan yang go public, serta masyarakat yang berinvestasi di Pasar Modal.
Ogi Prastomiyono selaku Kepala Eksekutif Pengawas IKNB akan mendorong penyelesaian sengketa produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI/unit link), perbaikan pengaturan perasuransian yang lebih sehat, optimalisasi fintech P2P lending serta mendorong percepatan penyelesaian asuransi bermasalah.

Sementara itu, Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Issabella Wattimena akan memfokuskan pada penguatan tata kelola dan manajemen risiko berbasis teknologi informasi serta terus memperbaiki kualitas proses bisnis di OJK. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kredibilitas kelembagaan, terimplementasinya nilai integritas, serta pada akhirnya mampu memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan.

Wakil Ketua OJK periode 2022 – 2027, Mirza Adityaswara menyatakan, “Kami akan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan serta transformasi perilaku internal yaitu kolaboratif, proaktif, bertanggung jawab, untuk mewujudkan pengaturan dan pengawasan yang lebih terintegrasi. OJK akan memperkuat peran OJK Institute menjadi pusat studi Industri Jasa Keuangan yang mumpuni di ASEAN.

‘Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik sesuai amanat Undang-Undang, OJK juga memperkuat tim internal melalui peningkatan kapabilitas dan kompetensi. Pemanfaatan informasi dan teknologi juga menjadi prioritas utama bagi OJK dalam memperlancar tugas dan fungsi OJK khususnya dalam menciptakan pengaturan dan pengawasan terintegrasi. Hal ini juga dapat mempercepat pengambilan keputusan, mitigasi risiko dan respon terhadap pengaduan konsumen dan masyarakat luas.

Sementara itu, Doni Primanto Joewono sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK Ex Officio Bank Indonesia mengatakan akan mendukung penuh program kerja Pimpinan Dewan Komisioner OJK untuk memperkuat industri jasa keuangan Indonesia, menjaga stabilisasi sistem keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kami sebagai perwakilan dari BI akan terus berkoordinasi dan melakukan harmonisasi berbagai kebijakan kami baik moneter maupun makroprudensial dan SP PUR sehingga selaras dalam sebuah bauran kebijakan nasional,” kata Doni.

Sedangkan Suahasil Nazara, Anggota Dewan Komisioner OJK Ex Officio Kementerian Keuangan mengatakan siap bekerja sama dengan seluruh ADK OJK 2022-2027, melanjutkan koordinasi yang erat antara OJK dan Kemenkeu/Pemerintah.
“Kami akan terus memantau dan menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia. Bersama OJK, Pemerintah akan terus membangun sektor keuangan, melakukan pendalaman pasar, serta mendorong inklusi keuangan di Indonesia,” katanya.
Kesembilan anggota DK OJK Periode 2022-2027 sepakat untuk mengedepankan prinsip collective collegial dalam pengambilan keputusan dan akan memperkuat tugas OJK dalam pengaturan, pengawasan dan perlindungan yang terintegrasi.(Jef)