Arsip Tag: Bni syariah

BNI Syariah Bersama Universitas Padjajaran Gelar Talkshow Edukasi Pengelolaan Keuangan Syariah

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Syariah menggelar acara talkshow, “Financial Planning ala Mahasiswa” sebagai upaya memberikan solusi pembayaran biaya kuliah bagi mahasiswa Universitas Padjadjaran (UNPAD). Dengan acara ini, BNI Syariah ingin mengedukasi dan membekali mahasiswa terkait pengelolaan keuangan dan juga cara berinvestasi.

Dalam webinar yang diikuti 1000 peserta, hadir Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi; Direktur Keuangan Universitas Padjadjaran, Edi Jaenudin; Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto; dan Head of Financing Card Business BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari.

Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan masa mahasiswa sebaiknya dimanfaatkan untuk belajar, bisnis dan entrepreneurship. Sebelum melakukan investasi dan bisnis, Ligwina menyarankan mahasiswa memastikan bahwa kondisi keuangan dalam kondisi sehat. “Mahasiswa sebaiknya mengalokasikan sebanyak 4 kali pengeluaran bulanan untuk keperluan dana darurat.” kata Ligwina.

Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap acara ini bisa menjadi media informasi dalam rangka membangun awareness mahasiswa khususnya dalam pengelolaan keuangan secara Syariah. “BNI Syariah senantiasa menjunjung tinggi Hasanah Way, dimana BNI Syariah berupaya untuk terus memberikan manfaat dan kebaikan bagi seluruh nasabah baik di dunia maupun di akhirat,” kata Iwan.

Kerjasama BNI Syariah dengan UNPAD diharapkan menjadi solusi dan alternatif pembayaran yang hasanah bagi segenap civitas akademika dalam bertransaksi keuangan sesuai prinsip syariah melalui produk BNI iB Hasanah Card.

Direktur Keuangan Universitas Padjadjaran, Edi Jaenudin mengatakan selama ini BNI Syariah merupakan partner kampus dalam hal pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Masa pandemi COVID-19 ini, pembayaran uang kuliah bisa dilakukan dimanapun kapanpun dengan channel pembayaran ATM atau mobile banking,” kata Edi.

Head of Financing Card Business BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari mengatakan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card bisa digunakan sebagai salah satu solusi dana darurat mahasiswa dan pembayaran tagihan yang sifatnya rutin. “BNI iB Hasanah Card hadir sebagai solusi dan pilihan umat untuk transaksi pembayaran sesuai syariah,”kata Rima.

Orang tua atau wali mahasiswa dapat menggunakan BNI iB Hasanah Card untuk membayar biaya pendidikan dengan program cicilan 0% tenor 3 bulan. Selain itu ada juga cashback Rp500 ribu bagi 5 pendaftar program pertama yang telah memiliki BNI iB Hasanah Card.

Produk BNI iB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan akad ijarah, kafalah dan qardh. BNI iB Hasanah Card memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah kartu ini tidak dapat digunakan untuk transaksi di merchant non halal, tidak ada denda keterlambatan; tidak ada biaya overlimit; dan pengenaan biaya yang sudah jelas di depan, yaitu monthly fee sehingga biaya yang dikenakan ke nasabah sudah dapat diketahui di depan.

Sampai Desember 2020, jumlah pengguna BNI iB Hasanah Card secara nasional sebanyak 351.231 dengan sales volume sebesar Rp977 miliar.

Dalam menjalankan bisnis, BNI Syariah didukung oleh kuatnya sinergi dengan BNI Group untuk memberikan kemudahan transaksi dan memfasilitasi pembayaran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf bagi seluruh masyarakat melalui channel ATM dan teller di lebih dari 375 outlet BNI Syariah dan 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah di seluruh Indonesia, serta layanan e-banking melalui BNI SMS Banking, BNI Mobile Banking, dan BNI Internet Banking.(Jef)

Apresiasi Nasabah Prioritas, BNI Syariah Gelar Webinar Istiqomah Sehat dan Bahagia

Jakarta:(Globalnews.id)-BNI Syariah menggelar Webinar Customer Gathering dengan tema Istiqomah Sehat dan Bahagia. Acara dengan format webinar ini diselenggarakan dengan mengundang segenap nasabah prioritas BNI Syariah dari 68 cabang.

Hadir dalam acara ini, dokter Agus Ali Fauzi; Direktur Utama PT BNI Life Insurance, Shadiq Akasya; dan General Manager BNI Life Syariah, Agung Jatmika Nurahsid. Dari BNI Syariah hadir Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi; Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Ida Triana Widowati; Pemimpin BNI Syariah Wilayah Jabodetabek Plus, Azizah Saleh; Pemimpin BNI Syariah Kantor Wilayah Timur, Ali Muafa; dan Pgs Pemimpin BNI Syariah Kantor Wilayah Barat, Asep Mulyadi.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh nasabah prioritas atas kepercayaan dan kerjasamanya selama ini untuk memilih BNI Syariah sebagai mitra dalam mengelola keuangan sesuai prinsip syariah. “Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah berkomitmen untuk menjalankan Hasanah Way untuk kebermanfaatan nasabah baik dunia maupun di akhirat. BNI Syariah juga berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik sesuai prinsip syariah melalui produk, layanan, dan inovasi,” kata Abdullah Firman Wibowo.

Dalam sambutannya, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi berharap bisa memberikan insight terkait pentingnya menjaga dan menjalankan protokol kesehatan, sehingga nasabah dapat tetap produktif di tengah kondisi pandemi COVID-19. “Kami berharap acara ini bisa meningkatkan silaturahmi antara BNI Syariah dengan segenap nasabah prioritas agar selalu mendapatkan kebermanfaatkan, barokah dan tuntunan Allah,” kata Iwan.

Dokter Agus Ali Fauzi menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi COVID-19. “Beberapa yang bisa dilakukan adalah mendekatkan diri kepada Allah, berpikir positif dan optimis, menjaga mood, serta menambah sedekah,” kata Agus. Selain itu dari sisi makanan, asupan air putih dan vitamin juga harus diperhatikan.

Dalam acara ini, BNI Syariah memberikan penghargaan kepada nasabah prioritas diantaranya pemberian 10 paket medical check up untuk 10 nasabah yang beruntung. Pemberian medical check up ini merupakan komitmen sinergi BNI Group yaitu BNI Syariah dengan BNI Life. Selain itu, BNI Syariah juga memberikan 100 Paket Asessment Al Fatihah untuk 100 nasabah terpilih.

BNI Syariah mempunyai 8.000 nasabah prioritas dengan dana kelolaan masing-masing lebih dari Rp500 juta. Sampai November 2020, total DPK nasabah prioritas BNI Syariah mencapai Rp9,37 triliun. Pada masa pandemi COVID-19, sampai November 2020, bisnis prioritas BNI Syariah masih tumbuh sebesar positif sebesar 16% dibanding tahun 2019.

Sepanjang 10 tahun BNI Syariah hadir melayani masyarakat, BNI Syariah terus mencatat kinerja yang positif dan stabil. Terbukti hingga triwulan III tahun 2020, BNI Syariah berhasil mencatat pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp45,65 triliun atau naik 21,76% secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp37,49 triliun.

Pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA), dengan rasio sebesar 65,15%, naik dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 61,95%. Sampai September 2020, jumlah rekening BNI Syariah sebanyak 4 juta rekening, naik 20,28% dibanding periode sama tahun 2019 sebesar 3,3 juta rekening.

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, BNI Syariah menerapkan layanan sesuai prinsip syariah diantaranya penghapusan denda, layanan sholat tepat waktu di seluruh outlet BNI Syariah, dan hasanah reward yaitu tunjangan hafiz qur’an bagi pegawai.

BNI Syariah juga menyediakan produk dan layanan melalui inovasi digital diantaranya adalah BNI iB Hasanah Card untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui kartu pembiayaan. BNI iB Hasanah Card juga bisa digunakan untuk bertransaksi di merchant dengan bidang usaha halal.

BNI Syariah juga mengembangkan inovasi digital diantaranya uang elektronik HasanahKu yang menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system. HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf.

Dalam upaya pengembangan wakaf, BNI Syariah juga mempunyai platform digital yaitu Wakaf Hasanah. Platform Wakaf Hasanah merupakan wakaf melalui uang untuk project wakaf yang dapat diakses wakif melalui website dan aplikasi Wakaf Hasanah dengan pembayaran melalui transfer ke rekening Virtual Account. Wakaf uang yang terkumpul dari wakif melalui wakaf hasanah akan didistribusikan kepada nazhir dengan proyek yang sudah wakif pilih.(Jef)

BNI Syariah Sosialisasikan Perencanaan Persiapan Berhaji ke Jamaah Sahid Tour

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Syariah menggelar webinar dengan judul “Kalau Bisa Lebih Cepat Berhaji Kenapa Harus Menunggu Lama?” di Kantor Pusat BNI Syariah, Jakarta, Selasa, (15/12). Dalam acara ini, BNI Syariah memberikan edukasi mengenai perencanaan berhaji dengan masa antrian lebih cepat, bekerja sama dengan mitra penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK), Sahid Tour.

Pada kesempatan ini BNI Syariah juga memperkenalkan produk unggulan BNI Syariah untuk ibadah haji dan umrah, yaitu Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah; program Haji Khusus BNI Syariah bekerjasama dengan Sahid Tour; dan solusi pembayaran Haji Khusus dengan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card.

Dalam webinar yang diikuti 150 peserta, hadir Direktur Sahid Tour, Hari Prakoso; Pemimpin Divisi Haji & Umroh BNI Syariah, Endang Rosawati; dan Pembimbing Ibadah Haji Sahid Tour, Ustadz Ali Nurdin.

Pemimpin Divisi Haji & Umroh BNI Syariah, Endang Rosawati dalam materinya berharap Jamaah Sahid Tour yang mengikuti acara talkshow webinar kali ini dapat merencanakan dan mengelola keuangan secara tepat sehingga bisa membantu keinginan masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. “BNI Syariah menyediakan layanan persiapan haji melalui Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah dan layanan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) serta mitra PIHK yang menyediakan haji khusus,” kata Endang.

Endang berharap agar masyarakat bisa segera memulai langkah mempersiapkan ibadah haji sejak dini dan segera mendaftar haji baik haji reguler ataupun haji khusus bersama dengan keluarga. BNI Syariah mempunyai Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi di tanah suci.

Direktur Sahid Tour, Hari Prakoso mengatakan untuk membantu masyarakat berangkat ke tanah suci, Sahid Tour bersama BNI Syariah menyediakan dua skema pembayaran untuk mendapatkan porsi haji. “Pertama adalah dengan menggunakan skema Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah dan kedua adalah dengan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card,” kata Hari Prakoso.

Jika menggunakan skema tabungan, semakin besar nominal yang ditabung maka semakin cepat mendapatkan porsi haji. Sedangkan untuk skema cicilan dengan BNI iB Hasanah Card bisa dilakukan dengan mencicil sepenuhnya atau sebagian sesuai limit dan DP dibayarkan ke Sahid Tour

Pemimbing Ibadah Haji Sahid Tour, Ustadz Ali Nurdin mengatakan ibadah haji merupakan salah satu syarat kesempurnaan ibadah dalam islam. “Ibadah haji merupakan puncak dari ibadah dalam Islam,”kata Ustadz Ali Nurdin.

Ustadz Ali Nurdin menjelaskan alasan utama masyarakat belum menunaikan ibadah haji itu adalah bukan karena belum mampu tapi karena belum ada panggilan. “Sebenarnya bukan persoalan kemampuan tapi tidak mempunyai kemauan,” kata Ustadz Ali Nurdin.

Padahal panggilan untuk menunaikan ibadah haji sudah lama diberikan yaitu pada saat zaman Nabi Ibrahim. Sehingga alasan yang dipakai tidak ada panggilan sebenarnya hal tersebut menurut Ustadz Ali Nurdin kurang tepat.

Ustadz Ali Nurdin menjelaskan dengan niat yang kuat ikhlas dan sungguh-sungguh, jika manusia sudah mempunyai kemauan untuk berangkat haji, Allah akan memudahkan dengan bekal yang paling utama yaitu takwa.

Kondisi saat ini, masa antrian ibadah haji di Indonesia cukup lama, yaitu antara 11 – 39 tahun dan mayoritas jemaah haji Indonesia didominasi oleh masyarakat berusia 50-70 tahun. Untuk memperpendek masa tunggu ibadah haji masyarakat bisa memilih opsi haji khusus. Masa tunggu haji khusus rata-rata adalah 5 sampai 8 tahun dengan biaya rata-rata US$ 12.000. Sebagai persiapan dana haji khusus, nasabah bisa membuka Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah USD untuk setoran awal haji khusus dan pelunasan haji khusus.

BNI Syariah juga menawarkan angsuran pembayaran haji khusus dengan menggunakan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card. Kelebihan BNI iB Hasanah Card adalah pengenaan biaya yang sudah jelas didepan, tanpa bunga dan tanpa denda keterlambatan, serta bisa menjadi kartu halal lifestyle.

Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah senantiasa berkomitmen untuk menjadi mitra bagi segenap nasabah dalam memberikan kebermanfaatan baik di dunia maupun di akhirat, salah satunya melalui produk dan layanan haji umroh baik Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah maupun kartu pembiayaan Hasanah Card.

Alhamdulillah meskipun di kala pandemi, tabungan haji BNI Syariah yang dikenal dengan Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah per Oktober 2020 tumbuh 12% dari periode yang sama tahun lalu (yoy), dengan realisasi sebesar Rp 2,2 triliun.(Jef)

Peringati Hari Guru, BNI Syariah Gelar Webinar Bersama ESQ

Jakarta:(Globalnews.id)-BNI Syariah menggelar webinar dengan tema “Guruku Hasanahku” di Kantor Pusat BNI Syariah, Rabu (25/11). Acara ini merupakan salah satu bentuk pengembangan dari program Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) di bidang pendidikan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2020.

Dalam webinar ini hadir Senior ESQ Trainer & Certified Trainer BNSP RI, Abdul Haris Muchtar; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi; Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Ida Triana Widowati; Wakil Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Irvan Satya; serta 168 guru ngaji, berasal dari berbagai masjid yang turut serta dalam Pelatihan Manajemen Masjid.

Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi mengatakan dengan adanya webinar ini diharapkan dapat mendukung terciptanya masjid sebagai pusat pendidikan. “Kami juga berharap dapat memberikan pengetahuan terkini mengenai metode pengajaran dan menyediakan ruang saling bertukar pikiran atau diskusi antar sesama pengajar terkait metode pengajaran yang baik dan benar,” kata Iwan Abdi.

Dalam program Guruku Hasanahku juga dilaksanakan pemberian bantuan insentif berupa uang tunai kepada guru ngaji setiap bulan selama 2 tahun. Sumber dana program ini berasal dari Yayasan Hasanah Titik dan dana kupon imbalan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), dimana Yayasan Hasanah Titik bertindak sebagai salah satu nazhir.

Senior ESQ Trainer & Certified Trainer BNSP RI, Abdul Haris Muchtar bersyukur dapat turut berbagi kebaikan dan berkontribusi pada peringatan Hari Guru Nasional 2020. “Dalam webinar ini kami sangat mengapresiasi peran guru Al-Quran karena peran mereka terhadap peningkatan pemahaman pengenalan dan kecintaan terhadap Al-Quran,” kata Abdul Haris Muchtar.

Dengan seseorang semakin mengenal Al-Quran, semakin besar pula kecintaannya kepada Allah dan Nabi Muhammad. Hal ini karena peran mereka untuk meningkatkan literasi dan perantara untuk melihat keagungan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Menurut Abdul Haris Muchtar, kesadaran tertinggi manusia adalah menemukan makna dan tujuan dalam setiap kegiatan. Sehingga meskipun tidak ada benefit bersifat materi dan eksistensi pujian dan penghargaan, tetap melakukan perjuangan dan pekerjaan dengan penuh arti dengan bahagia dan tenang.

Dalam rangka berkontribusi untuk pengembangan dan pemberdayaan wakaf di Indonesia, BNI Syariah berperan sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dalam pemasaran Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) kepada masyarakat.

Pada Oktober 2020 lalu, BNI Syariah mendapatkan penghargaan sebagai bank syariah pertama yang menyalurkan pembiayaan berbasis wakaf dengan agunan imbal hasil Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS). BNI Syariah merupakan satu-satunya bank yang menjadi penyalur pembiayaan berbasis wakaf untuk pembangunan retina dan glaukoma center di RS Achmad Wardi Serang Banten.

BNI Syariah juga telah mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia menjadi Mitra Distribusi Cash Wakaf Linked Sukuk SWR001 tahun 2020.

Dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berwakaf, BNI Syariah juga memiliki platform digital Wakaf Hasanah. Platform Wakaf Hasanah merupakan wakaf melalui uang untuk project wakaf yang dapat diakses wakif melalui website dan aplikasi Wakaf Hasanah dengan pembayaran melalui transfer ke rekening Virtual Account. Wakaf uang yang terkumpul dari wakif melalui wakaf hasanah akan didistribusikan kepada nazhir dengan proyek yang sudah wakif pilih.

Saat ini ada total 27 nazhir yang bergabung di dalam Wakaf Hasanah dengan total wakif sebanyak 7.206. Total dana terhimpun melalui Wakaf Hasanah sebesar Rp 8,26 miliar dari 61 proyek wakaf yang sudah berjalan.

Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah berkomitmen untuk menjalankan Hasanah Way, yang terus menerus berusaha menebarkan nilai kebaikan kepada seluruh mitra salah satunya masjid. Dengan ini diharapkan masjid bisa menjadi pusat aktivitas keagamaan seperti kegiatan pembelajaran pada anak anak (TPA) dengan menyediakan tenaga pengajar yang profesional dan berkualitas.

Dalam rangka mewujudkan tenaga pengajar, diperlukan dukungan dalam bentuk pemberian bantuan kepada guru untuk meningkatkan taraf hidup pada pengajar Al-Quran khususnya pada masjid binaan BNI Syariah.

____

Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,94% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, fasilitas 24 jam BNI Call (021-1500046), SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 375 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 1.746 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah. (Jef)

Didukung Dana Murah, BNI Syariah Berhasil Catat Kinerja Positif di Triwulan III 2020

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Syariah sampai triwulan III tahun 2020 berhasil mencatat kinerja positif didukung dengan pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp45,65 triliun atau naik 21,76% secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp37,49 triliun.

Kenaikan DPK tersebut berkontribusi terhadap total aset BNI Syariah yang mencapai Rp52,39 triliun sampai triwulan III tahun 2020, naik sebesar 19,30% secara tahunan atau year on year (yoy) yaitu Rp43,92 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk giro dan tabungan. Rasio CASA BNI Syariah pada triwulan III tahun 2020 sebesar 65,15%, naik dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 61,95%.

Pertumbuhan dana murah BNI Syariah didukung oleh transaksi Mobile Banking sampai triwulan III tahun 2020 sebanyak 33,8 juta transaksi naik sebesar 119% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yaitu 15,4 juta transaksi. Sejalan dengan pertumbuhan transaksi melalui Mobile Banking yang dilakukan oleh Nasabah, transaksi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF) melalui channel Mobile Banking juga tumbuh secara signifikan sebesar 182% secara year on year (yoy) sampai triwulan III tahun 2020.

Sedangkan jumlah transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking meningkat 108% secara year on year (yoy) menjadi 36,1 juta hingga triwulan III tahun 2020. E-Banking merupakan salah satu bentuk layanan digital yang diberikan BNI Syariah dalam rangka memberikan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi bagi Nasabah.

Pada tahun ini, BNI Syariah mempunyai beberapa strategi untuk meningkatkan DPK diantaranya adalah optimalisasi penghimpunan dana murah melalui layanan digital banking Hasanah Mobile; kerjasama dengan institusi untuk layanan payroll dan cash management; pemanfaatan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN); memaksimalkan potensi tindak lanjut implementasi Qanun LKS Aceh; serta optimalisasi ekosistem halal melalui kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid maupun kerjasama dengan instansi pendidikan atau pesantren.

Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah mencatat realisasi pembiayaan sebesar Rp32,28 triliun dengan komposisi pembiayaan yang seimbang dimana pada triwulan III tahun 2020, segmen Konsumer berkontribusi sebesar Rp16,40 triliun menyumbang 50,80%, diikuti segmen Komersial sebesar Rp7,74 triliun (23,97%), segmen Kecil dan Menengah Rp6,18 triliun (19,15%).

Saat ini BNI Syariah tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi segenap nasabah dan stakeholders melalui produk, layanan, dan inovasi. BNI Syariah juga memberikan layanan sesuai prinsip syariah diantaranya penghapusan denda, layanan sholat tepat waktu di seluruh outlet BNI Syariah, hasanah reward yaitu tunjangan hafiz qur’an kepada karyawan, dan menyediakan akses layanan Ziswaf melalui e-channel BNI (ATM, mobile banking, internet banking, dan sms banking) serta website dan aplikasi Wakaf Hasanah.

BNI Syariah juga memiliki fasilitas, produk, dan layanan transaksi e-channel yang didukung oleh teknologi dan jaringan BNI, sehingga lebih efisien dan nasabah akan mendapatkan pengalaman yang sama ketika menggunakan produk dan layanan BNI Syariah. Selain sinergi dari sisi teknologi, BNI Syariah juga bersinergi dengan BNI terkait jaringan, dimana 1.747 outlet milik BNI dapat melayani transaksi syariah melalui produk-produk BNI Syariah.(Jef)

BNI Syariah Dukung Penuh Hadirnya Bank Syariah yang Kuat, Bermanfaat, dan Mampu Mengembangkan Industri Halal

Jakarta:(Globalnews.id)- PT Bank BNI Syariah menyambut baik langkah positif Pemerintah Republik Indonesia untuk menggabungkan ketiga bank syariah milik Himbara, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

BNI Syariah berharap hasil bank merger ini nantinya mampu memperkuat ekonomi syariah dan memberikan kebermanfaatan dan kebaikan dunia maupun akhirat yang lebih luas bagi umat. Hal ini disampaikan Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, setelah pengumuman resmi penggabungan ketiga bank, usai penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) pada Senin (12/10).

Penandatanganan CMA dilakukan anggota Himbara selaku perusahaan induk ketiga bank syariah nasional yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Abdullah Firman mengungkapkan BNI Syariah memberikan dukungan penuh upaya pemerintah melakukan penggabungan bank syariah milik BUMN serta siap bekerja sama dan bersinergi. “Insya Allah, merger ini akan menghasilkan bank syariah yang lebih kuat, solid, dan terbesar di Indonesia. Sudah saatnya kita sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah yang besar. Oleh karena itu, kami siap bekerja sama, bergotong royong, untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Bahkan tidak hanya di Indonesia, karena ke depan, kita bisa berikhtiar menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia,” kata Firman.

Firman juga menambahkan bahwa hasil merger ini akan membantu mengembangkan industri halal yang menjadi new business dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai Rp30 ribu triliun, mencakup halal food, modest fashion, halal media, halal tourism, halal healthcare, halal cosmetics, serta hajj & umrah.

“Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.”

Ketiga bank syariah dan para pemegang saham juga menjamin tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama proses penggabungan maupun setelah penggabungan. Proses merger tidak mempengaruhi kegiatan operasional dan layanan bank, sehingga dana nasabah akan tetap aman terjaga, nasabah juga dapat melakukan aktivitas perbankan seperti biasa.

Meskipun ditengah situasi pandemi COVID-19, BNI Syariah mencatatkan total aset Rp50,76 triliun sampai triwulan II tahun 2020 atau naik sebesar 19,46% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 yaitu Rp42,49 triliun. Pertumbuhan aset ini semakin mengokohkan posisi BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.

Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah, tercermin dari realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah sampai triwulan II tahun 2020 sebesar Rp43,64 triliun atau naik 20,15% secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp36,32 triliun.(Jef)

BNI Syariah Gelar Pelatihan Manajemen Masjid Pulau Jawa secara Virtual

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Syariah bekerja sama dengan Yayasan Daarut Tauhiid Peduli mengadakan Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) batch II tahun 2020 menggandeng Dewan Kemakmuran Masjid serta Pemerintah Daerah dan Kota di wilayah pulau Jawa. Pelatihan Manajemen Masjid ini kembali dilakukan secara virtual, dengan empat kali sesi pertemuan selama dua jam tiap pekan. PMM batch II sesi 1 ini diikuti oleh hampir 500 peserta.

Hadir dalam Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) batch II tahun 2020 Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan; Penulis Buku Problematika Masjid, Agus Mubarok; dan Direktur Fundraising DT Peduli, Muhammad Ihsan. Turut hadir Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Ida Triana Widowati.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan melalui program manajemen masjid, diharapkan masjid dapat menjadi sentra halal ecosystem. “Masjid difungsikan sebagai sarana mencerdaskan dan sebagai pusat kegiatan umat agar lebih produktif, terutama sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat,” kata Firman.

Selain itu, diharapkan program ini dapat mencetak takmir-takmir masjid yang profesional untuk peningkatan kualitas pengelolaan masjid, serta mengoptimalkan peranan masjid di tengah lingkungan masyarakat. Kedepannya, hal ini berpeluang bagi BNI Syariah untuk menjadi salah satu pengelola keuangan bagi masjid-masjid yang ada diseluruh Indonesia.

Dalam kondisi pandemi COVID-19, masjid sebaiknya menjadi percontohan rumah ibadah dalam hal penerapan protokoler kesehatan dan pencegahan penyebaran COVID-19. Hal ini dilakukan diantaranya dengan menerapkan teknis panduan ibadah di era new normal seperti penggunaan masker, hand sanitizer, dan physical distancing antar jamaah.

Masjid sebaiknya memiliki panduan ibadah di era new normal dan menjadi percontohan rumah ibadah dalam pencegahan penyebaran COVID-19. Dengan pengelolaan manajemen dan keuangan yang baik, masjid juga dapat turut membantu masyarakat sekitar yang terdampak COVID-19 dengan memberikan bantuan dalam bentuk pinjaman usaha.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan berharap pelatihan manajemen masjid tidak hanya dilakukan dalam jangka pendek tapi juga jangka panjang dan pelatihan seperti ini bisa menjangkau daerah yang lebih luas.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kemitraan yang menarik, karena BNI Syariah merupakan salah satu bank syariah yang paling banyak melakukan terobosan dan saat ini menjadi rujukan utama. Saya harap, Pelatihan Manajemen Masjid menjadi kegiatan yang memberikan manfaat besar,” kata Anies Baswedan.

Saat ini peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah dan pusat pembelajaran agama saja, namun juga menjadi tempat kegiatan kemasyarakatan, ekonomi sosial dan budaya. Oleh karena itu pengelolaan masjid membutuhkan perencanaan yang matang dan kemampuan untuk melihat peluang dan risiko serta kelemahan dan kelebihan.

Menurut Anies Baswedan, masjid bukan saja sekedar bangunan fisik, tetapi juga konsep kegiatan dan pengelolaan berbagai macam aktivitas yang ada di dalamnya. Dengan manajemen yang matang, masjid bisa menjadi pusat pendorong kemajuan dan perubahan masyarakat.

Dalam materinya, Penulis Buku Problematika Masjid, Agus Mubarok menyampaikan ada beberapa poin dalam menerapkan manajemen masjid di era pandemi dan new normal, seperti pemetaan kebutuhan jamaah masjid; perencanaan, pelaksanaan dan penyesuaikan program.

Direktur Fundraising DT Peduli, Muhammad Ihsan mengatakan masjid dapat lebih optimal dalam melayani jamaah jika dana masjid dikelola secara profesional. “Hal ini dapat dilihat dengan hadirnya lembaga masjid yang berfungsi sebagai penghimpun dan pengelola dana ZISWAF (zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf),” kata Muhammad Ihsan.

“Pada tahun 2018, BAZNAS mencatat bahwa potensi zakat di Indonesia sangat besar yaitu mencapai Rp274 triliun,” kata Muhammad Ihsan. Dana ZISWAF yang dikelola secara profesional dan akuntabel bisa meningkatkan kepercayaan jamaah kepada masjid yang berdampak pada keterlibatan masyarakat terhadap aktifitas masjid yang semakin besar.

Pada tahun 2020, BNI Syariah kembali menyelenggarakan program Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) yang telah sukses digelar sejak tahun 2018. Alhamdulillah Pelatihan Manajemen Masjid telah diikuti oleh total 6.162 peserta dan 3.724 masjid.

Pada tahun 2020, pelaksanaan PMM berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana tahun ini berkonsep virtual dan terbagi dalam tiga batch yaitu wilayah Indonesia timur, wilayah Jawa dan wilayah Sumatra.

Selain itu, pada PMM Virtual 2020 juga ada penambahan materi yang disampaikan yaitu materi Manajemen Masjid di era New Normal, bedah masjid percontohan (Masjid Jogokariyan/Masjid Daarut Tauhid), bedah masjid teladan BNI Syariah (pemenang penghargaan masjid teladan), pelaporan keuangan masjid dasar, serta literasi keuangan syariah.

Pada kesempatan ini, BNI Syariah juga memberikan bantuan sosial berupa kuota internet sebesar Rp150 ribu kepada 200 peserta Pelatihan Manajemen Masjid di setiap batch dan sedekah WiFi terbatas kepada 50 masjid yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.(Jef)

BNI Syariah Salurkan Pembiayaan Rp175 Miliar ke PT Pertamina Trans Kontinental

Jakarta:(Globalnews.id)-BNI Syariah melakukan penandatangan akad plafon pembiayaan investasi dengan PT Pertamina Trans Kontinental senilai Rp175 miliar, Kamis (1/10). Pembiayaan investasi 1 unit kapal transko taurus small II Tanker ini dilakukan dengan skema refinancing syariah sedangkan untuk 2 unit kapal harbour tug 3200HP dilakukan dengan akad musyarakah.

Acara penandatangan akad pembiayaan investasi yang digelar sirkuler di dua tempat berbeda secara online. Hadir pada kesempatanini Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, Nepos MT Pakpahan; Direktur Keuangan dan SDM PT Pertamina Trans Kontinental, Azwani; dan Pemimpin Divisi Komersial BNI Syariah, Daryanto Tri Sumardono.

Pemimpin Divisi Komersial BNI Syariah, Daryanto Tri Sumardono berharap dengan pembiayaan investasi ini bisa mewujudkan program pengadaan kapal PT Pertamina Trans Kontinental. “Dengan pembiayaan pengadaan kapal ini harapannya bisa menunjang kinerja operasi dan keuangan Pertamina Trans Kontinental,” kata Daryanto.

Hal ini sesuai dengan valueproposition BNI Syariah yaitu Hasanah Banking Partner, dimana BNI Syariah berkomitmen untuk memajukan ekonomi melalui dukungan kepada PT Pertamina Trans Kontinental untuk investasi pembiayaan pembangunan kapal.

Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, Nepos MT Pakpahan berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada kendala. “Sehingga tidak saja memberikan keuntungan bagi PT Pertamina Trans Kontinental tapi juga bagi BNI Syariah,”kata Nepos.

Kerjasama PT Pertamina Trans Kontinental dengan BNI Syariah juga diharapkan bisa meningkatkan bisnis industri galangan kapal. Sehingga dalam jangka panjang bisa ikut membantu menggerakkan ekonomi, menyerap tenaga kerja dan menunjang operasional PT Pertamina (Persero) dalam distribusi bahan bakar minyak ke seluruh pelabuhan.

Meskipun terjadi pandemi COVID-19, per Juni 2020 realisasi pembiayaan komersial, middle, dan small BNI Syariah mencapai Rp13,6 triliun. Mayoritas pembiayaan komersial BNI Syariah disalurkan ke beberapa sektor industri antara lain konstruksi; listrik, gas air; industri pengolahan; perdagangan, hotel dan restoran; dan jasa dunia usaha.(jef)

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, BNI Syariah Gelar ELSYA MES Goes To Campus

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Syariah bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Program Studi Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (PKSWTTI SKSG UI) menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus. Webinar yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda.

Hadir memberikan sambutan dalam acara ini, Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Athor Subroto dan Ketua II Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Friderica Widyasari Dewi. Hadir sebagai pembicara Peneliti dan Pengajar Program Studi Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (PKSWTTI SKSG UI), Mohamad Soleh Nurzaman dan Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi.

Materi ELSYA MES Goes To Campus dengan tema “Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Mendukung Stabilitas Keuangan di Tengah Ancaman Resesi” diantaranya adalah terkait dinamika perekonomian Indonesia dan tantangan keuangan syariah serta peran strategis lembaga keuangan syariah (LKS).

Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi dalam materinya menyampaikan bahwa kehadiran bank syariah diharapkan bisa memberikan layanan keuangan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip dan nilai syariah.

Sampai Juni 2020, pertumbuhan perbankan syariah baik dari sisi aset, pembiayaan dan dana tercatat masing-masing sebesar 9,22%; 10,15% dan 8,97%.

“Dalam menghadapi ancaman resesi, inovasi digital menjadi salah satu strategi BNI Syariah. Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah mengembangkan berbagai produk untuk mendukung transaksi digital diantaranya uang elektronik syariah HasanahKu, kartu kredit syariah yaitu BNI iB Hasanah Card, dan BNI mobile banking. Per Juni tahun 2020, tercatat pertumbuhan transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI mobile banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking meningkat 114,7% secara year on year (yoy),” kata Tribuana Tunggadewi.

Dari sisi inovasi produk dan jasa, BNI Syariah mempunyai produk pembayaan BNI KUR iB Hasanah yang diharapkan bisa mendorong pengembangan sektor riil.

BNI Syariah juga melakukan integrasi fungsi komersial dan sosial diantaranya melalui produk Wakaf Hasanah, dimana sampai 30 September 2020 telah menghimpun dana wakaf sebesar Rp8,2 miliar bekerja sama dengan 27 nazhir.

Dalam sambutannya, Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Athor Subroto berterima kasih kepada BNI Syariah dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) atas sinerginya dalam kolaborasinya dalam acara ELSYA MES Goes To Campus. “Dalam webinar ini akan disampaikan bagaimana peran dan dukungan lembaga keuangan dalam hal mendukung stabilitas keuangan di tengah ancaman resesi,” kata Athor.

Ketua II Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Friderica Widyasari Dewi mengatakan MES merupakan organisasi inklusif yang merangkul, menghimpun, membangun sinergi antar pemangku kepentingan untuk mendorong kegiatan ekonomi sesuai prinsip syariah. “Pandemi COVID-19 menyebabkan potensi resesi dan menyebabkan efek untuk bisnis dan ekonomi. Diharapkan peran perbankan syariah bisa hadir dan memberikan solusi,” kata Friderica.

Dalam materinya, Pengajar Program Studi Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (PKSWTTI SKSG UI) Mohamad Soleh Nurzaman menyampaikan Pemerintah telah melibatkan lembaga keuangan syariah dalam RPJMN dan memberikan ruang kepada bank syariah untuk berkontribusi, diantaranya percepatan pengembangan sektor keuangan syariah, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi keuangan syariah, pelaksanaan program pembangunan dan sistem pembayaran, peran keuangan syariah dalam pengembangan sektor riil.

Sektor keuangan syariah sosial juga mengalami pertumbuhan positif di tahun ini didorong oleh naiknya penyaluran zakat. Bahkan menurut proyeksi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) penghimpunan zakat tahun 2020 diperkirakan mencapai lebih dari Rp10 triliun meningkat 20%-30% dibandingkan 2019 Rp8 triliun.

Kegiatan ELSYA MES Goes To Campus dengan tema “Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Mendukung Stabilitas Keuangan di Tengah Ancaman Resesi” mengacu pada POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau masyarakat Bab II Pasal 2, dimana Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan.

ELSYA MES Goes To Campus ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Direksi Mengajar yang rutin diselenggarakan BNI Syariah. Target audience Direksi Mengajar adalah pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa. (Jef)

BNI Syariah Komitmen Dukung Pengembangan Ekosistem Ekonomi Halal

Jakarta:(Globalnews.id)- BNI Syariah berkomitmen mendukung pengembangan ekosistem ekonomi halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan tuan rumah di negeri sendiri. Untuk itu BNI Syariah menggelar media workshop mengenai literasi dan inklusi keuangan perbankan syariah secara daring dengan tema “Bank Syariah dan Tren Halal Lifestyle di Indonesia, Selasa (29/9).

Hadir dalam acara ini Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat; Head of Tokopedia Salam, Garri Juanda; Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto; dan Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan industri halal diperkirakan menjadi new business dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai Rp30 ribu triliun. Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar mempunyai potensi ekonomi halal mencapai Rp3 ribu triliun per tahun. Namun potensi yang besar tersebut masih dinikmati negara lain dan Indonesia masih menjadi konsumen.

“Oleh karena itu, perbankan syariah bersama stakeholder lain harus berperan aktif menangkap peluang, agar tidak hanya sebagai konsumen namun menjadi produsen serta menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Abdullah Firman Wibowo dalam sambutannya, Selasa (29/9).

Lebih lanjut, Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan ada tiga hal yang dapat menjadi pendorong pertumbuhan perbankan syariah di era new normal. Pertama adalah meningkatnya awareness masyarakat terhadap halal lifestyle ditunjukkan dengan beberapa hal seperti adanya komunitas hijrah, halal food, halal healthcare, halal cosmetics, islamic fashion, dan islamic education.

Kedua adalah adanya dukungan pemerintah diantaranya pembentukan KNEKS untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia. Komitmen pemerintah juga ditunjukkan dengan pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk pengelolaan dana haji; pembentukan halal park untuk pembentukan ekosistem halal; pembentukan kawasan industri halal untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produk halal; dan regulasi jaminan produk halal untuk menjamin hak-hak muslim dalam mendapatkan makanan yang halal.

Faktor pendorong bank syariah ketiga adalah adanya perkembangan teknologi digital ditunjukkan dengan munculnya sosial media influencer satunya berupa konten dakwah; fintech payment; peer to peer lending; trend belanja e-commerce; tren transaksi cashless; dan trend open banking yang memungkinkan sistem bank untuk terkoneksi dengan pihak ketiga.

Faktor-faktor tersebut tentunya sekaligus menjadi peluang yang harus dioptimalkan oleh pelaku industri perbankan syariah.” Oleh karena itu diperlukan kolaborasi seluruh stakeholder, utamanya melalui peningkatan literasi keuangan syariah yang saat ini masih di bawah 10%,” kata Abdullah Firman Wibowo.

*Perbankan Syariah Menopang Industri Halal*

Perbankan syariah harus kuat dan kontributif, terhadap pembangunan masyarakat yang madani dan sejahtera. Pasalnya, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, perbankan syariah mampu menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Mengacu data terkini statistik perbankan Indonesia dan statistik perbankan syariah yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan, aset perbankan syariah masih tumbuh sebesar 9,22%, lebih tinggi dari perbankan konvensional yang tumbuh 4,98%. Dengan postur aset tersebut, perbankan syariah memiliki market share sebesar 6,13%.

“Kita harus mampu beradaptasi ekonomi yang ada untuk mencari dan mengoptimalkan peluang-peluang baru, terutama pada ekosistem ekonomi halal (halal economic system industry),” ujar Abdullah Firman Wibowo.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat menjelaskan komitmen pemerintah untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. “Untuk menopang industri halal perlu lembaga keuangan syariah yang kuat, termasuk di dalamnya perbankan syariah yang menopang industri produk halal sehingga tercipta halal value chain,” papar Sutan Emir Hidayat.

Tidak hanya meningkatkan industri halal, menurut Sultan penting untuk mengembangkan dan memperluas kegiatan usaha syariah yang memunculkan UMKM yang berorientasi ekspor. “Perlu disiapkan infrastruktur, baik itu berupa kawasan industri halal, laboratorium industri halal, pelabuhan halal untuk memunculkan produk-produk yang inovatif, yang tidak hanya berorientasi domestik tetapi juga global,” kata Sutan Emir Hidayat.

Dalam kesempatan ini, Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto mengatakan dalam situasi dan kondisi krisis akibat pandemi saat ini, pelaku industri memiliki kesempatan untuk melakukan review atas produk, cara mendeliver produk dan berkomunikasi dengan konsumen. “‘Seiring digitalisasi, tren halal industri juga terkena dampaknya dan harus melakukan perubahan, untuk itu diperlukan adanya kolaborasi,” kata Wahyu.

Untuk itu, lanjut Wahyu Avianto, bank syariah perlu menjadi kolaborator yang menghubungkan stakeholder industri halal dan Halal Ecosystem. Bank syariah juga perlu meningkatkan peran intermediary untuk mendukung produsen industri halal melalui akses permodalan.

*Kolaborasi Digital*

Dalam acara ini juga dilakukan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) secara virtual antara BNI Syariah yang diwakili oleh Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari dengan Tokopedia yang diwakili oleh Head of Tokopedia Salam, Garri Juanda. Menurut Abdullah Firman Wibowo penandatanganan MoU dengan Tokopedia Salam ini sebagai bagian dukungan BNI Syariah terhadap pengembangan ekosistem halal.

Head of Tokopedia Salam, Garri Juanda mengatakan sebagai perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia percaya bahwa platform digital dapat berperan sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. “Melalui Tokopedia Salam, kami berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, termasuk BNI Syariah untuk bersama-sama mendorong pemerataan ekonomi syariah di Indonesia secara digital,” kata Garri Juanda. Hal ini dilakukan dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi menggunakan produk/layanan keuangan syariah.

Kerjasama ini terkait dengan penjajakan kerjasama produk BNI Syariah dan Tokopedia Salam. Beberapa poin kerjasama yang dilakukan BNI Syariah dengan Tokopedia Salam ini adalah terkait program pembiayaan untuk merchant Tokopedia Salam; pembuatan program pembiayaan untuk customer; branding BNI Syariah dan Tokopedia Salam; sosialisasi produk BNI Syariah; dan potensi kerjasama di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

*Program dan Promo BNI Syariah dan Tokopedia Salam*

Terkait kerjasama dengan Tokopedia Salam, BNI Syariah mempunyai beberapa program dan promo diantaranya adalah diskon belanja dalam rangka peringatan maulid nabi; Harbolnas 11.11; Harbolnas 12.12; dan xtra free ongkir setiap Jum’at bagi yang melakukan transaksi dengan menggunakan Hasanah Card.

Selain itu, Tokopedia Salam dan BNI Syariah juga bekerja sama dalam menyelenggarakan literasi keuangan syariah diantaranya adalah zoominar pembiayaan untuk merchant; webinar/IG Live : “Solusi punya rumah di era new normal”; Webinar ayo haji muda; dan Webinar haji khusus bni syariah.

BNI Syariah juga melakukan tactical program donasi di Laziz yang ada di Tokopedia Salam; program pembiayaan Griya iB Hasanah (KPR Syariah); dan hadiah untuk nasabah pembiayaan KUR iB Hasanah untuk merchant dari Tokopedia Salam yang mengajukan pembiayaan pembiayaan KUR iB Hasanah.

Kerjasama lainnya untuk kegiatan haji dan umroh seperti pembukaan Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah; pemasaran bersama paket haji khusus; dan pemasaran bersama paket umroh. (Jef)