CENGKARENG: (Globalnews.id) – Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group melaksanakan penandatanganan kerjasama komersial codeshare dalam rangka memperkuat kerjasama network khususnya di wilayah domestik.
Penandatanganan kerjasama codeshare ini dilakukan di Jakarta, Rabu (16/5) masing-masing oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury dan Direktur Utama Sriwijawa Group, Chandra Lie
Pelaksanaan kerjasama codeshare tersebut merupakan upaya dari kedua group maskapai untuk memperkuat sinergy, mengembangkan market share dan meningkatkan profitability.
Dengan kerjasama ini maka baik Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) dan Sriwijaya Group (Sriwijaya dan NAM Air) dapat mengembangkan layanan masing-masing dengan memberikan lebih banyak pilihan penerbangan kepada pelanggan.
Perjanjian kerjasama codeshare ini adalah yang pertama bagi Garuda Indonesia Group – Sriwijaya Group, dan sebagai langkah awal bagi kedua induk perusahaan untuk melakukan kerjasama yang lebih strategis dibidang lainnya ke depannya.
Sebagai tahap awal kerjasama dilaksanakan melalui dua skema kerjasama yang saling menguntungkan yaitu Skema Perjanjian Special Prorate Agreement (SPA) dan Codeshare Agreement. Kedepannya pembukaan rute-rute pada agreement tersebut akan dibagi dalam beberapa fase.
Detail kerjasama
Kerjasama Codeshare/SPA di rute-rute yang hanya diterbangi oleh salah satu maskapai (Garuda Indonesia sebagai maskapai yang mengoperasikan atau Sriwijaya sebagai maskapai yang mengoperasikan). Contoh : 1) Jogjakarta – Palembang (dioperasikan oleh Sriwijaya, dan dipasarkan oleh Garuda Indonesia atau sebaliknya) .
Kerjasama Codeshare dengan mengkombinasikan penerbangan yang dimiliki oleh kedua maskapai. Contoh 1) Rute Jakarta – Sampit via Semarang : Jakarta – Semarang (dioperasikan oleh Garuda), Semarang – Sampit (dioperasikan oleh Sriwijaya), 2) Rute Jakarta – Alor via Kupang : Jakarta – Kupang (dioperasikan oleh Garuda), Kupang – Alor (dioperasikan oleh Sriwijaya).
Melalui kerjasama tersebut, Garuda Indonesia/Citilink akan menempatkan nomor penerbangan (flight number) pada penerbangan yang dikerjasamakan (codeshare) dengan Sriwijaya/NAM Air dan sebaliknya Sriwijaya/NAM Air juga akan menempatkan nomor penerbangnya (flight number) pada penerbangan yang dikerjasamakan dengan Garuda Indonesia/Citilink.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury menyambut baik dilaksanakannya kerjasama codeshare dengan Sriwijaya Group ini. Menurutnya kerjasama ini akan semakin memperluas jaringan penerbangan Garuda Indonesia dan memperbanyak destinasi baru khususnya di domestik.
Pahala menambahkan, “Kerjasama ini selain akan memperkuat network dari kedua maskapai juga akan meningkatkan market share, mengingat masih banyak kota kota yang memiliki pertumbuhan penumpang cukup potensial namun belum dijangkau oleh penerbangan Garuda Indonesia. Untuk itu dengan adanya kerjasama dengan Sriwijaya Group diharapkan dapat lebih meningkatkan profitability kami”.
Sementara itu, Direktur Utama Sriwijawa Group, Chandra Lie menyampaikan bahwa kerjasama ini menjadi suatu catatan sejarah dalam dunia jasa penerbangan di Indonesia, karena ada dua kekuatan maskapai besar yang bersinergi untuk membangun negeri. ”Komitmen kerjasama dalam pelayanan ini diharapkan akan membawa kontribusi positif buat kemajuan transportasi udara di Indonesia dan mengedepankan kepentingan pelanggan dalam melakukan perjalanannya dari Sabang hingga Merauke.” pungkasnya.
Tentang Garuda Indonesia
Garuda Indonesia – maskapai flag carrier Indonesia – saat ini telah melayani lebih dari 90 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari, Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Melalui program transformasi yang berkelanjutan khususnya program pengembangan armada, sampai dengan akhir tahun 2017 Garuda Indonesia mengoperasikan sedikitnya 200 pesawat (termasuk anak usaha Citilink) dengan rata-rata usia di bawah 5 tahun. Beberapa pengakuan atas keberhasilan program transformasi Garuda Indonesia” di antaranya adalah pencapaian sebagai “Maskapai Bintang Lima/5-Star Airline”, “The World’s Best Cabin Crew selama empat tahun berturut-turut, yaitu tahun 2014, 2015, 2016 dan 2017”, “World’s Best Economy Class 2013”, “The Most Loved Airline 2016” dari lembaga pemeringkat penerbangan independen berbasis di London, SkyTrax. Selain itu pada tahun 2017 ini, Garuda Indonesia juga baru saja dinobatkan sebagai “TripAdvisor Travellers Choice Awards” yang diselenggarakan oleh TripAdvisor.
Garuda Indonesia merupakan anggota SkyTeam, sebuah aliansi maskapai global yang beranggotakan 20 anggota maskapai yang menawarkan jaringan global dengan lebih dari 16,609 penerbangan setiap harinya ke 1.074 destinasi di 177 negara.
Dalam rangka memperkuat kinerja keuangan dan operasional perusahaan secara berkelanjutan, Garuda Indonesia bersama jajaran anak perusahaan diawal tahun 2018 mencanangkan strategi bisnis jangka panjang bertajuk Garuda Indonesia Group (Sky Beyond 3.5) —yang akan menjadi value-driven aviation group dengan pencapaian target valuation group sebesar USD 3.5 Milyar pada tahun 2020.
Tentang Sriwijaya Air
Saat ini Sriwijaya Air Group mengoperasikan 56 pesawat yang terdiri dari Boeing 737 900ER, 737-800 NG, 737-300, 737-500 dan ATR 72 600. Hingga 2018, Sriwijaya Air Group memiliki 64 rute penerbangan domestik dan regional.
Pada 11 Desember 2014 lalu Sriwijaya Air berhasil meraih 8 (delapan) penghargaan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dalam ajang Penganugerahan Pelayanan Prima Sektor Transportasi Tahun 2014. Pada Agustus 2015 Sriwijaya Air memperoleh sertifikasi (certificate of compliance) atas kinerjanya dalam mengelola aspek standar keselamatan penerbangan. Sertifikasi yang dimaksud adalah Basic Aviation Risk Standard (BARS) yang dikeluarkan oleh lembaga independen bertaraf Internasional, Flight Safety Foundation.
Pada akhir tahun 2015, Sriwijaya Air kembali mendapat pengakuan menjadi maskapai penerbangan terbaik kedua dalam hal keselamatan transportasi. Hal ini tertuang dalam rangka Program Transportation Safety Award, oleh Kementerian Perhubungan RI 2015, dimana Sriwijaya Air meraih nilai 95,76.
Pada pertengahan tahun 2016 lalu Sriwijaya Air Group memperoleh penghargaan Top IT Telco dari Majalah ITECH November 2016 Sriwijaya Air berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2015 yang berkenaan dengan management mutu yakni Delay Management.
Diusianya yang ketiga, NAM Air berhasil menyusul Sriwijaya Air dengan memperoleh BARS (Basic Aviation Risk Standard) dari Flight Safety Foundation. (jef)