JAKARTA: (Globalnews.id)- Berkembangnya Start-Up di Indonesia, membuat permintaan akan ruang pertemuan yang bisa dipakai atau disewa secara bersama (Co-Working Space), semakin meningkat. Hal itu juga yang membuat Kolega Co-Working Space, membuka gerainya yang ke lima di Jakarta, dan akan dilanjutkan ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia pada 2018.
“Marketing akan terus berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan tumbuhnya Start-Up di Indonesia, Co-Working Space merupakan tempat yang ideal bagi para wirausaha pemula atau UKM yang baru tumbuh, dan tempat bersama itu saya kira merupakan the real entrepreneur marketing,” ujar Hermawan Kartajaya,founder Mark-Plus Inc dalam Soft Launching, Kolega Co-Working Space Satrio, di Jakarta, Jum’at (17/11), yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Hermawan Kertajaya.
Hadir dalam acara itu, Sekretaris Kemenkop dan UKM, Agus Muharram, Hiramsyah S Thalib (Pengawas Kolega Co-Working Space), Rafi Hiramsyah dan Adli Sudjatmiko (keduanya co-founder dan CEO (Kolega Co-Working Space)
Hermawan Kartajaya mengatakan tren pemasraan itulah yang membuat pihaknya bersedia bekerjasama dengan Kolega untuk menyediakan tempat bagi Co-Working Space ini. “Bagi kami, Start-Up dan UKM adalah pejuang-pejuang entrepreneur yang harus didukung untuk berkembang, beda dengan perusahaan skala besar yang sudah bisa berkembang sendiri,” tambahnya.
Pengawas Kolega, Hiramsyah menambahkan, ruang bersama atau Co-Working Space ini, sebetulnya bisa menjadi tempat berkumpulnya usaha di masa lalu, masa kini dan masa depan. “Dengan semangat kolaborasi yang ditanamkan di tempat ruang bersama ini, saya kira peluang usaha ke depan bisa kita antisipasi khususnya bagai start-up dan UKM,” ujarnya.
Sekretaris Kemenkop dan UKM, Agus Muharram, mengatakan, Kemenkop dan UKM menyambut baik berkembangnya Co-Working Space ini, karena secara langsung akan ikut memberikan kontribusi bagi tumbuh dan berkembangnya Start-Up dan UKM di Indonesia.
“Kita membutuhkan lebih banyak lagi para pelaku Start-Up dan UKM, agar kontribusinya dalam perekonomian Indonesia semakin meningkat. Dalam tiga tahun terakhir ini, rasio kewirausahaan sudah meningkat menjadi 3,1 persen dari sebelumnya 1,65 persen,” tambahnya.
Berikan Fleksibilitas
Pendiri Kolega Co-Working Space, Rafi Hiramsyah menjelaskan, ruang bersama ini memberi keleluasaan bagi penyewa jika membutuhkan ruang kantor dengan kapasitas di bawah 12 orang. “Jenis kantornya bebas. Ada yang berbasis kedai kopi, ada juga yang kantor. Ruangnya bisa pilih dari kapasitas 2 hingga 12 orang,” katanya.
Menurut Rafi, co-working space bisa digunakan dengan fleksibilitas lebih tinggi dibandingkan ruang kantor biasa. Kolega sendiri lebih berbasis komunitas dengan usaha-usaha baru dan informal, misalnya start-up company.
Co-working space hadir memberi solusi bagi para pengusaha yang memang mencari kantor dengan ruang kecil dan harga sewa terjangkau.”Penyewa bisa bayar bulanan atau bahkan harian. Kalau pengusaha sewa kantor atau rumah, bayar sewanya kan harus di depan,” kata Rafi.
Ia menambahkan, saat ini co-working space semakin digemari mengingat industri kreatif informal kian berkembang. Para pelaku industri kreatif ini, cenderung menyukai dinamika dan fleksibilitas. Oleh sebab itu, pelaku industri kreatif sulit untuk menyewa ruang kantor formal di CBD Jakarta, seperti Sudirman.
Menurut ia, setidaknya ada 6 keuntungan jika bekerja di Co-Working Space, yaitu harga yang sangat terjangkau, networking, gaya hidup yang seimbang, suasana yang fun, lebih santai untuk bekerja, dan bertemu dengan banyak komunitas. (jef)