Arsip Tag: Transportasi darat

DUKUNG EKOSISTEM YANG TERINTEGRASI, DITJEN HUBDAT KEMBANGKAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DARAT

DEPOK:(Globalnews.id) – Dalam satu dekade terakhir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah mengembangkan berbagai infrastruktur baik fisik maupun non fisik guna menciptakan ekosistem transportasi darat yang selamat dan terintegrasi.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin saat menjadi narasumber pada kegiatan Seminar yang diselenggarakan Universitas Indonesia dengan tema *“Sistem Transportasi Darat Indonesia Terintegrasi, Cerdas dan Berkelanjutan”* di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/10)

Ia memaparkan selama 10 tahun ini Ditjen Perhubungan Darat telah membangun 6 Terminal Tipe A baru dan juga merehabilitasi/merevitalisasi 53 Terminal Tipe A eksisting di berbagai daerah di Indonesia.

“Selain untuk naik dan turun penumpang, diharapkan terminal memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada masyarakat, menjamin kelaikan kendaraan bus, juga kesiapan para pengemudi angkutan bus dengan cara melakukan kegiatan _rampcheck_ pada setiap bus dan pemeriksaan kesehatan bagi para pengemudi,” ujar Dirjen Risyapudin.

Selain Angkutan Orang, Ditjen Perhubungan Darat juga mengembangkan 7 Terminal Barang Internasional di beberapa perbatasan Indonesia. Hal ini merupakan wujud hadirnya pemerintah dalam memudahkan arus ekspor impor dan meningkatkan perkonomian masyarakat di daerah Terpencil, Terluar, Terdepan dan Perbatasan (3TP) dengan kemudahan logistik.

Lebih lanjut, Ia menerangkan untuk mendukung integrasi antar moda, telah dibangun fasilitas pendukung dan integrasi antar moda (FASPIM) berupa 3 Trotoar, 30 Lajur Sepeda dan 95 Halte di beberapa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) juga digunakan untuk mendukung pelayananan KTT G-20 di Bali.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mengembangkan simpul transportasi sungai, danau dan penyeberangan, dengan membangun 44 Pelabuhan Penyeberangan Baru, 31 Halte Sungai dan 16 Pelabuhan Danau.

“Pembangunan ini menimbulkan dampak baik yang signifikan bagi peningkatan perekonomian, pariwisata juga aksesibilitas bagi masyarakat pada daerah kepulauan maupun 3TP, juga berkat sinergitas antara Ditjen Perhubungan Darat dengan operator maupun BUMN (ASDP) dalam memberikan pelayanan penyeberangan yang optimal, khususnya pada masa mudik Lebaran dan Natal-Tahun Baru,” sambungnya.

Dalam meningkatkan mobilitas di wilayah 3TP, Ditjen Perhubungan darat menyelenggarakan program subsidi angkutan perintis, yang dialokasikan pada subsidi angkutan jalan perintis, subsidi angkutan penyeberangan perintis, juga subsidi angkutan barang perintis di berbagai pelosok Indonesia.

“Program keperintisan menjangkau wilayah 3TP sehingga meningkatkan aksesibilitas distribusi orang maupun barang, menstimulasi pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas harga bahan pokok juga sebagai penghubung Tol laut dan jembatan udara,” jelasnya.

Untuk konektivitas antar negara telah hadir program Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) dalam memberikan pelayanan bus yang melewati perbatasan antar dua negara. Terdapat dua trayek bus ALBN di Indonesia yaitu Pontianak-Kuching (Malaysia)-Brunei Darussalam dan Kupang-Dili (Timor Leste).

Untuk mengatasi masalah perkotaan, Ditjen Perhubungan Darat hadir melalui modernisasi pelayanan angkutan umum perkotaan dengan skema _Buy The Service_, yang hingga kini diselenggarakan di 11 Kota.

“Skema _Buy The Service_ diberikan dengan subsidi pembelian layanan dengan kontrak 3 hingga 5 tahun sebagai stimulus dari Kementerian Perhubungan, dengan harapan setelah kontrak selesai dapat dilakukan _handover_ oleh pemerintah daerah dan sudah ada 5 pemerintah daerah yang berhasil melanjutkan program ini,” imbuhnya.

Dalam digitalisasi layanan transportasi darat, telah diciptakan Super App Mitra Darat yang akan menggabungkan semua layanan transportasi darat pada satu aplikasi dan terintegrasi pada operator bus juga kapal penyeberangan.

“Aplikasi ini juga akan digunakan sebagai aplikasi pengawasan terhadap pelanggraan administrasi kendaraan sehingga ke depan tercipta pelayanan yang berkesalamatan dan transparan,” tandasnya.

Turut hadir pada kegiatan ini Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri PPN/Bappenas Tahun 2016-2019, Bambang Brodjonegoro, serta Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro. (jef)

Ekosistem Transportasi Darat di Bitung dan Manado, Menjadi Jantung Perekonomian dan Pariwisata Sulawesi Utara

MANADO:(Globalnews.id)- Transportasi darat adalah urat nadi pembangunan. Semua sektor pembangunan sangat bergantung pada sektor transportasi. Maka dari itu perannya sangat strategis dan tentu perlu dukungan dari stakeholders terkait.

“Selama ini Kementerian Perhubungan termasuk Ditjen Perhubungan Darat tidak hanya membangun Pulau Jawa, tetapi juga luar Pulau Jawa seperti di Sulawesi Utara ini,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Sesditjen Hubdat), Amirullah, dalam pada diskusi dengan tema “Sinergitas Pers – Dirjen Hubdat dalam Perkuatan Strategis Angkutan Darat” di Manado, Senin (5/2).

Amirulah mengatakan salah satu contohnya adalah keberadaan ekosistem transportasi terpadu di Sulawesi Utara, khususnya Manado dan Bitung,dua kota yang menjadi jantung perekonomian dan pariwisata di provinsi Sulut.

Sarana prasarana transportasi didaerah ini antara lain, Terminal Tipe A Tangkoko yang dijuluki “Terminal Rasa Bandara”, pelabuhan penyeberangan Bitung,dan UPPKB Wangurer.

“Selain itu, Sulawesi Utara ini erat kaitannya dengan sektor pariwisata, oleh karena itu Ditjen Hubdat juga memberikan dukungan angkutan antarmoda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan dukungan di Daerah Pariwisata Super Prioritas Likupang. Untuk menyukseskan dukungan ini juga diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan juga pengamat transportasi,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Hukum dan Humas, Aznal mengatakan pada Press Tour kali ini para rekan-rekan media akan diberikan pengenalan dan pengalaman langsung dalam melihat dan merasakan layanan transportasi darat di Sulawesi Utara.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberi pemahaman informasi, menjembatani dan menjalin hubungan baik antara Ditjen Perhubungan Darat dengan media atau pewarta untuk melihat secara langsung perkembangan dan pembangunan di sektor transportasi darat, dengan harapan mendapatkan publikasi yang maksimal dan berimbang.

“Adapun pada kegiatan ini, selain adanya Media Briefing juga rekan-rekan media kami ajak berkunjung ke Pelabuhan Penyeberangan Bitung, Terminal Tipe A Tangkoko, UPPKB Wangurer, serta beberapa lokasi wisata dengan menggunakan angkutan antarmoda Damri KSPN,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sulawesi Utara, Sri Hardianto menuturkan Sulawesi Utara merupakan wilayah dengan kekayaan alam dan potensi wisata yang banyak sehingga perlu didukung oleh sisi transportasi, akomodasi, fasilitas pelayanan dan promosi wisata.

Pada kesempatan ini, Kepala Seksi Penyediaan Angkutan, Jaringan dan Tarif Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara, Noldy Steylan Sulu mengutarakan ke depan kebijakan umum transportasi di Sulawesi Utara berorientasi pada pengembangan wilayah.

“Akan ada pembangunan ATCS, pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang, pembangunan sarana transportasi perkotaan, pembangunan terminal barang Manado, pembangunan jaringan transportasi pesisir serta pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan demi meningkatkan keselamatan dan pelayanan transportasi yang lebih baik,” papar Noldy.

Adapun Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno pada kegiatan ini juga menyampaikan bahwa kini di Sulawesi Utara terdapat 10 layanan trayek angkutan jalan perintis dengan 22 kendaraan dan 3 trayek angkutan KSPN Likupang.

“Dengan layanan transportasi darat yang ada sekarang di rasa masih kurang dan belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Ke depan perlu menjadi perhatian untuk merencanakan angkutan barang perintis dari Pelabuhan Bitung, layanan angkutan perkotaan Buy The Service di Manado serta memperbanyak bus perintis di kepulauan sekitar Sulawesi Utara,” pungkasnya.(Jef)

World Bank Hibahkan Rp 3,2 Triliun Untuk PembangunanTransportasi Umum di Medan dan Bandung

Jakarta:(Globalnews.id)- Pemerintah Indonesia akan menerima hibah dari Bank Dunia sebesar Rp 3,2 triliun untuk pembangunan sektor transportasi umum perkotaan di Bandung dan Medan .

Rencananya dana hibah tersebut akan dikucurkan pada tahun 2023 setelah adanya kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2021 yang lalu.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi kepada wartawan di Jakarta Selasa (31/5) menyebutkan, nantinya dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan 900 unit bus, baik itu bus listrik maupun berbahan bakar solar.

Selain untuk pembelian bus jenis besar dan sedang yang disesuaikan dengan kebutuhan juga untuk membeli lahan untuk garasi dan bengkel, pembangunam halte serta infrastruktur jalannya.

Nantinya di beberapa ruas jalan di Medan atau Bandung akan di perlebar sehingga posisi halte BTS ada di tengah-tengah jalan seperti Bus TransJakarta.

Untuk pembangunan infrastruktur khusus
bus BTS nantinya akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. “Selebihnya dana akan digunakan untuk operasional,” jelas Budi.

Projek selanjutnya yang akan di biayai oleh Bank Dunia adalah bus BTS di kota Makasar dan Surabaya. (Jef)