Arsip Tag: Tingkatkan Literasi Keuangan

Aktif Lakukan Literasi dan Inklusi Keuangan, BNI Raih Penghargaan Bergengsi dari OJK

Jakarta:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menorehkan prestasi sebagai bank yang memiliki Program Literasi Terbaik dalam acara bergengsi Financial Literacy Award 2024.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada BNI dalam rangkaian acara pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) di JIExpo Convention Centre and Theatre, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Penghargaan tersebut menjadi bukti nyata bahwa BNI dinilai mampu dalam melakukan percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat, guna mendukung program prioritas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional.

Direktur Network and Services BNI Ronny Venir mengungkapkan, BNI berkomitmen penuh untuk mendukung program GENCARKAN serta upaya perusahaan dalam memperluas akses keuangan, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan knowledge, skill, confidence level, dan behavior masyarakat sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan pengelolaan keuangan di masa depan.

Kegiatan literasi keuangan ini juga dilakukan agar setiap segmen masyarakat lebih memahami produk dan layanan bank, manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh serta risiko-risiko finansial yang mungkin timbul.

“Partisipasi BNI dalam acara GENCARKAN merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendukung strategi OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui perluasan akses terhadap produk dan layanan keuangan bank,” ujar Ronny.

Menurut Ronny, hal ini sejalan dengan tujuan program GENCARKAN, yaitu meningkatkan sinergi pelaksanaan kegiatan literasi dan inklusi keuangan oleh seluruh pemangku kepentingan guna mewujudkan masyarakat yang cerdas secara finansial, sehingga terhindar dari berbagai kasus kejahatan finansial.

BNI juga berkomitmen untuk melindungi dan memastikan hak-hak konsumen dalam bertransaksi dan menggunakan produk serta layanan BNI.

“Melalui kegiatan literasi dan inklusi keuangan ini, kami berharap dapat memperkecil kesenjangan akses layanan keuangan di masyarakat dengan mengurangi jumlah masyarakat yang belum memiliki rekening bank atau unbanked,” tambahnya.

Disamping itu, BNI juga memperluas jangkauan layanan dengan menghadirkan Agen46 di area blank spot yang tidak terjangkau oleh outlet BNI. Saat ini, terdapat lebih dari 200.000 Agen46 BNI yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan 15.000 di antaranya berada di area 3T. Agen46 BNI hadir untuk melayani masyarakat yang paling membutuhkan akses keuangan.

BNI berkomitmen untuk terus mendukung GENCARKAN dengan melakukan edukasi secara menyeluruh untuk seluruh lapisan masyarakat.

“Terima kasih kepada OJK atas penghargaan ini. BNI akan terus melanjutkan program-program yang berkelanjutan dan inovatif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat secara masif, merata, dan tepat sasaran,” tutup Ronny. (jef)

TINGKATKAN LITERASI KEUANGAN, OJK GELAR EDUKASI KEUANGAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI KABUPATEN TOBA

BALIGE:(Globalnews.id)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, termasuk kepada kelompok penyandang disabilitas yang merupakan salah satu sasaran prioritas penerima program edukasi keuangan yang tercantum dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.

Sinergi yang dibangun antara OJK bersama Pemerintah Kabupaten Toba tersebut merupakan bagian dari implementasi program prioritas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sumatera Utara tahun 2024 melalui Program Kerja Peduli Disabilitas.

“Masyarakat penyandang disabilitas perlu dibekali dengan keterampilan literasi keuangan agar menjadi lebih mandiri secara finansial dan hidup sejahtera. Kami mendorong Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk menyediakan ekosistem yang lebih inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam acara edukasi keuangan yang digelar di Pendopo Kantor Bupati Toba, Balige Sumatera Utara, Jumat (9/8)

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Disabilitas Cakap Keuangan, Keuangan Semakin Inklusif” ini dilaksanakan hybrid dan dihadiri oleh 350 yang hadir secara tatap muka serta 500 orang hadir secara online yang berasal dari penyandang disabilitas, pelaku UMKM dan pegawai pemerintah daerah di wilayah Sumatera Utara.

Friderica menegaskan bahwa OJK berkomitmen untuk terus berupaya memenuhi hak-hak penyandang disabilitas dan berpihak pada keberdayaan penyandang disabilitas untuk bisa memanfaatkan produk dan layanan keuangan. Komitmen ini ditunjukkan dengan adanya POJK 22/ 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan Pasal 8 ayat 3 dan Pasal 54 ayat 3.
OJK mewajibkan PUJK memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menerapkan kebijakan dan prosedur tertulis pelindungan konsumen yang ramah disabilitas serta mendukung penyediaan layanan khusus kepada konsumen penyandang disabilitas.

Selain itu, OJK mengeluarkan POJK Nomor 3 Tahun 2023 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan Masyarakat.

Tidak hanya dari peningkatan literasi keuangan, OJK juga mendorong keuangan yang inklusif bagi kelompok segmen disabilitas dengan meluncurkan Program Satu Disabilitas Satu Rekening (TUNTAS). Harapannya dengan membuka akses keuangan maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Turut hadir pada acara dimaksud Bupati Toba Poltak Sitorus, Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien, beserta jajaran pemerintahan Kabupaten Toba, serta perwakilan Pelaku Usaha Jasa Keuangan di wilayah Sumatera Utara.

Poltak Sitorus menyampaikan kegiatan edukasi keuangan sangat bermanfaat bagi para penyandang disabilitas agar lebih cakap dalam mengelola keuangan pribadi dan terampil dalam memilih produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhannya serta memiliki kewaspadaan terhadap penawaran investasi dan pinjaman online ilegal.

OJK dan lembaga jasa keuangan juga menyampaikan berbagai materi edukasi keuangan pada acara dimaksud. Materi yang disampaikan antara lain Pengenalan OJK, Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Tabungan Emas, dan Asuransi Sosial BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan topik yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas di wilayah Kabupaten Toba, agar dapat menjadi berdaya dan mandiri secara finansial.

Dalam kegiatan tersebut, pelaku UMKM binaan TPAKD Pemerintah Kabupaten Toba melalui Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) membuka booth yang dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran dan showcasing produk unggulannya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan akses keuangan masyarakat pada lembaga jasa keuangan yang semakin inklusif, terdapat seremonial penyerahan produk keuangan secara simbolis dari beberapa PUJK yaitu BPD Sumut, PT Pegadaian dan BPJS Ketenagakerjaan.
BPD Sumut menyalurkan CSR kepada Pemerintah Kabupaten Toba senilai Rp317.000.000, Tabungan SimPel kepada 10 pelajar SLB di kabupaten Toba dan penyaluran KUR Mikro kepada tiga penerima manfaat dengan total nilai Rp200.000.000.

Penyaluran produk juga dilakukan oleh PT Pegadaian dan BPJS Kesehatan. PT Pegadaian menyerahkan CSR kepada Panti Evata Sembako senilai Rp20.000.000 dan tabungan emas kepada tiga orang dengan nilai Rp500.000. BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan CSR kepada tiga orang penerima Jaminan Kematian senilai Rp42.000.000. Penyerahan berbagai produk keuangan ini merupakan bentuk dukungan PUJK terhadap isu sosial kemasyarakatan di wilayah Kabupaten Toba.(jef)

Tingkatkan Literasi Keuangan, BNI dan OJK Ajak Pelajar Kenali Program SiMuda

Jakarta:(Globalnews.id) BNI Hi-Movers, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan edukasi keuangan bagi pelajar SMA/sederajat di wilayah Jakarta Selatan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan serta Pelindungan Konsumen dan masyarakat.

Acara tersebut ditargetkan diikuti sedikitnya 500 peserta offline dan 1.000 peserta online. Kegiatan bertema “Pengenalan Produk Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda)” ini digelar di Auditorium Indonesia Banking School, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Hadir dalam acara Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Ketua Indonesia Banking School Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, Direktur Network and Services BNI Ronny Venir, dan perwakilan dari Certified Financial Planner, IBS Talent (Public Speaker Coach).

Dalam sambutannya, Ronny menyampaikan, produk dan layanan jasa keuangan menjadi hal yang wajib untuk diketahui anak muda sedini mungkin. Kurangnya tingkat pemahaman pelajar terkait berbagai produk dan layanan jasa keuangan membuat pelajar rentan menjadi korban kejahatan keuangan.

Terlebih semakin banyak anak muda yang mulai mencoba-coba menggunakan berbagai produk keuangan online yang akhirnya berujung pada gagal bayar. Bahkan tak sedikit pula yang juga mulai melakukan investasi dan justru terjebak pada produk investasi bodong.

Melalui program edukasi keuangan ini, BNI bersama OJK dalam rangka menjalankan Pelindungan Konsumen dan Masyarakat mengenalkan kepada para pelajar mengenai produk dan layanan jasa keuangan terpercaya dan bagaimana cara memilih produk keuangan yang baik dan benar.

“Anak muda harus terampil merencanakan dan mengelola keuangan dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang ada agar mereka bisa merencanakan masa depan yang baik,” ujarnya.

Ronny menjelaskan, para pelajar juga perlu tahu mengenai produk-produk keuangan yang legal dan terdaftar di OJK dengan mengakses layanan konsumen OJK.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerugian investasi, dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang kini marak di masyarakat.

Terlebih, Ronny menekankan generasi termasuk golongan yang rentan percaya pada iming-iming kemudahan pencairan kredit online dan investasi imbal hasil yang tinggi.

“Apapun produknya harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. Harus mau menggali informasi lebih dalam dan berani menolak produk-produk keuangan yang tidak jelas asal-usulnya,” imbuhnya.

Adapun, Ronny menyebutkan, perseroan turut aktif dalam program SiMuda yang digagas OJK dengan tujuan memastikan adanya nilai tambah yang dapat diterima oleh pelajar yaitu memberikan kemudahan untuk menabung yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas perbankan serta kenyamanan dalam bertransaksi. BNI berkomitmen melindungi dan memastikan hak-hak konsumen dalam bertransaksi serta pada saat menggunakan produk dan layanan BNI.

BNI memiliki BNI Taplus Muda yang merupakan produk tabungan yang diperuntukkan bagi anak muda Indonesia untuk mulai dapat menggunakan produk keuangan dengan berbagai kemudahan channel digital banking BNI.

“Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi, ini akan berguna untuk bekal kalian semua menyongsong masa tua yang bahagia,” pungkasnya. (Jef)