Arsip Tag: Penurunan Emisi karbon

Memberikan Kontribusi Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca, Pemerintah Dorong Percepatan Realisasi Pembangunan PLTA Kayan

Nusa Dua:(Globalnews.id)- Pemerintah mendukung percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade, di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Karenanya, pemerintah mendorong PT Kayan Hydro Energy yang bekerja sama dengan Sumitomo Corporation, segera melaksanakan groundbreaking (peletakan batu pertama), paling lambat bulan Desember 2022.

Percepatan pembangunan PLTA Kayan menjadi penting sebagai wujud komitmen Indonesia dalam upaya menurunkan emisi gas. Komitmen ini bagian dari hasil kesepakatan pertemuan menteri-menteri energi anggota G20, di Bali, bulan September 2022 lalu. Pembangkit ini masuk sebagai proyek strategis nasional demi mewujudkan komitmen Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060.

“Presiden menginginkan pelaksanaan _groundbreaking_ segera. Maknanya, ini proyek ril dalam rangka transisi energi yang sudah cukup lama. Saya yakin Sumitomo dengan adanya keinginan presiden akan bekerja lebih keras,” kata Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, pada acara Ceremony Project Establishment and Partnership for Energy Transition, di Hotel InterContinental Sanur, Denpasar, Minggu (13/11/2022) malam.

Menurut Moeldoko, pembangunan PLTA Kayan ini adalah peristiwa besar karena membicarakan masa depan. Oleh sebab itu, komitmen yang sudah disepakati harus segera direalisasikan dalam bentuk konkret.

“Seperti keinginan presiden. Tidak hanya berhenti di sini. Pembangunan PLTA Kayan ini peristiwa sejarah apalagi dalam konteks lebih besar memaknai tema Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, mengenai transisi energi,” ujarnya.

Moeldoko memastikan, pemerintah memonitor dan mengevaluasi kelanjutan perjanjian kerjasama antara PT Kayan Hydro Energy dengan Sumitomo Corporation, di Jakarta, pada 6 Oktober 2022. Ia yakin, presiden akan menempatkan pembangunan PLTA Kayan sebagai proyek strategis nasional.

PT Kayan Hydro Energy bekerja sama dengan Sumitomo Corporation untuk pembangunan PLTA Kayan, merupakan bagian dari penjajakan pengembangan industri hijau di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan energi dari PLTA.

Direktur Utama Kayan Hydro Energy, Andrew Suryali menyebut, realisasi kerja sama pembangunan PLTA Kayan Cascade, menarik investasi hingga 17,8 miliar dollar AS.

*Tentang #G20Updates:*
Berbagai produk komunikasi yang disiapkan oleh Tim Komunikasi dan Media G20. Bertujuan untuk menyediakan informasi yang komprehensif mengenai persiapan dan isu-isu yang berkaitan dengan KTT G20 yang diadakan di Bali, Indonesia pada 15-16 November 2022. (Jef)

Bamboo Forest for G20 Bukti Kepemimpinan Indonesia dalam Penurunan Emisi Karbon

Bali:(Globalnews.id) – Terletak di Bali Collection Nusa Dua, Bali, ada satu titik bernama Hutan Bambu Nusantara atau Bamboo Forest for G20 menjadi pembeda dalam gelaran Presidensi G20 Indonesia kali ini sekaligus menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam upaya penurunan emisi karbon dunia.

Yayasan Bambu Lestari bersama beberapa organisasi peduli lingkungan lain didukung Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjadi inisiator dari terbentuknya Bamboo Forest for G20 ini.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki di Bali Collection Nusa Dua, beberapa waktu lalu mengatakan, kehadiran Bamboo Forest for G20 menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan leadership dalam green economy untuk menurunkan emisi karbon serta inklusi sosial dan ekonomi bagi seluruh pelaku UMKM.

“Sepeda itu green vehicle apalagi sepeda bambu. Bambu sebagai alternatif hijau merupakan bahan terbarukan yang dapat dipanen dalam waktu yang jauh lebih pendek dari kayu dan membutuhkan perawatan yang hampir tidak ada karena cukup ditanam satu kali saja. Bambu kita juga cukup produktif, empat kali lipat dari bambu Tiongkok dan Jepang. Jadi ini salah satu kekuatan green economy kita ke depan,” kata Menteri Teten.

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa manfaat lingkungan dari bambu serta tradisi Indonesia yang kaya dalam pemanfaatan bambu akan mendorong tumbuhnya riset atas pemanfaatan bambu dalam berbagai sektor serta produk bambu yang terus diperkaya.

Menurutnya, bambu dapat menjadi sumber energi bersih dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan. Dalam satu tahun saja, tiap satu hektare bambu dapat menyerap 50 ton karbondioksida, mencegah erosi, dan menyerap 35 juta liter air untuk tiap desa bambu per tahun.

“Jadi gerakan untuk memperluas desa bambu saya kira langkah yang paling konkret untuk menyelamatkan bumi. Kami optimistis kampanye bambu sebagai green economy selain menjadi kekuatan ekonomi lokal juga akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas,” kata Menteri Teten.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari Monica Tanuhandaru menjelaskan Bamboo Forest for G20 merupakan ruang bersama yang memberikan warna Indonesia kepada dunia.

“Di sini kita bicara soal isu lingkungan, keberlanjutan, diversity, keanekaragaman hayati, green mobility, investasi hijau. Ini jadi ruang para aktor dan pemerhati bertemu dan berdiskusi. Ada juga eksebisi berupa produk yang dibuat dari desa, produk keren dan desain keren baik makanan, pakaian termasuk sepeda bambu,” kata Monica.

Dia menambahkan seluruh pengunjung G20 bisa ke Bali Collection untuk mengunjungi Bamboo Forest for G20 yang juga menjadi bagian dari Future SMEs Village yang diinisiasi KemenKopUKM.

“Kami berharap event semacam ini lebih sering. Kita mengerjakan hutan bambu G20 ini secara gotong royong dan bambunya dipanen dari desa, tukang kerennya juga dari desa. Jadi ini dikerjakan secara gotong royong dalam satu minggu,” katanya.

Monica berharap pemerintah dalam hal ini KemenKopUKM dpaat mengembangkan skema penguatan dan pendanaan terkait UKM hijau dan lestari. Sebab, dia menekankan pentingnya peran UKM dalam menurunkan emisi dan memitigasi perubahan iklim di bumi sangat besar sekali.

“Jadi harus lebih banyak penguatan kapasitas dan pendanaan agar UKM dapat berkontribusi pada perubahan iklim dan planet yang lebih lestari,” kata Monica.(Jef)