Arsip Kategori: ekbis

Dukung Pendidikan, BTN Tawarkan Kredit Pendidikan Single Digit

peluncuran dana pendidikan

 JAKARTA: (Globalnews.id)- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. meluncurkan kredit untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dengan plafon hingga Rp200 juta dan bunga hanya sebesar 6,5% flat selama 5 tahun. Pinjaman tersebut diluncurkan untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Langkah strategis ini juga digelar untuk mencapai target penyaluran kredit perseroan pada 2018.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan saat ini masyarakat Indonesia tak hanya menempatkan hunian sebagai kebutuhan primer. Masyarakat Indonesia, lanjutnya, mulai menempatkan pendidikan sebagai kebutuhan dasarnya.

Namun, menurut Maryono, pemenuhan kebutuhan pendidikan tersebut masih terhalang masalah tingkat ekonomi masyarakat Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per akhir 2017 menunjukkan, hanya 8,15% dari penduduk berumur 15 tahun ke atas yang berhasil menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang Perguruan Tinggi (PT). BPS juga merekam adanya ketimpangan pendidikan yang sangat besar di mana presentase penduduk 15 tahun ke atas dengan ekonomi teratas yang menamatkan perguruan tinggi lebih besar 17 kali lipat dibanding kelompok yang sama pada tingkat ekonomi terbawah.

“Melalui kredit pendidikan ini, kami ikut berpartisipasi memenuhi kebutuhan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kami akan menggandeng 101 universitas untuk mempermudah masyarakat mengakses kredit pendidikan BTN dan hari ini ada 23 Perguruan Tinggi yang telah siap untuk menandatangani kerja sama. Ke depannya, kami juga akan terus bermitra dengan perguruan tinggi lainnya,” jelas Maryono dalam peluncuran Kredit Pendidikan BTN di Gedung Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Jakarta, Selasa (10/4).

Adapun, kredit pendidikan racikan Bank BTN tersebut dapat dinikmati debitur existing Bank BTN. Debitur existing yang dimaksud yakni nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) baik subsidi maupun non-subsidi hingga Kredit Agunan Rumah (KAR). Debitur existing dengan penghasilan tetap maupun tidak tetap dapat mengakses pinjaman tersebut. Melalui Kredit Pendidikan dengan fasilitas KAR BTN Top Up, debitur existing bisa menggunakan dana pinjaman untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan di antaranya biaya masuk sekolah atau kuliah, biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), daftar ulang, dan kebutuhan penunjang pendidikan lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bank BTN juga menggelar penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 23 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Selain meluncurkan program ini, Bank BTN juga melakukan penandatangan akad kredit kepada mahasiswa/ mahasisiwi yang menerima fasilitas Kredit Pendidikan BTN. Hal tersebut merupakan wujud komitmen dalam menyukseskan penyaluran Kredit Pendidikan BTN. “Kami akan terus menggelar kemitraan serupa dengan Perguruan Tinggi lainnya sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan tinggi,” tutur Maryono.

Sementara itu, hingga Februari 2018, Bank BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sekitar Rp197 triliun. Posisi tersebut tercatat naik sekitar 19% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp166,08 triliun pada bulan yang sama tahun sebelumnya. (jef)

Sergab46 BNI Serap 700 Ton Gabah Petani Jatim

BANYUWANGI: (Globalnews.id)- Program Serap Gabah (Sergab) 46 yang digelar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bersama PT Pertani (Persero) di Provinsi Jawa Timur telah mampu menyerap sekitar 700 ton gabah petani dalam waktu kurang dari sebulan terakhir ini. Program yang dilaksanakan untuk menstabilkan harga jual gabah ditingkat petani ini telah digelar di tujuh kabupaten di Jawa Timur, yaitu di Mojokerto, Madiun, Pasuruan, Jember, Nganjuk, Mojokerto dan Banyuwangi.
Pelaksanaan Program Sergab terkini dilaksanakan Banyuwangi yang secara simbolis diresmikan di Desa Pondok Nongko, Kecamatan, Kabat, Banyuwangi, Jumat (6 April 2018). Hadir pada acara ini Menteri BUMN RI Rini M Soemarno, Direktur Utama Pertani Wahyu, Direktur Utama Sang Hyang Seri Syaiful Bahri, Direktur Utama PTPN-XII Berlino Mahendra Santosa, Direktur Utama Pupuk Indonesia Holding (PIHC) Aas Asikin Idat, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, serta General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo. Pada kesempatan ini Rini melakukan Kunjungan Kerja untuk menyaksikan secara langsung pelaksanaan Program Serap Gabah BUMN Berbasis Kartu Tani & Gerakan Stabilisasi Harga Pangan Murah BUMN.

“Lewat program ini, BUMN turun langsung menyerap gabah petani. Ini sebagai upaya agar petani mendapatkan harga gabah yang baik. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa menikmati hasil. Sehingga pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan bagi petani dan keluarganya,” kata Rini M Soemarno.


Program Serap Gabah BUMN ini merupakan kegiatan pembelian gabah langsung dari petani dengan tujuan untuk menjaga stabilitas tingkat harga gabah di tingkat petani. Pada Program Sergab46 ini, BNI mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dan pemegang Kartu Tani BNI. Dengan demikian, Program Sergab ini juga akan mengamankan pengembalian kredit petani debitur KUR BNI. Pada Program Sergab46 ini, BNI menjadi penyedia data petani yang layak untuk menjadi prioritas pembelian gabahnya.
Sejak Sergab46 digelar mulai 20 Maret 2018, BNI dan BUMN pendukung lainnya telah menyerap gabah di Madiun sebanyak 210 ton dari lahan sawah seluas 30 hektar (ha); kemudian di Mojokerto sebanyak 176 ton gabah dari 19,8 ha sawah; dilanjutkan di Pasuruan dengan pembelian sebanyak 175 ton gabah dari 25 ha sawah yang panen. Sergab46 juga menyerap sebanyak 105 ton gabah di Jombang dari 15 ha sawah; kemudian 24 ton gabah di Kediri dari 4 ha sawah; serta 9 ton gabah di Banyuwangi dari sawah seluas 1,3 ha (belum termasuk lahan yang mulai panen hari ini).

Catur Budi Harto menyebutkan, potensi lahan yang akan panen di Banyuwangi sendiri mencapai 500 ha, dimana 4 ha diantaranya akan dipanen serentak bersamaan dengan kunjungan Menteri BUMN RI pada hari ini di Desa Pondok Nongko. Lahan sawah di Desa Pondok Nongko ini dikelola bersama oleh sekitar 50 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Kedawung. Para petani di kawasan ini telah menerima KUR BNI, yang rata-rata sebesar Rp 9 juta per ha sawah. Setelah hasil panen petani diserap oleh BUMN pangan dalam hal ini Pertani, selanjutnya Petani mendapatkan kembali fasilitas KUR untuk musim tanam berikutnya dan proses ini akan berkelanjutan terus.

“Area panen di Desa Pondok Nongko ini merupakan contoh lahan pertanian yang baik, antara lain ditunjukkan dengan adanya irigasi teknis yang memadai sehingga mereka dapat panen 3x dalam setahun. Kelompok Tani nya pun tergolong adaptif terhadap teknologi baru. Selain itu, tanaman padinya menggunakan varitas IR64 yang secara spesifikasi tahan terhadap hama wereng coklat,” ungkap Catur.


Saat ini, jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Jawa Timur mencapai 870.628 kartu. Kartu Tani ini berperan sebagai sarana pemantau yang dapat menunjukkan lokasi panen dalam rangka penyerapan gabah. Kartu Tani juga menjadi alat pemberian KUR untuk musim tanam berikutnya.

Penyerapan gabah di tingkat petani oleh BUMN ini menggunakan harga pasar. Sistem pembayaran dilakukan dengan mengkreditkan secara langsung ke rekening petani sesuai dengan kualitas gabah. BUMN Pangan akan melakukan pemrosesan gabah menjadi beras yang selanjutnya dijual ke pasar. Hal ini akan mempersingkat mata rantai yang selama ini berjalan sejak dulu yang melibatkan tengkulak dan penebas, dampaknya petani akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar dan akan sejahtera.
BNI bekerja sama dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus di Jawa Timur, yaitu PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero). Kerja sama juga dilaksanakan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), misalnya untuk Program Sergab46 di Garut, Jawa Barat.
Penyaluran beras tersebut memanfaatkan penyebaran agen-agen bank Himbara sebagai titik-titik penjualan beras kepada masyarakat. Peran perbankan di dalam proses penyaluran beras ini adalah sebagai penyedia data agen bank. Perbankan telah melakukan pemetaan titik-titik agen bank yang bergerak pada usaha perdagangan sembako untuk dimanfaatkan sebagai titik penyaluran.

Oleh karena itu, pada kesempatan di Banyuwangi ini, Menteri BUMN RI juga mengunjungi salah satu Agen46 BNI yang bernama Ulin Nuha yang mengelola Toko Intan, di Pasar Rogojampi. Salah satu upaya memaksimalkan program stabilitas harga pangan adalah memanfaatkan agen laku pandai menjadi pengecer beras murah. Di toko inilah Pertani akan memasok beras yang dioleh dari gabah yang telah dibeli melalui Program Sergab46 di Banyuwangi. Dengan pembelian gabah sejak dari petani hingga siap jual dalam bentuk beras di toko inilah pemerintah mengharapkan adanya stabilitas harga hingga di tingkat konsumen terakhir.

KUR untuk Petani KOPI
Pada rangkaian Kunjungan Kerjanya kali ini, Menteri BUMN juga menghadiri acara Temu Wicara dengan Petani Kopi Binaan PTPN 12 dan Debitur KUR BNI. Pada saat itu, Menteri BUMN disuguhi produk kopi unggulan dan sekaligus mencicipinya.

BNI memberikan perhatian serius kepada keberhasilan pertanian para petani kopi di Banyuwangi. BNI bersinergi dengan PTPN12 untuk memberikan dukungan maksimal kepada para petani kopi ini. Dukungan BUMN kepada petani kopi diperlukan karena produktifitas tanaman semakin lama cenderung menurun, selain itu petani kopi didominasi oleh karyawan dan letaknya berbatasan dengan kebun PTPN 12. Terjadinya idle capacity karena kuantum bahan baku kopi masih dibawah kapasitas pabrik. Dukungan juga diperlukan karena harga pokok pengolahan tinggi.

“BUMN Hadir dengan pemberian program kemitraan dan pemberian bimbingan teknis kepada petani kopi rakyat. Tujuannya adalah mensejahterakan petani dengan cara membeli hasil kopi rakyat di sekitar lingkungan kebun PTPN-12,” ujar Catur.
KUR BNI telah menyentuh 384 petani kopi di Banyuwangi dan sekitarnya. Nilai KUR yang disalurkan ke petani kopi mencapai Rp 3 miliar lebih. (jef)

BNI Pelopori Pemasaran Prukades Go Internasional

Kuala Lumpur, 3 April 2018: (Globalnews.id) – PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk. atau BNI menjadi bank milik negara pertama yang mendukung program utama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yaitu salah satunya dengan memasarkan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) yang dihasilkan oleh BUMDES go Internasional melalui keikut sertaannya dalam kegiatan Indonesia Archipelago Expo (Archex) 2018 di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia pada 3-5 April 2018.

Indonesia Achipelago Expo 2018 adalah satu dari banyak upaya Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi untuk memperkenalkan berbagai produk dan potensi Desa yang dibawakan oleh BUM Desa serta Kelompok Usaha Ekonomi Desa yang sebagian merupakan Poduk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES).

Archex 2018 dibuka oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo didampingi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Malaysia Rusdi Kirana dan pejabat BUMN, Kadin, Bupati , Perwakilan BUMDES serta Investor Malaysia.

Dalam kesempatan tersebut Menteri desa menyampaikan Malaysia merupakan sasaran pasar yang sesuai sebagai saudara serumpun yang mempunyai mempunyai kemiripan keragaman budaya, berbagai produk BUMDES seperti bahan pokok, makanan ringan, herbal, kerajinan dan keunggulan wisata sangat cocok dipasarkan di Malaysia, sehingga Prukades bisa go Internasional.

Ditambahkannya, Indonesia Archipelago Expo 2018 juga bertujuan untuk menjalin kerjasama ekonomi bilateral melalui Pembahasan dan diskusi Business Networking antara PPI Indonesia-Malaysia dan Kadin Komite

Indonesia-Malaysia dan perwakilan ekonomi dan perdagangan Pemerintah Malaysia,dan juga menghadirkan beberapa Kepala Daerah dari Tidore Kepulauan, Kabupaten Bima, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Sambas dan kabupaten Halmahera Barat untuk memberikan presentasi dan paparan potensi daerah masing-masing dalam rangka menarik minat para investor dari Malaysia dalam Regional Investment Forum.

Sementara itu, ditempat terpisah Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati menyampaikan bahwa dari awal BNI berkomitmen mendukung 4 Program Utama Kementerian Desa yaitu pengembangan BUMDES, Prukades, Embung Desa dan Sarana Olah Raga Desa. sejak tahun 2016 BNI telah aktif mendampingi desa dalam pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) diseluruh Indonesia, sampai dengan saat ini, BNI sudah mendampingi pembentukan 2.745 BUMDES, dan dalam upaya transparansi Dana Desa, saat ini juga telah dibuka 9.815 Rekening Kas Desa (RKD) dikelola melalui BNI.

Ditambahkannya, untuk Prukades, BNI tidak henti hentinya melakukan
berbagai upaya pengembangan prukades baik secara offline maupun online, untuk kegiatan offiline selain aktif mengikutkan produk BUMDES dalam berbagai pameran di dalam maupun luar negeri, BNI juga mengadakan berbagai pelatihan pengembangan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan/Prukades seperti pelatihan bisnis rintisan,packaging hingga pemasaran Prukades.

“Untuk Kegiatan Archex 2018, kami menampilkan prukades unggulan sesuai dengan kebutuhan negara Malaysia seperti Kopi,kanin tenun, kerajinan hingga paket wisata” ujar Susi.

“Untuk pemasaran prukades secara online, BNI memiliki BUMDES Mall (bumdes-mall.com), yaitu marketplace sebagai wadah pemasaran Prukades dari seluruh desa di Indonesia. Keunggulan dari BUMDES Mall adalah e- commerce ini dikelola langsung oleh Kementerian Desa dan BNI, disini pembeli dari seluruh dunia bisa langsung melihat deskripsi barang hingga melakukan transaksi menggunakan kartu bank manapun /visa dan mastercard. Ini adalah upaya BNI kembali menunjukkan komitmen nya untuk terus mendukung program Kementerian Desa PDTT sekaligus memasarkan Prukades pada pasar Internasional, ”ujar Susi menutup pembicaraan.

Indonesia Achipelago Expo 2018 diikuti tidak kurang dari 115 Peserta Expo yang mewakili Badan Usaha Milik Desa dan Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat Desa dari berbagai daerah di Indonesia akan mengambil bagian dengan memamerkan produk-produk unggulan mereka akan berlangsung hingga tanggal 5 April 2018 dan dibuka dari jam 09.00 hingga jam 17.00 .(jef)

BUMDes Mitra BRI Tembus Pasar Global

KUALA LUMPUR (Globalnews.id) – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terus tunjukkan komitmen mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah naik kelas dengan cara meningkatkan promosi produk lokal di tingkat internasional. Kali ini, Bank BRI mengirimkan BUMDes Mitra Bisnis untuk mengikuti Pameran Indonesia Archipelago Exhibition (ARCHEX) 2018 yang diselenggarakan di Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Kuala Lumpur, Malaysia (03/04).
Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KEMENDES) RI serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur di Malaysia ini diselenggarakan dalam rangka optimalisasi pengembangan ekonomi mikro berbasis perdesaan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta mendorong daya saing para pelaku ekonomi mikro nasional agar mampu bersaing secara global.

“Dengan berpartisipasi dalam acara ini, Bank BRI ingin memperkenalkan berbagai Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) yang dibawa oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Usaha Ekonomi Desa UMKM dari Indonesia di kancah internasional,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto.

Melalui pameran Prukades ini dapat pengusaha dapat memperluas pasar produk-produk unggulan Desa. “Kami terus mendorong seluruh nasabah binaan Bank BRI dan berbagai produk unggulan BUMDes agar naik kelas, salah satunya dengan mengikutsertakan di event nasional dan internasional seperti ini. Hal ini bertujuan untuk mendorong UMKM nasional o Digital dan Go Global,” ungkap Sis Apik.

115 peserta Expo perwakilan dari sejumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat Desa ikut hadir dalam acara tersebut, di antaranya BUMDes-BUMDes dan Kelompok Usaha Binaan Bank BRI dari berbagai daerah, ikut ambil bagian dengan memamerkan produk-produk unggulan mereka seperti bahan pokok, makanan ringan, herbal, kerajinan, dan keunggulan wisata lainnya.

BUMDes Binaan BRI yang turut dalam acara ARCHEX 2018 antara lain BUMDes Bungai Jaya dari Kabupaten Kapuas, BUMDes Maju Mandiri dari Kabupaten Gunung Kidul, BUMDes Matigisene, BUMDes Tarakan dari Halmahera Barat, BUMDes Gemata dan Cisuka dari Kabupaten Tasikmalaya. Adapun Kelompok Usaha yang diikutsertakan antara lain dari Takengon, Bandar Lampung, Denpasar, Bengkulu dan Palu.

Kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Daerah dari Kepulauan Tidore, Kabupaten Bima, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Bolang Mongondow Selatan, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Halmahera Barat guna memberikan paparan terkait potensi daerah masing-masing dalam rangka menarik minat investor dari Malaysia dalam Regional Invesment Forum.

Kerjasama yang digarap oleh Bank BRI dengan KEMENDES RI ini diharapkan dapat membentuk sinergi kemitraan strategis kedepanya. Hingga saat ini Bank BRI telah menjadikan lebih dari 13.000 BUMDes sebagai Mitra Bisnis Bank BRI di seluruh Indonesia
“Ke depan Bank BRI akan terus berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan kepada BUMDes di seluruh Indonesia untuk mendukung ekonomi kerakyatan. Diantaranya melalui sosialisasi, pelatihan kewirausahaan, pelatihan manajemen keuangan serta perluasan pemasaran baik melalui website Indonesia Mall maupun dengan mengikutkan di acara pameran seperti ini”, tutur Sis Apik.
(jef)

BRI Luncurkan SABRINA dan Indonesia Mall Serta Perbarui Tampilan Laman Resmi Korporat

 

JAKARTA: (Globalnews.id)- PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi digital untuk memberikan kemudahan transaksi bagi para nasabahnya. Bertempat di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta (02/04), Bank BRI meluncurkan layanan chatbot SABRINA, platform e-commerce Indonesia Mall serta memoles tampilan laman resmi korporat.

SABRINA (Smart BRI New Assistant) merupakan virtual assistant chat yang dihadirkan sebagai sebuah terobosan baru untuk memenuhi kebutuhan nasabah melalui layanan yang cepat, akurat, aman, dan nyaman. Layanan SABRINA memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berbasis chat.

Melalui aplikasi Facebook Messenger dan aplikasi Telegram, nasabah cukup mengklik like dan follow akun “BANK BRI” di Facebook Messenger atau mengakses Telegram dengan menginput @BANKBRI_ID_BOT. “Inovasi ini merupakan wujud komitmen BRI untuk memudahkan dan mendekatkan nasabah dalam menggunakan layanan perbankan BRI,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia, BRI mengembangkan Indonesia Mall, platform e-commerce untuk mendorong UMKM go-online. Produk unggulan dari UMKM binaan BRI dapat langsung di akses di e-commerce rekanan dan dapat membantu UMKM tersebut untuk meningkatkan jangkauan penjualan produk mereka. Indonesia Mall sendiri dapat diakses melalui http://bit.ly/IndonesiaMall. “

Indonesia Mall merupakan salah satu strategi Bank BRI untuk mendorong pelaku UMKM go online, memanfaatkan e-commerce untuk memperluas kapasitas dan kapabilitas sehingga mampu mendorong Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar se Asia Tenggara,” imbuh Bambang.

Dengan menggunakan Indonesia Mall, nantinya UMKM binaan Bank BRI cukup mengunggah produk mereka satu kali dan dapat terhubung ke beberapa e-commerce sekaligus. Saat ini kerjasama dimulai dengan meluncurkan Indonesia Mall di platform lazada.co.id, bukalapak.com dan blanja.com. “Kami akan terus menjalin lebih banyak kerjasama dengan para pemain e-commerce besar agar semakin meningkatkan exposure produk UMKM lokal binaan BRI,” imbuh Bambang.

Pada kesempatan yang sama, Bank BRI juga melakukan pembaharuan tampilan laman resmi korporat, yakni www.bri.co.id. Bambang menerangkan, pembaharuan laman resmi korporat ini dilakukan untuk meningkatkan customer experience ketika mengaksesnya. “Selain itu, upaya ini merupakan langkah konkret perseroaan untuk meningkatkan keterbukaan informasi kepada publik,” imbuhnya. Perubahan lamanBank BRI meliputi peningkatan kualitas, perubahan tampilan perwajahan (layout), aksesibilitas terhadap berbagai fitur, kontekstualitas konten, dan integrasi dengan SABRINA.

“      Keseluruhan pembaharuan laman website ini merupakan komitmen Bank BRI untuk menerapkan keterbukaan informasi di era teknologi digital sekaligus untuk memudahkan interaksi dengan masyarakat utamanya para nasabah BRI,” pungkas Bambang.

Peluncuran Buku Kamardy Arief: Transformasi BRI, Sebuah Memoar

Di acara yang sama juga diselenggarakan peluncuran buku Kamardy Arief: Transformasi BRI, Sebuah Memoar. Kamardy Arief merupakan Direktur Utama Bank BRI pada tahun 1983-1992. Ia dikenal sebagai founding father bisnis mikro BRI, dimana pada zamannya Bank BRI yang semula menjadi penyalur bantuan program Pemerintah seperti Bimas dan Inmas menjadi unit kerja bisnis komersial serta meluncurkan produk perbankan mikro yang terkenal sampai saat ini yakni Kupedes dan Simpedes. Transformasi yang dilakukannya membuat bisnis mikro masih menjadi penopang utama kinerja BRI hingga saat ini.(jef)

 

OJK dan Pemerintah Terapkan Blended Finance Untuk Pembiayaan SDGs

JAKARTA:(Globalnews.id)-Otoritas Jasa Keuangan dan Pemerintah terus mengembangkan penerapan pola blended financesebagai salah satu instrumen keuangan untuk membiayai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDGs).

“OJK bersama Pemerintah serius mengembangkan blended finance ini sebagai salah satu instrumen keuangan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menutup keterbatasan ruang fiskal, menarik sumber-sumber pendanaan internasional masuk ke Indonesia dan sekaligus berkontribusi pada kestabilan sistem keuangan kita,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat membuka “Focus Group Discussion Mengenai Blended Finance” di Kantor OJK, Jakarta, Senin.

Secara umum blended finance adalah proses pembiayaan yang melibatkan pihak swasta  dan Industri Jasa Keuangan untuk mendukung proyek-proyek dalam pembangunan berkelanjutan dengan memadukan unsur keberlanjutan.

Menurut Wimboh, ide dasar dari blended finance adalah menciptakan skema pendanaan yang menarik bagi swasta dengan melibatkan pendanaan pemerintah dan lembaga internasional maupun filantropisyang bersifat soft loan, grant maupun guarantee mechanism.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan itu mengatakan blended finance ini diharapkan dapat menjadi alternatif pembiayaan pembangunan antara lain ketersediaan infrastruktur yang memadai dan merata serta bermanfaat sosial.

Pada tahun 2015, Bappenas menyusun RPJMN dengan target pembangunan infrastruktur sebesar Rp 5,519 triliun, dimana 40%-nya bersumber dari APBN. Banyak target pembangunan infrastruktur tersebut relevan dengan pencapaianSDGs, seperti pengentasan kemiskinan, penyediaan air bersih dan sanitasi, serta penyediaan infrastruktur untuk mendorong industri.

Untuk menutup kekurangan anggaran dibutuhkan kombinasi pembiayaan swasta dan pemerintah dalam untuk mencapai target tersebut. Kombinasi pembiayaan tersebut diharapkan dapat dicapai melalui cara-cara inovatif dalam menyusun struktur proyek dan tidak sekedar menggunakan pinjaman konvensional.

Target pemenuhan pembiayaan infrastruktur di Indonesia dari Pemerintah diperkirakan hanya mencukupi 25% dari seluruh total pembiayaan. Oleh karena itu, Pemerintah akan berupaya untuk menarik partisipasi pembiayaan dari sektor swasta guna memenuhi sisa kebutuhan pembiayaan.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah adalah mendorong implementasi dari blended finance melalui penyusunan struktur proyek yang lebih inovatif untuk menarik minat swasta, lembaga donor atau lembaga pembiayaan multilateral dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berkaitan dengan pencapaian SDGs.

Saat ini, menurut Luhut pemerintah telah memberikan penjaminan kredit, subsidi, maupun Viability Gap Fund (VGF) dan Availability Payment (AP)untuk proyek-proyek yang memiliki dampak ekonomi yang besar namun memiliki kelayakan keuangan yang kurang, terutama agar biaya bunga pinjaman bisa lebih kecil.(jef)

Kunjungi Malaysia, Menteri Eko Tindaklanjuti Investasi Bisnis dan Pamerkan Produk Desa

JAKARTA:(Globalnews.id)-Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia yang juga merupakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menindaklanjuti implementasi investasi bisnis pengusaha Malaysia di Indonesia, Senin (2/4). Kunjungan ini merupakan lanjutan dari pertemuan para pelaku bisnis Indonesia dan Malaysia di Jakarta Juni tahun lalu.

Rangkaian kunjungan Menteri Eko sebagai Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia terdiri atas tiga kegiatan utama, yakni kunjungan ke _Indonesia Archipelago Exhibition (Archex)_ 2018 yang diisi dengan pameran produk unggulan desa, _Business Networking_ Investasi Indonesia Malaysia, dan _Regional Investment Forum_. Kunjungan ini berlangsung selama dua hari, yakni 3-4 April 2018 mendatang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia.

Pameran produk unggulan desa dalam _Archex_ 2018 diwakili oleh 115 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan unit usaha ekonomi pedesaan. Terdapat 7 jenis komoditas produk unggulan desa yang akan dipamerkan dalam _Archex_ 2018, yakni bahan non pokok, bahan pokok, herbal/ rempah, kerajinan, kopi, makanan ringan, dan destinasi wisata.

Para perwakilan dari masing-masing unit usaha akan memamerkan produk mereka kepada para investor Malaysia. Selain binaan Kemendes PDTT, sejumlah BUMDes dan unit usaha ekonomi lain juga merupakan binaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Jawa Barat (BJB).

Sementara Forum _Business Networking_ Investasi Indonesia Malaysia akan mempertemukan para pengusaha dari Indonesia dan Malaysia. Sejumlah agenda akan dibahas, diantaranya adalah solusi kendala usaha dan nilai investasi.

Terdapat 14 perwakilan perusahaan dari Indonesia. Mereka diantaranya adalah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT. Bank CIMB Niaga, GE Electric Indonesia, Rajawali Group, dan PT. Central Proteina Prima.

Sedangkan dari Malaysia terdapat sekitar 70 perwakilan perusahaan, diantaranya adalah Federal Land Development Authority (Felda), Tenaga Nasional Berhad, Khazanah Nasional Berhad, dan Malaysia Indonesia Business Council (MIBC).

Dalam _Regional Investment Forum_, delapan bupati dan satu walikota dijadwalkan akan memaparkan potensi investasi di daerah mereka masing-masing kepada para calon investor dari Malaysia. Kedelapan Bupati tersebut yakni dari Toraja Utara, Bima, Bolaang Mongondow Selatan, Halmahera Barat, Bone Bolango, Sambas, Buton Utara, dan Pesawaran. Serta turut hadir Walikota Tidore Kepulauan. Forum ini akan menjadi peluang bagi daerah dalam mempromosikan produk unggulan kawasan perdesaan mereka.

Kunjungan ke Malaysia ini merupakan kali kedua yang dilakukan Menteri Eko selaku Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia. Kunjungan pertama dilakukan pada 20-21 April 2017 lalu. Selain itu, sejumlah pertemuan bersifat bilateral maupun para pelaku bisnis juga telah dilakukan di Jakarta.

Menteri Eko ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Pejabat Penghubung Investasi Indonesia – Malaysia pada 2017 lalu. Dirinya diminta melaksanakan sejumlah tugas diantaranya mencari peluang investasi, mengidentifikasi, dan mengatasi persoalan yang menghambat investasi di Indonesia. Selain itu, dirinya juga ditugaskan untuk mengawal dan memastikan kelancaran proses realisasi investasi dari Malaysia di Indonesia.  (jef)

 

Sinergi BRI dan TCASH Perluas Layanan Keuangan Digital di Indonesia

foto: skyscrapercenter.com

JAKARTA: (Globalnews.id)- Untuk memperluas cakupan layanan keuangan digital bagi masyarakat Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerjasama dengan TCASH. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama antara Executive Vice President Bank BRI (Divisi Center of Excellence), Kaspar Situmorang dan CEO TCASH, Danu Wicaksana, Rabu ( 28/3) di BRI Innovation Center Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta.

“Kerjasama ini sejalan dengan komitmen BRI untuk menjadi pelopor dalam menginisiasi metode layanan keuangan yang beragam dan memenuhi preferensi nasabah dalam bertransaksi,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto.

Selain itu, kerjasama ini juga merupakan langkah strategis yang diambil oleh Bank BRI sebagai Bank milik negara dengan jaringan terluas dan tersebar di Indonesia bersama TCASH sebagai uang elektronik milik Telkomsel yang memiliki jaringan layanan telekomunikasi terluas di tanah air.

Bank BRI memandang bahwa sinergi antara BRI dan TCASH ini merupakan salah satu titik penting dalam meningkatkan layanan kepada nasabah BRI dan pelanggan TCASH. Nota kesepahaman ini menjadi payung kerjasama beragam inisiatif keuangan digital yang mengkombinasikan keunggulan kedua perusahaan, yaitu jaringan perbankan dari Bank BRI sebagai salah satu bank terbesar di tanah air dan persebaran produk serta jaringan TCASH sebagai uang elektronik dengan lebih dari 20 juta pelanggan.

Melalui kerjasama ini, masyarakat akan semakin dimudahkan dalam melakukan pembayaran tagihan (listrik, air, internet) dan e-government secara digital, hanya melalui telepon genggam.

Tak hanya itu, pelanggan dapat memanfaatkan jaringan ATM milik Bank BRI yang luas untuk mengisi saldo uang elektronik TCASH secara mudah, aman, dan cepat melalui menu transfer antar bank (kode 911) + nomor handphone.
Kerjasama ini dilaksanakan juga sebagai perwujudan komitmen kedua perusahaan dalam mendukung akselerasi keuangan inklusif di Indonesia yang ditargetkan dapat mencapai 75% pada tahun 2019, sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo.

“Melalui kerjasama ini, channel pembayaran untuk tagihan pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan BRI akan semakin luas menjangkau masyarakat, sehingga kami meyakini kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia” ungkap Bambang.

“Kolaborasi merupakan kunci utama bagi perusahaan teknologi finansial (tekfin) bersama dengan perbankan untuk dapat memberikan layanan keuangan yang menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat yang juga dapat memperkuat ekosistem keuangan digital di Indonesia, guna mendukung akselerasi terciptanya keuangan inklusif dan less-cash society di Indonesia” ujar Danu Wicaksana, CEO TCASH.

Selain itu, dengan adanya penambahan titik layanan pengisian saldo TCASH melalui jaringan Bank BRI semakin memudahkan pelanggan dalam mengintegrasikan transaksi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Di masa yang akan datang, Bank BRI dan TCASH akan terus mengembangkan kerjasamanya untuk memaksimalkan kemudahan akses layanan keuangan digital bagi masyarakat Indonesia. Komitmen dilakukan untuk menjangkau masyarakat di seluruh pelosok negeri yang belum tersentuh layanan perbankan sebagai salah satu fokus target utama, melalui beragam variasi produk layanan dan jaringan luas milik kedua perusahaan. (jef)

Percepat Penyaluran Dana Bergulir, LPDB Lirik Fintech

SURABAYA: (Globalnews.id)-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB KUKM) tahun ini menargetkan menyalurkan dana Rp 1,2 triliun.

Namun mengingat LPDB hanya ada satu kantor pusat di Jakarta, dan Satgas Monitoring di lima kota, yaitu Medan, Solo, Balikpapan, Bali, dan Makassar, maka dibutuhkkan waktu lama untuk melayani KUKM di seluruh Indonesia.

“Bagaimana caranya menjangkau KUKM di 34 provinsi dan 404 kota/kabupaten? Ya salah satunya cara pakai laku pandai atau branchless banking seperti di perbankan. Kami rangkul Jamkrindo dan Jamkrida, serta finaancial technology (fintech),” ujar Direktur Bisnis LPDB Iman Pribadi di sela-sela Rakornas LPDB yang digelar pada 27-28 Maret di Surabaya.

Khusus kerja sama dengan fintech, Iman menjelaskan, pihaknya sudah mengemukakan niatnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan saat ini LPDB telah membentuk tim kecil untuk merumuskan skema kerja sama tersebut.

“Skemanya tidak boleh asal. LPDB kan harus tunduk dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 75 dan Peraturan OJK (POJK) 77 tentang fintech. Dalam kerja sama nanti, kedua aturan ini tidak boleh berbenturan,” ujarnya.
Iman juga menegaskan, ada serangkaian proses ketat yang harus dijalani fintech sebelum menjadi mitra LPDB. Dan dalam waktu dekat LPDB akan mengundang 40 perusahaan fintech untuk membahas soal pengelolaan dana bergulir.

“Kemudian akan ada juga beauty contest. Paling tidak Juni nanti sudah ada beberapa perusahaan fintech yang kerja sama dengan LPDB,” katanya optimis.

Iman yakin, dengan dirangkulnya fintech, maka soal penyaluran dana bergulir bisa lebih cepat dan tepat sasaran.
“Kan ada fintech Tani Fund, misalnya buat petani. Karena jujur saja, UMKM itu tidak cuma butuh bunga yang kecil, tapi juga kecepatan memperoleh bantuan modal,” katanya.

Jurus lain LPDB dalam mengatasi keterbatasan sumber daya, adalah dengan menggandeng Jamkrindo dan Jamkrida.
“Polanya diperbarui. Jika dulu Jamkrindo/Jamkrida ada di belakang, atau setelah kita setujui permohonan calon mitra, sekarang dibalik. Jamkrindo/Jamkrida menjadi frontliner LPDB, yang melakukan assessment terhadap mitra. Kalau layak, baru diajukan kepada LPDB,” terangnya.

Di samping tancap gas mengejar target penyaluran dana bergulir 2018, LPDB juga berpacu dengan waktu
Ya, LPDB dituntut mengumpulkan dana hibah Kementerian Koperasi dan UKM periode 2000-2007 sebesar Rp 1,2 triliun untuk 12.257 koperasi seluruh Indonesia.

Sementara yang berhasil masuk rekening LPDB sudah sebesar Rp 902, 9 miliar atau sebesar 75,1 persen dari Rp 1,2 triliun.

“Sesuai PMK 99/2008, tugas LPDB dalam hal pengalihan dana bergulir ini adalah 10 tahun, yang akan berakhir pada tahun ini,” ujar Direktur Keuangan LPDB, Ahmad Nizar didampingi Direktur Pengembangan Usaha LPDB Adi Trisnojuwono
Yang menjadi masalah, sebut Nizar, cukup banyak koperasi yang sudah gulung tikar, otomatis sudah tidak bisa ditagih.
Dan jikalau sampai akhir penugasan berakhir dan dana terkumpul tidak mencapai target, pihaknya akan membicarakan kembali dengan lembaga berwenang seperti Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terkait bagaimana penyelesaiannya.

“Apakah akan ada kelonggaran atau opsi lainnya, kita juga belum tahu,” tutupnya.(jef)

BRI Raih Predikat “The Most Valuable Bank Brands” di Indonesia

foto: skyscrapercenter.com.

JAKARTA: (Globalnews.id)- PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. berada di peringkat teratas dari daftar “The Most Valuable Bank Brands” di Indonesia. BRI juga menempati peringkat 4 dari daftar merek bank paling berharga di seluruh Asia Tenggara, mengutip hasil riset “Brand Finance Top 500 Most Valuable Bank Brands 2018.”

Secara keseluruhan, Bank BRI menempati peringkat 82 atau naik dibandingkan dengan posisi tahun lalu yakni 89.

Prestasi ini tak lepas dari meningkatnya nilai merek Bank BRI yang ditaksir sebesar USD 3,2 Miliar atau senilai Rp.44 Triliun, tumbuh 24% dibandingkan tahun lalu.

Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto menyatakan bahwa hasil riset ini merupakan sinyal positif akan keberadaan BRI yang kian diakui di kancah internasional. “Dinobatkan sebagai bank dengan merek paling bernilai di Indonesia tentu merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi kami. Pencapaian ini juga semakin memotivasi kami untuk terus fokus terhadap pemberdayaan UMKM serta mengakselerasi digitalisasi” ungkapnya.

Brand Finance Banking 500 adalah studi tahunan yang dilakukan oleh Brand Finance, konsultan penilaian merek dan strategi terkemuka di dunia, dan diterbitkan dalam majalah ‘The Banker’.

Dalam penelitian ini, bank-bank terbesar dunia diberi peringkat berdasarkan nilai merek mereka, dengan hasil yang mencerminkan tren industri dan menunjukkan perkembangan di masa depan.

South Asia’s Most Valuable Banks 2018
Ranking Global Negara Merek Nilai Merek
40 Singapura DBS $ 6,5 Miliar
64 Singapura OCBC $ 4 Miliar
66 Singapura UOB $ 3,7 Miliar
82 Indonesia Bank BRI $ 3,2 Miliar
83 Malaysia Maybank $ 3,1 Miliar
101 Indonesia BCA $ 2,3 Miliar
105 Indonesia Mandiri $ 2,2 Miliar
111 Malaysia CIMB $ 2 Miliar
113 Thailand SCB $ 1,9 Miliar
117 Malaysia Public Bank $ 1,5 Miliar (jef)