Program Pendidikan Kewirausahaan BNI, Eks Pemagang Jepang Tularkan Kisah Sukses ke PMI Jepang

BNI Tokyo menggelar seminar kewirausahaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Tokyo pada Minggu, (17 Maret 2019). Seminar tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kemandirian bagi para peserta agar dapat mengelola keuangannya, dan menciptakan lapangan usaha selepasnya kembali ke Indonesia. Hingga Februari 2019, BNI telah menyalurkan KUR pada lebih dari 15 ribu PMI yang terakumulasi sejak tahun 2015, dengan nilai KUR yang tersalurkan sebanyak Rp 284,29 miliar

TOKYO; (Globalnews.id)- Umar Hamdan dan Asriyadi Cahyadi bisa jadi merupakan saksi hidup yang masih mengingat perjuangan selama menjadi pemagang asal Indonesia di Jepang, meskipun kini mereka telah sukses menjadi pengusaha. Sejarah perjuangan hidup mereka inilah yang ditularkan kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negeri Sakura itu. Momentum berbagi yang dilaksanakan dalam program Kami Bersama BNI ini, yang merupakan sebuah program pendidikan kewirausahaan bagi para PMI, baik yang masih aktif bekerja di Luar Negeri maupun yang sudah pensiun dan kembali ke Indonesia.

Seminar sehari yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, Minggu (17 Maret 2019) ini dibuka oleh GM BNI Tokyo, Ario Bimo. Selain Umar Hamdan dan Asriyadi Cahyadi sebagai pembicara, terdapat 100 PMI yang tinggal di wilayah Shiga dan sekitarnya yang diundang pada sesi berbagi tersebut.

Umar Hamdan kini sukses sebagai President Direktur PT Denki Engineering dan Komisaris PT Techno Ryowa Engineering (Subsidary Techno Ryowa Ltd Japan). Umar merupakan warga negara Indonesia yang sukses membangun bisnis di Indonesia setelah menyelesaikan masa kerjanya di Jepang.

Berawal dari bekerja magang di Jepang, Umar melihat peluang untuk mengembangkan usaha sejenis di Indonesia. Bermodalkan pengalaman selama bekerja magang dan kemampuannya berbahasa Jepang, Umar merintis usahanya hingga akhirnya dipercayai untuk mengerjakan sistem kelistrikan pada Proyek MRT di Jakarta.

Adapun Asriyadi Cahyadi kini menjadi Ketua IKAPEKSI Osaka dan pemilik perusahaan Miyako Setsubi Kogyou. Asriyadi merupakan warga negara Indonesia yang sukses membangun bisnis pembentukan dan pengelasan PVC di Osaka.

Berawal dari bekerja magang di Jepang, Asriyadi melihat peluang untuk mengembangkan usaha. Bermodalkan pengalaman selama bekerja magang dan kemampuannya berbahasa Jepang, Asriyadi merintis usahanya hingga akhirnya dipercayai untuk mengerjakan produk sistem penyedotan udara kotor bagi pabrik pembuatan sayap pesawat.

BNI Tokyo kembali menggelar seminar kewirausahaan ini bertujuan untuk memberikan bekal kemandirian bagi para peserta agar dapat mengelola keuangannya, dan menciptakan lapangan usaha selepasnya kembali ke Indonesia.


Peluang KUR TKI
Para PMI peserta seminar juga mendapatkan tambahan informasi mengenai kewirausahaan dan pengelolaan usaha melalui program Kredit Usaha Rakyat untuk Pekerja Migran Indonesia (KUR PMI) yang juga disediakan BNI. Melalui penjelasan ini PMI mendapatkan wawasan lebih luas terkait sikap seorang wirausahawan, serta bagaimana mengelola usaha sesuai dengan bidang wirausaha yang diminati.

Hingga Februari 2019, BNI telah menyalurkan KUR pada lebih dari 15 ribu PMI yang terakumulasi sejak tahun 2015, dengan nilai KUR yang tersalurkan sebanyak Rp 284,29 miliar. KUR bagi para PMI ini tersalurkan ke 4 negara yaitu Hong Kong, Jepang, Taiwan, dan Singapura.

GM BNI Tokyo Ario Bimo mengatakan, Program Kami Bersama BNI bertujuan menjangkau Tenaga Kerja atau Warga Negara Indonesia yang saat ini bermukim di Luar Negeri, khususnya negara-negara dimana kantor cabang BNI beroperasi. Jumlah Warga Negara Indonesia di Jepang kurang lebih 45.000 orang dan sebagian besar dari mereka akan kembali ke Indonesia.

“Sebagai bank pemerintah Indonesia yang saat ini beroperasi di Jepang, BNI Tokyo aktif berbagi informasi seputar kewirausahaan kepada para pekerja Indonesia di Jepang. Ini dimaksudkan agar sekembalinya ketanah air mereka mampu menciptakan lapangan kerja dan turut berkontribusi bagi meningkatnya perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Tentang BNI Tokyo
BNI Tokyo mulai beroperasi sebagai Representative Office pada 1 Desember 1959 dan pada tahun 1969 status kantor perwakilan Tokyo ditingkatkan menjadi Kantor Cabang. Dengan berubahnya status menjadi Kantor Cabang, BNI Tokyo dapat memberikan layanan jasa dan produk perbankan.
Keberadaan BNI Tokyo bertujuan untuk mendukung perkembangan hubungan ekonomi antara Jepang dan Indonesia dengan skim _Government to Government_ (G to G). Namun saat ini BNI Tokyo menjalankan operasi sebagaimana lazimnya bank komersial lainnya. BNI Tokyo berperan sebagai salah satu jaringan Internasional BNI dalam memberikan layanan menyeluruh kepada Nasabah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.