ACEH BESAR : (Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menginisiasi Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 – Maret 2019 (OKMAR 2018/2019) yang merupakan kerjasama antara BNI dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Gerakan ini dimaksudkan untuk memastikan para petani dapat melakukan proses tanam sesuai jadwal tanamnya.
Kegiatan pembuka untuk memulai Gerakan Mengawal Musim Tanam (OKMAR 2018/2019) ini dilaksanakan di Desa Gampong Tampok Blang, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Rabu (28 November 2018). Acara tersebut dihadiri dan disaksikan oleh Direktur Bisnis kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, perwakilan Direktorat Pupuk & Pestisida Kementerian Pertanian Uray Suhartono, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh Abdul Hanan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar Azhar, serta lebih dari 500 petani.
Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019 dilatar belakangi oleh musim hujan yang mulai berlangsung sejak bulan November 2018 ini. Gerakan ini juga dilaksanakan sebagai upaya mengamankan keberhasilan hasil panen mulai dari musim tanam yang berlangsung pada bulan Oktober 2018 – Maret 2019, dengan proyeksi masa panen yaitu pada bulan Februari – Maret. Gerakan ini diinisiasi untuk memastikan para petani dapat melakukan proses tanam sesuai jadwal tersebut.
Selain itu, peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan untuk mengawal musim tanam Oktober – Maret dengan pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan dan adanya Offtaker bagi petani sektor tanaman pangan di berbagai daerah di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan sinergi antar BUMN dan Kementerian Pertanian.
Catur Budi Harto menyatakan gerakan tersebut merupakan wujud kontribusi BNI untuk mensejahterakan petani, melalui penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian dan perkebunan. Gerakan ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.
“BNI akan tetap terus mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap petani guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan mandiri,” ujarnya.
Bambang Setyamojo mengungkapkan bahwa BNI melakukan gerakan ini sebagai salah satu bentuk sinergi antara BUMN dan Kementerian dalam pendampingan budidaya serta peningkatan hasil produksi dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta percepatan program berupa Corporate Sosial Responsibility (CSR). Gerakan ini nantinya akan diimplementasikan di 56 lokasi penghasil komoditas jagung & padi di seluruh Indonesia dengan melibatkan kurang lebih 25.000 petani.
Pada acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa kegiatan Padat Karya Tunai (PKT) berupa perbaikan saluran irigasi sepanjang 2 kilometer di Gampong Tampok Blang. PKT ini melibatkan 200 petani dan bantuan 2 unit _hand tractor_.
Pada kesempatan ini, dilaksanakan tanam massal komoditas yang dilakukan oleh pejabat setempat dengan melibatkan 500 Petani. Dalam kegiatan ini dilaksanakan penyerahan Kartu Tani dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani.
KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI. Hingga 26 November 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp 15,24 triliun atau 92,38% dari target KUR BNI tahun ini yang ditetapkan Rp 16,5 triliun. KUR BNI tersebut telah menyentuh 129.027 penerima KUR di seluruh Indonesia. (jef)