Jakarta: (Globalnews.id) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil mendapatkan gelar Best Bank for Technology in Cash Management for Indonesia dari AsiaMoney untuk kali yang kesepuluh. BNI secara berturut mendapatkan penghargaan serupa sejak tahun 2010 lalu. Selain gelar tersebut, BNI juga sukses memboyong gelar Best Service Non Financial Institution for Indonesia, Top 25 Market Leader Financial Institution for All Transactions – rank 14 from 25 in Asia Pacific serta 2nd Best Domestic Cash Manager.
AsiaMoney menyerahkan keempat penghargaan tersebut kepada BNI di Hong Kong, Senin (25 Maret 2019) malam. Hadir untuk menerima penghargaan tersebut Pemimpin Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI Teddy Wishadi. Turut hadir pada acara tersebut Pemimpin Kantor Cabang Luar Negeri BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi.
Teddy Wishadi mengatakan bahwa survei yang dilakukan AsiaMoney kembali menegaskan posisi BNI sebagai bank yang dapat memberikan layanan Cash Management paling piawai di Indonesia. Cash management menjadi suatu solusi yang digital dan berbasis ekosistem (ecosystem based digital cash management solutions) terutama bagi nasabah korporasi dan segenap pemangku kepentingannya.
“BNI juga tengah menjalin kolaborasi dengan e-commerce, Fintech, P2P Lending, Retailer, Property, BUMN, Private sektor atau Swasta, nasabah institusi pendidikan, Kementerian, pemerintah pusat dan pemerintah-pemerintah daerah. Dalam memenuhi kebutuhan mereka untuk melakukan transaksi, BNI mengintegrasikan aplikasi mereka secara langsung dengan layanan perbankan yang tersedia dengan cara mudah dan aman sehingga efisiensi dapat meningkat melalui pengendalian dan pengelolaan keuangan yang efektif,” ujar Teddy.
Penghargaan tersebut juga dapat diraih berkat kinerja layanan cash management BNI sendiri. Pada Desember 2018, layanan cash management BNI menghasilkan saldo rekening giro rata-rata mencapai sebesar Rp 142 triliun atau naik 26,8% pada periode yang sama tahun 2017 yaitu sebesar Rp 112 triliun. Volume transaksi tahun 2018 sebesar Rp.2.864 triliun atau naik 35,1% pada periode yang sama tahun 2017 yaitu sebesar Rp.2.120 triliun. Jumlah transaksi tahun 2018 sebesar 115,8 juta atau naik 43,5% pada periode yang sama tahun 2017 yaitu 80,7 juta item transaksi.
Kepercayaan terhadap layanan Cash Management BNI juga semakin meningkat dengan tumbuhnya jumlah rekening nasabah pengguna fasilitas Cash Management. Per 31 Desember 2018, jumlah rekening institusi yang mempercayakan dananya dalam layanan cash management BNI mencapai 126 ribu rekening, atau meningkat 25 persen dibandingkan jumlah per 31 Desember 2017, yang mencapai 101 ribu rekening perusahaan/ institusi.
BNI diunggulkan dalam layanan cash management karena terus meragamkan fitur-fitur unggulannya. Fitur layanan cash management BNI antara lain BNIDirect (Internet Banking), Solusi Pembayaran yang terintegrasi (Integrated Payment Solution), Virtual Account Debit dan Credit, Student Payment Center untuk Perguruan Tinggi, Corporate Billing, Pooling Account, BNI e-Tax, serta Open API. Selain itu, BNI juga mengapresiasi masukan (insights) dari Nasabah yang membuat layanan ini menjadi customized.
*Tentang survei*
Pembaca AsiaMoney secara online saat ini berjumlah sekitar 160.500 dan pembeli majalahnya sekitar 12.848. Sedangkan untuk pembaca Euromoney secara online sekitar 143.500 dan pembeli majalahnya 24.339.
AsiaMoney menyelenggarakan survei khusus untuk menggali informasi terkait industri layanan cash management terkini. Survei ini melibatkan lebih dari 3000 lembaga keuangan dan 25.000 responden yang dianggap valid menjadi yang terbesar dilakukan oleh sebuah majalah di kawasan Asia Pasific. Survei ini sendiri dilakukan dengan menggali pendapat responden dan bukan dengan cara menilai institusi perbankan secara tidak langsung melalui pemberitaan media massa.
Survei ini ditekankan pada penggalian persepsi nasabah tentang bank yang dinilai memberikan layanan cash management paling unggul dan, memiliki sistem yang unggul dimana tergambar dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam survey tersebut, diantaranya mengenai inovasi yang dilakukan oleh bank, solusi yang terbaik dan unggul dan termasuk layanan purna jual atau after sales services.
Survei ini antara lain melibatkan 1.000 nasabah BNI yang memiliki rekening di lebih dari satu bank nasional. Berikutnya, AsiaMoney memilih secara acak sebagian dari 1000 nasabah tersebut tanpa sepengetahuan BNI sendiri. Metodologi survei seperti itu membuat hasilnya fair dan murni , karena bank yang dinilai tidak ikut dilibatkan.
Dalam survei tersebut terungkap faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama para nasabah untuk memilih bank yang mengelola dananya dalam layanan cash management. Lima faktor utama yang menjadi pertimbangan nasabah lembaga keuangan adalah keunggulan dari solusi, kualitas layanan nasabah, biaya yang kompetitif, keamanan, efisiensi transfer dana, sistem penanganan situasi darurat dan after sales service. Atas pertimbangan inilah BNI diunggulkan dalam layanan cash management.(jef)