BOJONEGORO:(GLOBALNEWS.ID)Mendapatkan pembiayaan bagi kebutuhan budidaya dan pengelolaan hasil pertanian, kini semakin mudah bagi petani. Sejak BNI meluncurkan Aplikasi Hara yang berbasis digital, kini mendapatkan pinjaman untuk bercocoktanam menjadi semudah menggerakan jari-jari tangan diatas telepon seluler.
Peluncuran Aplikasi Hara tersebut menjadi bagian penting dari Rumah Tani Indonesia yang inisiasinya dilakukan dalam acara Guyub Rukun Sejahterakan Petani di Desa Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada hari Selasa, 28 Mei 2019. Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani Perjanjian Kerja Sama antara PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan PT Agri Tekno Karya sebagai penyedia aplikasi.
Hadir pada kesempatan tersebut Direktur UMKM dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, CEO BNI Wilayah Surabaya Muhammad Jufri, CEO PT Agri Tekno Karya Regi Wahyu, Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Helmi Elisabeth, serta lebih dari 200 petani dan 30 kader pertanian di sekitar Desa Bangkalan.
Melalui Aplikasi Hara dan Rumah Tani Indonesia, maka komitmen BNI dalam mensejahterakan petani semakin nyata. Petani semakin mudah mendapatkan akses pembiayaan, pendampingan, dan pengawasan budidaya pertanian. Begitu juga Toko Tani Indonesia dapat menjalankan fungsinya sebagai Agen46 dan penyedia alat pertanian, off taker, dan pengolah hasil panen.
Catur Budi Harto menyatakan, inisiasi Rumah Tani Indonesia merupakan wujud kontribusi BNI untuk menyejahterakan petani. Kesejahteraan tersebut diharapkan dapat terwujud antara lain dengan adanya penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian melalui platform digital. Inisiasi ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.
“BNI akan tetap terus menyukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap petani guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera,” ujarnya.
Bambang menambahkan, dengan adanya aplikasi data-data lahan dan rencana budidaya, maka pendampingan dan monitoring budidaya pertanian akan semakin mudah sehingga ketepatan penggunaan kredit semakin terkontrol.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan buka bersama dengan petani, dan pemberian bantuan CSR dari BNI berupa sembako kepada Petani. Selain itu diberikan juga bantuan perbaikan masjid di Desa Bakalan, Bojonegoro.
BNI juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada petani. KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI tahun 2019, dimana hingga 30 April 2019, KUR yang disalurkan BNI mencapai Rp 6,46 triliun yang menyentuh 73.547 penerima KUR di seluruh Indonesia. (jef)