Jakarta:(Globalnews.id)-BNI Syariah melakukan penandatangan akad plafon pembiayaan investasi dengan PT Pertamina Trans Kontinental senilai Rp175 miliar, Kamis (1/10). Pembiayaan investasi 1 unit kapal transko taurus small II Tanker ini dilakukan dengan skema refinancing syariah sedangkan untuk 2 unit kapal harbour tug 3200HP dilakukan dengan akad musyarakah.
Acara penandatangan akad pembiayaan investasi yang digelar sirkuler di dua tempat berbeda secara online. Hadir pada kesempatanini Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, Nepos MT Pakpahan; Direktur Keuangan dan SDM PT Pertamina Trans Kontinental, Azwani; dan Pemimpin Divisi Komersial BNI Syariah, Daryanto Tri Sumardono.
Pemimpin Divisi Komersial BNI Syariah, Daryanto Tri Sumardono berharap dengan pembiayaan investasi ini bisa mewujudkan program pengadaan kapal PT Pertamina Trans Kontinental. “Dengan pembiayaan pengadaan kapal ini harapannya bisa menunjang kinerja operasi dan keuangan Pertamina Trans Kontinental,” kata Daryanto.
Hal ini sesuai dengan valueproposition BNI Syariah yaitu Hasanah Banking Partner, dimana BNI Syariah berkomitmen untuk memajukan ekonomi melalui dukungan kepada PT Pertamina Trans Kontinental untuk investasi pembiayaan pembangunan kapal.
Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, Nepos MT Pakpahan berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada kendala. “Sehingga tidak saja memberikan keuntungan bagi PT Pertamina Trans Kontinental tapi juga bagi BNI Syariah,”kata Nepos.
Kerjasama PT Pertamina Trans Kontinental dengan BNI Syariah juga diharapkan bisa meningkatkan bisnis industri galangan kapal. Sehingga dalam jangka panjang bisa ikut membantu menggerakkan ekonomi, menyerap tenaga kerja dan menunjang operasional PT Pertamina (Persero) dalam distribusi bahan bakar minyak ke seluruh pelabuhan.
Meskipun terjadi pandemi COVID-19, per Juni 2020 realisasi pembiayaan komersial, middle, dan small BNI Syariah mencapai Rp13,6 triliun. Mayoritas pembiayaan komersial BNI Syariah disalurkan ke beberapa sektor industri antara lain konstruksi; listrik, gas air; industri pengolahan; perdagangan, hotel dan restoran; dan jasa dunia usaha.(jef)