JAKARTA: (Globalnews.id)- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Pemerintahan Kabupaten Jember (Pemkab Jember) menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Penyaluran Program Kemitraan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Warung Kopi, Warung Berjaringan, dan Supplier. Kerja sama ini akan membuat pelaksanaan beragam program pengembangan usaha binaan Pemkab Jember menjadi semakin kuat dan terkoordinasi dengan baik, termasuk diantaranya dalam kaitan dukungan pembiayaan dari sektor perbankan.
Penandatanganan nota kesepahamantersebutdilakukanolehBupatiJember dr. Faida, MMR dan DirekturBisnisKecil dan JaringanBNICaturBudiHarto di GrhaBNI, Jakarta, Senin (7 Januari 2019).
Faida mengatakan, penandatanganan ini merupakan bentuk kepercayaan dan sinergi yang kuat antara perbankan dengan Pemkab Jember untuk mengembangkan usaha para pelaku usaha mitra binaan Pemkab Jember. Dengan kerja sama ini, dunia usaha yang menjadi binaan Pemkab Jember dapat memperoleh bantuan atau fasilitas dari BNI yang memiliki kepedulian tinggi kepada pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jember.
CaturBudiHartomenambahkanbahwapenandatangananinimempertegaskomitmenBNIdalammendorong dan meningkatkanpengembanganusaha di sektorperdagangan dan sektorproduksisebagaibentukdukunganterhadap program PemkabJember. Denganadanya nota kesepahamaniniakansemakinmembukaaksesperbankanbagipelakuusahamitrabinaanPemkabJember, mulaidarilayananaktifitastransaksikeuangan, hinggapembiayaanuntukmenambahpermodalanusaha.
Pemerintah Kabupaten Jember menargetkan adanya 1.000 warung kopi dan warung rakyat berjaringan selama lima tahun mendatang di wilayahnya. Melalui Program Kemitraan dan KUR dengan proses mudah dan murah serta cepat, serta dengan adanya Program Kemitraan, akan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha untuk mendapatkan pembinaan usaha dari BNI agar dapat naik kelas menjadi usaha yang bankable.
Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menyatakan bahwa pada tahun 2018 BNI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 16 Triliun kepada 147.691 debitur UMKM yang 54% diberikan kepada sektor produksi. Maka di tahun 2019 ini akan makin fokus menggarap usaha kecil melalui penyediaan akses pembiayaan KUR Mikro dan pendampingan kemitraan. Hal ini dilakukan agar UMKM binaan dapat makin meningkat produksi dan kemampuan manajerialnya pungkasnya. (jef)