Arsip Kategori: ekbis

Tahun Buku 2017, Pendapatan Operasional dan Laba bersih GMF Naik Dobel Digit

JAKARTA: (Globalnews.id)- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (“GMF”, “kode emiten: GMFI”), perusahaan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) terbesar di Indonesia telah berhasil membukukan pendapatan operasional senilai USD 439,3 Juta selama tahun 2017, atau mengalami kenaikan sebesar 13% dibandingkan pendapatan 2016 sebesar USD 388,7 Juta. Sedangkan Laba bersih GMF tahun 2017 adalah sebesar USD 50,9 Juta. Tahun sebelumnya, laba bersih GMF menurut laporan keuangan yang telah diaudit adalah sebesar USD 57,7 Juta. Angka tersebut adalah perolehan keuntungan GMF dengan Extra Ordinary Transaction yaitu Employee Benefit Obligation (EBO), sedangkan tanpa EBO, GMF memperoleh keuntungan sebesar USD 44,2 Juta. Maka dari itu laba bersih GMF tahun 2017 meningkat 15,3% YoY.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan suatu bukti komitmen perusahaan terhadap pemegang saham dan publik bahwa GMF bisa menjawab tantangan yang diberikan di setiap tahunnya. “Hal ini membuktikan bahwa GMF konsisten untuk terus berupaya meningkatkan kinerjanya secara kontinyu di mana pendapatan maupun laba bersih perusahaan selalu tumbuh setiap tahunnya,” kata Iwan. Iwan juga menambahkan bahwa keberhasilan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih tahun ini didukung oleh semua lini bisnis perusahaan yang telah berkontribusi dalam pencapaiannya. Adapun porsi pendapatan terbesar datang dari lini bisnis perawatan komponen pesawat sebesar 31% diikuti Base Maintenance sebesar 22%, line maintenance 21% dan Engine Maintenance 19%. “Disamping itu pertumbuhan kinerja Perusahaan juga didukung oleh program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkankan oleh Perusahaan dari tahun ke tahun,” tambahnya.

Sementara itu, Perusahaan juga mengalami kenaikan total aset yang signifikan di tahun 2017 sebesar 22% dari USD 442,6 Juta pada tahun 2016 menjadi USD 539,2 Juta pada tahun 2017. Kenaikan aset tersebut dipengaruhi oleh aksi korporasi besar di mana perusahaan melakukan pelepasan sahamnya kepada publik di tahun 2017 dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 1,129 triliun. Hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan signifikan ekuitas perusahan sebesar 77%. Sementara itu dari sisi arus kas tahun 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 38% dibandingkan tahun 2016.

Pertahankan Kinerja Operasional
Dari aspek operasional GMF juga mencatatkan nilai sempurna atau 100% pada tiga indikatornya yaitu, Service Level Agreement Fulfillment, Turn Around Time dan Capability & Capacity developement. Dalam rangka mendukung operasional GMF di tahun 2017 GMF telah melakukan berbagai usaha peningkatan kapasitas dan kapabilitasnya termasuk di dalamnya melakukan partnership dengan berbagai perusahaan kelas dunia. Sesuai dengan tema bisnis di 2017 yaitu Strengthen Core Business, perkembangan skala bisnis GMF di sektor-sektor utama juga berhasil dilakukan ditandai dengan meningkatnya utilisasi hangar sebesar 33% dari lini bisnis base maintenance, kenaikan utilisasi manpower sebesar 19% dan peningkatan jumlah pengerjaan sebesar 36% di lini bisnis engine maintenance, serta peningkatan utilisasi major machine sebesar 58% di lini bisnis yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar, yaitu component maintenance. Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menambahkan dengan meningkatnya utilisasi terhadap investasi perusahaan akan memberikan return yang lebih cepat pula. “Hangar,component dan engine repair merupakan investasi yang bernilai tinggi, oleh karena itu utilisasinya harus maksimal. Saat ini GMF masih punya ruang yang luas untuk meningkatkan pendapatan terutama dari sektor component maintenance dan engine maintenance,” ujarnya.

Kinerja operasional yang cemerlang di tahun 2017 juga ditandai dengan masuknya sejumlah kontrak baru perawatan pesawat dari berbagai maskapai baik domestik maupun asing, serta pembaruan kontrak dari pelanggan yang sudah ada. Di tahun 2017 tercatat adanya peningkatan volume bisnis yang datang dari pelanggan internasional sebesar 83%. Iwan mengatakan hal ini menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kualitas yang dimiliki oleh GMF dalam memberikan setiap servisnya. “Kami berharap pasar internasional yang akan digarap oleh GMF meningkat hingga 30% pada tahun 2021,” ujarnya. Selain itu ia juga menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan non-afiliasi mencapai 41% sehingga kontribusi pendapatan dari pelanggan non afiliasi naik menjadi 37% dari total pendapatan GMF, dan diharapkan terus meningkat hingga 55% pada tahun 2021.

Atas pencapaian yang diraih oleh perusahaan di tahun 2017, Iwan menyampaikan apresiasinya. “Saya mewakili manajemen GMF mengucapkan terima kasih kepada seluruh investor, mitra, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan GMF atas kepercayaan dan dukungan sehingga GMF dapat memberikan hasil kinerja yang memuaskan. Kami juga mengajak seluruh stakesholder untuk dapat berjalan bersama GMF untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik lagi ditahun mendatang,” tandas Iwan.

Target Korporasi 2018
Di tahun 2018, GMF menargetkan pertumbuhan investasi yang sangat signifikan yaitu hampir 400% dari realisasi investasi di tahun 2017. Target investasi diatas USD 100 Juta akan digunakan untuk sejumlah program organic maupun inorganic yang utamanya berfokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa strategic initiatives dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan. Investasi yang signifikan ini diharapkan tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan GMF di tahun-tahun mendatang, namun juga akan meningkatkan pasar perawatan pesawat yang bisa digarap oleh GMF.

Dari sisi pendapatan tahun 2018, GMF menargetkan mampu tumbuh diatas 15% dibandingkan capaian pendapatan tahun 2017. Dengan target tersebut, perusahaan optimis pertumbuhan laba bersih di 2018 meningkat lebih dari 10% sehingga bisa kembali mencapai angka double-digit.(jef)

Tumbuh 10,6 Persen, BNI Syariah Raih Laba Rp 306,68 Miliar di 2017

JAKARTA:(Globalnews.id)- PT BNI Syariah membukukan laba bersih Rp306,68 miliar sepanjang kinerja 2017. Pencapaian ini meningkat 10,6 persen dibandingkan 2016 yang mencapai Rp277,37 miliar.” Alhamdulillah bisa double digit, di saat bank syariah lain bergulat dan konsolidasi, kita bisa tumbuh 10,6 persen,” kata Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, di Jakarta, Selasa 27 Februari 2018.

       Menurut Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, kenaikan laba tersebut disokong oleh tiga faktor: ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal. Aset BNI Syariah tahun 2017 mencapai Rp34,82 triliun atau naik 23%  dari tahun 2016, lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 19%. 

       Dari sisi bisnis, anak usah Bank BNI ini telah menyalurkan pembiayaan Rp23,60 triliun atau naik 15,14% sejalan dengan pertumbuhan industri sebesar 15,16 persen. Komposisi pembiayaan tahun 2017 disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp12,16 triliun (51,5%), diikuti segmen kecil dan menengah sebesar Rp5,13 triliun (21,7%), segmen komersial Rp4,53 triliun (19,2%), segmen mikro Rp1,40 triliun (5,9%), dan Hasanah Card Rp371,62 miliar (1,7%).

       Dalam menyalurkan pembiayaan, BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, di mana tahun 2017 rasio Non Performing Financing (NPF) BNI Syariahr 2,89 persen, di bawah rata-rata industri yang mencapai 4,77 persen.

       Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp29,38 triliun atau naik 21,2 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 19,8% dengan jumlah nasabah sebesar 2,5 juta. Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) yang mencapai 51,60 persen.

       Kepercayaan atas kinerja BNI Syariah juga diwujudkan oleh BNI Induk yang telah melakukan penambahan modal di tahun 2017 sebesar Rp1 triliun. Suntikan modal tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasio permodalan BNI Syariah menjadi 20,14%, menopang pertumbuhan bisnis pembiayaan serta untuk pengembangan infrastruktur IT termasuk digital banking.

       Hal ini sejalan dengan komitmen BNI Syariah untuk terus mengikuti perkembangan era digital yang bergerak dinamis. Berbagai cara terus dikembangkan di antaranya melalui pendekatan social media engagement, aplikasi digital banking (Hasanah Digital Lifestyle, Wakaf Hasanah, Hasanah Personal) dan pemanfaatan produk digital payment BNI Yap (Your All Payment) serta terus melakukan pengembangan produk yakni BNI Griya Swakarya iB Hasanah, Official Card for Halal Tourism bagi pemegang kartu Hasanah Card. (jef)

OJK Dorong Integrasi BPD untuk Dukung Pembiayaan Pembangunan

MANADO:(Globalnews.id)-  Otoritas Jasa Keuangan mendorong agar seluruhBank Pembangunan Daerah mempercepat upaya penyatuan atau pengintegrasian BPD di seluruh Indonesia guna meningkatkanskalaekonomi dan efisiensi, sehingga BPD lebihmampubersaing dan meningkatkanperannya.

“BPD bersama Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) harus segera mempercepat upaya mewujudkan BPD seluruh Indonesia yang lebih terintegrasi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat membuka pertemuan BPD seluruh Indonesia di Manado, Kamis (22/2)

Menurutnya, untuk mewujudkan upaya ini, beberapa aspek perlu segera diselesaikan dalam waktu dekat ini antara lain meliputi peningkatan core banking system pada beberapa BPD, penerapan switching yang melibatkan semua BPD, penuntasan Buku Pedoman Perusahaan yang terstandarisasi, peningkatan dan penyetaraan kapasitas SDM, serta pengembangan produk dan layanan keuangan yang kompetitif.“Saya ingin BPD menjadi jawara di daerahnya masing-masing,” katanya.

OJK juga terus mendorong BPD dan industri perbankan untuk meningkatkan layanan danproduk digital, serta bersinergi dengan perusahaan fintech atau dengan memiliki lini usaha fintech.

Untuk itu, OJK mendorong BPD terus meningkatkan infrastruktur dan SDM terkait teknologi informasi agar mampu mengembangkan otomasi proses bisnis internal dan inovasi produk/layanan teknologi Keuangan di BPD.

OJK juga meminta agar BPD dapat berperan banyak dalam menyalurkan kredit produktif, khususnya di bidang infrastruktur dan Usaha Mikro Kecil Menengah.

“BPD juga harus mempunyai kemampuan untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) termasuk KUR Klaster, berkerjasama dengan BUMDES/BUMADES yang sebentar lagi akan banyak berdiri, memperluas jangkauan layanan agen-agen branchless banking (LAKU PANDAI) di berbagai daerah dan juga sebagai penyalur Bansos Non-Tunai,” katanya.

Selain itu, BPD juga harus berperan aktif dalam Tim PercepatanAkses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam mencari terobosan membuka akses Keuangan masyarakat di daerahnya

Dalam kesempatan itu diluncurkan tiga produk yang dihasilkan dari pelaksanaan Program Transformasi BPD, yaitu Peluncuran Logo Bersama dan Tagline BPD, Integrasi Switching, serta BukuPedoman Perusahaan. Per Desember 2017, aset BPD naik 14,2%, DPK tumbuh 17,2%, dan kredittumbuh 9,1% denganrasio NPL yang terjaga di 3,2% (yoy).

KUR Klaster

Sebelumnya saat meresmikan Gedung Baru Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara di Manado, Wimboh mengatakan bahwa Provinsi Sulutgomalut, sangat potensial untuk berbagai program strategis yang memiliki high impact dan tepat sasaran, seperti program KUR Klaster.

Melalui program ini, penyaluran KUR akan diiringi dengan pendampingan dan pemasaran produk yang dilakukan oleh perusahaan inti, baik perusahaan BUMN, BUMDes/BUMADes maupun swasta.

“Dengan potensi komoditas perkebunan seperti cengkeh, minyak kelapa, pala, cabe rawit dan komoditas perikanan serta potensi pariwisata yang sangat besar di wilayah Sulutgomalut ini, saya meyakini bahwa penyaluran KUR melalui clusterscheme ke depannya akan lebih tepat sasaran ke sektor-sektor produktif,” katanya.

OJK juga terus mengembangkan potensi pendirian Bank Wakaf Mikro khususnya di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Gorontalo. Pembiayaan Bank Wakaf Mikro ini akan diberikan kepada  kelompok orang yang diiringi dengan program pemberdayaan dan pendampingan dengan nilai pembiayaan maksimal Rp3 juta dan margin yang dikenakan setara 3%, serta tanpa agunan.(jef)

Hadirkan Seminar Internasional dan Exhibition, AAJI Gelar Acara Puncak DRiM 2018

NUSADUA BALI:(Globalnews.id)-.Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Kamis (22/2) menggelar rangkaian acara puncak selama dua hari, sekaligus penutup kegiatan DRiM (Digital and Risk Managemet in Insurance) 2018 yang baru pertama kali dilaksanakan.
     Mengusung konsep seminar internasional dan exhibition, acara ini merupakan lanjutan rangkaian kegiatan perdana guna merespon cepatnya perkembangan teknologi digital serta bagaimana memitigasi risiko yang terdapat di dalamnya. Diikuti lebih dari 500 peserta, seminar dan exhibition, DRiM menandakan wujud nyata komitmen AAJI dalam memajukan industri asuransi jiwa dengan pemanfaatan aplikasi teknologi digital.
     Acara puncak kegiatan DRiM dengan format seminar dan exhibition ini dihadiri oleh para insan perasuransian dan dibuka oleh Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Bapak Riswinandi. Hal ini merupakan bentuk dukungan OJK terhadap upaya industri dalam memastikan awareness para pelaku perasuransian dalam mengelola risiko terkait teknologi digital. .
     Dari sisi industri sendiri, persiapan dalam penerapan transformasi digital masih perlu ditingkatkan.Hal ini merujuk pada data dari The Microsoft Asia Digital Transformation: Enabling The Intelligent Enterprise yang menyebutkan bahwa sebanyak 90 persen pebisnis di Indonesia menyatakan perlunya melakukan transformasi digital untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Namun dari jumlah tersebut, hanya 27% di antaranya yang mengaku sudah mempunyai strategi yang menyeluruh guna menyambut transformasi digital.
     Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, “Kami melanjutkan rangkaian kegiatan DRiM yang telah dibuka di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2018 yang lalu dengan menggelar seminar internasional dan exhibition. Acara puncak ini kami selenggarakan dengan menggandeng pembicara berkelas dunia seperti Scott Bales yang akan berbicara mengenai Consumer of The Future 2023, Prof. Rhenald Kasali mengenai Facing The Disruption Era, serta Dr. Antonius Alijoyo mengenai Enterprise Risk Management in Digital Environment, perwakilan pemerintah dan regulator untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman akan penerapan teknologi dan bagaimana memitigasi risiko terkait. Hal ini diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan industri dalam menjawab kebutuhan konsumen yang terus berubah, meningkatkan penetrasi asuransi, dan memberikan nilai tambah dalam memajukan pertumbuhan industri asuransi.” katanya.
     Dalam kesempatan ini, AAJI juga mengundang beberapa universitas di Bali untuk memperkenalkan industri asuransi melalui perkembangan digital kepada para mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda tidak hanya melek digital namun melek keuangan dari sejak dini sehingga berguna untuk kelangsungan dan kesejahteraan masa depannya kelak.
     Keterlibatan generasi muda telah dimulai melalui hackathon start-up competition di Jakarta yang diikuti oleh 100 peserta. Dalam acara puncak ini, para pemenang yang terpilih tidak hanya mendapatkan sejumlah penghargaan, namun juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan karyanya serta berbagi dalam format talkshow kepada para pengunjung exhibition, yang terdiri dari mahasiswa, pelaku industri, tenaga pemasar asuransi serta khalayak umum.
     Christine Setyabudi selaku Ketua Panitia DRiM menambahkan “Dalam dua hari seminar dan exhibition ini, kami menghimbau berbagai kalangan untuk hadir sehingga acara ini tidak terbatas pada para pelaku industri saja. Dengan fungsi teknologi yang borderless, sudah saatnya hal tersebut mendekatkan kita satu sama lain, terutama para pelaku industri kepada para nasabah dan masyarakat luas”.
     “Kami berharap, dari Nusadua Bali ini, semangat peningkatan literasi asuransi nasional akan sampai kepada seluruh masyarakat, dan perkembangan teknologi informasi digital akan turut mempercepat proses pertumbuhan kesadaran berasuransi bagi seluruh masyarakat Indonesia” tutup Christine. (jef)

BNI Ajak Nasabah & Debitur Loyal Rayakan Imlek 2569


JAKARTA:(Globalnews.id) -Dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek 2569, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Kantor Wilayah Jakarta Kota mengundang para nasabah loyal dan para debitur dalam acara Gathering Imlek 2569 dengan tema “Tumbuh Berkembang Bersama BNI Menuju Kemakmuran di Tahun Baru Imlek 2569”.

Acara ini merupakan salah satu bentuk apresiasi yang diberikan BNI kepada para nasabah dan debitur yang tetap dengan setia menggunakan layanan-layanan BNI.

Acara ini juga merupakan salah satu bentuk perhatian yang diberikan BNI bagi para nasabah yang berasal dari kawasan Pecinan di Jakarta, yang sebagian besar memang merayakan Imlek.

Gathering Imlek 2569 ini diselenggarakan di Jakarta, Rabu (21 Februari 2018). Hadir pada kesempatan ini Direktur Tresuri dan International BNI Panji Irawan yang didampingi Pemimpin BNI Wilayah Jakarta Kota Yessi Kurnia Dyah W, serta para nasabah BNI dan debitur yang berdomisili di area Pecinan Jakarta mulai dari Pluit, Pantai Indah Kapuk, Kota Tua, Pancoran, Glodok, Mangga Dua, hingga Sunter. Hadir juga Corporate Secretary BNI Kiryanto yang memberikan update terkait Economy Outlook 2018 kepada para nasabah dan debitur yang hadir.
“Perayaan Imlek bersama ini merupakan persembahan bagi nasabah dan debitur mitra loyal BNI yang telah mendukung bisnis BNI Kantor Wilayah Jakarta Kota sekaligus moment untuk meningkatkan hubungan bisnis kepada nasabah dan debitur loyal BNI,” ujar Panji Irawan.
Pada kesempatan ini, para nasabah dan debitur BNI mendapatkan sajian produk consumer baru dari BNI yang merupakan bagian dari inovasi terbaru sistem pembayaran digital, yaitu yap! atau Your All Payment. Sistem pembayaran berbasis QR Code ini mengintegrasikan pilihan pembayaran melalui BNI Kartu Debit, BNI Kartu Kredit, dan UnikQu.
Aplikasi yap! merupakan aplikasi yang dapat diunduh melalui smartphone baik sebagai pengguna maupun sebagai merchant dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan dalam aplikasi ini. Kelebihan yap! adalah Pertama, Widely Acceptance, yaitu dapat digunakan oleh seluruh nasabah BNI tanpa terkecuali. Kedua, Easy, cara transaksi hanya dengan Log in, Scan, dan Bayar. Ketiga, Modern Lifestyle, Gaya hidup masa kini yang serba digital. Keempat, Secure, dua lapis pengamanan; Password login dan pin transaksi. Kelima, Convenient, dimana terdapat tiga sumber dana yaitu BNI Kartu Debit, BNI Kartu Kredit, dan UnikQu. Keenam, Free, bebas biaya operasional.
Selain yap! Inovasi lain yang diperkenalkan adalah CINTA, yaitu sebuah produk Chat Bot berbasis artificial intelligence. Chat Bot dengan nama produk CINTA ini merupakan Personal intelligent Banking yang dapat digunakan oleh nasabah BNI untuk melakukan kegiatan perbankan, baik yang bersifat transaksi maupun non transaksi hanya dengan melakukan percakapan melalui facebook messenger, Direct Message di twitter, atau melalui aplikasi mobile BNI dengan memilih opsi Chat Now.
Panji Irawan menuturkan, perayaan Tahun Baru Imlek 2569 bertepatan dengan Shio Anjing Tanah, yang merupakan Tahun yang sangat diharapkan memberikan keberuntungan baik dalam bisnis maupun dalam aspek kehidupan lainnya. “Pada kesempatan ini juga disajikan Economy Outlook 2018 serta Fengshui Tahun 2018 dalam rangka mendukung keberhasilan nasabah dan debitur BNI Wilayah Jakarta Kota dalam menjalankan Bisnis pada Tahun 2018,“ ujarnya.(jef)

Gelar Java Jazz on The Move, BNI Perkenalkan yap!

Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo dan Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasika Ananta memperkenalkan aplikasi pembayaran yang dinamakan yap! atau Your All Payment dalam event Jakarta International BNI Java Jazz on The Move (JJOTM) yang digelar di Atrium Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Kamis (15 Februari 2018). Aplikasi yap! juga dapat digunakan oleh nonnasabah BNI.

JAKARTA:(Globalnews.id) Untuk memanjakan para penggemar musik jazz Indonesia serta menyosialisasikan alat pembayaran baru pada pagelaran musik Jakarta International BNI Java Jazz di kawasan JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, tanggal 2,3,4 Maret 2018 nanti, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama PT Java Festival Production menggelar event Jakarta International BNI Java Jazz on The Move (JJOTM).

Pada kesempatan ini, BNI memperkenalkan aplikasi pembayaran yang dinamakan yap! atau Your All Payment kepada para pengunjung JJOTM yang digelar di Atrium Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Kamis (15 Februari 2018).

Hadir menyaksikan JJOTM bersama para penggemar musik Jazz Ibukota Jakarta dan sekitarnya, Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo, Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasika Ananta, Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan BNI Imam Budi Sarjito, serta SEVP Digital Banking BNI Dadang Setiabudi.

Pada kesempatan tersebut, Direksi BNI yang hadir melakukan transaksi di salah satu foodtruck yang ikut memeriahkan JJOTM dengan menggunakan aplikasi yap!.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, BNI memperkenalkan yap! kepada publik karena aplikasi ini sangat sederhana dan sangat memudahkan penggunanya dalam bertransaksi. Pengguna aplikasi yap! tidak harus kerepotan membawa uang tunai (Cashless) dan bahkan tidak perlu membawa kartu-kartu alat transaksi, baik Kartu Kredit BNI maupun Kartu Debit BNI (Cardless).

Aplikasi yap! pun bisa digunakan oleh nonnasabah BNI, karena sumber pembayaran yap! bukan hanya Kartu Kredit BNI dan Tabungan BNI, melainkan juga UnikQu, yaitu aplikasi berbasis isi ulang yang juga diluncurkan oleh BNI.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk menyambut budaya bertransaksi baru dengan yap!, yang bukan hanya cashless, melainkan juga hilangnya ketergantungan terhadap kartu atau cardless.

Jika transaksi pembayaran secara nontunai sudah semakin nyaman dengan yap!, maka kami harapkan dapat mengubah kebiasaan orang dari bertransaksi dengan uang tunai menjadi non tunai sesuai dengan Gerakan Nasional Non Tunai Bank Indonesia melalui smartphone.

Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasika Ananta dan SEVP Digital Banking BNI Dadang Setiabudi menyosialisasikan alat pembayaran baru yap! atau Your All Payment dalam event Jakarta International BNI Java Jazz on The Move (JJOTM) yang digelar di Atrium Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Kamis (15 Februari 2018). Pengguna aplikasi yap! tidak harus lagi kerepotan membawa uang tunai (Cashless) dan bahkan tidak perlu membawa kartu-kartu alat transaksi, baik Kartu Kredit BNI maupun Kartu Debit BNI (Cardless).

Sekarang, tidak perlu lagi membawa-bawa dompet untuk bertransaksi. Konsep transaksi dengan yap! ini yang akan kami bawa kepada penggemar musik jazz pada Jakarta International BNI Java Jazz di kawasan JIEXPO, Kemayoran nanti,” ujar Kiryanto.

Untuk memeriahkan JJOTM ini, BNI Juga akan menggelar acara YAP Fest, dimana selain akan menghadirkan artis ternama seperti Kahitna, Maliq & D’Essensial, Kunto Aji, Ecoutez, serta Endah N Rhesa, BNI juga akan menghadirkan parade Foodtruck, 90’s Games, Tomoci Diecast, Generasi 90-an Community, Kawan Parjo Community, Ondeweey Indonesia, Royal Riders Indonesia, serta masih banyak lagi atraksi menarik lainnya yang akan menghibur di akhir minggu menjelang long weekend ini.

Untuk hadir dalam acara ini pengunjung cukup menunjukkan aplikasi yap! yang bisa di download di google play store dan apple app store. Selanjutnya pengunjung berkesempatan memenangkan free balance yap! sebesar Rp 250.000 hanya dengan follow instagram @yapinaja upload aktifitas seru di event Yap Fest di Jakarta International BNI Java Jazz on The Move (JJOTM).

Keunggulan yap! lainnya adalah kenyamanan penggunaan aplikasi dengan sistem keamanan yang handal, dengan dua tingkat keamanan pada saat login aplikasi menggunakan password dan bertransaksi menggunakan Personal Identification Number (PIN) sesuai sumber dana yang digunakan (Kartu Kredit BNI, Kartu Debit BNI, atau UnikQu).(jef)

 

 

 

 

Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasika Ananta dan SEVP Digital Banking BNI Dadang Setiabudi menyosialisasikan alat pembayaran baru yap! atau Your All Payment dalam event Jakarta International BNI Java Jazz on The Move (JJOTM) yang digelar di Atrium Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Kamis (15 Februari 2018). Pengguna aplikasi yap! tidak harus lagi kerepotan membawa uang tunai (Cashless) dan bahkan tidak perlu membawa kartu-kartu alat transaksi, baik Kartu Kredit BNI maupun Kartu Debit BNI (Cardless).

 

Gelar Travel Experience, BNI & HIS Gandeng 4 Maskapai Penerbangan

Caption Foto: BNI dan HIS menggelar pameran BNI Travel Experience bertajuk It’s All About Japan. (Ki-Ka) Director of Outbond Division H.I.S Tour & Travel Matsui Taichi & Pengganti Sementara  Wakil Pemimpin Divisi Bisnis Kartu BNI Nuraini Dwi Astuti Ridwan, di Jakarta (Kamis, 15 Februari 2018). Untuk pertama kalinya BNI dan H.I.S Tour & Travel mengusung konsep Multi Airlines dengan menggandeng empat maskapai penerbangan sekaligus yaitu All Nippon Airlines, Japan Airlines, Garuda Indonesia, dan Airasia Indonesia. BNI Travel Experience: It’s All About Japan diadakan di Mal Kota Kasablanka dari tanggal 16 Februari sampai dengan 18 Februari 2018.
JAKARTA:(Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali bekerja sama secara eksklusif dengan H.I.S Tour & Travel sebagai Travel Assistance Partner dalam acara BNI Travel Experience dengan tema It’s All About Japan. Di dalam acara tersebut, untuk pertama kalinya BNI dan H.I.S Tour & Travel mengusung konsep Multi Airlines dengan menggandeng empat maskapai penerbangan sekaligus yaitu All Nippon Airlines, Japan Airlines, Garuda Indonesia, dan Airasia Indonesia.  BNI Travel Experience – It’s All About Japan dimulai di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (16 Februari 2018).
         Demikian terungkap dalam Konferensi Pers BNI Travel Experience di Jakarta, Kamis (15 Februari 2018). Hadir pada acara tersebut Director of Outbond Division H.I.S Tour & Travel Matsui Taichi dan Pemimpin Divisi Bisnis Kartu BNI Okki Rushartomo. Tidak hanya tiket pesawat, paket tur, hotel, serta kebutuhan perjalanan ke Jepang lainnya seperti JR Pass, sewa WiFi, tur pilihan, produk lainnya juga ditawarkan. Diharapkan masing-masing kebutuhan pengunjung dapat terpenuhi di satu lokasi yang sama.
           Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan, Jepang masih menjadi tujuan favorit para wisatawan dari Indonesia terutama pada saat musim semi dan masa liburan sekolah. Hal tersebut menjadi ladang bisnis bagi BNI, yang dimanfaatkan oleh perusahaan dengan menerbitkan Kartu Kredit BNI-JCB, bekerja sama dengan Japan Credit Bureau (JCB). Kerja sama ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat yang ditunjukkan dengan minat untuk membuka Kartu Kredit BNI-JCB. Hingga akhir Januari 2018, sudah lebih dari 120.000 pemilik Kartu Kredit BNI-JCB, dari jumlah total Kartu Kredit BNI yang telah diterbitkan lebih dari 1,7 juta.
         Untuk memberikan apresiasi kepada seluruh nasabah BNI dan pemegang Kartu Kredit BNI yang setia, perusahaan memberikan berbagai program promo selama BNI Travel Experience. Khusus pada acara BNI Travel Experience kali ini, 30 orang pertama per hari yang membayar dengan menggunakan Kartu Kredit BNI-JCB akan mendapatkan promo cashback sebesar Rp 2.500.000 untuk minimal transaksi sebesar Rp 10.000.000.
           Sebanyak 50 orang pertama per hari yang bertransaksi menggunakan Kartu Kredit reguler BNI dengan nominal minimum Rp 10.000.000 akan mendapat cashback sebesar      Rp 1.500.000. Selain itu, 70 orang pertama per hari yang bertransaksi menggunakan Kartu Kredit BNI dengan nominal minimum Rp 7.000.000 akan mendapat cashback sebesar         Rp 500.000. Semua pengunjung yang bertransaksi di atas Rp 1.000.000 dan membayar menggunakan Kartu Kredit BNI berhak mendapatkan program cicilan 0% hingga 12 bulan.
           Disamping promo-promo tersebut, BNI masih memberikan extra cashback hingga    Rp 1.500.000 dengan menukarkan BNI Reward Points. Bagi yang bertransaksi dengan nominal antara Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 7.000.000 berhak mendapatkan Lucky Dip Voucher belanja hingga Rp 500.000.
          “Promo yang diberikan tidak hanya berhenti sampai dengan transaksi sebelum keberangkatan. Selama berada di Jepang, para pengguna Kartu Kredit BNI-JCB juga dimanjakan dengan diskon 20% tiket bus bandara ke pusat kota, free JBC Lounge, free akses wifi, dan concierge service di JCB Plaza yang meliputi info promo, sightseeing info, dan bantuan untuk kehilangan kartu,” ujar Kiryanto.
           Adapun untuk para pengguna Kartu Debit BNI juga akan mendapatkan berbagai promo. BNI menawarkan cashback sebesar Rp 1.500.000 dan Shopping Voucher SGD 100 untuk 5 orang pertama per hari yang membayar menggunakan kartu BNI Emerald World dengan minimal transaksi Rp 10.000.000.
          BNI juga menawarkan cashback Rp 1.000.000 dan Shopping Voucher SGD 50 untuk 15 orang pertama per hari yang membayar dengan menggunakan Kartu Debit BNI atau Kartu Debit BNI Co Brand Affinity dengan minimal transaksi Rp 10.000.000. Sedangkan, 50 orang pertama per hari yang bertransaksi di atas Rp 7.000.000 akan mendapatkan cashback sebesar Rp 500.000 dan Shopping Voucher SGD 30.
           Khusus pengguna aplikasi yap!, yang melakukan aktivasi dan bertransaksi selama periode event mendapatkan Lucky Dip Voucher Belanja atau Gimmick menarik. Aplikasi yap! merupakan alat pembayaran untuk transaksi non-tunai (cashless) dengan scan QR Code melalui smartphone dengan source of fund Kartu Kredit, Kartu Debit, dan Uang Elektronik (BNI UnikQu).
       JCB merupakan principal terbesar di Jepang dan saat ini BNI menjadi issuer JCB terbesar di Indonesia. Promo-promo yang diberikan pada acara BNI Travel Experience – It’s All About Japan salah satu bentuk apresiasi kepada pemegang Kartu BNI dengan memberikan kemudahan melalui benefit-benefit khusus, sehingga dapat mendukung peningkatan awareness dan loyalitas customer. (jef)
C

OJK Lakukan Penyehatan Komprehensif AJBB 1912

 

JAKARTA: (Globalnews.id)- Otoritas Jasa Keuangan bersama Pengelola Statuter AJBB saat ini tengah menyiapkan program penyehatan AJBB yang komprehensif terhadap asuransi tertua di Indonesia tersebut.

“Bersama pengelola statuter OJK bersungguh-sungguh dalam menyiapkan program penyehatan AJBB yang diharapkan berjalan cepat, efektif dan komprehensif, serta mampu melindungi pemegang polis dan industri asuransi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Rabu (15/2).

Berdasarkan evaluasi, program penyehatan AJBB sebelumnya tidak dapat berjalan sesuai yang diharapkan, sehingga harus dilakukan program penyehatan yang komprehensif.

“Kami sedang siapkan perangkat agar AJBB segera bisa membuka kembali operasinya dengan mulai menjual produk-produk,” katanya.

Wimboh juga meminta, agar semua pemegang polis di AJBB tetap tenang, karena dari sisi bisnis dan pendanaan AJBB masih berjalan normal.

Menurutnya, program penyehatan AJBB harus dilakukan secara menyeluruh, dengan menyentuh persoalan mendasar yang harus segera diperbaiki, antara lain menyangkut struktur kelembagaan beserta aturan pelaksanaanya (yang akan diatur dalam Peraturan Pemerintah), manajemen dan sumber daya manusia, tata kelola dan manajemen risiko, sistem dan teknologi informasi hingga strategi dan saluran distribusi pemasaran. (jef)

Layani 125 Mata Uang,Remitansi BNI Terbaik Se – Asia Tenggara

KUALA LUMPUR:(Globalnews.id)- Untuk ke-9 kalinya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menerima penghargaan sebagai bank yang memberikan layanan remitansi terbaik dibandingkan perbankan lain di negara-negara Asia Tenggara. Melalui berbagai terobosan, BNI meraih 11th Annual Best Deal & Solution Awards dari Alpha Southeast Asia untuk kategori  “Best Remittance Provider in Southeast Asia 2017”.

          Penghargaan tersebut diserahkan CEO Alpha Southeast Asia Siddiq Bazarwala kepada Direktur Tresuri & Internasional BNI Panji Irawan di Sofitel Damansara, Kuala Lumpur – Malaysia, Selasa (13 Februari 2018).

Menurut Panji, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Alpha Southeast Asia kepada perbankan di kawasan Asia Tenggara yang memiliki prestasi dibidangnya masing-masing. Keberhasilan BNI meraih penghargaan ini tidak lepas dari inovasi yang terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan partner BNI.

Perkembangan layanan Remitansi BNI tidak terlepas dari penguatan dukungan perusahaan terhadap para tenaga migrant Indonesia di luar negeri, yang antara lain dilakukan melalui program KAMI (Keluarga Migran Indonesia) Bersama BNI.

Berbagai aktivitas yang dibalut dalam Program KAMI ini memungkinkan para tenaga kerja migran Indonesia dapat merencanakan keuangannya sebelum kembali ke tanah air pada saat masa kontraknya habis.

Mereka juga difasilitasi untuk terus mengembangkan keterampilan sebagai bekal dalam membuka usaha selepas pulang kembali ke Indonesia. Melalui layanan remitansi yang terus diperbaharui oleh BNI, para tenaga kerja migran Indonesia memperoleh kemudahan dalam pengiriman uang ke tanah air.

“Program KAMI merupakan bentuk apresiasi dan komitmen sosial kami dalam meningkatkan kualitas hidup Tenaga Kerja Migran Indonesia dan keluarganya. Program ini bersifat komperhensif yaitu mencakup periode sebelum keberangkatan (Pre-Departure), selama di luar negeri, dan ketika kembali ke Indonesia.

Program didalamnya mencakup Rumah Edukasi TKI di Indramayu dan Lombok Timur, Capacity Building di Korea Selatan, Jepang, dan Hong Kong, serta Pelatihan dan pemberiaan Beasiswa Komputer, Bahasa, Menjahit, dan Caregiver di Singapura,” ujarnya.

“Kami juga telah memberikan layanan 7 hari 24 jam untuk layanan kiriman uang. Adanya perbedaan waktu operasional bank dan sistem antar negara sudah tidak lagi menjadi hambatan. Kiriman uang dapat diterima secara realtime, tanpa harus menunggu jam operasional bank. Di Indonesia, perbankan yang memiliki sistem ini hanya BNI. Ini merupakan upaya kami dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan partner kami di luar negeri. Perbedaan waktu, hari, dan jam operasional antara BNI dan partner di luar negeri tidak lagi menjadi masalah bagi kami,” lanjut Panji.

BNI juga menjadi bank satu-satunya di Indonesia yang memiliki Call Center Khusus Transaksi Remittance yang dapat dihubungi di nomor (021) 29946099. Adapun dalam membantu nasabah BNI di luar negeri untuk membuka rekening dan kiriman uang, BNI memiliki Remittance Representative Officer yang tersebar di Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Belanda.

Seiring dengan semangat BNI di tahun 2017, yaitu BNI Digitalkan Hidupmu, maka BNI akan mengembangkan sistem dan chanelling ke arah mobile banking yang akan dapat diakses oleh nasabah kapanpun dan dimanapun, sebagai bagian dari BNI Smart Remittance. “Ke depannya, nasabah di luar negeri tidak harus datang ke outlet untuk kirim uang, mereka dapat kirim langsung melalui gadget-nya,” kata Panji.

 BNI Smart Remittance

            BNI Smart Remittance hadir untuk melayani kiriman uang dari luar negeri ke Indonesia, maupun dari Indonesia ke seluruh dunia. Kiriman uang dari luar negeri ke Indonesia dapat diterima baik ke rekening BNI, rekening bank lain, maupun yang diambil tunai di cabang BNI, Kantor POS, Pegadaian, Alfamart, dan Mitra lainnya yang telah bekerjasama dengan BNI.

Layanan kiriman uang BNI dari Luar Negeri didukung oleh sistem yang handal, dan  jaringan internasional yang luas melalui 6 Kantor Cabang Luar Negeri, 2 Kantor Perwakilan, BNI Remittance Limited di Hong Kong, serta 1.600 bank koresponden di seluruh dunia.

Bekerjasama dengan  bank di seluruh dunia, BNI juga dapat melayani kiriman uang ke luar negeri dengan Same Day Service, Yuan Remittance, Won Remittance, Ringgit Remittance, serta kiriman uang ke-125 mata uang lokal di seluruh dunia. Sepanjang tahun 2017, BNI telah melayani remitansi senilai 36 miliar dollar Amerika Serikat.(jef)

 

 

2017, Laba Bersih BTN Tembus Rp 3,02 Triliun

JAKARTA:(Globalnews.id)-  Kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. yang terus melaju positif sepanjang 2017 sukses mengantar perseroan mencetak laba bersih senilai Rp3,02 triliun pada 31 Desember 2017. Perolehan laba bersih tersebut tercatat naik 15,59% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,61 triliun pada akhir2016.

Adapun, capaian laba bersih tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan Bank BTN yang naik 21,01% yoy dari Rp164,44 triliun pada Desember 2016 menjadi Rp198,99 triliun pada Desember 2017.

Pertumbuhan kredit tersebut tercatat berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia menunjukkan per Desember 2017, kredit perbankan nasional hanya tumbuh di level 8,2% yoy.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan perseroan terus berupaya melakukan transformasi dan inovasi dalam menjalankan bisnis, terutama dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Tujuannya, lanjut Maryono, yakni untuk menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia memiliki hunian yang terjangkau.

“Dengan berbagai transformasi dan inovasi dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, Bank BTN sukses mencetak laba bersih senilai Rp3,02 triliun dan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 21,01% atau di atas rata-rata industri perbankan nasional,” tutur Maryono dalam Press Conference Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal IV/2017 di Menara BTN, Jakarta, Selasa (13/2).

Sebagai bank penyalur Program Satu Juta Rumah milik Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Maryono menjelaskan, kredit perumahan masih mendominasi komposisi pinjaman Bank BTN sepanjang 2017 atau mencapai 90,07% dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan perseroan juga naik 21,14% yoy dari Rp147,94 triliun menjadi Rp179,22 triliun.

Di segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) emiten bersandi saham BBTN ini pun terkerek naik sebesar 23,26% yoy dari Rp117,3 triliun pada triwulan akhir 2016 menjadi Rp144,58 triliun di periode yang sama tahun berikutnya.

Kenaikan tersebut juga terpantau berada di atas rata-rata industri perbankan. Bank sentral merekam, hingga akhir 2017, pertumbuhan KPR dan KPA industri perbankan nasional hanya sebesar 11,4% yoy.

Dengan penyaluran tersebut, Bank BTN juga tercatat masih menguasai pasar KPR di Indonesia dengan pangsa sebesar 36,3%. Kemudian, di segmen KPR Subsidi, Bank BTN menjadi pemimpin pasar dengan pangsa sebesar 95,42%.

Maryono memaparkan, KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 32,45% yoy dari Rp56,83 triliun menjadi Rp75,27 triliun pada Desember 2017. KPR Non-Subsidi pun tercatat naik 14,62% yoy menjadi Rp69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, kredit konstruksi Bank BTN juga naik 18,98% yoy dari Rp21,92 triliun menjadi Rp26,08 triliun pada akhir 2017. Lalu, kredit perumahan lainnya tercatat senilai Rp8,56 triliun pada Desember 2017.

Kredit non-perumahan di emiten bersandi saham BBTN ini juga terpantau naik sebesar 19,78% yoy dari Rp16,49 triliun menjadi Rp19,76 triliun pada kuartal IV/2017. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59% yoy menjadi Rp4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12% yoy menjadi Rp14,95 triliun pada akhir 2017.

Laju positif penyaluran kredit tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett Bank BTN pada Desember 2017 berada di level 1,66% atau membaik dari 1,85% pada bulan yang sama tahun sebelumnya. NPL gross perseroan pun tercatat hanya sebesar 2,66% per Desember 2017 atau turun dari 2,84% di Desember 2016.

Penyaluran kredit juga turut meningkatkan aset Bank BTN sebesar 22,04% yoy dari Rp214,16 triliun menjadi Rp261,36 triliun pada akhir 2017. “Aset BTN saat ini telah mencapai Rp261,36 triliun dan sebentar lagi kami optimistis target bank terbesar ke-5 berdasarkan aset akan terpenuhi,” kata Maryono.

Pada 31 Desember 2017, Bank BTN juga telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp192,95 triliun. Perolehan tersebut naik 20,45% yoy dari Rp160,19 triliun pada 31 Desember 2016. Pertumbuhan simpanan masyarakat tersebut pun lebih tinggi di atas rata-rata perbankan nasional yang hanya naik sebesar 8,3% yoy (data BI).

Maryono mengungkapkan kenaikan DPK Bank BTN tersebut ditopang pertumbuhan positif giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 19,21% yoy, 17,57% yoy, dan 22,42% yoy. Dari kinerja fungsi intermediasi Bank BTN tersebut menyumbang pertumbuhan penyaluran bunga bersih perseroan sebesar 14,45% yoy dari Rp8,25 triliun menjadi Rp9,44 triliun pada kuartal IV/2017.Pendapatan bunga bersih pun turut mengerek naik laba bersih Bank BTN sebesar 15,59% yoy menjadi Rp3,02 triliun.

Harga Saham Melesat

Sepanjang tahun lalu, harga saham Bank BTN pun melesat sejalan dengan kinerja bisnis perseroan. Harga saham BBTN tercatat meroket sebesar 105,17% dari Rp1.740 pada penutupan perdagangan 2016 menjadi Rp3.570 per lembar saham pada penutupan perdagangan 2017.

Maryono juga optimistis pada tahun ini kinerja perseroan akan melaju sesuai target. Adapun, pada tahun ini BBTN membidik pertumbuhan aset berkisar 17%-20% yoy, pinjaman sebesar 22%-24%, dan DPK 19%-22%. Maryono juga menargetkan bank yang dinahkodainya tersebut mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 25%.

“Saya yakin target akan tercapai selaras dengan prediksi pergerakan sektor properti yang positif ditopang angka kebutuhan rumah yang masih tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang membaik disumbang pesta demokrasi dan ajang olahraga internasional Asian Games 2018,” ungkap Maryono.

Kinerja Syariah Positif

Sementara itu, sejalan dengan kinerja positif Bank BTN, Unit Usaha Syariah (UUS) BBTN pun mencatatkan kenaikan serupa. Per Desember 2017, laba bersih BTN Syariah tercatat naik 27,76% yoy dari Rp377,42 miliar menjadi Rp482,19 miliar.

Perolehan laba bersih UUS Bank BTN tersebut disumbang penyaluran pembiayaan yang naik 26,46% yoy dari Rp14,22 triliun menjadi Rp17,98 triliun pada Desember 2017.

Dengan kinerja tersebut, aset UUS BTN pun naik 29,08% yoy dari Rp18,12 triliun menjadi Rp23,39 triliun pada kuartal IV/2017. Sepanjang 2017 lalu, BTN Syariah juga telah menghimpun simpanan masyarakat senilai Rp18,75 triliun atau naik 24,78% yoy dari Rp15,03 triliun.Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross BTN Syariah juga menurun dari 1,01% pada Desember 2016 menjadi 0,95% di bulan yang sama tahun berikutnya.

Terus Dukung Program Sejuta Rumah

Dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, hingga Desember 2017, Bank BTN telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 667.312 unit rumah. Realisasi tersebut mencapai 100,2% dari target perseroan pada 2017 sebesar 666.000.

Dukungan Bank BTN tersebut terdiri atas penyaluran kredit perumahan subsidi untuk 481.329 unit rumah atau setara Rp34,16 triliun dan kredit perumahan non-subsidi untuk 185.983 unit rumah senilai Rp37,37 triliun. Menurut Maryono, pihaknya berkomitmen akan memberikan dukungan pembiayaan untuk 750.000 unit rumah pada 2018. Target tersebut terdiri atas penyaluran kredit perumahan subsidi untuk 536.868 unit rumah dan kredit perumahan non-subsidi untuk 213.132 unit rumah.

Untuk mendukung kesuksesan program yang sesuai dengan Nawa Cita ke-5 tersebut, Bank BTN juga telah menggelar berbagai inovasi termasuk menggelar transformasi digital. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa penyaluran KPR tapi juga memperkuat sumber pembiayaan, mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan stakeholder perumahan.

Dari segi sumber pembiayaan, BBTN tengah menggelar transformasi digital untuk meningkatkan penghimpunan DPK. Selain itu, perseroan juga terus proaktif menerbitkan obligasi, Negotiable Certificate of Deposit (NCD), melakukan sekuritisasi aset, hingga mencari pinjaman ke luar negeri. Dukungan Bank BTN agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses KPR pun, tambah Maryono, dilakukan melalui penyediaan layanan laku pandai dan layanan keuangan digital.

Di sisi pasokan rumah, Bank BTN juga terus berperan meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan mulai dari pemberian pembiayaan pembebasan lahan, pembiayaan pembangunan perumahan, hingga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung untuk mencetak pengembang handal. “Kami juga terus melakukan sinergi dengan stakeholdersperumahan untuk mempercepat penyediaan perumahan bagi MBR,” papar Maryono. (jef)