Arsip Kategori: ekbis

BTN Terus Dukung Program KPR 1 Juta Rumah dengan Skema Selisih Bunga

BALIKPAPAN (Globalnews.id)-Direktur Utama Bank BTN Maryono menyatakan akan terus memberikan komitmennya untuk mendukung program sejuta rumah walaupun dengan skema selisih suku bunga dan uang muka yang diyakini perseroan akan lebih berlipat ganda dalam realisasi jumlah unit rumah dalam program tersebut.

“Sampai dengan semester I 2017 terhitung sejak program sejuta rumah digulirkan, BTN telah merealisasikan sekitar 1,44 juta unit rumah dengan nilai kredit mencapai sekitar Rp156 triliun,” Ujar Maryono dalam peresmian rumah tapak Pesona Bukit Batuah di Balikpapan  Kamis (13/7/2017).

Pernyataan itu diungkapkan Maryono usai ikut meninjau meninjau lokasi perumahan Pesona Bukit Batuah bersama Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri BUMN Rini M Soemarno. Perumahan tersebut dibangun diatas lahan 21 hektar dengan peruntukan sekitar 1.291 unit rumah yang diresmikan pada Kamis 13 Juli 2017 di Balikpapan,  Kalimantan Timur.

Direktur Utama Bank BTN Maryono menjelaskan, dari sekitar 428 unit rumah yang telah dibangun, akad KPR yang sudah ditandatangani mencapai 319 unit rumah, dan rencananya hari ini akan diteken akad KPR untuk sekitar 200 unit rumah. Bank BTN juga telah menyalurkan dukungan kredit konstruksi kurang lebih senilai Rp57,5 miliar untuk proyek tersebut. Melalui kemitraan antara pengembang dengan Bank BTN, kalangan MBR bisa memiliki rumah tapak dengan uang muka (down payment/DP) sebesar 1% atau sekitar Rp1,35 juta dan cicilan sekitar Rp800.000 per bulan.

“Seiring dengan makin pesatnya perkembangan infrastruktur yang dibangun Pemerintah di Kalimantan, permintaan rumah tinggal juga naik, kami melihat potensi KPR tahun ini di Kalimantan mencapai lebih dari 31.000 unit rumah,” jelas Maryono.

Adapun, pembangunan proyek perumahan Pesona Bukit Batuah dimulai sejak tahun 2015. Rumah yang dibangun bagi kalangan wong cilik ini memiliki tipe 36/87,5 dengan harga per unit Rp135  juta. Untuk akses KPR, masyarakat cukup mengeluarkan DP sebesar 1% dan bunga cicilan tetap 5% (fixed) hingga 20 tahun. Selain dengan PT Karya Pama Marga Abadi, Bank BTN juga bekerja sama dengan pengembang lain seperti PT Graha Nusa Pertiwi dan PT  Borneo Delapan Enam untuk merealisasikan 571 akad KPR dari potensi sebanyak 2.250 unit rumah yang telah dibangun kedua pengembang tersebut.

Dukungan Bank BTN dalam Program Sejuta Rumah tersebut juga tersebar di seluruh Indonesia. Sejak April 2015 hingga saat ini, di Kalimantan, kredit perumahan sudah mencakup 126.091 unit rumah dengan nilai Rp10,62 triliun, sedangkan di Sumatera, KPR BTN sudah mengucur untuk 260.768 unit rumah  dengan nilai sekitar Rp 21,65 triliun. Kemudian di Sulawesi, kredit perumahan terealisasi sebanyak 104.870 unit rumah dengan nilai Rp7,79 triliun.

Sementara pulau Jawa, sebagai pulau terpadat penduduknya, mencatatkan kredit perumahan tertinggi sebanyak 904.241 unit rumah dengan nilai Rp111,28 triliun.Sedangkan di Bali, NTT, NTB dan Papua, kredit perumahan yang diberikan Bank BTN juga tercatat mencapai Rp4,5 triliun dengan jumlah unit rumah mencapai 43.885 unit rumah.(jef)

Gaet Mahkamah Agung, BTN Berpotensi Raih Dana Murah Hingga Rp7 Triliun

JAKARTA(Globalnews.id) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus memperluas kerjasamanya dengan menggandeng Mahkamah Agung (MA), dimana berpotensi mendongkrak dana murah mencapai Rp5 triliun hingga Rp7 triliun.

Untuk mengukuhkan kerjasama tersebut, kedua pihak menandatangani Memorandum of Understanding atau Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan di Lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Dalam MoU yang ditandatangi oleh Direktur Utama Bank BTN Maryono dan Sekretaris Mahkamah Agung RI A.S Pudjoharsoyo, dan disaksikan oleh Ketua MA, Hatta Ali, Bank BTN berkomitmen menyediakan sejumlah fasilitas perbankan yang dibutuhkan MA.

Direktur Utama Bank BTN Maryono kepada pers di di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (6/7) mengatakan fasilitas tersebut diantaranya manajemen pengelolaan kas (Cash Management System) untuk mempermudah transaksi keuangan secara online, fasilitas KPR Khusus, dan pemanfaatan program pengembangan operasional (PPO) yang berlaku untuk MA, Pengadilan Negari (PN), Pengadilan Agama (PA) maupun Pengadilan Tinggi (PT).

“Dengan fasilitas ini, kami berharap bisa mendukung MA dalam pengelolaan dana agar lebih akuntabel, transparan dan yang terpenting memudahkan pegawai MA, PN, PT maupun PA untuk mengakses KPR,” katanya.

Lebih lanjut, kerjasama tersebut diyakini dapat mendongkrak dana murah BTN karena potensi dana yang diperoleh tidak hanya dari dana gaji dan tunjangan kinerja pegawai, namun juga dana lain seperti penempatan dana konsinyasi perkara, dana panjar perkara dan pengelolaan dana operasional.

“Saat ini baru 31 PN dari 957 Pengadilan di bawah MA yang sudah bekerjasama dengan Bank BTN dengan potensi penempatan dana konsinyasi perkara mencapai kurang lebih Rp1 triliun,” jelasnya.

Menurut Maryono, jika seluruh Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi memanfaatkan fasilitas yang diberikan perseroan, maka potensi dana konsinyasi perkara yang bisa diraih bisa mencapai sekitar Rp5 triliun hingga Rp7 triliun.

Adapun dana dari hasil kerjasama ini akan memupuk dana murah Bank BTN, terutama nilai giro.

Tercatat per Juni 2017, kontribusi giro terhadap DPK keseluruhan mencapai sekitar 27%, atau kedua terbesar setelah deposito. Kontribusi giro itu masih lebih tinggi dibandingkan tabungan yang hanya di rentang 20-21% dari total DPK.

Dilihat dari pertumbuhannya, giro tumbuh paling agresif sekitar 25- 26% per Juni 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan giro yang pesat membuat emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini berhasil mendongkrak DPK per Juni 2017 tumbuh 18%-19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain DPK, perseroan juga mengejar potensi pengucuran kredit, baik Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) maupun KPA dan kredit konsumsi lain seperti Kredit Agunan Rumah dan Kredit Tanpa Agunan. Khusus untuk KPR, Bank BTN memberikan bunga kredit khusus dan biaya-biaya KPR yang lebih terjangkau bagi para pegawai di lingkungan Mahkamah Agung.

Dengan memberikan kemudahan akses pembiayaan KPR bagi pegawai negeri, lanjut Maryono, perseroan optimistis percepatan pencapaian program sejuta rumah bisa tereralisasi.

Per Mei 2017, Bank BTN telah menyalurkan kredit untuk 337.309 unit rumah atau tercapai lebih dari 50% target 2017.

“Kami juga menjajaki peluang untuk menambah kantor cabang di lingkungan MA dan di beberapa pengadilan negeri yang tersebar di daerah,” urainya.

Sementara itu Sekretaris Mahkamah Agung RI, A.S Pudjoharsoyo mengungkapkan pihaknya menyambut kerjasama ini dan merupakan babak baru untuk sinergi dengan lembaga perbankan, khususnya Bank BTN.

“Ini merupakan pertama kali dilakukan secara resmi oleh MA,” ujarnya.

Ditambahkan, adanya fasilitas dan layanan yang diberikan Bank BTN akan membantu dalam mempermudah akses dan kelancaran transaksi sehingga lebih cepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Fasilitas dalam bentuk Cash Management System serta fasilitas lain yang tidak kalah pentingnya adalah fasilitas KPR khusus yang dapat dinikmati seluruh pegawai MA, PN, PA dan PT di seluruh Indonesia.

“Dengan fasilitas KPR khusus ini seluruh pegawai dapat menikmati untuk memiliki rumah dengan biaya yang lebih murah, proses yang lebih cepat dan kemudahan lainnya,” ungkap Pudjoharsoyo.

Adapun dalam meningkatkan sinergi dan kerjasama antar lembaga, MA berharap Bank BTN dapat memberikan fasilitas lainnya seperti layanan ATM dan pembukaan kantor dilingkungan Mahkamah Agung dan Pengadilan Negeri di daerah lainnya.

“Nota kesepahaman tentunya akan terus dilanjutkan dan ditingkapkan dalam bentuk kerjasama yang lain, baik untuk pelayanan dana dan pinjaman,” tegasnya. (jef)

Bank BTN Segera Masuk Lima Besar

20170417_165415

JAKARTA(Globalnews.id)- Bank Tabungan Negara  (BTN) optimis tahun ini menjadi bank dengan aset terbesar ke-5 di Indonesia. Pasalnya BTN merasa yakini mampu mencatatkan nilai aset sekitar Rp 253 triliun di akhir tahun ini.

Bahkan untuk menjadi bank nomor 5 terbesar, saat ini hanya selisih aset sekitar Rp 20 triliun dengan peringkat lima bank terbesar.. namun BTN optimis akan bisa dicapai karena  dalam tahun ini pembiayaan BTN dalam program 1 juta rumah saja bisa Rp 66 triliun, jadi katau hanya Rp 20 triliun itu sudah terlampaui,

“Kalau hanya selisih aset sekitar Rp 20 triliun dengan empat  bank tersebesar BTN optimis akan bisa dicapai karena  dalam tahun ini pembiayaan BTN dalam program 1 juta rumah saja bisa Rp 66 triliun, jadi katau hanya Rp 20 triliun itu sudah terlampaui, belum lagi backlog penjualan rumah 11 juta rumah, kalau rata-rata Rp 100 juta aja saja sudah berapa itu,”  kata Direktur Utama BTN Maryono pada acara buka puasa bersama dengan wartawan di Jakarta, Minggu (18//6).

Dikatakan, BTN masuk ke dalam 10 bank dengan aset‎ terbesar di Indonesia dan pada akhir 2016 langsung menduduki peringkat ke-6. Laju kinerja saat ini yang berada di atas rata-rata industri perbankan nasional, perseroan diyakini mampu mencatatkan nilai aset sekitar Rp 253 triliun di akhir tahun ini.

Maryono juga mengatakan, untuk KPR subsidi kenaikannya 20-30 persen dibandingkan kredit biasa 7-8 persen, sehingga kami yakin mampu menjadi bank dengan aset terbesar ke-5.

Untuk mencapai‎ posisi tersebut, kata Maryono,  BTN akan menjaga laju pertumbuhan kredit dan pembiayaan di level sekitar 18 persen secara tahunan, kemudian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh di kisaran 22-24 persen pada tahun ini.

Tercatat, hingga April 2017, BTN membukukan pertumbuhan kredit 18 persen menjadi Rp 170,45 triliun dan DPK naik 21,83 persen menjadi Rp 157,52 triliun. Pertumbuhan tersebut dikatakannya bertahan hingga akhir semester I ini, di mana konsumer tumbuh 17 pertsen dan komersial 24 persen.

Sebenarnya, tambah Maryono, strategi untuk masuk bank lima besar,  sudah dipersiapkan beberapa tahun lalu. Salah satunya dengan bertransformasi dan dikembangkannya digital banking oleh BTN sejak 2015. Bahkan untuk mengejar itu, perseroan juga memperkuat solidaritas antara direksi dan bawahannya.

“Bank BTN juga akan terus memoles kinerja bisnis, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM) perseroan,” tambah Maryono.

Dari segi bisnis, juga meningkatkan produktivitas cabang serta mengoptimalkan sales service model. Dari sisi SDM, BBTN merampingkan struktur cabang, meningkatkan budaya risiko, serta menciptakan organisasi yang berfokus pada segmen nasabah. Kemudian, di sisi infrastruktur, perseroan memoles infrastruktur teknologi informasi (IT) yang solid, meningkatkan digitalisasi proses bisnis, serta mengintegrasikan governance, risk, and compliance (GRC) dengan four eyes principles.

Sementara untuk menyukseskan program Sejuta Rumah, perseroan berkomitmen aktif menjadi integrator dari program milik Pemerintahan Joko Widodo. BTN tercatat telah menyalurkan kredit untuk 302.231 unit rumah pada periode Januari-April 2017. Dengan rincian 61,496 unit rumah untuk KPR dan untuk kredit konstruksi mencapai 240,735 unit rumah.

Untuk informasi, pada posisi akhir tahun lalu peringkat lima bank papan atas ditempati oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan aset sebesar Rp 236,95 triliun. Pada periode tersebut BTN memiliki aset Rp 214,16 triliun. Namun, pertumbuhan aset BTN mencapai 24,64 persen secara year on year (yoy), sedangkan CIMB Niaga nyaris stagnan, yakni naik tipis 1,59 persen. (jef)

Bekraf Gandeng BNI Kembangkan Pebisnis Ekonomi Kreatif

BNI bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan Bagi Pengembangan Usaha Pelaku Ekonomi Kreatif. Hingga Mei 2017, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,9 triliun kepada sebanyak 4.865 pelaku ekonomi kreatif. Direktur BNI, Catur Budi Harto (kiri) dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menandatangai MOU Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan Bagi Pengembangan Usaha Pelaku Ekonomi Kreatif.
BNI bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan Bagi Pengembangan Usaha Pelaku Ekonomi Kreatif. Hingga Mei 2017, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,9 triliun kepada sebanyak 4.865 pelaku ekonomi kreatif. Direktur BNI, Catur Budi Harto (kiri) dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menandatangai MOU Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan Bagi Pengembangan Usaha Pelaku Ekonomi Kreatif.

JAKARTA(Globalnews.id)-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan Bagi Pengembangan Usaha Pelaku Ekonomi Kreatif.  Kerja sama ini akan membuat pelaksanaan beragam program pengembangan usaha dibidang ekonomi kreatif di Indonesia menjadi semakin kuat dan terkoordinasi dengan baik, termasuk diantaranya dalam kaitan dukungan pembiayaan dari sektor perbankan.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Direktur Bisnis dan Jaringan BNI Catur Budi Harto di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada hari Senin, 12 Juni 2017.

Triawan Munaf, mengatakan bahwa penandatanganan ini merupakan bentuk kepercayaan dan sinergi yang kuat antara perbankan dengan Bekraf untuk mengembangkan usaha para pelaku sektor ekonomi kreatif. Dengan kerja sama ini, dunia kreatif Indonesia bisa mendapat bantuan atau fasilitas dari BNI yang memiliki kepedulian tinggi kepada seni, budaya dan sektor kreatif lainnya.

Catur Budi Harto menambahkan bahwa penandatanganan ini mempertegas komitmen BNI dalam mendorong dan meningkatkan pengembangan usaha di sektor industri ekonomi kreatif sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Republik Indonesia. Dengan adanya nota kesepahaman ini akan semakin membuka akses perbankan bagi pelaku ekonomi kreatif, mulai dari layanan aktifitas transaksi keuangan, hingga pembiayaan untuk menambah permodalan usaha.

Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas. BNI optimistis bahwa sektor ekonomi kreatif kelak menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Berbeda dengan sektor ekonomi lain yang sangat tergantung pada eksploitasi sumber daya alam,  kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia. Karya seni, arsitektur, buku, inovasi teknologi, dan animasi, berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia.

Kerja sama yang erat antara BNI dengan Bekraf diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan dan saling menguntungkan. Hingga Mei 2017, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,9 triliun kepada sebanyak 4.865 pelaku ekonomi kreatif. Sebanyak Rp 613 miliar diantaranya disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor industri ekonomi kreatif, antara lain di sektor arsitektur, desain,fashion, kerajinan, kuliner, hingga musik. BNI siap memberikan jasa layanan perbankan melalui channel BNI kesegenap pelaku ekonomi kreatif yang tersebar di seluruh Indonesia.(jef)

33 Perusahaan Raih Predikat Best Insurance 2017

20170607_193541

JAKARTA(Globalnews.id)- Media Asuransi memberikan penghargaan Insurance Award 2017 kepada 33 perusahaan asuransi terbaik berdasarkan kinerja keuangan tahun 2016.

Penghargaan diserahkan kepada 33 perusahaan reasuransi, asuransi umum, dan asuransi jiwa, di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu malam, 7 Juni 2017. Kali ini merupakan penyelenggaraan Insurance Award yang ke-11, semenjak Media Asuransi mengadakan acara tahunan ini pada tahun 2007.

Penghargaan diserahkan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani, dan para ketua asosiasi perasuransian anggota Dewan Asuransi Indonesia (DAI), dan direksi PT Media Asuransi Indonesia selaku penerbit Media Asuransi.

Ketua Dewan Juri Insurance Award 2017 Harry Purwanto saat memberikan sambutan mengatakan bahwa Dewan Juri mendasarkan penilaian dengan mempertimbangkan kepentingan pemegang saham maupun pemegang polis. Hal itu tergambarkan dalam sembilan kriteria penilaian untuk bisa meraih predikat sebagai the best.

Berdasarkan data  hasil riset yang dilakukan oleh Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA), maka Dewan Juri memutuskan ada 33 perusahaan yang berhak atas predikat Best Insurance 2017, yakni 12 perusahaan asuransi jiwa, 15 perusahaan asuransi umum, tiga perusahaan reasuransi, dan tiga perusahaan asuransi syariah (full fledged). Untuk asuransi jiwa dibagi dalam empat kelompok berdasarkan ekuitasnya, sedang asuransi umum dibagi dalam lima kelompok. Berikut daftar Best Insurance 2017:

Best General Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp1,5 Triliun ke Atas

PT Asuransi Adira Dinamika

PT Asuransi Astra Buana

PT Asuransi Sinar Mas

 

Best General Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp500 Miliar – Rp1,5 Triliun

PT Asuransi Bangun Askrida

PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

 

Best General Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp250 Miliar – Rp500 Miliar

PT Asuransi Umum BCA

PT Asuransi Bumiputeramuda 1967

PT Asuransi Kresna Mitra Tbk.

 

Best General Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp150 Miliar – Rp250 Miliar

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika

PT Asuransi Buana Independent

PT MNC General Insurance

 

Best General Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp100 Miliar – Rp150 Miliar

PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia

PT Avrist General Insurance

PT Bess Central Insurance

 

Best Re Insurance 2017

PT Tugu Reasuransi Indonesia

PT Reasuransi Nasional Indonesia

PT Reasuransi Indonesia Utama

 

Best Life Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp2,5 Triliun ke Atas

PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

PT AIA Financial

PT Prudential Life Assurance

 

Best Life Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp1 Triliun – Rp2,5 Triliun

PT Commonwealth Life

PT AXA Mandiri Financial Services

PT Avrist Assurance

 

Best Life Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp350 Miliar – Rp1 Triliun

PT Asuransi Simas Jiwa

PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha

PT Equity Life Indonesia

 

Best Life Insurance 2017 dengan Ekuitas Rp100 Miliar – Rp350 Miliar

PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia

PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri

PT Asuransi Jiwa Indosurya Sukses

 

Best Sharia Insurance 2017

PT Asuransi Takaful Keluarga

PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin

PT Asuransi Sonwelis Takaful

 

Kinerja Masih Tinggi, Ekuitas Terus Bertambah

Kinerja industri asuransi jiwa menunjukkan pertumbuhan yang signifikan selama tahun 2016. Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) melakukan kajian terhadap neraca publikasi perusahaan asuransi jiwa tahun 2016 –ada 46 perusahaan yang telah mempublikasikan neraca keuangannya dari total 48 perusahaan asuransi jiwa— menunjukkan beberapa pertumbuhan yang cukup tinggi. Sala satu yang menonjol adalah nilai hasil investasi yang mengalami lonjakan tinggi.

“Hasil investasi meningkat hingga 2.441 persen. Tahun 2015 asuransi jiwa mencatat kerugian investasi hingga sebesar Rp1,36 triliun. Sedangkan tahun 2016 berhasil mencatat hasil investasi, atau untung, sebesar Rp31,87 triliun,” kata Pemimpin Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) Mucharor Djalil, di sela-sela acara Insurance Award 2017 di Hotel Le Meridien-Jakarta, Rabu (7/6/2017) malam.

Dijelaskan juga bahwa pencapaian laba komprehensif meningkat, hampir menyentuh angka pertumbuhan 55 persen pada 2016. Naik dari Rp9,35 triliun di tahun 2015 menjadi Rp14,48 triliun di tahun 2016. Aset juga tumbuh cukup tinggi, yakni meningkat 23 persen, dari sebesar Rp338,36 triliun tahun 2015 menjadi Rp417,97 triliun pada 2016. Sedangkan pendapatan premi tumbuh 25,4 persen, di tahun sebelumnya masih sebesar Rp122,04 triliun kemudian mencapai Rp153,04 triliun pada tahun 2016.

Di sisi lain, kenaikan juga terjadi pada klaim neto yang melonjak hingga 82 persen.  Pada tahun 2015 klaim neto tercatat sebesar Rp74,90 triliun kemudian meningkat menjadi Rp136,63 triliun di tahun 2016. Sementara itu kewajiban naik 23,6 persen menjadi Rp323,87 triliun pada 2016, dibanding tahun 2015 sebesar Rp262 triliun. Sedangkan klaim bruto hanya naik tipis 15,84 persen.

Sementara itu untuk asuransi umum, menurut Mucharor Djalil masih terpengaruh oleh kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih di tahun lalu. Hal ini terlihat dari nilai aset 75 perusahaan asuransi umum di tahun 2016 tercatat sebesar Rp125,39 triliun. Naik dua persen jika dibandingkan aset 2015 sebesar Rp122,85 triliun.

Sayangnya, dari sisi premi langsung, industri ini mengalami pertumbuhan yang negatif di tahun lalu. Total premi langsung di tahun 2016 tercatat sebesar Rp53,67 triliun, turun satu persen dibandingkan premi langsung 2015 yang sebesar Rp54,39 triliun. “Pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 sebesar 5,02 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yang tercatat sebesar 4,76 persen, tidak langsung mendongkrak pertumbuhan premi langsung asuransi umum,” tandasnya.

Walau pertumbuhan premi langsung memang negatif, menurut Mucharor Djalil, premi neto asuransi umum masih mencatatkan pertumbuhan positif yakni sebesar empat persen. Jika di tahun 2015 premi neto asuransi umum tercatat sebesar Rp28,58 triliun, di tahun 2016 nilainya naik menjadi Rp29,86 triliun.

Pertumbuhan yang positif juga terjadi pada nilai ekuitas dan investasi. Untuk ekuitas, pertumbuhannya mencapai tujuh persen, dari Rp44,87 triliun di tahun 2015 menjadi Rp48,22 triliun di tahun 2016. Sedangkan investasi tumbuh empat persen, yakni dari Rp59,45 triliun di tahun 2015 menjadi Rp61,58 triliun di tahun 2016.

Sayangnya, walau nilai klaim bruto turun sekitar tiga persen, nilai klaim neto justru melonjak sebesar 17 persen. Klaim bruto 2015 sebesar Rp28,5 triliun, turun menjadi Rp27,76 triliun di tahun 2016. Sedangkan klaim neto naik dari Rp16,96 triliun di tahun 2015, menjadi Rp19,9 triliun di tahun 2016. Jumlah beban juga tumbuh tinggi, yakni sebesar 14 persen, dari Rp9,25 triliun di tahun 2015 menjadi Rp10,51 di tahun 2016.

Dari sisi pendapatan, hasil underwriting tumbuh 11 persen yakni dari Rp10,86 triliun di tahun 2015 menjadi Rp12,08 triliun di tahun 2016. Namun hasil investasi relatif tidak tumbuh, walau masih mencatat nilai yang cukup tinggi, yakni sebesar Rp4,42 triliun. Hampir sama dengan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp4,41 triliun. Dengan demikian, industri asuransi umum di tahun lalu juga masih mampu membukukan laba komprehensif sebesar Rp4,5 triliun.

Mengenai kinerja asuransi syariah, LRMA melakukan kajian terhadap 11 perusahaan asuransi dan reasuransi syariah full fledged. Hasilnya, kontribusi bruto yang meningkat signifikan, yaitu sebesar 83 persen, dari Rp677,06 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp1,24 triliun di tahun 2016.

Namun, di samping itu klaim bruto juga mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi yaitu 151 persen, dari Rp281,96 miliar menjadi Rp707,37miliar di tahun 2016. Agaknya faktor ini menyebabkan surplus dana tabarru industri asuransi ini menurun sekitar 10 persen, dari Rp109,38 miliar di tahun 2015 menjadi Rp98,47 miliar di tahun 2016.

Walaupun demikian, kelebihan kekayaan dana qardh tetap menunjukkan kenaikan yang signifikan, yaitu sebesar 158 persen dari Rp239,89 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 619,90 di tahun 2016.

Dari sisi aset, kinerja industri asuransi syariah juga boleh dibilang cukup menggembirakan. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan aset di industri ini sebesar 45 persen, dari Rp2,17 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp3,14 triliun di tahun setelahnya. Pertumbuhan lainnya juga terjadi pada ekuitas sebesar 71 persen, dari Rp594,54 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp1,01 triliun di tahun 2016. Begitu juga dengan nilai investasi, terjadi peningkatan sebesar 55 persen, dari Rp1,56 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp2,43 triliun di tahun 2016.

“Menarik juga untuk diperhatikan, sebuah peningkatan yang sangat fantastis terjadi pada laba dana perusahaan yang tercatat tumbuh sebesar 599 persen. Pada tahun 2015 laba dana perusahaan hanya tercatat sebesar Rp3,82 miliar, pada tahun 2016 meloncat tinggi hingga menjadi Rp26,73 miliar,” tutur Mucharor Djalil.

Sementara itu untuk kinerja reasuransi, menurut dia masih ada pengaruh dari berlakunya Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-77/D.05/2014 tentang Optimalisasi Kapasitas Dalam Negeri.

Dari lima perusahaan reasuransi, secara industri premi meningkat 43 persen, di tahun 2015 tercatat sebesar Rp9,45 triliun dan pada 2016 naik menjadi Rp13,54 triliun. Pertumbuhan aset sebesar 14 persen, dari Rp14,85 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp16,98 triliun di tahun 2016. Sedangkan pertumbuhan premi neto sebesar 19 persen, yakni tercatat Rp6,19 triliun di tahun 2015 kemudian naik menjadi Rp7,36 triliun di tahun 2016. Bersamaan dengan itu, terjadi kenaikan klaim neto sebesar 15 persen, pada tahun 2015 klaim neto tercatat sebesar Rp4,07 triliun dan pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp4,70 triliun.

Sementara itu, kenaikan tipis juga terlihat pada laba komprehensif yaitu sebesar sembilan persen, pada tahun 2015 laba komprehensif tercatat sebesar Rp982,31miliar kemudian menjadi Rp1,07 triliun di tahun 2016. Kenaikan cukup tinggi terjadi pada hasil underwriting yang tercatat tumbuh 30 persen, dari Rp1,05 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,36 triliun di tahun 2016. Sedang hasil investasi hanya meningkat tiga persen saja, tahun 2015 tercatat sebesar Rp603,14 miliar dan pada 2016 tumbuh menjadi Rp619,38 miliar. (jef)

Indopoly Mulai Petik Hasil Investasi Mesin Penambah Nilai

-IMG_2367

JAKARTA (Globalnews.id)- PT lndopoly Swakarsa Industry (Indopoly), produsen plastik film yang berproduksi di Purwakarta, Jawa Barat, berhasil mencapai total kapasitas produk metalizing film  mencapai 43 ribu ton pertahun dan menguasai lebih dari 50 persen pasar nasional.

“Sejalan dengan orientasi bisnis kita untuk ekspor, kapasitas produksi kita juga akan terus bertumbuh,” demikian diugkapkan Presiden Direktur Indopoly Jefri Halim saat konferensi pers RUPST dan Paparan Publik di Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Menurut Jefri, strategi perseroan dengan berinvestasi di mesin-mesin penambah nilai pada tahun-tahun sebelumnya telah terbukti berperan sangat besar dalam mendukung kemampuan lndopoly untuk memproduksi produk film bernilai tambah. “Investasi mesin vacum metalizing dimana mesin ini mampu meningkatkan barrier dari produk kami sehingga film lndopoly dikategorikan sebagai High End film,” tutur Jefri.

Jefri menjelaskan, untuk terus meningkatkan produksi dan kualitas produk-produknya, Indopoly melakukan investasi dan pengembangan produk-produk yang ramah lingkungan. Adapun total kapasitas produk metalizing film saat ini telah mencapai 43.000 ton per tahun.

Selain itu, lndopoly juga memiliki mesin extrusion coating unit untuk film laminasi thermal yang ramah lingkungan, dimana mesin ini memungkinkan proses laminasi kertas melalui aplikasi panas tanpa menggunakan lem dengan bahan kimia yang berbahaya. “Total kapasitas mesin film laminasi thermal saat ini adalah 11.400 ton per tahun,” jelas Jefri.

Selain berinvestasi atas mesin penambah nilai, lndopoly juga melakukan upgrading pada mesin utama di tahun 2015 dimana kontribusi positifnya mulai dapat dirasakan di tahun 2016. “Kesemua hal tersebut memampukan lndopoly untuk meraih profitabilitas yang baik di tahun 2016,” tegas Jefri.

PT Indopoly membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar 6 juta dolar AS atau meningkat sebesar 163 %  dibanding laba periode yang sama di tahun lalu.

Realitas tersebut terutama didukung oleh kemampuan lndopoly memproduksi berbagai variasi produk film bernilai tambah dengan karakteristik khusus, contohnya Ultra High Barrier Film, High Surface Tension Film, High Yield Cavitated Film,Oxo-Biodegradable Film, serta Thermal Laminated Film.

Dalam rangka menjaga pertumbuhan usaha, Indopoly juga terus memperluas pangsa pasar khususnya di Amerika Serikat. Dengan dibukanya anak perusahaan llene lnc., yang berlokasi di Chicago, lllinois, Amerika Serikat, lndopoly optimis produk-produknya dapat diterima masyarakat dari Amerika Utara dan Selatan.

Lokasi anak perusahaan tersebut juga memungkinkan lndopoly untuk mempelajari perkembangan produk kemasan yang lebih inovatif dan ramah lingkungan dengan acuan standar yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar di Amerika Serikat. lndopoly terus konsisten berkomitmen pada riset dan pengembangan guna memberikan produk-produk berinovasi tinggi yang sesuai dengan permintaan pasar tersebut.(jef)

 

PT Hotel Indonesia Natour Siap Jadi Market Leader di Negeri Sendiri

IMG-20170526-WA0054JAKARTA: (Globalnews.id)-Dalam rangka mengembangkan “Inna Hotels & Resorts” sebagai hotel milik bangsa Indonesia- yang mempersembahkan keramahtamahan khas Indonesia bertaraf internasional dan sebagai market leader untuk jaringan perhotelan nasional, di tengah-tengah industri perhotelan yang sangat kompetitif, PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN melaksanakan program transformasi perusahaan 2017-2021.

Kondisi yang sangat kompetitif tersebut ditandai dengan terus semakin meningkatnya tuntutan service, persaingan harga, pengaruh sarana dan aksesibilitas terhadap tingkat hunian dan berbagai faktor lainnya.

Industri perhotelan juga sangat dipengaruhi oleh situasi perekonomian dan politik global. Penurunan perekonomian dan kondisi keamanan di suatu negara misalnya, akan memberikan dampak yang besar terhadap industri perhotelan.

Program transformasi perusahaan yang dilaksanakan HIN meliputi tahapan : Turn Around (2017), Growth (2018), Leading (2019), Worldwide (2020), dan Expansion (2021). Demikian disampaikan oleh Direktur Utama HIN Iswandi Said dalam pertemuan dengan media di kantor pusat HIN, Jumat, 26 Mei 2017. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur Operasi HIN, Satria Pringgodani dan Direktur Keuangan, Andy F. Manvaludhi.

Lebih lanjut Iswandi menjelaskan bahwa  program transformasi yang dilaksanakan oleh HIN sejalan dengan penugasan yang diberikan oleh Kementerian BUMN, dimana pada tanggal 28 September 2016 Menteri BUMN, Rini Soemarno telah membentuk konsolidasi seluruh hotel yang dimiliki BUMN dalam sinergi “Hotel Indonesia Group” (HIG); dimana HIN ditunjuk sebagai kordinator HIG tersebut.

IMG-20170526-WA0048

Pada saat ini, Hotel Indonesia Group beranggotakan 43 hotel yang terdiri dari 7 hotel Patra Jasa (anak perusahaan Pertamina), 7 hotel Aero Wisata (anak perusahaan Garuda Indonesia) dan 14 Hotel Indonesia Natour. Selanjutnya 9 hotel milik Pegadaian (Pesonna Hotels), satu hotel milik Taman Wisata Candi (Manohara Hotel Borobudur) dan juga lima hotel milik PT Jakarta Tourisindo bergabung dalam Hotel Indonesia Group.

Ke depan, HIG diharapkan menjadi “hotel chain” terbesar di Indonesia sehingga hotel-hotel tersebut menjadi tuan rumah di negeri sendiri, memudahkan dan memberikan layanan terbaik kepada para wisatawan asing maupun lokal, dengan mengedepankan keramahtamahan Indonesia dan bertaraf internasional.

Dalam kaitan dengan pengembangan HIG tersebut, Iswandi menekankan bahwa “Inna Hotels & Resorts” harus dapat menjadi “role model” bagi hotel-hotel BUMN yang lain dalam rangka sinergi “national hotel chain”.

Melalui program transformasi yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan, saat ini telah dilakukan penataan dan perbaikan berbagai sarana dan fasilitas hotel di berbagai kawasan, peningkatan kualitas  layanan, pengembangan program pemasaran termasuk melalui website www.hotelindonesiagroup.co.id untuk berbagai layanan dan reservasi yang tersedia dalam bentuk mobile app, hingga pengembangan “human capital management system.”

Iswandi juga menekankan, bahwa transformasi yang dilaksanakan HIN tidak terlepas dari komitmen sebagai BUMN yang “Hadir Untuk Negeri” dan membantu menyukseskan program pemerintah untuk mendatangkan 19 juta wisatawan pada tahun 2019 nanti. (jef)

 

 

BNI Pimpin Sindikasi 16 Bank Biayai Tol Pemalang-Batang

IMG_9751 (1)

JAKARTA (Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 triliun dan sekaligus memimpin sindikasi pembiayaan proyek pembangunan Ruas Jalan Tol Pemalang – Batang, di Jawa Tengah yang diikuti oleh 16 bank.

Pembiayaan sindikasi 16 bank ini akan mengakselerasi proyek pembangunan Jalan Tol Ruas Pemalang -Batang yang mencapai total panjang 39,29 kilometer dan menghubungkan Pemalang, Pekalongan, dan Batang di Jawa Tengah.

Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi Pembangunan Ruas Jalan Tol Pemalang –  Batang tersebut dilaksanakan di Jakarta, Rabu (24 Mei 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Operasional PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Riyanto, Direktur Utama PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) Supriyono, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, serta direksi dari 15 bank peserta sindikasi lainnya.

Herry Sidharta mengungkapkan, perjanjian kredit sindikasi ini menyiratkan semakin luasnya minat sektor perbankan yang bersedia menyalurkan pembiayaan ke sektor infrastruktur strategis, seperti jalan tol Pemalang  – Batang  ini.

Kolaborasi yang solid disektor perbankan tersebut dalam pembiayaan jalan tol akan menjadi faktor penting percepatan pembangunan sektor infratruktur yang tengah digagas oleh pemerintah.

Pada kesempatan ini, BNI bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers and Bookrunnersekaligus menjalankan seluruh fungsi keagenan pada perjanjian kredit sindikasi ini.

Ke-15 bank lain yang menjadi anggota Sindikasi adalah Bank Panin, Bank Artha Graha, Bank Jateng, Bank Sumut, Bank Nagari, Bank ICBC, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Bank Sulselbar, Bank DIY, Bank Jambi, Bank Kalteng, Bank Maluku Malut, BNI Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank DIY Syariah, dan Bank BJB Syariah.

Total kebutuhan biaya untuk membangun ruas Jalan Tol Pemalang – Batang mencapai Rp 4,88 triliun. Pembiayaan kredit sindikasi ini akan menutup sebagian dari total kebutuhan dana pembangunannya, yaitu sebesar Rp 3,2 triliun.

BNI sendiri menyiapkan pembiayaan terbesar dibandingkan anggota sindikasi lainnya yaitu Rp 1,5 triliun atau sekitar 46% dari total nilai kredit sindikasi. Penyaluran pembiayaan lainnya dilaksanakan oleh Bank Panin dengan    Rp 220 miliar; kemudian BNI Syariah dan Bank Aceh Syariah yang masing-masing menyalurkan Rp 200 miliar.

Ruas jalan tol Pemalang – Batang ini merupakan salah satu bagian penting dari Jaringan Jalan Trans Jawa (Jakarta – Surabaya) yang termasuk ke dalam daftar Percepatan Proyek Strategis Nasional yang ditargetkan untuk beroperasi secara keseluruhan pada tahun 2018.

Sebelumnya, pembangunan ruas Jalan Tol Pemalang – Batang ini telah dimulai dengan Ground Breaking yang dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo di Gerbang Tol Desa Pasekaran, Batang, Jawa Tengah, pada 17 Juni 2016.(jef)

Telekomunikasi Masih Perlu Didorong Kenaikan Tarif Data

balipostcom_lelang-frekwensi-menkominfo-diminta-ikuti-aturan_01-696x464

JAKARTA:(Globalnews,id) Pro kontra terhadap tarif internet di Indonesia masih saja  terus bergulir. Sebagian masyarakat masih murah, namun sebagian lagi menilai tarif sudah mahal. Lalu bagaimanakah sebenarnya tarif internet dari kacamata analis saham yang setiap hari memantau perjembangan kinerja perusahaaan telekomunikasi :yang tercatat di Indonesia (BEI) ?

Victoria Venny, analis saham dari MNC Securuties menilai harga atau tarif internet di Indonesia masih tergolong murah dibandingkan negara negara lain di dunia. Padahal si negara negara emerging markets dan berkembang yang sudah mematok tarif tinggi.

Perusahaan telekomunikasi di India misalnya memasang tarif atau paket internetnya seharga Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Sedangkan ATT dan Mobile mematok tarif antara Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta. Sementara Singtel tarfnya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu.Sedangkan di Indonesia, tarif internet  yang dibandrol dalam paket hanya berkisar Rp 30 – Rp 5o ribu.

“Kenapa negitu, mereka menjual tarif  mahal karena kualitas dan keterjangkauan jauh lebih baik dibanding operator di Indonesia. Seharusnya BRTI  dapat mengatur kualitas dan keterjangkaun operator dalam negeri tetapterjaga.l katanya.

Hal senada diungkapkan Raymond Kosasih CFA analis dari PT Deutsche Verdhana Sekuriyas Indonesia yang mengatakan harga paket data di Indonesia berkisar antara Rp 14 hngga Rp 23 untuk setiap Mb.Padahal di tahun 2011 harga data di Indonesia pernah mencapai Rp 350 per Mb/

“Kami percaya kenaikan tarif ata di Indonesia dapat meningkatkan prifitabilias industri yang sehat, dimana kenaikan cukup dimulai dari Rp 1 per Mb yang akan meningkatkan ARPU (avarege revenue per user) XL da Indosat sebesar RRp 1000 perbulan

Perang Harga

Menurut Venny saat ini struktur permodalan XLdan Indosat masih kurang baik. Selain untuk menigkatkan leterjangkaun dan kualitas, pemgaturan struktur harga ini juga diperlukan untuk menghindari perang harga sesama operator telekomunikasi

“Jika terus terusan perang harga maka dikhawatirkan struktur permodalan dari operator akan semakin terganggu dan ujung ujungnya adalah penurunan kualitas layanan yang pasti akan mengorbankan konsumen.” kataya.

Dalam mengatur tarif internaet ssseharusnya BRTI dapat meminta masukan dari operator telekomunikasi sebab masing-masing operator memiliki struktur biaya yang berbeda. “Operator yang membangun jaringan sampai pelosok desa tentu memiliki struktur biaya yang berbeda dengan operator uang membangun jaringan di perkotaan.” latamya.

Meski saat ini belum terjadi predator pricing namun Venny menilai saat ini operator masih menjual harga internetnya dibawah harga produksi, dam imi tidak bisa dibiatkan terus terjadi, demi peningkatan kuelitas layanan  dan eksistensi perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Ia menilai dibandingg dua oprrator lain, Telkomsel  jauh lebih baik struktur permodalannya sehingga saham emiten TELKOM (TLKM) layak diburu karena menguntungkan. (jef)

 

 

Inacraft 2017 Ajang Promo Kartu Kredit, Anak Perusahaan dan RKB BNI

IMG_2790 (1)

JAKARTA(Globalnews.id)- Inacraft 2017 kembali menjadi salah satu momentum menarik bagi para pemilik Kartu Kredit BNI karena pada kesempatan tersebut terdapat banyak promo yang disiapkan.

Sembari menikmati beragam kreasi Anak Negeri di Inacraft 2017, para pemilik Kartu Kredit BNI berkesempatan mendapatkan beragam hadiah seperti 1 unit iPhone7 32GB untuk transaksi tertinggi Kartu Kredit BNI Mastercard selama event Inacraft 2017.

Direktur Konsumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, selain itu juga terdapat promo cicilan BNI Installment 0% pada tenor 6 bulan untuk minimal pembelian      Rp 1 Juta,  cicilan BNI juga ditawarkan sebesar 0% untuk tenor 12 bulan dengan minimal pembelian Rp 5 juta.

Tidak ketinggalan, BNI juga menyiapkan promo berupa  Cashback senilai Rp 1 juta untuk minimal akumulasi transaksi per hari Rp 5 juta khusus Kartu Kredit BNI Mastercard. Cashback Rp 300.000 juga diberikan untuk minimal akumulasi transaksi per hari Rp 1 juta khusus Kartu Kredit BNI Mastercard.

Adapun Cashback Rp 150.000 untuk minimal akumulasi transaksi per hari Rp 1 juta untuk Kartu Kredit BNI Visa & Japan Card Bureau (JCB). Informasi top spender dan pengembalian  cashback akan dilakukan 1,5 bulan setelah  event selesai. Cashback berlaku per nama pelanggan.

Extra cashback Rp 1 juta juga tersedia bagi pemilik Kartu Kredit BNI dengan cara menukarkan BNI Reward Points di booth BNI yang berada di pre-function hall A. Syaratnya adalah dengan melakukan transaksi berapapun di Inacraft. Promo-promo tersebut tidak berlaku untuk Kartu iB Hasabah Card dan Corporate Card.

Sementara bagi pengguna Kartu Debit BNI atau Kartu ATM BNI disiapkan hadiah voucher belanja hingga Rp 500.000 serta kesempatan mendapatkan hadiah smartphone dan motor untuk top spender.

Tak ketinggalan promo paket investasi melalui Dana Pensiun & Lembaga Keuangan (DPLK) BNI dengan pilihanreturn atau imbal hasil yang menarik, serta diskon biaya provisi dan gratis biaya administrasi untuk aplikasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI selama event Inacraft 2017.

“Perusahaan anak yang ikut serta mendukung acara Inacraft 2017 adalah BNI Syariah dan BNI Life. BNI Syariah menawarkan produk andalannya BNI Syariah Kartu Haji & Umroh dan IB Hasanah Card. BNI Life memperkenalkan produk dan jasa unggulan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung dan peserta Inacraft 2017,” ujar Anggoro Eko Cahyo.

Promo Perusahaan Anak

Perusahaan Anak BNI sebagai bagian dari BNI Group yaitu BNI Syariah dan BNI Life pun tak ketinggalan. Pada Inacraft 2017 ini, BNI Syariah menawarkan produk unggulan berupa BNI IB Hasanah Card untuk keleluasaan transaksi berbelanja bagi nasabah, dengan promo berupa cicilan 0% selama 6 bulan dengan minimum transaksi Rp 1.000.000. Selain itu disediakan juga cashback hingga Rp 300.000, serta tambahan cashback Rp 700.000 bagi nasabah top spender dengan minimum transaksi Rp 7.000.000.

Adapun untuk pengunjung yang membuka tabungan haji BNI Baitullah IB Hasanah sepanjang event akan langsung mendapatkan gimmick menarik, serta kesempatan memperoleh lucky dip berhadiah Al-Quran, tas, flashdisk, danvoucher Cinema XXI.

Sementara itu, BNI Life pun turut serta melayani pengunjung Inacraft 2017 dengan berbagai produk asuransi jiwa unggulan baik untuk kesehatan, kecelakaan, serta asuransi jiwa kredit untuk melengkapi kebutuhan pembiayaan nasabah. Produk unggulan yang ditawarkan antara lain BNI Life Proteksi Wira Usaha sebagai asuransi perlindungan terhadap fasilitas kredit BNI Wira Usaha (BWU) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta produk Mustapa BNI Lifedengan premi mulai hanya Rp 50.000/ tahun yang memberikan pertanggungan kecelakaan hingga Rp 30.000.000. Pengunjung berkesempatan mendapatkan hadiah langsung berupa souvenir menarik dan voucher belanja untuk setiap pembelian produk asuransi BNI Life.

Sesuai dengan Visi BNI untuk menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja, BNI Group senantiasa menyediakan layanan produk dan jasa keuangan yang lengkap dan menyeluruh sebagai one stop financial services, sehingga mampu memberikan solusi untuk berbagai kebutuhan keuangan nasabah.

Hal ini didukung dengan beragam channel distribution BNI dengan layanan yang saling terintegrasi, baik melalui Kantor Cabang maupun layananDigital Banking, bersama-sama dengan Perusahaan Anak sebagai satu kesatuan BNI Group.

Inacraft 2017 merupakan event bertaraf International yang tidak hanya sekedar kegiatan pameran yang mengutamakan transaksi jual beli, melainkan juga sebagai pameran yang diselenggarakan dengan maksud memberikan apresiasi kepada produk unggulan khas Indonesia. Dengan adanya pameran ini diharapkan dapat memacu dan mengasah kreativitas perajin untuk selalu melakukan inovasi terhadap produknya.

Event ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi para pelaku usaha kerajinan untuk memamerkan produk-produk kerajinan tangan berkualitas tinggi dan memiliki potensi bisnis menjanjikan dari berbagai wilayah di Indonesia. Dengan menjadi salah satu peserta Inacraft 2017, mereka mendapatkan kesempatan untuk menembus pasar internasional.

Promo RKB BNI

Booth RKB BNI juga menarik untuk dikunjungi. Selain menarik karena ragam produk yang unik, juga karena program promo yang ditawarkan BNI. BNI memberikan diskon 25% untuk pembelian produk-produk UMKM Binaan BNI di booth RKB BNI.

Caranya mudah. Kunjungi website www.blanja.com/kp/inacraft, kemudian masukkan kode INACRAFT. Nantinya, potongan diskon 25% atau maksimal sebesar Rp 200.000. Promo ini bisa diperoleh untuk minimal pembelanjaan adalah Rp 100.000.  Promo ini berlaku dari tanggal 26 – 30 April 2017.

Informasi terkait promo ini dapat diperoleh juga dengan mengunjungi booth UKM BNI selama event Inacraft 2017, JCC. RKB yang dihadirkan pada event ini adalah RKB Cilacap yang menghadirkan mitra Rajamas & Rajaserayu, serta AW collection. Lalu RKB Sleman yang menghadirkan mitra binaan Ngeremboko (handicraftkayu) dan Mom Craft (kerajinan tas Rajut)

Selain itu hadir juga RKB Pontianak yaitu Nani Liana (craft akar keladi air) dan Soeltan (fashion motif kalbar). Adapun di booth RKB Padang hadir Ayesha collection (batik tanah liek) dan Aneka rendang Asese (rendang). Di booth RKB Banyuwangi didatangkan mitra binaan SM Craft (craft glass & flanel) dan Kajaya handycraft  (aksesoris). (jef)