JAKARTA(Globalnews.id)- Bank Tabungan Negara (BTN) optimis tahun ini menjadi bank dengan aset terbesar ke-5 di Indonesia. Pasalnya BTN merasa yakini mampu mencatatkan nilai aset sekitar Rp 253 triliun di akhir tahun ini.
Bahkan untuk menjadi bank nomor 5 terbesar, saat ini hanya selisih aset sekitar Rp 20 triliun dengan peringkat lima bank terbesar.. namun BTN optimis akan bisa dicapai karena dalam tahun ini pembiayaan BTN dalam program 1 juta rumah saja bisa Rp 66 triliun, jadi katau hanya Rp 20 triliun itu sudah terlampaui,
“Kalau hanya selisih aset sekitar Rp 20 triliun dengan empat bank tersebesar BTN optimis akan bisa dicapai karena dalam tahun ini pembiayaan BTN dalam program 1 juta rumah saja bisa Rp 66 triliun, jadi katau hanya Rp 20 triliun itu sudah terlampaui, belum lagi backlog penjualan rumah 11 juta rumah, kalau rata-rata Rp 100 juta aja saja sudah berapa itu,” kata Direktur Utama BTN Maryono pada acara buka puasa bersama dengan wartawan di Jakarta, Minggu (18//6).
Dikatakan, BTN masuk ke dalam 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia dan pada akhir 2016 langsung menduduki peringkat ke-6. Laju kinerja saat ini yang berada di atas rata-rata industri perbankan nasional, perseroan diyakini mampu mencatatkan nilai aset sekitar Rp 253 triliun di akhir tahun ini.
Maryono juga mengatakan, untuk KPR subsidi kenaikannya 20-30 persen dibandingkan kredit biasa 7-8 persen, sehingga kami yakin mampu menjadi bank dengan aset terbesar ke-5.
Untuk mencapai posisi tersebut, kata Maryono, BTN akan menjaga laju pertumbuhan kredit dan pembiayaan di level sekitar 18 persen secara tahunan, kemudian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh di kisaran 22-24 persen pada tahun ini.
Tercatat, hingga April 2017, BTN membukukan pertumbuhan kredit 18 persen menjadi Rp 170,45 triliun dan DPK naik 21,83 persen menjadi Rp 157,52 triliun. Pertumbuhan tersebut dikatakannya bertahan hingga akhir semester I ini, di mana konsumer tumbuh 17 pertsen dan komersial 24 persen.
Sebenarnya, tambah Maryono, strategi untuk masuk bank lima besar, sudah dipersiapkan beberapa tahun lalu. Salah satunya dengan bertransformasi dan dikembangkannya digital banking oleh BTN sejak 2015. Bahkan untuk mengejar itu, perseroan juga memperkuat solidaritas antara direksi dan bawahannya.
“Bank BTN juga akan terus memoles kinerja bisnis, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM) perseroan,” tambah Maryono.
Dari segi bisnis, juga meningkatkan produktivitas cabang serta mengoptimalkan sales service model. Dari sisi SDM, BBTN merampingkan struktur cabang, meningkatkan budaya risiko, serta menciptakan organisasi yang berfokus pada segmen nasabah. Kemudian, di sisi infrastruktur, perseroan memoles infrastruktur teknologi informasi (IT) yang solid, meningkatkan digitalisasi proses bisnis, serta mengintegrasikan governance, risk, and compliance (GRC) dengan four eyes principles.
Sementara untuk menyukseskan program Sejuta Rumah, perseroan berkomitmen aktif menjadi integrator dari program milik Pemerintahan Joko Widodo. BTN tercatat telah menyalurkan kredit untuk 302.231 unit rumah pada periode Januari-April 2017. Dengan rincian 61,496 unit rumah untuk KPR dan untuk kredit konstruksi mencapai 240,735 unit rumah.
Untuk informasi, pada posisi akhir tahun lalu peringkat lima bank papan atas ditempati oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan aset sebesar Rp 236,95 triliun. Pada periode tersebut BTN memiliki aset Rp 214,16 triliun. Namun, pertumbuhan aset BTN mencapai 24,64 persen secara year on year (yoy), sedangkan CIMB Niaga nyaris stagnan, yakni naik tipis 1,59 persen. (jef)