Arsip Tag: Future SMEs Village

Dukung UMKM Go Internasional, BNI Optimalkan Momentum G20

Foto :Dokumen BNI Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus Komisaris BNI Susyanto meninjau langsung booth UMKM ekspor BNI pada penyelenggaraan Future SMEs Village yang merupakan side event G20 di Nusa Dua, Bali,  Jumat (11/11/2022).   Hingga September 2022, penyaluran kredit melalui Program BNI Xpora untuk mendukung pelalu UMKM ekspor ke luar negeri telah mencapai Rp25,79 triliun atau tumbuh 71,08% secara tahunan.

Nusa Dua: Perhelatan G20 menjadi momentum yang sangat baik untuk mendongkrak kembali kinerja pelaku UMKM di industri kreatif. Pelaku UMKM memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk kerajinan tangan khas yang mampu menarik hati para tamu kenegaraan.

Bahkan, ada kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk menemukan partner untuk Go Global dikarenakan ada juga tamu juga berasal dari kalangan pelaku bisnis internasional.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mendorong pelaku UMKM binaan untuk dapat mengoptimalkan momentum positif G20 ini. Melalui side event G20 yakni Future SMEs Village, BNI melalui program BNI Xpora membawa sejumlah pelaku UMKM di bidang kerajinan tangan, kosmetik, hingga fesyen.

Adapun Future SMEs Village dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Nusa Dua, Bali (Jumat, 11 November 2022).

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan perseroan sebagai bank milik negara berkomitmen untuk terus mencari potensi bagi pelaku UMKM untuk dapat mengakselerasikan kinerja,  termasuk dengan memanfaatkan momentum G20.

BNI sebagai salah satu BUMN pendukung utama Future SMEs Village berharap agar pelaku UMKM ekspor dari BNI Xpora semakin dikenal oleh delegasi dari berbagai belahan dunia.

“Kami harap para pelaku UMKM binaan kami ini dapat menemukan semangat baru, peningkatan kinerja lebih baik, serta potensi-potensi baru pada Future SMEs Village ini,” katanya.

Okki melanjutkan, dalam rangka menyambut banyaknya wisatawan dari kalangan pebisnis, BNI saat ini tengah memperkuat kapasitas dan kapabilitas produksi para pelaku UMKM binaan.

BNI beraharap pelaku UMKM lebih siap dalam menjawab kesempatan kerja sama ekspor yang semakin besar dalam momentum G20 ini.

“Justru yang kami harapkan bukan one time buying yang itu hanya temporary. Kami tentunya siapkan juga berbagai program pembinaan, pendampingan, hingga business matching yang dapat digunakan pelaku UMKM untuk Go Internsional guna melompat lebih tinggi,” katanya.

Adapun, BNI memiliki program BNI Xpora yang khusus mendorong pelaku UMKM ekspor ke luar negeri. Total portofolio kredit BNI Xpora hingga September 2022 tercatat telah mencapai Rp25,79 triliun, tumbuh 71,08% secara tahunan (YoY).

Sementara itu untuk memudahkan pengelolaan cash manajemen dan kebutuhan transaksi personal pelaku UMKM, BNI memiliki BNI Direct dan BNI Mobile Banking yang menambah experience nasabah dalam melakukan mengakses berbagai solusi perbankan BNI.(Jef)

Semarakkan G20 di Bali, Future SMEs Village Promosikan Budaya dan SDA Masa Depan Indonesia

Bali:(Globalnews.id) – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM ) berkolaborasi dengan lebih dari 40 stakeholder mencakup kementerian/lembaga, BUMN, asosiasi, swasta, serta melibatkan lebih dari 300 pelaku UMKM menggelar acara Future SMEs Village: Local Wisdom For Global Sustainability untuk memperkenalkan beragam warisan budaya dan kekayaan alam sebagai masa depan Indonesia kepada delegasi G20 yang telah hadir di Bali.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Future SMEs Village menjadi momentum bagi koperasi dan UMKM agar dapat beradaptasi dengan isu-isu strategis saat ini.

“Selain itu, Presidensi G20 Indonesia juga dapat dijadikan sebagai momentum bersama dalam mendorong UMKM memperluas akses pasar dan masuk ke rantai pasok global khususnya bagi pelaku UMKM di Provinsi Bali yang selama ini sangat terdampak oleh pandemi,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam Opening Ceremony side event G20 bertajuk Future SMEs Village: Local Wisdom For Global Sustainability di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11).

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan isu pengembangan UMKM saat ini telah menjadi hal yang sangat strategis baik dalam lingkup regional maupun internasional.

“Dalam forum G20, UMKM menjadi salah satu _crosscutting issue_ yang sangat strategis dan dibahas di berbagai working group serta engagement group,” kata Menteri Teten.

Future SME Village ini diharapkan dapat menjadi katalis dan pendorong bagi keberlanjutan pertumbuhan UMKM Indonesia serta peningkatan investasi pada UMKM dalam negeri, mengingat saat ini 80 persen investor global berasal dari negara-negara G20.

“Ke depan, saya berharap UMKM Indonesia dapat terus menggerakkan ekonomi lokal dan nasional serta menciptakan pemulihan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.

Future SME Village didedikasikan untuk delegasi dan masyarakat agar dapat menikmati Future SMEs atau UMKM Masa Depan yang terbagi dalam 5 kategori yaitu Future Mobility, Future Craft, Future Fashion, Future Food, dan Future Wellness.

Dalam acara ini, KemenKopUKM berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menghadirkan _house of craft_ yang merupakan rumah bagi produk-produk kerajinan tangan lokal, mulai dari produk perabotan rumah tangga, aksesori, hingga fesyen.

Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai pertunjukan seni tradisional dan kontemporer serta arsitektur berbahan bambu selama pelaksanaan Future SMEs Village.

Para pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan tradisional dan rempah-rempah Indonesia, yang menjadi bagian dari warisan budaya bangsa, yang dikemas menarik dan otentik untuk memberikan _original experience_ kepada para pengunjung.

Pengalaman lain yang bisa didapat dalam kegiatan ini adalah kendaraan listrik untuk mendukung transisi global ke energi terbarukan, sekaligus mempromosikan dan menyosialisasikan program masa depan yang berkelanjutan Indonesia kepada para delegasi dan masyarakat umum. Future mobility ini merupakan upaya kolaborasi bersama Kementerian Perhubungan.

KemenKopUKM juga bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lestari dalam memperkenalkan kekayaan karya cipta budaya nusantara, melalui prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan penguatan masyarakat desa.

Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan bambu berbasis desa, pembangunan rendah karbon, _circular and restoration economy_, _green mobility_, dan _green investment_.

Hal menarik lainnya, melalui kerja sama dengan Indonesia Wellness Institute dan para pelaku usaha wellness, KemenKopUKM mendeklarasikan Indonesia Wellness, sebagai bentuk dukungan dan gerakan gaya hidup sehat, sekaligus memaksimalkan potensi Indonesia pada pasar industri wellness dunia.(Jef)