HONG KONG:(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melalui kantor cabang Hong Kong terus mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan Ekspor. Dalam upaya ini, BNI Hong Kong telah membiayai perusahaan-perusahaan dari Hong Kong dan daratan Tiongkok yang melakukan impor komoditas dari Indonesia, sehingga turut menggairahkan ekspor produk-produk asal Indonesia.
Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas Ekspor yang dibiayai oleh BNI Hong Kong. Direktur Treasuri dan Internasional BNI, Rico Rizal Budidarmo menuturkan bahwa BNI saat ini sedang mengembangkan ekosistem pembiayaan yang melibatkan kantor cabang luar negerinya. “Di dalam negeri, kami membiayai perusahan dan industri besar melalui kredit korporasi dan menengah. Kami juga membiayai pemasok-pemasoknya melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat), BNI Wirausaha, dan Kredit Usaha Kecil. Kemudian BNI kantor cabang di luar negeri dapat melakukan pembiayaan terhadap pembelian atau importir dari komoditas tersebut “, ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut General Manager Divisi Internasional BNI, Eko Nugroho menjelaskan,“Dalam membiayai usaha burung walet ini, BNI di dalam negeri telah membiayai petani dan pabrik pengolahan burung walet di Kalimantan dan Surabaya. Sedangkan di luar negeri, BNI Hong Kong membiayai importirnya yang berlokasi di negara tersebut”.
Penduduk China merupakan penggemar sarang burung walet. Sejak era Dinasti Qing berkuasa, masyarakat China sudah mengkonsumsi sarang burung walet untuk menjaga kesehatan tubuh. Kini sarang burung walet menjadi menu favorit di restoran-restoran China. Selain untuk konsumsi langsung, sarang burung walet menjadi bahan baku kosmetik dan produk kecantikan lainnya. Dan uniknya di China sendiri tidak terdapat sarang burung walet, dan seluruhnya diimpor dengan importer besar lebih dari 70% berasal dari Indonesia.
Namun demikian, sistem perdagangan burung walet ini masih sangat tradisional, dengan sistem kepercayaan dan pencatatan sederhana. Hal ini tidak jarang dapat menyebabkan kerugian bagi penjual dari Indonesia karena pembayaran yang tidak teratur dan kecenderungan pembeli dari China meminta kredit dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Seperti yang disampaikan oleh Wan Andi Aryadi, General Manager BNI Hong Kong, “Kehadiran BNI Hong Kong memberikan solusi atas kondisi di atas, dengan memberikan fasilitas kepada pembeli di Hong Kong sehingga pembayaran kepada eksportir di Indonesia menjadi lebih terjamin”.
Hoi Fung Hong Ltd merupakan perusahaan Hong Kong yang telah mendapatkan fasilitas kredit senilai HKD 50 juta untuk mengimpor sarang burung walet dari Indonesia. Fasilitas kredit dari BNI dipergunakannya untuk mempercepat pembayaran kepada perusahaan pengekspor di Indonesia. Hal ini sangat membantu meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaannya, karena transaksi yang dilakukannya selama ini sepenuhnya berdasarkan kepercayaan saja sejak awal dan tidak banyak melibatkan perbankan.
BNI Hong Kong telah beroperasi di Hong Kong sejak tahun 1963 dan merupakan satu-satunya bank asal Indonesia yang memilki lisensi penuh dari Hong Kong Monetary Authority. Dengan lisensi ini, BNI Hong Kong bias menyediakan berbagai produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Saat ini BNI Hong Kong memiliki aset sebesar USD 1,1 Miliar terdiri dari loan, trade, dan securities. Sesuai dengan tujuan pendirian kantor cabang BNI di luar negeri untuk menjembatani transaksi bisnis antara Indonesia dan di luar negeri (bridging Indonesia and the world), maka fokus binis BNI Hong Kong adalah Indonesia related, khususnya di transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Hong Kong dan Tiongkok.(jef)