Kinerja Kuartal I 2017, Laba Bersih dan DPK Bank BTN Tumbuh diatas 20 Persen

20170417_165415

JAKARTA:(Globalnews.id)Menutup kuartal I/2017, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan bisnis sesuai target perseroan.

Bank dengan sandi saham BBTN ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,03% secara tahunan (year-on-year/yoy) atau senilai Rp594 miliar per  akhir Maret 2017.

Direktur Utama Bank BTN Maryono menjelaskan kenaikan laba bersih tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit yang tinggi dan perbaikan kualitas kredit. Perseroan pun, lanjut Maryono, mampu memperbaiki beban bunga di tengah pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang melaju di level 20,02% yoy.

Selain itu, pendapatan operasional pun turut menopang capaian positif laba bersih perseroan. “Di tengah kondisi ekonomi yang masih menunjukkan perlambatan pada awal tahun, kami tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan DPK di atas 20% yoy atau sesuai dengan target yang telah kami tetapkan,” jelas Maryono dalam Press Conference Kinerja Kuartal I/2017 di Menara BTN, Jakarta, Senin (17/4).

Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan bunga Bank BTN tercatat tumbuh 8,74% yoy dari Rp4,19 triliun menjadi Rp4,56 triliun didorong pertumbuhan kredit yang tinggi dan perbaikan kualitas kredit. Di sisi lain, biaya bunga hanya naik sebesar 4,94% yoy menjadi Rp2,52 triliun pada kuartal I/2017.

Dengan capaian tersebut, pendapatan bunga bersih BBTN tumbuh 13,84% yoy dari Rp1,79 triliun menjadi Rp2,04 triliun di akhir Maret 2017. Pendapatan operasional Bank BTN pun naik 36,79% yoy dengan penopang terbesar berasal dari pendapatan komisi, provisi, dan administrasi  yang tumbuh sebesar 27,38% yoy.

Pendapatan bunga Bank BTN, papar Maryono, ditopang pertumbuhan total kredit dan pembiayaan Bank BTN yang naik sebesar 18,71% yoy menjadi Rp169,69 triliun. Posisi pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Bank Indonesia (BI) mencatat per Februari 2017, kredit perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,4% yoy.

Kenaikan pertumbuhan kredit ini didorong kredit perumahan yang mendominasi portofolio pinjaman perseroan atau sebesar 90,35%.

Kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi, sebut Maryono, menjadi penyokong terbesar pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik sebesar 29,62% yoy. Kredit konstruksi perseroan pun tumbuh 18,44% yoy. Kemudian, kredit komersial meningkat 20,57% yoy per kuartal I/2017.

Menurut Maryono, pertumbuhan KPR Subsidi tersebut menjadi bukti komitmen perseroan mendukung program Sejuta Rumah. Per kuartal I/2017, Bank BTN mencatatkan kontribusi sejumlah 271.679 unit rumah dengan nilai Rp27,44 triliun.

Maryono memaparkan, dari sisi demand, perseroan telah menyalurkan 44.442 unit KPR baik subsidi maupun non subsidi dengan nilai total sebesar Rp7,24 triliun.

Kemudian, dari sisi supply, total nilai proyek yang dibiayai Bank BTN yakni sebanyak 227.237 unit atau setara Rp20,21 triliun. “Hasilnya, kami juga dapat terus mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar KPR di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 34,21%,” ujar Maryono.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut juga turut mengerek kenaikan total aset BBTN sebesar 20,12% yoy menjadi Rp214,31 triliun.

Perbaikan kualitas kredit pun ditunjukkan dengan perbaikan rasio non-performing loan (NPL) gross  BBTN per 31 Maret 2017 menjadi sebesar 3,34% atau menurun dari 3,59% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, pertumbuhan DPK pun menanjak di level 20,02% yoy menjadi Rp157,42 triliun. Sedangkan, bank sentral mencatat DPK secara industri hanya tumbuh 8,9% yoy per Februari 2017.

Pertumbuhan giro, lanjut Maryono, menjadi pendorong terbesar peningkatan dana Bank BTN dengan kenaikan sebesar 29,36% yoy. Sementara itu, deposito dan tabungan masing-masing meningkat 21,59% dan 5,85% yoy.

Kenaikan giro dan tabungan BBTN juga membuat dana murah (current account and savings account/CASA) perseroan naik 18,22% yoy dari Rp61,3 triliun pada Maret 2016 menjadi Rp72,47 triliun di bulan yang sama tahun ini. Posisi tersebut membuat porsi CASA menempati 46,04% terhadap total DPK BBTN pada kuartal I/2017.

Rasio keuangan Bank BTN juga menunjukkan pembaikan. Capital Adequacy ratio (CAR) BBTN naik dari 16,5% menjadi 18,9% pada kuartal I/2017. Loan to deposit ratio (LDR) Bank BTN pun membaik dari 108,98% menjadi 107,79% di kuartal I/2017. Adapun, net interest margin (NIM) BBTN per kuartal I/2017 berada di level 4,32%.

Laba Bersih UUS Naik 33,41%

 Sejalan dengan pertumbuhan bank yang positif, UUS Bank BTN pun menorehkan pertumbuhan laba bersih sebesar 33,41% yoy dari Rp70,3 miliar menjadi Rp93,79 miliar di kuartal I/2017. Maryono menjelaskan perolehan laba bersih tersebut didukung pertumbuhan pembiayaan yang tinggi dan perbaikan kualitas pembiayaan.

Per kuartal I/2017, pembiayaan syariah tercatat naik sebesar 27,43% yoy dari Rp11,63 triliun menjadi Rp14,81 triliun. Kemudian, kualitas pembiayaan terpantau membaik dengan non-performing financing (NPF) yang turun dari 1,62% per 31 Maret 2016 menjadi 0,95% di periode yang sama tahun berikutnya.

Kenaikan pembiayaan tersebut juga turun mendukung peningkatan aset UUS sebesar 20,46% yoy menjadi Rp17,8 triliun pada kuartal I/2017.

DPK yang dihimpun UUS Bank BTN pun meningkat 20,15% yoy dari Rp12,1 triliun menjadi Rp14,53 triliun pada kuartal I/2017. Pertumbuhan terbesarnya, sebut Maryono, disumbang dari kenaikan tabungan dan giro.(jef)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.