Arsip Tag: Sustainability G20

MenKopUKM Sampaikan 26 Rekomendasi Kebijakan dalam Gelaran G20

Jakarta:(Globalnews.id)-– Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyampaikan 26 rekomendasi kebijakan dalam gelaran G20 dengan empat kategori kebijakan, antara lain kebijakan terkait dengan women empowerment dan gender equality, green economy dan SDG’s, digital transformation, serta kebijakan yang berkaitan dengan global value chain.

“KemenKopUKM merekomendasikan penguatan ekosistem bisnis milik perempuan untuk meningkatkan keuntungan dan akses pasar yang lebih baik,” kata MenKopUKM Teten Masduki usai Rapat Terbatas bersama Presiden RI dengan topik “Evaluasi Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20” di Jakarta, Senin (28/11).

MenKopUKM mengatakan KemenKopUKM berpartisipasi dan mengambil berbagai peran dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia.

Di antaranya dengan mengkurasi 1200 produk UKM menjadi 23 produk UKM terpilih sebagai official merchandise G20, menyelenggarakan Side Event bertajuk “Future SMEs Village” yang berlokasi di Bali Collection dengan melibatkan 352 UMKM dan kolaborator, dihadiri oleh 33.188 pengunjung dengan total transaksi mencapai Rp5,46 miliar, hingga terlibat dalam pelaksanaan 6 konferensi internasional yang menghasilkan 26 rekomendasi kebijakan.

Lebih lanjut, Menteri Teten menyebutkan mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan atau sebanyak 64,5 persen di antara seluruh pelaku usaha, sehingga perlu dikonsolidasikan dalam wadah koperasi untuk dapat mengakses fasilitasi digitalisasi, akses terhadap bahan baku, permodalan dan pasar, hingga pendidikan, yang perlu didukung dengan kebijakan keuangan dan infrastruktur yang lebih sensitif gender (kesetaraan akses informasi tentang pendanaan, hukum, dan digitalisasi).

Terkait kebijakan Green Economy dan SDG’s, KemenKopUKM merekomendasikan implementasi usaha berbasis SDGs, khususnya isu lingkungan, memberdayakan pelaku bisnis di daerah sebagai pemain utama dalam circular economy, mengembangkan riset dan inovasi produk ramah lingkungan, membangun kelompok antara swasta, pemerintah, investor, dan NGO untuk membuat standarisasi investasi lestari.

Rekomendasi ketiga, kebijakan terkait dengan Digital Transformation yakni implementasi program untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan bagi perempuan sehingga dapat meningkatkan level kesiapan investasi.

“Selain itu, perlu juga menerapkan digitalisasi bagi UMKM serta mendukung pemberdayaan startup lokal (pembelajaran dari India). Penting dilakukan oleh pemerintah dan swasta untuk investasi dalam peningkatan digital talent, menciptakan ekosistem digital yang kondusif termasuk infrastruktur, internet, dan perangkat yang terjangkau,” kata Menteri Teten.

Menurutnya, petani perlu berkonsolidasi agar mampu memanfaatkan teknologi dari hulu hingga hilir. Koperasi memegang peran penting, sebagai entitas bisnis untuk memastikan teknologi mampu memberikan nilai tambah untuk para petani dan nelayan anggota koperasi.

Terakhir, kebijakan terkait dengan Global Value Chain, KemenKopUKM mendorong kerja sama antara UKM dan perusahaan besar, kemitraan UKM, dan memperluas kemitraan antar pelaku usaha dalam skala yang lebih besar.

Lalu rantai nilai global harus menjadi katalis untuk pekerjaan yang layak dan pengembangan tenaga kerja UKM. Mendukung UKM untuk masalah produksi dan logistik yang berkelanjutan.

“Terakhir ialah peningkatan kualitas produk UKM dan market intelligence untuk mendorong produk UKM agar benar-benar memenuhi pasar internasional,” ucap Menteri Teten.

Selain itu, MenKopUKM menambahkan tindak lanjut dari side event G20 yaitu rencana Pembangunan Rumah Produksi Bersama di NTT dan Deklarasi Bali sebagai Pengembangan Wellness Dunia.

“Deklarasi Bali sebagai visi pengembangan Tradisi Wellness Indonesia dan dunia yang dituangkan dalam 10 Bali Wellness Principle,” ucap Menteri Teten.
(Jef)

MenKopUKM: Pentas Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti Wujud Penggambaran Narasi Sustainability G20

Bali:(Globalnews.id)- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi Pentas Seni Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti yang diselenggarakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud yang selaras menggambarkan narasi keberlanjutan atau sustainability yang diusung dalam forum G20.

“Acara ini selaras dengan narasi sustainability yang diusung KemenKopUKM dan juga G20. Semoga pertunjukan ini dapat menghadirkan inspirasi bagi kita, mendorong tumbuhnya green economy, atau lebih tepatnya sesuai diksi Bank Dunia, blue economy,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam acara Pentas Seni Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti di Gianyar, Bali, Sabtu (12/10) malam.

Menteri Teten mengatakan, blue economy atau ekonomi biru merupakan suatu pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, mata pencaharian, serta lingkungan laut.

“Salah satu contoh implementasinya, UMKM, dan startup mulai fokus pada pemanfaatan teknologi digital yang melibatkan para nelayan, pembudidaya, maupun sumber daya lainnya yang ada di sektor kelautan dan perikanan sebagai mitra kerja,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten mencontohkan, Aruna, e-fishery, Kalikan, Fishlog, dan Delos sebagai startup mitra pemerintah yang telah membantu mengakselerasi transformasi digital UMKM kelautan sambil menguatkan ekonomi biru.

“Kita punya ikan beragam dan ekosistem laut yang belum dioptimalkan. Selain bekerja sama dengan para mitra kami, dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga sedang membenahi nelayan, karena kita ingin ekonomi kita di sektor kelautan dapat dioptimalkan,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten berharap pementasan ini, dapat terus menginspirasi, menghadirkan dampak-dampak positif bagi seluruh yang terlibat, serta upaya keberlanjutan untuk mendorong pelestarian ekosistem laut.

Pada kesempatan yang sama Pemiliki Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana mengatakan, laut sangat penting dalam sistem kehidupan masyarakat Bali.

“Laut punya sumber daya yang dapat menjadi sumber pangan bagi manusia. Ekosistem pesisir dapat menyerap karbon, lebih banyak dibandingkan hutan. Ekosistem pesisir dapat menjadi solusi pengurangan emisi gas rumah kaca,” kata Ari yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI itu.

Dia menambahkan laut memang menjanjikan dan prospektif tapi selalu menghadapi ancaman kerusakan lingkungan. Orkestra semesta mengangkat pesan bahwa penguasa lautan akan marah dan menebar penderitaan karena manusia telah mengotori laut dengan sampah.

“Pertunjukan ini ingin memberikan pesan untuk menjaga ekosistem laut,” kata Ari.

Pertunjukan digelar secara kolosal penampilan perpaduan budaya klasik dan modern, nyanyian, tarian, instrumen peraga, hingga tata lampu menciptakan suasana syahdu dalam penampilan yang disajikan selama satu jam tersebut.

Biola, drum, menyatu dengan gamelan Bali salah satunya menampilkan lagu berjudul Melati Suci ciptaan Guruh Sukarnoputra dengan latar musik dan gerakan tari dari puluhan pementas dengan penjiwaan tinggi berlatar visual tata lampu 3 dimensi.

Acara itu digelar di ruang pertemuan dalam kompleks Pura Ketewel Gianyar Bali yang terletak di tepi Pantai Ketewel yang masih alami dan sangat indah.

Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, perwakilan dari Kementerian Perhubungan, pemangku adat Bali, dan sejumlah tamu undangan.(Jef)