Temu Mitra Berhasil Pertemukan 15 UMKM dengan 11 Mitra Pembiayaan dan Pemasaran

YOGYA:(Globalnews.id)- Sebanyak 120 usaha skala mikro yang mendapat dukungan dari inisiatif Mikro Mandiri telah berhasil melewati tahap kurasi setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan pendampingan melalui proses seleksi peserta oleh The Greater Hub SBM ITB.

Program ini merupakan Kerjasama antara Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, di bawah kepemimpinan Dr. Yulius MA, dengan Institut Teknologi Bandung.

Puncak dari program ini adalah rangkaian acara Temu Mitra yang akan digelar di empat kota sepanjang Oktober 2024, meliputi Yogyakarta, Semarang, Makassar dan Bandung.

Acara ini dirancang untuk mempertemukan 10-15 UMKM terpilih, yang telah menunjukkan kesiapan dalam aspek pembiayaan dan pengembangan pasar, dengan para mitra potensial.

Setiap pertemuan akan menghadirkan lima mitra potensial di bidang pembiayaan dan lima mitra potensial di bidang pemasaran, memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperluas jaringan dan peluang bisnis mereka.

Prof Wawan Dhewanto, PhD salah satu penasihat program dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB menyatakan bahwa UMKM peserta Temu Mitra adalah 10-15 UMKM terpilih per kota dari total 120 usaha mikro terbaik yang siap berkolaborasi serta mengembangkan pasar dan pembiayaan usaha.

“Adapun kurasi lanjutan memastikan UMKM tersebut sudah memiliki produk yang baik dan pertumbuhan bisnisnya potensial, aktif selama proses pelatihan dan pendampingan, relevan untuk masuk ke pasar ritel,” tuturnya dalam kegiatan Temu Mitra di Pusat Desain Industri Nasional Yogyakarta, Selasa (8/10/2024).

Acara dimulai pada pukul 09.00 dimulai dengan workshop dengan tema “Manfaat dan Pentingnya Kolaborasi Kemitraan”.

Setelah itu UMKM akan bertemu dengan calon mitra pembiayaan yang terdiri dari Bank BRI, BMT Artha Amanah, Bank BNI, Pegadaian dan calon mitra pemasaran yang terdiri dari Makutho Solo, Jogja Pasaraya, Palka Art Craft, Hamzah Batik, Kanza Busana Muslim, Bara Bakery & Gelato, dan PT. Cerita Kreasi Nusantara.

Untuk diketahui, Program Mikro Mandiri dirancang khusus untuk mendukung usaha mikro dalam mengembangkan akses pemasaran dan pembiayaan melalui berbagai metode.

Beberapa di antaranya termasuk sharing session, pelatihan pemasaran dan pembiayaan, pendampingan luring dan daring, serta temu mitra luring.

Sebagian besar peserta program pendampingan usaha mikro mandiri berasal dari bisnis kuliner, fashion, kerajinan, kecantikan dan pertanian/perkebunan/peternakan/perikanan. Mereka sangat bersemangat mengikuti rangkaian program yang panjang.

Pada kegiatan Temu Bisnis, para UMKM terpilih akan melakukan presentasi dan negosiasi dengan calon mitra pembiayaan dan pemasaran.

Mereka sudah siap melakukan presentasi karena selama mengikuti program pendampingan usaha mikromandiri.id para UMKM sudah dibimbing dalam menyusun perencanaan bisnis yang dapat digunakan untuk pengajuan pembiayaan, serta membuat katalog produk untuk presentasi kepada partner pemasaran.

Dr. Yulius MA, dalam smbutan yang dilakukan secara daring menyatakan bahwa Program Pendampingan Usaha Mikro Mandiri 2024 ini sendiri adalah inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM di Deputi Bidang Usaha Mikro untuk membantu usaha mikro mengatasi tantangan seperti rendahnya pemahaman kewirausahaan, legalitas usaha, kualitas produk, serta minimnya inovasi dan akses pembiayaan.

Diharapkan inisiatif ini akan membawa pengaruh yang berarti bagi kemajuan dan ekspansi usaha-usaha kecil di berbagai wilayah Indonesia.

“Kami berharap setelah menuntaskan program ini, para partisipan akan mampu memanfaatkan peluang pasar dan mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah, sehingga dapat mendorong perkembangan bisnis mereka secara nyata,” ujarnya.

Yulius menuturkan, program ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan tujuan dimaksud dengan mempertemukan para pelaku usaha mikro dengan para stakeholder pemasaran dan pembiayaan, sehingga membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha mikro sekalian untuk mengakses pasar yang lebih luas dan mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan.

Peserta terpilih program ini sebanyak 120 pelaku usaha mikro yang telah diseleksi kembali oleh Tim Pelaksana ITB.

“Kami yakin, dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang baik, kita akan mampu mewujudkan cita-cita untuk menjadikan usaha mikro di Indonesia semakin maju dan berdaya saing,” pungkas Yulius. (jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.