Jakarta:(Globalnews.id)- Isu mundurnya Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI) merupakan hasil analisis yang terlalu dangkal yang lalu di’ goreng’ sehingga deviasinya terlalu jauh.
” Kita harus tetap berpegangan pada penryataan beliau yang menegaskan, beliau tetap bekerja seperti biasa, kecuali mungkin ada force majour. Saya khawatir ini, jika isu ini dibiarkan akan menjadi public pressure bagi beliau,” kata penganat ekonomi Ryan Kiryanto saat dimintai tanggapannya, Selasa (30/1).
Ryan menilai, perekonomian Indonesia khususnya sektor keuangan, tidak akan diuntungkan dengan isu ini bila tidak segera di ‘clear’ kan. Hal.itu karena banyaknya reaksi dari pasar maupun pelaku sektor keuangan yang merespon isu ini yang sebenarnya analisisnya sangat lemah.
” Terlebih standing position SMI saat ini adalah tokoh global atau tokoh dunia di sektor keuangan dimana beliau aktif di berbagai lembaga keuangan global bahkan sempat menjabat beberapa posisi strategis seperti di World Bank. Dan, tidak banyak atau sedikit sekali tokoh nasional yang memiliki kiprah di kancah global/dunia,’ kata Ryan.
Beberapa tokoh dan menteri yang dikenal berkiorah di global antara lain Menteri Luar negeri RI Retno Marsudi yang bahkan mendapat penghargaan dari PBB sebagai agent of change UN (PBB) pada 2017 untuk kategori kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan’, juga Menteri BUMN Erick Thohir khususnya di dunia olahraga sepakbola.
Meski demikian tegas Ryan, appauan keputusan yang diambil SMI harus tetap dihormati. ” Karena itu adalah keputusan yang terbaik, beluai akan tetap mengabdi kepada Indonesia dimanapun berada” ujar Ryan Kiryanto
RK -panggilan akrabnya Ryan Kiryanto- menambahkan,. menjadi hal yang menarik setelah SMI menunaikan tugasnya sebagai Menkeu, yaitu apakah Capres terpilih nantinya mengajak SMI lagi dan apakah SMI berkenan membantu pemerintahan lagi. ” Namun saya yakin dimanapun beliau berada akan tetap support pada negara dan bangsa Indonesia,” kata RK. (Jef)